Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH BIOMEDIK II

MYCOBACTERIUM LEPRAE

Dosen Pengajar : Dr. Oksfriani J. Sumampouw, SPi, M.Kes

Nama kelompok 8:
1. Quinci K. Mokalu 17111101183
2. Rosava A.S. Saroinsong 17111101172
3. Virginia I. Koesnadi 17111101178
4. Heidy F. Tumbelaka 17111101161
5. Christine P. Sigarlaki 17111101214
6. Wulida Nur M. Ula 17111101180
7. Alifah B. Priyani 17111101151
Semester 2/C

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT


UNIVERSITAS SAM RATULANGI
MANADO
2018
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
karunianya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini yang berjudul
Mycobacterium Leprae pada mata kuliah dasar biomedik II. Terimakasih untuk
dosen mata kuliah ini yang telah membimbing dan mengarahkan kami sehingga
tugas makalah ini dapat diselesaikan dengan baik.

Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini, masih banyak


kekurangan yang dapat ditemui. Untuk itu kami mengharapkan adanya saran dan
kritik yang membangun demi kesempurnaan makalah ini. Semoga tugas ini dapat
memberikan manfaat bagi kita semua.

Manado, 14 Maret 2018

Penyusun

Makalah Mycobacterium Leprae | i


DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………… i
DAFTAR ISI…………………………………………………….. ii
BAB 1 Definisi mycobacterium leprae…………………………………. 1
BAB 2 Sejarah mycobacterium leprae………………………………...... 1
BAB 3 Klasifikasi mycobacterium leprae………………………….... 2
BAB 4 Karakteristik mycobacterium leprae……………………………. 2
BAB 5 Cara reproduksi mycobacterium leprae……………………….... 3
BAB 6 Penyakit yang disebabkan oleh mycobacterium leprae………… 3
BAB 7 Cara penularan mycrobacterium leprae…………………………. 3
BAB 8 Cara pencegahan penyakit akibat mycobacterium leprae……... 4
DAFTAR PUSTAKA

Makalah Mycobacterium Leprae | ii


BAB 1
Definisi Mycobacterium leprae

1.1.Mycobacterium leprae
Sumber :
https://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Mycobacterium_leprae.jpeg
(online) diakses pada 13 maret 2018

Mycobacterium leprae, juga disebut Basillus Hansen, adalah bakteri


yang menyebabkan penyakit kusta (penyakit Hansen). Bakteri ini merupakan
bakteri intraselular. M. leprae merupakan gram-positif berbentuk tongkat.
Mycobacterium leprae mirip dengan Mycobacterium tuberculosis dalam
besar dan bentuknya.

Mycobacterium leprae adalah satu-satunya bakteri yang menginfeksi


safar tepid an hampir semua aplikasinya merupakan akibat langsung dari
masuknya bakteri ke dalam saraftepi. Bakteri ini tidak menyerang oatak dan
medulla spinalis. Kemampuan untuk merasakan sentuhan, nyeri, panas dan
dingin menurun sehingga penderita yang mengalami kerusakan saraf tepi
tidak menyadari adanya luka bakar, luka sayat atau mereka melukai dirinya
sendiri. Kerusakan tepi saraf juga menyebabkan kelemahan otot yang
menyebabkan jari-jari tangan seperti sedang mencakar dan kaki terkulai.
Kerena itu, lepra menjadi tampak mengerikan. Penderita juga memiliki luka
di telapak kakinya, kerusakan pada saluran udara di hidung menyebabkan
hidung tersumbat. Mycrobacterium leprae merupakan bakteri yang
merugikan karena termasuk pathogen bagi manusia

