u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
PUTUSAN
a
Nomor : 169/Pid.Prap/2016/PN.Jkt.Sel.
si
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
ne
ng
Pengadilan Negeri Jakarta Selatan yang memeriksa dan mengadili perkara
pra peradilan telah menjatuhkan putusan sebagai berikut dibawah ini dalam
do
gu
perkara permohonan Praperadilan yang diajukan oleh :
In
A
November 1955, Agama Islam, Alamat: Jl. Pesantren
Komplek PPTM No. C.II, Rt 04, Rw o7, Kel. Cibabat,
ah
lik
Kec. Cimahi Utara, Kota Cimahi, Jawa Barat,
Indonesia, Alamat tinggal di Sari Asih IV No. 16,
Kecamatan Sukasari, Kota Bandung, Jawa Barat,
am
ub
Pekerjaan Walikota Non Aktif Kota Cimahi, Jawa
Barat, dalam hal ini Pemohon diwakili oleh Kuasanya
ep
k
R
Anggraini , SH.MH. dan Teuku Madar Ardian, SHI.,
si
para Advokat, dan Konsultan Hukum pada Z.i.A & A
ne
ng
do
gu
Terhadap :
ah
lik
ub
ep
es
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 1
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Telah membaca berkas perkara Praperadilan tersebut ;
a
R
Telah membaca dan meneliti surat-surat bukti yang diajukan oleh kedua
si
belah pihak ;
ne
ng
Telah mendengar kedua belah pihak yang berperkara dipersidangan ;
do
TENTANG DUDUK PERKARANYA
gu Menimbang, bahwa Permohonan Praperadilan Pemohon tertanggal 23
In
Desember 2016 didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan
A
pada tanggal 23 Desember 2016 dibawah register Nomor : 169/Pid.Prap/2016/
PN.Jkt.Sel, mengemukakan dalil-dalil sebagai berikut :
ah
lik
I. DASAR HUKUM PERMOHONAN PRAPERADILAN
am
ub
A. OPERASI TERTANGKAP TANGAN TERMOHON BERTENTANGAN
DENGAN UU NOMOR 8 TAHUN 1981 TENTANG HUKUM ACARA
PIDANA
ep
k
R
hokum, in casu Termohon, yang tidak sesuai dengan ketentuan yang
si
berlaku atau perlakuan secara sewenang-wenang, maka Pemohon
ne
ng
do
gu
ub
ep
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 2
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
penghentian penuntutan dan permintaan ganti kerugian atau
a
rehabilitasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 angka 10 KUHAP
si
yang berbunyi, “Praperadilan adalah wewenang pengadilan negeri
untuk memeriksa dan memutus menurut cara yang diatur dalam
ne
ng
undang-undang ini, tentang: a. sah atau tidaknya suatu penangkapan
dan atau penahanan atas permintaan tersangka atau keluarganya
do
gu atau pihak lain atas kuasa tersangka; b. sah atau tidaknya
penghentian penyidikan atau penghentian penuntutan atas
permintaan demi tegaknya hukum dan keadilan; c. permintaan ganti
In
A
kerugian atau rehabilitasi oleh tersangka atau keluarganya atau pihak
lain atas kuasanya yang perkaranya tidak diajukan ke pengadilan“
ah
lik
dan Pasal 77 KUHAP yang berbunyi “Pengadilan negeri berwenang
untuk memeriksa dan memutus, sesuai dengan ketentuan yang diatur
am
ub
dalam undang-undang ini tentang: a. sah atau tidaknya
penangkapan, penahanan, penghentian penyidikan atau penghentian
penuntutan; b. ganti kerugian dan atau rehabilitasi bagi seorang yang
ep
k
R
4. Bahwa Lembaga Praperadilan sebagaimana diatur dalam Pasal 77
si
s.d 83 KUHAP adalah suatu lembaga yang berfungsi untuk menguji
ne
ng
do
gu
ub
ep
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 3
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Lembaga Praperadilan sebagaimana dimaksud dalam amar Putusan
a
Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia Nomor 21/PUU–XII/2014
si
tanggal 28 April 2015, yang berbunyi :
- Pasal 77 huruf a Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang
ne
ng
Hukum Acara Pidana (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 1981, Nomor 76, Tambahan Lembaran Negara Republik
do
gu Indonesia Nomor 3209) bertentangan dengan Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 sepanjang tidak
dimaknai termasuk penetapan tersangka, penggeledahan, dan
In
A
penyitaan;
- Pasal 77 huruf a Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang
ah
lik
Hukum Acara Pidana (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 1981, Nomor 76, Tambahan Lembaran Negara Republik
am
ub
Indonesia Nomor 3209) tidak mempunyai kekuatan hukum
mengikat sepanjang tidak dimaknai termasuk penetapan
tersangka, penggeledahan, dan penyitaan;
ep
k
si
Praperadilan, sebagaimana pertimbangan hukum Mahkamah
ne
ng
do
gu
ub
ep
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 4
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
tersangka sebagai manusia yang mempunyai harkat, martabat, dan
a
kedudukan yang sama di hadapan hukum” ;
si
8. Bahwa Berdasarkan Pasal 2 Ayat (1) Peraturan Mahkamah Agung
Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2016 Tentang Larangan
ne
ng
Peninjauan Kembali Putusan Praperadilan dinyatakan ketentuan
mengenai Obyek Praperadilan adalah sebagai berikut: “(1) Obyek
do
gu Praperadilan adalah : a. sah
penahanan, penghentian penyidikan atau penghentian penuntutan,
atau tidaknya penangkapan,
In
A
kerugian dan atau rehabilitasi bagi seseorang yang perkara
pidananya dihentikan pada tingkat penyidikan atau penuntutan”.
ah
lik
9. Bahwa selanjutnya di dalam praktek peradilan, Hakim telah membuat
am
ub
putusan terkait penetapan tersangka sebagai obyek praperadilan,
antara lain:
1) Putusan Praperadilan dalam perkara Nomor:
ep
k
si
dilakukan oleh Termohon adalah tidak sah”;
ne
ng
do
gu
ub
ep
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 5
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
- Menyatakan menurut hukum tindakan Termohon menetapkan
a
Pemohon sebagai Tersangka yang melanggar Pasal 2 ayat (1)
si
atau Pasal 3 Undang–Undang No. 31 Tahun 1999 tentang
Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Jo. Undang–Undang
ne
ng
No.20 Tahun 2001 tentang Perubahan atas Undang–Undang
No.31 Tahun 1999 JIS Pasal 55 ayat (1) ke 1 KUHP
do
gu berdasarkan Surat Perintah Penyidikan, No. Sprin DIK–
17/01/04/2014 adalah tidak sah dan tidak berdasarkan atas
hukum dan oleh karenanya Penetapan Tersangka aquo tidak
In
A
mempunyai kekuatan hukum mengikat.”;
- Putusan Perkara Praperadilan Pengadilan Negeri Bengkayang
ah
lik
No. 01/Pid.Prap/PN.Bky, tanggal 18 Mei 2011 Jo. Putusan
Mahkamah Agung No. 88 PK/Pid/2011, tanggal 17 Januari
am
ub
2012, yang pada intinya menyatakan tidak sahnya penyitaan
yang telah dilakukan.
10. Bahwa istilah atau frasa “Operasi Tangkap Tangan” yang dilakukan
ep
k
R
KUHAP yang berbunyi, “Tertangkap tangan adalah tertangkapnya
si
seorang pada waktu sedang melakukan tindak pidana, atau dengan
ne
ng
do
gu
ub
ep
penyidik dapat menyita benda dan alat yang ternyata atau yang
es
M
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 6
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
3) Pasal 41 KUHAP yang berbunyi, “Dalam hal tertangkap tangan
a
penyidik berwenang menyita paket atau surat atau benda yang
si
pengangkutannya atau pengirimannya dilakukan oleh kantor pos
dan telekomunikasi, jawatan atau perusahaan komunikasi atau
ne
ng
pengangkutan, sepanjang paket, surat atau benda tersebut
diperuntukkan bagi tersangka atau yang berasal daripadanya dan
do
gu untuk itu kepada tersangka dan atau kepada pejabat kantor pos
dan telekomunikasi, jawatan atau perusahaan komunikasi atau
pengangkutan yang bersangkutan, harus diberikan surat tanda
In
A
penerimaan”.
4) Pasal 102 ayat (2) KUHAP yang berbunyi, “Dalam hal tertangkap
ah
lik
tangan tanpa menunggu perintah penyidik, penyelidik wajib segera
melakukan tindakan yang diperlukan dalam rangka penyelidikan
am
ub
sebagaimana tersebut pada Pasal 5 ayat (1) huruf b”. Dimana
Pasal 5 ayat (1) huruf b berbunyi, “penyelidik atas perintah
penyidik dapat melakukan tindakan berupa: 1) penangkapan,
ep
k
si
pada penyidik”.
ne
ng
5) Pasal 111 ayat (1) yang berbunyi, “Dalam hal tertangkap tangan
setiap orang berhak, sedangkan setiap orang yang mempunyai
wewenang dalam tugas ketertiban, ketenteraman dan keamanan
do
gu
12. Bahwa dalam hal ada orang tertangkap tangan “tertangkap” maka
prosedurnya “penangkap” yang memergoki harus segera
ah
ub
ep
13. Bahwa Pasal 18 ayat (2) KUHAP menunjukkan, dalam hal tertangkap
R
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 7
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
1) Segera menyerahkan tertangkap kepada penyidik atau penyidik
a
pembantu yang terdekat, beserta
si
2) Segera menyerahkan barang bukti kepada penyidik atau penyidik
pembantu yang terdekat.;
ne
ng
14. Bahwa Pasal 18 ayat (2) KUHAP menunjukkan adanya kewenangan
“penangkapan” yang merupakan bagian dari pembatasan hak asasi
do
gu manusia dan rezim dari upaya paksa “penangkapan” sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 1 angka 20 KUHAP, yang berbunyi,
“Penangkapan adalah suatu tindakan penyidik berupa pengekangan
In
A
sementara waktu kebebasan tersangka atau terdakwa apabila
terdapat cukup bukti guna kepentingan penyidikan atau penuntutan
ah
lik
dan atau peradilan dalam hal serta menurut cara yang diatur dalam
undang-undang ini”. ;
am
ub
15. Bahwa karena “tertangkap tangan” merupakan bagian dari rezim
”penangkapan” maka sebagaimana ketentuan dari Pasal 1 angka 10
juncto Pasal 77 KUHAP maka peristiwa “tertangkap tangan” juga
ep
k
si
oleh penegak hukum yaitu Termohon yang melakukan “operasi
ne
ng
tangkap tangan”. ;
16. Bahwa terhadap orang yang disangka “tertangkap tangan” melekat
padanya secara otomatis status “Tersangka”, yang secara implisit
do
gu
dijelaskan Pasal 111 ayat (1) yang berbunyi, “Dalam hal tertangkap
tangan setiap orang berhak, sedangkan setiap orang yang
In
A
ub
KUHAP. ;
17. Bahwa Pasal 111 ayat (1), menunjukkan bahwa orang yang terduga
ka
ep
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 8
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
seharusnya penetapan tersangka oleh penyidik merupakan objek
a
yang dapat dimintakan perlindungan melalui ikhtiar hukum pranata
si
praperadilan” ;
18. Bahwa dengan demikian perbuatan Termohon melakukan Operasi
ne
ng
Tertangkap Tangan terhadap Pemohon merupakan bagian dari 2
(dua) upaya paksa sekaligus terhadap Pemohon yaitu: 1)
do
gu penangkapan, 2) penetapan tersangka, yang mana kedua upaya
paksa tersebut dapat dimintakan uji keabsahan ke pranata Lembaga
Praperadilan.
In
A
19. Bahwa Operasi Tangkap Tangan tanggal 1 Desember 2016, yang
dilakukan oleh Termohon terhadap Pemohon, menjadi dasar
ah
lik
Termohon untuk melakukan rangkaian tindakan selanjutnya terhadap
Pemohon termasuk upaya paksa yaitu berupa:
am
ub
1) Pembuatan Laporan Kejadian Tindak Pidana Korupsi (LKTPK)
Nomor LKTKP-51/KPK/12/2016, tanggal 2 Desember 2016.
2) Terbitnya Surat Perintah Penyidikan Surat Perintah Penyidikan
ep
k
si
97/01/12/2016, tanggal 2 Desember 2016 dan Surat Perintah
ne
ng
do
gu
ub
ep
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 9
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
seorang yang diduga keras melakukan tindak pidana berdasarkan
a
bukti permulaan yang cukup”. Sementara penjelasan Pasal 17
si
KUHAP, definisi dari “bukti permulaan yang cukup” ialah bukti
permulaan untuk menduga adanya tindak pidana sesuai dengan
ne
ng
ketentuan Pasal 1 butir 20. Pasal ini menunjukan bahwa perintah
penangkapan tidak dapat dilakukan dengan sewenang-wenang,
do
gu tetapi ditujukan kepada mereka yang betul-betul melakukan tindak
pidana. ;
22. Bahwa Operasi Tangkap Tangan yang dilakukan Termohon terhadap
In
A
Pemohon, sejak tanggal 1 Desember 2016, berdasarkan Berita Acara
Tertangkap Tangan, tanggal 2 Desember 2016, merupakan Rezim
ah
lik
dari upaya paksa “penangkapan” karena Termohon dengan sekitar
15 orang pegawainya melakukan upaya paksa sebagaimana
am
ub
dimaksud dalam Pasal 5 ayat (1) huruf b antara lain : 1) memerintah
Pemohon untuk memanggil suami Pemohon, 2) melarang Pemohon
meninggalkan rumah dan memerintah Pemohon untuk tidak pergi
ep
k
pada sekitar pukul 03.00 WIB dini hari tanggal 2 Desember 2016, dan
R
4) menangkap Pemohon dan membawa Pemohon ke Jakarta. ;
si
23. Bahwa Pemohon ketahui, selain Berita Acara Tertangkap Tangan,
ne
ng
do
gu
ub
ep
seluruhnya tanpa barang bukti dan/atau alat bukti yang patut yaitu:
1) Pada saat Operasi Tertangkap Tangan, tanggal 1 Desember 2016,
ah
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 10
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
tertangkap tangan setiap orang berhak, sedangkan setiap orang
a
yang mempunyai wewenang dalam tugas ketertiban, ketenteraman
si
dan keamanan umum wajib, menangkap tersangka guna
diserahkan berserta atau tanpa barang bukti kepada penyelidik
ne
ng
atau penyidik”. Namun, tidak ada uang Rp. 500 juta yang
dituduhkan Termohon sebagai bukti Pemohon Tertangkap Tangan;
do
gu 2) Pada saat ekspose di kantor Termohon oleh Penyidik, Direktur dan
Pimpinan Termohon yang disampaikan pada waktu konferensi
pers oleh Wakil Ketua Termohon, Basaria Panjaitan, di Kantor
In
A
Termohon pada tanggal 2 Desember 2016, sekitar pukul 21.00
WIB, Penetapan Surat Perintah Penyidikan KPK RI Nomor Sprint.
ah
lik
Dik- 91 /01/12/2016, tanggal 2 Desember 2016 sekaligus
Penetapan Status Tersangka atas diri Pemohon yang menurut
am
ub
hukum status Pemohon adalah sebagai Tersangka sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 1 angka 14 yang berbunyi, “Tersangka
adalah seorang yang karena perbuatannya atau keadaannya,
ep
k
R
Rp. 500 juta sebagai bukti Pemohon Tertangkap Tangan;
si
Bagaimana mungkin seseorang mendapatkan status tersangka
ne
ng
dalam perkara yang sama sebanyak dua kali? Itu terjadi dalam
rentang waktu kurang dari 2 x 24 jam? Dan yang paling aneh adalah
sejak Pemohon dituduh tertangkap tangan terlibat menerima suap,
do
gu
25. Bahwa berdasarkan hal di atas serta mengacu pada ketentuan Pasal
77 s/d 83 KUHAP dan Putusan Mahkamah Konstitusi Republik
ah
ub
ep
Pemohon. ;
es
M
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 11
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
B. WAKTU PENGAJUAN PRA PERADILAN
a
26. Bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 82 ayat (1) huruf d KUHAP
si
sebagaimana dimaksud dalam Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor
102/PUU – XIII/2015 tanggal 9 November 2016, yang amarnya
ne
ng
berbunyi : “Menyatakan Pasal 82 ayat (1) huruf d Undang–Undang
Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana (Lembaran
do
gu Negara Republik Indonesia Nomor 3258) bertentangan dengan
Undang–Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dan
tidak mempunyai kekuatan hukum mengikat sepanjang frasa “suatu
In
A
perkara sudah mulai diperiksa” tidak dimaknai “permintaan
praperadilan gugur ketika perkara pokok telah dilimpahkan dan telah
ah
lik
dimulai sidang pertama terhadap pokok perkara atas nama
terdakwa/pemohon praperadilan”. ;
am
ub
27. Bahwa berdasarkan Pasal 2 ayat (5) PERMA RI Nomor 4 Tahun
2016, berbunyi: “Praperadilan diajukan dan diproses sebelum perkara
pokok disidangkan di pengadilan negeri, jika perkara pokok sudah
ep
k
si
2016, Permohonan Praperadilan Pemohon patut dan beralasan
ne
ng
do
gu
A. FAKTA-FAKTA
1. Bahwa Pemohon pernah menjabat sebagai Walikota Kota Cimahi
ah
ub
ep
es
M
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 12
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
R
si
Nomor Nama Pasangan Calon Partai
Urut Pengusung
ne
ng
1 Calon Walikota : Hj. Atty Suharti, SE 1. Partai Golkar
Calon Wakil Walikota : Ir. H. Achmad Zulkarnaen, MT 2. PKS
do
gu 3. Partai
Nasdem
2 Calon Walikota : H. Asep Hadad Didjaya, SE, 1. Partai
In
A
SH, MM. Gerindra
Calon Wakil Walikota :dr. R. Adj. Irma Indriyani 2. Partai
ah
lik
Demokrat
3 Calon Walikota : Ir. H. Ajay Muhammad Priatna, 1. PDI
am
ub
MM Perjuangan
Calon Wakil Walikota : Letkol (Inf) Ngatiana 2. PPP
3. PKB
ep
k
4. PAN
ah
si
3. Bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 70 ayat (3) UU No. 10 Tahun
2016 tentang Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Walikota dan
ne
ng
do
gu
lik
ub
es
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 13
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Kota Cimahi dinilai sebagai perencana pembangunan kota
a
terbaik tahun 2015.
si
d. Pemohon mengantarkan Kota Cimahi meraih penghargaan
Parasamya Purnakarya Nugraha yaitu penghargaan tertinggi
ne
ng
dalam bidang pemerintahan kepada pemerintah daerah yang
selama tiga tahun berturut-turut bersatus kinerja terbaik dalam
do
gu e.
penyelenggaraan pemerintahan daerah.
Pemohon mengantarkan Kota Cimahi memperoleh
penghargaan apresiasi atas prestasi kinerja dengan predikat
In
A
sangat tinggi dalam penyelenggaraan pemerintah daerah pada
peringatan HUT ke-20 Otonomi Daerah, di Kabupaten Kulon
ah
lik
Progo Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, Senin, 25 April
tahun 2016.
am
ub
f. Pemohon mengantarkan Kota Cimahi menjadi percontohan ULP
Tingkat Nasional pada Proyek Modernisasi Pengadaan MCA-
Indonesia yang difasilitasi oleh Millenium Challenge Account
ep
k
si
Desember 2016 telah, sedang dan masih sibuk mempersiapkan
ne
ng
do
gu
ub
ep
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 14
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
(Plt.) Bapak Sudiarto dan Pemohon tidak pernah lagi berhubungan
a
dan atau komunikasi terkait urusan Pemerintah Kota Cimahi. ;
si
9. Bahwa Pemohon telah pula mengembalikan semua fasilitas yang
diberikan oleh Pemerintah Kota Cimahi kepada Pemohon, baik itu
ne
ng
Mobil Dinas, Rumah Dinas dan atau Fasilitas lain sebagai sarana dan
prasarana walikota Cimahi. ;
do
gu 10. Bahwa selanjutnya Pemohon tingggal di rumah kediaman Pemohon
di Jl. Sari Asih IV No. 16, Kecamatan Sukasari, Kota Bandung, Jawa
Barat bersama dengan 4 anak dan menantu serta cucu. ;
In
A
11. Bahwa sampai sebelum tanggal 1 Desember 2016, aktivitas
keseharian Pemohon dilakukan untuk kampanye pemilihan Walikota
ah
lik
Cimahi sebagaimana jadwal yang telah disusun dan diagendakan
oleh Tim Sukses dan KPU Kota Cimahi.
am
ub
12. Bahwa pada tanggal 1 Desember 2016 sekitar pukul 19.00 WIB,
Termohon dengan sekitar 15 orang pegawainya datang ke rumah
Pemohon di Jl. Sari Asih IV No. 16, Kecamatan Sukasari, Kota
ep
k
si
merupakan kronologis peristiwa tanggal 1 Desember 2016:
ne
ng
do
gu
ub
ep
tersebut;
R
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 15
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
sesampainya di rumah, Sdr. Itoc Tochija meminta Pemohon
a
untuk keluar dari rumah dan bertemu dengan Termohon;
si
d. Bahwa saat menemui Termohon di luar rumah, pegawai
Termohon bertanya kepada Pemohon mengenai persoalan
ne
ng
uang suap yang diberikan oleh Pengusaha terkait Proyek
Pembangunan Pasar Atas Cimahi Tahap ke II yang akan
do
gu dilakukan di tahun 2017. Terhadap pertanyaan tersebut
Pemohon sampaikan tidak tahu apa-apa tentang uang, namun
Termohon bersikeras dan berulang-ulang menanyakan hal yang
In
A
sama, atas hal tersebut Pemohon juga berulang-ulang
mempersilahkan Termohon untuk mencari dan menggeledah
ah
lik
rumah Pemohon jika memang diduga ada uang suap untuk diri
Pemohon;
am
ub
e. Bahwa sejak sampai di rumah Pemohon pada 1 Desember
2016, sekitar pukul 19.00 WIB s.d tanggal 2 Desember 2016
sekitar pukul 05.30 WIB (sekitar 9 jam berada di area rumah
ep
k
si
masuk ke dalam rumah, namun hanya berada di halaman
ne
ng
do
gu
ub
ep
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 16
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Termohon untuk melakukan penggeledahan dan pengecekan di
a
rumah Pemohon;
si
h. Bahwa selama pemeriksaan, tidak ada Berita Acara yang dibuat
oleh Termohon, meskipun demikian Pemohon selalu
ne
ng
menegaskan bahwa apapun yang dilakukan oleh Itoc Tochija
adalah urusan dari yang bersangkutan, karena Pemohon tidak
do
gu pernah mengetahuinya sehingga tidak ada kewajiban Pemohon
untuk mempertanggungjawabkan terhadap apa yang dilakukan
oleh Itoc Tochija, meskipun yang bersangkutan sebagai suami
In
A
Pemohon;
i. Bahwa pemeriksaan terhadap Pemohon dilakukan sampai
ah
lik
berkumandang adzan subuh tepatnya sekitar Pukul 04.30 WIB.
