Laporan Tetap Distilasi Minyak Mentah Minggu 2
Laporan Tetap Distilasi Minyak Mentah Minggu 2
HIDROKARBON
DISTILASI MINYAK MENTAH-2
Oleh:
Kelompok 1
Kelas : 5.KA
TAHUN AKADEMIK
2015
DISTILASI MINYAK MENTAH-2
I. TUJUAN
Setelah melakukan percobaan, mahasiswa diharapkan mampu :
1. Mengetahui fraksi-fraksi minyak bumi yang dihasilkan sebagai distilat dan
residu
2. Menjelaskan mengenai titik didih fraksi-fraksi tersebut
Minyak dasar aspal mengandung sedikit lilin parafin dengan aspal sebagai
residu utama. Minyak dasar aspal sangat dominan mengandung aromatik. Kandungan
sulfur, oksigen dan nitrogen relatif lebih tingggi dibandingkan dengan minyak-minyak
dasar lainnya. Minyak mentah dengan dasar aspal sangat cocok untuk memproduksi
gasolin yang berkualitas tinggi, minyak pelumas mesin dan aspal. Fraksi-fraksi ringan
dan menengah mengandung presentase naftalen yang tinggi.
Minyak dasar paraffin mengandung sangat sedikit aspal, sehingga sangat baik
sebagai sumber untuk memproduksi lilin paraffin, minyak pelumas motor dan kerosin
dengan kualitas tinggi.
Minyak dasar campuran mengandung sejumlah lilin dan aspalsecara bersamaan.
Produk yang dihasilkan minyak dasar ini lebih rendah kualitasnya dibandingkan dengan
dua tipe minyak di atas.
Berdasarkan jarak titik didih tiap fraksi yang dihasilkan, maka susunan molekul
menurut jumlah atom karbon dari fraksi dan produk akhir kilang dapat dilihat pada
tabel 1.
Gas < 80
- Distilasi Hampa :
1) High Vacuum Unit ( HVU)
2) Vacuum Distillation Unit (VDU)
a. Fraksi Gas
Gas alam dapat diperoleh secara terpisah maupun bersama-sama dengan minyak
bumi. Gas alam dapat dipergunakan sebagai:
1. Bahan bakar rumah tangga atau pabrik
Gas alam merupakan bahan bakar yang paling rendah, sifatnya tidak berbau
sehingga diberi bau. Propana yang merupakan salah satu fraksi gas pada
perusahaan biasanya digunakan sebagai:
- Mengelas padu-paduan tembaga alumunium dan magnesium
- Mengelas besi tuang
- Menyolder dan mengelas solder
- Menyemprot logam
2. Karbon hitam (carbon black)
Arang halus yang diibuat oleh pembakaran yang tidak sempurna.
Penggunaannya antara lain sebagai:
- Bahan dalam pembuatan cat, tinta cetak dan tinta
- Zat pengisi pada karet terutama dalam pembuatan ban-ban mobil dan
sepeda
3. Tujuan-tujuan sintesis
Hasil sintesis dengan oksidasi zat-zat hidrokarbon dari gas alam proses
pembuatan lainnya, yaitu:
- Pembuatan zat cair dan metana
- Pembuatan bensin untuk kapal terbang yang benilai tinggi denan cara
mengandung (alkylering) iso-butana dengan butena-butena
b. Bensin
Bahan dapat dibuat dengan cara lain yaitu:
1. Penyulungan langsung dari minyak bumi (bensin-straight run), dimana
kualitasnya tergantung pada susunan kimia dan bahan- bahan dasar. Bila
mengandung banyak aromatik dan naptha akan menghasilkan bensin yang
tidak mengetok (anti knocking)
2. Cracking dan hasil-hasil minyak bumi berat misalnya minyak gas dan residu
3. Merengkah (reforming) bensin berat dari kualitas yang kurang baik
4. Sintesis dari zat-zat berkarbon rendah
Bensin biasanya digunakan sebagai:
1. Bahan bakar motor
Sebagai bahan bakar motor ada beberapa sifat yang diperhatikan untuk
menentukan baik atau tidak nya bahan tersebut:
- Keadaan terbang (titik embun)
Gangguan yang disebabkan oleh adanya gelembung-gelembung gas di
dalam karbulator dari sebuah motor yang disebabkan oleh adanya kadar
yang berlaku tinggi dari fraksi
- Kecenderungan mengetok (knocking)
ketika rasio tekanan dari motor relatif tinggi, pembakaran bisa
menyebabkan peletusan (peledakan) di dalam silinder, sebagai:
Timbulnya kebisingan knock
Kekuatan berkurang
Menyebabkan kerusakan mesin
- Titik beku
Jika dalam bensin terdapat presentase yang tinggi dari aromatik-
aromatik tertentu makan pada waktu pendinginan, aromatik itu akan
mengkristal dan mengakibatkan tertutupnya lubng-lubang penyemprotan
dalam kalbulator. Titik beku ini terutama dipengaruhi oleh benzen.
