Anda di halaman 1dari 20

ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS DI KELOMPOK PEKERJA

“KERIPIK SHINTA”

Disusun oleh :

1. Nadila Okti Fariza (1614301024)


2. Indana Zulfa (1614301025)
3. Nesia Dwi Agustina (1614301026)
4. Adhaini Widyawati (1614301027)
5. Ningsih (1614301028)
6. Addinatul Muqtadiroh (1614301029)
7. Dandy Putra Surya (1614301030)
8. Feby Dwi Jayanti (1614301031)
9. Fictor Yusman Agung (1614301032)

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN TANJUNGKARANG

JURUSAN KEPERAWATAN

T.A 2017/2018
A. Pengkajian

1. Profil Wilayah

Keripik Shinta merupakan usaha oleh-oleh khas Lampung. Keripik Shinta didirikan
sejak tahun 2005 hingga saat ini. Pabrik keripik yang di pelopori oleh Ibu Shinta ini
tidak hanya menjual keripik pisang, tetapi juga menjual keripik singkong, manisan,
kerupuk, bolu dan kopi robusta. Keripik Shinta beralamat di Jl. Pagar Alam No. 36,
Segala Mider, Tanjungkarang Barat, Bandar Lampung. Keripik Shinta sendiri berada
di kawasan sentra industri keripik kota Bandar Lampung yang didirikan tahun 2008.
Kawasan ini secara simbolis dengan dibangunnya gapura yang menyatakan kawasan
tersebut sebagai kawasan sentra industri keripik Kota Bandar Lampung.

2. Pengkajian Inti(Data Demografi Kelompok)


Berdasarkan kelompok umur, berikut data kelompok khusus Anemia Dan Myalgia di
pabrik Keripik Shinta Gang PU Bandar Lampung yang kami temukan:

6
5
LAKI-LAKI DEAWASA
4 (ANEMIA)

3 PEREMPUAN DEWASA
ANEMIA
2
LAKI-LAKI DEAWASA
1 MYALGIA
0 PEREMPUAN DEWASA
LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI PEREMPUAN MYALGIA
DEAWASA DEWASA DEAWASA DEWASA
(ANEMIA) ANEMIA MYALGIA MYALGIA
3. Data Subsistem
a. Lingkungan Fisik
b. Data subjektif : Oleh-oleh Keripik Shinta lokasinya berada diantara oleh-oleh
Keripik lainnya dan berada di pinggir jalan sehingga mempermudah
masyarakat untuk mencari keberadaan tempat oleh-oleh tersebut.
c. Data Observasi: Hasil wawancara dengan salah satu pegawai Keripik Shinta
Gang PU Bandar Lampung, bahwa di pabrik Keripik Shinta pegawai nya
selalu bergotong royong saat bekerja sehingga mempercepat pekerjaannya.
d. Hasil wawancara di pabrik Keripik Shinta Gang PU Bandar Lampung
mengeluhkan:
 Pegawai banyak yang mengeluhkan sering pusing, mengantuk,
berkunang-kunang, lemah, letih, dan lesu.
 Pegawai banyak yang mengeluhkan pegal dibagian pundak, kaki, dan
punggung.

e. Pelayanan Kesehatan dan Sosial


Pegawai Keripik Shinta jarang melakukan pemeriksaan kesehatan secara teratur.
Jika mengalami nyeri atau ada keluhan tentang kesehatan biasanya dengan
diistirahatkan saja.

f. Pendididikan
Berdasarkan hasil wawancara tingkat pendidikan pegawai pabrik Keripik Shinta
meliputi:

Tingkat Pendidikan
14
12
10
8
6 Series 1

4
2
0
Tamat SD Tamat SMP Tamat SMA S1
g. Ekonomi
Berdasarkan hasil wawancara tingkat pekerjaan pegawai yang ada di Keripik
Shinta Gang PU Baandar lampung adalah sebagai Produksi, Packing, Kasir.

