Anda di halaman 1dari 3

D.

Solusi bagi Hukuman Mati

Hukuman mati bagi sebagian orang memang bertentangan dengan Hak


Asasi Manusia (HAM) yatu hak untuk hidup. Dengan dalih mengatasnamakan
HAM, pihak yang kontra terhadap hukuman mati berargumen bahwa hukuman
mati merupakan suatu tindakan yang sadis dan tidak manusiawi. Ada beberapa
pertimbangan yang bisa diutarakan, yaitu :

Pertama, pada akhirnya semua hukuman yang ditimpakan kepada pelaku


kejahatan pasti bertujuan mematikan yang bersangkutan. Pernyataan ini dikuatkan
oleh argumen bahwa orang yang dipenjara seumur hidup pun secara otomatis
sudah bergaul dengan maut. Mereka yang dipenjarakan karena kejahatannya
secara otomatis akan kehilangan kehidupan sosialnya sebagai manusia, dan itu
akan membuatnya mati perlahan-lahan.

Kedua, hukuman mati pada akhirnya bukanlah solusi atas kejahatan, juga
bukan efek jera bagi mereka yang akan melakukan hal yang sama. Hal ini
dibuktikan oleh sejak hukuman mati diberlakukan di berbagai belahan dunia ini,
tak ada jaminan akan segera melenyapkan kejahatan yang serupa. Hal ini akan
berimbas pada musnahnya kuantitas manusia itu sendiri, padahal dengan
berkurangnya kuantitas manusia ini tidak memberikan dampak yang signifikan
terhadap kualitas manusia untuk menjadi lebih baik. Maka dari itu sebelum
rusaknya nilai kuantitas akibat kualitas manusia yang kurang baik, alangkah lebih
eloknya jika membenahi sisi kualitas dari manusia itu sendiri.

Ketiga, ketika pengampunan atau permohonan maaf yang tulus telah


dimintakan, dan permohonan itu telah disampaikan berkali-kali, maka tak seorang
pun dari kita yang serta merta tak akan memaafkannya. Serentak, pemberian maaf
itu tak juga akan menghapuskan hukuman yang dijalaninya. Pada titik inilah
secara perlahan-lahan, hukuman mati harus dihapuskan. Bentuk hukuman seperti
penjara seumur hidup harus dihidupkan kembali, tanpa grasi dan tanpa remisi
tahanan setiap lebaran atau hari raya besar lainnya.
Untuk mencegah terjadinya hukuman mati, tidak lepas dari peran serta
masyarakat. Perlu adanya kontribusi langsung dari masyarakat untuk tidak
mentoleransi kejahatan yang dilakukan oleh para pelaku, sekalipun dilakukan oleh
orang-orang terdekat. Hal ini juga dihimbau kepada para Lembaga Swadaya
Masyarakat (LSM), untuk dapat memberikan pengawasan, khususnya bagi lapisan
masyarakat bawah, yang selama ini rentan terhadap masalah sosial.

Hukuman mati dinilai melanggar Hak Asasi Manusia (HAM). Ketua


Program Pascasarjana Departemen Kriminologi FISIP Universitas Indonesia (UI)
Iqrak Sulhin menilai, kesalahan ada pada sistem peradilan pidana di Tanah Air.
Menurut dia, banyak di antara keputusan yang diputus tersebut mengalami
kekeliruan dan intimidatif. Hal ini dinilai hukuman mati tidak menimbulkan efek
jera terhadap para tersangka. “Hukuman seumur hidup” kata Iqrak Sulhin dalam
diskusi ‘Akademisi Menolak Hukuman Mati” yang diselenggarakan Komisi untuk
Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras) di kawasan Menteng,
Jakarta Pusat, Sabtu (7/3/2015)

Hukuman seumur hidup memberikan peluang bagi para terpidana untuk


mengulang kejahatan yang sama. Maka dari itu perlu adanya rehabilitasi kepada
para narapidana untuk dapat diberikan pencerahan terhadap apa yang telah
dilakukan merupakan tindakan yang salah. Merugikan diri sendiri itu sudah pasti,
selain itu juga merugikan pihak lainnya. Rehabilitasi bertujuan untuk memberikan
jalan atau pilihan meliputi pembinaan karakter diri, keterampilan demi
mengembangkan bakat dan potensi yang ada pada diri para narapidana. Tidak
bertindak secara kaku, namun melihat kepada karakter narapidana yang berbeda-
beda. Dengan tetap menghargai nilai mutlak Hak Asasi Manusia (HAM), para
narapidana tetap dapat mempertahankan hidup dengan harapan dengan kemajuan
yang lebih baik. Meningkatkan kualitas hidup demi terwujudnya Sumber Daya
Manusia(SDM) yang bermutu, khususnya bagi bangsa Indonesia.

Gabrilin, Abba. 12 Maret 2015. Solusi Menangani Hukuman Mati.


(http://kompas.com/solusi-menangani-hukuman-mati.com), online. Diakses 19
Maret 2016.
Isnaeni, Nadya. 7 Maret 2015. Dinilai Langgar HAM, Apa Solusi Terbaik
Pengganti Hukuman Mati. http://dinilai-langgar-ham-apa-solusi-terbaik-
pengganti-hukuman-mati.com, (online). Diakses 19 Maret 2016.

Anda mungkin juga menyukai