Setelah itu, Pemohon dipersilahkan untuk siap-siap ikut
am
ub
Termohon ke kantor Termohon di Jakarta untuk di-BAP
sebagai saksi. Pemohon bersikeras menolak mengingat harus
melakukan kampanye, namun pegawai Termohon
ep
k
si
anak Pemohon yakni Triya dan menantu bernama Sari untuk
ne
ng
do
gu
ub
ep
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 17
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
menunjukkan adanya uang atau barang atau benda berharga lainnya
a
yang ditujukan kepada Pemohon pada saat tanggal 1 Desember
si
2016 dan/atau 2 Desember 2016 sebagai bentuk wujud barang bukti
tindak pidana “menerima hadiah atau janji”. ;
ne
ng
14. Bahwa kemudian di kantor Termohon, Termohon memaksa Pemohon
menandatangani Berita Acara Tertangkap Tangan, 2 Desember 2016
do
gu yang mana di dalamnya Termohon mengamankan uang milik
Pemohon sebesar Rp.16.000.000,-. Uang Pemohon yang disita di
Kantor Termohon, -bukan di rumah Pemohon- sebagaimana Berita
In
A
Acara Operasi Tangkap Tangan, merupakan uang yang diberikan
oleh anak Pemohon, Triya dan merupakan uang “pegangan”
ah
lik
Pemohon saat mendampingi Suami, Itoc Tochija saat menjalani
pemeriksaan di Jakarta. ;
am
ub
15. Bahwa kemudian sesampainya di kantor Termohon, Termohon
memaksa Pemohon untuk menandatangani Berita Acara Tertangkap
Tangan, 2 Desember 2016 dengan barang bukti terkait tindak pidana
ep
k
berupa:
ah
si
2) Kartu BNI Mastercard No. 5264 2223 60705586 atas nama Atty
ne
ng
Suharti;
3) Kartu BCA Platinum No. 4453770003753904 atas nama Atty
Suharti;
do
gu
5) Kartu OCBC Bank Liquid Platinum No. 4645 8311 0073 3865
atas nama Atty Suharti;
ah
sebagai berikut:
a. Pecahan Rp.50.000 sebanyak 120 Lembar dengan Total Rp.
m
ub
6.000.000; dan
b. Pecahan Rp.100.000 sebanyak 100 Lembar Total
ka
ep
Rp.10.000.000,00;
7) Satu Buah Hand Phone Model A 1429, FCC_ID: BCG E2599A,
ah
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 18
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
sebesar Rp. 16.000.000,- yang diberikan oleh anak Pemohon,
a
sebagai “pegangan” Pemohon selama mendampingi Suami, Itoc
si
Tochija menjalani pemeriksaan oleh Termohon di kantor Termohon. ;
17. Bahwa atas dasar Berita Acara Tertangkap Tangan Tersebut
ne
ng
Termohon mengeluarkan Surat Perintah Penyidikan Nomor: Sprin-
dik-91/01/12/2016, tanggal 2 Desember 2016, Termohon
do
gu mengeluarkan surat perintah penyidikan sekaligus menetapkan
Pemohon sebagai Tersangka ijon Proyek Pasar Atas Cimahi. ;
18. Bahwa Termohon kemudian melakukan Pemeriksaan terhadap
In
A
Pemohon sebagai Tersangka bukan sebagai saksi sebagaimana
yang terdapat di dalam Berita Acara Pemeriksaan, tanggal 2
ah
lik
Desember 2016 oleh Penyidik Rizka Anungnata, di Kantor
Termohon, padahal pada waktu di rumah Pemohon, Termohon
am
ub
hanya meminta Pemohon untuk ikut ke Jakarta untuk diperiksa
sebagai saksi. ;
19. Bahwa berdasarkan Surat Perintah Penyidikan Nomor: Sprin-dik-
ep
k
si
pernyataan resmi dari Termohon, melalui Wakil Ketua Termohon,
ne
ng
do
gu
ub
ep
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 19
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
kepada pengganti, MIT masih turut kendalikan semua kebijakan
a
pemerintah”, ucap Basaria.
si
e. “Mereka disangka mendapatkan suap dari pengusaha atas
nama Triswara Dhanu Brata dan Hendriza Soleh Gunadi. Dua
ne
ng
pengusaha itu juga ditetapkan sebagai tersangka pemberi
suap”.
do
gu (sumber https://news.detik.com/berita/d-3361548/kpk-tetapkan-
wali-kota-nonaktif-cimahi-dan-suaminya-sebagai-tersangka-
suap, diakses pada 20 Desember 2016)
In
A
f. “Setelah pemeriksaan 1x24 jam, KPK telah melakukan ekspose
dan diputuskan meningkatkan status ke tingkat penyidikan,
ah
lik
dengan menetapkan 4 tersangka, AST, MIT, TDB dan HSG,"
ujar Wakil Ketua KPK Basaria Pandjaitan dalam jumpa pers di
am
ub
Gedung KPK Jakarta, Jumat (2/12/2016). "Menurut pengakuan
mereka, uang itu telah diberikan kepada MIT (Itoc)," kata
Basaria.
ep
k
(http://nasional.kompas.com/read/2016/12/02/22034371/kpk.tet
ah
apkan.wali.kota.cimahi.dan.suaminya.sebagai.tersangka,
R
diakses pada 20 Desember 2016)
si
g. “Penyidik mengamankan buku tabungan transaksi penarikan
ne
ng
Rp.500 juta. Uang itu menurut pengakuan dari TDB dan HSG
diberikan kepada MIT terkait dengan ijon proyek Pasar Atas
Baru yang ada di Cimahi dan sedang dalam pembangunan
do
gu
adi.tersangka.wali.kota.cimahi.dan.suaminya.ditahan.kpk, berita
lik
ub
ep
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 20
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
fotocopy buku di rekening yang di dalamnya adanya catatan
a
penarikan uang sebesar Rp. 500.000.000,- (lima ratus juta rupiah)
si
sementara fisiknya tidak pernah ada. ;
22. Bahwa sejak di rumah Pemohon tanggal 1 Desember 2016, sekitar
ne
ng
pukul 19.00 WIB s.d di kantor Termohon, tanggal 2 Desember 2015,
pukul 10.00 WIB, bahkan sampai pemeriksaan selesai, tidak pernah
do
gu ada bukti uang Rp. 500.000.000,- (lima ratus juta rupiah). ;
23. Bahwa berdasarkan press conference yang dilakukan oleh Termohon
tersebut di atas, selain tidak sesuai dengan fakta-fakta hukum yang
In
A
ada, Termohon dengan sengaja telah melakukan pembunuhan
karakter (Character Assassination) terhadap diri Pemohon sebagai
ah
lik
pasangan calon dalam pemilihan Walikota Cimahi tahun 2017
dengan mengatakan Pemohon terjaring Operasi Tangkap Tangan
am
ub
oleh Termohon dengan barang bukti yang disita di kantor Termohon
di Jakarta, akan tetapi seolah-olah dilakukan pada saat di rumah
Pemohon di Jl. Sari Asih IV No. 16, Kecamatan Sukasari, Kota
ep
k
24. Bahwa atas dasar pada suatu Operasi Tangkap Tangan, sejak
R
tanggal 1 Desember 2016, yang kemudian dibuatkan Berita Acara
si
Tertangkap Tangan, tangan 2 Desember 2016, tanpa suatu barang
ne
ng
do
gu
berikut:
a. Berita Acara Tertangkap Tangan, tanggal 02 Desember 2016,
In
A
ub
ep
Purnomo;
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 21
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
e. Surat Perintah Penyitaan Nomor: Sprin.Sita-98/01/12/2016,
a
tanggal 2 Desember 2016;
si
f. Surat Perintah Penahanan Nomor: Sprin.Han-97/01/12/2016,
tanggal 2 Desember 2016;
ne
ng
g. Surat Perintah Penahanan Lanjutan Nomor: Sprin.Han-
103/23/12/2016, tanggal 16 Desember 2016;
do
gu 25. Bahwa pada tanggal 3 Desember 2016, Termohon melakukan
Penggeledahan terhadap rumah Pemohon di Jl. Sari Asih IV No. 16,
Kecamatan Sukasari, Kota Bandung, Jawa Barat, kemudian
In
A
ditindaklanjuti dengan pemanggilan sejumlah saksi-saksi terkait
setelah menetapkan tersangka dan melakukan penahanan terlebih
ah
lik
dahulu kepada diri Pemohon. ;
B. TENTANG HUKUMNYA
am
ub
B.1. OPERASI TANGKAP TANGAN TERMOHON TERHADAP
PEMOHON TIDAK SAH DAN CACAT HUKUM SERTA TIDAK
BERDASARKAN HUKUM
ep
k
26. Bahwa Pemohon ditangkap, diperiksa dan dibatasi hak asasinya oleh
ah
si
Berita Acara Tertangkap Tangan, tanggal 2 Desember 2016, yang
ne
ng
do
gu
telah menerima sejumlah uang dari Trsiwara Dhanu Brata alias Ade
dan Hendriza Soleh Gunadi alias Ari, dalam rangka mendapatkan
In
A
ub
Hendriza Soleh Gunadi alias ARI kepada Sdr. H.M. ITOC TOCHIJA,
IR., MM melalui ajudan bernama AOM dan SENTOT. Setelah
ka
ep
Suharti
es
M
2. Kartu BNI Mastercard No. 5264 2223 60705586 atas nama Atty
ng
Suharti.
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 22
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
3. Kartu BCA Platinum No 4453770003753904 atas nama Atty
a
Suharti
si
4. Kartu BCA Prioritas No 6019004007461682 atas nama Atty
Suharti
ne
ng
5. Kartu OCBC Bank Liquid Platinum No. 4645 8311 0073 3865
atas nama Atty Suharti.
do
gu 6. Uang kertas dengan Jumlah Rp.16.000.000 dengan rincian:
a) Pecahan Rp. 50.000 sebanyak 120 Lembar dengan Total Rp.
6.000.000,- dan
In
A
b) Pecahan Rp. 100.000 sebanyak 100 Lembar Total Rp.
10.000.000,00,
ah
lik
7. Satu Buah Hand Phone Model A 1429, FCC_ID: BCG E2599A,
IMEI 013620008180861 warna Putih beserta Casing Lolypoly.
am
ub
Dimana barang bukti tersebut diduga terkait tindak pidana.
Atas tindakan tersebut, kemudian Sdr. Atty Suharti (Pemohon)
beserta dengan bukti yang terdapat dalam penangkapan tersebut
ep
k
lebih lanjut.
R
Demikianlah Berita Acara ini dibuat dengan sebenarnya
si
atas kekuatan sumpah jabatan kemudiandi tutup dan ditandatangani
ne
ng
do
gu
alias Ade dan Hendriza Soleh Gunadi alias Ari, dalam rangka
mendapatkan proyek pembangunan di Kota Cimahi tahun 2016-
In
A
lik
ub
ep
es
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 23
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
serta merta menunjukan bahwa Pemohonlah yang menerima uang
a
tersebut Pada tanggal 1 Desember 2016 s.d 2 Desember 2016.
si
28. Bahwa kalimat “Atas tindakan tersebut, kemudian Sdr. Atty Suharti
ne
ng
(Pemohon) beserta dengan bukti yang terdapat dalam penangkapan
tersebut dibawa ke kantor Komisi Pemberantasan Korupsi untuk
do
gu pemeriksaan lebih lanjut” adalah keliru dan tidak berdasarkan fakta
sebenarnya karena:
a. Pada tanggal 1 Desember 2016 s.d 2 Desember 2016, Termohon
In
A
tidak pernah melakukan penggeledahan dan penyitaan yang
biasanya dilakukan pada saat Operasi Tertangkap Tangan
ah
lik
sehingga tidak akan pernah ada barang bukti hasil Operasi
Tertangkap Tangan. Termohon baru melakukan penggeledahan
am
ub
dan penyitaan pada tanggal 3 Desember 2016, sehari setelah
Berita Acara Tertangkap Tangan.
b. Termohon tidak pernah mengamankan bukti sebagaimana
ep
k
si
juta) dan HP I-Phone ke kantor Pemohon pada pagi hari, sekitar
ne
ng
do
gu
Pemohon.
29. Bahwa Operasi Tangkap Tangan yang dilakukan oleh Termohon
m
ub
ep
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 24
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
pidana itu yang menunjukkan bahwa ia adalah pelakunya atau turut
a
melakukan atau membantu melakukan tindak pidana itu.” Di mana
si
menurut Yahya Harahap, yang termasuk tertangkap tangan ada 4
kriteria atau 4 jenis, yaitu:
ne
ng
1) Sedang melakukan tindak pidana atau tengah melakukan tindak
pidana, pelaku dipergoki oleh orang lain.
do
gu 2) Atau dengan segera sesudah beberapa saat tindak pidana itu
dilakukan.
3) Atau sesaat kemudian diserukan oleh khalayak ramai sebagai
In
A
orang yang melakukannya.
4) Atau sesaat kemudian pada orang tersebut “ditemukan” benda
ah
lik
yang diduga keras telah dipergunakan untuk melakukan tindak
pidana yang menunjukkan bahwa ia adalah pelakunya.
am
ub
30. Bahwa pengertian istilah “dengan segera” adalah multi tafsir. Karena
Undang-undang tidak memberi batasan waktu yang tegas.
Seandainya diambil pengertian yang agak lazim dan awam bahwa
ep
k
si
pengertian yang agak mengambang ini dapat memberi keleluasaan
ne
ng
do
gu
ub
ep
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 25
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
32. Bahwa berdasarkan Pasal 18 ayat (2) KUHAP menunjukkan, dalam
si
hal tertangkap tangan, penangkapan dapat dilakukan tanpa surat
perintah dengan ketentuan bahwa penangkap harus: 1) Segera
ne
ng
menyerahkan tertangkap kepada penyidik atau penyidik pembantu
yang terdekat, beserta 2) Segera menyerahkan barang bukti
do
gu kepada penyidik atau penyidik pembantu yang terdekat. ;
33. Bahwa mengacu pada Pasal 18 ayat (2) KUHAP di atas, hubungan
antara Orang Tertangkap dengan Barang Bukti merupakan sesuatu
In
A
yang mutlak dalam keadaan Tertangkap Tangan. Si Tertangkap tidak
bisa berdiri sendiri menjadi Tersangka tanpa adanya Barang Bukti.
ah
lik
Sebaliknya Barang Bukti juga merupakan benda mati bila tidak ada Si
Tertangkap. Dalam perkara Pemohon, inti delik (bestandellen) Pasal
am
ub
12 huruf a dan Pasal 11 UU 20 Tahun 2001 tentang perubahan atas
UU No. 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana
Korupsi, adalah unsur, “menerima hadiah atau janji”. Dalam konteks
ep
k
hadiah atau janji tersebut yang telah diberikan oleh Pengusaha dan
R
diterima oleh Pemohon. ;
si
34. Bahwa mengacu pada istilah yang dipergunakan oleh Pemohon,
ne
ng
do
gu
ub
ep
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 26
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
1 angka 19 KUHAP karena perbuatan Operasi Tertangkap Tangan
a
oleh Termohon merupakan sebuah upaya yang sudah direncanakan
si
dan melewati serangkaian tahap penyelidikan. ;
36. Bahwa Operasi Tertangkap Tangan yang dilakukan Termohon pada
ne
ng
tanggal 1 Desember 2016, sebetulnya bukan Operasi Tertangkap
Tangan melainkan Penangkapan sebagaimana Berita Acara
do
gu Tertangkap Tangan, tanggal 2 Desember 2016, yang berbunyi, “Ia
(Atty Suharti/ Pemohon) telah ditangkap karena diduga telah
menerima sejumlah uang dari Trsiwara Dhanu Brata alias Ade dan
In
A
Hendriza Soleh Gunadi alias Ari, dalam rangka mendapatkan proyek
pembangunan di Kota Cimahi tahun 2016-2017. Karena faktanya
ah
lik
sejak tanggal 1 Desember 2016 Pemohon ditangkap di rumah dan
dikekang kebebasannya. Namun yang aneh yang melakukan
am
ub
penangkapan dalam perkara Pemohon adalah Penyelidik dalam hal
ini Sdr. Rizka Anungnata, bukan Penyidik. ;
37. Bahwa yang berhak melakukan penangkapan adalah Penyidik
ep
k
si
penahanan, penggeledahan dan penyitaan”, karenanya Operasi
ne
ng
do
gu
ub
ep
tidak ada? ;
39. Bahwa dalam kasus Tertangkap Tangan terdapat di dalamnya barang
ah
yaitu:
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 27
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a. benda atau tagihan tersangka atau terdakwa yang seluruh atau
a
sebagian diduga diperoleh dari tindakan pidana atau sebagai hasil
si
dari tindak pidana;
b. benda yang telah dipergunakan secara langsung untuk
ne
ng
melakukan tindak pidana atau untuk mempersiapkannya;
c. benda yang digunakan untuk menghalang-halangi penyelidikan
do
gu tindak pidana;
d. benda yang khusus dibuat atau diperuntukkan melakukan
tindak pidana;
In
A
e. benda lain yang mempunyai hubungan langsung dengan tindak
pidana yang dilakukan. ;
ah
lik
40. Pasal 39 ayat (1) huruf b, d dan e KUHAP memiliki keterkaitan
dengan “barang bukti”. Sebagaimana Pasal 18 ayat (2) KUHAP,
am
ub
setidaknya seseorang yang tertangkap tangan melakukan tindak
pidana, terdapat pada dirinya barang bukti berupa: 1) benda yang
telah dipergunakan untuk melakukan tindak pidana atau untuk
ep
k
si
41. Bahwa Operasi Tertangkap Tangan tanggal 1 Desember 2016, yang
ne
ng
do
gu
ub
ep
yang tertangkap namun tidak ada barang bukti atau sebaliknya ada
R
barang bukti namun tidak ada orang yang tertangkap maka tidak ada
es
M
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 28
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Tangan oleh Termohon tidak memiliki kekuatan hukum untuk
a
melakukan penangkapan dll. karena tidak adanya barang bukti.;
si
43. Bahwa setiap pasal dalam KUHP memiliki inti pasal atau inti delik
(bestanddeelen), di mana dalam konteks tertangkap tangan bagian
ne
ng
yang menjadi inti delik (bestanddeelen) yang menjadi dasar “dugaan”
atau “sangkaan” telah terjadinya tindak pidana, sebagai contoh
do
gu sebagai berikut:
1) Dalam tertangkap tangan tindak pidana perjudian sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 303 KUHP, maka setidak-tidaknya Si
In
A
Penangkap menemukan adanya alat untuk melakukan judi atau
sesuatu yang dipertaruhkan, bisa uang atau barang sebagai
ah
lik
“barang bukti” Si Tertangkap Tangan dan pemenuhan inti delik
(bestanddeelen) pasal perjudian yaitu unsur “bermain judi”.
am
ub
2) Dalam kasus tertangkap tangan pencurian sebagaimana
dimaksud Pasal 362 KUHP, maka setidak-tidaknya Si
Penangkap menemukan adanya sesuatu yang diambil sebagai
ep
k
R
dan pemenuhan inti delik (bestanddeelen) pasal pencurian yaitu
si
unsur “mengambil barang sesuatu, yang seluruhnya atau
ne
ng
do
gu
44. Bahwa Operasi Tangkap Tangan oleh Termohon dan atau Pihak Lain
dalam banyak proses ada barang bukti, sebagaimana contoh:
m
ub
ep
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 29
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
yang diketemukan waktu Operasi Tangkap Tangan adalah uang
a
AS$660 ribu atau 6 milyar;
si
2) Operasi Tangkap Tangan Ketua Kepala Satuan Kerja
Pelaksana Kegiatan Hulu Migas dan Gas Bumi (SKK Migas)
ne
ng
Rudi Rubiandini. Barang bukti yang diketemukan waktu Operasi
Tangkap Tangan adalah uang U$$400.000,-
do
gu 3) Operasi Tangkap Tangan terhadap Fathanah. Penangkapan
dilakukan lantaran Fathanah baru saju menerima uang dari
Direktur Utama PT Indoguna Utama Maria Elizabeth Liman
In
A
melalui anak buahnya, Arya dan Juard Effendi untuk
pengurusan penambahan kuota impor daging sapi. Barang bukti
ah
lik
yang diketemukan waktu Operasi Tangkap Tangan adalah uang
Rp 1 milyar.
am
ub
4) Operasi Tangkap Tangan Akil Muchtar. Uang suap ini diberikan
terkait sengketa Pilkada Gunung Mas dan Lebak, Banten.
Barang bukti yang diketemukan waktu Operasi Tangkap Tangan
ep
k
si
kepada Ketua PTUN Medan Tripeni Irianto Putro dan dua hakim
ne
ng
do
gu
ub
ep
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 30
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Lingkungan (SPPL) PT Tatar Kertabumi di Kabupaten
a
Karawang dan pencucian uang. Barang bukti yang diketemukan
si
waktu Operasi Tangkap Tangan adalah uang AS$424.329.
9) Operasi Tangkap Tangan Deviyanti yang telah menerima suap
ne
ng
dari pihak yang sedang beperkara dalam kasus dugaan korupsi
dana BPJS Kabupaten Subang. Barang bukti yang diketemukan
do
gu waktu Operasi Tangkap Tangan adalah uang Rp528 juta.
10) Operasi Tertangkap Tangan Mohammad Sanusi anggota DPRD
DKI periode 2014-2019 yang diduga telah melakukan Tindak
In
A
Pidana Pencucian Uang. Barang bukti yang diketemukan waktu
Operasi Tangkap Tangan adalah uang Rp1,14 miliar.
ah
lik
11) Operasi Tangkap Tangan Rohadi didakwa menjadi perantara
suap untuk Hakim Ifa Sudewi. Barang bukti yang diketemukan
am
ub
waktu Operasi Tangkap Tangan adalah uang sebesar Rp. 350
juta.
12) Operasi Tangkap Tangan Janner Purba dan Toton. Diduga
ep
k
si
13) Operasi Tangkap Tangan Direktur PT Brantas Abipraya
ne
ng
do
gu
ub
ep
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 31
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
17) Operasi Tangkap Tangan Edy Nasution terkait terkait
a
penundaan aanmaning (peringatan eksekusi) Putusan di
si
kepaniteraan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. Barang bukti
yang diketemukan waktu Operasi Tangkap Tangan adalah uang
ne
ng
Rp. 150 juta.
18) Operasi Tangkap Tangan terhadap Ketua DPR Irman Gusman
do
gu terkait penerimaan Supa Kuota Import Gula dari Direktur Utama
CV Semesta Berjaya. Barang bukti yang diketemukan waktu
Operasi Tangkap Tangan adalah uang Rp. 100 juta.
In
A
19) Operasi Tangkap Tangan terhadap Dewi Yasin Limpo terkait
Program Listrik Energi Baru dan Terbarukan di Kabupaten
ah
lik
Deiyai Provinsi Papua. Barang bukti yang diketemukan waktu
Operasi Tangkap Tangan adalah uang 177.700 Dollar
am
ub
Singapura.
