Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI

MODUL SEL DAN GENETIKA

NAMA : Morich Kristoper

NIM : I11112049

KELOMPOK : D

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS TANJUNGPURA

PONTIANAK

2019
BAB I
METODE

1.1. Alat dan Bahan


1.1.1. Alat
Alat-alat yang digunakan dalam praktikum pewarnaan gram adalah cawan
petri dengan bakteri yang ditumbuhkan, pembakar bunsen, korek api, jarum ose,
mikroskop, dan objek glass.
1.1.2. Bahan
Bahan-bahan yang digunakan antara lain kristal violet, lugol, alkohol 70 %,
safranin, aquades, , dan minyak emersi

1.2. Cara kerja


1.2.1. Pewarnaan Gram
Dengan menggunakan ose, buatlah sediaan bakteri pada objek glass. Biarkan
kering kemudian fiksasi dengan cara melewatkannya diatas api sebanyak 3x. Genangi
dengan zat warna primer (kristal violet) dan tunggu selama 1-2 menit. Kemudian bilas
dengan aquades, lalu genangi dengan lugol selama 1 menit. Bilas lagi dengan aquades
lalu bersihkan dengan alkohol selama 5 detik. Bilas dengan aquades kemudian
genangi dengan safranin/carbol fuchsin selama 20-30 detik. Bilas dengan aquades dan
keringkan di udara. Terakhir amatilah dibawah mikroskop dengan perbesaran 100x
dengan menggunakan minyak imersi
BAB II
HASIL
2.1. Gambaran Mikroskopik
Pada praktikum kali ini, berdasarkan hasil pengamatan dibawah mikroskop
perbesaran 100x dengan minyak emersi didapatkan bakteri gram negatif bentuk
diplococcus.
BAB III
PEMBAHASAN

3.1. Pembahasan
Identifikasi mikroskopis dilakukan dengan melakukan pewarnaan Gram pada
koloni bakteri. Bakteri Gram positif memiliki dinding sel yang tebal, membran sel
selapis, serta tidak memiliki membaran luar, sedangkan bakteri Gram negative
mempunyai dinding sel yang tipis yang berada diantara dua lapis membaran sel. Ada
3 bentuk dasar bakteri yaitu coccus, basil dan spiral.1
Tahapan pertama pada pewarnaan gram adalah dengan menggunakan ose,
buatlah sediaan bakteri pada objek glass. Biarkan kering kemudian fiksasi dengan
cara melewatkannya diatas api sebanyak 3x. Genangi dengan zat warna primer (kristal
violet) dan tunggu selama 1-2 menit. Kemudian bilas dengan aquades, lalu genangi
dengan lugol selama 1 menit. Bilas lagi dengan aquades lalu bersihkan dengan
alkohol selama 5 detik. Bilas dengan aquades kemudian genangi dengan
safranin/carbol fuchsin selama 20-30 detik. Bilas dengan aquades dan keringkan di
udara. Terakhir amatilah dibawah mikroskop dengan perbesaran 100x dengan
menggunakan minyak imersi.2
Diantara berbagai macam bakteri yang diwarnai, ada yang dapat menahan zat
warna ungu (metal violet, kristal visolet, gentian violet) meskipun meskipun telah
didekolorisasi dengan alkohol atau aseton. Bakteri yang memberi reaksi semacam ini
dinamakan bakteri Gram positif. Sebaliknya, bakteri yang tidak dapat menahan zat
warna setelah dekolorisasi dengan alkohol akan kembali menjadi tidak berwarna dan
diberikan pengecatan dengan zat warna kontras, akan berwarna sesuai dengan zat
warna kontras. Bakteri yang memperlihatkan rekasi semacam ini dinamakan bakteri
Gram negatif. 2
Teknik pewarnaan bakteri dibagi berdasarkan perbedaan dasar dalam struktur
dinding selnya. Bakteri Gram positif memiliki dinding sel seperti jala yang tebal yang
terbuat dari peptidoglikan (50-90% berat selubung sel), sedangkan bakteri gram
negatif memiliki lapisan yang lebih tipis (10% berat selubung sel). 3
BAB IV
KESIMPULAN
4.1. Kesimpulan
Pada praktikum ini hasil pewarnaan Gram berdasarkan pengamatan dibawah
mikroskop perbesaran 100x dengan minyak emersi adalah bakteri gram negatif bentuk
diplococcus. Adapun bakteri yang dikategorikan sebagai bakteri gram negatif bentuk
diplococcus sebagai contoh salah satunya adalah Neisseria gonorrhoeae.
DAFTAR PUSTAKA

1. Elliot T, Whorthington O, Gill, Mikrobiologi Kedokteran & Infeksi. Jakarta: EGC.


2013. Hlm.171

2. Irianto K. Mikrobiologi Menguak Dunia Mikroorganisme. Jilid 1. Bandung: Yrama


Widya. 2006. Hlm.59-61

3. Jawetz E, Melnick J, Adelberg EA. Mikrobiologi Kedokteran Edisi 25. Penerjemah


Elferia RN. Jakarta: EGC. 2013. Hlm.38-47.

Anda mungkin juga menyukai