Anda di halaman 1dari 12

Virus Penyebab Penyakit pada Manusia

Entri ini telah di terbitkan di Biologi SMA Kelas 10 dan telah ditandai Virus Enrico Libert on
November 7, 2015 sebesar Tentorku

Laman ini adalah tampilan standar. Akses versi seluler cepat laman ini di: Virus Penyebab Penyakit
pada Manusia (untuk menghemat pemakaian data).
FacebookTwitterGoogle+PinItShortURL

Berbeda dengan artikel virus yang sangat berbahaya bagi manusia sebelumnya, virus-virus yang
akan dibahas pada bab ini adalah virus yang relatif lebih mudah untuk dibasmi, bisa karena sudah
ada vaksinnya, sistem imunitas tubuh sendiri dapat membasmi infeksi, atau karena tenaga medis
sudah biasa dalam mengobati infeksi.

Daftar isi
Bab ini membahas aneka virus penyebab penyakit pada manusia yang sudah tidak asing di telinga
kita, yaitu: (1) Influenza virus; (2) Dengue virus (DENV); (3) Rabies virus; dan (4) Poliovirus.

Influenza virus
Siapa belum pernah terkena flu? Pasti hampir semua orang sudah pernah mengalaminya. Tapi
tahukah kamu bahwa tidak semua flu diciptakan setara: beberapa jenis flu dapat membuat kita
sangat sakit, tetapi beberapa jenis lain hanya akan menimbulkan gejala yang ringan. Influenza virus
termasuk dalam virus (-)ssRNA family Orthomyxoviridae yang memiliki tiga genus virus penyebab
penyakit pada manusia, yaitu: Influenza virus A, Influenza virus B, dan Influenza virus C. Tiga
genus virus tersebut diidentifikasi dengan perbedaan antigen di dalam nukleoprotein dan matriks
protein, menginfeksi vertebrata sebagai berikut: [1]

 Influenza virus A menginfeksi manusia, mammalia lain, dan burung.


 Influenza virus B menginfeksi manusia dan anjing laut.
 Influenza virus C menginfeksi manusia, babi, dan anjing.

Influenza virus | Photo by CDC/Dr. Terrence Tumpey is not licensed (Public Domain)
Huruf-huruf tersebut juga mengindikasikan tingkat keparahan flu yang ditimbulkan. Tipe A adalah
tipe yang menimbulkan seluruh pandemik flu, yaitu infeksi yang menyebar dengan cepat
(epidemik) pada populasi manusia pada wilayah yang sangat luas, seperti benua atau meliputi
seluruh dunia. [2] Flu burung H5N1 yang dulu sempat populer adalah salah satu jenis dari virus flu
tipe A ini. Tipe B adalah tipe yang hampir eksklusif menyerang manusia, virus tipe ini dapat
menimbulkan reaksi yang tidak separah virus tipe A, tetapi kadang virus tipe ini juga berbahaya dan
dapat menyebabkan epidemik. Yang terakhir, virus flu tipe C adalah yang paling ringan, tetapi
walaupun ringan tetap saja masih menganggu aktivitas. Virus jenis ini tidak menyebabkan
epidemik. [3] Gejalanya sudah sering kita alami, yaitu tenggorokan gatal, hidung tersumbat, pilek,
dan batuk, kadang termasuk demam, pusing, dan nyeri otot.

Dengue Virus (DENV)


Dengue virus (DENV) adalah virus penyebab penyakit pada manusia yang menyebabkan demam
dengue. Di Indonesia, demam dengue ini sering disebut dengan demam berdarah. DENV adalah
virus kelompok (+)ssRNA, family Flaviviridae, genus Flavivirus, yang dibawa oleh nyamuk Aedes
terutama spesies Aedes aegypti. [4] Gejala demam berdarah biasanya dimulai empat sampai enam
hari setelah infeksi, dan akan bertahan sampai 10 hari, gejala-gejala demam berdarah antara lain: [5]

 Demam tinggi (40°C) yang tiba-tiba


 Sakit kepala parah
 Sakit dibelakang mata
 Nyeri otot dan sendi yang parah
 Kelelahan
 Mual dan muntah
 Ruam kulit
 Pendarahan ringan (mimisan, gusi berdarah)

