PENJELASAN UMUM :
Ada 6 kegiatan yang harus dilakukan oleh RS yaitu :
1. Keselamatan dan Keamanan
2. Bahan beracun dan berbahaya
3. Disaster Plan
4. Kebakaran
5. Sistem Utilisasi Listrik, Air dan sistem pendukung yang penting lainnya
6. Peralatan Medis
Pendekatan 6 kegiatan tersebut diatas adalah manajemen risiko. Maka buat program manajemen risiko
fasilitas (master program). Program manajemen risiko fasilitas agar disusun dengan sistematika sebagai
berikut :
1. Pendahuluan
2. Latar belakang
3. Tujuan umum & khusus
4. Kegiatan pokok & rincian kegiatan
5. Cara melaksanakan kegiatan
6. Sasaran
7. Skedul (jadwal) pelaksanaan kegiatan
8. Evaluasi pelaksanaan kegiatan & pelaporannya
9. Pencatatan, pelaporan & evaluasi kegiatan
Program manajemen risiko fasilitas RS disusun oleh Komite/Tim/manajer/PIC risk manajemen, bila RS
belum mempunyai PIC untuk risk manajemen maka program manajemen risiko fasilitas disusun oleh
Komite/Tim K3 RS. Sedangkan pelaksana program manajemen risiko fasilitas tersebut, sesuai dengan
unit yang mempunyai tugas pokok dan fungsi melaksanakan kegiatan dari 6 kegiatan tsb diatas.
Contoh : untuk keselamatan dan keamanan PIC di RS adalah bagian umum RS maka yang melaksanakan
kegiatan keselamatan dan keamanan adalah bagian umum.
Bila penanggung jawab lebih dari 1 unit maka program disusun ber sama-sama. Sebagai contoh di
program keselamatan dan keamanan, ada keharusan pemeriksaan fasilitas, dimana pekerjaan ini sehari-
hari pelaksananya adalah PJ gedung atau IPSRS maka program keselamatan dan keamanan disusun
bersama antara bagian umum dan PJ gedung/IPSRS
Fungsi Komite/Tim K-3 RS atau PIC risk manajemen lebih sebagai pengawas, karena itu komite/iTim K3
RS atau PIC risk manajemen agar membuat program pengawasan yang meliputi sebagai berikut :
a. Perencanaan semua aspek dari program;
b. Pelaksanaan program;
c. Pendidikan/edukasi staf;
d. Monitoring dan pengujian program;
e. melakukan evaluasi dan revisi program secara berkala;
f. memberikan laporan tahunan ke badan pengelola tentang pencapaian program
g. pengorganisasian dan pengeleloaan secara konsisten dan terus-menerus
Standar MFK 1
Rumah sakit mematuhi peraturan perundang-
undangan yang berlaku dan ketentuan
tentang pemeriksaan fasilitas
Standar MFK 2
Rumah sakit menyusun dan menjaga rencana
tertulis yang menggambarkan proses untuk
mengelola risiko terhadap pasien, keluarga,
pengunjung dan staf
Catatan :
Program manajemen risiko fasilitas
tidak identik dengan K-3 RS, tetapi
beberapa ada yang mirip K-3, misalnya
keselamatan, bahan berbahaya,
kebakaran, disaster. Tetapi beda
pendekatannya.
Agar difahami bahwa prinsip dasar
MFK, pendekatannya adalah
manajemen risiko, jadi pada setiap bab
6 lingkup MFK selalu dimulai dengan
identifikasi risiko.
Standar MFK 3
Seorang atau lebih individu yang kompeten
mengawasi perencanaan dan pelaksanaan
program untuk mengelola risiko di lingkungan
pelayanan
REKOMENDASI :
Tetapkan dan laksanakan program
pengawasan risiko,lengkapi dokumen
pelaksanaan
Standar MFK 4
Rumah sakit merencanakan dan
melaksanakan program untuk memberikan
keselamatan dan keamanan lingkungan fisik
BAHAN BERBAHAYA
Standar MFK 5
Rumah sakit mempunyai rencana tentang
inventaris, penanganan, penyimpanan dan
penggunaan bahan berbahaya serta
pengendalian dan pembuangan bahan dan
limbah berbahaya.