Makalah Mycobacterium Leprae | 1


BAB 2
Sejarah Mycobacterium leprae

Mycobacterium leprae ditemukan oleh G. H Armauer Hansen, seorang


sarjana dari Norwegia pada tahun 1873. Penyakit Hansen atau Penyakit
Morbus Hansen yang dahulu di kenal sebagai penyakit kusta atau lepra
adalah sebuah penyakit infeksi kronis yang sebelumnya, di ketahui hanya di
sebabkan oleh bakteri Mycobacterium leprae, hingga di temukan
bakteri Mycobacterium lepromatosis oleh Universitas Texas pada tahun
2008, yang menyebabkan endemik sejenis kusta di Meksiko dan Karibia,
yang dikenal lebih khusus dengan sebutan diffuse lepromatous leprosy.
Sedangkan bakteri Mycobacterium leprae di temukan oleh seorang
ilmuwan Norwegia bernama Gerhard Henrik Armauer Hansen pada tahun
1873 sebagai patogen yang menyebabkan penyakit yang telah lama dikenal
sebagai lepra. Saat ini penyakit lepra lebih disebut sebagai penyakit Hansen,
bukan hanya untuk menghargai jerih payah penemunya, melainkan juga
karena kata leprosy dan leper mempunyai konotasi yang begitu negatif,
sehingga penamaan yang netral lebih di terapkan untuk mengurangi stigma
sosial yang tak seharusnya diderita oleh pasien kusta.

Makalah Mycobacterium Leprae | 2


BAB 3
Klasifikasi Mycobacterium leprae

Klasifikasi Mycobacterium leprae secara taksonomi adalah sebagai


berikut.
Kingdom: Bacteria karakteristiknya
sesuai dengan organisme bakteri
prokariotik.

Filum: Antinobacteria sebagian besar anggota


antinobacteria adalah bakteri gram positif. M.
Leprae adalah bakteri gram positif.

Ordo: Actinomycetales anggota Actinomycetales adalah


organisme gram positif yang sulit untuk dikultur dan
bersifat pathogen pada manusia, tanaman dan hewan.

Sub ordo: Corynebacterineae M. leprae termasuk ke dalam


sub ordo Corynebacterineae karena karakteristik dasar dari
kelompok ini adalah gram positif, bentuk batang, dan dapat
menyebabkan penyakit pada manusia. Sebagian menyerang
limfa dan kulit.

Famili: Mycobacteriaceae family ini terkenal sebagai


kelompok yang menyebabkan penyakit parah pada mamalia
yang termasuk bakteri tahan asam, gram positif, non-motil dan
tidak memiliki membrane luar.

Genus: Mycobacterium anggota genus Mycobacterium


memiliki lilin di dinding sel, tidak memiliki membrane luar,
non-motil, dan tahan asam.

Spesies: Mycobacterium leprae karakteristik M. leprae secara


spesifik adalah gram positif, berbentuk batang, aerobic,
dibungkus lapisan lilin dan dapat menyebabkan penyakit paah
pada mamalia.

Makalah Mycobacterium Leprae | 3


BAB 4
Karakteristik Mycobacterium leprae

Secara morfologi bakteri ini berbentuk pleomorf lurus dengan


kedua ujung bulat dengan ukuran panjang 1-8 mikron dan lebar 0,2 - 0,5
mikron, bersifat tahan asam, berbentuk batang dan gram positif, biasanya
berkelompok dan ada yang tersebar satu-satu, hidup dalam sel terutama
jaringan yang bersuhu dingin seperti kulit, mukosa hidung, saraf tepi
(terutama sel Schwann). Dengan pewamaan Ziehl Neelsen termasuk
golongan Basil Tahan Asam. Mycobacterium leprae tidak dapat dikultur
dalam media buatan. Kuman ini tumbuh lambat dan untuk membelah
dirinya memerlukan waktu sekitar 20-30 hari. Mycobacterium leprae ini
mampu bertahan pada hembusan kering dari hidung selama 7 hari pada
suhu 20,6°C dengan kelembaban 43,7% dan 10 hari pada suhu 35,7°
dengan kelembaban 77%. M. leprae dikatakan mampu bertahan diluar
tubuh manusia selama beberapa bulan pada kondisi yang sesuai, misalnya:
tanah, air. Ada juga yang mengatakan bahwa M. leprae bertahan selama
beberapa minggu (2-4 minggu) di lingkungan khususnya kondisi lembab.
Kondisi ini ada di dan sekitar lingkungan hidup pada area-area endemik.
Reservoir M. leprae, selain manusia, dapat dijumpai pada hewan
armadillo, sejenis monyet dan tikus.

Makalah Mycobacterium Leprae | 4


BAB 5
Cara Reproduksi Mycobacterium leprae

Bakteri Mycobacterium Leprae merupakan pathogen intrasel


obligat sehingga belum dapat dibiakkan invitro ( media tak hidup ).
Bakteri ini sering ditemukan pada sel endothelial pembuluh darah atau sel
mononuclear ( makrofag ) sebagai lingkungan yang baik untuk bertahan
hidup dan perkembangbiakan. Perkiraan waktu bagi bakteri ini bereplikasi
adalah 10 – 12 hari.

