Pra Proposal Penelitian Gizi Kurang
Pra Proposal Penelitian Gizi Kurang
Oleh :
Hadi Akbar (06700033)
Angela Bale (06700095)
I Gede Ready Sonyawinata (06700190)
Pembimbing
Atik Sri Wulandari, SKM, M.Kes
Surabaya
2013
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Seperti halnya pada orang dewasa, asupan natrium dihubungkan dengan tekanan
darah pada anak- anak. Dibandingkan dengan negara berkembang lainnya, asupan
natrium pada anak-anak indonesia termasuk tinggi dan melebihi rekomendasi diet
natrium yang seharusnya. Karena tekanan darah sangat berperan penting dalam pola
kesehatan hidup seseorang, maka asupan tinggi natrium atau konsumsi natrium yang
berlebihan pada anak-anak akan meningkatkan resiko terjadinya hipertensi dan
penyakit kardiovaskular atau jantung di kemudian hari.
Peningkatan resiko terjadinya penyakit jantung, juga dihubungkan denganstatus
sosial ekonomi. Dalam hal ini dihubungkan dengan asupan makanan yang
mengandung natrium dari berbagai tingkat sosial ekonomi, Sehingga asupan
makanan sehari hari sangat erat kaitanya dengan tingkat sosial ekonomi dan
secaratidak langsung juga berhubungan dengan resiko terjadinya penyakit jantung.
Sebagai contoh pada penelitian yang lalu di inggris, dilakukan studi secara cross
sectional pada anak-anak dan dewasa, yang hasilnya adalah ternyata didapatkan
adanya hubungan antara tingkat sosial ekonomi dengan asupan sayur dan buah. Lalu
ditemukan juga ternyata pada anak dari tingkat status ekonomi yang rendah, asupan
makanannya atau dietnya itu lebih buruk dibandingkan dengan dari status
ekonomiyang lebih tinggi. Dalam hal ini, termasuk di dalamnya asupan makanan
tersebutadalah natrium. Sehingga disimpulkan terdapat hubungan yang konsisten
antara status sosialekonomi dengan asupan natrium.
Studi di tempat lain di inggris melaporkan bahwa tingkat sosial ekonomi
yangrendah mendapat asupan natrium yang lebih tinggi akibat makanan cepat saji,
soda dan makanan tidak sehat lainnya. Didapatkan pada status sosial ekonomi yang
lebih tinggi asupan makanannya lebih baik. Begitu halnya di australia menyebutkan
asupan natrium lebih tinggi pada tingkat sosial ekonomi yang rendah.
Berbeda pada amerika serikat, tidak ditemukan adanya hubungan asupan
natrium dengan tingkat sosial ekonomi. Sehingga tujuan dari studi ini adalah untuk
mencari hubungan asupan natrium dengan tingkat sosial ekonomi pada anak-anak
2
berumur 13-15 tahun atau anak usia sekolah menengah pertama di Indonesia,
sekaligus mengidentifikasi sumber asupan natrium diperoleh dari makanan apa saja.
Penyakit jantung dan pembuluh darah merupakan penyakit yang banyak dijumpai di
dunia, termasuk di Indonesia. Penyakit ini merupakan penyebab kematian pertama di
dunia dan kedua di Indonesia.1,2
Penyakit ini dapat terjadi padaseluruh lapisan masyarakat, bahkan sering
terjadi pada masyarakat dari kalangan sosialekonomi menengah ke bawah sebanyak
lebih dari 80%.3,4
Risiko terjadinya penyakit ini diakibatkan oleh tingkah laku atau gaya hidup,
metabolisme, serta sosialekonomi dan budaya.1
Sebanyak 80% penyakit ini diakibatkan oleh faktor risiko gaya hidup, berupa
diet yang tidak sehat, aktivitas fisik yang kurang, dan kebiasaan merokok serta
minum alkohol.1,4
Penyakit ini banyak terjadi pada usia kurang dari 60tahun dan mulai
meningkat pada usia lebih dari 45 tahun, namun penyakit ini juga dapat muncul pada
usia yang lebih muda, yaitu lebih dari 25 tahun.5,6,7
Adanya penyakit jantung dan pembuluh darah ini juga dapat mempengaruhi
kualitas hidup masyarakat. Morbiditas dan mortalitas dari penyakit jantung dan
pembuluh darah dapat dikurangi dengan cara intervesi faktor risiko yang ada.3
Berdasarkan data internasional yang didapatkan dari data statistik World
Health Organization (WHO), terdapat 17,3 juta orang yang meninggal akibat
penyakit jantung dan pembuluh darah pada tahun 2008 dengan perkiraan 7,3
jutaorang meninggal akibat penyakit jantung koroner dan 6,2 juta orang
meninggalakibat strok. Diperkirakan pada tahun 2030, sebanyak 23,6 juta orang
akanmeninggal akibat penyakit jantung dan pembuluh darah.1
Berdasarkan data Riskesdas tahun 2007, terdapat prevalensi beberapa faktor
risiko penyakit jantung dan pembuluh darah, seperti berat badan lebih dan
obesitas(obesitas umum) 19,1%, obesitas sentral 18,8%, diabetes melitus di daerah
perkotaan 5,7%, sering (satu kali atau lebih setiap hari) makan makanan asin 24,5%,
sering makan makanan berlemak (tinggi lemak) 12,8%, kurang sayur buah 93,6%,
kurangaktivitas fisik 48,2%, gangguan mental emosional 11,6%, perokok setiap hari
23,7% dan konsumsi alkohol 12 bulan terakhir 4,6%.4,5
3
B. RUMUSAN MASALAH
Apakah ada hubungan antara tingkat status sosial ekonomi dengan asupan garam
(natrium) pada anak anak indonesia sekolah menngah pertama usia 13-15 tahun SMP
Negeri 43 kelurahan mampang prapatan kecamatan mampang prapatan.
