Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH PENGEMBANGAN SEKOLAH

SEKOLAH ALAM

Dosen: Sukartono

Oleh:

Kelompok 5

1. Prasetya Adi Ananta (A510160086)

2. Syahlan Syamsudin (A510160091)

3. Ridha Nur ‘Aini (A510160106)

4. Tisna Wahyu Apriliana (A510160116)

5. Windha Ayu Pangesti (A510160119)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

TAHUN 2018

1
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami dapat menyelesaikan
makalah ini dengan baik.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan
dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu
kami menyampaikan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu
dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar
kami dapat memperbaiki makalah ini. Akhir kata berharap semoga makalah ini dapat
memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca.

Surakarta , 5 Mei 2018

Penulis

2
DAFTAR ISI

3
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Pendidikan merupakan suatu upaya mewariskan nilai, yang akan


menjadi penolong dan penuntun dalam menjalani kehidupan, sekaligus
untuk memperbaiki nasib dan peradaban umat manusia yang bisa
dilakukan sejak masih dalam kandungan. Pada bidang pendidikan konsepsi
sekolah merupakan salah satu unsur penting keberlangsungan sistem
pendidikan nasional. Kegagalan sistem pendidikan di Indonesia merangsang
tumbuhnya sekolah-sekolah alternatif yang diyakini memiliki mutu
pendidikan lebih baik dari sekolah biasa. Salah satu sekolah alternatif yang
sekarang diminati adalah sekolah alam.

Salah satu bentuk sistem pendidikan yang digagas untuk merubah


keadaan dunia pendidikan Indonesia saat ini, dan mulai dikembangkan di
Indonesia adalah pendidikan sekolah alam. Alam adalah sumber pengetahuan
yang luas dan berlimpah. Beberapa penemu terkenal di dunia mampu
menghasilkan karya-karya fenomenal lantaran memanfaatkan alam.
Diantaranya, Isaac Newton yang berhasil menemukan ide tentang teori
gravitasi hanya karena duduk di bawah pohon apel yang buahnya
terjatuh di dekatnya.

Sistem pendidikan sekolah alam ini berbeda dari sekolah formal


umumnya. Sekolah alam hadir dengan konsep pendidikan fitrah. Sekolah
bukan lagi beban. Sekolah adalah realitas kehidupan yang mereka jalani
dengan penghayatan penuh. Sekolah adalah sumber kegembiraan, bukan
sumber stres yang biasanya membuat mereka kehilangan gairah.

4
Belajar akan lebih bermakna jika anak mengalami apa yang
dipelajarinya bukan mengetahuinya, pembelajaran yang berorientasi pada
target penguasaan materi yang terbukti berhasil dalam kompetisi
mengingat jangka pendek, tetapi gagal dalam membekali anak
memecahkan persoalan dalam kehidupan jangka panjang itulah yang
terjadi di kelas-kelas sekolah saat ini (Maryati,2007).

Berdirinya sekolah alam ini terutama dilatar belakangi sebuah


gagasan bagaimana menciptakan sistem belajar mengajar yang
menyenangkan yang bisa menempa kecerdasan natural anak dengan
kualitas menjadi nomor terdepan sehingga mampu menarik minat anak
didik untuk terus belajar. Bahkan buku berjudul Gadis Kecil di Depan
Jendela karya Toto Chan, menjadi inspirasi kelahiran dan pengembangan
sekolah alternatif berbasis alam. Karena disekolah yang digambarkan dibuku
tersebut menerima berbagai keunikan anak dan fasilitas yang ada disekolah
tersebut menyatu dengan alam.

Diharapkan inspirasi dari hadirnya sekolah alam menjadi alternatif


dalam menciptakan susana belajar yang menyenangkan dan membuat
anak-anak senang dan merasa bahwa belajar adalah suatu kebutuhan dan
kesenangan bukan sesuatu yang membosankan dan harus dipaksakan sekolah
alternatif berbasis alam. Karena disekolah yang digambarkan dibuku tersebut
menerima berbagai keunikan anak dan fasilitas yang ada disekolah tersebut
menyatu dengan alam (Santoso,2010). Diharapkan inspirasi dari hadirnya
sekolah alam menjadi alternative dalam menciptakan susana belajar yang
menyenangkan dan membuat anak-anak senang dan merasa bahwa belajar
adalah suatu kebutuhan dan kesenangan bukan sesuatu yang membosankan
dan harus dipaksakan.