20) Operasi Tangkap Tangan terhadap Bupati Subang yang
bernama Ojang Suhandi sebagai tersangka dalam kasus Badan
ep
k
si
21) Operasi Tangkap Tangan (OTT) terhadap Direktur Utama PT
ne
ng
do
gu
ub
ep
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 32
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
24) Satuan Tugas Bidang Profesi dan Pengamanan Polda Lampung
a
melakukan Operasi Tangkap Tangan (OTT) terhadap Kepala
si
Unit V Kendaraan Bermotor Polresta Bandar Lampung Ipda
Abdur Rohim. Dia ditangkap saat diduga menerima suap pinjam
ne
ng
pakai barang bukti kendaraan. Dengan Barang Bukti satu unit
mobil Lohan Losback Tronton putih dan uang sebesar Rp. 20
do
gu Juta Rupiah.
25) Tim Saber Pungli Kejaksaan Agung dan Kejaksaan Tinggi Jawa
Timur (Jatim) melakukan Operasi Tangkap Tangan (OTT)
In
A
terhadap jaksa yang diduga menerima suap dari kasus perkara
penjualan tanah di Sumenep, Jatim. Barang bukti yang
ah
lik
diketemukan waktu Operasi Tangkap Tangan adalah uang
sebesar Rp. 1,5 Miliar.
am
ub
26) Polisi melakukan Operasi Tangkap Tangan di Kantor
Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Jakarta Pusat. Operasi
ini diduga terkait pungutan liar (pungli) perizinan yang dilakukan
ep
k
si
sebesar Rp. 61 Juta Rupiah dan Enam Buku tabungan sebesar
ne
ng
do
gu
berawal dari laporan dua korban PNS (Guru) yang akan mutasi
dari Kalimantan Barat ke Malang. Barang bukti yang
In
A
ub
ep
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 33
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
hal barang bukti yang dijadikan sarana untuk mempersiapkan atau
a
melakukan tindak pidana tidak diketemukan pada saat Tertangkap
si
Tangan maka peristiwa Tertangkap Tangan tidak sah dan cacat
hukum, karenanya Berita Acara Tertangkap Tangan yang dibuat
ne
ng
sesudahnya menjadi tidak sah dan cacat hukum. ;
46. Bahwa dalam peristiwa Tertangkap Tangan terhadap diri Pemohon
do
gu pada tanggal 1 Desember 2016, Termohon tidak melakukan
penggeledahan, penyitaan, pemeriksaan di rumah Pemohon.
Termohon tidak pernah melakukan usaha-usaha untuk menemukan
In
A
uang Rp. 500.000.000,- (lima ratus juta rupiah) yang dituduhkan telah
diterima oleh Pemohon dari Pengusaha Ade dan Ari. Karenanya
ah
lik
prasyarat mutlak adanya barang bukti sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 18 ayat (2) KUHAP tidak terpenuhi maka Operasi Tertangkap
am
ub
Tangan yang dilakukan Termohon pada diri Pemohon tidak sah dan
cacat hukum. ;
47. Bahwa karena Operasi Tertangkap Tangan atas diri Pemohon tidak
ep
k
sah dan cacat hukum maka seluruh perbuatan Termohon dan upaya
ah
si
51/KPK/12/2016, tanggal 2 Desember 2016.
ne
ng
do
gu
ub
ep
48. Bahwa dengan demikian, patut dan beralasan hukumlah bila Ketua
Pengadilan Negeri cq. Majelis Hakim yang memeriksa, mengadili
ah
Desember 2016 atas diri Pemohon tidak sah dan cacat hukum
es
M
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 34
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
penyitaan terhadap Pemohon atau harta benda Pemohon menjadi
a
tidak sah dan cacat hukum serta patut dibatalkan. ;
si
B.2 PENERBITAN SURAT PERINTAH PENYIDIKAN SEKALIGUS
PENETAPAN TERSANGKA TIDAK SAH KARENA TERMOHON TIDAK
ne
ng
MEMILIKI 2 ALAT BUKTI YANG SAH
49. Bahwa pada hari Jum’at, tanggal 2 Desember 2016, Termohon
do
gu berdasarkan Surat Perintah Penyidikan Nomor: Sprint. Dik- 91
/01/12/2016, tanggal 2 Desember 2016, menetapkan Pemohon
sebagai Tersangka dalam perkara dugaan Tindak Pidana Korupsi
In
A
menerima hadiah atau janji yang diberikan oleh Triswara Danu
Barata/TDB (alias Ade) dan Hendriza Soleh Gunadi/HSG (alias Ari)
ah
lik
melalui M. Itoc Tochija berkaitan dengan proyek Pasar Atas Baru
Cimahi Tahun 2017, sebagaimana dimaksud dalam ketentuan Pasal
am
ub
12 huruf a atau Pasal 11 UU Nomor 31 Tahun 1999 sebagaimana
telah diubah dengan UU Nomor 20 Tahun 2001 tentang
Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. ;
ep
k
si
bagi Termohon menetapkan status Tersangka kepada Pemohon
ne
ng
do
gu
sebagai Tersangka dengan suatu alat bukti harus diuji dengan norma
Pasal 1 angka 2, Pasal 1 angka 14 KUHAP dihubungkan dengan
In
A
norma Pasal 183, Pasal 184 KUHAP untuk menilai apakah tindakan
Termohon dalam perkara a quo ini sah atau tidak sah. Karenanya
ah
ub
ep
dapat dibenarkan?
es
M
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 35
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
3) Apakah penetapan Tersangka yang tidak melalui proses
a
pemeriksaan terlebih dahulu baik terhadap Pemohon ataupun
si
Saksi-Saksi dibenarkan oleh KUHAP?
4) Apakah bukti rekaman sebagai bukti Petunjuk di dalam UU
ne
ng
Tipikor dapat serta merta dijadikan sebagai alat bukti dapat
menetapkan seseorang menjadi tersangka? ;
do
gu 52. Bahwa berdasarkan Pasal 38 ayat (1) UU No. 30 tahun 2002 tentang
KPK yang berbunyi, “Segala kewenangan yang berkaitan dengan
penyelidikan, penyidikan, dan penuntutan yang diatur dalam UU
In
A
Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana berlaku juga
bagi penyelidik, penyidik, dan penuntut umum pada Komisi
ah
lik
Pemberantasan Korupsi”, serta Pasal 39 ayat (1), yang berbunyi,
“Penyelidikan, penyidikan, dan penuntutan tindak pidana korupsi
am
ub
dilakukan berdasarkan hukum acara pidana yang berlaku dan
berdasarkan Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang
Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah diubah
ep
k
si
Undang ini.” dan Pasal 26 UU No. 31 Tahun 1999 sebagaimana
ne
ng
do
gu
ub
ep
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 36
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
diterima, atau disimpan baik secara biasa maupun elektronik atau
a
optik.
si
3) Dalam hal penyelidik melakukan tugasnya tidak menemukan bukti
permulaan yang cukup sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
ne
ng
penyelidik melaporkan kepada Komisi Pemberantasan Korupsi dan
Komisi Pemberantasan Korupsi menghentikan penyelidikan;
do
gu 4) Dalam hal Komisi Pemberantasan Korupsi berpendapat bahwa
perkara tersebut diteruskan, Komisi Pemberantasan Korupsi
melaksanakan penyidikan sendiri atau dapat melimpahkan
In
A
perkara tersebut kepada penyidik Kepolisian atau Kejaksaan;
5) Dalam hal penyidikan dilimpahkan kepada Kepolisian atau
ah
lik
Kejaksaan sebagaimana ayat (4), Kepolisian atau Kejaksaan wajib
melaksanakan koordinasi dan melaporkan perkembangan
am
ub
penyidikan kepada Komisi Pemberantasan Korupsi. ;
54. Bahwa norma bukti permulaan yang cukup diukur dari 2 alat bukti
diperkuat dengan putusan Mahkamah Konstitusi terhadap Uji Materi
ep
k
si
- Frasa “bukti permulaan”, “bukti permulaan yang cukup”, dan “bukti
ne
ng
do
gu
cukup”,dan “bukti yang cukup” adalah minimal dua alat bukti yang
lik
ub
ep
adalah minimal dua alat bukti yang termuat dalam Pasal 184
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 37
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara
a
Pidana;
si
55. Bahwa dalam melakukan penyidikan terhadap Pemohon, Termohon
tidak melakukan pemeriksaan sesuai asas kepastian hukum yang
ne
ng
adil, karena ketika Pemohon ditetapkan sebagai Tersangka belum
ada dua alat bukti sebagaimana dimaksud Pasal 184 KUHAP dan
do
gu juga tidak ada barang bukti waktu Operasi Tangkap Tangan sebagai
bagian 2 alat bukti, sebagaimana dimaksud oleh Putusan MK No.
21/PUU-XII/2014 yang menyatakan: “…menurut Mahkamah, agar
In
A
memenuhi asas kepastian hukum yang adil sebagaimana ditentukan
dalam Pasal 28D ayat (1) UUD 1945 serta memenuhi asas lex certa
ah
lik
dan asas lex stricta dalam hukum pidana maka frasa “bukti
permulaan”, “bukti permulaan yang cukup”, dan “bukti yang cukup”
am
ub
sebagaimana ditentukan dalam Pasal 1 angka 14, Pasal 17, dan
Pasal 21 ayat (1) KUHAP harus ditafsirkan sekurang-kurangnya dua
alat bukti yang termuat dalam Pasal 184 KUHAP dan disertai dengan
ep
k
si
dengan prosedur formil yang berlaku dan didukung oleh 2 alat bukti. ;
ne
ng
57. Bahwa bukti permulaan yang terwujud dalam 2 alat bukti haruslah
membuktikan terpenuhinya semua unsur atau semua elemen tindak
pidana dalam Pasal yang disangkakan, bukan hanya memenuhi
do
gu
yang berlaku serta didukung oleh alat bukti yang memenuhi syarat
secara kuantitas dan kualitas yang dapat digunakan oleh Termohon
m
ub
ep
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 38
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
59. Bahwa Pasal 12 huruf a berbunyi “Dipidana dengan pidana penjara
a
seumur hidup atau pidana penjara paling singkat 4 (empat) tahun dan
si
paling lama 20 (dua puluh) tahun dan pidana denda paling sedikit Rp
200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah) dan paling banyak Rp
ne
ng
1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah) pegawai negeri atau
penyelenggara negara yang menerima hadiah atau janji, padahal
do
gu diketahui atau patut diduga bahwa hadiah atau janji tersebut
diberikan untuk menggerakkan agar melakukan atau tidak melakukan
sesuatu dalam jabatannya, yang bertentangan dengan
In
A
kewajibannya”. Adapun elemen unsur-unsur nya adalah sebagai
berikut:
ah
lik
1) pegawai negeri atau penyelenggara negara
2) yang menerima hadiah atau janji,
am
ub
3) padahal diketahui atau patut diduga
4) bahwa hadiah atau janji tersebut diberikan untuk menggerakkan
agar melakukan atau tidak melakukan sesuatu dalam jabatannya,
ep
k
si
sebagaimana telah diubah dengan UU Nomor 20 Tahun 2001 tentang
ne
ng
do
gu
ub
ep
es
Pemohon yang
ng
penyelenggara Negara
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 39
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
2. yang menerima hadiah atau janji Bukti Pemohon menerima
a
hadiah, dalam hal ini
si
berupa adanya uang suap
Rp. 500 juta dan 1 bukti
ne
ng
lain sebagaimana Pasal
184 KUHAP;
do
gu 3. padahal diketahui atau patut diduga 2 alat bukti sebagaimana
Pasal 184 KUHAP
berkenaan dengan adanya
In
A
kesengajaan atau
kelalaian dari Pemohon.
ah
lik
4. bahwa hadiah atau janji tersebut diberikan untuk 2 alat bukti sebagaimana
menggerakkan agar melakukan
tidak Pasal 184 KUHAP, atau
am
ub
melakukan sesuatu dalam jabatannya, yang berkenaan dengan hadiah
bertentangan dengan kewajibannya
tersebut dipergunakan
secara melawan hukum
ep
k
menggerakkan agar
R
si
melakukan atau tidak
melakukan sesuatu dalam
ne
ng
jabatannya, yang
bertentangan dengan
kewajibannya sesuai
do
gu
lik
singkat 1 (satu) tahun dan paling lama 5 (lima) tahun dan atau pidana
denda paling sedikit Rp 50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) dan
paling banyak Rp 250.000.000,00 (dua ratus lima puluh juta rupiah)
m
ub
atau janji padahal diketahui atau patut diduga, bahwa hadiah atau
ep
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 40
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
3) padahal diketahui atau patut diduga,
a
4) bahwa hadiah atau janji tersebut diberikan karena kekuasaan atau
si
kewenangan yang berhubungan dengan jabatannya, atau yang
menurut pikiran orang yang memberikan hadiah atau janji tersebut
ne
ng
ada hubungan dengan jabatannya. ;
63. Bahwa dalam hal Termohon berkeyakinan Pemohon melakukan
do
gu perbuatan pidana Pasal 11 UU Nomor 31 Tahun 1999 sebagaimana
telah diubah dengan UU Nomor 20 Tahun 2001 tentang
Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, maka Termohon harus
In
A
menemukan bukti permulaan yang cukup berupa 2 alat bukti seluruh
unsur, bukan cuma inti delik. Dan terpenuhinya unsur tersebut
ah
lik
haruslah dimiliki sebelum tanggal penetapan Tersangka yaitu
tanggal 2 Desember 2016, berbarengan dengan diterbitkannya
am
ub
Surat Perintah Penyidikan Nomor: Sprint. Dik- 91 /01/12/2016,
tanggal 2 Desember 2016. Jika Termohon berkeyakinan Pemohon
melakukan tindak pidana sebagaimana dimaksud pada Pasal 11,
ep
k
R
NO. UNSUR PEMENUHAN 2 ALAT
si
BUKTI
ne
ng
do
gu
penyelenggara Negara
2. yang menerima hadiah atau janji Bukti Pemohon menerima
ah
lik
ub
ep
es
kesengajaan atau
M
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 41
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
karena kekuasaan atau kewenangan yang Pasal 184 KUHAP,
a
berhubungan dengan jabatannya, atau yang berkenaan dengan hadiah
si
menurut pikiran orang yang memberikan hadiah tersebut dipergunakan
atau janji tersebut ada hubungan dengan
secara melawan hukum
ne
ng
jabatannya
oleh Pemohon karena
kekuasaan atau
do
gu kewenangan
berhubungan
yang
dengan
jabatannya, atau yang
In
A
menurut pikiran orang
yang memberikan hadiah
ah
lik
atau janji tersebut ada
hubungan dengan
am
ub
jabatannya (suap pasif)
si
tanggal 1 Desember 2008 dengan tahap-tahap sebagai berikut: (Vide
Putusan Nomor 36/Pid.Prap/2015/PN.JKT.SEL)
ne
ng
do
gu
lik
ub
ep
es
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 42
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
67. Bahwa berdasarkan Surat Perintah Penggeledahan Nomor:
si
Sprint.Dah 71/20-23/12/2016 tertanggal 02 Desember 2016, dan
Surat Perintah Penyitaan Nomor : Sprin.Sita 98/01/12/2016, tanggal 2
ne
ng
Desember 2016, Termohon pada tanggal 3 Desember 2016 (sehari
setelah penetapan tersangka Pemohon), Termohon melakukan
do
gu penggeledahan di Sari Asih IV No. 16, Kecamatan Sukasari, Kota
Bandung, Jawa Barat, berdasarkan Berita Acara Penggeledahan,
tanggal 3 Desember 2016 yang ditandatangani oleh A. Damanik,
In
A
Rizka Anungnata dan Rossa Purbo Bekti selaku penyidik Termohon. ;
68. Bahwa Termohon pada tanggal 3 Desember 2016 (sehari setelah
ah
lik
penetapan tersangka Pemohon), setelah melakukan penggeledahan
Termohon melakukan penyitaan terhadap 42 item barang di rumah
am
ub
Pemohon berdasarkan Berita Acara Penyitaan, tanggal 3 Desember
2016, yang ditandatangani oleh A. Damanik, Rizka Anungnata dan
Rossa Purbo Bekti selaku penyidik Termohon. ;
ep
k
69. Bahwa seluruh bukti yang didapatkan oleh Termohon pada tanggal 3
ah
si
70. Bahwa selain melakukan penggeledahan dan penyitaan terhadap
ne
ng
do
gu
2016.
3) Yana, diperiksa sebagai saksi pada 9 Desember 2016.
ah
ub
ep
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 43
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
melakukan penetapan tersangka terlebih dahulu tanpa adanya 2 alat
a
bukti. ;
si
72. Bahwa Pemohon telah ditetapkan sebagai Tersangka tanpa terlebih
dahulu dilakukan Penyidikan sebagaimana dimaksud dalam
ne
ng
ketentuan Pasal 1 angka 2 KUHAP, yang berbunyi “Penyidikan
adalah serangkaian tindakan penyidik dalam hal dan menurut cara
do
gu yang diatur dalam undang-undang
mengumpulkan bukti yang dengan bukti itu membuat terang tentang
ini untuk mencari serta
In
A
Dengan demikian makna dari penyidikan harus terlebih dahulu
mencari dan mengumpulkan bukti untuk membuat terang tentang
ah
lik
tindak pidana yang terjadi. Dari bukti-bukti tersebut kemudian baru
ditetapkan tersangkanya. Akan tetapi pada kenyataannya terhadap
am
ub
Pemohon telah ditetapkan terlebih dahulu sebagai Tersangka terkait
terpidana dengan keluarnya Surat Perintah penyidikan dengan Surat
Perintah Penyidikan Nomor: Sprint. Dik- 91 /01/12/2016, tanggal 2
ep
k
si
tersebut. ;
ne
ng
do
gu
tanggal 28 April 2015 jo. Pasal 44 ayat (2) UU No. 20 Tahun 2002
tentang KPK, seharusnya Termohon juga berpedoman pada
In
A
ketentuan Pasal 183 KUHAP, yaitu sama dengan syarat bagi hakim
dalam menjatuhkan pidana kepada seseorang, yaitu sekurang-
ah
ub
terlibat di dalamnya. ;
74. Bahwa perbandingan Penetapan Pemohon sebagai Tersangka oleh
ka
ep
berikut: ;
es
M
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 44
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
No. Pasal 1 angka 2 SOP Penyidikan KPK Fakta Perkara
a
KUHAP No. 01/23/2008 Pemohon
si
1 Desember 2016
1. Mencari dan Pemeriksaan atas Saksi Penetapan
ne
ng
mengumpul-kan bukti Tersangka,
bersamaan dengan
do
gu2. Bukti membuat terang Pemeriksaan atas ahli
keluarnya SPRINDIK
Pemeriksaan atas
tentang tindak pidana Saksi
In
A
3. Guna menemukan Pemeriksaan Barang Pemeriksaan Bukti
tersangkanya Bukti
ah
lik
4. Pemeriksaan Calon Pemeriksaan
Tersangka Tersangka
am
ub
5. Penetapan Tersangka
75. Bahwa dengan demikian sesuai Pasal 1 angka 2 KUHAP, dan sesuai
ep
k
tersangka telah jelas. Namun fakta hukum yang terjadi adalah bahwa
R
si
Termohon melakukan urutan kegiatan penyidikan secara terbalik dan
bertentangan dengan Pasal 1 angka 2 KUHAP serta SOP Penyidikan
ne
ng
do
2016 tanpa adanya barang bukti uang suap.
gu
lik
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 45
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
terhadap permohonan tentang tidak sahnya penetapan tersangka
a
hanya menilai aspek formil, yaitu apakah ada paling sedikit 2 (dua)
si
alat bukti yang sah dan tidak memasuki materi perkara.”, maka
sangat beralasan bagi Hakim yang mulia untuk mengabulkan
ne
ng
permohonan Praperadilan ini. ;
do
gu B.3. TIDAK SAHNYA OPERASI TANGKAP TANGAN DAN SURAT
PERINTAH PENYIDIKAN SERTA PENETAPAN TERSANGKA
BERIMPLIKASI PADA TIDAK SAHNYA SELURUH UPAYA PAKSA
In
A
TERMOHON
78. Bahwa berdasarkan uraian di atas, patut dan beralasan hukum bila
ah
lik
kemudian Berita Acara Tertangkap Tangan, tanggal 2 Desember
2016 an. Pemohon dinyatakan tidak sah dan cacat hukum- ;
am
ub
79. Bahwa berdasarkan uraian di atas, patut dan beralasan hukum bila
kemudian Surat Perintah Penyidikan Nomor: Sprint. Dik- 91
/01/12/2016 tanggal 2 Desember 2016 serta Penetapan Tersangka
ep
k
80. Bahwa patut dan beralasan hukum bila Yang Mulia Ketua Pengadilan
R
Negeri Jakarta Selatan menyatakan tidak sah serta cacat hukum: 1)
si
Berita Acara Tertangkap Tangan, tanggal 2 Desember 2016 an.
ne
ng
do
gu
III. PETITUM
lik
Berdasarkan seluruh dalil dan bukti yang telah diuraikan di atas, oleh karenanya
tidak berlebihan dan cukup alasan hukum kiranya Pemohon mohon ke hadapan
m
ub
ep
atas diri Pemohon tidak sah, cacat hukum dan tidak berdasar atas hukum
es
M
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 46
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
3. Menyatakan Penyidikan yang dilakukan oleh Termohon berkenaan dengan
a
peristiwa pidana sebagaimana dinyatakan dalam penetapan sebagai
si
Tersangka terhadap diri Pemohon yang diduga melanggar Pasal 12 huruf a
atau Pasal 11 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang
ne
ng
Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi jo. Undang-Undang Nomor 20
Tahun 2001 tentang Perubahan atas Undang undang Nomor 31 Tahun
do
gu 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi jo. Pasal 55 ayat (1)
ke-1 KUHP adalah tidak sah, cacat hukum dan tidak berdasar atas hukum,
oleh karenanya penyidikan a quo tidak mempunyai kekuatan hukum
In
A
mengikat, dan oleh karena itu diperintahkan kepada Termohon untuk
menghentikan penyidikan berdasarkan Surat Perintah Penyidikan Nomor:
ah
lik
Sprint. Dik- 91 /01/12/2016 tanggal 2 Desember 2016;
4. Menyatakan menurut hukum tindakan Termohon menetapkan Pemohon
am
ub
sebagai Tersangka yang melanggar Pasal 12 huruf a atau Pasal 11
Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak
Pidana Korupsi jo. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang
ep
k
Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi jo. Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP
R
berdasarkan Surat Perintah Penyidikan Nomor: Sprint. Dik- 91 /01/12/2016
si
tanggal 2 Desember 2016 adalah tidak sah, cacat hukum dan tidak
ne
ng
do
gu
hukum mengikat;
lik
ub
oleh Termohon;
8. Memerintahkan Termohon untuk merehabilitasi nama baik Pemohon;
ka
ep
10. Menghukum Termohon untuk membayar biaya perkara yang timbul dalam
R
perkara a quo;
es
M
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 47
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
R
si
Atau
ne
ng
Jika Yang Mulai Majelis Hakim Praperadilan berpendapat lain, Pemohon
sampaikan kiranya berkenan untuk menjatuhkan putusan yang seadil-adilnya (Ex
do
gu
Aequo At Bono);
In
A
datang menghadap kuasanya : ANDI SYAFRANI SH MCCL, dan MELLISA
ANGGRAINI SH MH demikian juga Termohon datang menghadap Kuasanya
ah
lik
Tertanggal 4 Januari 2017
am
ub
Menimbang, bahwa setelah para pihak datang menghadap selanjutnya
Pemohon membacakan surat permohonannya, setelah diadakan perbaikan di
depan Persidangan tertanggal 16 Januari 2017 yang isinya tetap dipertahankan;
ep
k
si
selengkapnya sebagai berikut :
ne
ng
EKSEPSI
Berdasarkan hal tersebut, dengan ini kami sampaikan Keberatan-Keberatan
do
Termohon atas Permohonan Praperadilan yang diajukan oleh Pemohon sebagai
gu
berikut:
1. EKSEPSI TENTANG MATERI PERMOHONAN PRAPERADILAN TELAH
In
A
lik
ub
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 48
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
permulaan yang cukup berupa 2 alat bukti seluruh unsur, bukan cuma
a
inti delik...”.”
si
Terhadap dalil-dalil Pemohon, maka Termohon memberikan
jawaban/tanggapan sebagai berikut :
ne
ng
1) Bahwa dalil Pemohon tersebut ingin menggiring persidangan
praperadilan ke dalam arena permasalahan terkait dengan pokok
do
gu perkara, khususnya ketika Pemohon menjabarkan tentang unsur-unsur
Pasal dan cara dan mekanisme pembuktian terhadap masing-masing
unsur pidana tersebut.