- Kadar belerang
Kerugian yang disebabkan bila kadar terlalu tinggi, adalah:
Memberikan bau yang tidak enak dari gas-gas yang dihasilkan
Mempunyai pengaruh yang tidak baik terhadap bilanan oktan
c. Kerosin
Pemakaian terpenting dari kerosin, antara lain :
1. Minyak lampu
Kerosin sebagai minyak lampu dihasilkan dengan jalan penyulingan langsung.
Sifat-sifat yang harus diperhatikan bila kerosin digunakan sebagai minyak
lampu:
Warna: kerosin dibagi dalam beberapa kwlas warna: water sprint (tidak
berwarna) prime sprint-standar sprint
Sifat bakar: nyala kerosin bergantung pada susunan kimia dari minyak
tanah, jika mengandung banyak aromatik maka tidak dapat dibesarkan
karena mulai bearang
Viskositas: minyak dalam lampu kerosin mengautr ke sumbu karena
adanya gaya kapiler dalam saluran-saluran sempit antara serat-serat
sumbu
Kadar belerang: sama seperti kadar belerang pada kerosin
2. Bahan bakar untuk pemanasan (memasak)
Macam- macam alat pembakar kerosin:
- Alat pembakar dengan sumbu gepeng: baunya tidak enak
- Alat pembakar dengan sumbu bulat: mempunyai pengisian hawa
terpusat
- Alat pembakar dengan pengabutan tekan: merk dagang “primas”
3. Bahan bakar motor
Motor yang menggunakan kerosin sebagai bahan bakar adalah:
- Alat-ala perttanian (traktor)
- Kapal perikanan
d. Minyak gas
Minyak gas awalnya banyak digunakan sebagai penerangan dalam gerbong
kereta api, namun sekarang sebagian telah diganti oleh listrik karena lebih
mudah dipakai dan sedikit bahaya kebakaran jika terjadi kecelakaan.
Minyak gas yang digunakan sebagai:
1. Bahan bakar untuk motor diesel
2. Pesawat-pesawat pemanasan pusat otomatis dengan nama minyak bakar
untuk keperluan rumah tangga.
e. Minyak bakar
Digunakan untuk bahan bakar residual dan untuk bahan bakar sulingan. Bahan
bakar mineral biasanya diperoleh dengan cara mengentalkan minyak bumi atau
merengkah minyak gas dan residu minyak tanah. Bahan bakar digunakan
sebagai:
- Motor diesel tipe besar
- Minyak yang dinyalakan dengan pembakar dalam tungku
- Pengerjaan panas dan logam
- Mencairkan hasil perindustrian
Sifat-sifat yang harus ada pada minyak bakar adalah:
- Memiliki batas viskositas tertentu
- Banyaknya panas yang diberikan
- Kadar belerang
- Titik beku
V. DATA PENGAMATAN
VI. TUGAS
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan distilasi!
Jawab:
Distilasi merupakan suatu teknim pemisahan campuran fasa cair yang homogen
dengan cara penguapan dan pengembunan. Sehingga diperoleh distilat yang
lebih banyak mengandung volatil dibandingkan larutan sebelumnya yang lebih
sukar menguap . Distilasi didasarkan pada percobaan titik didih antara senyawa-
senyawa yang terdapat dalam campuran
Distilasi merupakan suatu teknis pemisahan campuran dalam fasa cair yang
homogen dengan cara penguapan dan pengembunan, sehingga diperoleh distilat yang
lebih banyak mengandung volatil dibandingkan larutan sebelumnya yang lebih sukar
menguap. Distilasi ini berdasarkan pada perbedaan titik didih antara senyawa-senyawa
yang terdapat dalam campuran tersebut. Metode ini sering digunakan dalam proses
pemisahan fraksi-fraksi yang terdapat di dalam minyak mentah atau crude oil. Proses
distilasi dalam pengolahan crude oil dapat dikelompokkan menjadi 3, yaitu distilasi
atmosfer, distilasi hampa, dan distilasi bertekanan.
