Anda di halaman 1dari 4

PENYELESAIAN KASUS I dan II

FARMAKOTERAPI
DOSEN PENGAMPU : INDRI KUSHARYANTI, M.SC.,APT
KELOMPOK : 7
ANGGOTA :

- FRISKA IGA SETIADEFI - ANDI


- SEPTIRA MURTININGSIH - NICODEMUS
- RANDI MULYANA PUTRA - INDAH PERMATA SARI
KASUS I

FINDING ASSESMENT
Keluhan : - Diketahui penyebab rhinitis alergi ,
Nina, seorang mahasiswi semester 7 (22th) seperti : kondisi lingkungan, hewan,
memeriksakan diri ke dokter dengan keluhan sudah debu, temperatur, dapat pula diakibatkan
satu bulan ini selalu mengalami bersin, hidung oleh asma yang diderita pasien
berair, batu, mata berair. Gejala ini dirasakan - Apabila terdapat hasil pengukuran kadar
terutama pada siang hari. Sedangkan gejala ini kelenjar tiroid , hipertiroidisme atau
tidak muncul pada malam hari. Selain itu Nina juga hipotiroidisme serta penegakan
melaporkan bahwa dia merasa nafsu makan diagnosis, hasil pengukuran kadar gula
meningkat namun merasakan berat badan malah darah dan penegakan diagnosis DM,
turun. serta hasil tes alergen
Pengobatan yang telah diberikan : - Kandungan asmasolon dan aflucaps
 Dexametason 2 x 1 tab (deksametason oral (yang mengandung CTM, efedrin
0,5-10 mg/hari) memiliki efek sinergis)
 Asmasolon s.p.r.n (efedrin hcl 12,5 mg , - Parasetamol yang terdapat di aflucaps
teofilin 130 mg, klorfeniramin maleat 2 mg). sebagai analgesik kurang sesuai untuk
 Aflucaps (parasetamol 380 mg ,efedrin HCl 7 gejala penyakit pasien.
mg, klorfeniramin maleat 2 mg) - Deksametason sebagai kortikosteroid
Riwayat penyakit : peroral juga kurang tepat untuk
Asma pasif digunakan mengobati rhinitis alergi,
Finding problem : namun khusus dapat digunakan untuk
- Penyebab rhinitis alergi (berdasarkan pengobatan yang perlu
diagnosis klinis : bersin, rhinorea, batuk, glukokortikosteroid
mata berair pada siang hari) - asmasolon terdiri dari efedrin HCl,
- Dapat dilakukan uji alergen penyebab teofilin dan CTM yang berindikasi
rhinitis misal : sebagai mahasiswa semester sebagai asma bronchial, bronchitis
7 yang alergi terhadap hewan percobaan kronik, emfisema, alergi, serta memiliki
untuk tugas akhir. efek samping yaitu pusing mual,
- Jika terdapat asumsi muntah, tukak dan takikardi.
- peningkatan nafsu makan diselingi - aflucaps dimana terdiri dari
penurunan berat badan paracetamol, efedrin dan CTM yang
a. Hipertiroidisme dilakukan pengukuran berindikasi sebagai influenza, demam
kadar tiroid, penegakan diagnosis bersin-bersin, sakit kepala, hidung
b. DM, dilakukan pengukuran kadar gula tersumbat yang berefek samping
darah ngantuk.
c. Alergi hewan percobaan atau stress - Tidak ada interaksi yang berarti diantara
karena masalah psikis sebagai obat yang telah dikonsumsi
mahasiswa tingkat akhir yang sedang -
penelitian dengan hewan percobaan :
dilakukan test alergen
- Kortikosteroid dapat diberikan untuk
mengobati rhinitis, disarankan
kortikosteroid topikal untuk nasal,
sedangkan deksametason berupa
glukokortikoid sintetik dengan aktivitas
imunosupresan dan anti-inflamasi. Contoh
kortikosteroid nasal yang dapat diberikan
seperti beklometason dipropionat
- Asmasolon digunakan bila perlu saja
terhadap riwayat asma pasif pasien
- Aflucaps digunakan untuk mengurangi
simptom rhinitis yang terjadi