Dengue virus | Photo by CDC/Frederick Murphy, Cynthia Goldsmith is not licensed (Public
Domain)

Dalam 10 hari infeksi DENV, dapat dibagi menjadi tiga fase sakit, yaitu: [6]

1. Fase febrile (hari 1-3): Ini adalah fase demam tinggi (diatas 40°C), yang disertai dengan
sakit kepala, sakit dibelakang mata, nyeri, mual, dan kadang disertai bintik (ruam) merah di
permukaan kulit.
2. Fase kritis (hari 4-5): Ini adalah fase di mana terjadi kebocoran plasma darah yang
menyebabkan kadar trombosit mengalami penurunan, yang ditandai dengan pendarahan
hidung, mulut, kulit pucat dan dingin serta penurunan kesadaran. Pada fase kritis inilah
“Dengue Shock Syndrome” dapat terjadi, ini adalah kondisi yang dapat mengancam jiwa
karena darah tidak tersalurkan dengan cukup ke organ-organ.
3. Fase penyembuhan (hari 6-10): Fase ini ditandai dengan resorbsi cairan yang bocor ke
dalam aliran darah. Pada fase ini keadaan penderita pada umumnya sudah mulai membaik
dan peredaran darah mulai stabil, tetapi kelebihan cairan mungkin dapat terjadi.

Rabies virus
Virus rabies adalah virus neurotropik, yaitu virus yang mampu menyerang sel saraf. Virus rabies
merupakan virus penyebab penyakit rabies pada hewan dan manusia. Penyakit rabies menimbulkan
peradangan akut pada otak dan juga menyerang saraf tulang belakang. Virus rabies termasuk dalam
kelompok (-)ssRNA, family Rhabdoviridae, dan genus Lyssavirus. Rabies menular ketika hewan
yang terinfeksi mencakar atau menggigit hewan lain atau manusia. Air liur dari hewan yang
terinfeksi juga bisa menularkan rabies apabila air liur tersebut bersentuhan dengan mulut, hidung,
atau mata. Biasanya, anjing adalah hewan yang paling banyak menularkan rabies. Lebih dari 99%
kasus rabies (di negara-negara di mana anjing biasanya memiliki penyakit ini) disebabkan oleh
gigitan anjing. Tetapi, di Amerika, gigitan kelelawar adalah penyebab umum penyakit ini, dan
kurang dari 5% disebabkan oleh anjing. [7][8]

Rabies virus | Photo by CDC/Dr. Fred Murphy is not licensed (Public Domain)

Tanda-tanda rabies pada hewan adalah air liur yang menetes, busa di mulut, atau kelumpuhan.
Hewan peliharaan yang memiliki rabies juga bertingkah laku berbeda dari biasanya, seperti malu
ketika biasanya ramah, atau menjadi ganas. Rabies pada manusia dimulai dengan gejala demam,
batuk, dan nyeri tenggorokan. Kemudian, gejala menjadi lebih serius, seperti kegelisahan,
halusinasi, dan kejang-kejang. Tahap terakhir adalah koma dan kematian. [9] Meskipun virus ini
mematikan, kita tidak perlu cemas, karena pada tahun 1885 Louis Pasteur dan Émile Roux
menemukan vaksin rabies.

Poliovirus
Poliovirus adalah virus penyebab penyakit poliomyelitis (sering disebut polio) pada manusia. Virus
polio termasuk dalam kelompok (+)ssRNA, family Picornaviridae, dan genus Enterovirus. Secara
lebih detail, poliovirus termasuk sub-tipe dalam spesies Enterovirus C. [10] Penyakit polio sering
disebut dengan kelumpuhan kanak-kanak atau infantile paralysis, karena menyerang sistem saraf
dan dapat melumpuhkan manusia dalam hitungan jam, dan terutama menginfeksi anak-anak di
bawah usia 3 tahun. [11]

Apabila Anda menyukai artikel Tentorku, bantu Tentorku untuk tumbuh di


www.facebook.com/tentorku/

Poliovirus | Photo by CDC/Dr. Fred Murphy, Sylvia Whitfield is not licensed (Public Domain)