Pada percobaan ini, distilasi dilakukan secara atmosfir yaitu proses pemisahan
campuran dalam fasa cair berdasarkan titik didih pada tekanan atmosfer dan temperatur
maksimal 350oC. Berdasarkan literatur, fraksi-fraksi yang dapat dipisahkan berupa
fraksi gas, bensin, minyak tanah, minyak gas, dsb sehingga dapat dikatakan bahwa
produk ini diharapkan dapat terpisah pada percobaan ini. Percobaan ini menggunakan
alat Distillation Bridge dan program Cassy La. Program Cassy Lab digunakan sebagai
penunjang dalam pengaturan waktu dan suhu operasi yang diperlukan, yaitu selama 1
jam operasi dengan waktu pengamatan setiap 1 menit. Termokopel juga diperlukan
dalam percobaan ini sebagai temperatur transmitternya yang terpasang pada masing-
masing bagian, yaitu A11 yang terdapat pada labu godok, A12 yang terpasang pada
labu distilat fraksi berat, B11 yang terdapat pada labu distilat fraksi ringan, dan B12
pada puncak refluxs untuk mengukur temperatur fraksi ringan.
Hasil pengamatan menunjukkan terdapat dua fraksi yang terpisah yaitu distilat
A12 dan B11. Produk distilat A12 diidentifikasikan sebagai kerosin. Identifikasi kerosin
tersebut berdasarkan indeks bias serta sifat fisik yang dihasilkan yaitu warna dan bau.
Indeks biaskerosin secara teori yaitu 1,4303 dan indeks bias yang didapat pada distilat
yaitu 1,431 serta bau yang dihasilkan menyengat mendekati bau kerosin serta warna
yang dihasilkan bening menyerupai kerosin. Produk distilat B11 diidentifikasikan
sebagai bensin. Indeks bias yang didapatkan pada distilat B11 adalah 1,421, indeks bias
tersebut mendekati indeks bias bensin secara teori yaitu 1,422 dan bau yang dihasilkan
menyengat mendekati bau bensin serta warna yang dihasilkan bening. Fraksi-fraksi
yang didapatkan sesuai dengan tingkatan traynya yaitu B11 diidentifikasikan sebagai
bensin merupakan fraksi yang paling ringan dibandingkan dengan kerosin. Bensin
memiliki atom karbon sebanyak 5-10 sedangkan kerosin memiliki atom karbon
sebanyak 11-12. Oleh karena itu, bensin akan menguap terlebih dahlu karena memiliki
atom karbon yang lebih sedikit dan kedua fraksi ini mengalami pemisahan dikarenakan
terdapat perbedaan titik didih. Semakin kecil titik didih maka fraksi tersebut akan lebih
cepat menguap. Fraksi-fraksi memiliki titik didih yeng berbeda kerena memiliki tingkat
kepolaran yang berbeda pula. Semaikn polar suatu zat maka akan semakin cepat
menguap. Selain itu, terdapat pengaruh perbedaan gaya antar molekul pula hingga
mengakibatkan permisahan fraksi. Satu molekul dapat melepaskan diri jika memiliki
energi yang dapat mengalahkan gaya tarik molekul itu. Makin besar titik didih maka
makin kuat ikatan antar molekulnya sehingga makin besar pula energi yang dibutuhkan
untuk mengalahkan gaya antar molekul itu. Oleh karena itu, titik didih yang lebih
rendah dapat menguap atau terpisah lebih dulu karena kebutuhan energi untuk
mengalahkan ikatan antar molekulnya lebih kecil.
Kemudian dari suhu yang dicatat oleh program Cassy Lab dapat dibuat sebagai
kurva temperatur terhadap waktu, hal ini digunakan untuk melihat perbandingan
temperatur atau titik didihnya tiap waktu tertentu.
VIII. KESIMPULAN
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa :
1. Distilasi minyak mentah merupakan pemisahan fraksi-fraksi berdasarkan
titik didih.
2. Jenis distilasi yang digunakan merupakan distilasi atmosfer dimana tekanan
yang digunakan sama dengan tekanan udara / diluar (1 atm)
3. Dari percobaan didapat 2 fraksi yaitu bensindan kerosin
4. Faktor yang menyebabkan fraksi-fraksi dapat terpisah yaitu perbedaan titik
didih, kepolaran serta gaya tarik antar molekul.