PEKERJAAN PEGAWAI
9
8
7
6
5
4 Series 1
3
2
1
0
PRODUKSI PACKING KASIR

h. Rekreasi
Dari hasil wawancara pegawai Keripik Shinta Gang PU Bandar Lampung, jika
telah pergantian Shift bekerja pegawai/pekerja biasanya digunakan untuk bersantai
dengan menonton TV atau jalan bersama teman-teman.

i. Kebijakan Politik dan Pemerintahan


Dari hasil wawancara salah satu pegawai Keripik Shinta Gang PU Bandar
Lampung mengatakan apabila ada tamu atau ada keperluan dengan toko Keripik
Shinta wajib lapor atau meminta izin kepada pemilik Keripik Shinta agar ada
komunikasi yang terjalin dan apakah waktu tersebut sedang tidak ada jadwal/tidak
sibuk.

j. Keamanan dan Transportasi


Dari hasil wawancara pegawai Keripik Shinta Gang PU Bandar Lampung bahwa
untuk keamanan di Pabrik Kerpik Shinta aman dan belum ada kejadian kehilangan.
Alat transportasi yang digunakan pegawai ketempat kerja atau toko Kerpik Shinta
adalah kendaraan pribadi sepeda motor. Kendaraan tersebut diparkirkan di hal
belakang toko Keripik Shinta.
k. Komunikasi
Dari hasil wawancara pegawai Keripik Shinta Gang PU Bandar Lampung bahwa
komunikasi yang digunakan adalah bahasa Indonesia dan apabila ada perselisihan
atau perbedaan pendapat maka akan dibicarakan dengan baik-baik.

4. Data Fokus Kelompok


a. Anemia
 Data Angket :
 53,84% pegawai mengalami pusing, mengantuk, berkunang-kunang, letih,
lemah dan lesu.
 50% pegawai belum mengenal anemia.
 15,38% pegawai sering mengkonsumsi kopi.
 Data Wawancara :
1. Lingkungan fisik :
Hasil wawancara di pabrik Keripik Shinta didapatkan hasil bahwa pegawai
banyak yang mengeluhkan sering pusing, mengantuk, berkunang-kunang,
lemah, letih, dan lesu.
2. Masalah Kesehatan Kelompok
Berdasarkan hasil wawancara pegawai pabrik Keripik Shinta didapatkan 7
orang dari 13 orang menderita anemia dengan kelompok usia yang berbeda.
Dari hasil wawancara, pegawai yang menderita anemia belum mengenal
banyak tentang anemia seperi jenis-jenis anemia, kriteria, penyebab, tanda
dan gejalanya, akibat/dampak anemia, cara mengatasi dan pencegahannya.
3. Pola Kebiasaan Hidup Sehari-hari Terkait Masalah Utama Anemia
a. Pola Makan
Dari hasil wawancara, pegawai penderita anemia pabrik Keripik Shinta
didapatkan pegawai hanya makan satu kali selama bekerja, pegawai
sering begadang dan mengkonsumsi makanan instan seperti mie. Selain
itu, untuk pegawai laki-laki sering mengkonsumsi kopi 3 kali sehari.
b. Pola Aktivitas
Dari hasil wawancara bahwa pegawai penderita anemia pabrik Keripik
Shinta didapatkan jarang berolahraga, karena pada pagi hari mereka
sudah harus berangkat kerja dan sore hari digunakan untuk istirahat
ataupun melakukan aktivitas yang lain.

 Data Observasi
Berdasarkan hasil observasi, pegawai pabrik Keripik Shinta khususnya yang
mengeluhkan tanda dan gejala anemia tampak lemas, pucat, dan lambat dalam
bekerja.

