DOSEN PEMBIBING :
DISUSUN OLEH :
AKADEMI FARMASI
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatnya sehingga
makalah ini dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa saya juga mengucapkan banyak
terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, saya menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan
terbuka saya menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar saya dapat memperbaiki
makalah ini.
Akhir kata saya berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat
maupun inspirasi terhadap pembaca.
KATA PENGANTAR.......................................................................................................2
DAFTAR ISI......................................................................................................................3
BAB I.................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.............................................................................................................4
1.1 Latar Belakang...................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah..............................................................................................4
1.3 Tujuan................................................................................................................4
BAB II...............................................................................................................................6
PEMBAHASAN................................................................................................................6
2.1 Pengertian Mycobacterium tuberculosis.............................................................6
2.2 Sejarah Mycobacterium tuberculosis..................................................................6
2.3 Klasifikasi Mycobacterium tuberculosis............................................................7
2.4 Penyakit Tuberculosis (TBC).............................................................................8
2.5 Cara penularan Tuberkulosis..............................................................................8
2.6 Tanda dan Gejala................................................................................................9
2.7 Pencegahan Penyakit..........................................................................................9
2.8 Jenis-jenis obat TB.............................................................................................9
2.9 Prinsip Pengobatan...........................................................................................10
2.10 Kategori Pengobatan TBC................................................................................10
BAB III............................................................................................................................11
PENUTUP.......................................................................................................................11
3.1 Kesimpulan......................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................12
BAB I
PENDAHULUAN
Sumber utama penularan adalah orang dewasa dengan TBC paru dengan sputum
positif (Mycobacterium tuberculosis), dan susu dari hewan yang terinfeksi
(Mycobacterium bovis). Diagnosis berdasarkan gambaran rontgen toraks dan tes
tuberkulin positif. Sputum biasanya tidak ada, namun hasil tuberkulosis mungkin bisa
didapatkan dari bilas lambung. Pencegahan tergantung pada perbaikan kondisi
sosioekonomi dan kemudian pada beberapa pemeriksaan termasuk pengenalan serta
terapi tepat pada infeksi TBC dewasa, imunisasi BCG (Meadow dan Newel, 2006).
Sedangkan masalah perilaku tidak sehat antara lain akibat dari meludah sembarangan,
batuk sembarangan, kedekatan anggota keluarga, gizi yang kurang atau tidak seimbang
dan lain-lain (Anonim, 2006)
1.3 Tujuan
1. Agar bisa mengetahui tentang pengertian dan sejarah dari Mycobacterium
tuberculosis
2. Agar mengetahui tentang siklus hidup dan klasifikasi dari Mycobacterium
tuberculosis
3. Agar mengetahui tentang cara penularan dan cara pengendalian dari
Mycobacterium tuberculosis
4. Agar mengetahui tentang cara pengobatan dari Mycobacterium tuberculosis
BAB II
PEMBAHASAN
Kingdom : Bacteria
Phylum : Actinobacteria
Ordo : Actinomycetales
Upaordo : Corynebacterineae
Famili : Mycobacteriaceae
Genus : Mycobacterium
Adapun bentuk dari Mycobacterium tuberculosis ini adalah basil tuberkel yang
merupakan batang ramping dan kurus, dapat berbentuk lurus ataupun bengkok yang
panjangnya sekitar 1-10 mikron dan lebar 0,2-0,8 mikron yang bergabung membentuk
rantai. Besar bakteri ini tergantung pada kondisi lingkungan.
Jika seseorang telah terjangkit bakteri ini, akan berakibat buruk seperti
menurunkan produktifitas kerja, menularkan kepada orang lain terutama pada keluarga
yang bertempat tinggal serumah dan dapat menyebabkan kematian. Pada penyakit
tuberkulosis, jaringan yang paling sering diserang adalah paru-paru (95,5%).
Tuberkulosis dapat tahan hidup di udara kering maupun basah bahkan hidup bertahun-
tahun dalam lemari es. Hal ini terjadi apabila kuman dalam sifat dormant (tidur). Artinya
suatu saat kuman tuberkulosis ini akan dapat bangkit lagi dan berkembang.
Setiap satu BTA positif akan menularkan kepada 10-15 orang lainnya. Hasil studi
lainnya melaporkan bahwa kontak terdekat (keluarga serumah) akan dua kali lebih
beresiko dibandingkan kontak biasa (tidak serumah). Sebaliknya seorang penderita BTA
negatif dianggap tidak menularkan. Persentase resiko penularan TB Di Indonesia yakni
sebesar 1-3% yang berarti diantara 100 penduduk terdapat 1-3 warga yang akan terinfeksi
TB. Setengah dari mereka BTA-nya akan positif dengan persentase 0,5%.
1. Isoniazid (H)
Biasa dikenal dengan INH, bersifat Bakterisida. Dapat membunuh 90% populasi
kuman dalam beberapa hari pertama pengobatan.
2. Rifampisin (R)
Bersifat bakterisida. Dapat membunuh kuman yang tidak dapat dibunuh oleh
isoniazid
3. Pyrazinamid (Z)
Bersifat bakterisida. Dapat membunuh kuman yang berada dalam sel dengan
suasana asam.
4. Streptomisin (S)
Bersifat bakterisida.
5. Ethambutol (E)
Bersifat bakteriostatik.
2.9 Prinsip Pengobatan
Obat TBC diberikan dalam bentuk kombinasi dari beberapa jenis, dalam jumlah
cukup dan dosis tepat selama 6-8 bulan, supaya semua kuman dapat terbunuh.
Pengobatan TBC diberikan dalam 2 tahap yaitu :
1. Tahap intensif
Pengawasan ketat tahap intensif sangat penting untuk mencegah terjadinya
kekebalan obat.
2. Tahap lanjutan
Tahap lanjutan penting untuk membunuh kuman persister (dormant) sehingga
mencegah terjadinya kekambuhan.
3.1 Kesimpulan
Jadi Mycobacterium tuberculosis merupakan bakteri penyebab penyakit
Tuberkulosis (TBC). Mycobacterium tuberculosis ini memiliki lapisan lilin yang tidak
biasa pada permukaan sel karena adanya asam mycolic. Lapisan ini membuat sel tahan
terhadap pewarnaan gram akibatnya M. tuberculosis dapat teridentifikasi baik Gram
negatif atau Gram positif.
Tuberkulosis merupakan penyakit menular dan bisa menyerang siapa saja. Organ
tubuh yang biasanya menjadi sasaran dan banyak ditemui ialah paru-paru, sehingga
disebut Tuberkulosis paru. Namun demikian, tuberkulosis juga bisa menyerang beberapa
organ tubuh lainnya.
Sumber penularan adalah pasien TB, terutama pasien yang mengandung kuman TB
dalam dahaknya. Pada waktu batuk atau bersin, pasien dapat menyebarkan kuman ke
udara melalui percikan dahak (droplet). Infeksi akan terjadi apabila seseorang menghirup
udara yang mengandung percikan dahak yang infeksius.
DAFTAR PUSTAKA
Dina zainudin. 2013. Farmakologi- Penggunaan Obat Pada Penyakit Tuberkulosis.
Universitas Haluoleo. Kendari
Suradi. 2014. Diagnosis dan Pengobatan TB Paru. Universitas Gajah Mada. Yogyakarta