Sekitar 90% sampai 95% infeksi tidak menimbulkan gejala, tetapi 5% sampai 10% menimbulkan
gejala-gejala seperti: demam, pusing, muntah, diare, kaku di bagian leher, dan sakit di bagian
tangan dan kaki. Orang yang terinfeksi biasanya akan normal dalam satu sampai dua minggu.
Tetapi, tidak semuanya dapat pulih dengan sempurna, sekitar 2% sampai 5% anak-anak, dan 15%-
30% orang dewasa meninggal. Bertahun-tahun setelah penyembuhan, sindrom post-polio dapat
terjadi, yang menyebabkan pelemahan otot sedikit demi sedikit seperti ketika infeksi awal. [12]
Poliovirus menular dari manusia ke manusia melalui kotoran yang terinfeksi yang masuk ke mulut,
ini dapat terjadi pada sanitasi buruk, ketika air yang terinfeksi kemudian digunakan untuk aktivitas
lain seperti mencuci dan minum. WHO sudah menyatakan bahwa Indonesia bebas polio, [13] kita
harus mengucapkan banyak terima kasih pada Jonas Salk yang menemukan vaksin polio yang
efektif pada tahun 1952.

https://www.tentorku.com/virus-penyebab-penyakit-pada-manusia/
Jenis-Jenis Virus dalam Biologi

No Jenis Virus Nama Virus Penyakit yang ditimbulkan

1 Virus DNA Adenovirus Adenovirus - sekelompok virus yang


menginfeksi selaput (lapisan jaringan)
dari saluran pernapasan, mata, usus, dan
saluran kemih - menyumbang sekitar
10% dari infeksi saluran pernapasan
akut pada anak-anak dan sering menjadi
penyebab diare.

transfusion TTV, untuk Transfusi Menular Virus


atau virus Torsi teno pertama kali
tranmited virus
dilaporkan pada pasien Jepang pada
tahun 1997 oleh ilmuwan penelitian T.
Nishizawa. Virus ini sangat umum,
bahkan dalam individu yang sehat -
sebanyak 100% terjadi di beberapa
negara, dan dalam sekitar 10% dari
donor darah di Inggris dan Amerika
Serikat. Walaupun tampaknya tidak
menimbulkan gejala hepatitis sendiri,
sering ditemukan pada pasien dengan
penyakit hati [1]. Untuk sebagian besar,
TTV infeksi diyakini tanpa gejala.

Jc virus mmunodeficiency atau imunosupresi


memungkinkan JCV untuk mengaktifkan
kembali. Di otak itu menyebabkan
leukoencephalopathy biasanya fatal
multifocal progresif, atau PML, dengan
menghancurkan oligodendrocytes.
Apakah ini merupakan reaktivasi JCV
dalam SSP atau pembenihan yang baru
diaktifkan kembali JCV melalui darah
atau limfatik tidak diketahui. [10]
Beberapa penelitian sejak tahun 2000
telah menyarankan bahwa virus ini juga
berhubungan dengan kanker kolorektal,
sebagai JCV telah ditemukan dalam usus
ganas tumor, tapi temuan ini masih
kontroversial.

Salterprovirus The Salterprovirus terdiri dari virus


yang archaea menginfeksi. Nama mereka
berasal dari virus garam terminal
protein.

Cytomegalovirus Cytomegalovirus (dari-"sel" cyto Yunani,,


dan-mega-, "besar") adalah virus herpes
genus dari kelompok herpesvirus:. Pada
manusia itu umumnya dikenal sebagai
HCMV atau Human Herpes 5 (HHV-5) [
1] CMV termasuk dalam subfamili
Betaherpesvirinae dari Herpesviridae,
yang juga termasuk Roseolovirus.

Vaccinia virus vaccinia (VACV atau VV) adalah


besar, kompleks, virus menyelimuti milik
keluarga poxvirus. [1] Ia memiliki genom
DNA linear, double-stranded sekitar
190 kbp panjang, dan yang encode untuk
sekitar 250 gen. Dimensi virion kira-kira
360 × 270 × 250 nm, dengan massa fg
sekitar 5-10.

Cacar Pada permulaannya, penderita akan


merasa sedikit demam, pilek, cepat
merasa lelah, lesu, dan lemah. Gejala-
gejala ini khas untuk infeksi virus. Pada
kasus yang lebih berat, bisa didapatkan
nyeri sendi, sakit kepala dan pusing.
Beberapa hari kemudian timbullah
kemerahan pada kulit yang berukuran
kecil yang pertama kali ditemukan di
sekitar dada dan perut atau punggung
lalu diikuti timbul di anggota gerak dan
wajah.

