Anda di halaman 1dari 12

Kata Pengantar

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan kasih sayang-Nya, penulis dapat menyelesaikan Ujian
Tengah Semester Mata Kuliah Bisnis Internasional ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini untuk memahami bagaimana aktivitas
bisnis internasional pada PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. terutama produk
Indomie

Dengan segala kerendahan hati, penulis mengucapkan terima kasih kepada


semua pihak yang telah membantu dan mendukung dalam penulisan makalah ini,
dan juga penulis menyadari bahwa penulisan makalah ini masih jauh dari sempurna,
oleh karena itu kritik dan saran yang membangun dari semua pihak penyempurnaan
makalah ini, sangat penulis harapkan.

Penulis berharap semoga makalah ini memberi manfaat yang besar bagi kita
semua yang membutuhkannya.

Malang, 7 November 2016

Penulis
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Bisnis internasional merupakan salah satu bentuk Hubungan Internasional.


Bisnis Internasional merupakan kinerja aktivitas bisnis yang melintasi batas
nasional. Seperti yang kita ketahui, tidak ada satu negara yang dapat menghasilkan
sendiri semua barang atau jasa yang dibutuhkan oleh negara tersebut. Karena tidak
semua negara memiliki sumber alam untuk keperluam industri serta tidak semua
iklim cocok untuk hasil bumi. Dan masih banyak lagi faktor yang melatar belakangi
dilakukannya bisnis internasional.

Bisnis internasional yang digerakkan suatu negara memiliki macam


aktivitas di dalamnya dan memiliki tahapan memasuki kegiatan bisnis. Selain itu
diadakannya bisnis internasional memiliki spesialisasi keunggulan atau kekuatan
beserta kelemahannya maka suatu negara haruslah menentukan pilihan yang
strategis. Pertimbangan pengembangan bisnis yang mendorong mengapa suatu
perusahaan terjun ke bisnis internasional. Serta hambatan – hambatan dalam
memasuki bisnis internasional.

Bisnis internasional merupakan salah satu kompenen penting penggerak


kehidupan perekonomian suatu bangsa maka dari itu salah satu kompenen ini
haruslah berjalan dalam rangka keberlangsungan kehidupan bangsa. Salah satu
perusahaan yang telah melebrkan sayapnya hingga ke luar negeri adalah PT
Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. Salah satu produk mereka yang telah banyak
menembus pasar internasional hingga dikenal masyarakat dunia adalah produk mie
instant Indofood. Karena banyaknya aktivitas bisnis internasional yang dijalankan
oleh Indofood, maka penulis mengambil tema “Aktivitas Bisnis Internasioal PT
Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. pada produk Indomie” dalam pembahasan
makalah ini.
1.2. Rumusan Masalah

Bagaimana perkembangan PT Indofood CBP Sukses Makmur di


luar negeri?
Bagaimana permasalahan PT Indofood CBP Sukses Makmur dalam
aktivitas bisnis internasional?

1.3. Tujuan

Mengetahui perkembangan PT Indofood CBP Sukses Makmur di


luar negeri.
Mengetahui permasalahan PT Indofood CBP Sukses Makmur dalam
aktivitas bisnis internasional.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Company Profile PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk.

PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk merupakan produsen


berbagai jenis makanan dan minuman yang bermarkas di Jakarta, Indonesia.
Awalnya mereka hanya berfokus untuk memproduksi dan mengembangkan produk
mie instan, tapi seiring dengan kesuksesan produk mie instanya, PT Indofood CBP
Sukses Makmur Tbk juga mulai bergerak ke bidang makanan yang lain atau bahkan
minuman . Perusahaan ini didirikan pada tanggal 14 Agustus 1990 oleh Sudono
Salim dengan nama PT. Panganjaya Intikusuma yang pada tanggal 5 Februari 1994
menjadi Indofood Sukses Makmur. Perusahaan ini mengekspor produk dan bahan
makanannya hingga Australia, Asia, Afrika, Amerika, hingga Eropa. Salah
produknya yang terkenal adalah mie instan.

Dalam beberapa dekade ini Indofood telah bertransformasi menjadi sebuah


perusahaan total food solutions dengan kegiatan operasional yang mencakup
seluruh tahapan proses produksi makanan, mulai dari produksi dan pengolahan
bahan baku hingga menjadi produk akhir yang tersedia di rak para pedagang eceran.