3. Rencana untuk pelaporan dan investigasi Susun SPO pelaporan dan investigasi
dari tumpahan, paparan (exposure) dan dari tumpahan, paparan (exposure) dan
insiden lainnya disusun dan diterapkan. insiden lainnya termasuk format
laporan.
Bukti : Laporan kejadian
Untuk paparan bahan infectius agar
koordinasi dng Komite PPI.
4. Rencana untuk penanganan limbah yang REKOMENDASI :
benar di dalam rumah sakit dan Buat regulasi /ketentuan penanganan
pembuangan limbah berbahaya secara dan pembuangan limbah B3
aman dan sesuai ketentuan hukum disusun koordinasi dengan Komite PPI,
dan diterapkan. (lihat juga AP.6.2, EP 4) karena infeksius juga termasuk limbah
berbahaya (misalnya di laboratorium)
Implementasikan ketentuan tsb.
Bukti pelaksanaan
- Tempat sampah untuk bahan
infeksius
- Tempat penampungan limbah
berbahaya sementara (TPS)
sesuai ketentuan KLH
limbah merkuri, batu batery,
cytostatika, dll
- Ijin incenerator atau kerja
sama dengan pihak ke 3
Standar MFK 6
Rumah Sakit menyusun dan memelihara
rencana manajemen kedaruratan dan
program menganggapi bila terjadi
kedaruratan komunitas demikian, wabah dan
bencana alam atau bencana lainnya.
PENGAMANAN KEBAKARAN
Standar MFK 7
Rumah sakit merencanakan dan
melaksanakan program untuk memastikan
bahwa seluruh penghuni di rumah sakit aman
dari kebakaran, asap atau kedaruratan
lainnya.
PERALATAN MEDIS
Standar MFK 8
Rumah sakit merencanakan dan
mengimplementasikan program untuk
pemeriksaan, uji coba dan pemeliharaan
peralatan medis dan mendokumentasikan
hasilnya.
2. Ada daftar inventaris untuk seluruh Buat daftar inventaris alat medis di RS.
peralatan medis. (lihat juga AP.5.4, EP 3,
dan AP.6.5, EP 4)
3. Peralatan medis diinspeksi secara teratur. Laksanakan pemeriksaanberkala.
(lihat juga AP.5.4, EP 4, dan AP.6.5, EP 4) Lengkap hasil pemeriksaan berkala
4. Peralatan medis diuji coba sejak baru dan Dokumentasikan uji coba alat baru
sesuai umur, penggunaan dan atau alat yang selesai diperbaiki
rekomendasi pabrik (lihat juga AP.5.4, EP 5,
dan AP.6.5, EP 5)
5. Ada program pemeliharaan preventif (lihat Buat daftar alat yang harus di
juga AP.5.4, EP 6, dan AP.6.5, EP 6) kalibrasi,laksanakan kalibrasi setahun
sekali.
Dokumentasikan hasil kalibrasi alat
(sudah 100 % atau belum)
6. Tenaga yang kompeten memberikan Tetapkan tenaga /petugas yang
pelayanan ini. kompeten.(minimal ATEM )
Dokumen :
Surat tugas yang melakukan
pemeriksaan rutin dan kualiikasinya
Standar MFK 9
Air minum dan listrik tersedia 24 jam sehari,
tujuh hari seminggu, melalui sumber reguler
atau alternatif, untuk memenuhi kebutuhan
utama asuhan pasien.
Standar MFK 10
Sistem listrik, limbah, ventilasi, gas medis dan
sistem kunci lainnya secara teratur diperiksa,
dipelihara, dan bila perlu ditingkatkan
PENDIDIKAN STAF
Standar MFK 11
Rumah sakit menyelenggarakan pendidikan
dan pelatihan bagi seluruh staf tentang peran
mereka dalam menyediakan fasilitas asuhan
pasien yang aman dan efektif.
Palu, tanggal
Pembimbing Akreditasi