Poliloma virus papiloma dapat menyebabkan kutil,


sementara lainnya dapat menyebabkan
infeksi yang menyebabkan munculnya
lesi. Semua HPV ditransmisikan melalui
hubungan kulit ke kulit.

Herpes simpleks I Virus herpes simpleks 1 (HSV-1 dan


adalah dua virus dari famili herpesvirus,
& II
Herpesviridae, yang menyebabkan

(luka di sekeliling infeksi pada manusia.[1] HSV-1 dan 2


juga merujuk pada virus herpes manusia
mulut)
1 dan 2 (HHV-1 dan HHV-
Setelah infeksi, HSV menjadi
& (perlukaan
tersembunyi, selama virus ada pada sel
genital) tubuh saraf. Selama reaktivasi, virus
diproduksi di sel dan dikirim melalui sel
saraf akson menuju kulit.[2]

Bakteriofag Bakteriofage berasal dari kata bacteria


dan phagus (bahasa Yunani). Dari asal
kata tersebut, maka dapat disimpulkan
bahwa bakteriofage merupakan virus
yang menyerang bakteri.
Virus Epstein-Barr Virus Epstein-Barr, juga disebut Virus
herpes manusia 4 adalah virus dari
famili herpes (yang juga terdapat virus
herpes simplex dan Sitomegalovirus),
dan merupakan salah satu virus yang
paling umum pada manusia.

Roseola Demam cepat-naik yang datang dengan


roseola memicu kejang demam (kejang
akibat demam tinggi) di sekitar 10%
sampai 15% anak-anak muda. Tanda-
tanda kejang demam antara lain:
• ketidaksadaran
• 2 sampai 3 menit menyentak atau
bergetar di tangan, kaki, atau wajah
• hilangnya kontrol kandung kemih atau
perut

Varicella zoster Virus varicella-zoster adalah virus


penyebab cacar air dan cacar ular
(cacar air) (herper zoster).[1] Inang dari virus ini
hanya terbatas pada manusia dan
primata (simian).

2 Virus RNA Campak Penyebab penyakit campak adalah virus


campak atau morbili. Pada awalnya
penyakit campak agak sulit untuk
dideteksi. Bercak-bercak merah ini
dalam bahasa kedokterannya disebut
makulopapuler. Biasanya bercak
memenuhi seluruh tubuh dalam waktu
sekitar satu minggu.

Rhinovirus Infeksi rhinovirus berproliferasi dalam


suhu antara 33-35 ° C, dan ini mungkin
mengapa reproduksi terjadi terutama di
hidung. Rhinovirus adalah spesies dalam
genus Enterovirus keluarga
Picornaviridae virus.

Rubella Virus Rubella

Rubella atau campak Jerman adalah


penyakit yang disebabkan suatu virus
RNA dari golongan Togavirus. Penyakit
ini relatif tidak berbahaya dengan
morbiditas dan mortalitas yang rendah
pada manusia normal. Tetapi jika infeksi
didapat saat kehamilan, dapat
menyebabkan gangguan pada
pembentukan organ dan dapat
mengakibatkan kecacatan.

Ebola Ebola adalah sejenis virus dari genus


Ebolavirus, familia Filoviridae, dan juga
nama dari penyakit yang disebabkan oleh
virus tersebut. Penyakit Ebola sangat
mematikan. Gejala-gejalanya antara lain
muntah, diare, sakit badan, pendarahan
dalam dan luar, dan demam. Tingkat
kematian berkisar antara 50% sampai
90%. Asal katanya adalah dari sungai
Ebola di Kongo.

Poliovirus Virus polio, agen penyebab poliomyelitis,


adalah Enterovirus manusia dan anggota
keluarga Picornaviridae. [2]

Paramyxovirus Virus adalah parasit berukuran


mikroskopik yang menginfeksi sel
organisme biologis. Virus hanya dapat
bereproduksi di dalam material hidup
dengan menginvasi dan memanfaatkan
sel makhluk hidup karena virus tidak
memiliki perlengkapan selular untuk
bereproduksi sendiri. glikoprotein, atau
kombinasi ketiganya. Genom virus
menyandi baik protein yang digunakan
untuk memuat bahan genetik maupun
protein yang dibutuhkan dalam daur
hidupnya.