2.1.1. Sejarah PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk.

Perusahaan ini didirikan dengan nama PT Panganjaya Intikusuma


berdasarkan Akta Pendirian No.228 tanggal 14 Agustus 1990 yang diubah dengan
Akta No.249 tanggal 15 November 1990 dan yang diubah kembali dengan Akta
No.171 tanggal 20 Juni 1991, semuanya dibuat dihadapan Benny Kristanto, SH.,
Notaris di Jakarta dan telah mendapat persetujuan dari Menteri Kehakiman
Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No.C2-2915.HT.01.01Th.91
tanggal 12 Juli 1991, serta telah didaftarkan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan
dibawah No.579, 580 dan 581 tanggal 5 Agustus 1991, dan diumumkan dalam
Berita Negara Republik Indonesia No.12 tanggal 11 Februari 1992, Tambahan
No.611. Perseroan mengubah namanya yang semula PT Panganjaya Intikusuma
menjadi PT Indofood Sukses Makmur, berdasarkan keputusan Rapat Umum Luar
Biasa Para Pemegang Saham yang dituangkan dakam Akta Risalah Rapat No.51
tanggal 5 Februari 1994 yang dibuat oleh Benny Kristianto, SH., Notaris di Jakarta,

PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. merupakan salah satu perusahaan


mie instant dan makanan olahan terkemuka di Indonesia yang menjadi salah satu
cabang perusahaan yang dimiliki oleh Salim Group.

Pada tahun 1994, terjadi penggabungan beberapa anak perusahaan yang


berada di lingkup Indofood Group (PT Sanmaru, PT Supermi, dan PT Panganjaya),
sehingga mengubah namanya menjadi PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk.
yang khusus bergerak dalam bidang pengolahan mie instan. Divisi mie instan
merupakan divisi terbesar di Indofood dan pabriknya tersebar di 15 kota,
diantaranya Medan, Pekanbaru, Palembang, Tangerang, Lampung, Pontianak,
Manado, Semarang, Surabaya, Banjarmasin, Makasar, Cibitung, Jakarta, Bandung
dan Jambi, sedangkan cabang tanpa pabrik yaitu Solo, Bali dan Kendari. Hal ini
bertujuan agar produk yang dihasilkan cukup didistribusikan ke wilayah sekitar
kota dimana pabrik berada, sehingga produk dapat diterima oleh konsumen dalam
keadaan segar serta membantu program pemerintah melalui pemerataan tenaga
kerja lokal. PT Indofood tidak hanya mempunyai pabrik di Indonesia, tapi pabrik
mereka juga tersebar di seluruh dunia seperti di Saudi Arabia, Kenya, Serbia, dan
yang terbaru yaitu pembangunan pabrik di Kazhakstan yang rencananya akan
dilakukan tahun 2015 nanti. Hal ini dilakukan untuk mempermudah PT Indofood
dalam memproduksi dan mendistribusikan produk mie instanya ke luar negeri.

2.2. Perkembangan PT Indofood CBP Sukses Makmur di Luar Negeri

Harga terjangkau, awet, dan simpel telah menjadikan Indomie kini berubah
menjadi Global Brand sehingga tersedia di lebih dari 100 negara. Setidaknya di 80
negara yang merupakan tujuan ekspor dari Indonesia. Juga terdapat lebih dari 20
lisensi brand. Bendera Indofood memiliki flagship, termasuk produk Indomie,
membuatnya tidak hanya dominan di dalam negeri, juga perkasa di pasar
mancanegara.

Rasa Indomie membuat warga negara Indonesia (WNI) yang bermukim di


luar negeri merindukan makan Indomie. Prestasi Indomie di berbagai negara
memang terang benderang dibanding merek-merek lokal lain. Indomie bukan hanya
dikenal di negara tetangga dekat, seperti Singapura, Malaysia, Hong Kong, dan
Taiwan, tapi sudah menjangkau lebih dari 80 negara di Eropa, Timur Tengah,
Afrika, hingga Amerika.

Bahkan di Sudan dan Lebanon, Indomie hampir ada di setiap toko ritel dan
supermarket. Untuk melayani pasar yang sedemikian luas, Indofood membangun
pabrik di sejumlah negara, seperti Malaysia, Saudi Arabia, Suriah, Mesir, di
samping Nigeria. Indomie menjadi merek produk mi instan yang sangat populer di
Indonesia dan Nigeria.

