Anda di halaman 1dari 23

ASUHAN KEBIDANAN

PADA BAYI BARU LAHIR NORMAL HARI KE-1


DI BPS NGADILAH SOBIRIN Amd, Keb
Asrikaton, PAKIS

Disusun Oleh
Fitriyah Illiyin
06.05.65

PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN WIDYAGAMA HUSADA
MALANG
2008
Lembar Pengesahan

Laporan studi kasus ini telah mendapatkan persetujuan dan pengesahan


oleh Pembimbing, kami melaksanakan praktek klinik di Bps Ny. Ngadilah Amd.
Keb Desa Asrikaton dengan judul Asuhan Kebidanan pada bayi baru lahir normal
hari ke-1.
Laporan Studi kasus ini disusun oleh
Nama : Fitriyah Illiyin
Nim : 06.05.65

Disahkan dan disetujui oleh


Hari :
Tanggal :

Mengetahui

Pembimbing Akademik Pembimbing Lapangan

(Ummi Hanni, SKM) ( Ngadillah Amd.keb )


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Periode segera setelah lahir merupakan awal kehidupan yang tidak
menyenangkan bagi bayi. Hal tersebut disebabkan oleh lingkungan kehidupan
sebelumnya (intra uterin) dengan lingkungan sekarang (ekstra uterin) yang
sangat berbeda. Di dalam uterus janin hidup dan tumbuh dengan segala
kenyamanan karena ia tumbuh dari hari ke hari tanpa upaya dari dirinya
sendiri. Hal ini berarti janin tumbuh dan hidup bergantung penuh pada
ibunya.

1.2 Tujuan Penulisan


1.2.1 Tujuan Umum
Melalui laporan ini diharapkan mampu menguji, mengidentifikasi dan
melaksanakan asuhan kebidanan khususnya bagi kami mahasiswa
kebidanan yang sedang dalam proses pembelajaran.

1.2.2 Tujuan Khusus


Dengan disusunnya laporan ini mahasiswa diharapkan dapat
- Mengumpulkan data sampai dengan menganalisa data
- Mengidentifikasi diagnosa dan masalah
- Mengantisipasi masalah potensial
- Mengidentifikasi kebutuhan segara
- Merencanakan asuhan kebidanan
- Melaksanakan asuhan kebidanan yang telah direncanakan
- Mengevaluasi tindakan yang telah dilakukan

1.3 Ruang Lingkup


Ruang lingkup asuhan kebidanan dalam makalah ini hanya pada masalah bayi
baru lahir normal.
1.4 Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan penulis dalam membuat asuhan kebidanan
ini pada Nyonya ”M” dengan bayi barulahir normal menggunakan metode
studi kasus ini dengan pendekatan deskriptif dengan melakukan tinjauan
kasus melalui :
 Wawancara dan anamnese
 Observasi
 Studi dokumentasi
 Studi pustaka

1.5 Sistematika Penulisan


BAB I PENDAHULUAN
- Latar Belakang
- Tujuan
- Ruang Lingkup
- Metode Penulisan
- Sistematika Penulisan
BAB II TINJAUAN TEORI
- Konsep dasar bayi baru lahir
- Konsep Manajemen
BAB III TINJAUAN KASUS
- Pengkajian data
- Identifikasi diagnosa dan masalah
- Antisipasi masalah potensial
- Identifikasi kebutuhan segera
- Intervensi
- Implementasi
- Evaluasi
BAB IV PEMBAHASAN
BAB V PENUTUP
- Kesimpulan
- Saran
Daftar Pustaka
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

I. Konsep Dasar Bayi Baru Lahir


A. Pengertian
 Bayi baru lahir adalah bayi yang lahir tepat pada waktunya, biasanya
39 minggu sampai 40 minggu dengan berat badan lahir antara 3000
sampai 3700 gram.
(Suryani, 2001 : 26)
 Bayi baru lahir normal adalah bayi lahir dari kehamilan 31 minggu
sampai 42 minggu dan berat badan lahir 2006 gram sampai 4000
gram
(Ilmu Kebidanan, 1999 : 246-264)
 Bayi cukup bulan adalah bayi dengan masa kehamilan mulai 37
minggu sampai 42 minggu
(IKA, 1995 : 147)