Virus enterik anggota kelas unik agen menular, yang


awalnya dibedakan dengan kecilnya
mereka (karenanya, mereka
digambarkan sebagai 'filtrable' karena
kemampuan mereka untuk melewati
penahan bakteri filter) dan
ketidakmampuan mereka untuk meniru
luar sel inang hidup ;

Demam Berdarah Dengue ditularkan kepada manusia oleh


(Stegomyia) Aedes aegypti atau lebih
jarang nyamuk Aedes albopictus.
Nyamuk yang berdarah menyebar
biasanya menggigit pada senja dan fajar
tetapi dapat menggigit setiap saat
sepanjang hari, terutama di dalam
ruangan, di daerah teduh, atau ketika
cuaca mendung.

Demam Kuning Demam kuning adalah suatu penyakit


yang disebabkan oleh virus Flavi virus.
Pada kasus-kasus yang parah, infeksi
virus menyebabkan demam yang tinggi,
perdarahan kedalam kulit, dan necrosis
(kematian) dari sel-sel dalam ginjal dan
hati.
Reoviridae Reoviridae adalah keluarga virus yang
dapat mempengaruhi sistem pencernaan
(seperti Rotavirus) dan saluran
pernafasan. Virus dalam keluarga
Reoviridae memiliki genom yang terdiri
dari tersegmentasi, double-stranded
RNA (dsRNA). [1] Nama "Reoviridae"
berasal dari virus pernapasan yatim
enterik [2] "Virus yatim" berarti.

Gondong Penyakit Gondongan (Mumps atau


Parotitis) adalah suatu penyakit menular
dimana sesorang terinfeksi oleh virus
(Paramyxovirus) yang menyerang
kelenjar ludah (kelenjar parotis) di
antara telinga dan rahang sehingga
menyebabkan pembengkakan pada leher
bagian atas atau pipi bagian bawah.

Virus Tumor RNA Sejarah virus tumor RNA meluas


kembali ke dekade pertama abad kedua
puluh. Pada tahun 1908, itu menunjukkan
bahwa cairan dari ayam yang telah
leukemia dapat menyebabkan sel
menjadi kanker, bahkan setelah cairan
telah disaring untuk menghapus semua
organisme bakteri berukuran. Tiga tahun
kemudian, Peyton Rous mengidentifikasi
satu faktor tersebut, sekarang bernama
Rous Sarcoma Virus. Pada tahun 1950-
an, virus onkogenik banyak yang telah
ditemukan dan sifat RNA virus ini telah
dibentuk. Pada tahun 1960, enzim
reverse transcriptase ditemukan.
Akhirnya, pada tahun 1981, yang
retrovirus manusia pertama ditemukan,
ini menjadi Human T-cell Leukemia Virus
(HTLV-1). Virus terakhir adalah virus
tumor terkenal.
Virus Hepatitis E informasi yang saya peroleh dari CDC
penyebab Hepatitis E disebabkan oleh
Virus Hepatitis E
adapun penyebarannya melalui makanan
dan minuman yang terkontaminasi oleh
virus ini. virus ini menurut sumber diatas
lebih mudah menyebar pada daerah yang
memiliki sanitasi yang buruk
tanda2 orang yang terkena hepatitis E
ini mengalami Gejala-gejala lebih sering
dimiliki orang dewasa dari pada anak-
anak. Jika ada, gejala biasanya muncul
secara tibatiba, seperti demam, rasa
letih, hilang nafsu makan, rasa mual,
sakit perut, air seni berwarna tua, warna
kekuningan pada mata dan kulit.

Ensefalitis Ensefalitis adalah infeksi yang mengenai


CNS yang disebabkan oleh virus atau
mikro organisme lain yang non purulent.

Patogenesis Ensefalitis

Virus masuk tubuh pasien melalui


kulit,saluran nafas dan saluran
cerna.setelah masuk ke dalam
tubuh,virus akan menyebar ke seluruh
tubuh

http://essander.blogspot.com/2010/11/jenis-jenis-virus-dalam-biologi_12.htm

Anda mungkin juga menyukai