I. Magesterol asetat
a. Farmakokinetik
Absorbsi :
Oral
Waktu paruh dalam plasma : 2jam setelah pemberian obat
(Umumnya) tetapi pada sapi hanya 22-36 menit
Baseline : Setelah 24 jam
Distribusi
Metabolisme
Ekskresi
b. Farmakodinamik
Indikasi
1. Kontrasepsi.
Beberapa devirat progestin sering dikombinasi dengan devirat estrogen
untuk kontrasepsi oral. Selain itu sebagai obat tunggal
medroksiprogesterone asetat dan noretindron enantat digunakan sebagai
kontrasepsi suntikan jangka panjang
2. Endometriosis.
Dapat diberikan noretindron 5 mg selama 2 minggu, ditingaktkan 2,5
mg/hari setiap 1-2 minggu sampai mencapai 15mg/hari. Terapi ini dapat
diteruskan sampai beberapa bulan. Namun sering terjadi efek samping,
sedangkan hasilnya belum tentu memuaskan
3. Ancaman abortus dan abostus habitualis
Sekarang progestin tidak lagi diindikasikan untuk abortus habitualis,
karena ke-efektifitasnya diragukan dan dapat menyebabkan efek
teratogenik. Hidroksiprogerterone dapat diberikan pada pasien dengan
defisiensi progesteron dan diberika pas=da trisemester I. untuk diagnosis
ini harus dilakukan pemeriksaan kadar pregnanediol di urin dan plasma,
dan dipertimbangkan kemungkinan timbulnya efek teratogenik pada
fetus
c. Dosis
Peroral
Kucing : 5gr per hari selama 7 hari lalu 5mg setiap 3 hari selama 21 hari
Sapi : 50mg per hari selama 19 hari
Anjing : awal proestrus 2,2mg/kg per hari selama 8 hari
Estrus 0,55mg/kg per hari selama 32 hari
Kambing : 25mg per hari
Absorbsi :
Distribusi
Metabolisme
Hepatic
b. Farmakodinamik
i. Pendukung Kehamilan
stimulasi pengembangan kelenjar endometrium dan sekresi
dengan bekerja pada reseptor progesteron, terutama setelah
pemberian estrogen pada endometrium
penekanan motilitas rahim dengan menekan sensitivitas dan
kontraktilitas miometrium secara langsung dan juga dengan
mengurangi ketersediaan reseptor oksitosin miometrium
merangsang proliferasi jaringan mammae, terutama jaringan
lobulo-alveolar
ii. Tindakan anti-estrogenik
iii. Tindakan Anti-Androgenik
iv. Tindakan Anti Gonadotropin
v. Kontrasepsi
melalui banyak mekanisme, dapat mencegah, mengurangi,
atau menghilangkan perubahan normal pada saluran
reproduksi, mencegah pematangan folikel dan ovulasi, dan
mengganggu transportasi sperma.
c. Dosis
Sapi : 500mcg Secara Intra Muscular
Anjing : Pada dosis tinggi 5 sampai 10 mg/kg, dan pada dosis rendah 2
mg/kg setiap 3 bulan atau 3 mg/kg setiap 4 bulan (IM)
Kucing : 10 to 20 mg/kg untuk dosis tinggi