B. Ciri-ciri Bayi Normal


a. Berat badan 2500 gr sampai 4000 gr
b. Panjang badan lahir 48-50 cm
c. Lingkar dada 32-34 cm
d. Lingkar kepala 33-35 cm
e. Bunyi jantung dalam menit-menit pertama kira-kira 180x/ menit
kemudian menurun sampai 120-140x/ menit
f. Kulit kemerah-merahan dan licin karena jaringan subkutan cukup
terbentuk dan diliputi vernix coseosa
g. Rambut lanugo telah tidak terlihat, rambut kepala biasanya telah
sempurna
h. Genetalia testis turun (pada bayi laki-laki), labia mayora sudah
menutup labia minora (pada perempuan)
i. Reflek isap dan menelan sudah terbentuk dengan baik
(ilmu kebidanan,1999)
C. Perubahan-perubahan yang terjadi pada bayi baru lahir
 Perubahan metabolisme karbohidrat. Dalam waktu 2 jam setelah
lahir akan terjadi penurunan kadar gula darah, untuk menambah
energi pada jam 3 pertama setelah lahir diambil dari hasil
metabolisme asam lemak, bila karena sesuatu hal misalnya bayi
mengalami, metabolisme asam lemak tidak memenuhi kebutuhan
pada neonatus maka kemungkinan besar bayi akan menderita
hipoglikemia.
 Perubahan suhu tubuh
Ketika bayi baru lahir, bayi berada pada suhu lingkungan yang lebih
rendah dibanding suhu dalam rahim Ibu, apalagi bayi dibiarkan
dalam suhu kamar 25o C maka bayi akan kehilangan panas melalui
konveksi, radiasi dan evaporasi sebanyak 200kal/ kg, BB/ menit.
Sedangkan produksi panas yang dihasilkan tubuh bayi hanya 1/10
nya.
 Perubahan pernafasan
Selama dalam uterus, janin mendapatkan O2 dari pertukaran gas
melalui paru-paru bayi. Bayi normal melalui pernafasan 30 detik
sesudah lahir, untuk menilai status kesehatan bayi dalam kaitannya
dengan pernafasan dan peredaran darah dapat digunakan Apgar
Score, dapat juga dilihat dari frekuensi denyut jantung, pernafasan,
wajah, ekstremitas dan seluruh tubuh. Pernafasan bayi normal
berkisar antar 30-60x/ menit
 Perubahan sirkulasi
Dengan berkembangnya paru-paru mengakibatkan tekanan O2
meningkat dan tekanan CO2 menurun. Hal ini mengakibatkan
turunnya resistensi pembuluh darah paru sehingga aliran darah
tersebut meningkat. Hal ini mengakibatkan darah dari arteri
pulmonalis mengalir ke paru-paru dan duktus arteriosus talpus
dipotong aliran darah dari plasenta melalui vena cava. Sirkulasi janin
berubah menjadi sirkulasi bayi yang hidup di luar kandungan.
(imu kebidanan,1999)
D. Hal-hal yang dilakukan pada bayi yang baru lahir
 Menghisap lendir dan merangsang pernafasan sekaligus menilai
Apgar Score. Tujuan menghisap lendir adalah saluran pernafasan
bebas dari sumbatan kotoran sehingga pasien dapat bernafas secara
normal.
Skor
Tanda
0 1 2
1. Frekuensi jantung  Tidak ada  < 100 x/ menit  > 100 x/ menit
2. Usaha bernafas  Tidak ada  lambat, tidak teratur  Menangis kuat
3. Tonus oto  Lumpuh  Ekstremitas fleksi  Gerakan
4. Reflek  Tidak ada  Gerakan sedikit  Gerakan kuat
5. Warna kulit  Biru/ pucat  Tubuh kemerahan,  Seluruh tubuh
ekstremitas biru kemerahan

Penggunaan Apgar Score bayi baru lahir ada 3 golongan :


