Nim : 4201614121
Latihan Soal
1. Bagaimana dan apa yang dapat dilakukan oleh pengguna jasa jika tidak setuju dengan
penetapan pejabat Bea dan Cukai yang mengakibatkan penagihan kekurangan
pembayaran bea masuk.
Jawab : Pengguna jasa dapat mengajukan keberatan dengan memberikan alasan bukti-
bukti atas penetapan tersebut. Apabila keberatan ditolak, maka pengguna jasa dapat
mengajukan banding ke pengadilan pajak.
2. Hal-hal apa saja yang dapat diajukan keberatan atas penetapan pejabat Bea dan Cukai
oleh pengguna jasa.
Jawab : Pelaksanaan Undang-Undang Kepabeanan untuk keberatan diatur dengan
PerMenKeu RI Nomor 146/04/2007 Tentang “Tata Cara Pengajuan Keberatan
Kepabeanan”. Hal yang dapat diajukan keberatan yaitu Keberatan atas tarif, Nilai
Pabean, dan/atau sanksi administrasi, orang yang berkeberatan dapat mengajukan
keberatan secara tertulis hanya kepada DJBC atas penetapan yang dilakukan oleh
pejabat bea dan cukai mengenai :
a) Tarif atau nilai pabean untuk penghitungan bea masuk yang mengakibatkan
kekurangan pembayaran bea masuk, cukai, dan pajak dalam rangka impor.
b) Pengenaan sanksi administrasi berupa denda.
Keberatan atas tarif dan/atau nilai pabean dapat mengajukan keberatan secara tertulis
hanya kepada DJBC atas penetapan yang dilakukan oleh pejabat bea dan cukai
mengenai :
a) Kekurangan pembayaran bea masuk, cukai dan pajak dalam rangka impor
selain karena tarif dan nilai pabean
b) Penetapan pabean lainnya yang tidak mengakibatkan kekurangan pembayaran.
4. Apa akibatnya jika tagihan telah melampaui jangka waktu tiga puluh hari dan belum
diajukan keberatan oleh yang bersangkutan
Jawab : Apabila setelah lewat jatuh tempo 30 hari yang bersangkutan tidak
mengajukan keberatan, maka penetapan pejabat bea dan cukai dianggap diterima.
Dengan demikian hak keberatannya menjadi hilang dan tagihan harus dilunasi.
Surat teguran diterbitkan dan disampaikan si penanggung hutang dalam hal tagihan
belum dilunasi atau tidak diajukan keberatan. Surat teguran menunjuk Surat
Penetapan yang bersangkutan serta uraian jenis tagihan dan jumlah tagihan. Dalam
surat Teguran dicantumkan atensi (“Perhatian”) . Atensi dalam Surat Teguran
berbunyi : “Tagihan Bea Cukai harus dilunasi dalam waktu 21 hari setelah tanggal
Surat Teguran ini. Sesudah batas waktu itu tindakan penagihan Bea Cukai akan
dilanjutkan dengan penerbitan Surat Paksa.” Apabila dalam jangka waktu 21 hari
sejak dikeluarkannya Surat Teguran, maka Kepala kantor Bea Cukai akan
menerbitkan Surat Paksa untuk penagihan Bea Masuk, Cukai dalam rangka impor,
denda administrasi dan bunga, kepada penanggung hutang.
6. Dalam hal keberatan diterima, apabila jaminan yang diserahkan berupa uang tunai dan
pengembalian jaminan berupa jaminan tunai dilakukan setelah jangka waktu enam
puluh hari. Apa konsekuensi dari keterlambatan jaminan tersebut.
Jawab : Pengembalian jaminan dilakukan setelah 30 hari sejak pemerintah
memberikan imbalan bunga sebesar 2% per bulan atas keterlambatan pengembalian
kelebihan pembayaran pajak, dihitung sejak waktu berakhir sampai dengan saat
dilakukan pengembalian kelebihan.
7. Apa yang dapat dilakukan oleh importir jika pengajuan keberatannya ditolak oleh
DJBC?
Jawab : Atas pengajuan keberatan yang ditolak, jaminan yang dipertaruhkan di Kantor
Pabean ditaruhkan. Jika importir tidak setuju atas keputusan keberatan, importir dapat
mengajukan banding ke pengadilan pajak, dan menyampaikan tanda pelunasan utang
sebagai salah satu persyaratan banding.
8. Kemana pengajuan banding dapat diajukan dan bagaimana prosedur serta apa syarat-
syarat pengajuannya.
Jawab : Tata Cara Pengajuan Permohonan Banding
Ketentuan Pasal 95 Undang-Undang Kepabeanan mengatur menganai pengajuan
banding kepada badan peradilan pajak, diubah sebagai berikut :
“ Orang yang keberatan terhadap penetapan Direktur Jenderal atas tarif dan nilai
pabean sebagaimana dimaksud dalam pasal 17 ayay (2), keputusan Direktur jenderal
sebagaimana dimaksud dalam pasal 93 ayat (2), pasal 93 A ayat (4), atau pasal 94
ayat (2) dapat mengajukan permohonan banding kepada pengadilan pajak dalam
jangka waktu 60 hari sejak tanggal penetapan atau tanggal keputusan, setelah
pungutan yang terutang dilunasi.”
Permohonan banding diajukan kepada Pengadilan Pajak diajukan secara tertulis dalam
Bahasa Indonesia dengan alasan yang jelas, dalam jangka waktu enam puluh hari seja
penetapan atau keputusan dterima, dilampiri salinan dari penetapan atau keputusan
tersebut.