5
1.2 Pengertian Sekolah Alam

Sekolah alam berusaha mengembangkan pendidikan bagi semua (seluru umat


manusia) dan belajar dari semua (seluruh makhluk di alam semesta). Sehingga fitrah
manusia dapat berkembang dan tumbuh sesuai dengan kompetensinya dengan belajar
bersama alam bersifat nyata menuju kualitas manusia yang paripurna. Sekolah alam
merupakan salah satu bentuk pendidikan alternatif yang menggunakan alam sebagai
media utama sebagai pembelajaran siswa didiknya. Sekolah alam menjadi sebuah
impian yang jadi kenyataan bagi mereka yang mengangankan dan menginginkan
perubahan dalam dunia pendidikan. Diharapkan dari adanya alternatif sekolah alam
tidak sekedar perubahan sistem, metode dan target pembelajaran melainkan
paradigma pendidikan yang akan mengarah pada perbaikan mutu dan hasil dari
pendidikan itu sendiri.Target strategisnya adalah anak didik dapat menjadi investasi
sumber daya manusia untuk masa depan yang menghargai dan bersahabat dengan
alam.

Sekolah alam dapat menjadi alternatif sekolah yang bisa membawa anak
menjadi lebih kreatif, berani mengungkapkan keinginannya dan mengarahkan
anak pada hal-hal yang positif. Sekolah alam cenderung membebaskan keinginan
kreatif anak sehingga anak akan menemukan sendiri bakat dan kemampuan berlebih
yang dimilikinya (Santoso,2010).

Sebagai sekolah alam, lanskap sekolah adalah jantung sekolah. Menyatu


dengan jiwa sekolah dan harmoni dengan alam. Hakikat dari konsepnya merupakan
sekolah dengan berbasis konsep pendidikan yang memanfaakan alam semesta. Dasar
dari konsep tersebut adalah Al Qur'an dan Hadits, bahwa hakikat penciptaan manusia
adalah untuk menjadi pemimpin di muka bumi (Rustam, 2012).

6
1.3 Pembelajaran Sekolah Alam

Pendidikan di Indonesia merangsang tumbuhnya sekolah-sekolah


alternatif yang diyakini memiliki mutu pendidikan lebih baik dari sekolah
biasa. Salah satu sekolah alternatif yang sekarang diminati adalah sekolah
berbasis alam. Sekolah alam dalam pembelajarannya menekankan proses
keterpaduan manusia bersama alam yang ada pada lingkungan sekitar (insitu
development). Alam semesta yan dimanfaatkan antara lain sebagai media
pendidikan, observasi dan riset. Sesuai dengan ajaran Islam manusia
disilahkan untuk memanfaatkan alam untuk memenuhi kebutuhan vital
manusia dan akan dipertanggungjawabkan perbuatan di atas bumi
(Nurhadi,2002). Diantara cara terbaik yakni mengintegrasikan sains dengan al
Qur’an,atau dikenal dengan istilah integrasi ilmiah ilahiah.Dengan cara
mengamati dan memahami langsung gejala alam yang terjadi, sehingga
kita bisa mendapatkan media belajar yang bermutu dan murah. Hal ini
sesuai dengan firman Allah dalam surat al-khafi ayat 109:

Katakanlah: Sekiranya lautan menjadi tinta untuk (menulis) kalimat-

kalimat Tuhanku, sungguh habislah lautan itu sebelum habis (ditulis)

kalimat-kalimat Tuhanku, meskipun kami datangkan tambahan

sebanyak itu (pula)".(QS. Al Kahfi:109)

Sekolah alam pada umumnya menggunakan sistem pembelajaran


dengan konsep tematik dan tetap diintegrasikan dengan pembelajaran yang
ada. Setiap tema dibahas dari berbagai sisi akhlak, seni, bahasa,
kepemimpinan, dan ilmu pengetahuan. Tiap tingkatan memiliki sejumlah tema
pembahasan yang berbeda-beda. Selain memiliki metode dan visi yang
berbeda dari sekolah pada umumnya, sesuai dengan namanya, suasana
yang disuguhkan pun membuat siswa dekat dengan alam.

7
Siswa sekolah alam merupakan anak usia sekolah yang disesuaikan dengan
jenjangnya, sehingga tidak membeda-bedakankan. Dalam praktiknya anak diberikan
kebebasan dalam keinginan kreatifnya sehingga akan menemukan sendiri bakat dan
kemampuan yang dimilikinya dengan berbasis alam sekitarnya. Metode belajarnya
menggunakan lingkungan alam sekitar. Penggunaan lingkungan alam sekitar tidak
hanya sebagai obyek observasi saja tetapi juga sebagai sarana dalam proses
pembelajaran (learning experience).