b. Myalgia
 Data Angket
 30,76% pegawai megalami nyeri atau pegal-pegal.
 30% pegawai tidak mengetahui myalgia.
 30,7% pegawai tidak melakukan pemanasan otot terlebih dahulu saat akan
melakukan aktivitas.
 Data Wawancara
1. Lingkungan fisik
Hasil wawancara di pabrik Keripik Shinta didapatkan hasil bahwa pegawai
banyak yang mengeluhkan pegal dibagian pundak, kaki, dan punggung.
2. Masalah Kesehatan Kelompok
Berdasarkan hasil wawancara pegawai pabrik Keripik Shinta didapatkan 4
orang dari 13 orang menderita myalgia dengan kelompok usia yang
berbeda. Dari hasil wawancara, pegawai yang menderita myalgia belum
mengenal banyak tentang myalgia seperti jenis-jenis myalgia, kriteria,
penyebab, tanda dan gejalanya, akibat/dampak myalgia, cara mengatasi
dan pencegahannya.
3. Pola Kebiasaan Hidup Sehari-hari Terkait Masalah Utama Myalgia
a. Pola Aktivitas
Dari hasil wawancara bahwa pegawai penderita myalgia pabrik Keripik
Shinta didapatkan jarang berolahraga, karena pada sudah terlalu lelah
dengan aktivitasnya saat bekerja serta tidak pernah melakukan
peregangan terlebih dahulu saat akan bekerja.
 Data Observasi
Berdasarkan hasil observasi, pegawai dibagian packing terlalu sering duduk
dalam melakukan packing. Pegawai dibagian penggorengan terlalu sering
menggerakkan tangan saat menggoreng dan mengaduk keripik sehingga terjadi
pegal dibagian pundak.
5. Analisis Data
No Data Masalah Keperawatan

1 Data Angket : 13 pegawai Keripik Shinta Resiko meningkatnya


 53,84% pegawai mengalami pusing, kasus anemia pada
mengantuk, berkunang-kunang, letih, lemah pegawai pabrik Keripik
dan lesu. Shinta berhubungan
 50% pegawai belum mengenal anemia. dengan kurangnya
 15,38% pegawai sering mengkonsumsi kopi. pengetahuan mengenai
masalah anemia.

Data Wawancara :
1. Lingkungan fisik :

Hasil wawancara di pabrik Keripik Shinta


didapatkan hasil bahwa pegawai banyak yang
mengeluhkan sering pusing, mengantuk,
berkunang-kunang, lemah, letih, dan lesu.

2. Masalah Kesehatan Kelompok

Berdasarkan hasil wawancara pegawai pabrik


Keripik Shinta didapatkan 7 orang dari 13 orang
menderita anemia dengan kelompok usia yang
berbeda. Dari hasil wawancara, pegawai yang
menderita anemia belum mengenal banyak
tentang anemia seperi jenis-jenis anemia,
kriteria, penyebab, tanda dan gejalanya,
akibat/dampak anemia, cara mengatasi dan
pencegahannya.

3. Pola Kebiasaan Hidup Sehari-hari Terkait


Masalah Utama Anemia
a. Pola Makan
Dari hasil wawancara, pegawai penderita
anemia pabrik Keripik Shinta didapatkan
pegawai hanya makan satu kali selama
bekerja, pegawai sering begadang dan
mengkonsumsi makanan instan seperti mie.
Selain itu, untuk pegawai laki-laki sering
mengkonsumsi kopi 3 kali sehari.
b. Pola Aktivitas
Dari hasil wawancara bahwa pegawai
penderita anemia pabrik Keripik Shinta
didapatkan jarang berolahraga, karena pada
pagi hari mereka sudah harus berangkat
kerja dan sore hari digunakan untuk
istirahat ataupun melakukan aktivitas yang
lain.

Data Observasi :
Berdasarkan hasil observasi, pegawai pabrik
Keripik Shinta khususnya yang mengeluhkan tanda
dan gejala anemia tampak lemas, pucat, dan lambat
dalam bekerja.
2 Data Angket : Resiko meningkatnya
 30,76% pegawai megalami nyeri atau kasus myalgia pada
pegal-pegal. pegawai pabrik Keripik
 30% pegawai tidak mengetahui myalgia. Shinta berhubungan
 30,7% pegawai tidak melakukan dengan kurangnya
pemanasan otot terlebih dahulu saat akan pengetahuan mengenai
melakukan aktivitas. masalah anemia.

Data Wawancara :
1. Lingkungan fisik :
Hasil wawancara di pabrik Keripik Shinta
didapatkan hasil bahwa pegawai banyak yang
mengeluhkan pegal dibagian pundak, kaki, dan
punggung.
2. Masalah Kesehatan Kelompok
Berdasarkan hasil wawancara pegawai pabrik
Keripik Shinta didapatkan 4 orang dari 13
orang menderita myalgia dengan kelompok usia
yang berbeda. Dari hasil wawancara, pegawai
yang menderita myalgia belum mengenal
banyak tentang myalgia seperti jenis-jenis
myalgia, kriteria, penyebab, tanda dan
gejalanya, akibat/dampak myalgia, cara
mengatasi dan pencegahannya.
3. Pola Kebiasaan Hidup Sehari-hari Terkait
Masalah Utama Myalgia
a. Pola Aktivitas
Dari hasil wawancara bahwa pegawai
penderita myalgia pabrik Keripik Shinta
didapatkan jarang berolahraga, karena pada
sudah terlalu lelah dengan aktivitasnya saat
bekerja serta tidak pernah melakukan
peregangan terlebih dahulu saat akan
bekerja.

Data Observasi :
Berdasarkan hasil observasi, pegawai dibagian
packing terlalu sering duduk dalam melakukan
packing. Pegawai dibagian penggorengan terlalu
sering menggerakkan tangan saat menggoreng dan
mengaduk keripik sehingga terjadi pegal dibagian
pundak.
B. Diagnosis Keperawatan Kelompok

a. Resiko meningkatnya kasus anemia pada pegawai pabrik Keripik Shinta berhubungan
dengan kurangnya pengetahuan mengenai masalah anemia.
b. Resiko meningkatnya kasus myalgia pada pegawai pabrik Keripik Shinta berhubungan
dengan kurangnya pengetahuan mengenai masalah anemia.
PRIORITAS MASALAH ASUHAN KEPERAWATAN KELOMPOK
KERJA PEGAWAI PABRIK KERIPIK SHINTA

No Masalah Kesehatan A B C D E F G H I J K L Total prioritas

1. Resiko
meningkatnya
kasus anemia pada
pegawai pabrik
Keripik Shinta
berhubungan
dengan kurangnya 4 3 2 2 2 4 4 2 3 4 4 4 38 1
pengetahuan
mengenai masalah
anemia.

2 Resiko meningkatnya
kasus myalgia pada
pegawai pabrik
Keripik Shinta
berhubungan dengan
kurangnya 3 3 2 2 3 2 4 3 3 4 4 3 36 2
pengetahuan
mengenai masalah
anemia.

Keterangan pembobotan

1. Sangat rendah
2. Rendah
3. Cukup
4. Tinggi
5. Sangat tinggi
A: Besarnya masalah G: sesuai dengan peran perawat

B: Resiko masyarakat yang akan terkena H: keluangan waktu

C: potensial untuk pendidikan kesehatan I: sumber dana

D: Minat masyarakat untuk mengatasi J: Fasilitas kesehatan yang ada

E: kemungkinan untuk diatasi K: Sumber Daya

F: Sesuai dengan program pemerintah L: Ketersedian tempat


C. Rencana Keperawatan Kelompok

STRATEGI
EVALUASI
RENCANA
NO DIAGNOSIS TUM TUK INTER- SUMBER TEMPAT PJ
VENSI
KEGIATAN KRITERIA STANDAR
KEPERAWATAN

1 Resiko Setelah Setelah -Penkes 1. Penyuluhan Setelah Minimal Kelompok 1 Halaman Adhaini
meningkatnya diberikan dilakukan kesehatan dilakukan presentase Mahasiswa Belakang Widyawati
kasus anemia askep askep selama tentang penyuluhan pengetahuan D -IV Pabrik
pada pegawai komunitas 1x60 menit anemia diharapkan : tentang Jurusan Keripik
pabrik Keripik khusus harapkan : anemia pada Keperawata Shinta
Terjadi
Shinta diharapkan kelompok n Poltekkes
1. Terjadi peningkatan
berhubungan tidak khusus Tanjung
peningkatan pengetahuan
dengan terjadi anemia karang
pengetahuan tentang
kurangnya peningkata sebanyak 88% Tahun 2018
tentang anemia hipertensi
pengetahuan n anemia
pada kelompok pada
mengenai pada
khusus anemia kelompok
masalah anemia. pegawai
khusus
Keripik
anemia
Shinta.
2. Terjadi - Penkes 2. Melakukan Setelah Minimal Kelompok 1 Halaman Adhaini
peningkatan penkes dilakukan presentase Belakang Widyawati
Mahasiswa
pengetahuan tentang cara penkes kemampuan Pabrik
D -IV
tentang cara mengatasi diharapkan : pengetahuan Keripik
Jurusan
mengatasi anemia. tentang cara Shinta
Terjadi Keperawata
anemia pada mengatasi
peningkatan n Poltekkes
kelompok anemia pada
pengetahuan Tanjung
khusus anemia kelompok
tentang cara karang
pabrik Keripik khusus
mengatasi Tahun 2018
Shinta. anemia pabrik
anemia pada
Keripik Shinta
kelompok
sukadadi 88%
khusus
anemia
pabrik
Keripik
Shinta.
3. Terjadi - Penkes 3. melakukan Setelah Minimal Kelompok 1 Halaman Adhaini
peningkatan penkes dilakukan presentase Belakang Widyawati
Mahasiswa
pengetahuan tentang cara penkes kemampuan Pabrik
D -IV
tentang cara pencegahan diharapkan : pengetahuan Keripik
Jurusan
pencegahan anemia cara Shinta
Terjadi Keperawata
anemia pada pencegahan
peningkatan n Poltekkes
kelompok anemia pada
pengetahuan Tanjung
khusus anemia kelompok
tentang cara karang
pabrik Keripik khusus
pencegahan Tahun 2018
Shinta. anemia pabrik
anemia pada
Keripik Shinta
kelompok
88%
khusus
anemia
pabrik
Keripik
Shinta.
D. Implementasi dan Evaluasi

Hari/ MASALAH
NO. KEGIATAN EVALUASI ANALISIS
tanggal KEPERAWATAN

1 Rabu/ 6 Juni Resiko meningkatnya Penyuluhan a) Evaluasi Struktur Semua


2018 kasus anemia pada kesehatan kegiatan
1. Jumlah undangan 13 orang sementara yang hadir 10
pegawai pabrik tentang berjalan
orang
Keripik Shinta anemia. dengan
berhubungan dengan 2. Perlengkapan yang digunakan powerpoint, leaflet, lcd, lancar
kurangnya laptop.
pengetahuan mengenai
3. Peran pegawai sudah disesuaikan dengan perencanaan,
masalah anemia
penanggung jawab, fasilitator dan observer.

4. Penggunaan bahasa yang digunakan sudah komunikatif


dalam penyampaian serta mudah dipahami oleh pegawai
pabrik Keripik Shinta.

b) Evaluasi Proses

1. Pelaksanaan dilakukan pada pukul 10.05 – 10.55 WIB


dan sediki mengalami pengunduran waktu sekitar 5
menit .
2. Peserta mengikuti acara dengan antusias yang tinggi

3. Peserta mengikuti acara penyuluhan dari awal hingga


akhir kegiatan

4. Pegawai yang masih bingung mengajukan pertanyaan

5. Jumah penanya sebanyak 4 orang

c) Evaluasi Hasil
Evaluasi hasil yang di dapat soal / pertanyaan yang
terjawab mendapatkan persentasi sebagai berikut :

No Soal Terjawab Presentase

1 Pengertian Hampir 90%


sempurna

2 Penyebab 3/5 60%

3 Tanda dan 4/5 80%


gejala

4 Dampak/Akibat 3/5 60%


5 Cara mengatasi 5/8 62,5%

6 Cara 5/6 83,3%


Pencegahan

Anda mungkin juga menyukai