LP KB Implan
LP KB Implan
OLEH:
IDA AYU MADE UTARI
P07120215039
D-IV KEPERAWATAN (2A)
6. Jenis- Jenis KB
Kondom
Pil kombinasi (cara KB yang mengandung estrogen dan progrestin)
Implant
KB suntik
Alat dalam Rahim IUD (IUCD,COPPER-T,SPIRAL)
MAL (Metode Aminorea Laktasi)
7. KB Implan
a. Pengertian
Impalant adalah kontrasepsi yang menggunakan lenovorgestrel (LNG)
sebagai bahan aktifnya. Implant terdiri atas enam kapsul , masing-masing
berdiameter 2,4 mm dan panjang 34 mm. Tiap kapsul mengandung 36 mg LNG.
Keenam kapsul melepaskan 80 mcg LNG setiap hari selama 6-18 bulan pertama
yang selanjutnya menurun sampai 30 mcg dan akan terus berlangsung sampai
paling sedikit lima tahun (Mubarak, 2009). Alat kontrasepsi implant (AKBK)
atau implant adalah alat kontrasepsi yang disusupkan di bawah kulit.
b. Jenis KB Implan
Non Biodegrable Implan.
- Implan 6 kapsul, berisi hormone Levomorgestrel daya kerja 5 tahun.
- Nortplan 2 kapsul, berisi hormone Levomorgestrel daya kerja 3 tahun.
- Norplan 1 kapsul, berisi hormone 3 Ketodesogestrel, daya kerja 2,5-4
tahun.
Saat ini diuji coba di Indonesia, Implan 1 kapsul dengan panjang 4 cm,
diameter luar 2 mm, terdiri dari suatu intraeva (ethylinevinil acetate) berisi
60 mg 3 Ketodesogestrel yang dikelilingi suatu Membrane eva berdaya
kerja 2-3 tahun.
Biodegradable
Yang sedang diuji saat ini yaitu Copronor PP, suatu kapsul polimer berisi
hormone Lemomorgestrel dengan daya kerja 18 bulan.
Yang paling sering dipakai :
(1) Norplant
- Dipakai sejak tahun 1987.
- Terdiri dari 6 batang silastik yang padat panjang tiap batang 40 mm,
diameter 2,4 mm.
- Sangat efektif untuk mencegah kehamilan 5 tahun.
- Saat ini Norplan yang paling banyak dipakai.
(2) Implanon
- Dipakai sejak tahun 1987.
- Terdiri dari 2 batang silastik yang padat panjang tiap batang 40
mm, diameter 2,4 mm.
- Masing-masing batang diisi dengan 68 mg 3 ketodesogastrel di 2
matrik batang.
- Sangat efektif untuk mencegah kehaamilan 3 tahun.
(3) Jadena dan Indoplan
Terdiri dari 2 batang yang diisi dengan 75 mg Levonorgestrel dengan
lama kerja 3 tahun.
c. Cara Kerja
Lendir servik menjadi kental
Mengganggu proses pembentukan endometrium sehingga sulit terjadi
implantasi.
Mengurangi transportasi sperma.
Menekan ovulasi.
d. Efek samping
Efek samping dari penggunaan implant adalah: Gangguan haid,Depresi,
keputihan, Jerawat, Perubahan libido, Perubahan BB, Hematoma, infeksi
(Suratun, 2008).
Efek samping dari imlpan antara lain : gangguan pola haid seperti
terjadinya spotting, pendarahan, haid memanjang atau lebih sering berdarah
(metrohagia), amenoria, mual-mual, pening, sakit kepala, kadang2 terjadi
perubahan pada libido, dan berat badan timbulnya agne. Oleh karena jumlah
progesterone yang di keluarkan kedalam darah sangat kecil, maka efek samping
yang terjadi tidak sesering pada penggunaan pil KB (Winkjosastro, 2005).
e. Keuntung
(1) Keuntungan kontasepsi
- Daya guna tinggi
- Perlindungan jangka panjang ( sampai 5 tahun)
- Pengembalian tingkat kesuburan yang cepat stelah pencabutan
- Tidak memerlukan peperiksaan dalam
- Bebas dari pengaruh estrogen
- Tidak mengganggu kegiatan senggama
- Tidak mengganggu ASI.
- Klien hanya perlu kembali ke klinik bila ada keluhan.
- Dapat dicabut setiap saat sesuai kebutuhan.
(2) Keuntungan Nonkontrasepsi
- Mengurangi jumlah darah haid.
- Mengurangi nyeri haid.
- Mengurangi/ memperbaiki anemia.
- Melindungi terjadinya kanker indometrium.
- Menurunkan angka kelainan jinak kanker paudara.
- Melindungi diri dari beberapa penyebab penyakit radang panggul.
- Menurunkan angka kejadian Endometrios.
f. Kerugian
Pada kebanyakan klien dapat menyebabkan perubahan pola haid berupa
perdarahan bercak (spotting) hipermenorea, atau meningkatnya jumlah darah
haid, serta amenorea.