Dalam pembelajarannya konsep sekolah alam yang dipakai adalah dengan


cara belajar sambil bermain dengan harapan orientasi fokusnya mengembangkan
kelebihan yang dimiliki anak dengan metode pencarian yang tak baku dan
relatif menyenangkan diterima anak dalam bentuk permainan tertentu.
Metodologi pembelajaran yang dipakai cenderung mengarah pada pencapaian logika
berpiki inovatif yang baik dalam bentuk action learning (praktik nyata)

Hal menarik dari sekolah alam, tidak hanya siswa yang belajar guru pun
dituntut untuk terus belajar, bisa dari murid atau guru-guru lain.Yang sangat penting
dalam pembelajaran adalah penanaman dasar bahwa semua makhluk berkewajiban
untuk belajar, belajar dalam konteks toleransi sosial. Bahkan yang lebih dalam proses
pelajaran, bukanlah hanya mengejar nilai, namun bagaimana memahami seberapa
jauh proses belajar dapat dinikmati dan diterapkan dengan baik. Dengan kata lain,
antara kurikulum, toleransi sosial, dan pemanfaatan kehidupan keseharian dapat
ditarik benang merah transformasi ilmu secara teknis, moral, kemanusiaan dll.

1.4 Tujuan Pembelajaran Sekolah Alam

Pendidikan dalam konsep sekolah alam merupakan usaha yang dilakukan


secara sadar dan jelas memiliki tujuan. Sehingga diharapkan dalam penerapannya
ia tidak kehilangan arah dan pijakan. Pada dasarnya sekolah alam didirikan
bertujuan untuk mendidik manusia yang beriman dan bertakwa pada Allah serta
berakhlakul karimah. Sesuai dengan firman Allah diatas bahwa apa yang ada di alam

8
semesta ini memberikan pelajaran, sesuai dengan tanda-tanda kebesaran tentunya
bagi mereka yang berfikir.

Satu hal yang tak bisa dilewatkan dari keberdaan sekolah alam adalah
komitmennya pada penciptaan pemahaman kepemimpinan yang memadai. Lebih
spesifik lagi, anak didik tidak dibentu menjadi pembebek produk tertentu. Mereka
diarahkan menjadi innovator yang mempunyai jiwa kepemimpinan. Konteks
kepemimpinan disini tidak hanya mampu memimpin secara sosial, namun juga untuk
dirinya sendiri.

Orientasinya, menjadikan anak lebih ramah dan menghargai lingkungan.


Selain itu lebih pada memfokuskan kelebihan yang dimiliki anak dengan metodologi
action learning puncaknya adalah menciptakan dan membuat sesuatu yang baru dari
bahan-bahan yang tersedia di alam, baik berupa pohon-pohonan, buah, atau yang lain.
Sehingga dalam dunia nyata target out come, diharapkan siswa mampu menjadi anak
soleh yang mempunyai kriteria cinta lingkungan, menjadi inovator dalam segi
kepemimpinan team work dan sekaligus mampu berbisnis dalam praktek nyata.

1.5 Kurikulum Sekolah Alam

Kurikulum yang digunakan atau diterapkan dalam sekolah alam merupakan


kurikulum Diknas yang diintegrasikan dengan kurikulum sekolah alam; dimana
dalam kurikulum tersebut menyangkut hal-hal sebagai berikut;

Kurikulum Dasar Mendirikan Sekolah Alam

1. Penciptaan ahlak yang baik (karakter)

2. Penguasaan ilmu pengetahuan

3. Penciptaan pemahaman kepemimpinan yang memadai

9
Dalam menerapkan kurikulum sekolah alam dan dirancang
menyenangkan. Metodologi pembelajaran yang diterapkan dalam sekolah alam
cenderung mengarah pada pencapaian logika berpikir dan inovasi yang baik
dalam bentuk praktik nyata. Artinya 40% adalah teori dan 60% adalah praktik
(Santoso. 2010). Sekolah alam selain memiliki kurikulum juga diwarnai dengan
kegiatan beragam antara lain. Outbond, berkebun, outing, market day, dan open
house.

1.6 Keunggulan Sekolah Alam


Konsep Sekolah Alam mengintegrasikan tiga pilar pendidikan yang
diyakini menjadi faktor kunci keunggulan umat manusia, yaitu pilar iman,
ilmu dan kepemimpinan. Karena itu kurikulum Sekolah Alam bukan hanya
menekankan pada tercapainya tujuan akademik (kurikulum Diknas),
melainkan juga mengembangkan kurikulum non akademik.
Sekolah Alam mengimplementasikan model pembelajaran terintegrasi
berbasis alam dan potensi lokal. Untuk mewujudkan maksud tersebut,
Sekolah Alam terus menerus melakukan upaya perbaikan terutama pada tiga
hal yang menjadi pilar kunci mutu sekolah, yaitu peningkatan kualitas guru,
pengembangan metode pembelanajar yang efektif serta penyediaan sumber
dan media belajar yang memadai.
1. Konsep Pendidikan Sekolah Alam
Dalam konsep pendidikan Sekolah Alam, fungsi alam antara lain:
a. Alam sebagai ruang belajar
b. Alam sebagai media dan bahan ajar
c. Alam sebagai objek pembelajaran
Proses pembelajaran Sekolah Alam menyandarkan pada 4 (empat) pilar:
a. Pengembangan akhlak melalui teladan (Learning by Qudwah)
b. Pengembangan logika dan daya cipta melalui Expreriental
Learning
c. Pengembangan kepemimpinan dengan metode Outbond Training

10
d. Pengembangan kemampuan berwirausaha

2. Kebijakan Mutu Sekolah Alam


a. Menerapkan sistem manajemen yang profesional, partisipatif dan transparan.
b. Menyelenggarakan dan mengembangkan program pendidikan yang inovatif,
berkarakter, berbasis alam dan potensi lokal.
c. Mengembangkan SDM guru dan staf sekolah yang bersahabat, kreatif, berjiwa
pembelajar dan dapat menjadi teladan.

1.6 Kelemahan Sekolah Alam


1. Faktor tempat
Walaupun secara teori sekolah alam bisa dilakukan dimana
saja, dengan fasilitas yang paling sederhana sekalipun.Namun berdasarkan
sumber-sumber yang kami jadikan rujukan, sekolah alam membutuhkan
tempat yang luas. Terutama sekali buat pelajaran yang membutuhkan
tempat untuk praktek, seperti farming dan outbond. Hampir seluruhnya
sekolah-sekolah alam yang kami jadikan rujukan mempunyai sarana buat
farming dan outbond. Hal ini rasanya agak susah untuk diterapkan dikota-
kota besar seperti Jakarta, dimana lahan yang tersedia sangat terbatas dan
mahal.

2. Masih bercorak agamis


Sekolah alam yang kehadirannya sekarang ini tumbuh bagai
jamur dimusim hujan, masih bercorak agamis yaitu agama islam.
Hampir semua sekolah alam yang ada di Indonesia saat ini
dikembangan oleh para aktivis pendidik muslim dan diisi dengan
kurikulum islam mencotoh yang diajarkan Nabi Muhamad SAW.
Muridnyapun hampir dipastikan seratus persen muslim. Ini menjadi
keunggulan sekaligus kelemahan sekolah alam. Kelemahannya, karena

11
memakai kuri kulum berbasis islam bisa dipastikan orang yang
nonmuslim akan enggan untuk menyekolahkan anaknya di sekolah
alam. Kecuali kalo pemerintah mau ikut mengembangkan sekolah
alam dengan kurikulum nasional.
3. Tingkatan sekolahnya masih terbatas
Sekolah alam yang ada saat ini baru sebatas tingkatan untuk
taman kanak-kanak (TK) dan sekolah dasar (SD). Meski ada yang
membuka sekolah sampai ke tingkat SLTP, tapi baru sampai kelas satu.
Untuk kelas dua dan tiganya mereka harus pindah ke sekolah umum.
Ini dirasa amat kurang karena anak-anak biasanya akan menampakkan
kenakalan yang menguatirkan disaat mereka duduk di sekolah
menengah. Coba kita lihat dilingkungan sekitar kita, anak sekolah
yang tawuran akan didomonasi anak-anak yang masih duduk di
sekolah menengah. Bahkan terkadang terbawa (sebagian) sampai
mereka duduk disekolah tinggi, yang boleh dibilang tempat
sekolahnya orang-orang yang sudah berusia dewasa.
4. Masih Menjadi Barang Mahal
Faktor biaya bagi kalangan menengah keatas mungkin tidak
akan menjadi masalah untuk menyekolahkan anak mereka, namun
tidak demikian halnya bagi kalangan menengah kebawah yang boleh
dikata penghasilannya serba paspasan. Sebagai contoh, rata-rata
sekolah alam memungut biaya yang harus ditanggung wali murid
untuk uang masuk kelompok bermain dan TK misalnya, Rp 1,5 juta
dan biaya operasional guru Rp300.000 per bulan. Untuk SD dan
lanjutan (setara SLTP) dikenai uang masuk Rp2 juta dan iuran masing-
masing Rp400.000 per bulan untuk SD dan Rp500.000 per bulan
untuk SLTP. Belum lagi untuk uang saku harian / transport / antar
jemput anak-anak tersebut, uang saku jika outbound, dan lain lain.
Melihat angka-angka nominal diatas masyarakat kelas bawah akan
berkerut kening, bisa jadi penghasilan mereka perbulan hanya senilai

12
iuran bulanan tersebut. Sebagai pembanding, sekolah dasar (SD) dan
sekolah menegah pertama (SLTP) negeri yang katanya gratis (biaya
operasionalnya ditanggung pemerintah) saja masih membuat para
orang tua kalangan bawah pusing. Beberapa sekolah memang sudah
mengusahakan system subsidi silang, tapi tetap saja jumlah yang di
subsidi masih terbatas.