- Apgar score 1 menit 7-10 : normal/ baik
- Apgar score 1 menit 4-6 : Asphyxia/ sedang
- Apgar score 1 menit 0-3 : Asphyxia/ berat
 Mengeringkan badan bayi dari cairan ketuban dengan menggunakan
kain yang halus atau handuk
 Memotong dan mengikat talpus dan memperhatikan tehnik septic
dan antiseptic, agar tidak terjadi infeksi talpus dipotong dengan
menggunakan gunting steril
 Apabila bayi tidak menangis lakukan cara sebagai berikut :
1. Rangan taktil dengan cara menepuk-nepuk kaki, mengelus-elus
dada, perut dan pinggang.
2. Bila dengan rangsangan taktil belum menangis lakukan mount to
mount (nafas buatan dari mulut ke mulut)
 Memperhatikan suhu tubuh bayi dengan cara :
1. Bayi dibungkus dengan kain hangat
2. Jangan membiarkan bayi dalam keadaan basah
3. Jangan memandikan bayi dengan kain dingin
4. Daerah kepala ditutupi
 Merawat talpus dengan menggunakan triple day
 Mendekatkan bayi dengan ibu dan menetek setelah lahir
 Membersihkan badan bayi dengan menggunakan kain waslapl
dengan air hangat
 Memberikan obat mata untuk mencegah terjadinya infeksi gonorhoe,
rubella dll
 Melaksanakan pemeriksaan kesehatan dan tertukarnya bayi satu
dengan yang lain
 Memakaikan pakaian bayi
(imu kebidanan,1999)

E. Pemantauan Tanda-tanda Vital


1. Suhu badan bayi diukur melalui rectum atau ketiak
2. Pada pernafasan normal, perut dan dada waktu inspirasi
3. Nadi dapat dipantau di semua titik nadi perifer
4. Tekanan darah hanya bila ada indikasi
Bayi baru lahir dinyatakan sakit apabila mempunyai salah satu atau
beberapa tanda-tanda sebagai berikut :
a. Sesak nafas
b. Frekuensi pernafasan boxim
c. Malas minum
d. Panas atau suhu badan bayi rendah
e. Gerak retraksi di dada
f. Kurang aktif
g. Berat lahir rendah (1500-2500) dengan kesulitan minum
(buku ilmu kesehatan anak)
F. Penatalaksanaan Awal Bayi Baru Lahir
Penatalaksanaan bayi baru lahir meliputi
a. Pencegahan Infeksi
Bayi baru lahir sangat rentan terhadap infeksi saat melakukan
penanganan bayi baru lahir, pastikan untuk melakukan tindakan
pencegahan infeksi berikut :
 Cuci tangan sebelum dan sesudah kontak dengan bayi
 Pakai sarung tangan bersih
 Pastikan semua peralatan termasuk klem, gunting dan benang tali
pusat telah diinfeksi tingkat tinggi (steril)
 Pastikan semua pakain, handuk, selimut, serta kain untuk bayi
telah dalam keadaan bersih
 Pastikan bahwa timbangan, pita ukur, temperatur, stetoskop dan
benda-benda yang akan bersentuhan dengan bayi telah dalam
keadaan bersih.
b. Penilaian awal
Segera lakukan penilaian awal pada bayi baru lahir secara cepat dan
tepat (0-30 detik) jika bayi mengalami kesulitan bernafas, menangis
lemah, lemas dan atau kulit berwarna pucat biru segea bersihkan
asuhan untuk membantu memulai pernafasan.
c. Pencegahan kehilangan nafas
Bayi baru lahir tidak dapat mengatur temperatur tubuhnya secara
memadai dan dapat dengan cepat mengalami kedinginan jika
kehilangan panas tidak segera dicegah. Jika bayi dalam keadaan
basah atau tidak diselimuti mungkin akan mengalami hipotermi
meskipun berada dalam ruangan yang relatif hangat.
Mekanisme kehilangan panas
 Evaporasi adalah cara kehilangan panas tubuh bayi yang terjadi
karena menguapnya cairan ketuban pada permukaan
tubuh bayi yang tidak cepat dikeringkan.
 Konduksi adalah kehilangan panas melalui kontak kulit
langsung antara tubuh bayi dengan permukaan yang
cepat dingin.
 Konveksi adalah kehilangan panas yang terjadi saat bayi
ditempatkan
 Radiasi adalah kehilangan panas yang terjadi saat bayi
ditempatkan dekat benda yang mempunyai
temperatur tubuh.