Timbulnya keluhan-keluhan seperti:
(1) Nyeri kepala.
(2) Peningkatan/ penurunan berat badan,
(3) Nyeri payudara.
(4) Perasaan mual.
(5) Perubahan perasaan (mood) atau kegelisahan (nervousness).
(6) Membutuhkan tindak pembedahan minor untuk insersi dan pencabutan.
(7) Tidak memberikan efek protektif teradap infeksi menular seksual
termasuk AIDS.
(8) Klien tidak dapat menghentikan sendiri pemakaian kontrasepsi ini sesuai
dengann keinginan, akan tetapi harus pergi keklinik untuk pencabutan.
(9) Aefektifitasnya menurun bila menggunakan obat-obat tuberculosis
(rifampisin) atau obat epilepsi (fenitoin dan barbiturat).
(10) Terjadinya kehamilan ektopik sedikit lebih tinggi (1,3 per 100.000
perempuan per tahun).
5. Riwayat Obstetri
a. Haid
Pada ibu/klien yang mengalami gangguan menstruasi seperti nyeri pada
saat haid yang berlebihan (dismenorhea berat), perdarahan haid yang
banyak dapat menggunakan metode kontrasepsi implan.. Implan dapat
diberikan pada saat hari ke 2-7 menstruasi (Saifuddin, 2003 : MK-73).
b. Riwayat Perkawinan
Dalam penggunaan kontrasepsi Implan peserta disarankan tidak
mempunyai pasangan seks lain.
c. Riwayat Kehamilan, persalinan, nifas yang lalu
Diberikan pada peserta KB implan yang dalam fase menjarangkan
kehamilan dan mengakhiri kesuburan
d. Riwayat KB
Jenis KB yang pernah digunakan, alasan penggunaan, lama pemakaian,
alasan berhenti atau ganti cara, rencana KB berikutnya dan apa tujuan
peserta ikut KB.
2. Pemeriksaan Fisik
2. Diagnose Keperawatan Yang Mungkin Muncul (NANDA)
1. Nyeri akut yang berhubungan dengan agens cedera fisik (prosedur bedah) yang
ditandai dengan mengekspresikan perilaku (gelisah)
2. Resiko infeksi berhubungan dengan kurang pengetahuan untuk menghindari
pemajaman pathogen
3. Rencana Asuhan Keperawatan ( NANDA, NIC, NOC)
DIAGNISA
NO NOC NIC
KEPERAWATAN
1 Nyeri akut yang NOC: Tingkat Nyeri NIC: Manajemen Nyeri
berhubungan dengan Karakteristik: Tentukan akibat
agens cedera fisik Mondar mandir (gelisah) dari pengalaman
(prosedur bedah) yang Kehilangan nafsu makan nyeri terhadap
ditandai dengan Mual kualitas hidup
mengekspresikan Tekanan darah pasien (misalnya,
perilaku (gelisah) tidur,nafsu makan,
pengertian,
perasaan,
hubungan,
performa kerja,
dan tanggung
jawab peran).
Kurangi atau
eliminasi fakto-
faktor yang dapat
mencetuskan atau
meningkatkan
nyeri (misalnya,
ketakutan,
kelelahan, keadaan
monotun, dan
kurang
pengetahuan)
Pilih dan
implementasikan
tindakan yang
beragam
(misalnya,
farmakologi,
nonfarmaologi,
Interpersonal)
untuk
memfasilitasi
penurunan nyeri
sesuai dengan
keluhan.
2 Resiko infeksi NOC :Pemulihan NIC : Kontrol infeksi
berhubungan dengan Pembedahan : penyembuhan Pastikan teknik
kurang pengetahuan Infeksi luka perawatan luka
untuk menghindari Pelaksanaan perawatan yang tepat
pemajaman pathogen luka yang diresepkan Anjurkan pasien
Pelaksanaan aktifitas untuk meminum
perawatan diri antibiotic seperti
yang diresepkan
Ajarkan pasien dan
keluarga mengenai
tanda dan gejala
infeksi dan kapan
harus
melaporkannya
kepada penyedia
perawatan
kesehatan.
Ajarkan pasien dan
anggota keluarga
mengenai
bagaimana
menghindari
infeksi
DAFTAR PUSTAKA
Bari. 2003. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi. Yayasan bina Pustaka,Jakarta.
Hartanto, 2003. Keluarga Berencana dan Kontrasepsi. Sinar harapan, Jakarta
Bararah, VF, (2011), Macam-Macam Alat Kontrasepsi. http://www. Detikhealth. Com
Saifuddin, (2006). Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi, Edisi 2, penerbit:Yayasan
Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo, Jakarta
. 2002. Buku Panduan Praktis Pelayanan kontrasepsi. Yayasan Bina PustakaSarwono
Prawirohardjo Jakarta.
Suratun, (2008), Pelayanan Kelurga Berencana dan Pelayanan Kontrasepsi, Penerbit Trans
Info Media, Jakarta.
Winkasastro,h. 2005. Ilmu Kebidanan, Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawiharjo.
Jakarta.