Bahkan, orang Indonesia menyebut mi instan dengan sebutan ”Indomie”,


kendati yang dikonsumsi tidak bermerek Indomie. Indomie diproduksi oleh PT
Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. Produk ini merupakan jebolan promosi word
of mouth yang luar biasa yang menjadikan brand Indomie kuat di berbagai negara.
Namun, Indomie tidak hanya populer di kalangan konsumen Indonesia di luar
negeri.

Di Nigeria misalnya, brand ini juga begitu kokoh dan sangat populer di
kalangan warga negaranya. Terdapat cerita lucu, ada seorang warga Nigeria
berkunjung ke Jakarta dan mendapati Indomie di sebuah supermarket. ”Lho
Indomie kan bikinan asli Nigeria, kok ada di sini,” si warga Nigeria spontan Ini
bukti memang Indomie sudah menjadi merek yang dikenal luas di Nigeria.

Dia sudah menjadi household brand yang melokal di negeri Afrika Barat
itu. Pabrik Indomie sudah hadir di Nigeria sejak 20 tahun lalu dan merupakan
produsen mi instan terbesar di Afrika Barat. Dari pabrik di Nigeria ini Indomie
diekspor ke berbagai penjuru dunia. Karena melakukan aktivitas pemasaran dan
building brand sejak lama, Indomie sangat populer di Nigeria.
Produk paling sukses dari perusahaan milik Sudono Salim ini mulai
diluncurkan ke pasar sejak 9 September 1972, dahulu diproduksi oleh PT Sanmaru
Food Manufacturing Co Ltd dan pertama kali hadir dengan rasa ayam dan udang.

Selain dipasarkan di Indonesia, Indomie juga dipasarkan secara cukup luas


di mancanegara, antara lain di Amerika Serikat, Australia, berbagai negara Asia dan
Afrika, serta negara-negara Eropa, dan itu menjadikan Indomie sebagai salah satu
dari segelintir produk asli Indonesia yang mampu menembus pasar internasional.
Iklan Indomie pertama sejak peluncurannya pada 9 September 1972.

Hingga saat ini, Indomie terus berkembang sehingga Indomie terus


diberikan kepada konsumen Indonesia. Indomie untuk saat ini merupakan market
leader dalam medan persaingan berbagai produk mi instan di Indonesia. Posisinya
yang kuat karena Indomie sebagai produk mi instan yang pertama kali hadir di
Indonesia serta strategi promosi dan pemasaran yang gencar.

Metode promosi yang digunakan terutama melalui iklan di media elektronik


dan cetak, mensponsori berbagai acara, serta instalasi iklan billboard secara luas.
Indomie sangat dikenal dengan tagline - nya, ”Indomie Seleraku”. Pada 2008
Indomie melakukan inovasi dalam promosinya dengan mengadakan event Indomie
Jingle Dare, sebuah ajang kompetisi bagi pelajar tingkatan SMA untuk membuat
jingle bagi iklan Indomie.

Dominasi PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk sebagai penguasa mi


instan di Tanah Air hingga kini belum tergoyahkan. Padahal, sejumlah pesaing
berupaya terus mengeluarkan produkproduk terbaru dan strategi paling inovatif
untuk menggeser dominasi kelompok usaha Salim tersebut.

Bos Group Indofood Anthoni Salim mengakui, perusahaan selama ini


memang memiliki kiat tersendiri sebelum mengeluarkan suatu produk. Inovasi
penciptaan varian terbaru produk mi instan selama ini dilakukan sebagai bentuk
pemenuhan kebutuhan konsumen. Prinsip pertama yang ditempuh Indofood adalah
mengeluarkan produk baru dengan memperhitungkan konsumen, seperti dinamika
yang terjadi di tengah masyarakat saat ini.
2.3. Kegiatan Joint Venture Indofood CBP Sukses Makmur Tbk.

PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) resmi mendirikan dua anak
usaha hasil kerjasama usaha (joint venture/ JV) dengan perusahaan asal Jepang, Oji
Holding Corporation pada 22 Desember 2014. Kedua perseroan mendirikan
perusahaan di sektor pemasaran dan distribusi produk paper diapers (popok) serta
produsen paper diapers.

Sekretaris Perusahaan Indofood CBP Sukses Makmur Gideon A. Putro


mengungkapkan, pendirian dua perusahaan JV tersebut berdasarkan perjanjian
yang telah diteken perseroan bersama Oji pada April tahun ini. Perusahaan JV yang
didirikan adalah PT Indo Oji Sukses Pratama yang bidang usahanya pada sektor
pemasaran dan distribusi. Indofood CBP memiliki 67 persen saham Indo Oji
Sukses, sedangkan sisanya dimiliki oleh Oji Holding Corporation.