Mencegah kehilangan panas


1. Keringkan bayi secara seksama
2. Selimuti bayi dengan selimut/ kain bersih, kering dan hangat
3. Tutup bagian kepala bayi
4. Anjurkan Ibu untuk memeluk dan menyusui bayinya
5. Jangan segera memandikan bayi baru lahir
6. Tempatkan bayi di lingkungan
d. Rangsangan taktil
Mengeringkan tubuh bayi juga merupakan tindakan stimulasi, jika
bayi tidak memberikan respon terhadap pengeringan dan rangsangan
serta menunjukkan tanda-tanda kegawatan maka segera lakukan
tindakan untuk membantu pernafasan
e. Asuhan tali pusat
 Mengikat tali pusat sekitar 1 cm dari pusat bayi dengan
menggunakan benang desinfektan tingkat tinggi atau klem
plastic tali pusat kemudian lakukan simpul kunci atau jepitan
secara mantap klem tali pusat tersebut.
 Perawatan tali pusat
- Jangan membungkus tali pusat/ perut dengan mengoleskan
bahan atau ramuan apapun ke puntung tali pusat.
- Pemakaian alkohol/ betadhin masih diperkenankan sepanjang
tidak menyebabkan tali pusat basah/ lembab.
- Beri nasehat pada ibu tentang cara :
1. Melihat popok di bawah puntung tali pusat
2. Jika puntung tali pusat kotor cuci secara lembut dengan
ari matang dan keringkan dengan air bersih
3. Beritahu Ibu untuk mencari bantuan jika tali pusat
menjadi merah atau mengeluarkan darah atau nanah.
f. Memulai pemberian ASI
Pastikan pemberian ASI dimulai dalam waktu 1 jam setelah bayi
lahir. Jika mungkin anjurkan Ibu untuk memeluk dan mencoba untuk
menyusui bayinya segera setelah tali pusat di klem atau di potong.
 Keuntungan pemberian ASI secara dini :
a. Merangsang produksi ASI
b. Memperkuat reflek menghisap bayi
c. Mempromosikan keterikatan antara Ibu dan bayi
d. Memberikan kekebalan pasif melalui colostrum
 Pedoman umum untuk Ibu saat menyusui
a. Mulai menyusui segera setalah lahir (dalam waktu 1 jam)
b. Jangan berikan makanan atau minuman lain kepada bayi
c. Berikan ASI saja selam 6 bulan pertama sesuai dengan
kebutuhannya selama bayi menginginkannya.
g. Pemberian Profilikus terhadap gangguan mata
Pemberian tetes mata profilaktif (lar. Perak nitrat 1%) atau salep
(tetrasiklin 1% atau eritromisin 0,5%) harus diberikan dalam waktu
1 jam pertama setelah kelahiran bayi jika melebihi waktu tersebut,
maka pemberiannya tidak efektif terutama diafragmatik dan
abdominal biasanya masih tidak teratur dalam hal frekuensi dan
ditanya pernafasan ini timbul akibat aktifitas normal susunan syaraf
pusat dan perifer yang dibantu oleh beberapa rangsangan lainnya.
(buku ilmu kesehatan anak)
BAB III
TINJAUAN KASUS
3.1 Pengkajian data
Tanggal pengkajian : 1 juli 2008 jam : 24.00
Tempat pengkajian : Pollindes Ngadillah Sobirin Amd.Keb
Oleh : Fitriyah illiyin

A. Data Subyektif
1. Biodata
a. Nama bayi : Bayi Ny ”M”
Tanggal lahir : 1 juli 2008
Umur : 1 Hari
Jenis Kelamin : Laki-laki
Anak ke :3

b. Nama Orang Tua


Nama Ibu : Ny. ”M” Nama Ayah : Tn ”M”
Umur : 40 Tahun Umur : 43 Tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SD Pendidikan : SD
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Asrikaton RT 12/RW 02

2. Keluhan Utama
Ibu mengatakan telah melahirkan bayi laki-laki sacara normal pada
tanggal 1-Juli-2008.

3. Riwayat Kehamilan dan Persalinan


a. Riwayat Prenatal
Ibu melahirkan bayinya pada usia 40 tahun.kondisi ibu saat hamil
dan selalu memeriksakan kehamilannya di polindes sebanyak 2
kali pada trimester I, 2 kali pada trimester II, dan 3 kali pada
trimester III. Mulai merasakan gerakan-gerakan janin pada usia 4
bulan. Ibu tidal mempunyai kebiasaan merokok, minum jamu-
jamuan. Ibu mengatakan tidak mempunyai riwayat penyakit
menurun, menular dan menahun seperti DM, jantung, hepatitis,
hipertensi.

b. Riwayat Natal
Ibu melahirkan dengan UK 9 bulan dengan persalinan normal
bayi lahir tanggal 1 Juli 2008 jam 23.30 WIB langsung menangis,
kelamin laki-laki, berat badan lahir 3500 gr, dan panjang 51 cm
serta tidak ada kelainan.