C. TUJUAN PENELITIAN
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui hubungan antara gizi kurang dengan tingkat pengetahuan,
ekonomi dan lingkungan di wilayah kerja PKM Wonoayu
2. Tujuan Khusus
1) Mengidentifikasibanyaknya pasien gizi kurang di wilayah kerja PKM
Wonoayu
2) Membandingkantingkat pengetahuan dengan prevalensi gizi kurang di
wilayah kerja PKM Wonoayu
3) Membandingkan tingkat ekonomi dengan prevalensi gizi kurang di
wilayah kerja PKM Wonoayu
4) Mempelajari keterkaitan prevalensi gizi kurang dengan parameter kesehatan
lingkungan di wilayah kerja PKM Wonoayu
4
Instansi Terkait :
1. Sebagai bahan masukan bagi Dinas Kesehatan Kabupaten
Sidoarjo, khususnya Puskesmas Wonoayudalam bentuk hasil
analisa antara gizi kurang dengan tingkat pengetahuan, ekonomi
dan lingkungan di wilayah kerja PKM Wonoayu
2. Sebagai data dasar untuk penelitian lebih lanjut khususnya yang
berkaitan dengan Gizi kurang
BAB II
KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS PENELITIAN
A. KERANGKA KONSEP
Ekonomi
Pengetahuan
Lingkungan
Status imunisasi
BBLR Gizi
Kurang
Penyakit Kongenital
Asi eksklusif
: Tidak diteliti
: Diteliti
B. HIPOTESIS PENELITIAN
1. H0 : Tidak terdapat hubungan antara gizi kurang dengan tingkat pengetahuan,
ekonomi dan lingkungan di wilayah kerja PKM Wonoayu
5
2. H1 :Terdapat hubungan antara gizi kurang dengan tingkat pengetahuan,
ekonomi dan lingkungan di wilayah kerja PKM Wonoayu
BAB III
METODE PENELITIAN
Jenis Penelitian
Pada penelitian ini peneliti menggunakan jenis penelitian
observasional- cross sectional- analitik yaitu untuk melihan hubungan antara
gizi kurang dengan tingkat pengetahuan, ekonomi dan lingkungan di wilayah
kerja PKM Wonoayu.
6
Besar Sampel
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan penghitungan besar sampel dengan
rumus menurut Ariawan (1998). Adapun penghitungannya sebagai berikut:
n= Z21-α/2 x P(1-P)
d2
= (1,96)2x 0,5 (0,5)
(0,1)2
= 0,96
O,01
= 96
Keterangan:
n : jumlah balita (besar sampel)
Z21-α/2: standart normal deviasi, α=0,05 maka nilai Z21-α/2= 1,96
P : proporsi pasien balita dengan Gizi kurang. Dari bulan Juni -
Agustus 2013
1-P : proporsi balita yang tidak menderita gizi kurang
d : presisi mutlak yaitu 10%
Cara Pengambilan Sampel
Sampel diperoleh melalui metode wawancara dengan
7
PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA
PENGUMPULAN DATA
a. Data Primer
Data diperoleh melalui metode wawancara dengan menggunakan
acuan kuesioner
b. Data Sekunder
Meliputi data tentang penyakit yang sering ditemui di Puskesmas
Wonoayu pada tahun 2013
ALUR PENGUMPULAN DATA
a. Editing Data
b. Coding
c. Processing
d. Tabulasi Data
e. Cleaning
9
ANALISIS DATA
Data yang diperoleh selanjutnya akan diolah secara deskriptif analitik, dan
data disajikan dalam bentuk distribusi program SPSS. Data yang diperoleh secara
deskriptif meliputi variabel pengetahuan, ekonomi dan lingkungan. Data yang diolah
VARIABEL PENELITIAN
a. Variabel bebas adalah pengetahuan orang tua tentang gizi, ekonomi keluarga,
penyakit kongenital.
10
membuang dan tempat sampah yang syarat
mengelolah digunakan 1. Memenuhi syarat
sampah
5 Tingkat Hasil perhitungan 0. Tidak memenuhi Nominal
Penghasilan kerja mengenai kecukupan syarat
memenuhi kebutuhan 1. Memenuhi syarat
melalui bertanya pada
orang tua
11