Perusahaan kedua yang didirikan adalah PT Oji Indo Makmur Perkasa,


perusahaan yang bergerak di bidang produksi paper diapers. Perusahaan teresbut
didirikan dengan modal disetor sebesar Rp 85 miliar. 51 persen saham Oji Indo
Makmur resmi dikuasi oleh Oji sedangkan sisanya sebesar 49 persen dimiliki oleh
perseroan.

Sebelumnya, dalam perjanjian perseroan dengan OJI dijelaskan bahwa porsi


kepemilikan saham perseroan dan Oji masing-masing sebesar 49 persen dan 51
persen pada perusahaan patungan yang menangani produksi produk paper diapers.
Sedangkan pada perusahaan patungan yang akan menangangi pemasaran dan
distribusi produk, porsi kepemilikan saham perseroan dan Oji masing-masing
sebesar 51 persen dan 49 persen.

Kerjasama usaha tersebut memungkinkan perseroan utuk memperluas


kategori usahanya sehingga dapat meningkatkan kehadirannya di pasar dan
mempercepat pertumbuhan perseroan. “Pengetahuan yang luas terhadap pasar
Indonesia dan kemampuan yang dimiliki Oji dalam memproduksi dan
mengembangkan produk, bakal menempatkan perseroan pada posisi yang baik
untuk menangkap peluang pasar produk paper diapers Indonesia,” ungkap
Sekretaris Perusahaan perseroan beberapa waktu lalu.
2.4. Pengembangan Pasar Indomie di Benua Afrika

Indofood CBP Sukses Makmur (ICBC), direncanakan akan memulai


konstruksi pabrik mie instan di Maroko tahun 2015, menjadikan negara itu sebagai
yang keenam dengan pabrik Indofood di benua Afrika setelah: Nigeria, Mesir,
Sudan, Kenya dan Ethiopia.

Mengutip Customstoday, pembangunan pabrik tersebut berdasarkan


permintaan tinggi dari mie instan Indomie, yang merupakan jenis mie instan
terpopuler di Afrika Barat, menurut Hubert Sadeli, Regional Manager Indofood
untuk kawasan negara Southern African Development Communities (SADC).
Diperkirakan waktu konstruksi pabrik berlangsung selama sembilan bulan, dengan
investasi sekitar USD 5 juta.

Pabrik Indomie yang dibangun di Ethiopia sejak tahun 2013, sedianya akan
memulai produksi di akhir tahun 2015, dan akan menyediakan mie instan untuk
wilayah Somalia, Sudan dan Djibouti. Sedangkan pabrik yang telah memulai
operasi di Kenya dan mampu memproduksi 115 juta bungkus mie instan per tahun
menyediakan mie di Tanzania, Uganda, Rwanda dan Burundi.

Nigeria merupakan salah satu pabrik mie instan tertua di Afrika dari
Indofood, dan telah memulai kegiatan sejak 1995. Sementara Afrika Selatan,
dengan ekonomi terbesar kedua di Afrika setelah Nigeria masih belum masuk daftar
prioritas Indofood untuk pembangunan pabrik mie instannya. Menurut Kepala
Indonesian Trade Promotion Center di Johannesburg, Pontas Parsaoran Tobing
usaha lebih keras masih diperlukan untuk menembus pasar Afrika Selatan.
Indofood memiliki pabrik di luar negeri juga di Malaysia, Serbia, Saudi Arabia,
Yaman dan Syria. Sehingga total ekspansi pengembangan pasar internasional
dengan menciptakan pabrik di luar negeri berjumlah 11 pabrik yang akan
mempermudah proses produksi dalam bisnis internasional dan efisiensi saluran
distribusi.
2.4. Investasi PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. di Luar Negeri

PT Indofood Sukses CBP Makmur Tbk (Indofood) semakin masif


melakukan investasi di luar negeri pada 2014 ini. Investasi di luar negeri dinilai
akan menguntungkan perusahaan dalam jangka panjang. Menurut Anthoni Salim
selaku Direktur Utama dan CEO Indofood, lahan investasi di Brazil, Brazil
produsen industri gula terbesar, mereka gunakan etanol. Manfaat jangka panjang,
dapat mencari produksi yang belum dimiliki di Indonesia.

