OLEH :
KELOMPOK 5-B
KUPANG
2019
BAB I
PENDAHULUAN
Ada beberapa aspek penilaian yang perlu diperhatikan dalam menilai keamanan dan
kelayakan dari produk pangan asal hewan baik pangan maupun non pangan. Adapun aspek
penilaian tersebut adalah menyangkut ada/tidaknya nomor registrasi dan sertifikasi produk
terkait, tangggal pembuatan dan waktu expaired produk, kemasan produk utuh atau tidak,
jenis kemasan yang digunakan apakah aman atau tidak, bahan dasar produk, tempat
penyimpanan produk di tempat penjualan dan lain sebagainya. Semua aspek ini perlu
diperhatikan karena merupakan tolak ukur dalam menilai keamanan dan kelayakan produk di
dunia perdagangan hingga sampai kepada konsumen. Oleh karena itu dalam laporan ini akan
dibahas mengenai produk pangan yang aman dan tidak untuk dikonsumsi, serta produk non
pangan asal hewan yang layak atau tidak untuk digunakan.
METODOLOGI
3.1 HASIL
Tabel 1 : hasil observasi produk yang dilakukan di swalayan Rukun Jaya TDM,
sebagai berikut :
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
3.2 PEMBAHASAN
Pangan adalah segala sesuatu yang berasal dari sumber hayati produk pertanian,
perkebunan, kehutanan, perikanan, peternakan, perairan, dan air, baik yang diolah maupun
tidak diolah, yang diperuntukkan sebagai makanan atau minuman bagi konsumsi manusia
termasuk Bahan Tambahan Pangan, bahan baku pangan, dan bahan lain yang digunakan
dalam proses penyiapan, pengolahan, dan/atau pembuatan makanan atau minuman. Pangan
Olahan adalah makanan atau minuman hasil proses dengan cara atau metode tertentu dengan
atau tanpa bahan tambahan.
Keamanan Pangan adalah kondisi dan upaya yang diperlukan untuk mencegah Pangan
dari kemungkinan cemaran biologis, kimia, dan benda lain yang dapat mengganggu,
merugikan, dan membahayakan kesehatan manusia serta tidak bertentangan dengan agama,
keyakinan, dan budaya masyarakat sehingga aman untuk dikonsumsi. Pendaftaran Pangan
adalah prosedur penilaian keamanan, mutu, dan gizi Pangan Olahan untuk mendapat Izin
Edar.
Susu UHT (Ultra High Temperature) Susu UHT adalah produk susu cair yang
diperoleh dari susu segar atau susu rekonstitusi atau susu rekombinasi yang disterilkan pada
suhu tidak kurang dari 135°C dengan F0 tidak kurang dari 3 menit dan dikemas segera dalam
kemasan yang steril secara aseptis.
Karakteristik dasar :
Keju adalah produk segar atau hasil pemeraman berbentuk padat atau semi padat yang
diperoleh dengan cara menggumpalkan susu, krim, susu skim, susu skim sebagian, susu
rekombinasi, susu rekonstitusi, whey krim atau buttermilk, atau campurannya, dengan rennet
atau enzim penggumpal (asal hewan, tanaman atau mikroba) atau asam dengan persyaratan
kadar lemak susu dan kadar air yang tergantung dari jenisnya dengan atau tanpa penambahan
bahan pangan lain. Termasuk keju lunak, keju agak keras (semi-hard) dan keju keras (hard)
serta sangat keras (very hard). Keju lunak mengandung air lebih dari 67% dihitung
berdasarkan padatan tanpa lemak (PTL). Keju agak keras mengandung 54% hingga 69%
PTL, keju keras mengandung 49% hingga 56% PTL, dan keju sangat keras mengandung
kurang dari 51% PTL. Keju cheddar adalah keju keras yang dibuat dari susu sapi dengan
pemeraman pada suhu tidak kurang dari 35ºC dan waktu tidak kurang dari 60 hari. Keju
cheddar dapat juga diproses pada suhu dan lama pemeraman yang berbeda, tergantung dari
teknologi yang dipakai.
Nomor yang diterbitkan oleh B-POM memiliki arti khusus, dengan beberapa arti
sebagai berikut :
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
4.2 SARAN
Hidayatullah, F. 2012. Skripsi : Analisa Asam Amino pada Buah Pepaya dengan
Spektrofotometer. Fakultas Teknik Universitas Diponegoro : Semarang.
Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat Dan Makanan Republik Indonesia Nomor
21 Tahun 2016 Tentang Kategori Pangan.