In
A
2) Bahwa Pasal 1 Angka 10 jo Pasal 77 KUHAP dengan jelas dan tegas
serta terbatas (limitatif) telah memberikan batasan kewenangan
ah
lik
pemeriksaan Praperadilan sebagai berikut:
“Praperadilan adalah wewenang Pengadilan Negeri untuk memeriksa
am
ub
dan memutus menurut cara yang diatur dalam undang-undang ini,
tentang:
a. sah atau tidaknya suatu penangkapan dan atau penahanan atas
ep
k
kuasa tersangka;
R
b. sah atau tidaknya penghentian penyidikan atau penghentian
si
penuntutan atas permintaan demi tegaknya hukum dan
ne
ng
keadilan;
c. permintaan ganti kerugian atau rehabilitasi oleh tersangka atau
keluarganya atau pihak lain atas kuasanya yang perkaranya
do
gu
ub
ep
Adapun PERMA Nomor 4 Tahun 2016 Pasal 2 ayat (2) dan ayat (4)
es
M
selengkapnya berbunyi :
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 49
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
(1) ....
a
(2) Pemeriksaan Praperadilan terhadap permohonan tentang tidak
si
sahnya penetapan tersangka hanya menilai aspek formil, yaitu
apakah ada paling sedikit 2 (dua) alat bukti yang sah dan tidak
ne
ng
memasuki materi perkara.
(3) ...
do
gu (4) Persidangan perkara Praperadilan tentang tindak sahnya penetapan
tersangka, penyitaan dan penggeledahan dipimpin oleh Hakim
Tunggal karena sifat pemeriksaannya yang tergolong singkat dan
In
A
pembuktiannya yang hanya memeriksa aspek formil.
(5) ...
ah
lik
4) Berdasarkan ketentuan-ketentuan KUHAP dan PERMA Nomor 4 Tahun
2016 yang diuraikan di atas, maka dalil-dalil Pemohon tersebut telah
am
ub
nyata-nyata memasuki materi pokok perkara dugaan tindak pidana
korupsi yang disangkakan terhadap Pemohon yang pembuktian unsur-
unsur tindak pidananya bukan merupakan lingkup kewenangan
ep
k
si
pidana sudah masuk dalam materi pokok perkara dan bukan lagi
ne
ng
do
gu
6) Oleh karena itu, tidak tepat dan tidak beralasan hukum apabila Hakim
Praperadilan dalam perkara a quo yang memeriksa, mengadili, dan
ah
ub
ep
(pledooi).
es
M
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 50
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
kewenangan lembaga Praperadilan, sehingga permohonan sudah
a
sepatutnya ditolak atau setidak-tidaknya dinyatakan tidak dapat
si
diterima (niet ontvankelijke verklaard).
2. PERMOHONAN PRAPERADILAN TIDAK DAPAT DIPERKARAKAN
ne
ng
(EXCEPTIO PEREMPTORIA ATAU PEREMPTOIR EXCEPTIE)
Dalil Pemohon yang disampaikan dalam Petitum pada angka 3 halaman 37
do
gu menyatakan sebagai berikut:
”Menyatakan Penyidikan yang dilakukan oleh Termohon berkenaan dengan
peristiwa pidana sebagaimana dinyatakan dalam penetapan sebagai
In
A
Tersangka terhadap diri Pemohon yang diduga melanggar Pasal 12 huruf a
atau Pasal 11 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang
ah
lik
Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi jo. Undang-Undang Nomor 20
Tahun 2001 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 31 Tahun
am
ub
1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana korupsi jo. Pasal 55 ayat (1)
ke-1 KUHAP adalah tidak sah, cacat hukum dan tidak berdasar atas hukum,
oleh karenanya penyidikan a quo tidak mempunyai kekuatan hukum
ep
k
si
Termohon berpendapat bahwa terhadap dalil-dalil Pemohon tersebut adalah
ne
ng
do
gu
ub
ep
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 51
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
memutus tentang sah/tidaknya penyidikan sebagaimana dimasukkan
a
Pemohon di dalam permohonan.
si
3. Bahwa Pemohon mencoba mengkonstruksikan obyek praperadilan
berupa sah/tidaknya penetapan tersangka sama dengan atau membawa
ne
ng
konsekwensi hukum sah/tidaknya penyidikan, padahal maksud dari
Putusan MK No. 21/PUU-XII/2014 dan PERMA No. 4 Tahun 2016
do
gu tidaklah demikian.
Putusan MK No. 21/PUU-XII/2014 halaman 106 – 107 :
”Namun permasalahannya adalah bagaimana ketika tidak dilakukan secara
In
A
ideal dan dan benar, dimana seseorang yang sudah ditetapkan menjadi
tesangka memperjuangkan haknya dengan ikhtiar hukum bahwa ada yang
ah
lik
salah dalam menetapkan seseorang menjadi tersangka... Oleh karena
penetapan tersangka adalah bagian dari proses penyidikan yang
am
ub
merupakan perampasan terhadap hak asasi manusia maka seharusnya
penetapan tersangka oleh penyidik merupakan obyek yang dapat
dimintakan perlindungan melalui ikhtiar hukum pranata praperadilan. ”
ep
k
R
sahnya penetapan tersangka tidak menggugurkan Penyidik untuk
si
menetapkan yang bersangkutan sebagai tersangka lagi setelah
ne
ng
memenuhi paling sedikit dua alat bukti baru yang sah, berbeda dengan alat
bukti sebelumnya yang berkaitan dengan materi perkara.”
4. Bahwa berdasarkan Putusan MK No. 21/PUU-XII/2014 dan PERMA No. 4
do
gu
ub
ep
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 52
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
surat perintah penghentian penyidikan dan penuntutan dalam perkara tindak
a
pidana korupsi.” Konsekwensi logis dari pengaturan ini adalah meskipun
si
dalam petitumnya Pemohon menyatakan agar Hakim Praperadilan
menjatuhkan putusan yang salah satunya adalah memerintahkan kepada
ne
ng
Termohon untuk menghentikan penyidikan, maka Termohon berdasarkan
UU KPK tidak diberikan kewenangan atau dibenarkan untuk menghentikan
do
gu penyidikan.
6. Surat Perintah Penyidikan Nomor.: 91/01/10/2016 tanggal 2 Desember
2016 adalah Surat Perintah dari Pimpinan Termohon kepada Penyidik pada
In
A
Termohon untuk melaksanakan proses penyidikan dugaan tindak pidana
korupsi yang diduga dilakukan Pemohon sebagai Tersangka selaku
ah
lik
Walikota Cimahi bersama H.M. Itoc Tochija yaitu menerima hadiah atau
janji dari Triswara Dhanu Brata alias Ade bersama Hendriza Soleh Gunadi
am
ub
alias Ari terkait dengan pembangunan fisik Pasar Kota Cimahi Tahun
anggaran 2016 dan 2017, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 huruf a
atau Pasal 11 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang
ep
k
si
Korupsi (UU TIPIKOR) jo. Pasal 55 ayat (1) KUHP.
ne
ng
do
gu
mempunyai kekuatan hukum mengikat, dan oleh karena itu Surat Perintah
Penyidikan dihentikan sudah sepatutnya ditolak atau setidak-tidaknya
In
A
ub
ep
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari jawaban Termohon atas alasan
permohonan Praperadilan.
ah
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 53
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Selanjutnya terhadap alasan Pemohon dalam perkara a quo, Termohon
a
menyampaikan jawaban/tanggapan sebagai berikut:
si
1. KRONOLOGIS PERISTIWA TANGKAP TANGAN TERHADAP DIRI
PEMOHON
ne
ng
1) Bahwa penyelidikan yang dilakukan Termohon bermula dari adanya
dugaan tindak pidana berupa penerimaan hadiah atau janji oleh
do
gu Penyelenggara Negara terkait Proyek Pembangungan Pasar Atas di
Kabupaten Kota Cimahi yang diduga dilakukan oleh Pemohon selaku
Walikota Cimahi bersama-sama dengan Sdr. M. Itoc Tochija yang
In
A
merupakan suami Pemohon yang diduga menerima hadiah atau janji
dari Sdr. Triswara Dhanu Brata alias Sdr. Ade dan Sdr. Hendriza Soleh
ah
lik
Gunadi alias Sdr. Ari.
2) Bahwa dalam proses penyelidikan yang dilakukan Termohon terhadap
am
ub
dugaan penerimaan hadiah atau janji tersebut, Termohon mendapatkan
fakta-fakta berdasarkan data, informasi dan komunikasi antara Pemohon
dan pihak-pihak terkait lainnya sebagai berikut:
ep
k
si
bidang general contractor, yang antara lain mengerjakan segala
pekerjaan di bidang konstruksi. Sdr. HENDRIZA SOLEH GUNADI
ne
ng
alias Sdr. ARI sebagai General Manager PT. SWARA MAJU JAYA
yang bertugas menjalankan operasional perusahaan. Di Kota Cimahi,
PT SWARA MAJU JAYA melalui PT. CITRA PRASASTI
do
gu
lik
ub
ep
es
pembangunan Pasar Atas Cimahi tahun 2017, namun saat itu belum
M
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 54
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Bahwa pada hari Rabu, tanggal 23 November 2016, Sdr. ADE
a
menginformasikan kepada Sdr. ARI bahwa Sdr. YANA RUMBAYAN
si
(pihak swasta/perantara) menawarkan paket pekerjaan
pembangunan Pasar Atas Cimahi tahap 2 (dua) dengan nilai proyek
ne
ng
total sebesar Rp57.000.000.000,- (lima puluh tujuh milyar rupiah)
dengan masing-masing proyek sebesar Rp3.000.000.000,00 (tiga
do
gu milyar rupiah) untuk Sarana dan Prasarana tahap II, sebesar
Rp44.000.000.000,00 (empat puluh empat milyar rupiah) untuk Pasar
Atas Baru II dan sebesar Rp10.000.000.000,00 (sepuluh milyar
In
A
rupiah) Pasar Basahan Tahap II.
Bahwa pada hari Kamis, tanggal 24 November 2016, bertempat di
ah
lik
Hotel Deleris, Sdr. ADE menyampaikan apa yang disampaikan Sdr.
YANA RUMBAYAN kepada Sdr. M. ITOC TOCHIJA terkait proyek
am
ub
pembangunan Pasar Atas Cimahi untuk tahun 2017 serta
disampaikan juga nilai komitmen fee sebesar 12% dari nilai kontrak,
kurang lebih sebesar Rp6.000.000.000,- (enam milyar rupiah).
ep
k
si
ARI dan Sdr. ADE bertemu dengan Sdr. M. ITOC TOCHIJA. Pada
saat pertemuan tersebut, Sdr. M. ITOC TOCHIJA datang bersama-
ne
ng
do
gu
lik
ub
Bahwa hari Senin, tanggal 28 November 2016, Sdr. YANA dan Sdr.
ka
es
GUNADI alias ARI. Kemudian pada siang itu, Sdr. ARI langsung
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 55
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
melakukan penarikan uang tersebut. Sore harinya, Sdr. SENTOT
a
datang ke lokasi proyek di Pasar Atas Cimahi, dan atas instruksi Sdr.
si
ADE, Sdr. ARI hanya memperlihatkan uang sebesar
Rp250.000.000,00 (dua ratus lima puluh juta rupiah) yang berada di
ne
ng
dalam tas. Uang tersebut tidak diserahkan kepada kepada Sdr.
SENTOT.
do
gu Bahwa pada hari Senin sore tanggal 28 November 2016, Sdr. AOM
bertemu dengan Sdr. DAIRUL dan Sdr. YANA RUMBAYAN untuk
mengambil uang kepada Sdr. DAIRUL dan Sdr. ADE sesuai dengan
In
A
perintah Sdr. M. ITOC TOCHIJA di Sate Shinta (di Bandung). Setelah
Sdr. AOM bertemu dengan Sdr. YANA RUMBAYAN dan Sdr.
ah
lik
DAIRUL di Wiki-Wiki Wok Cawang sekitar jam 16.00, Sdr. YANA
RUMBAYAN menelpon Sdr. ADE dan meminta untuk memberikan
am
ub
uang ke Sdr. M. ITOC TOCHIJA melalui Sdr. AOM karena uang
tersebut akan digunakan oleh relawan. Selain itu Sdr. AOM juga
menelepon Sdr. ADE dan meminta agar menyerahkan dana yang
ep
k
si
250.000.000,- (dua ratus lima puluh juta rupiah) yang dimasukkan
dalam amplop warna coklat dan dibungkus kantong plastik jinjing
ne
ng
do
gu
instruksi Sdr. ADE masih sama yaitu agar uang belum diserahkan
kepada Sdr. SENTOT. Kemudian, Sdr. ARI melakukan penyetoran
ah
lik
ub
Selanjutnya Sdr. ARI menerima dana talangan yang berasal dari Sdr.
ka
es
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 56
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Rp500.000.000,- (lima ratus juta rupiah) dalam ransel berwarna
a
hitam.
si
Bahwa pada Selasa malam tanggal 29 November 2016, Sdr. M.
ITOC TOCHIJA sepulang dari Malaysia mendapatkan laporan dari
ne
ng
Sdr. SENTOT bahwa uang dari Sdr. ADE sudah ada sebanyak
Rp500.000.000,- (lima ratus juta rupiah) dan diletakkan di lantai 2 di
do
gu
bawah meja rumah Sdr. M. ITOC TOCHIJA.
Bahwa Rabu, 30 November 2016, pagi hari Sdr. M. ITOC TOCHIJA
menyerahkan uang tersebut sebanyak Rp400.000.000,- (empat ratus
In
A
juta rupiah) kepada Sdr. SANI dan Sdr. IKA yang mengurus
kampanye Sdr. ATTY SUHARTI, untuk dibayarkan kepada yang
ah
lik
membuat Baleho kampanye, sementara Rp100.000,- (seratus juta
rupiah) yang disimpan Sdr. IKA ditukar di Bank Mandiri Sukajadi
am
ub
menjadi pecahan Rp.10.000,-, Rp. 5.000,-, dan Rp. 20.000,- untuk
kepentingan tim kampanye Sdr. ATTY SUHARTI.
Bahwa pada hari Rabu, Sdr. ARI menghubungi Sdr. AOM untuk
ep
k
si
kepada Sdr. AOM di Tangerang pada hari Senin sore tanggal 28
November 2016. Pada saat itu, Sdr. ARI mengambil kembali uang
ne
ng
do
gu
Bahwapada Rabu malam, Sdr. ARI dan Sdr. ADE bertemu dengan
Sdri. YANA RUMBAYAN di Hotel Garden Permata di
In
A
lik
ub
datang adalah ADE lagi, tidak sesuai dengan yang disampaikan Sdri.
YANA RUMBAYAN pada tanggal 25 Nopember 2016 bahwa akan
ah
es
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 57
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
tetap meminta jatah dari sisa pasar sebesar Rp3.500.000.000,- (tiga
a
milyar lima ratus juta rupiah).
si
Bahwa pada hari Kamis, tanggal 1 Desember 2016, sore hari, Sdr.
ARI bersama-sama dengan Sdr. ADE beserta 2 (dua) orang
ne
ng
rekannya datang ke rumah Sdr. M. ITOC TOCHIJA. Saat berada di
rumah Sdr. M. ITOC TOCHIJA tersebut, Sdr. ARI bertemu dengan
do
gu Sdr. SANI. Hal yang dibicarakan pada pertemuan malam itu adalah
ingin memastikan bahwa PT SWARA MAJU JAYA, akan
memenangkan proyek Pembangunan Pasar Atas Tahap II untuk
In
A
tahun anggaran 2017. Setelah pertemuan, saat Sdr. ARI dan Sdr.
ADE keluar dari rumah Sdr. M. ITOC TOCHIJA dilakukan
ah
lik
pengamanan oleh Penyelidik KPK karena diindikasikan telah
melakukan Tindak Pidana Korupsi dan selanjutnya dilakukan
am
ub
pengamanan juga kepada Sdr. M. ITOC TOCHIJA dan Sdri. ATTY
SUHARTI.
2. UPAYA TANGKAP TANGAN TERHADAP PEMOHON ADALAH SAH
ep
k
MENURUT HUKUM
ah
Bahwa dalil Pemohon dalam halaman 6 angka 12, 20 angka 33, halaman 7
R
si
angka 20, halaman 8 angka 22, dan halaman 14 angka 13 menyatakan
bahwa:
ne
ng
- Halaman 6 angka 12
“Bahwa Pasal 18 ayat (2) KUHAP menunjukkan, dalam hal tertangkap
tangan, penangkapan dapat dilakukan tanpa surat perintah dengan
do
gu
- Halaman 20 angka 33
“Bahwa mengacu pada Pasal 18 ayat (2) KUHAP di atas, hubungan
m
ub
ep
es
diketemukan barang bukti adanya hadiah atau janji tersebut yang telah
M
- Halaman 7 angka 20
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 58
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
“Bahwa tindakan Termohon melakukan “Operasi Tangkap Tangan” sejak
a
tanggal 1 Desember 2016, berdasarkan Berita Acara Tertangkap
si
Tangan, tanggal 2 Desember 2016 yang dibuat di kantor Termohon di
HR. Rasuna Said, Kav C-1, Jakarta Selatan, DKI Jakarta BUKAN di
ne
ng
kediaman Pemohon, Sari Asih IV No. 16, Kecamatan Sukasari, Kota
Bandung, Jawa Barat, oleh Sdr. Penyidik Rizka Anungnata merupakan
do
gu upaya paksa penangkapan sekaligus penetapan tersangka.”
- Halaman 8 angka 22
“Bahwa Operasi Tangkap Tangan yang dilakukan Termohon terhadap
In
A
Pemohon, sejak tanggal 1 Desember 2016, berdasarkan Berita Acara
Tertangkap Tangan, tanggal 2 Desember 2016, merupakan Rezim dari
ah
lik
upaya paksa “penangkapan” karena Termohon dengan sekitar 15 orang
pegawainya melakukan upaya paksa sebagaimana dimaksud dalam
am
ub
Pasal 5 ayat (1) huruf b antara lain: 1) memerintah Pemohon untuk
memanggil suami Pemohon, 2) melarang Pemohon meninggalkan
rumah dan memerintah Pemohon untuk tidak pergi kemana-mana, 3)
ep
k
si
- Halaman 14 angka 13
ne
ng
do
gu
adanya uang atau barang atau benda berharga lainnya yang ditujukan
kepada Pemohon pada saat tanggal 1 Desember 2016 dan/atau 2
ah
lik
ub
ep
es
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 59
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Termohon berpendapat bahwa dalil-dalil Pemohon tersebut adalah tidak
si
tepat dan harus ditolak, karena:
1) Ketentuan “tertangkap tangan” mengacu pada Pasal 1 angka 19 KUHAP
ne
ng
yang intinya bahwa tertangkap tangan terjadi “pada saat terjadinya
tindak pidana”, “segera sesudah tindak pidana terjadi”, “segera setelah
do
gu diteriaki oleh khalayak ramai”, atau “ditemukan benda yang diduga keras
telah dipergunakan untuk melakukan tindak pidana itu”. Merujuk pada
ketentuan tersebut, KUHAP telah menyediakan ruang terhadap situasi
In
A
atau keadaan yang dapat dikategorikan sebagai upaya tertangkap
tangan. Dalam hal ini terdapat 4 (empat) alternatif situasi atau keadaan
ah
lik
yang antara satu sama lainnya berdiri sendiri dan tidak tergantung pada
situasi atau keadaan lainnya.
am
ub
2) Pasal 18 ayat (2) KUHAP merupakan penjabaran dari apa yang
dimaksud Pasal 1 angka 19 KUHAP tersebut yaitu seseorang yang
menangkap harus segera menyerahkan tertangkap tangan dan
ep
k
si
yang diduga sebagai alat untuk melakukan tindak pidana. Tetapi hal itu
ne
ng
do
gu
4) Hal ini diperkuat dengan Pasal 111 ayat (1) KUHAP yang menyebutkan
bahwa : “Dalam hal tertangkap tangan setiap orang berhak, sedangkan
m
ub
ep
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 60
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
5) Bahwa tindakan yang dilaksanakan oleh Termohon bukan upaya paksa
a
penangkapan sebagaimana didalilkan oleh Pemohon tetapi merupakan
si
tindakan tertangkap tangan dengan alasan bahwa sebagaimana
Termohon sampaikan dalam kronologis kejadian, terdapat beberapa
ne
ng
situasi dan keadaan berdasarkan data dan informasi yang Termohon
ketahui tentang terjadinya suatu peristiwa yang patut diduga merupakan
do
gu tindak pidana. Hal tersebut sejalan dengan ketentuan Pasal 102 ayat (1)
dan ayat (2) KUHAP, ketika Penyelidik mengetahui terjadinya suatu
peristiwa yang patut diduga merupakan tindak pidana, maka wajib
In
A
segera melakukan tindakan penyelidikan yang diperlukan sebagaimana
dimaksud pada Pasal 5 ayat (1) huruf b, yang dalam hal ini yaitu
ah
lik
melakukan upaya tangkap tangan antara lain terhadap Pemohon.
6) Bahwa dengan mendasarkan pada ketentuan Pasal 1 angka 19 KUHAP
am
ub
tersebut, maka Termohon kemudian melakukan tindakan tangkap
tangan karena telah terpenuhi salah satu elemen dalam Pasal 1 angka
19 KUHAP yaitu “dengan segera sesudah beberapa saat tindak
ep
k
si
Pemohon), telah terjadi “perbuatan aktif” menerima janji dari Suami
ne
ng
Pemohon untuk menerima sesuatu dari Sdr. Ade dan Sdr Ari sebagai
pihak pemberi sebagai tindak lanjut dari komitmen fee yang telah
disepakati sebelumnya. Pada hari itu, Suami Pemohon memantau
do
gu
situasi melalui pihak lainnya (antara lain Sdr. Sentot) untuk memastikan
keberlanjutan komitmen yang sudah disepakati dengan Sdr. Ade.