Makalah Mycobacterium Leprae | 5


BAB 6
Penyakit Yang Disebabkan Oleh Mycobacterium leprae

Kusta adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh Bakteri


Mycobacterium Leprae yang menyerang kulit, saraf perifer ( saraf diluar
otak dan medulla spilanis ) ditangan maupun kaki, dan selaput lendir pada
hidung, tenggorokan dan mata.

1.2.Penyakit kusta
Sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Leprosy.jpg

Makalah Mycobacterium Leprae | 6


BAB 7
Cara Penularan Mycobacterium leprae

Cara penularan lepra belum diketahui secara pasti. Jika seorang


penderita lepra berat dan tidak diobati bersih, maka bakteri akan menyebar
ke udara. Sekitar 50% penderita mungkin tertular karena erhubungan dekat
dengan seorang yang terinfeksi. Infeksi juga mungkin di tularkan melalui
tanah, armadillo, kutu busuk dan nyamuk. Sekitar 95% orang yang
terpapar oleh bakteri lepra tidak menderita lepra karena sistem
kekebalannya berhasil melawan infeksi. Penyakit yang terjadi bisa ringan
(lepra tuberkuloid) atau berat (lepra lepromatosa). Penderita lepra ringan
tidak dapat menularkan penyakitnya kepada orang lain. Lebih dari 5 juta
penduduk dunia yang terinfeksi leh kuman ini. Lepra paling banyak
terdapat di Asia, Afrika, Amerika Latin dan kepulauan Samudra Pasifik.
Infeksi dapat terjadi pada semua umur, paling sering mulai dari usia 20-an
dan 30-an. Bentuk lepromatosa 2 kali lebih sering ditemukan pada pria.

Makalah Mycobacterium Leprae | 7


BAB 8
Cara Pencegahan Penyakit Akibat Mycobacterium leprae

1. Cara pencegahan Segera melakukan pengobatan sejak dini secara rutin


terhadap penderita kusta, agar bakteri yang dibawa tidak dapat lagi
menularkan pada orang lain.
2. Menghindari atau mengurangi kontak fisik dengan jangka waktu yang
lama
3. Meningkatkan kebersihan diri dan kebersihan lingkungan
4. Meningkatkan atau menjaga daya tahan tubuh, dengan cara berolahraga
dan meningkatkan pemenuhan nutrisi.
5. Tidak bertukar pakaian dengan penderita, karena basil bakteri juga
terdapat pada kelenjar keringat
6. Memisahkan alat-alat makan dan kamar mandi penderita kusta
7. Untuk penderita kusta, usahakan tidak meludah sembarangan, karena basil
bakteri masih dapat hidup beberapa hari dalam droplet
8. Isolasi pada penderita kusta yang belum mendapatkan pengobatan. Untuk
penderita yang sudah mendapatkan pengobatan tidak menularkan
penyakitnya pada orang lain.
9. Melakukan vaksinasi BCG pada kontak serumah dengan penderita kusta.
10. Melakukan penyuluhan terhadap masyarakat mengenai mekanisme
penularan kusta dan informasi tentang ketersediaan obat-obatan yang
efektif di puskesmas.

Makalah Mycobacterium Leprae | 8


DAFTAR PUSTAKA
https://id.wikipedia.org/wiki/Mycobacterium_leprae (online) diakses pada 13
maret 2018
http://www.biologiedukasi.com/2014/11/mengenal-lebih-dekat-
mycobacterium.html (online) diakses pada 13 maret 2018
http://doktersehat.com/kusta-lepra/(online) diakses pada 13 maret 2018
https://id.wikipedia.org/wiki/Penyakit_Hansen (online) diakses pada 13 maret
2018
http://www.zonabiokita.web.id/2013/05/peranan-bakteri-dalam-kehidupan.html
(online) diakses pada 13 maret 2018
http://tokoalkes.com/blog/mycobacterium-leprae-penyebab-penyakit-kusta-
lepra(online) diakses pada 13 maret 2018

Makalah Mycobacterium Leprae | 9

Anda mungkin juga menyukai