RECOMMENDATION MONITORING
Rekomendasi utama: Penggunaan kortikosteroid perlu perhatian
Tujuan terapi : mengurangi simptom khusus untuk penggunaan dalam jangka panjang ,
Non farmakologi : penentuan waktu pengobatan juga harus
 Menghindari alergen penyebab rhinitis alergi diperhatikan
Farmakologi : a. Harus diberi protein tinggi
 Penggunaan kortikosteroid nasal karena b. Diet harus mengandung kalium,kalsium
tingkat keefektifan tinggi dari antihistamin tinggi dan rendah natrium
disertai penghindaran alergen: c. Aktivitas dan olahraga cukup untuk
Beklometason Dipropionat menghindari atropi otot dan osteopenia
Indikasi : rhinitis alergi d. Pemberian kalsium dan vitamin D
ESO : bersin setelah penggunaan, hidung e. Selalu dilakukan pengukuran berat
kering, iritasi hidung dan tenggorokan, badan,tinggi badan, tekanan darah, gula
hipersensitivitas darah, elektrolit serum, maturasi dan
Dosis : >12 th : 1 inhalasi (42 mcg) densitas tulang
perlubang hidung 2-4x1 (max 336 mcg / f. Waspada kemungkinan aktivasi infeksi
hari), pasien dapat pulih dalam beberapa hari laten
namun tercapai respon puncak setelah 2-3 g. Hati-hati kemungkinan interaksi dengan
minggu, dosis dapat diturunkan setelah itu obat-obat lain
 Penghentian penggunaan berkepanjangan h. Penghentian obat pada pemakaian lama
karena ESO kortikosteroid : menurunkan (lebih dari 2 minggu ) harus dilakukan
sistem imun,dsb secara bertahap untuk menghindari
 penentuan waktu pengobatan ± 2-3 minggu. sindroma withdrawal.
 Asmasolon sprn apabila asma terjadi Kemudian juga dilakukan monitoring :
 Apabila terjadi DM, maka dapat dilakukan a. Efek samping obat yang telah digunakan
pengobatan DM lebih lanjut b. Dilihat apakah terjadi pengurangan
 Apabila terjadi hipertiroidisme sesuai simptom rhinitis alergi
pengukuran maka : c. Pemantauan BB
Non farmakologi
Operasi kelenjar tiroid utk pasien yg mengalami
pembesaran >80% & tdk merespon thd treatment
antitiroid ,
Farmakologi
Antitiroid : Tiourea (Tionamid),
iodida : SSKI (Saturated Solution Kalium
Iodide), Lugol’s Solution
Bloker Adrenergik : β-bloker (Propanolol,
Nadolol)
Radioactive Iodine (RAI): Sodium Iodine 131
(oral liquid)
 Apabila +Nafsu makan, -BB diakibatkan
stress maka dapat diterapi secara non
farmakologi :
 Dengan dihindari alergen atau mengurangi
stress dengan hiburan, dan meningkatkan
mood,istirahat.

Non recommendation:
 Deksametason (untuk pengobatan yang perlu
glukokortikosteroid)
 Aflucaps tidak direkomendasikan karena
mengandung komposisi obat yang sama
dengan Asmasolon seperti : CTM dan
Efedrin HCl sehingga dapat menghasilkan
efek yang sinergis serta kurang sesuai
dengan diagnosis klinis Rhinitis.

