Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan kasih sayang-Nya, penulis dapat menyelesaikan Ujian
Tengah Semester Mata Kuliah Bisnis Internasional ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini untuk memahami bagaimana aktivitas
bisnis internasional pada PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. terutama produk
Indomie
Penulis berharap semoga makalah ini memberi manfaat yang besar bagi kita
semua yang membutuhkannya.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.3. Tujuan
PEMBAHASAN
Harga terjangkau, awet, dan simpel telah menjadikan Indomie kini berubah
menjadi Global Brand sehingga tersedia di lebih dari 100 negara. Setidaknya di 80
negara yang merupakan tujuan ekspor dari Indonesia. Juga terdapat lebih dari 20
lisensi brand. Bendera Indofood memiliki flagship, termasuk produk Indomie,
membuatnya tidak hanya dominan di dalam negeri, juga perkasa di pasar
mancanegara.
Bahkan di Sudan dan Lebanon, Indomie hampir ada di setiap toko ritel dan
supermarket. Untuk melayani pasar yang sedemikian luas, Indofood membangun
pabrik di sejumlah negara, seperti Malaysia, Saudi Arabia, Suriah, Mesir, di
samping Nigeria. Indomie menjadi merek produk mi instan yang sangat populer di
Indonesia dan Nigeria.
Di Nigeria misalnya, brand ini juga begitu kokoh dan sangat populer di
kalangan warga negaranya. Terdapat cerita lucu, ada seorang warga Nigeria
berkunjung ke Jakarta dan mendapati Indomie di sebuah supermarket. ”Lho
Indomie kan bikinan asli Nigeria, kok ada di sini,” si warga Nigeria spontan Ini
bukti memang Indomie sudah menjadi merek yang dikenal luas di Nigeria.
Dia sudah menjadi household brand yang melokal di negeri Afrika Barat
itu. Pabrik Indomie sudah hadir di Nigeria sejak 20 tahun lalu dan merupakan
produsen mi instan terbesar di Afrika Barat. Dari pabrik di Nigeria ini Indomie
diekspor ke berbagai penjuru dunia. Karena melakukan aktivitas pemasaran dan
building brand sejak lama, Indomie sangat populer di Nigeria.
Produk paling sukses dari perusahaan milik Sudono Salim ini mulai
diluncurkan ke pasar sejak 9 September 1972, dahulu diproduksi oleh PT Sanmaru
Food Manufacturing Co Ltd dan pertama kali hadir dengan rasa ayam dan udang.
PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) resmi mendirikan dua anak
usaha hasil kerjasama usaha (joint venture/ JV) dengan perusahaan asal Jepang, Oji
Holding Corporation pada 22 Desember 2014. Kedua perseroan mendirikan
perusahaan di sektor pemasaran dan distribusi produk paper diapers (popok) serta
produsen paper diapers.
Pabrik Indomie yang dibangun di Ethiopia sejak tahun 2013, sedianya akan
memulai produksi di akhir tahun 2015, dan akan menyediakan mie instan untuk
wilayah Somalia, Sudan dan Djibouti. Sedangkan pabrik yang telah memulai
operasi di Kenya dan mampu memproduksi 115 juta bungkus mie instan per tahun
menyediakan mie di Tanzania, Uganda, Rwanda dan Burundi.
Nigeria merupakan salah satu pabrik mie instan tertua di Afrika dari
Indofood, dan telah memulai kegiatan sejak 1995. Sementara Afrika Selatan,
dengan ekonomi terbesar kedua di Afrika setelah Nigeria masih belum masuk daftar
prioritas Indofood untuk pembangunan pabrik mie instannya. Menurut Kepala
Indonesian Trade Promotion Center di Johannesburg, Pontas Parsaoran Tobing
usaha lebih keras masih diperlukan untuk menembus pasar Afrika Selatan.
Indofood memiliki pabrik di luar negeri juga di Malaysia, Serbia, Saudi Arabia,
Yaman dan Syria. Sehingga total ekspansi pengembangan pasar internasional
dengan menciptakan pabrik di luar negeri berjumlah 11 pabrik yang akan
mempermudah proses produksi dalam bisnis internasional dan efisiensi saluran
distribusi.
2.4. Investasi PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. di Luar Negeri
Menteri Kesehatan Republik Indonesia pada era 2010, Dr. Endang Rahayu
Sedyaningsih dalam tanggapannya menyatakan Indomie masih aman untuk
dimakan tetapi tetap menyarankan masyarakat untuk mengurangi konsumsi mi
instan. Akibat dari isu ini, harga saham Indofood CBP sebagai produsen Indomie
anjlok.
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan