Anda di halaman 1dari 16

BAB I

PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
“Bahasa merupakan suatu sistem simbol yang memiliki makna,dan makna adalah
arti yang mengacu pada suatu fakta dan realita. Artinya, tidak akan terwujud suatu bahasa
yang hanya merupakan serangkaian bunyi yang tidak bermakna. Karena bermakna itulah
maka simbol itu sendiri disebut bahasa”.
Di dalam Al-Quran dijelaskan bahwa hakikat bahasa sebagai alat komunikasi
dibagi menjadi dua yaitu, bahasa sebagai kata dan bahasa sebagai fakta.Bahasa sebagai
kata, Dalam Al-Quran dijelaskan bahwa, bahasa sebagai kata berkaitan dengan proses
pembentukan pikiran,analisis paradigma, membentuk pemahaman dan lain-lain. Berikut
adalah ayat Al-Quran yang membahas bahasa sebagai kata :“ berkata Musa, ya tuhanku,
lapangkanlah untuku dadaku dan mudahkanlah untuku urusanku, dan lepaskanlah
kekakuan dari lidahku, supaya mereka bisa mengerti perkataanku.” (Q.S. Thaha [20]: 25-
29).Bahasa sebagai fakta, Dalam Al-Quran bahasa terlihat sebagai fakta berkaitan dengan
proses-proses pembuktian, pemahaman atas kebenaran dan fakta historis kesudahan
sesudah umat-umat terdahulu.
Sebagaimana dijelaskan dalam Al-Quran :“ negeri-negeri (yang telah kami
binasakan) itu, kamia ceritakan sebagian dari beritanya-beritanya kepadamu. Dan
sungguh telah datang kepada mereka rosul-rosul mereka dengan membawa bukti-bukti
yang nyata,maka mereka (juga) tidak beriman kepada apa yang dahulunya mereka telah
mendustakanya. Demikianlah Allah mengunci mata hati orang-orang kafir.” (Q.S. Al-
a’raf [7]: 101). Maka dari itu,alangkah baiknya jika sejak kecil kita sudah diperkenalkan
dengan yang namanya bahasa arab, agar ketika kita dihadapkan pada suatu yang
berlandaskan kearab-araban kita sudah tidak asing lagi.
Adapun akibatnya jika kita tidak paham terhadap bahasa arab, kita tidak akan
mengerti bagaimana cara membaca Al-Quran, bagaimana cara kita membaca niat untuk
melakukan shalat, bagaimana cara membaca bacaan shalat, dan bagaimana tentang
hukum-hukum islam dalam Al-Quran. Jika kita tidak mengetahui hal-hal tersebut maka
kita termasuk pada orang yang celaka, karena bagaimana kita akan melakukan shalat atau
membaca Al-Quran jika kita tidak tahu bacaan ataupun niat shalat, dan bagaimana kita
akan mengerti akan bacan Al-Quran kalau kita tidak tahu cara membacanya.
Dengan mempelajari bahasa arab, kita juga bisa mengetahui bagaimana cara
membaca Al-Quran, bisa mengerjakan shalat dengan bacaan yang baik dan benar,bisa
1
mengetahui makna dari Al-Quran, bisa mengerti hukum-hukum dalam Al-Quran dan lain-
lain. Oleh karena itu kita sebagai umat muslim sangat di anjurkan untuk bisa memahami
bahasa arab karena begitu pentingnya pemahaman bahasa arab bagi kaum muslimin.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa arti bahasa Arab?
2. Apa pengertian Kata atau Kalimah?
3. Bagaimana pembagian kata atau kalimah?

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN BAHASA ARAB
Bahasa Arab adalah sebuah bahasa semitif yang muncul dari daerah yang sekarang
termasuk wilayah Arab Saudi, yang dipelajari tidak hanya oleh penduduk di wilayah Arab
Saudi saja, tapi juga di wilayah negara lainnya. Karena bahasa Arab merupakan bahasa
agama yang digunakan lebih dari satu miliar umat muslim di seluruh dunia, yang selalu
diucapkan dalam setiap ibadah sehari-hari. Bahasa ini adalah sebuah bahasa yang terbesar
dari segi jumlah penutur dalam keluargabahasa Semitik .

B. PENGERTIAN KALIMAH ATAU KATA


Kalimah adalah suatu lafaz yang digunakan untuk menunjukan makna yang
bersifat mufrod/tunggal. Jika kalimah dalam bahasa arab di bahasa indonesiakan maka
disebut kata.
Kata dalam bahasa arab adalah ‫( الكلمممة‬al-kalimah). Sebagaimana dalam bahasa
Indonesia, kata adalah gabungan yang terdiri dari huruf-huruf dan kata inilah yang akan
membentuk sebuah kalimat. Maka dalam bahasa arab, ‫( الكلمة‬al-kalimah) terdiri dari huruf-
huruf hijaiyah, dan gabungan dari ‫ الكلمة‬inilah yang akan membentuk struktur kalimat yang
dalam bahasa arab disebut sebagai ‫( الجملة‬al-jumlah).
Al-kalimah atau ‫ اللمكلةممممةة‬adalah َ‫( لملفممظد هملفمممردد ملممهه مملعمنممى‬lafazh tunggal yang mempunyai
makna). Adapun yang dimaksud dengan ‫ لملفظد‬adalah suara yang terdiri dari huruf hijaiyah.
Karenanya semua kata yang bukan terdiri huruf hijaiyah bukanlah dinamakan ‫اللمكلةممممةة‬,
sebagaimana kata yang tertulis tapi tidak terucapkan juga bukanlah sebuah ‫اللمكلةممممةة‬.
Sementara maksud ‫ هملفمردد‬adalah terdiri dari satu kata.

C. PEMBAGIAN KALIMAH (KATA)


Dalam tata bahasa Arab, "kata" terbagi dalam tiga golongan besar,
‫) اا س‬,Contoh: ‫( عجاَامسسسسععةة‬Kampus). Fi'il ( ْ‫) فاسعسسل‬, Contoh: ْ‫( أعتعععسسسسسسسللمم‬Saya belajar),
yaitu; Isim ( ْ‫سسسم‬
dan Harf ( ْ‫) عحسسسسسرف‬, Contoh: ِ‫( فاسسسسي‬di, dalam). Pembagian ini didasarkan pada al-
istiqra` (penelusuran) dan at-tatabbu’ (penelitian). Maksudnya ialah bahwa para ulama
bahasa telah menelusuri dan meneliti semua kata-kata bahasa Arab, baik yang terdapat
dalam al-Qur’a>n, hadith, maupun ucapan orang-orang Arab yang fasih, dan mereka
menemukan semua kata itu tidak keluar dari 3 jenis pembagian tersebut. Untuk

3
mendekatkan pemahaman, maka untuk sementara kita menafsirkan ‫ ام ل ةللسممهم‬sebagai kata
benda, ‫ امللفةلعهل‬sebagai kata kerja, dan ‫ف‬
‫ محلر ه‬sebagai kata keterangan[2].
Dalam mempelajari bahasa Arab, membedakan antara ketiga jenis ‫ اللمكلةممةة‬ini adalah
suatu keharusan agar tidak terjadi kerancuan dalam menerapkan kaidah. ‫ ام ل ةللسهم‬mempunyai
kaidah-kaidah nahwu sendiri, ‫ امللفةلعهل‬mempunyai kaidah-kaidah nahwu sendiri, dan demikian
pula dengan ‫ حممرف‬. Karenanya, sangat penting bagi seorang yang belajar nahwu untuk
bisa membedakan ketiganya, agar kaidah ‫ام ل ةللسهم‬tidak diterapkan di ‫ امللفةلعهل‬dan demikian pula
sebaliknya, karena hal itu akan menimbulkan kesalahan besar dalam membaca dan
memahami suatu ‫الجملة‬.

A. Isim (Kata Benda)


Isim adalah setiap kata yang merujuk ke orang/manusia, hewan, tumbuhan, benda
mati, tempat, waktu, sifat, atau makna lainnya yang tidak terkait dengan waktu.
Ringkasnya, semua kata yang tidak termasuk dalam kata kerja dan "huruf" maka ia adalah
‫( ةاسةتقِ م‬kemerdekaan)
isim. Contoh: ‫( أمسدد‬singa), ‫( شهر‬bulan) dan ‫للَا‬
Ciri-ciri isim
1) Tanwin, artinya setiap kata yang memiliki atau memungkinkan untuk di-tanwin (harakat
akhirnya) maka ia adalah isim. Contoh: ‫( رجدل‬rajulun = seorang laki-laki).
2) Adanya alif-lam, contoh: ‫( الكتاب‬al-kitabu = buku).
3) Terletak setelah huruf nida' (untuk memanggil). Contoh: ‫( يا محمد‬wahai/ya Muhammad).
Setiap kata yang terletak setelah ‫( يمما‬wahai) maka ia adalah isim. Dalam Bahasa
Indonesia pun demikian, setiap kata yang muncul setelah 'wahai' biasanya adalah kata
benda (nama orang misalnya). Dan kata benda termasuk bagian dari isim.
4) Majrur, yang di antara tandanya adalah harakat kasrah. Majrur merupakan salah satu
kekhususan yang dimiliki oleh isim. Majrur-nya isim bisa karena didahului oleh huruf
jar, atau karena merupakan bentuk idhafah.
Contoh: ‫( معلمممىَ الشمممجمرةة‬di atas pohon) merupakan bentuk jar-majrur, َ‫ معلمممى‬adalah
huruf jar, sedangkan ‫( الشمجمرةة‬asy-syajarati) adalah isim yang karena didahului oleh huruf
jar sehingga dibaca majrur dengan kasrah.
‫( غ ل‬ghushnusy-syajarati = ranting
Untuk bentuk idhafah, misalnya ‫صمممنْ الشممممجمرةة‬
pohon). ‫ غ ل‬adalah
Kata ْ‫صمممممن‬ mudhaf, sedangkan ‫ الشممممممجمرةة‬mudhaf ilaih. Perlu
diingat, mudhaf ilaih selalu majrur. Jika ada satu kata yang berfungsi sebagai mudhaf
ilaih dan kata tersebut dapat langsung dimajrurkan (contoh: ‫ الشمجمرةة‬yang majrur dengan
‫ ) غ ل‬sebenarnya pun adalah isim.
kasrah) maka ia adalah isim. Mudhaf (dalam hal ini ْ‫صن‬

4
Sehingga dapat kita katakan bahwa bentuk idhafah dalam kasus di atas, baik itu mudhaf
maupun mudhaf ilaih, keduanya adalah isim.
5) Setiap kata yang menjadi pokok pembicaraan. Misalnya, ‫ب همفةليمممدد‬
‫( الةكتممما ه‬buku itu
bermanfaat). Yang menjadi pokok pembicaraan dalam kalimat tersebut adalah kata
‫ب‬
‫الةكتا ه‬, sehingga ‫ب‬
‫ الةكتا ه‬adalah isim.
Tanwin dan alif-lam tidak mungkin bersatu pada satu kata. Sebagai contoh untuk kata
‫( شجرة‬pohon).
Salah: ‫( الشممممممممممممممممممممممممممممممممممممممممممممممممممممممممممممممممممممممممممممممممممممممممممممممممممممممممممممممممممجمرةد‬asy-syajaratun)
Benar: ‫( شمجمرةد‬syajaratun) atau ‫( الشمجمرة‬asy-syajaratu)

PEMBAGIAN ISIM
Isim ( ‫ = ) اةللسهم‬Kata benda
Isim dilihat dari jenisnya terbagi menjadi dua, yaitu :
1. Isim mudzakkar ( ‫سممْ اسلممعذلكمر‬
‫) اال س‬
Isim mudzakkar adalah isim yang menunjukkan jenis laki-laki.
Contoh :
‫ب‬ ‫ ( م‬thoolibun ) = siswa laki-laki
‫طالة د‬
‫س‬
‫ ( هممدرر د‬mudarrisun ) = guru laki-laki
‫ ( مرهجدل‬rojulun ) = seorang lelaki
‫ ( ةكمتا د‬kitaabun ) = buku
‫ب‬
‫ ( قملمدم‬qolamun ) = pulpen
‫ ( بملي د‬baitun ) = rumah
‫ت‬
‫سممْ اسلممعؤنل م‬
2. Isim muannats ( ‫ث‬ ‫) اال س‬
Isim muannats adalah isim yang menunjukkan jenis perempuan.
Contoh :
‫طالةبمةد‬
‫ ( م‬thoolibatun ) = siswi
‫ ( هممدررمسةد‬mudarrisatun ) = guru perempuan
‫ ( أهمم‬ummun ) = ibu
‫ ( مسيَيامرةد‬sayyaarotun ) = mobil
‫ ( محةدليقِمةد‬hadiiqotun ) = kebun, taman
‫ ( مسبَبلومرةد‬sabbuurotun ) = papan tulis
Ciri-ciri isim muannats :
1. Diakhiri dengan huruf ta' marbuthoh ( ‫) ة‬. Misal : ‫ ( مسيَيامرةد‬sayyaarotun frown
emotikon mobil, ‫ ( محةدليقِمةد‬hadiiqotun ) = taman, kebun. Mayoritas isim muannats diakhiri

5
dengan ta' mabuthoh.
2. Nama perempuan atau yang menunjukkan perempuan. Misal : ‫= مفاةطممةه‬
‫ = مزلينم ه‬zainab, ‫ = أهمم‬ibu.
Fatimah, ‫ب‬
3. Ada juga isim muannats yang tidak memiliki ciri-ciri seperti di atas. Misalnya :
‫ ( يمدد‬yadun )=tangan, ْ‫' ( معليدن‬ainun )=mata, ‫ ( أمهذدن‬udzunun )=telinga, ‫س‬
‫ ( مشلم د‬syamsun )
=matahari, ‫ ( منادر‬naarun )=api,‫س‬ ‫ ( نملف د‬nafsun )=jiwa.

Isim dilihat dari jumlahnya terbagi menjadi tiga, yaitu :


1. Isim mufrad ( ‫سممْ اسلممسفعرمد‬
‫) اال س‬
Isim mufrad adalah isim yang menunjukkan jumlah satu (1) atau tunggal.
Contoh :
‫ ( هملسلةدم‬muslimun ) = seorang muslim
‫ ( هملسلةممةد‬muslimatun = seorang muslimah
‫ ( ةكمتا د‬kitaabun ) = sebuah buku
‫ب‬
‫ ( مسيَيامرةد‬sayyaarotun ) = sebuah mobil
2. Isim mutsanna ( ِ‫سممْ اسلممثعلني‬
‫) اال س‬
Isim mutsanna adalah isim yang menunjukkan jumlah dua (2) atau ganda.
Contoh :
‫ ( هملسلةمماةن‬muslimaani ) = dua orang muslim
‫ ( هملسلةمممتاةن‬muslimataani ) = dua orang muslimah
‫ ( ةكمتامباةن‬kitaabaani ) = dua buku
‫ ( مسيَيامرمتاةن‬sayyaarotaani ) = dua mobil
Cara membuat isim mutsanna:
“Harokat akhir dari isim mufrad diganti fathah, kemudian akhir kata tersebut
ditambahkan alif ( ‫ ) ا‬dan nun ( ‫ ) ن‬atau ya ( ‫ ) ي‬dan nun ( ‫) ن‬, dengan nun-nya
dikasroh”.
3. Isim jamak ( ‫سممْ اسلعجسماع‬
‫) اا س‬
Isim jamak adalah isim yang menunjukkan jumlah banyak ( lebih dari dua ) / plural.
Isim jamak terdiri dari tiga jenis, yaitu :
a. Jamak mudzakkar salim ( ‫) مجلمهع هممذيَكرر مسالةدم‬
Misal : ‫ ( هملسلةهملومن‬muslimuuna ) = banyak muslim, ‫ ( هممدررهسلومن‬mudarrisuuna ) = guru- guru
(banyak guru).

6
Cara membuat isim jamak mudzakkar salim:
“Akhir kata isim mufrod ditambahkan dengan wawu dan nun yang didahului oleh
harokat dhommah".
‫) مجلمهع هممؤنيَ ر‬
b. Jamak muannats salim ( ‫ث مسالةدم‬
‫ ( هملسلةمما د‬muslimaatun ) = banyak muslimah, ‫ت‬
Misal : ‫ت‬ ‫ ( هممدررمسا د‬mudarrisaatun ) = banyak
‫ ( مسيَيامرا د‬sayyaarootun ) = mobil-mobil (banyak mobil).
guru perempuan, ‫ت‬
Cara membuat jama' muannats salim:
''Ta’ marbutoh pada isim mufrod muannats dihilangkan, kemudian harokat akhir
dijadikan fathah, lalu ditambahkan dengan alif dan ta' ".
c. Jamak taksir
‫ ( طهليَ د‬thullaabun ) = para siswa, ‫ ( ةرمجادلَا‬rijaalun ) = para lelaki, ‫ب‬
Misal : ‫ب‬ ‫ ( هكته د‬kutubun ) =
‫ ( بهيهلو د‬buyuutun ) = rumah-rumah.
buku-buku, ‫ت‬
Jamak taksir memiliki banyak pola dan tidak teratur, tidak seperti halnya jamak
mudzakkar salim dan jamak muannats salim yang hanya memiliki satu pola

Isim dilihat dari keumuman dan kekhususannya terbagi menjadi dua, yaitu :
1. Isim nakirah ( ‫سممْ النلاكعرةم‬
‫ = ) اال س‬Kata benda umum
Isim nakirah adalah isim yang masih bersifat umum atau belum tertentu/belum
diketahui. Pada umumnya isim nakiroh adalah isim yang bertanwin. Contoh :
‫ ( ةكمتا د‬kitaabun ) = buku
‫ب‬
‫ ( بملي د‬baitun ) = rumah
‫ت‬
2. Isim ma'rifah ( ‫سممْ اسلعمسعارفعةم‬
‫ = ) اال س‬Kata benda khusus
Isim ma'rifah adalah isim yang bersifat khusus atau isim yang sudah tertentu / sudah
dikenal/diketahui. Isim ma'rifah terdiri dari beberapa macam, yaitu :
‫ ( البملي ه‬al-baitu
‫ ( الةكمتا ه‬al-kitaabu ), ‫ت‬
a. Isim yang diawali dengan alif-lam ( ‫) الَا‬. Contoh : ‫ب‬
b. Isim Dhomir ( ‫ = ) الضمير‬Kata ganti
Contoh : ْ‫ نملحهن‬، ‫ أممنا‬، ْ‫ أملنتهيَن‬، ‫ أملنتهمما‬، ‫ت‬
‫ أملن ة‬، ‫ أملنتهلم‬، ‫ أملنتهمما‬، ‫ت‬
‫ أملن م‬، ْ‫ ههيَن‬، ‫ ههمما‬، ‫ ةهمي‬، ‫ ههلم‬، ‫ ههمما‬،‫ههمو‬
c. Isim isyarah ( ‫ = ) اةلسهم المشامرةة‬Kata penunjuk
‫ أهولمئة م‬، ‫ك‬
Contoh : ‫ك‬ ‫ تةلل م‬، ‫ك‬
‫ متانة م‬، ‫ك‬ ‫ أهولمئة م‬، ‫ك‬
‫ مذانة م‬، ‫ك‬
‫ مذلة م‬، ‫ همهؤلةء‬، ‫ مهامتاةن‬، ‫ همةذةه‬، ‫ همهؤلةء‬، ‫ هممذاةن‬، ‫هذا‬
‫ = ) اةللسهم اللمملو ه‬Kata sambung
d. Isim maushul ( ‫صلوهلَا‬
Contoh : ‫ الليَتةلي‬، ‫ اليَمتاةن‬، ‫ اليَتةلي‬، ْ‫ اليَةذليمن‬، ‫ اليَمذاةن‬، ‫ي‬
‫اليَةذ ل‬
e. Isim 'alam ( ‫ = ) اةلسهم اللمعلمةم‬Nama tertentu

7
Contoh :
‫ = أملحممهد‬Ahmad ‫ = مفاةطممةه‬Fatimah
‫ = مميَكةه‬Makkah ‫ = إةلبمراةهليهم‬Ibrahim

B. Fi'il (Kata Kerja)


Fi'il adalah sebuah kata yang berfungsi untuk menunjukkan atas terjadinya suatu
peristiwa pada waktu tertentu (kata kerja). Fi'il dapat diidentifikasi dengan melihat salah
satu di antara ciri-ciri berikut.
1) Ta' Fa'il, yaitu huruf ‫ ت‬yang berkedudukan sebagai "pelaku" pekerjaan. Contoh:
‫( كتب ه‬katabtu = aku telah menulis), huruf ta' di sini maknanya kembali ke dhamir (kata
‫ت‬
‫( كتب م‬katabta = kamu telah menulis), huruf ta' maknanya
ganti) ‫ أنا‬sebagai fa'il (pelaku). ‫ت‬
‫ان م‬sebagai pelaku.
kembali ke dhamir ‫ت‬
2) Ta' Ta'nits, yaitu huruf ‫ ت‬yang menunjukkan jenis muannats/perempuan. Contoh:
‫( كتب ل‬katabat = dia perempuan telah menulis). Huruf ta' sukun di akhir, maknanya kembali
‫ت‬
ke dhamir ‫( هممي‬dia perempuan). ‫( متكتممب‬taktubu = dia perempuan sedang/akan menulis).
Huruf ta' di awal, maknanya kembali ke dhamir ‫( هي‬dia perempuan).
3) Ya' Mukhathabah, yaitu huruf ‫ ي‬yang menunjukkan kata ganti orang kedua atau "kamu"
atau pihak yang diajak bicara. Contoh: ْ‫( تكتممبلين‬taktubiina = kamu perempuan sedang
menulis)
‫( هاكتبي‬uktubii = wahai kamu perempuan, tulislah!)
4) Nun Taukid, yaitu huruf ‫ ن‬yang ditambahkan di akhir kata untuk menunjukkan makna
penekanan. Contohnya ْ‫( ليكتبيَن‬liyaktubanna = hendaklah dia benar-benar menulis)[3].
Terdapat ciri lain yang memudahkan kita untuk mengenali suatu kata itu fi'il atau bukan,
yaitu apabila kata tersebut didahului oleh ‫( قلد‬qad), ‫ س‬dan ‫( سوف‬saufa). Contoh:
‫ ) قلد قامم ة‬maka kata ‫ قاممت‬adalah fi'il.
( ‫ت الصلة‬
(‫ب‬
‫ ) مسميذهم ه‬maka kata ‫ب‬
‫ ميذهم ه‬adalah fi'il.
( ‫ ) مسلوف تلعلمهمون‬maka kata ‫ تلعلمهمون‬adalah fi'il.

PEMBAGIAN FI’IL

1.Fi’il Madhi

Fi’il madhi ialah kata kerja yang menunjukkan terjadinya suatu pekerjaan atau peristiwa
pada waktu lampau (past tense).

8
Tanda-tanda
Tanda-tandanya antara lain tampak pada huruf asli kata kerjanya dan pada umumnya
‫( مكممتم م‬telah menulis), ‫( مقمممرأم‬telah membaca).
mengandung suara “a” , misalnya ‫ب‬

Bentuk
No Dhamir F. Arti Keterangan
Madhi
1 ‫ههممو‬ ‫مكتم م‬
‫ب‬ Dia (lk) telah menulis Bentuk asli tanpa
perubahan
2 ‫ههممما‬ ‫مكتممبما‬ Keduanya (lk) telah menulis + ‫ ا‬pada huruf terakhir
3 ‫ههملم‬ ‫مكتمهبملو‬ Mereka (lk) telah menulis + ‫ ممم هلو‬pada huruf
terakhir
4 ‫ةهممي‬ ‫مكتممبم ل‬
‫ت‬ Dia (pr) telah menulis ‫ م ل‬pada huruf terakhir
+‫ت‬
5 ‫ههممما‬ ‫مكتممبممتا‬ Keduanya (pr) telah menulis + ‫ متمما‬pada huruf terakhir
6 ْ‫ههميَن‬ ْ‫مكتملبممن‬ Mereka (pr) telah menulis + ْ‫ لممممن‬pada huruf
terakhir
7 ‫املنم م‬
‫ت‬ ‫مكتملبم م‬
‫ت‬ Kamu (lk) telah menulis ‫ لممم م‬pada huruf
+‫ت‬
terakhir
8 ‫املنتهممما‬ ‫مكتملبهتممما‬ Kalian (lk) telah menulis + ‫ لمممتهممما‬pada huruf
terakhir
9 ‫املنهتمم‬ ‫مكتملبهتملم‬ Kalian (lk) telah menulis + ‫ لمممتهلم‬pada huruf
terakhir
10 ‫املنم ة‬
‫ت‬ ‫مكتملبم ة‬
‫ت‬ Kamu (pr) telah menulis +‫ت‬
‫ لمم ة‬pada huruf
terakhir
11 ‫املنتهممما‬ ‫مكتملبتهمما‬ Kalian (pr) telah menulis + ‫ ملتهممما‬pada huruf
terakhir
12 َ‫النهتميَنْم‬ ْ‫مكتملبهتميَن‬ Kalian (pr) telah menulis + ْ‫ لممهتميَن‬pada huruf
terakhir
13 ‫اممنما‬ ‫مكتملبم ه‬
‫ت‬ Saya telah menulis ‫ لممم ه‬pada huruf
+‫ت‬
terakhir
14 ْ‫نملحهن‬ ‫مكتملبممنا‬ Kami, kita telah menulis + ‫ ملمممنما‬Pada huruf
terakhir
Fi’il Madhi mempunyai 14 bentuk sesuai dengan banyaknya dhamir (pelaku). Dhamir itu
‫( مكممتم م‬kataba), ada 14
berfungsi sebagai fa’il (pelaku). Dengan mengambil contoh kata ‫ب‬
bentuk
Contoh fi’il Madhi

9
‫ خلق‬: telah menciptakan
‫ كتب‬: telah menulis

2. Fi’il Mudore’i
Fi’il Mudhari’ adalah yang menunjukkan pekerjaan atau peristiwa yang sedang terjadi
(present tense) atau akan terjadi (future tense).
Ciri/ tandanya:
1. Dapat dimasuki huruf sin ‫ س‬dan saufa ‫ف‬‫ مسلو م‬contoh:‫ف يملشمهمهد‬
‫ مسلو م‬,‫مسيملشمهمهد‬
2. Dapat diawali dengan salah satu di antara empat huruf (‫ت‬ ‫ت )امنملي ه‬,‫ي‬,‫ن‬,‫ ا‬yang disebut huruf
mudhara’ah

Huruf Contoh Huruf Contoh

‫ا‬ ‫ألذمهم ه‬
‫ب‬ ‫ي‬ ‫ يملذهمهبممومن‬,‫ يملذهممبماةن‬,‫ب‬
‫يملذمهم ه‬

‫ن‬ ‫نملذمهم ه‬
‫ب‬ ‫ت‬ ْ‫ تملذةهلبمممن‬,‫ تملذهممبمماةن‬,‫ب‬
‫تملذمهم ه‬

3. Dapat dimasuki huruf ‫( لم‬tidak)


Contoh:
‫لم يملذمهم ه‬
‫ لم يم ل‬,‫ لم يملشمهمهد‬,‫ب‬
‫ضمةرب‬
Bentuk
Seperti Fi’il madhi, Fi’il mudhari’ juga mempunyai 14 bentuk sesuai dhamirnya. Contoh
No Dhamir F. Arti Perub Letak
Madhi perubahan
1 ‫ههممو‬ ‫ب‬‫ضمةر ه‬ ‫يم ل‬ Dia (lk) sedang/ akan …. Akhir kata
memukul
2 ‫ههممما‬ ‫ضةرمبماةن‬ ‫يم ل‬ Keduanya (lk) ….‫اةنم‬ Akhir kata
sedang/ akan
memukul
3 ‫ههملم‬ ‫ضةرهبمومن‬ ‫يم ل‬ Mereka (lk) sedang/ …‫لومنه‬ Akhir kata
akan memukul
4 ‫ةهممي‬ ‫ب‬ ‫ضمةر ه‬ ‫تم ل‬ Dia (pr) sedang/ akan ‫ت‬‫… م‬. Awal kata
memukul
5 ‫ههممما‬ ‫ضةرباةن‬ ‫تم ل‬ Keduanya (pr) ‫…اةن‬
‫ت م‬‫م‬ Awal dan akhir
sedang/ akan
memukul
6 ْ‫ههميَن‬ ْ‫ضمةرلبمن‬
‫يم ل‬ Mereka (pr) sedang/ ‫م‬
ْ‫ت…لبمن‬ Awal dan akhir
akan memukul
7 ‫املنم م‬
‫ت‬ ‫ب‬ ‫تم ل‬
‫ضمةر ه‬ Kamu (lk) sedang/ ‫… م‬
‫ت‬ Awal kata
akan memukul

10
8 ‫املنتهممما‬ ‫تم ل‬
‫ضمةرباةن‬ Kalian (lk) sedang/ ‫…اةن‬ ‫م‬
‫ت م‬ Awal dan akhir
akan memukul
9 ‫املنهتمم‬ ‫تم ل‬
‫ضمةربهلوةن‬ Kalian (lk) sedang/ ‫…لومن‬
‫ت ه‬ Awal dan akhir
akan memukul
10 ‫املنم ة‬
‫ت‬ ‫تم ل‬
ْ‫ضمةربةليمن‬ Kamu (pr) sedang/ ‫م‬
ْ‫ت…بةليمن‬ Awal dan akhir
akan memukul
11 ‫املنتهممما‬ ‫تم ل‬
‫ضمةرمباةن‬ Kalian (pr) sedang/ ‫…اةن‬ ‫م‬
‫ت م‬ Awal dan akhir
akan memukul
12 َ‫النهتميَنْم‬ ‫تم ل‬
ْ‫ضمةرلبمن‬ Kalian (pr) sedang/ ‫م‬
ْ‫ت…لبمن‬ Awal dan akhir
akan memukul
13 ‫اممنما‬ ‫ب‬ ‫ام ل‬
‫ضمةر ه‬ Saya sedang/ akan ‫…ا‬.. Awal kata
memukul
14 ْ‫نملحهن‬ ‫ب‬ ‫نم ل‬
‫ضمةر ه‬ Kami, kita sedang/ ‫……من‬ Awal kata
akan memukul

3. Fi’il Amr (kata kerja perintah)


Fi’il Amar adalah: kata kerja yang menunjukkan perintah (imperative) untuk
melaksanakan pekerjaan
Tanda-tanda
Biasanya diawali dengan huruf alif dan huruf akhir berharakat sukun. Contoh :
‫ب‬‫اهلكته ل‬ Tulislah ‫اةلقممممر‬ Bacalah ‫اةلحفم ل‬
‫ظ‬ Hafalkan
‫لء‬ Cara
membuat
a. Dari Fi’il madhi,
b. Dibuang ya mudhari’nya (yaitu huruf awal Fi’il mudhari’)
c. Huruf akhir diberi harakat sukun
d. Bila setelah dibuang ya mudhari’nya ternyata huruf awalnya berharakat sukun(‫ )لمم‬maka
ditambah dengan hamzah washal (‫ )ا‬yang berkasrah yang tak perlu ditulis harakat
kasrahnya.
Bentuk
Bentuk Fi’il Amar hanya ada 6, yaitu

No Dhamir F. Amar Arti Perubahan


1 ‫ههمممو‬ — —
2 ‫ههمممما‬ – — —

11
3 ‫ههمملم‬ – — —
4 ‫ةهممي‬ – — —
5 ‫ههممما‬ – — —
6 ْ‫ههميَن‬ – — —
7 ‫املنم م‬
‫ت‬ ‫ب‬‫اهلكمته ل‬ Memukullah kamu (lk) Asli
8 ‫املنتهممما‬ ‫اهلكتهمبمما‬ Memukullah kalian (lk) …..‫ام‬

9 ‫املنهتمم‬ ‫اهلكمتههبملوا‬ Memukullah kalian (lk) ….‫لوه‬

10 ‫املنم ة‬
‫ت‬ ‫اهلكمتهةبي‬ Memukullah kamu (pr) ‫ل‬
….‫ية‬

11 ‫املنتهممما‬ ‫اهلكمتهبممتما‬ Memukullah kalian (pr) …‫متمام‬

12 َ‫النهتميَنْم‬ ْ‫اهلكمتهلبممن‬ Memukullah kalian (pr) ….‫ةنل‬

13 ‫اممنمما‬ – — —
14 ْ‫نملحمهن‬ – — —

Contoh
‫= اهلد هخممممممممممممممممممممممممممممممممممممممممملل‬masuklah ‫= إةلج ةلممممممممممممممممممممممممممممممممممممممممم ل‬duduklah
‫س‬
‫= اهلخهرلج‬keluarlah ‫اةلرفملع‬ =angkatlah

C. Harf (kata keterangan)


Secara sederhana dapat dikatakan bahwa harf adalah kata yang tidak bisa dipahami
maknanya kecuali jika disandingkan dengan kata lain. Dengan demikian, kata ini tidak
akan kata memiliki makna tertentu, kecuali disandarkan pada kata-kata lain. Dengan
makna yang serupa, definisi lain mengatakan, sebagai berikut:
َ‫س لععهاَ عمسعنىى إالل عمعع عغسسيارعها‬ ‫اعسلعحسسسر م‬.
‫فْ مهعو مكللْ عكلاعمسسسةة لعسي ع‬
Artinya:
“harf adalah setiap kata yang tidak mempunyai makna kecuali disandingkan dengan kata
lain.”
Contoh:
Dari ‫ امسن‬: , dalam kalimat:
‫ اععناَ اعسخمرمج امعن سالبعسي ا‬:
Saya keluar dari rumah ‫ت‬
Ke ‫ االعى‬: , dalam kalimat:
Dia menyerahkan buku itu ke gurunya ‫سعتاَاذ‬ ‫سللممْ سالاكعتاَ ع‬
‫ب االعى سالم س‬ ‫ مهعو بم ع‬:

12
Dalam ‫ فاسى‬: , dalam kalimat:
‫ تعسقعرأم سالقمسرعااعن فاسى سالعم س‬:
Anda membaca qr’an dalam Mesjid ‫ساجاد‬
Dari ‫ ععسن‬: , dalam kalimat:
‫شسهاريلاة‬ ‫سأ عمل ع‬
‫شاهسيةد ععان ال ل‬ ‫ يع س‬:

Huruf-huruf diatas akan memiliki makna yang dapat dipahami oleh pendengar atau
lawan bicara saat ia disandingkan dengan kata-kata lain. Namun, saat ia berdiri sendiri tanpa
disandingkan dengan kata-kata lain maka ia tidak akan memiliki makna sempurna yang dapat
dipahami

Berikut ini adalah sekilas catatan penting tentang penggunaan beberapa macam Harf:
1. Beberapa Harf, seperti ‫=( ابس‬dengan) di dalam kalimat kadang mempunyai arti, dan kadang
hanya sebagai tambahan yang tidak mempunyai arti. Contoh:
‫أعمعسومذ اباَلا‬ = aku berlindung kepada Allah
‫عكعفى اباَلا ع‬
‫شاهسيىدا‬ = cukuplah Allah (sebagai) saksi

2. Harf ‫ عو‬mempunyai dua fungsi:


a) ATHAF (ْ‫ )ععسطف‬atau Kata Sambung (=dan). Contoh:
ِ‫ب أعسحعممد عوععلايي‬
‫عذعه ع‬ = Ahmad dan Ali telah pergi
b) QASM (ْ‫سم‬ ‫ع‬
‫}ق س‬atau Kata Sumpah (=demi). Contoh:
‫عواسلعع س‬
‫صار‬ = demi waktu (Ashar)

Perlu dicamkan, bahwa di dalam al-Quran, Allah subhanahu wata'ala sering bersumpah
dengan nama makhluq-Nya agar manusia mengambil pelajaran dari apa yang dijadikan
sumpah tersebut. Adapun manusia, hanya boleh bersumpah dengan nama dan sifat Allah,
tidak boleh bersumpah dengan nama makhluq.

3. Harf Lam ‫ لس‬juga mempunyai beberapa fungsi:


a) MILIK (ْ‫ )امسلك‬atau kepunyaan.Contoh:

= kepunyaan Allah (seluruh) kerajaan langit


‫ت عوسالعسر ا‬
‫ض‬ ‫اللا ممسلمكْ ال ل‬
‫سعماَعوا ا‬
dan bumi
b) TA'LIL (ْ‫ )تعسعلاسيل‬atau peruntukan (=untuk). Contoh:
ْ‫ساة اللتلسعلاسيام‬ ‫أعسذعه م‬
‫ب إاعلى اسلعمسدعر ع‬ = saya pergi ke sekolah untuk belajar
c) AMAR (‫ )أعسمر‬atau perintah (=agar, supaya, hendaklah). Contoh:

13
‫ق مذسو ع‬
‫سععةة‬ ‫لايمسنفا س‬ = hendaklah berinfak orang yang punya kelapangan (rezki)
d) TAUKID (‫ )تعسواكسيد‬atau penegasan (=sungguh, pasti). Contoh:

‫علعقمسومل قعسوعل اسلعح ل‬


‫ق‬ = sungguh aku akan berkata perkataan yang benar

e. NUN TAUKID ( ‫ ) نمسون تعسواكسيد‬atau "Nun Penegasan" adalah huruf NunTasydid yang melekat
di belakang Fi'il Mudhari' dan berfungsi untuk menegaskan atau memperkuat maknanya.
Mari kita perhatikan contoh di bawah ini:
= sungguh aku pasti akan mengatakan perkataan
‫ق‬‫علعقمسولعلن قعسوعل اسلعح ل‬
yang benar
= sungguh kalian pasti akan diuji dalam (urusan)
ْ‫لعتمسبلعمولن فاسيِ أعسمعوالامكسم‬
harta kalian

4. Harf ‫ إاسن‬mempunyai dua macam arti:


a) Berarti "jika". Contoh:

= jika kalian menolong (agama) Allah, Dia akan


‫صمروا اع يعسن م‬
ْ‫صسرمكسم‬ ‫إاسن تعسن م‬
menolong kalian.
b) Berarti "tidak", bila sesudahnya terdapat kata ‫=( إالل‬kecuali). Contoh:

‫إاسن أعسنتمسمْ إالل تعسكاذبمسوعن‬ = tidak lain kalian hanyalah berdusta

5. Harf ‫ لع‬juga ada dua macam:


a. NAFY (ِ‫ )نعسفي‬atau penidakan (=tidak, bukan, tidak ada). Contoh:

‫لع إالعهع إالل ام‬ = tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) kecuali Allah
b. NAHY (ِ‫ )نعسهي‬atau pelarangan (=jangan). Contoh:

‫لع تعسعبممدسوا إالل اع‬ = jangan kalian menyembah kecuali (kepada) Allah

BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Kalimat dalam Bahasa arab adalah ucapan yang tersusun sehingga pendengar atau
lawan bicara dapat memahami maksudnya. Sesuai dengan objek pembicaraannya, maka
ucapan tersebut harus dalam bahasa Arab.

14
Kalimat terbagi menjadi tiga, yaitu: 1) Isim, yaitu setiap kata yang menunjukkan
nama orang, hewan, tumbuhan, benda, tempat, waktu, dan sifat yang tidak terikat oleh
waktu, 2) Fi’il, yaitu kata yang menunjukkan kejadian suatu peristiwa pada waktu tertentu,
dan 3)Harf adalah kata yang tidak bisa dipahami maknanya kecuali jika disandingkan
dengan kata lain.

B. SARAN
Penulis menyadari bahwa dalam penyelesaian makalah ini masih jauh dari
sempurna. Maka penulis mohon kritik dan saran guna perbaikan untuk masa yang akan
datang.

DAFTAR PUSTAKA

Amiruddin, A. Tata Bahasa Arab. Surabaya: Al-Ihsan, 1992.


Nadwi, Abdullah Abbas. Learning The Language Of The Holy Al-Qur’an (Belajar Mudah
Bahasa Al-Qur’an). Bandung: Mizan, 1996.
Arsyad Azhar, Bahasa Arab dan Metode Pengajarannya. Yogyakarta: Pustak Pelajar, 2003.
Dahlan, Juwairiyah. Metode Belajar Mengajar Bahasa Arab. Surabaya: Usaha Nasional,
1992.
Shihab, Umar. Kontekstualitas Al-Qur’an: Kajian Tematik Atas Ayat-ayat Hukum Dalam Al-
Qur’an. Cetakan V. Jakarta: Penamadani, 2008.
Djupri, Ghaziadin. Ilmu Nahwu Praktis. Surabaya: Apollo, Tanpa tahun.

15
16

Anda mungkin juga menyukai