KASUS II

FINDING ASSESMENT
Keluhan: Bakteri penyebab :
Ibu Monalisa (49 tahun) datang ke RS dengan keluhan Streptococcus pnemoniae (30-40%),
sudah hampir satu minggu ini hidung kanan yang terasa Haemophilus influnzae (20-30%),
berbau dan panas disertai sakit kepala yang cukup hebat. Moxarella catarrhalis (12-20%) , lain2
Sakit kepala yang dirasakan terutama dari sisi temporal seperti Streptococcus pyogenes,
lalu menjalar ke seluruh kepala, sakit memberat jika Staphylococcus aureus, bakteri
menunduk. Ibu Monalisa juga merasakan seperti ada anaerob.
cairan yang mengalir dari hidung bagian belakang sampai  Tidak ada riwayat obat yang
ke tenggorokan. Sekarang gejala dirasakan bertambah diberikan
dimana sekret keluar dari hidung kental berwarna  Standar terapi yang diberikan
kekuningan sampai hijau. pada sinusitis dentogen yaitu
Riwayat lain: diutamakan antibiotic karena
dua hari yang lalu Ibu Monalisa mencabut gigi geraham adanya infeksi pada gigi
kanan atas dan geraham kiri bawah geraham akibat bakteri yang
Anamnesa Pemeriksaan mengakibatkan kelainan pada
Laboratorium gigi dan menimbulkan sinusitis
- Rasa nyeri di daerah - IgE spesifik (+) tipe dentogen.
wajah (-) - IgE total (+)  Antibiotic utama yang
- Demam (-) - Jumlah eosinofil total digunakan yaitu : amoksisilin
- Bersin – bersin (-) meningkat atau kotrimoksazol bila
- Batuk (+) jika ada - Frekuensi nadi < 100 resisten dapat digunakan
factor pencetus kali/menit azitromisin, klaritromisin,
- Rasa Berat / tekanan - Edema pd mukosa sefuroksin, sefiksim, sefaklor,
pada dada (+) hidung fluorokuinolon : levofloksasin,
- Perdarahan dari - Suhu tubuh 37,5oC gantifloksasin.
hidung ( - )
 Durasi terapi yang 1014 hari
- Tekanan darah :
dapat diperpanjang s/d 30 hari.
160/100
 Obat semprot vasokonstriktor :
fenileprin, oksimetazolin dapat
memperbaiki aliran. Tapi
penggunaan tidak melebihi 72
jam agar tidak terjadi toleransi
 Antihistamin tidak efektif
untuk sinusitis.
RECOMMENDATION MONITORING
Terapi Non Farmakologi - Kondisi pasien setelah mengonsumsi
- Tidak minum es, air dingin dan makanan obat pseudoefedrin yang telah diberikan
yang pedas atau panas karena dapat terhadap tekanan darah pasien apabila
memicu keluarnya secret berlebih, air semakin tinggi maka dihentikan.
dingin dapat berpengaruh terhadap - Pengamatan gejala efek samping yang
infeksi gigi. mungkin terjadi, misal : gangguan
- Istirahat yang cukup apabila terjadi sakit saluran cerna akibat amoksisilin.
kepala yang hebat . - Pemeriksaan gejala yang dialami pasien
Terapi Farmakologi apakah semakin berkurang atau
- Amoksisilin (amoksisilin trihidrat setara bertambah setelah mengonsumsi obat
dengan amoksisilin anhidrat 250 yang diberikan.
mg/kapsul). - Dilakukan pemeriksaan laboratorium ,
Dosis : 250- 500 mg tiap 8 jam atau 3x1 dilihat perubahan yang terjadi. Seperti
kapsul IgE yang spesifik dan total apakah masih
Indikasi : infeksi saluran pernafasan, tetap memberikan hasil (+), jumlah
H.influenzae, streptococcus, S. eosinofil total, frekuensi nadi.
pneumonia,
Eso : gangguan saluran cerna, seperti
mual muntah dan diare. reaksi
hipersensitivitas,
Amoksisilin ini digunakan untuk
mengobati infeksi akibat bakteri akibat
gigi geraham kanan atas yang dicabut
dan mengakibatkan sinusitis dentogen.
- Untuk mengurangi volume mukosa dan
mengurangi penyumbatan hidung dapat
digunakan :
Decolgen fx (asetaminofen 250 mg,
pseudoefedrin HCL 30mg, klorfeniramin
maleat 2 mg).
Dosis : 3x1 tab
Indikasi : meringankan gejala flu seperti
demam, sakit kepala hidung tersumbat

Anda mungkin juga menyukai