In
A
tanggal 21 November 2016 dimana Sdr. Ade dan Sdr. Ari menghadap
Suami Pemohon untuk menanyakan kelanjutan pekerjaan
m
ub
Pembangunan Pasar Atas Cimahi Tahap II. Selain itu, Termohon juga
menemukan beberapa peristiwa dimana terjadi beberapa kali pertemuan
ka
ep
baik antara Suami Pemohon, Pemohon, Sdr. Ade dan Sdr Ari maupun
pihak-pihak lainnya yang membahas komitmen dan penyerahan
ah
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 61
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
sebesar Rp. 1.000.000.000,- (satu milyar rupiah) sebagai bagian dari
a
komitmen fee tersebut.
si
8) Bahwa tindakan tangkap tangan yang dilakukan Termohon termasuk
tindakan yang dilakukan “dengan segera” sesudah beberapa saat
ne
ng
terjadinya tindak pidana berupa perbuatan aktif menerima janji oleh
suami Pemohon dari pihak pemberi yaitu Sdr. Ade. Bahwa data dan
do
gu informasi yang diperoleh oleh Termohon terkait dengan perbuatan aktif
menerima janji tersebut tercatat dalam beberapa rangkaian informasi
yang Termohon peroleh pada tanggal 1 Desember 2016, yaitu pada hari
In
A
yang sama dengan terjadinya pertemuan tersebut.
9) Bahwa berdasarkan data dan informasi tersebut, Penyelidik telah
ah
lik
menemukan bukti permulaan yang cukup tentang terjadinya suatu tindak
pidana yang dapat disimpulkan dari seluruh rangkaian peristiwa yang
am
ub
terjadi pada tanggal 1 Desember 2016 dan dijadikan alasan oleh
Penyelidik berpendapat untuk “segera” melakukan penangkapan pada
hari yang sama yaitu pada tanggal 1 Desember 2016.
ep
k
si
dan Penuntutan)” menjelaskan pengertian “dengan segera” dapat
ne
ng
do
gu
ub
ep
Termohon.
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 62
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
13) Bahwa ketika Termohon mengetahui telah terjadi peristiwa yang patut
a
diduga sebagai tindak pidana, maka sebagai pihak yang mempunyai
si
wewenang dalam tugas ketertiban, ketentraman dan keamanan umum,
Termohon “diwajibkan” untuk menangkap Pemohon dan tersangka
ne
ng
lainnya sebagaimana diamanatkan Pasal 111 KUHAP. Ada Kewajiban
hukum Termohon yang harus dijalankan untuk menangkap pelaku tindak
do
gu pidana dalam keadaan tertangkap tangan, dan apabila Termohon tidak
melakukan tindakan yang dianggap perlu untuk melakukan
penangkapan berarti telah melalaikan kewajiban.
In
A
14) Bahwa referensi yang digunakan Pemohon adalah keliru dengan
menyatakan bahwa tindakan yang dilakukan oleh Termohon apabila
ah
lik
dikaitkan dengan ketentuan yang tertera dalam Pasal 5 ayat (1) KUHAP
maka secara langsung dianggap sebagai upaya penangkapan dan
am
ub
bukan tertangkap tangan. Bahwa ketika penyelidik dan penyidik pada
Termohon yang melaksanakan tindakan tangkap tangan maka
kewenangan sebagaimana tertera dalam Pasal 5 ayat (1) huruf b pun
ep
k
melekat pada diri mereka, dan untuk itu harus dijalankan sebagaimana
ah
si
15) Bahwa tindakan Termohon bukan melakukan pemeriksaan
ne
ng
do
gu
ub
tersangkanya.
16) Bahwa dalil Pemohon yang menyatakan Berita Acara Tertangkap
ka
ep
bahwa tidak ada satu pun ketentuan dalam KUHAP yang membatasi
es
M
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 63
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
17) Bahwa terkait dalil Pemohon yang menyatakan Termohon tidak
a
menunjukkan barang bukti kepada Termohon pada saat tertangkap
si
tangan merupakan alasan yang tidak berdasar karena tidak ada
ketentuan dalam KUHAP yang mewajibkan Termohon dalam rangka
ne
ng
penyelidikan paska tertangkap tangan untuk menunjukkan adanya
barang bukti berupaa uang ataupun barang atau benda berharga lainnya
do
gu terkait penerimaan hadiah atau janji kepada Pemohon.
18) Bahwa sebagaimana diungkap dalam Pasal 18 ayat (2) dan Pasal 111
KUHAP maka kewajiban utama Termohon adalah menyerahkan
In
A
Pemohon sebagai Tersangka beserta atau tanpa barang bukti kepada
Penyelidik atau Penyidik.
ah
lik
19) Bahwa Termohon tidak pernah memaksa Pemohon untuk
menandatangani Berita Acara Tertangkap Tangan tanggal 2 Desember
am
ub
2016, dan Berita Acara Tertangkap Tangan tersebut membuktikan
bahwa Pemohon telah mengetahui, mengakui dan menyetujui tindakan
Termohon melakukan tindakan upaya tangkap tangan terhadap diri
ep
k
Pemohon.
ah
si
Rp. 16.000.000,- (enam belas juta rupiah) diamankan oleh Penyelidik
ne
ng
do
gu
ub
ep
Tersangka.
Dengan demikian, maka dalil Pemohon yang menyatakan bahwa tindakan tangkap
ah
wajib ditunjukkan pada saat tertangkap tangan, dan penyitaan terhadap sejumlah
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 64
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
3. PENETAPAN PEMOHON SEBAGAI TERSANGKA PADA TAHAP
si
PENYIDIKAN
A. Bahwa dalil Pemohon dalam halaman 6 angka 12, 20 angka 33, halaman
ne
ng
7 angka 20, dan halaman 8 angka 24 menyatakan sebagai berikut:
“Bahwa berdasarkan Berita Acara Tertangkap Tangan, tanggal 2
do
gu Desember 2016 dan penetapan Surat Perintah Penyidikan KPK RI
Nomor Sprin.Dik-91/01/12/2016 tanggal 2 Desember 2016 sekaligus
Penetapan Status Tersangka atas diri Pemohon, maka Pemohon
In
A
mendapatkan status Tersangka sebanyak 2 kali yang seluruhnya tanpa
barang bukti dan/atau alat bukti yang patut…”
ah
lik
Termohon berpendapat bahwa dalil-dalil Pemohon tersebut adalah tidak
tepat dan harus ditolak, karena:
am
ub
1) Bahwa sebelum melakukan upaya tangkap tangan, Termohon
melakukan tahapan penyelidikan berdasarkan Surat Perintah
Penyelidikan Nomor: Sprin.Lidik-33/01/05/2016 tanggal 11 Mei 2016.
ep
k
si
2) Bahwa tindakan upaya tangkap tangan dilakukan oleh Termohon harus
ne
ng
do
gu
menerima sejumlah uang dari Triswara Dhanu Brata alias Ade, dan
Hendriza Soleh Gunadi Alias Ari, dalam rangka mendapatkan proyek
ah
ub
ep
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 65
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Pemohon merupakan tersangka dalam kasus Pekerjaan Pembangunan
a
Pasar Atas Cimahi Tahap II, dan sejak saat Sprin.Dik tersebut
si
diterbitkan maka Penyidik yang ditunjuk diberikan tugas untuk
melakukan tindakan penyidikan dalam perkara aquo.
ne
ng
Dengan demikian, dalil Pemohon yang menyatakan bahwa Termohon
melakukan penetapan Tersangka terhadap diri Pemohon sebanyak 2 kali
do
gu adalah pemahaman yang keliru dan untuk itu dalil Pemohon seharusnya
ditolak.
B. Bahwa dalil Pemohon dalam halaman 16 angka 23 menyatakan sebagai
In
A
berikut:
“Bahwa berdasarkan press conference yang dilakukan oleh Termohon
ah
lik
tersebut di atas, selain itdak sesuai dengan fakta-fakta hukum yang ada,
Termohon dengan sengaja telah melakukan pembunuhan karakter
am
ub
(Character Assacination) terhadap diri Pemohon sebagai pasangan calon
dalam pemilihan Walikota Cimahi tahun 2017 dengan mengatakan
Pemohon terjaring operasi Tangkap Tangan oleh Termohon dengan
ep
k
barang bukti yang disita di Kantor Termohon di Jakarta, akan tetapi seolah-
ah
olah dilakuan pada saat di rumah Pemohon di Jl. Sari Asih IV No. 16,
R
kecamatan Sukasari, Kota Bandung, Jawa Barat”.
si
Termohon berpendapat bahwa dalil-dalil Pemohon tersebut adalah tidak tepat dan
ne
ng
do
gu
ub
ep
Terdakwa.
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 66
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
2) Bahwa dalam sejarah berdirinya KPK, tidak sedikit perkara yang
a
ditangani dinilai dan dianalisis oleh pihak-pihak tertentu, in casu oleh
si
Pemohon dengan menggunakan anasir-anasir politik. Hal tersebut
bukan merupakan sesuatu yang baru, karena wewenang Termohon
ne
ng
untuk melakukan penyelidikan, penyidikan dan penuntutan terhadap
perkara korupsi yang melibatkan penyelenggara negara sering
do
gu bersinggungan dengan tokoh atau kepentingan politik, bahkan anasir
politik sering dipergunakan sebagai modus atau cara untuk membela
diri. Namun Termohon selalu membuktikan perkara-perkara tersebut
In
A
dengan menggunakan kaidah hukum serta alat-alat bukti yang sah,
sehingga pembuktian yang dilakukan oleh Termohon selalu diterima
ah
lik
oleh Pengadilan. Termohon sama sekali tidak mempunyai tujuan
apapun ketika menangkap tangan Pemohon dan selanjutnya
am
ub
menetapkan Pemohon sebagai Tersangka selain tujuan yang telah
ditetapkan dalam Pasal 4 UU No. 30 tahun 2002, yaitu meningkatkan
daya guna dan hasil guna terhadap upaya pemberantasan tindak
ep
k
pidana korupsi.
ah
si
Pemohon sebagai Tersangka, selain dalam rangka membuka akses
ne
ng
do
gu
ub
maka Termohon menilai dalil Pemohon hanya bersifat opini atau asumsi
serta tidak berdasar dan oleh karenanya harus dinyatakan ditolak.
ka
ep
telah menerima sejumlah uang dari Triswara Dhanu Brata alias Ade dan
es
M
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 67
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
pembangunan di Kota Cimahi tahun 2016-2017 adalah keliru dan tidak
a
berdasarkan fakta sebenarnya karena:
si
a. Pada tanggal 1 Desember 2016 s.d 2 Desember 2016, Termohon tidak
pernah menunjukkkan adanya barang bukti uang apapun yang diterima
ne
ng
oleh Pemohon dari Triswara Dhanu Brata alias Ade dan Hendriza
Soleh Gunadi alias Ari baik pada saat di rumah Pemohon, di Cimahi
do
gu ataupun di Kantor Termohon.
b. Termohon tidak pernah menunjukkan adanya bukti uang sebesar Rp.
500.000.000,- (lima ratus juta rupiah) yang dituduhkan Termohno
In
A
dalam konferensi persnya di Kantor Termohon oleh Wakil Ketua
Termohon, Basaria Pandjaitan, baik pada saat di rumah Pemohon di
ah
lik
Cimahi maupun di Kantor Termohon.
c. Termohon menyatakan memiliki bukti penarikan uang dilakukan oleh
am
ub
Pengusaha akan tetapi bukti tersebut tidak lantas serta merta
menunjukkan bahwa Pemohonlah yang menerima uang tersebut Pada
tanggal 1 Desember 2016 s.d 2 Desember 2016”.
ep
k
si
perkara a quo telah mendapatkan beberapa bukti awal salah satunya
ne
ng
do
gu
ub
ep
awal 2016 sebesar Rp. 1,9 miliar dari Tersangka Triswara Dhanu Brata
alias Ade dan Hendriza Soleh Gunadi alias Ari .
ah
4) Adapun uang Rp. 1,9 miliar ini merupakan uang suap agar Tersangka
R
Triswara Dhanu Brata alias Ade dan Hendriza Soleh Gunadi alias Ari
es
M
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 68
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
5) Sedangkan penghitungan besaran uang suap Rp. 1,9 milliar ini
a
merupakan bentuk kesepakatan dengan dasar perhitungan: 50% dari
si
15% dari nilai proyek wajib disetor kepada Pemohon (pada saat itu
berstatus Walikota Aktif). Oleh karena selama pada tahun 2016
ne
ng
Tersangka Triswara Dhanu Brata alias Ade dan Hendriza Soleh Gunadi
alias Ari hanya mendapatkan nilai proyek dengan nilai sekitar Rp. 8,9
do
gu milliar, maka Tersangka Triswara Dhanu Brata alias Ade dan Hendriza
Soleh Gunadi alias Ari meminta kembali kelebihan uang yang telah
mereka serahkan kepada Pemohon.
In
A
6) Atas dasar itulah kemudian Pemohon menjanjikan kepada Tersangka
Triswara Dhanu Brata alias Ade dan Hendriza Soleh Gunadi alias Ari
ah
lik
proyek yang nilainya lebih besar di tahun 2017, salah satunya berupa
proyek Pasar Atas Cimahi. Namun demikian, Pemohon kemudian justru
am
ub
meminta kepada Tersangka Triswara Dhanu Brata alias Ade dan
Hendriza Soleh Gunadi alias Ari tambahan uang sebesar Rp. 1 milliar
untuk mendapatkan proyek tersebut pada tahun 2017.
ep
k
penyerahan sebesar Rp. 500 juta yang kemudian oleh Pemohon uang
R
tersebut diberikan kepada salah satu konsultan politik sebesar Rp. 400
si
juta guna keperluan kampanye diri Pemohon dan sisanya sebesar Rp.
ne
ng
100 juta disimpan oleh Ika guna kepentingan Tim Kampanye Pemohon.
8) Dari uraian sebagaimana tersebut di atas, jelas didapatkan fakta bahwa
terdapat satu rangkaian kejahatan, in casu tindak pidana suap,
do
gu
diri Tersangka Triswara Dhanu Brata alias Ade dan Hendriza Soleh
lik
Gunadi alias Ari yang mengaku telah memberikan uang sejumlah Rp. 500
juta kepada diri Pemohon.
m
ub
ep
“Bahwa dalam hal tertangkap tangan terdapat frase kata “segera” dengan
demikian maka di dalam tertangkap tangan tidak terdapat jeda waktu
ah
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 69
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
tanggal 1 Desember 2016 Pemohon sedang melakukan suatu tindak
a
pidana sehingga segera setelahnya Termohon melakukan Penangkapan”?
si
Tanggapan Termohon atas dali Pemohon sebagaimana tersebut di atas
adalah sebagai berikut:
ne
ng
1) Bahwa sebagaimana yang telah Termohon sampaikan sebelumnya,
dari beberapa bukti awal penyelidikan yang didapat oleh Termohon,
do
gu perkara a quo merupakan satu rangkaian kejahatan yang bilamana
Termohon tidak melakukan penangkapan tengan terhadap diri
Pemohon, maka Pemohon akan menerima kembali uang sebesar Rp.
In
A
500 juta sebagai bentuk komitmen sebesar Rp. 1 milliar dari Tersangka
Triswara Dhanu Brata alias Ade dan Hendriza Soleh Gunadi alias Ari.
ah
lik
2) Dengan demikian, menjadi tepat apabila kemudian Termohon
melakukan tangkap tangan terhadap diri Pemohon untuk menghentikan
am
ub
suatu bentuk kejahatan, in casu perkara a quo, karena apabila
Termohon yang telah mendapatkan informasi terjadinya tindak pidana a
quo tidak melakukan penangkapan tangan terhadap diri Pemohon dan
ep
k
si
tersebut sangat tidak berdasar hukum dan terlalu berlebihan, sehingga
ne
ng
do
gu
Penyidik”.
Tanggapan Termohon atas dali Pemohon sebagaimana tersebut di atas
ah
adalah; bahwa dalam hal tertangkap tangan, KUHAP telah mengatur tidak
lik
ub
ep
Dengan demikian, dalil Pemohon tersebut sangat tidak mendasar dan oleh
karenanya secara hukum harus ditolak.
ah
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 70
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Bahwa dalil Pemohon dalam halaman 29 angka 55, halaman 31 angka 60,
a
halaman 33 angka 64 dan 65, dan halaman 34 angka 68 dan 71, halaman
si
36 angka 75 menyatakan sebagai berikut:
- Halaman 29 nomor 55
ne
ng
“Bahwa dalam melakukan penyidikan terhadap Pemohon, Termohon
tidak melakukan pemeriksaan sesuai asas kepastian hukum yang adil,
do
gu karena ketika Pemohon ditetapkan sebagai Tersangka belum ada dua
alat bukti sebagaimana dimaksud Pasal 184 KUHAP dan juga tidak ada
barang bukti waktu Operasi Tangkap Tangan sebagai bagian 2 alat
In
A
bukti, sebagaimana dimaksud oleh Putusan MK No. 21/PUU-XII/2014…”
- Halaman 31 nomor 60
ah
lik
“Bahwa dalam Hal Termohon berkeyakinan Pemohon melakuan
perbuatan pidana Pasal 12 huruf a UU Nomor 31 Tahun 1999
am
ub
sebagaimana telah diubah dengan UU Nomor 20 Tahun 2001 tentang
Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, maka Termohon harus
menemukan bukti permulaan yang cukup berupa 2 alat bukti seluruh
ep
k
unsur, bukan cuma inti delik. Dan terpenuhinya unsur tersebut haruslah
ah
si
Halaman 33 nomor 64 dan 65
ne
ng
do
gu
lik
ub
- Halaman 34 nomor 68
“Bahwa seluruh bukti yang didapatkan oleh Termohon pada tanggal 3
ka
ep
- Halaman 34 nomor 71
R
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 71
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
harus terlebih dahulu mencar dan mengumpulkan bukti untuk membuat
a
terang tentang tindak pidana yang terjadi. Dari bukti-bukti tersebut
si
kemudian baru ditetapkan tersangkanya.”
- Halaman 36 nomor 75
ne
ng
“Bahwa berdasarkan argumen yuridis tersebut di atas, maka penetapan
Pemohon sebagai Tersangka oleh Termohon dilakukan tidak sesuai
do
gu
Terhadap
dengan KUHAP dan SOP Penyidikan Termohon.”
dalil-dalil Pemohon tersebut, Termohon memberikan
jawaban/tanggapan sebagai berikut :
In
A
1) Bahwa Pasal 39 ayat (1) Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002 tentang
Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (UU KPK) secara tegas
ah
lik
disebutkan penyelidikan, penyidikan, dan penuntutan tindak pidana korupsi
dilakukan berdasarkan hukum acara pidana yang berlaku (KUHAP) dan
am
ub
berdasarkan UU Tipikor, kecuali ditentukan lain dalam UU KPK. Ketentuan
pasal tersebut mempertegas bahwa UU KPK adalah UU khusus (lex
Specialis) yang mengesampingkan pemberlakuan KUHAP dan UU Tipikor
ep
k
si
yang diatur dalam UU KPK. Apabila Pemohon mendasarkan proses
ne
ng
do
gu
UU KPK yang tidak lain sebagai dasar dari KPK untuk menemukan bukti
permulaan yang cukup sebagai dasar KPK meningkatkan suatu dugaan
In
A
ub
ep
alat bukti yang menunjukkan adanya suatu peristiwa pidana dan siapa
pelakunya (calon tersangka), sehingga ketika dinaikkan pada tahap
ah
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 72
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
4) Bahwa sebagaimana telah diuraikan di atas, tujuan penyelidikan dalam
a
KUHAP berbeda dengan tujuan penyelidikan yang diatur dalam UU KPK.
si
Ketentuan Pasal 1 angka 4 KUHAP mengatur bahwa penyelidikan
bertujuan untuk mencari dan menemukan suatu peristiwa yang diduga
ne
ng
sebagai tindak pidana guna menentukan dapat atau tidaknya dilakukan
penyidikan. Sedangkan tujuan dilakukannya penyelidikan oleh KPK,
do
gu berdasarkan ketentuan Pasal 44 ayat (1) dan ayat (2) UU KPK, tidak hanya
bertujuan untuk menemukan peristiwa pidana tetapi lebih dari itu,
penyelidikan sudah bertujuan untuk menemukan bukti permulaan
In
A
yang sekurang-kurangnya 2 (dua) jenis alat bukti. Oleh karenanya
sangat berdasar apabila dalam tahap akhir penyelidikan, Termohon (KPK)
ah
lik
sudah dapat menentukan calon tersangkanya, karena sudah menemukan
peristiwa pidana serta ditemukan 2 (dua) atau lebih jenis alat bukti. Hal
am
ub
tersebut selaras dengan ketentuan Pasal 1 angka 14 KUHAP yang
berbunyi:
“Tersangka adalah seorang yang karena perbuatannya atau keadaannya,
ep
k
5) Bahwa baik Pasal 44 ayat (1) jo ayat (4) UU KPK maupun Pasal 1 angka 14
R
KUHAP menggantungkan patokan waktu untuk menetapkan seseorang
si
berstatus hukum sebagai Tersangka pada syarat (voorwaarde) atau
ne
ng
do
gu
kurangnya 2 alat bukti sesuai dengan Pasal 44 ayat (2) UU KPK dan
Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 21/PUU-XII/2014 tanggal 28 April
In
A
2015.
6) Bahwa bukti permulaan yang cukup menurut Pasal 44 ayat (2) UU KPK,
ah
sekurang-kurangnya 2 (dua) alat bukti sesuai dengan jenis alat bukti yang
lik
disebut Pasal 184 ayat (1) KUHAP dan Pasal 26 A UU TIPIKOR, apabila
penyelidik telah menemukan bukti permulaan yang cukup yakni terdiri dari
m
ub
ep
7) Bahwa untuk itu berdasarkan Pasal 44 ayat (1) dan ayat (2) UU KPK
R
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 73
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
menyebutkan nama tersangkanya setelah menemukan 2 alat bukti sebagai
a
bukti permulaan yang cukup.
si
8) Bahwa dalam tahap penyelidikan terhadap perkara a quo, Termohon telah
menemukan bukti permulaan yang cukup yakni berupa data, informasi dan
ne
ng
komunikasi antara Pemohon dan pihak-pihak terkait yang telah Termohon
uraikan dalam bagian kronologis di atas, yang menunjukkan adanya dugaan
do
gu tindak pidana korupsi yang dilakukan oleh Pemohon berupa Penerimaan
sesuatu/uang/barang oleh Penyelenggara Negara terkait Pekerjaan
Pembangunan Pasar Atas di Kota Cimahi Tahap II.