Pengembangan sayap bisnis Indofood tidak semata-mata hanya soal bisnis.


Dengan investasi di luar negeri, maka akan banyak ilmu dan manfaat yang bisa
diambil dari bisnis tersebut. Saat ini Indofood sudah memiliki investasi luar negeri
antara lain di Brazil, Filipina, dan Jepang. Produk-produk Indofood sudah masuk
ke 40 negara dan akan terus bertambah. Itu semua juga bermanfaat bagi agribisnis
di Indonesia sendiri.

2.5. Permasalahan yang Dihadapi

Pihak berwenang Taiwan pada tanggal 7 Oktober 2010 mengumumkan


bahwa Indomie yang dijual di negeri mereka mengandung dua bahan pengawet
yang terlarang, yaitu natrium benzoat dan metil p-hidroksibenzoat. Dua unsur itu
hanya boleh digunakan untuk membuat kosmetik. Sehingga dilakukan penarikan
semua produk mi instan "Indomie" dari pasaran Taiwan. Selain di Taiwan, dua
jaringan supermarket terkemuka di Hong Kong untuk sementara waktu juga tidak
menjual mi instan Indomie. Menurut Harian Hong Kong, The Standard, dalam
pemberitaan 11 Oktober 2010, harian itu mengungkapkan bahwa dua supermarket
terkemuka di Hong Kong, Park n' Shop dan Wellcome, menarik semua produk
Indomie dari rak-rak mereka. Selain itu, Pusat Keselamatan Makanan di Hong
Kong tengah melakukan pengujian atas Indomie dan akan menindaklanjutinya
dengan pihak importir dan dealer. Selain di Taiwan, larangan juga berlaku di
Kanada dan Eropa.

Menurut The Standard, bila bahan-bahan dikonsumsi, konsumen berisiko


muntah-muntah. Selain itu, bila dikonsumsi secara rutin atau dalam jumlah yang
substansial, konsumen akan menderita asidosis metabolik, atau terlalu banyak asam
di dalam tubuh. Sebaliknya, importir Indomie di Hong Kong, Fok Hing (HK)
Trading, menyatakan bahwa mi instan itu tetap aman dikonsumsi dan memenuhi
standar di Hong Kong dan Organisasi Kesehatan Dunia. Itu berdasarkan hasil
pengujian kualitas pada Juni lalu, yang tidak menemukan adanya bahan berbahaya.

Menurut Indofood, produk Indomie dengan kandungan metil p-


hidroksibenzoat bukan untuk dipasarkan di Taiwan. Indomie di Taiwan sudah
disesuaikan dengan regulasi yang ada di Taiwan yang tidak memakai pengawet
tersebut. Indofood dalam situs resminya pada Senin (11/10/2010) menyatakan
bahwa yang diberitakan media di Taiwan itu adalah produk mi instan dari Indofood,
yang sebenarnya bukan untuk dipasarkan di Taiwan. Mi instan yang dianggap
berbahaya di Taiwan itu sebenarnya ditujukan untuk pasar Indonesia, bukan pasar
Taiwan.

Menteri Kesehatan Republik Indonesia pada era 2010, Dr. Endang Rahayu
Sedyaningsih dalam tanggapannya menyatakan Indomie masih aman untuk
dimakan tetapi tetap menyarankan masyarakat untuk mengurangi konsumsi mi
instan. Akibat dari isu ini, harga saham Indofood CBP sebagai produsen Indomie
anjlok.
BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. telah melakukan ekspansi global


dengan mengembangkan pasarnya hingga mancanegara. Dari aspek kegiatan
perdagangan internasional (ekspor produk Indomie) setidaknya ada 80 negara yang
dijadikan tujuan ekspor Indomie. Apabila ditinjau dari aspek pemasaran
internasional atau bisnis internasional, ada beberapa langkah yang telah dilakukan
oleh PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. antara lain:

- Melakukan kegiatan joint venture dengan perusahaan asal jepang “Oji


Holding Corporation” dan menghasilkan perusahaan bernama PT Oji Indo
Makmur Perkasa
- Melakukan pengembangan pasar dengan membangun pabrik di luar negeri
yang mempermudah proses produksi, distribusi, dan pemasaran. Saat ini
terdapat 11 negara yang menjadi tujuan pembangunan pabrik
- Kegiatan investasi PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. di Brazil,
Filipina, dan jepang.

Anda mungkin juga menyukai