4. Kebutuhan Dasar
a. Pola Nutrisi
Minum susu setiap 2 jam sekali atau setiap menangis
dengan takaran 60 cc persendok
b. Pola eliminasi
BAB : 1 kali berupa mekonium berwarna hijau tua
BAK : 3 kali, berwarna kuning jernih
c. Pola istirahat
Bayi tidur saat setelah diberi minum susu kurang lebih 17
jam
d. Pola aktivitas
Menangis keras bila lapar, BAB dan BAK, gerakan aktif

5. Riwayat Penyakit Keluarga


Ibu mengatakan dalam keluarganya tidak ada yang mempunyai
penyakit menular, menurun, menahun seperti DM, jantung, TBC,
asma, hipertensi dan hepatitis. Selain itu, Ibu mengatakan bahwa dari
keluarganya maupun keluarga suaminya tidak ada yang mempunyai
faktor keturunan kembar.
6. Riwayat Psikososial
Ibu mengatakan bahwa persalinannya saat ini adalah persalinan yang
pertama. Ibu sangat senang dan menerima bayinya. Ibu dan keluarga
berasal dari suku Jawa. Selama hamil Ibu tidak minum jamu-jamuan
dan kebiasaan Ibu mitoni saat hamil 7 bulan. Ibu mendoakan
kesehatan bayinya.

A. Data Obyektif
1. Pemeriksaan Umum
Keadaan umum : baik
Kesadaran : composmentis
BB : 3500 gr
PB : 51 cm
LK : 34 cm
LD : 35 cm
RR : 32 x/ menit
N : 128 x/ menit
S : 36,7o C
AS : 7-8
Mendapatkan inj vit K 1 mg (IM)
2. Pemeriksaan Fisik
a. Inspeksi
Kepala : simetris, tidak ada caput succedaneum, tidak
ada cepal hematom ataupun luka, rambut tipis
Wajah : simetris, bentuk oval, tidak ada oedem maupun
luka, warna kulit kemerahan, tidak ada paralisis
Mata : simetris, tidak ada kelainan pada mata, skelera
tidak kuning, konjungtiva tida pucat, tidak ada
perdarahan pada mata
Hidung : simetris, hidung berlubang kanan dan kiri, tidak
ada pernafasan cuping hidung
Mulut : bersih, bibir warna merah, reflek menelan dan
menghisap kuat, tidak ada palato labioskisis
Telnga : simetris, tidak ada kelainan
Leher : simetris, tidak ada bendungan vena jugularis
Ketiak : tidak ada benjolan, tidak ada pembesaran
kelenjar limfe
Dada : simetris, tidak ada retraksi dinding dada,
pernafasan kombinasi dada dan perut
Abdomen : simetris, keadaan tali pusat baik (talpus
terbungkus kasa), tidak ada perdarahan tali
pusat
Genetalia : tidak ada kelainan, testis sudah turun
Anus : tidak ada kelainan, anus berlubang
Ekstremitas : simetris, tidak ada polidaktil ataupun sindikatil
b. Palpasi
Leher : tidak ada pembesaran kelenjar thyroid
Dada : tidak ada benjolan abnormal
Abdomen : tidak ada benjolan, tidak kembung
Ekstremitas : tidak ada oedem baik kedua tangan atau kaki
c. Auskultasi
Dada : tidak ada bunyi rochi, maupun wheezing
Abdomen : tidak terdapat bising usus
d. Perkusi
Abdomen : tidak kembung
3. Pemeriksaan Neurologis
a. Reflek Moro : Bayi menimbulkan gerakan terkejut,
ketika diberik sentuhan mendadak
b. Reflek Menggenggam : Jari tangan bayi menggenggam ketika
disentuk oleh tangan
c. Reflek Roating : Bayi menoleh sewaktu pipinya
disentuh dengan jari
d. Reflek Sucking : Hisapan bayi pada putting susu kuat
4. Pemeriksaan Antropometri
a. BB bayi : 3500 gr
b. PB bayi : 51 cm
c. LD : 33 cm
d. Lila : 11 cm
e. Lingkar kepala
- Diameter sub oksipito bregmatika : 9,5 cm
- Diameter sub oksipito Frontalis : 11 cm
- Diameter fronto oksipitalis : 12 cm
- Diameter mento oksipitalis : 13,5 cm
- Diameter sub mento bregmatika : 9,5 cm
- Diameter biparreantalis : 9,5 cm
- Diameter bitemporalis : 8 cm
5. Riwayat Persalinan
Ibu melahirkan anaknya pada tanggal 1-juli-2008. Pada jam 23.30
WIB. Jenis kelamin laki-laki, BB: 3500 Gram, PB: 51 cm. Langsung
manangis spontan dengan AS 7-8. Dengan jenia persalinan normal
pervaginam.