1.7 Alamat Sekolah Alam di Tanah Air :


Sebagai bahan tambahan kami cantumkan beberapa alamat sekolah alam
yang terdapat di tanah air, dari ratusan sekolah alam yang kini tercatat di
Departemen Pendidikan Nasional.
Sekolah Alam Ciganjur
Jl. Anda 7X, Ciganjur
Jakarta, Indonesia
Telp.: (021) 78881659
Situs: www.sekolahalam.org
Sekolah Alam Kandank Jurank Doank
Komp. Pondok Sawah Indah (Alvita) Blok Q No. 14
Ciputat 15413
Telp.: (021) 74631934 – 74631934
Email: kjd.ofce@gmail.com
Sekolah Alam Cikeas
Komplek Puri Cikeas
Jl. Letda Natsir, Nagrak, Gunung Putri, Bogor
Jawa Barat, Indonesia
Telp.: (021) 8231985 – 68290012
Email:info@sacikeas.com
Sekolah Alam Bogor
Jl. Pangeran Shogiri No. 150, Tanah Baru
Bogor 16154

13
Telp.: (0251) 8662889
Email: info@sekolahalambogor.org
Sekolah Alam Depok
Jl. Bungsan No. 80, Kel. Bedahan,
Kec. Sawangan, Kota Depok
Telp.: (021) 98271180 – (0251) 619 782
Sekolah Alam Tangerang
Jawa Ringan Mekar Bakti Panongan Tangerang
(Belakang Graha Gardenia Citra Raya)
Telp.: (021) 7028 2808 – 5940 8000
Email: info@sekolahalamtangerang.org
Sekolah Alam Bintaro
Jl. Pondok Pucung Raya No.88, Bintaro Sektor IX Pondok Aren
Tangerang, Indonesia, 15229
Telp. (021) 745 2888, SMS. 0817 640 2888 , Fax. 745 3135 (24 jam)
Situs Web: http://sa-bintaro.org/ alamat email: info@sa-bintaro.org (admin
situs web), sa.bintaro@gmail.com (admin facebook)

14
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Menurut kami, model sekolah alam yang dikembangkan sekarang ini dapat
menjadi alternatif untuk membangun generasi berkarakter yang dilandasi
intelektual, moral, spiritual serta ketrampilan hidup. Sistem pendidikan selama ini
hanya terfokus pada prestasi akademik sehingga melupakan sisi spiritual dan bekal
ketrampilan akibatnya yang dihasilkan adalah generasi yang tidak mempunyai
karakter kuat untuk berkompetisi secara sehat. Banyak yang sudah sadar
pendidikan di Indonesia hanya mencetak pengangguran tanpa bisa berkompetisi
atau menciptakan lapangan kerja. Ini sebuah kemubaziran dari triliunan dana
masyarakat dan pemerintah. Model sekolah alam umumnya menggabungkan dan
mengembangkan aspek intelektual, emosional, spiritual serta berbagai ketrampilan
hidup siswa. Terlepas dari segala Kelebihan dan kekurangannya kami berharap
sekolah alam bisa menjadi model sekolah yang baik yang bercirikan khas
Indonesia.

15
DAFTAR PUSTAKA

Nurhadi. 2002. Pendekatan Kontekstual. Jakarta: Departeman Pendidikan


Nasioanal.

Satmoko, Budi Santoso. 2010. Sekolah Alternatif, Mengapa


Tidak?.Yogakarta: Diva Press.

Hakim, Rustam. 2012. Komponen Perancangan Arsitektur Lansekap. Jakarta:


Bumi Aksara.

Maryati. 2007. Sekolah Alam, Alternatif Pendidikan Sains Yang


Membebaskan dan Menyenangkan. Prosiding Seminar Nasional
Penelitian, Pendidikan dan Penerapan MIPA. Yogyakarta.

16
LAMPIRAN

LAMPIRAN FOTO PELAKSAAN SEKOLAH ALAM

17
18

Anda mungkin juga menyukai