In
A
9) Bahwa setelah Termohon melakukan tangkap tangan terhadap Pemohon
dan pihak lainnya pada tanggal 1 Desember 2016, Termohon telah
ah
lik
mendapatkan alat bukti dan barang bukti berupa
a. keterangan yang dituangkan dalam Berita Acara Permintaan Keterangan
am
ub
(BAPK) pada tanggal 2 Desember 2016 terhadap:
o TRISWARA DHANU BRATA;
o HENDRIZA SOLEH GUNADI alias ARI;
ep
k
o ATTY SUHARTI
o H.M. ITOC TOCHIJA, IR, MM.
ah
R
o SENTOT WISNU WIJAYA
si
o CHAERUDDIN DJAUHARIE
ne
ng
do
gu
atas dan alat bukti rekaman suara tersebut, pada pokoknya terbukti bahwa
tanggal 27 November 2016, sekitar pukul 22.00 WIB bertempat di Sate
In
A
ub
Pembangunan Pasar Atas di Kota Cimahi. Pada saat itu, Sdr. ITOCH
menyampaikan agar uang sebesar Rp1.000.000.000,00 (satu milyar rupiah)
ka
ep
tersebut diserahkan melalui Sdr. AOM dan Sdr. SENTOT di Jakarta dan di
Cimahi.
ah
alias ARI sekitar pukul 23.00 WIB bertempat di kantor HENDRIZA SOLEH
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 74
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
GUNADI alias ARI di Jalan Nusa Sari I Nomor 36, Cimahi, yang diterima
a
oleh Sdr. AOM selaku ajudan dari Sdr. ITOCH. Sedangkan pada tanggal 1
si
Desember 2016 terbukti terjadi pertemuan antara HENDRIZA SOLEH
GUNADI alias ARI, dan Sdr. ADE dengan Sdr. ITOCH di kediaman Sdr.
ne
ng
ITOCH dengan agenda memperjelas masalah komitmen, yang kemudian
dijanjikan oleh Sdr. ADE terkait dengan penyerahan tersebut dengan
do
gu mengatakan akan segera dikumpulkan “koran bekas”. Segera setelah
pertemuan yang membahas masalah komitmen tersebut selesai, kemudian
Termohon melakukan upaya tangkap tangan terhadap Pemohon dan pihak-
In
A
pihak lainnya.
12) Setelah bukti permulaan yang cukup tersebut di atas diperoleh, kemudian
ah
lik
Termohon melanjutkan dengan melakukan gelar perkara (ekspose) atas
perkara a quo, yang dihadiri oleh Pimpinan KPK, Penyelidik, Penyidik dan
am
ub
Penuntut Umum dengan hasil yaitu meningkatkan perkara a quo ketahap
penyidikan dengan menetapkan Pemohon sebagai salah satu
tersangkanya. Proses peningkatan perkara a aquo ketahap penyidikan telah
ep
k
R
perkara tersebut diteruskan, Komisi Pemberantasan Korupsi
si
melaksanakan penyidikan sendiri...”
ne
ng
do
gu
III. PENUTUP
Berdasarkan uraian-uraian sebagaimana tersebut di atas, Termohon
ah
mengajukan permohonan Praperadilan ini adalah tidak benar dan keliru oleh
karena itu selanjutnya Termohon memohon kepada Hakim Praperadilan untuk
m
ub
ep
DALAM KEBERATAN:
1. Menerima dan mengabulkan keberatan Termohon untuk seluruhnya;
ah
verklaard);
es
M
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 75
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
DALAM POKOK PERKARA :
a
1. Menyatakan menerima dan mengabulkan Jawaban Termohon untuk
si
seluruhnya;
2. Menolak permohonan Pemohon Praperadilan sebagaimana terdaftar dalam
ne
ng
register perkara Nomor: 169/Pid/Prap/2016/PN.Jkt.Sel. atau setidaknya
menyatakan Permohonan Pemohon Praperadilan tidak dapat diterima (niet
do
3.
gu
ontvankelijk verklaard);
Menyatakan penangkapan yang dilakukan oleh Termohon adalah sah dan
berdasar atas hukum;
In
A
4. Menyatakan Berita Acara Tertangkap Tangan yang dibuat Termohon adalah
sah dan berdasar atas hukum;
ah
lik
5. Menyatakan Surat Perintah Penyidikan No. Sprin.Dik-91/01/12/2016 tanggal 2
Desember 2016 adalah sah dan berdasar atas hukum;
am
ub
6. Menyatakan penyidikan atas diri Pemohon berdasarkan Surat Perintah
Penyidikan Nomor Sprin.Dik-91/01/12/2016 tanggal 2 Desember 2016 adalah
sah dan berdasarkan atas hukum serta mempunyai kekuatan mengikat;
ep
k
si
dimaksud dalam Surat Perintah Penyidikan No. Sprin.Dik-91/01/12/2016
ne
ng
tanggal 2 Desember 2016 adalah sah dan berdasarkan atas hukum dan oleh
karenanya mempunyai kekuatan mengikat;
8. Menyatakan bahwa barang bukti yang telah disita Termohon dari Pemohon
do
gu
permohonannya;
atau :
ah
Apabila Hakim Praperadilan berpendapat lain, Kami mohon Putusan yang seadil-
lik
ub
ep
ternyata cocok selanjutnya diberi tanda P-1, s/d. P- 61, yaitu terdiri dari :
1. Bukti P-1 : Kartu Tanda Penduduk an. Atty Suharti
ah
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 76
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
3. Bukti P-2B : Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 21/PUU–XII/2014
a
tanggal 28 April 2015
si
4. Bukti P-2C : Pengantar dari Kepaniteraan Mahkamah Konstitusi Salinan
Asli Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 102/PUU–
ne
ng
XIII/2015 tanggal 9 November 2016.
5. Bukti P-2D : Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 102/PUU–XIII/2015
do
6.
gu Bukti P-2E
tanggal 9 November 2016.
: Surat Mahkamah Konstitusi Nomor Nomor 5/PAN.MK/1/2011,
tanggal 11 Januari 2017 kepada ZiA Lawfirm & Partners,
In
A
perihal Penyampaian Salinan Putusan Perkara Nomor
21/PUU-XII/2014 dan Nomor 102/PUU-XIII/2015.
ah
lik
7. Bukti P-3 : Peraturan Mahkamah Agung Republik Indonesia, Nomor 4
Tahun 2016 tentang Larangan Peninjauan Kembali Putusan
am
ub
Praperadilan
8. Bukti P-4 : Putusan Praperadilan, Perkara Nomor
04/Pid.Prad/2015/PN.Jkt-Sel, tanggal 16 Februari 2016.
ep
k
si
atas nama Atty Suharti (Pemohon), yang ditandatangani oleh
ne
ng
do
gu
ub
ep
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 77
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
LKTKP-51/KPK/12/2016, tanggal 2 Desember 2016 DAN
a
Surat Perintah Penyidikan KPK RI Nomor Sprint. Dik- 91
si
/01/12/2016, tanggal 2 Desember 2016.
14. Bukti P-10 : Surat Termohon Nomor :B-536/23/12/2016, tanggal 2
ne
ng
Desember 2016, kepada Keluarga Atty Suharti (Pemohon),
tentang Pemberitahuan Penahanan an. Tersangka Atty
do
gu Suharti (Pemohon), didalamnya diketahui adanya Laporan
Kejadian Tindak Pidana Korupsi Nomor LKTKP-
51/KPK/12/2016, tanggal 2 Desember 2016 DAN Surat
In
A
Perintah Penyidikan KPK RI Nomor Sprint. Dik- 91
/01/12/2016, tanggal 2 Desember 2016.
ah
lik
15. Bukti P-11 : Surat Perintah Pembantaran Tahanan Nomor: Sprin.Bantar-
09/23/12/2016, tanggal 9 Desember 2016, didalamnya
am
ub
diketahui adanya Laporan Kejadian Tindak Pidana Korupsi
Nomor LKTKP-51/KPK/12/2016, tanggal 2 Desember 2016
DAN Surat Perintah Penyidikan KPK RI Nomor Sprint. Dik-
ep
k
si
Termohon.
ne
ng
do
gu
Desember 2016.
18. Bukti P-14 : Surat Perintah Pencabutan Pembantaran Penahanan Nomor:
m
ub
ep
2016.
es
M
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 78
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
selaku Direktur Penyidikan, kepada Keluarga Atty Suharti,
a
berkenaan Pemberitahuan Pencabutan Pembantaran dan
si
Penahanan an. Tersangka Atty Suharti. Didalamnya diketahui
adanya Laporan Kejadian Tindak Pidana Korupsi Nomor
ne
ng
LKTKP-51/KPK/12/2016, tanggal 2 Desember 2016 DAN
Surat Perintah Penyidikan KPK RI Nomor Sprint. Dik- 91
do
gu
20. Bukti P-16 :
/01/12/2016, tanggal 2 Desember 2016.
Surat Perintah Penahanan Lanjutan Nomor
Sprin.Han.103/23/12/2016, tanggal 16 Desember 2016
In
A
terhadap diri Atty Suharti (Pemohon), didalamnya diketahui
adanya Laporan Kejadian Tindak Pidana Korupsi Nomor
ah
lik
LKTKP-51/KPK/12/2016, tanggal 2 Desember 2016 DAN
Surat Perintah Penyidikan KPK RI Nomor Sprint. Dik- 91
am
ub
/01/12/2016, tanggal 2 Desember 2016.
21. Bukti P-17 : Berita Acara Penyitaan, tanggal 8 Desember 2016, terhadap
Barang-barang miliki Pemohon, di tandatangani oleh Imam
ep
k
si
KPK RI Nomor Sprint. Dik- 91 /01/12/2016, tanggal 2
ne
ng
Desember 2016.
22. Bukti P-18 : Surat Tanda Penerimaan Barang Bukti Nomor: STPBB-
1955/23/12/206, tanggal 8 Desember 2016, terhadap Barang-
do
gu
23. Bukti P-19A : Surat Menteri Dalam Negeri No. 131.32/6105/OTDA, tanggal
19 Oktober 2012, kepada Hj. Atty Suharti, SE., tentang
m
ub
ep
24. Bukti P-19B : Petikan Surat Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia
Nomor 131.32-745 tahun 2012, tertanggal 19 Oktober 2012
ah
25. Bukti P-20A : Surat Keputusan Komisi Pemilihan Umum Kota Cimahi
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 79
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
tanggal 24 Oktober 2016, tentang Penetapan Pasangan
a
Calon Dalam Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Cimahi
si
Tahun 2017 beserta Lampirannya.
26. Bukti P-20B : Surat Keputusan Komisi Pemilihan Umum Kota Cimahi
ne
ng
Nomor: 201/Kpts/KPU Kota Cimahi/011.329201/X/2016,
tanggal 25 Oktober 2016 tentang Penetapan Nomor Urut Dan
do
gu Daftar Nama Pasangan Calon Pada Pemilihan Walikota dan
Wakil Walikota Cimahi Tahun 2017 beserta Lampirannya.
27. Bukti P-21 : Surat Gubernur Jawa Barat Nomor 856/4585/Pem.Um,
In
A
tanggal 13 Oktober 2016, kepada Walikota Cimahi (Atty
Suharti) tentang Cuti di Luar Tanggungan Negara.
ah
lik
28. Bukti P-22 : Berita Detik.com berjudul: “KPK tetapkan Walikota Nonaktif
Cimahi dan suaminya sebagai Tersangka Suap”.
am
ub
sumber:https://news.detik.com/berita/d-3361548/kpk
tetapkan-wali-kota-nonaktif-cimahi-dan-suaminya-sebagai-
tersangka-suap, berita diakses pada 21 Desember 2016.
ep
k
29. Bukti P-23 : Berita Kompas.com berjudul: “KPK tetapkan Walikota Cimahi
dan suaminya sebagai Tersangka Suap”. sumber:Error!
ah
R
Hyperlink reference not valid., berita diakses pada 21
si
Desember 2016.
ne
ng
do
gu
461311/setelah.jadi.tersangka.wali.kota.cimahi.dan.suaminya
.ditahan.kpk, berita diakses pada 21 Desember 2016.
In
A
ub
ep
2016.
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 80
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
34. Bukti P-28 : Berita dari Republika.co.id. berjudul: “Kronologis
a
Penangkapan Akil Mochtar”. sumber:Error! Hyperlink
si
reference not valid., berita diakses pada 21 Desember
2016.
ne
ng
35. Bukti P-29 : Berita dari Kompas.com berjudul: “OC Kaligis Mengaku Tak
Tahu Anak Buahnya Beri Uang ke Hakim PTUN
do
gu Medan”sumber:http://nasional.kompas.com/read/2015/07/10/
1639517/OC.Kaligis.Mengaku.Tak.Tahu.Anak.Buahnya.Beri.
Uang.ke.Hakim.PTUN.Medan, berita diakses pada 21
In
A
Desember 2016.
36. Bukti P-30 : Berita dari CNN Indonesia (Detik.com) berjudul: “KPK Beber
ah
lik
Kronologi Suap Alih Fungsi Hutan di Riau”.sumber:Error!
Hyperlink reference not valid., berita diakses pada 21
am
ub
Desember 2016.
37. Bukti P-31 : Berita dari Kompas.com berjudul: “Ini Kronologi
Penangkapan Bupati Biak Numfor” sumber:Error! Hyperlink
ep
k
si
sumber:http://nasional.kompas.com/read/2014/07/19/080908
ne
ng
61/Ini.Kronologi.Penangkapan.Bupati.Karawang.dan.Istrinya,
berita diakses pada 21 Desember 2016.
39. Bukti P-33 : Berita dari Kompas.com berjudul: “Ini Kronologi
do
gu
21/Ini.Kronologi.Penangkapan.Jaksa.dan.Bupati.Subang.oleh
KPK, berita diakses pada 21 Desember 2016.
ah
40. Bukti P-34 : Berita dari Liputan 6.com berjudul: “Kronologi OTT Sanusi
lik
ub
sanusi-terima-dugaan-suap-reklamasi-teluk-jakarta, berita
diakses pada 21 Desember 2016.
ka
ep
sumber:http://nasional.kompas.com/read/2016/06/16/164825
R
71/kronologi.penangkapan.panitera.pn.jakut.dalam.kasus.sai
es
M
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 81
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
42. Bukti P-36 : Berita dari Kompas.com berjudul: “Ini Kronologi Operasi
a
Tangkap Tangan Hakim Tipikor di Bengkulu”.
si
sumber:http://nasional.kompas.com/read/2016/05/24/193222
41/ini.kronologi.operasi.tangkap.tangan.hakim.tipikor.di.beng
ne
ng
kulu, berita diakses pada 21 Desember 2016.
43. Bukti P-37 : Berita dari Kompas.com berjudul: “Ini Kronologi Operasi
do
gu Tangkap Tangan dalam
BA”.sumber:http://nasional.kompas.com/read/2016/04/01/110
Kasus Suap PT
35021/Ini.Kronologi.Operasi.Tangkap.Tangan.dalam.Kasus.S
In
A
uap.PT.BA, berita diakses pada 21 Desember 2016.
44. Bukti P-38 : Berita dari Kompas.com berjudul: “Kronologi Penangkapan
ah
lik
Politisi Demokrat I Putu Sudiartana oleh
KPK”.sumber:http://nasional.kompas.com/read/2016/06/29/21
am
ub
193511/kronologi.penangkapan.politisi.demokrat.i.putu.sudiar
tana.oleh.kpk, berita diakses pada 21 Desember 2016.
45. Bukti P-39 : Berita dari News.Okezone.com berjudul: “Kronologi OTT
ep
k
read/2016/01/14/337/1288430/kronologi-ott-anggota-dpr-
R
asal-pdip, berita diakses pada 21 Desember 2016.
si
46. Bukti P-40 : Berita dari Kompas.com berjudul: “Ini Kronologi Kasus Suap
ne
ng
Pejabat MA”
sumber:http://nasional.kompas.com/read/2016/02/13/194705
71/Ini.Kronologi.Kasus.Suap.Pejabat.MA, berita diakses pada
do
gu
21 Desember 2016.
47. Bukti P-41 : Berita dari News Okezone.com berjudul : “KPK Beberkan
In
A
Desember 2016.
lik
ub
sumber:http://nasional.kompas.com/read/2016/09/17/174912
41/kronologi.operasi.tangkap.tangan.terhadap.irman.gusman.
ka
ep
Desember 2016.
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 82
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
50. Bukti P-44 : Berita dari Kompas.com. berjudul : “Ini Kronologi
a
Penangkapan Jaksa dan Bupati Subang oleh
si
KPK”.sumber:http://nasional.kompas.com/read/2016/04/12/17
164421/Ini.Kronologi.Penangkapan.Jaksa.dan.Bupati.Suban.
ne
ng
oleh.KPK, berita diakses pada 21 Desember 2016.
51. Bukti P-45 : Berita dari Kompas.com berjudul : “Ini Kronologi Tangkap
do
gu Tangan KPK Terhadap Pejabat Ditjen Pajak”.sumber:Error!
Hyperlink reference not valid., berita diakses pada 21
Desember 2016.
In
A
52. Bukti P-46 : Berita dari Tempo.co berjudul : “Pejabat Bakamla Diduga
Disuap, Ini Kronologis Penangkapannya”. sumber:Error!
ah
lik
Hyperlink reference not valid., berita diakses pada 21
Desember 2016.
am
ub
53. Bukti P-47 : Berita dari Kompas.com berjudul: “Kasus Suap di Kebumen,
KPK Akan Periksa Ketua Komisi A DPRD”
sumber:http://nasional.kompas.com/read/2016/10/25/130442
ep
k
01/kasus.suap.di.kebumen.kpk.akan.periksa.ketua.komisi.a.d
ah
si
Bandar lampung Terkena Operasi Tangkap Tangan”
ne
ng
sumber:http://regional.kompas.com/read/2016/10/16/2301004
1/kanit.ranmor.polresta.bandarlampung.terkena.operasi.tangk
ap.tangan, berita diakses pada 21 Desember 2016.
do
gu
55. Bukti P-49 : Berita dari liputan6.com berjudul : “Kronologi OTT Tim Saber
Pungli Terhadap Jaksa di Jawa Timur”. sumber:Error!
In
A
56. Bukti P-50 : Berita dari Kompas.com berjudul : “Polisi Sita Uang Puluhan
lik
ub
6/10/11/19022891/polisi.sita.uang.puluhan.juta.rupiah.dan.tab
ungan.rp.1.miliar.terkait.pungli.di.kemenhub, berita diakses
ka
ep
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 83
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
58. Bukti P-52 : Berita dari Kompas.com berjudul: “Penangkapan Kadis
a
Pendidikan Tapanuli Utara Diduga Terkait Pemerasan”
si
sumber:http://nasional.kompas.com/read/2016/12/22/185346
11/penangkapan.kadis.pendidikan.tapanuli.utara.diduga.terka
ne
ng
it.pemerasan, berita diakses pada 22 Desember 2016.
59. Bukti P-53 : Berita dari balebandung.com berjudul: “Raih WTP Lagi, Atty
do
gu Akui Berkat Kerja Keras
sumber:http://www.balebandung.com/raih-wtp-lagi-atty-akui-
Eksekutif dan Legislatif”
In
A
pada 21 Desember 2016.
60. Bukti P-54 : Berita dari bpkp.go.id berjudul: “Kementerian Dalam Negeri
ah
lik
berikan hasil Evaluasi Kinerja Pemerintah Daerah (EKPPD)”
sumber:http://www.bpkp.go.id/berita/read/8168/0/Kementeria
am
ub
n-Dalam-Negeri-berikan-hasil-Evaluasi-Kinerja-Pemerintah-
Daerah-EKPPD.bpkp, berita diakses pada 21 Desember
2016.
ep
k
61. Bukti P-55 : Berita dari eljabar.com berjudul: “Walikota Cimahi Raih
ah
si
Desember 2016.
ne
ng
do
gu
1818/507380/cimahi-sabet-penghargaan-samkaryanugraha-
parasamya-purnakarya-nugraha, berita diakses pada 21
In
A
Desember 2016.
63. Bukti P-57 : Berita dari www.pikiran-rakyat.com berjudul: “Kota Cimahi
ah
ub
64. Bukti P-58 : Berita dari eljabar.com berjudul: “Kota Cimahi Sebagai
Percontohan Proyek Modernisasi Pengadaan MCA-
ka
ep
Indonesia” sumber:http://eljabar.com/kota-cimahi-sebagai-
percontohan-proyek-modernisasi-pengadaan-mca-indonesia/,
ah
65. Bukti P-59 : Penataan Lansekap Rumah Pemohon di Jl. Sari Asih 4, No.
es
M
16, Bandung.
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 84
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
66. Bukti P-60A : Foto Gerbang dan Halaman Rumah Pemohon, di Jalan Sari
a
Asih 4, No. 16, Cimahi, Jawa Barat.
si
67. Bukti P-60B : Foto Rumah dan Bangku Rumah Pemohon, di Jalan Sari
Asih 4, No. 16, Cimahi, Jawa Barat.
ne
ng
68. Bukti P-60C : Foto Bangku dan Garasi Rumah Pemohon, di Jalan Sari Asih
4, No. 16, Cimahi, Jawa Barat.
do
gu
69. Bukti P-60D : Foto Ruang Rapat dan Bangku Rumah Pemohon, di Jalan
Sari Asih 4, No. 16, Cimahi, Jawa Barat.
70. Bukti P-61 : Surat Pemohon (Atty Suharti) No.169/Pid.Prap/2016/
In
A
PN.Jkt.Sel tanggal 17 Januari 2017 Perihal surat Pernyataan
dan Penegasan Pengajuan permohonan Praperadilan.
ah
lik
Menimbang, bahwa selain mengajukan bukti-bukti surat , Pemohon juga
mengajukan 1 (satu) orang saksi yang disumpah menurut agamanya yakni saksi
am
ub
TRI KUSMIARTO dan 2 (dua) orang saksi yang didengar keterangannya tanpa
disumpah yakni RAHMA MULYA SARI dan TRIYA PANDYATHI, serta 2 (dua)
ep
orang Ahli masing-masing yakni DR. CHAIRUL HUDA, SH.MH dan Prof. DR.
k
si
1. Saksi TRI KUSMIARTO:
ne
ng
- Bahwa Pada hari kamis tanggal 1 Desember 2016, saksi sedang berada di
rumah Pemohon untuk mempersiapkan acara Pengajian Rutin Tawasulan
dan Yasinan Malam Jum’at beserta warga sekitar Rumah Pemohon dan
do
gu
lik
menanyakan keberadaan dari Bapak Itoc Tochija yang sedang pergi keluar
rumah, sedangkan Pemohon sudah dibilang oleh asisten Rumah Tangga
kepada Termohon Tidak ada di dalam rumah;
m
ub
itu Termohon meminta kedua HP milik saksi, satpam dan yang berada di
lingkungan rumah Pemohon serta melarang saksi dan lainnya untuk tidak
ah
pergi kemana-mana;
R
es
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 85
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
berada di halaman rumah Pemohon sejak datang sampai pergi lagi karena
a
posisi saksi persis berada di muka pintu masuk rumah Pemohon;
si
- Bahwa beberapa saat setelah Termohon datang, warga sekitar rumah dan
Tim Sukses Pemohon yang akan melakukan Pengajian dan dilanjutkan
ne
ng
dengan Rapat Pemenangan mulai berdatangan, melihat hal tersebut
kemudian Termohon meminta saksi untuk membatalkan acara pengajian,
do
gu atas hal tersebut saksi meminta kepada warga agar pengajian dipindah
tempatnya di mesjid terdekat.