3.2 IDENTIFIKASI DIAGNOSA DAN MASALAH


Dx : Bayi baru lahir normal usia 1 hari
Ds : Ibu mengatakan telah melahirkan bayi laki-laki secara normal pada
tanggal 1 Juli 2008 jam 23.30 WIB
Do : Keadaan umum : baik
Kesadaran : composmentis
BB : 3500 gr
PB : 51 cm
RR : 32 x/ menit
Nadi : 128 x/ menit
Suhu : 36,7o C
A-S : 7-8
Jenis kelamin : laki-laki

3.3 ANTISIPASI DIAGNOSA DAN MASALAH


-

3.4 IDENTIFIKASI KEBUTUHAN SEGERA


-
3.5 INTERVENSI
Dx : Bayi baru lahir normal usia 1 hari
Tujuan : setelah Asuhan Kebidanan diharapkan bayi terhindar dari asfiksia
dan hipotermi
Kriteria hasil
b. bayi tetap hangat
c. Tidak terjadi sianosis/ pucat
d. Bayi tidak icterus dan tidak terjadi infeksi
e. TTV dalam batas normal (RR : 30-60 x/ m, N = 120-160 x/ m, suhu :
36oC-37,5oC)
Intervensi
1. Beri penjelasan pada Ibu dan keluarganya tentang tindakan yang akan
dilakukan
R/ Ibu dan keluarga lebih kooperatif dalam tindakan
2. Lakukan tindakan dengan antiseptic
R/ Bayi baru lahir sangat rentan terhadap infeksi
3. Lakukan observasi KU dan TTV tiap 4 jam sekali
R/ Deteksi dini adanya komplikasi
4. Berikan kehangatan pada bayi
R/ Mencegah terjadinya hipotermi
5. Lakukan perawatan tali pusat dengan baik dan dengan tehnik antiseptic
dengan cara membuang talpus dengan kassa steril yang telah diberi
alkohol
6. Berikan KIE pada Ibu tentang perawatan bayinya
R/ Menambah pengetahuan Ibu
7. Anjurkan Ibu untuk memberi ASI eksklusif pada bayi
R/ Pemberian ASI memiliki beberapa keuntungan bagi Ibu dan bayi

3.6 IMPLEMENTASI
Tanggal : 1 Juli 2008 Jam : 23.45 WIB
Dx : Bayi baru lahir
1. Memberi penjelasan pada dan keluarga pasien tentang tindakan yang
akan dilakukan oleh petugas sehingga pasien dan keluarga lebih
kooperatif dengan tindakan yang dilakukan petugas
2. Melakukan tindakan aseptic, bayi baru lahir rentan terhadap infeksi, saat
melakukan penanganan bayi baru lahir, pastikan untuk melakukan
tindakan pencegahan infeksi
a. Mencuci tangan sebelum dan sesudah melakukan kontak dengan bayi.
b. Pakai sarung tangan saat menangani bayi yang belum di mandikan.
c. Pastikan semua alat yang akan digunakan bersih dan steril.
d. Pastikan bahwa pakaian, handuk, selimut, serta kain yang digunakan
untuk bayi dalam keadaan bersih.
3. Melakukan observasi KU dan TTV setiapp 4 jam sekali
KU : Baik
Kesadaran : Composmentis
RR : 40x/ menit
Nadi : 128 x/ menit
Suhu : 36,7o C
4. Berikan kehangatan pada bayi
a. Menyelimuti bayi dengan selimut hangat
b. Menutupi bagian kepala
c. Tidak memandikan bayi ± 6 jam setelah lahir
5. Memandikan dan perawatan tali pusat dengan tehnik aseptic dengan cara
membungkus talpus dengan kassa steril
6. Berikan KIE pada Ibu tentang perawatan bayinya yaitu :
a. Anjurkan Ibu memberi ASI tiap 2 jam sekali mulai dari hari pertama
b. Jaga tali pusat dalam keadaan bersih dan kering
c. Jaga bayi dalam keadaan bersih dan hangat
d. Kalu bayi sakit segera periksakan ke tenaga kesehatan
7. Anjurkan Ibu untuk memenuhi ASI Eksklusif pada bayi
a. Keuntungan pada bayi
- ASI pertama (colostrum) mengandung zat anti body untuk
kekebalan pada bayi
- Dengan menetek dan dipeluk Ibu maka bayi akan merasa hangat
b. Keuntungan pada Ibu
- Dengan meneteki bayinya akan merangsang kontraksi uterus
mencegah perdarahan
- Mempererat tali kasih sayang Ibu dan anak

3.7 EVALUASI
Tanggal : 1 Juli 2008 Jam : 24.00 WIB
Dx : Bayi baru lahir normal usia 1 hari
S : Ibu mengerti penjelasan yang diberikan nakes
O : Ibu dapat mengulangi penjelasan nakes
KU : Baik
Kesadaran : Composmentis
BB : 3500 gr
PB : 51 cm
LK : 34 cm
LD : 35 cm
RR : 32 x/ menit
N : 128 x/ menit
S : 36,7o C
A : Bayi baru lahir umur 1 hari
P : - Lanjutkan observasi TTV
- Jaga bayi agar tetap hangat
Catatan Perkembangan
Tanggal : 2-juli-2008 jam : 07.00 WIB
Dx : Bayi Baru Lahir normal usia 1hari
S : Ibu mengerti penjelasan yang diberikan nakes
O : Ibu dapat mengulangi penjelasan nakes
KU : Baik
Kesadaran : Composmentis
BB : 3500 gram
PB : 51 cm
LK : 34 cm
LD : 35 cm
RR : 32 x/m
N : 128 x/m
S : 36,7
A : Bayi baru lahir umur 1 hari
P : - KN1 dan imunisasi lengkap sesuai dengan jadwal
- Anjurkan ibu untuk memberi ASI E ksklusif
-Rencana pulang
BAB IV
PEMBAHASAN

Pada saat melakukan pengumpulan data penulis menggunakan teknik


wawancara dan observasi. Observasi terhadap status kesehatan bayi dilakukan
penulis telah dibekali dengan alat-alat yang menunjang untuk pemeriksaan
kesehatan.
Asuhan yang diberikan pada waktu bayi baru lahir sampai pengamatan
pernafasan, warna kulit dan aktifitasnya. Mempertahankan suhu tubuh bayi,
pemeriksaan fisik, pemberian vit. K, identifikasi bayi dan perawatan bayi sehari-
hari. Namun ada yang tidak sesuai antara teori dan tindakan pada kasus laplangan
yaitu seharusnya bayi langsung diberi imunisasi Hep B pada hari pertama namun
tidak dilakukan ini diberikan pada kunjungan pertama setelah bayi lahir yaitu 3
hari.
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Bayi baru lahir perlu dilakukan penatalaksanaan awal yang meliputi :
- Pencegahan infeksi
- Penilaian awal
- Pencegahan kehilangan panas
- Rangsangan taktil
- Asuhan perawatan tali pusat
- Memulai pemberian ASI
Karena bayi yang dilahirkan juga berada dalam keadaan optimal,
memberi pertolongan dengan segera, aman dan bersih pada bayi baru lahir
adalah bagian esensial dari Asuhan Bayi Baru Lahir

B. Saran
 Bagi tenaga kesehatan khususnya bidan maupun mahasiswi kebidanan
hendaknya bisa memberikan penanganan dengan tepat dan cepat pada bayi
baru lahir sehingga angka kematian pada bayi baru lahir semakin
berkurang.
 Dengan adanya Asuhan Kebidanan pada bayi baru lahir pembaca dapat
mengerti bagaimana cara penatalaksanaan awal bayi baru lahir.
DAFTAR PUSTAKA

Mochtar Rustam. 1998. “Sinopsis Obstetri”, Jilid 1 edisi 2 Jakarta : EGC

Rahman, M. 1998. “Penatalaksanaan dalam Ilmu Kebidanan dan Bayi Lahir”

Staf Pengajar Ilmu Kesehatan Anak. 1985. ”Ilmu Kesehatan Anak”. Jakarta :
Infomedia Jakarta

UNPAD, 1993. ”Obstetri Fisiologi”. Elemen. Bandung.

Anda mungkin juga menyukai