- Bahwa pada Pukul 20.00 W.I.B Bapak Itoch Tochija sampai di rumah dan
In
A
langsung menemui Termohon di Teras rumah. Tidak lama setelah itu saksi
melihat ibu keluar dari rumah dan berbicara dengan Termohon, kemudian
ah
lik
oleh Termohon dibawa sama bapak ke Gazebo;
- Bahwa saksi tidak mengetahui apa yang dibicarakan oleh Pemohon dengan
am
ub
Termohon hanya saja beberapa kali saksi melihat Pemohon keluar dan
masuk ke dalam rumah. Berbeda dengan Bapak yang selalu berada dengan
Termohon.
ep
k
- Bahwa pada sekitar Jam 23.00 saat rombongan kedua Termohon datang,
ah
si
buktikan di Pengadilan.
ne
ng
- Bahwa pada Pukul 24.00 saksi melihat Pemohon masuk ke dalam rumah
dan baru keluar lagi sekitar Pukul 03.00 WIB, kemudian oleh Termohon
dipisahkan dengan bapak dengan dibawa ke ruangan serbaguna sampai
do
gu
kemudian pada jam 05.30 W.I.B Pemohon beserta dengan Bapak Itoc
dibawa pergi oleh Termohon ke Jakarta;
ah
-
lik
Bahwa saksi berada di rumah Pemohon sampai pukul 10.00 W.I.B, tidak
ada tindakan Termohon memasuki rumah, membawa sesuatu dari rumah
dan atau menanyakan masalah uang kepada saksi, satpam dan atau yang
m
ub
- Bahwa pada saat Termohon datang kerumah Pemohon, sekitar Pukul 20.00
ah
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 86
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
menunggu kedatangan Bapak Itoc Tochija yang pada saat itu sedang
a
keluar rumah.
si
- Bahwa pada pukul 20.30 WIB bapak Itoc Tochija datang dan menemui
Termohon di teras rumah, pada waktu itu bapak meminta Pemohon untuk
ne
ng
keluar menemui Termohon.
- Bahwa saksi tidak mengetahui apa yang dibicarakan oleh Pemohon dengan
do
gu Termohon, sempat beberapa kali Pemohon masuk ke dalam rumah hal ini
berbeda dengan Bapak yang tidak pernah masuk ke dalam rumah.
- Bahwa pada pukul 24.00 WIB Pemohon sempat masuk lagi ke dalam rumah
In
A
untuk beristirahat.
- Bahwa Pada Pukul 03.00 WIB, Pemohon diminta oleh bapak untuk
ah
lik
dibangunkan karena katanya Termohon ingin melakukan pemeriksaan
terhadap Pemohon.
am
ub
- Bahwa pada Pukul 04.30 saksi melihat Pemohon masuk kedalam rumah
untuk melakukan shalat subuh dan meminta saksi untuk membantu
mengemasi barang-barang kedalam cover karena akan dilakukan
ep
k
si
”Iya, bawa aja takut perlu di Jakarta”
ne
ng
do
gu
selama di Jakarta;
- Bahwa pada pukul 05.30 Pemohon dibawa oleh Termohon ke Jakarta.
In
A
lik
yang disita oleh Termohon merupakan Kartu Kredit milik dari Pemohon.
ub
- Bahwa saksi diberitahu oleh Asisten Rumah Tangga, ada tamu yang
ah
menayakan Bapak dan Pemohon, akan tetapi sudah dia bilang tidak ada
R
dirumah;
es
ng
kedatangan dari Termohon, barang kali bukan dari KPK melainkan Tim
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 87
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Sukses lawan yang mencoba melakukan Intimidasi terlebih pada saat itu
a
Bapak tidak ada dirumah;
si
- Bahwa kemudian Pemohon melakukan Panggilan kepada Bapa melalui
Hand Phone dan pada pukul 20.30 WIB Bapak Itoc Tochija sampai lalu
ne
ng
menemui Termohon di teras rumah, pada waktu itu bapak meminta
Pemohon untuk keluar menemui Termohon.
do
-
gu Bahwa saksi tidak mengetahui apa yang dibicarakan oleh Pemohon dengan
Termohon, sempat beberapa kali Pemohon masuk ke dalam rumah hal ini
berbeda dengan bapak yang tidak pernah masuk ke dalam rumah.
In
A
- Bahwa pada pukul 24.00 WIB Pemohon sempat masuk lagi ke dalam rumah
untuk beristirahat.
ah
lik
- Bahwa Pada Pukul 03.00 WIB, Pemohon diminta oleh bapak untuk
dibangunkan karena katanya Termohon ingin melakukan pemeriksaan
am
ub
terhadap Pemohon.
- Bahwa pada Pukul 04.30 saksi melihat Pemohon masuk ke dalam rumah
untuk melakukan shalat subuh dan meminta saksi untuk membantu
ep
k
si
ada di dalam tas yang biasa Pemohon bawa sehari-hari (Rp.15 juta),
ne
ng
apakah akan dibawa semua atau tidak? Atas hal tersebut Pemohon bilang
bawa saja semuanya untuk kebutuhan dan keperluan selama di Jakarta. ;
- Bahwa pada pukul 05.30 Pemohon dibawa oleh Termohon ke Jakarta.
do
gu
yang disita oleh Termohon banyaknya merupakan Kartu Kredit milik dari
Pemohon.
ah
-
lik
Bahwa uang Rp. 15 juta adalah yang diberikan di rumah, sementara Rp. 1
juta tidak tahu.
m
ub
ep
es
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 88
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
tindakan lain, seperti penyitaan dan penggeledahan. Penyitaan dan
a
penggeledahan juga dapat diuji keabsahannya melalui pranata
si
praperadilan. Belakangan upaya paksa penetapan tersangka juga dapat
diuji keabsahannya melalui upaya praperadilan. Pengujian keabsahan
ne
ng
Penetapan tersangka melalui pranata praperadilan juga didukung dengan
Putusan Mahkamah Konstitusi yang memperbolehkan pengujian penetapan
do
gu tersangka melalui lembaga praperadilan. Dengan demikian lembaga
Prapradilan sebagai upaya koreksi atas suatu kesalahan atau mencegah
untuk mencegah kesewang-wenangan.
In
A
- Ahli menerangkan bahwa kriteria umum untuk penetapan tersangka
setidaknya ada 4 antara lain : tujuan penetapan tersangka, alasan
ah
lik
penetapan tersangka, dasar hukum penetapan tersangka, serta prosedur
penetapan tersangka.
am
ub
Ahli menerangkan bahwa untuk ditetapkan sebagai tersangka seseorang,
harus berdasarkan dua alat alat bukti yang sah. Dua alat bukti yang sah
tersebut sebagaimana dimaksud dalam 184 KUHAP yaitu keterangan saksi,
ep
k
si
dalam konteks pembuktian pokok perkara. Pun alat bukti petunjuk hanya
ne
ng
do
gu
- Bahwa alat bukti yang dimaksud diatas seperti keterangan saksi, ahli, dan
surat harus dinilai setidaknya dari kuantitasnya dan kualitasnya. Yaitu
m
ub
ep
memiliki relevansinya.
- Bahwa alat bukti yang sah yang dipergunakan untuk penetapan tersangka
ah
adalah alat bukti yang diperoleh pada tahap penyidikan bukan penyelidikan.
R
es
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 89
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
kemudian perkara tersebut naik ke penyidikan maka orang tersebut harus
a
diperiksa kembali. Kalau tidak maka penyidikan dan penetapan tersangka
si
menjadi tidak sah. Pada intinya setiap proses penyelidikan yang
menemukan peristiwa pidana harus diformulasikan kembali dalam proses
ne
ng
penyidikan, atau diulang kembali dalam proses penyidikan untuk
menemukan pelaku pidana.
do
-
gu Bahwa proses penangkapan hanya dapat dilakukan terhadap tersangka
atau orang yang diduga melakukan tindak pidana. Penangkapan hanya
dapat dilakukan oleh penyelidik atas perintah penyidik maupun oleh
In
A
penyelidik langsung.
- Bahwa KUHAP tidak memberikan definisi tentang Tertangkap Tangan.
ah
lik
KUHAP hanya menjelaskan tentang keadaan-keadaan bagaimana
seseorang tertangkap tangan. Pasal 1 ayat 19 menyebutkan keadaan
am
ub
seseorang tertangkap tangan yaitu pada saat sedang melakukan tindak
pidana, pada saat dengan segera setelah tindak pidana beberapa saat
dilakukan, sesaat kemudian diserukan oleh khalayak ramai atau sesaat
ep
k
kemudian ada benda yang diduga keras sebagai alat melakukan tindak
ah
pidana.
R
- Bahwa dalam hal tertangkap tangan maka harus beserta dengan barang
si
bukti. Dalam hal tidak ada barang bukti maka proses tertangkap tangan
ne
ng
menjadi tidak sah. Dalam hal diduga terjadi tindak pidana maka penyidik
dapat melakukan proses penyelidikan/penyidikan biasa bukan tertangkap
tangan.
do
gu
lik
tidak ada barang bukti maka proses tertangkap tangan menjadi tidak sah.
Segala proses upaya hukum berikutnya bila dilanjutnya maka tidak sah.
termasuk terbit surat penyidikan dan/atau penetapan tersangka.
m
ub
ep
upaya paksa yang juga dapat diuji keabsahannya melalui lembaga pranata
peradilan.
ah
- Bahwa selain pasal 18 ayat (2), tertangkap tangan juga berlaku pada pasal
R
es
111 ayat (1) yaitu setiap orang berhak dan setiap orang yang orang yang
M
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 90
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
menyerahkanya ke penyelidik atau penyidik. Pasal 111 (1) adalah peristiwa
a
tertangkap tangan yang berlaku untuk: 1) masyarakat umum yaitu setiap
si
orang dan 2) satpam, hansip selaku keamanan, ketertiban, ketentraman
dan keamanan umum. Sementara penegak hukum yang melakukan
ne
ng
tertangkap tangan tetap tunduk pada Pasal 18 ayat (2) yaitu harus ada
barang bukti pada saat penangkapan.
do
-
gu Dalam hal terjadi proses tertangkap tangan, namun ternyata pada saat
pemeriksaan tidak ada barang bukti yang diketemukan pada diri tertangkap
maka proses tertangkap tangan tersebut menjadi tidak sah. bila penyelidik
In
A
atau penyidik mau melakukan tindakan penangkapan maka harus melalui
serangkaian proses penyelidikan dan penyidikan baru kemudian
ah
lik
menetapkan tersangka dan melakukan proses penangkapan.
- Bahwa dalam hal terjadi tertangkap tangan, taruhlah tindak pidana suap.
am
ub
Apabila dalam proses tersebut tidak diketemukan barang bukti uang maka
bukanlah peristiwa tertangkap tangan karena ketiadaan barang bukti.
Karena barang bukti menjadi prasyarat utama proses tertangkap tangan.
ep
k
- Dalam hal tertangkap tangan, taruhlah dalam tindak pidana suap, dimana
ah
kemudian dikaitkan dengan ada orang lain yang tidak ada ditempat proses
R
tertangkap tangan, tidak ada komunikasi dan tidak ada barang bukti
si
didalamnya maka terhadap orang tersebut tidak bisa dilakukan tertangkap
ne
ng
do
gu
sah. Bila ada berita acaranya maka berita acara tertangkap tangan tersebut
lik
menjadi tidak sah. Dalam hal Berita Acara Tertangkap Tangan tersebut
dijadikan dasar sejumlah langkah hukum lanjutan semisal terbitnya Surat
m
ub
ep
upaya paksa yang dilakukan tidak sah dan batal demi hukum.
R
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 91
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
- Bahwa praperadilan dalam konteks pengujian 2 alat bukti adalah proses
a
mempertanyakan keberadaan atau ada tidaknya 2 alat bukti yang dimiliki
si
oleh penegak hukum. Itu termasuk yang diamanatkan oleh Perma Nomor 4
Tahun 2016. Karenanya mempertanyakan keberadaan alat bukti dari
ne
ng
penegak hukum bukanlah membicarakan pokok perkara karenanya sah
untuk diadili melalui lembaga praperadilan.
do
2.
gu
-
Ahli Prof. DR. NANDANG SAMBAS, SH.MH.,
Bahwa kewenangan Praperadilan sebagaimana diatur dialam KUHAP yakni
In
A
ketentuan Pasal 1 angka 10 dan Pasal 77 KUHAP, dimana terhadap
objeknya telah ada perluasan sebagaimana Putusan Mahkamah Konstitusi,
ah
lik
diajukan sebagai objek Praperadilan untuk menjaga supaya tidak terjadi
pelanggaran dan kesewenang wenangan terhadap hak azasi manusia yang
am
ub
harus dijunjung tinggi oleh suatu suatu bangsa yang bermartabat;
- Bahwa Tertangkap Tangan merupakan pengecualian dari suatu Upaya
ep
Paksa penangkapan sebagaimana diatur di dalam ketentuan pasal 16 dan
k
17 KUHAP, di mana dalam hal seseorang tertangkap tangan dan atas dasar
ah
hal itu dikeluarkan surat perintah penyidikan yang mana berdasarkan hal
R
si
tersebut tertangkap tangan merupakan salah satu ruang lingkup Lembaga
Praperadilan.
ne
ng
do
gu
sebagai berikut: Pada Waktu Melakukan Suatu Tindak Pidana atau Segera
setelah melakukan tindak pidana atau Apabila diteriakan khalayak ramai
atau Apabila ditemukan benda hasil suatu tindak pidana.
In
A
lik
karena itu di dalam pasal ini mengandung dua syarat yakni: 1) Harus segera
diserahkan kepada penyidik dan atau Penyidik pembantu 2) Beserta Barang
m
ub
Bukti.
- Bahwa berdasarkan ketentuan tersebut apabila kedua syarat tersebut salah
ka
satunya saja tidak terpenuhi maka akibat hukumnya adalah batal Demi
ep
Hukum;
ah
- Bahwa dalam hal Berita Acara Tangkap Tangan Batal Demi Hukum atau
R
tidak sah, Surat Perintah penyidikan juga menjadi tidak sah, begitupun
es
ng
- Bahwa mengenai ketentuan Pasal 111 KUHAP itu berbeda subjek yang
on
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 92
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
dapat dilihat dari nomenklatur pembuat Undang-Udang yang dengan
a
sengaja memisahkan antara Pasal 18 untuk Penyidik dan Penyelidik yang
si
memiliki tugas dan wewenang dalam melakukan penangkapan dengan
Pasal 111 KUHAP yang diperuntukan untuk masyarakat umum yang tidak
ne
ng
memiliki tugas dan wewenang untuk melakukan penangkapan,
sederhananya dapat dilihat dari BAB yang mengaturnya;
do
-
gu Bahwa di dalam ketentuan KUHAP tidak mengenal istilah Operasi
Tertangkap Tangan, karena yang dikenal hanya istilah Tertangkap Tangan,
dalam istilah Operasi maka tentu sudah ada perencanaan terlebih dahulu,
In
A
persiapan yang matang untuk melakukannya, maka dengan demikian sudah
bukan lagi Tertangkap Tangan sebagaimana dimaksud di dalam KUHAP,
ah
lik
karena yang dimaksud di dalam KUHAP dalam istilah masyarakat umumnya
adalah “tertangkap basah”.
am
ub
Bahwa tertangkap tangan dalam tindak pidana suap hanya memungkinkan
terhadap pemberi dan penerima suap, sedangkan terhadap para pihak yang
diduga juga ikut terlibat hanya mungkin dilakukan dalam pengembangan
ep
k
biasa.
R
- Bahwa Pengertian Tersangka sendiri menurut Pasal 1 butir 14 KUHAP
si
adalah seorang yang karena perbuatannya atau keadaannya, berdasarkan
ne
ng
do
gu
itu bisa ditetapkan sebagai Tersangka atau tidak, ada bukti permulaan yang
cukup yang dikemudian dibaca oleh Mahkamah Konstitusi sebagai adanya
In
A
lik
ub
ep
es
KPK.
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 93
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
- Bahwa penyelidikan itu adalah untuk menemukan peristiwanya sesuai
a
KUHAP sedangkan Penyidik menemukan Tersangkanya. Jadi kalau
si
penyelidikan itu yang kemudian menghasilkan penetapan Tersangka,
menurut ahli adalah bertentangan karena Tersangka itu ditetapkan dalam
ne
ng
penyidikan setelah menemukan dua alat Bukti yang cukup sesuai dengan
yang diatur dalam KUHAP Pasal 184 dan Pasal 183.
do
-
gu Bahwa ketentuan Penyelidikan dan Penyidikan yang diatur di dalam KUHAP
tetap berlaku dalam melakukan penyelidikan dan penyidikan dalam tindak
pidana korupsi sebagaimana ditegaskan di dalam Undang-Undang Tipikor
In
A
sendiri yang menundukan diri kepada KUHAP sebagai payung hukum yang
mengaturnya selama tidak ditentukan lain oleh Undang-Undang dan hal ini
ah
lik
berlaku umum untuk seluruh ketentuan Pasal yang terdapat dalam Undang-
Undang Pidana Korupsi atau KPK.
am
ub
Bahwa betul pemberantasan tindak pidana korupsi merupakan tindak
pidana yang digolongkan kepada extra ordinary crime sehingga dibutuhkan
penanganan-penanganan yang luar biasa pula dalam pencegahannya akan
ep
k
si
terlebih apabila didasarkan pada Shu’udzon (prasangka buruk) terlebih
ne
ng
do
gu
bukti-bukti surat berupa fotocopy Surat yang telah dibubuhi materai secukupnya
dan setelah dicocokkan dengan surat aslinya ternyata cocok selanjutnya diberi
tanda sedangkan bukti yang diberi tanda, T-1 sampai dengan bukti T-38 yaitu :
In
A
lik
ub
3. T-3 Berita Acara Permintaan Keterangan (BAPK) Atas Nama Itoc Tochija
ka
4. T-4 Berita Acara Permintaan Keterangan (BAPK) Atas Nama Iin Solihin
Tanggal 02 Desember 2016 (Asli)
ah
es
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 94
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
7. T-7 Berita Acara Permintaan Keterangan (BAPK) Atas Nama Hendriza
a
Soleh Gunadi Tanggal 02 Desember 2016 (Asli)
si
8. T-8 Berita Acara Permintaan Keterangan (BAPK) Atas Nama Arief
Budiman Tanggal 02 Desember 2016 (Asli)
ne
ng
9. T-9 Berita Acara Permintaan Keterangan (BAPK) Atas Nama Sentot
Wisnu Wijaya Tanggal 02 Desember 2016 (Asli)
do
gu
10. T-10 Berita Acara Permintaan Keterangan (BAPK) Atas Nama Muhammad
Nasir Tanggal 02 Desember 2016 (Asli)
11. T-11 Berita Acara Permintaan Keterangan (BAPK) Atas Nama Triswara
In
A
Dhanu Brata alias ADE Tanggal 02 Desember 2016 (Asli)
12. T-12 Laporan Kejadian Tindak Pidana Korupsi (LKTPK) Nomor: LKTPK-
ah
lik
51/KPK/12 2016 Tertanggal 2 Desember 2016 (Asli)
13. T-13 Surat Perintah Penyidikan KPK Nomor: Sprin.Dik-91/01/12/2016
am
ub
tanggal 02 Desember 2016 (Asli)
14. T-14 Surat Perintah Penyitaan Nomor: Sprin.Sita-98/01/12/2016 Tanggal
02 Desember 2016 (Asli)
ep
k
si
Suharti (Asli)
ne
ng
do
gu
ub
ep
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 95
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
di Rumah Jalan Pojok Utara 3, Gang Bah Iding I Nomor 66, RT 003
a
RW 013, Kelurahan Setiamanah, Kecamatan Cimahi Tengah, Kota
si
Cimahi (Asli)
25. T-25 Berita Acara Penggeledahan Tanggal 06 Desember 2016 bertempat
ne
ng
di Rumah di Cawang III Nomor 2 RT 007 RW 008 Kelurahan Kebon
Pala, Kecamatan Makasar, Jakarta Timur (Asli)
do
gu
26. T-26 Berita Acara Penggeledahan Tanggal 06 Desember 2016 bertempat
di Jl. H. Sinen No. 98 Kav I RT 004 RW 007 Kel. Ragunan, Kec. Pasar
Minggu, Jakarta Selatan (Asli)
In
A
27. T-27 Berita Acara Penggeledahan Tanggal 06 Desember 2016 bertempat
di Jl. Taman Parahyangan I No 90 RT 014 RW 020 Kel. Binong, Kec.
ah
lik
Curug, Kab. Tangerang, Banten (Asli)
28. T-28 Penetapan Nomor: 43/Pen.Pid.Sus/TPK/XII/2016/PN.Jkt.Pst
am
ub
tertanggal 13 Desember 2016 (Asli)
29. T-29 Penetapan Nomor: 25/Pen.Pid.Sus/TPK/2016/PN.Bdg tertanggal 06
Desember 2016 (Asli)
ep
k
si
Kantor KPK (Asli)
ne
ng
32. T-32 Berita Acara Penyitaan Tanggal 3 Desember 2016 Bertempat di Jl.
Sariasih IV No. 16 Sarijadi, Bandung (Asli)
33. T-33 Berita Acara Penyitaan Tanggal 9 Desember 2016 Bertempat di
do
gu
NETWORK)
lik
35. T-35 Berita Acara Pemeriksaan (BAP) Saksi atas nama Triswara Dhanu
Brata tanggal 2 Desember 2016 (Asli)
m
ub
36. T-36 Berita Acara Pemeriksaan (BAP) Saksi atas nama Hendriza Soleh
Gunadi Tanggal 2 Desember 2016 (Asli)
ka
ep
37. T-37 Berita Acara Pemeriksaan (BAP) Saksi atas nama Sentot Tanggal 2
Desember 2016 (Asli)
ah
38. T-38 Berita Acara Pemeriksaan (BAP) Saksi atas nama Aom (Asli)
R
es
ng
mengajukan 1 (satu) orang saksi dan 1 (satu) orang ahli yang memberikan
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 96
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
keterangannya dibawah sumpah menurut tata cara agamanya, yang pada
a
pokoknya sebagai berikut :
si
Saksi. RIZKA ANUNGNATA
ne
ng
- Saksi merupakan penyelidik dan penyidik yang diangkat oleh KPK
- Bahwa saksi memiliki pengalaman sebelumnya menangani perkara tindak
pidana korupsi yang proses penanganannya dengan tindakan tangkap tangan.
do
-
gu
Bahwa saksi ditugaskan bersama tim penyelidik lainnya untuk melakukan
tindakan tangkap tangan.
In
A
- Bahwa saksi menyatakan bahwa pada tanggal 1 Desember 2016 sebelum
dilakukan pertemuan di rumah Pemohon, sudah ada beberapa kali pertemuan
ah
lik
di beberapa lokasi, dan ada percakapan terkait komitmen fee proyek pekerjaan
pembangunan Pasar Atas Cimahi Tahap II dan tentang persetujuan menerima
hadiah/janji walaupun tidak secara langsung kepada Pemohon terkait.
am
ub
- Bahwa saksi menyatakan bahwa selama pemantauan sebelum tanggal 1
Desember 2016 disinyalir telah terjadi beberapa kali penyerahan uang terkait
ep
kesepakatan komitmen fee untuk proyek pekerjaan pembangunan Pasar Atas
k
- Bahwa dalam beberapa kali pertemuan dan percakapan tidak secara langsung
R
si
menyebutkan penyerahan uang tetapi dengan menggunakan bahasa sandi
atau kode yang tergambar dalam kata-kata.
ne
ng
do
gu
Triswara Dhanu Brata (sdr. Ade) dan Sdr. Hendriza Soleh Gunadi (Sdr. Ari) dan
menanyakan perihal kegiatan yang dilakukannya selama bertemu dengan
Suami Pemohon. Bahwa Sdr. Ade menyatakan bahwa dirinya telah
In
A
lik
Saksi juga melihat dan mengamankan Handphone dari Sdr. Ade dan Sdr. Ari
dan didapat kepastian adanya komunikasi percakapan sebelumnya terkait
m
ub
- Bahwa setelah selesai menanyakan Sdr. Ade dan Sdr. Ari, Saya dan Tim
ep
Penyelidik memasuki halaman rumah Pemohon, tetapi pada saat itu Suami
ah
Pemohon tidak ada di rumah dan yang ada hanya Pemohon saja.
R
ng
- Berita Acara Tertangkap tangan dibuat pada tanggal 2 Desember 2016 dan
on
semua barang bukti yang diamankan dari Pemohon dilaksanakan pada tanggal
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 97
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
2 Desember 2016, dimana Pemohon menyerahkan barang bukti tersebut
a
kepada Saksi di Kantor Termohon.
si
- Bahwa saksi menyampaikan kepada Pemohon merupakan pihak yang diduga
menerima uang atau janji terkait dengan komitmen fee proyek pekerjaan
ne
ng
pembangunan Pasar Atas Cimahi Tahap II
- Bahwa setelah dilakukan tangkap tangan, saksi dan Tim Penyelidik membawa
do
gu
Pemohon ke Kantor Termohon karena terlibat dalam tindak pidana terkait
dalam operasi tangkap tangan untuk dilakukan pengambilan keterangan
terhadap pihak-pihak yang terkait dengan tindak pidana suap fee proyek
In
A
pekerjaan pembangunan Pasar Atas Cimahi Tahap II.
- Bahwa Saksi melihat Pemohon bertemu dengan pihak-pihak pemberi dan Sdr.
ah
lik
Itoc (Suami Pemohon) terkait dengan proyek pekerjaan pembangunan Pasar
Atas Cimahi Tahap II di Sate Shinta.
am
ub
Ahli : ADNAN PASLIADJA.
- Kriteria tertangkap pada pasal 1 angka 19 KUHAP, dibagi menjadi 4 (empat)
ep
yaitu tertangkap pada saat, segera setelah melakukan tindak pidana, ada
k
diserukan oleh khalayak ramai sebagai orang yang melakukan tindak pidana,
ah
segera setelah itu ditemukan benda-benda yang diduga keras digunakan untuk
R
si
melakukan tindak pidana bukan kumulasi namun alternatif.
- Apabila tertangkap pada saat ada penyerahan berupa uang, maka tindak
ne
ng
do
gu
lik
terekam pembicaraan
- Dalam Pasal 12 a UU Tipikor yang mengenai janji diucapkan saja sudah
m
ub
Pasal 111 KUHAP, bisa ada barang bukti bisa juga tidak ada barang buktinya.
R
melaksanakan tugasnya.
M
ng
- Makna Pasal 39 ayat (1) UU KPK adalah apabila ada ketentuan yang mengatur
on
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 98
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
maka berlaku UU KPK, namun apa bila tidak diatur maka berlaku hukum acara
a
yang diatur dalam KUHAP.
si
- Makna Pasal 44 UU KPK adalah penyelidik KPK memiliki kewajiban untuk
mendapatkan bukti permulaan. Dalam Pasal 5 KUHAP diatur mengenai
ne
ng
kewenangan penyelidik, dimana penyelidik dapat mencari bukti permulaan,
meminta permintaan keterangan, dengan perintah penyidik dapat melakukan
do
-
gu
penangkapan.
Sepanjang sudah ditemukan bukti permulaan yang cukup. Bukti permulaan
yang cukup harus ada minimal ada dua bukti. Pada tingkat penyelidikan boleh
In
A
menetapkan sebagai tersangka dengan mendasarkan pada ketentuan Pasal 1
angka 14 KUHAP.
ah
lik
- Putusan Praperadilan harus berdasarkan pada Objek Praperadilan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 82 KUHAP.
am
ub
- Dalam hal pegawai negeri atau penyelenggara negara tertangkap tangan
setelah selesai menerima suatu janji, maka proses tersebut masuk pada
kondisi ke 2 (dua) dalam definisi tertangkap tangan sebagaimana diatur dalam
ep
k
si
yang dilakukan secara terpisah antara seseorang yang memberi janji dengan
ne
ng
do
gu
lik
ub
ep
es
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 99
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Menimbang, bahwa para pihak menyatakan tidak akan mengajukan
a
sesuatu hal lagi dan mohon putusan ;
si
Menimbang, bahwa untuk menyingkat uraian putusan ini maka segala
ne
ng
sesuatu yang telah dimuat dalam berita acara persidangan hendaknya dianggap
telah dimuat secara lengkap dalam putusan ini ;
do
gu TENTANG PERTIMBANGAN HUKUM
In
A
yang menjadi pokok permasalahan Pra Peradilan yang diajukan Pemohon
terhadap Termohon adalah :
ah
lik
1. Tentang Tidak sahnya Berita Acara Tertangkap Tangan Tertanggal 2
Desember 2016 yang dikeluarkan Termohon atas diri Pemohon;
am
ub
2. Tentang Tidak sahnya tindakan Termohon yang telah melakukan Proses
Penyidikan maupun menetapkan Pemohon sebagai Tersangka yang
diduga melanggar Pasal 12 huruf a atau Pasal 11 UU No. 31 Tahun 1999
ep
k
R
Tentang Pemberantasan Tidak Pidana Korupsi jo. Pasal 55 ayat (1) Ke1
si
KUHP. Begitu pula dengan tindakan Termohon selanjutnya yakni
ne
ng
do
gu
lik
DALAM EKSEPSI :
Menimbang, bahwa terkait dengan Eksepsi yang diajukan oleh Termohon
tersebut, Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan berpendapat bahwa : oleh
m
ub
karena materi Eksepsi yang diajukan oleh Termohon tersebut bukanlah termasuk
materi Eksepsi sebagaimana diatur dalam Pasal 156 ayat (1) KUHAP dan bahkan
ka
ep
lebih mengarah pada materi pokok perkara, sehingga tidak beralasan hukum dan
sudah sepatutnya untuk ditolak ;
ah
depan persidangan baik oleh Pemohon maupun Termohon berupa bukti surat
M
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 100
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Selatan akan mempertimbangkan Permohonan Pemohon yang diajukan oleh
a
Termohon ;
si
Menimbang, bahwa Pemohon di dalam Permohonannya mendalilkan
ne
ng
bahwa tindakan Operasi Tangkap Tangan yang dilakukan oleh Termohon sejak
tanggal 1 Desember 2016 berdasarkan Berita Acara Tertangkap Tangan tanggal 2
Desember 2016 yang dikeluarkan oleh Termohon merupakan upaya paksa
do
gu
penangkapan
kesemuanya
sekaligus
telah dilakukan
Penetapan
secara
Tersangka
tidak sah
atas
karena
diri Pemohon,
dilakukan
yang
tanpa
In
A
diketemukan/ disertai barang bukti adanya hadiah atau janji yang telah diberikan
oleh Pengusaha dan diterima oleh Pemohon sebesar Rp. 500.000.000,- ( lima
ah
lik
barang bukti tindak pidana “ Menerima hadiah atau janji “;
am
ub
Menimbang, bahwa sebaliknya di dalam jawaban Tertanggal 17 Januari
2017 Termohon mendalilkan bahwa Operasi Tangkap Tangan yang dilakukan oleh
Termohon sejak tanggal 1 Desember 2016 berdasarkan Berita Acara Tertangkap
ep
k
Tangan tanggal 2 Desember 2016 yang dikeluarkan oleh Termohon adalah sah
ah
dan berdasarkan atas hukum, karena dalam tahap Penyelidikan terhadap perkara
R
si
Aquo Termohon telah menemukan bukti permulaan yang cukup yakni beruipa
data, informasi dan komunikasi antara Pemohon dan pihak-pihak terkait yang
ne
ng
menunjukkan adanya dugaan tindak Pidana Korupsi yang dilakukan oleh Pemohon
berupa Penerimaan sesuatu/Uang/barang terkait pekerjaan Pembangunan Pasar
do
Atas di kota Cimahi Tahap II, demikian pula dengan tindakan Termohon
gu
lik
uraian pertimbangan tersebut di atas, maka yang harus dibuktikan dalam Perkara
Permohonan Pra Peradilan ini adalah :
m
ub
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 101
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Pemberantasan Tidak Pidana Korupsi jo. Pasal 55 ayat (1) Ke1 KUHP.
a
Begitu pula dengan tindakan Termohon selanjutnya yakni melakukan
si
Penahanan maupun Penyitaan terhadap barang milik Pemohon, adalah
sah dan berdasarkan atas hukum ? ;
ne
ng
Menimbang, bahwa KUHAP sendiri tidak memberi definisi mengenai “
tertangkap tangan”, akan tetapi KUHAP hanya memberi batasan tentang keadaan
do
gu
bagimana orang tertangkap tangan, yaitu tertangkapnya seorang pada waktu
sedang melakukan tindak pidana, atau dengan segera sesudah beberapa saat
In
A
tindak pidana itu dilakukan, atau sesaat kemudian diserukan oleh khalayak ramai
sebagai orang yang melakukannya, atau apabila sesaat kemudian padanya
ah
ditemukan benda yang diduga keras telah dipergunakan untuk melakukan tindak
lik
pidana itu yang menunjukkan bahwa ia adalah pelakunya atau turut melakukan
atau membantu melakukan tindak pidana itu ;
am
ub
Menimbang, bahwa bersesuaian dengan pendapat Ahli yang diajukan
oleh Pemohon di Persidangan yakni Dr. Chairul Huda SH MH, maupun Ahli yang
ep
k
diajukan Termohon di Persidangan yakni Dr. Adnan Pasliadja yang antara lain
ah
berpendapat :
R
-
si
Bahwa secara Yuridis tindakan Tangkap Tangan adalah merupakan bagian
dari Penangkapan ;
ne
ng
- Bahwa Tindakan Tangkap Tangan tidak selalu diperlukan adanya barang bukti
karena barang bukti tersebut tergantung dari tindak pidana yang dilakukan
do
orang tersebut, apakah tindak pidana itu memang harus memerlukan barang
gu
bukti atau tidak, karena barang bukti akan mengikuti pasal yang diduga
dilakukan oleh yang tertangkap tangan ;
In
A
- Bahwa dalam hal Tertangkap tangan jika tidak ada barang bukti sangat
tergantung dari peristiwanya, karena ada 4 keadaan orang tertangkap tangan,
ah
lik
jadi sangat tergantung dari tindak pidana yang diduga atau dilakukan oleh yang
bersangkutan itu, jadi mengenai barang bukti ini akan mengikuti pasal yang
diduga dilakukan oleh yang bersangkutan dan keadaan yang bagaimana orang
m
ub
bukti Surat yang diajukan oleh Pemohon maupun Termohon, akhirnya diperoleh
R
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 102
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Desember 2016 terbukti : bahwa Penyelidik Termohon setelah mendapatkan
a
bukti permulaan yang cukup dalam penyelidikan segera menyampaikan
si
laporan penyelidikan kepada Pimpinan Termohon (vide Pasal 44 ayat 1 UU
KPK). Penyelidik Termohon telah mendapatkan bukti permulaan yang cukup
ne
ng
diduga. ATTY SUHARTI (Pemohon) selaku Walikota Cimahi bersama-sama
dengan. M. ITOC TOCHIJA telah menerima uang dari TRISWARA DHANU
do
gu
BRATA alias. ADE dan. HENDRIZA SOLEH GUNADI alias. ARI yang dapat
dipersangkakan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 huruf a atau Pasal 11
Undang-undang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi jo. Pasal 55 ayat (1)
In
A
KUHP. Berdasarkan bukti permulaan yang cukup sebagaimana dimaksud,
terhadap perbuatan tersebut dapat dilakukan penyidikan.
ah
lik
- Bahwa sesuai Bukti T-12 berupa : Surat Perintah Penyidikan KPK Nomor:
Sprin.Dik-91/01/12/2016 tanggal 02 Desember 2016 membuktikan Proses
am
ub
Penyidikan perkara tindak pidana korupsi yang diduga dilakukan oleh
Tersangka ATTY SUHARTI (Pemohon) selaku Walikota Cimahi bersama H.M.
ITOC TOCHIJA. IR., MM. yaitu menerima hadiah atau janji dari TRISWARA
ep
k
DHANU BRATA alias ADE bersama HENDRIZA SOLEH GUNADI alias ARI
ah
terkait dengan pembangunan fisik Pasar Kota Cimahi tahun anggaran 2016
R
dan 2017 sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 huruf a atau Pasal 11
si
Undang-undang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi jo. Pasal 55 ayat 1
ne
ng
KUHP yang dilakukan Termohon didasarkan pada surat perintah yang sah
dikeluarkan oleh pejabat Termohon yang berwenang.
- bahwa sesuai bukti T-13 berupa Surat Perintah Penyitaan Nomor: Sprin.Sita-
do
gu
ub
ep
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 103
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Suharti membuktikan Termohon telah melaksanakan ketentuan Pasal 59
a
KUHAP
si
- Bahwa sesuai bukti T-17 berupa Surat Perintah Perpanjangan Penahanan
Nomor: Sprin.Han-90/PPJ/24/12/2016 tertanggal 23 Desember 2016
ne
ng
membuktikan Termohon dalam melakukan tindakan perpanjangan penahanan
terhadap diri Pemohon selaku tersangka telah dilakukan dengan berdasar pada
do
-
gu
surat perintah dan dilakukan pada tahap penyidikan
Bahwa sesuai bukti T-18 berupa Berita Acara Perpanjangan Penahanan
tanggal 27 Desember 2016 Atas Nama Atty Suharti (Asli) membuktikan
In
A
Termohon dalam melaksanakan kegiatan perpanjangan penahanan dengan
mendasarkan pada KUHAP.
ah
lik
- Bahwa sesuai bukti T-19 berupa Surat Nomor: B-571/23/12/2016 Tanggal 27
Desember 2016 Perihal Pemberitahuan Perpanjangan Penahanan Atas Nama
am
ub
Tersangka Atty Suharti membuktikan Termohon telah melaksanakan ketentuan
Pasal 59 KUHAP
- Bahwa sesuai bukti T-20 berupa Surat Perintah Penggeledahan Nomor:
ep
k
si
- Bahwa sesuai bukti T-21 berupa Surat Perintah Penggeledahan Nomor:
ne
ng
do
gu
ub
ep
Pasal 75 ayat 1 dan ayat 2 KUHAP. Penggeledahan ini didasarkan pada Surat
R
Desember 2016
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 104
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
- Bahwa sesuai bukti T-24 berupa Berita Acara Penggeledahan Tanggal 06
a
Desember 2016 bertempat di Rumah di Cawang III Nomor 2 RT 007 RW 008
si
Kelurahan Kebon Pala, Kecamatan Makasar, Jakarta Timur
membuktikanTermohon telah melaksanakan ketentuan Pasal 75 ayat 1 dan
ne
ng
ayat 2 KUHAP. Penggeledahan ini didasarkan pada Surat Perintah
Penggeledahan Nomor: Sprin.Dah-74/20-23/12/2016 tertanggal 05 Desember
do
-
gu
2016
Bahwa sesuai bukti T-25 berupa Berita Acara Penggeledahan Tanggal 06
Desember 2016 bertempat di Jl. H. Sinen No. 98 Kav I RT 004 RW 007 Kel.
In
A
Ragunan, Kec. Pasar Minggu, Jakarta Selatan membuktikan Termohon telah
melaksanakan ketentuan Pasal 75 ayat 1 dan ayat 2 KUHAP. Penggeledahan
ah
lik
ini didasarkan pada Surat Perintah Penggeledahan Nomor: Sprin.Dah-74/20-
23/12/2016 tertanggal 05 Desember 2016
am
ub
- Bahwa sesuai bukti T – 26 berupa Berita Acara Penggeledahan Tanggal 06
Desember 2016 bertempat di Jl. Taman Parahyangan I No 90 RT 014 RW 020
Kel. Binong, Kec. Curug, Kab. Tangerang, Banten membuktikanTermohon
ep
k
si
- Bahwa sesuai bukti T-27 berupa Penetapan Nomor:
ne
ng
do
gu
H. Sinen No. 98 Kav I RT 004 RW 007 Kel. Ragunan, Kec. Pasar Minggu,
Jakarta Selatan dan di Jl. H. Sinen No. 98 Kav I RT 004 RW 007 Kel. Ragunan,
In
A
ub
ep
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 105
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Binong, Kec. Curug, Kab. Tangerang, Banten telah mendapatkan persetujuan
a
dari Pengadilan Negeri sebagaimana amanat dalam UU KPK.
si
- Bahwa sesuai bukti T-30 berupa Berita Acara Penyitaan Tanggal 8 Desember
2016 Bertempat di Kantor KPK membuktikan Termohon telah melaksanakan
ne
ng
ketentuan Pasal 75 ayat 1 dan ayat 2 KUHAP
- Bahwa sesuai bukti T-31 berupa Berita Acara Penyitaan Tanggal 3 Desember
do
gu
2016 Bertempat di Jl. Sariasih IV No. 16 Sarijadi, Bandung membuktikan
Termohon telah melaksanakan ketentuan Pasal 75 ayat 1 dan ayat 2 KUHAP
- Bahwa sesuai bukti T-32 berupa Berita Acara Penyitaan Tanggal 9 Desember
In
A
2016 Bertempat di Kantor KPK membuktikan Termohon telah melaksanakan
ketentuan Pasal 75 ayat 1 dan ayat 2 KUHAP.
ah
lik
- Bahwa sesuai bukti T-33 berupa Berita Acara Penyitaan Tanggal 21 Desember
2016 di Kantor KPK terhadap uang sejumlah Rp.390.000.000,00 dari Wahyudin
am
ub
Fahmi (Direktur Media Relation PT. CYRUS NUSANTARA/CYRUS
NETWORK) membuktikan Termohon telah melaksanakan ketentuan Pasal 75
ayat 1 dan ayat 2 KUHAP. Termohon telah melakukan penyitaan uang
ep
k
si
dari Tersangka Ade dan Ari. Pemohon menggunakan uang suap pemberian
ne
ng
dari Tersangka Ade dan Ari untuk kepentingan kampanye pemilihan Walikota
Cimahi.
- Bahwa sesuai bukti T-36 berupa Berita Acara Pemeriksaan (BAP) Saksi atas
do
gu
pihak yang terjaring dalam upaya tertangkap tangan dalam proses penyidikan
- Bahwa sesuai bukti T-37 berupa Berita Acara Pemeriksaan (BAP) Saksi atas
ah
ub
- Bahwa sesuai bukti T-38 berupa Berita Acara Pemeriksaan (BAP) Saksi atas
nama Sentot Tanggal 2 Desember 2016, membuktikan bahwa Termohon telah
ka
ep
- Bahwa sesuai bukti T-39 berupa Berita Acara Pemeriksaan (BAP) Saksi atas
R
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 106
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Menimbang, bahwa mengenai bukti P-1, P-2A, P-2B, P-2C, P-2 D, P-2E
a
, P-3 , P-4, P-5, P-19A, P-19B, P-20A, P-20B, P-21, P-22, P-23, P-24, P-25, P-26,
si
P-27, P-28, P29, P-30, P-31,P-32, P-33 , P-34, P-35, P-36, P-37, sampai dengan
P-60D maupun bukti 3 orang saksi fakta yang diajukan oleh Pemohon di
ne
ng
Persidangan masing-masing bernama :saksi : Tri Kusmiarto, saksi Sari, dan saksi
Triya, Hakim Pengadilan NegeriJakarta Selatan berpendapat bahwa butki-bukti
do
gu
Surat maupun saksi-saksi fakta yang di ajukan di Persidangan tersebut tidak ada
relevansinya dengan substansi Permohonan Pra Peradilan yang diajukan
Pemohon sehingga atas bukti-bukti tersebut tidak akan dipertimbangkan lebih
In
A
lanjut dan haruslah dikesampingkan ;
ah
lik
Persidangan maupun pertimbangan-pertimbangan hukum tersebut di atas Hakim
Pengadilan Negeri Jakarta Selatan berkesimpulan dan berpendapat bahwa dalil –
am
ub
dalil permohonan Pemohon Tertanggal 23 Desember 2016 adalah tidak beralasan
hukum, karena berdasarkan fakta-fakta hukum yang terungkap di Persidangan
ep
tersebut di atas, serangkaian tindakan Tangkap Tangan berdasarkan Berita Acara
k
si
tindakan Termohon yang telah melakukan Proses Penyidikan maupun
menetapkan Pemohon sebagai Tersangka yang diduga melanggar Pasal 12 huruf
ne
ng
do
gu
nomor 31 tahun 1999 Tentang Pemberantasan Tidak Pidana Korupsi jo. Pasal 55
ayat (1) Ke1 KUHP. Begitu pula dengan tindakan Termohon selanjutnya yakni
melakukan Penahanan maupun Penyitaan terhadap barang milik Pemohon,
In
A
adalah sah dan menurut hukum, sehingga oleh karenanya ;Permohonan Pra
Peradilan Pemohon Tertanggal 23 Desember 2016, haruslah dinyatakan ditolak
ah
lik
untuk seluruhnya ;
Menimbang, bahwa oleh karena Permohonan Pemohon ditolak untuk
m
ub
MENGADILI
es
DALAM EKSEPSI :
M
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 107
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
DALAM POKOK PERKARA :
a
1. Menolak permohonan Pemohon Praperadilan untuk seluruhnya ;
si
2. Menyatakan tindakan Penangkapan yang dilakukan oleh Termohon adalah
ne
ng
sah dan berdasar atas hukum;
do
sah dan berdasar atas hukum;
gu
4. Menyatakan Surat Perintah Penyidikan No. Sprin.Dik-91/01/12/2016 tanggal 2
Desember 2016 adalah sah dan berdasar atas hukum;
In
A
5. Menyatakan Penyidikan atas diri Pemohon berdasarkan Surat Perintah
Penyidikan Nomor Sprin.Dik-91/01/12/2016 tanggal 2 Desember 2016 adalah
ah
lik
sah dan berdasarkan atas hukum serta mempunyai kekuatan mengikat;
ub
lanjut oleh Termohon termasuk tindakan Penahanan dan Penyitaan yang
berkaitan dengan Penyidikan dan Penetapan Tersangka sebagaimana
ep
dimaksud dalam Surat Perintah Penyidikan No. Sprin.Dik-91/01/12/2016
k
tanggal 2 Desember 2016 adalah sah dan berdasarkan atas hukum dan oleh
ah
si
7. Menyatakan bahwa barang bukti yang telah disita Termohon dari Pemohon
ne
ng
do
(lima ribu rupiah ) ;
gu
Umum pada hari : Selasa tanggal 24 Januari 2017 , oleh kami KRISNUGROHO
SRI PRATOMO .SH MH. Hakim Pra Peradilan pada Pengadilan Negeri Jakarta
ah
ub
ep
ah
…
M
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 108