PENDAHULUAN
Setiap pemimpin tentunya memiliki karakteristik tertentu agar dapat memimpin bawahannya
dengan baik.Jangan lupa sebagai seorang pemimpin, komunikasi harus bisa menciptakan
keselarasan interaksi antara seorang pemimpindengan para bawahannya. Tim senantiasa
mencerminkan pemimpinnya. Jangan lupa bahwa komunikasi yang baik bukanlah
komunikasi satu arah. Komunikasi tidak boleh bersifat top-down atau bergaya diktator.
Pemimpin terbaik akan mendengarkan, mengajak, dan mendorong partisipasi anggota
tim.Jendela Johari merupakan salah satu cara untuk melihat dinamika dari self-awareness,
yang berkaitan dengan perilaku, perasaan, dan motif kita. Model yang diciptakan oleh Joseph
Luft dan Harry Ingham di tahun 1955 ini berguna untuk mengamati cara kita memahami diri
kita sendiri sebagai bagian dari proses komunikasi. Joseph Luft dan Harrington Ingham,
mengembangkan konsep Johari Window sebagai perwujudan bagaimana seseorang
berhubungan dengan orang lain yang digambarkan sebagai sebuah jendela.Apabilaseseorang
menghendaki segala ide, perasaan, maupun tingkah lakunya diterima oleh orang lain maka
daerah I (daerah terbuka) harus terbuka lebar. Dan janganlah terlalu berharap akan
penghargaan tinggi terhadap diri dari orang lain. Suatu cara penurunan ‘pribadi tersembunyi’
dan peningkatan ‘pribadi tebuka’ adalah melalui proses penyingkapan diri (membuka diri),
yaitu dengan lebih mempercayai orang lain dan mengutarakan informasi diri kepada orang
lain. Untuk mengurangi ‘pribadi buta’dan pada saat yangsama meningkatkan ‘pribadi
terbuka’ seorang individu haruslah mau menerima masukan dari orang lain, dan
menggunakan umpan balik tersebut untuk meningkatkan ataupun merubah pribadi dirinya
sendiri.
BAB II
PEMBAHASAN
Buta karena posisi adalah ketidakmampuan untuk mengendalikan ego sendiri dan
mementingankan pandangan atau pikiran saya tanpa melihat sudut lainnya.Seorang
yang buta karena posisi sendiri biasanya banyak yang tidak menyukainya.Orang-
orang disekitarnya merasa tidak didengarkan,merasa terabaikan.Seseorang yang
seperti ini biasanya dapat dikategorikan memiliki sifat sombong.Menurut sudut
pandangnya pendapat atau ide-ide dari orang-orang disekitarnya atau bawahannya
tidak ada yang tepat dan benar.Ia merasa hanya pendapat atau sudut pandangnya saja
yang benar dan baik.Seseorang yang buta karena posisi sendiri merasa lebih berkuasa
terhadap apa yang ia pimpin karena ia merasa bahwa apa yang ia pimpin itu adalah
menjadi miliknya dalam arti lain yang membuat peraturan,dan memutuskannya hanya
dapat dilakukan olehnya saja,memang seperti hal umum yang kita ketahui
sebelumnya bahwa pepimpinlah yang memutuskan atau membuat peraturan.Akan
tetapi keputusan tersebut dan peraturan tersebut haruslah berdasarkan dengan
kesepakatan bersama agar tidak adanya pihak yang merasa dirugikan.Seseorang yang
buta karena posisi sendiri merasa dirinya lebih berwenang dalam mengatur segala
sesuatu yang ia pimpin tersebut.Ia merasa orang lain tidak berwenang kecuali
dirinya.Selanjutnya yaitu merasa lebih pintar karena ia merasa lebih memiliki
wawasan yang lebih luas atau merasa memiliki pengetahuan yang luas daripada
semua orang lain.Dan terakhir seseorang yang buta karena posisi sendiri cenderung
merasa bahwa dirinya lebih senior.Ia menganggap bahwa karena dia sudah lama
berada di perusahaan tersebut dan biasanya senior lebih dihargai oleh orang-orang
yang baru bekerja disana.Buta karena posisi ini bisa terjadi pada tingkat kelompok
maupun perorangan.
Terlalu percaya diri → terlalu merasa percaya diri bahwa apa yang setiap ia
lakukan adalah benar dan tepat karena ia adalah seorang pemimpin atau
seseorang yang selalu dianggap yang paling benar disana.
Tidak mau menerima pendapat ornag lain → seorang pemimpin tidak mau
menerima pendapat orang lain,atau tidak membenarkna dari pendapat
bawahannya.Ia beranggapan bahwa hanya pandangan atau sudut pandangnya
saja yang benar dan tepat karena ia seorang pemimpin.Padahal pendapat daro
orang lain haruslah dihargai dan dihormati.Dan dari pendapat orang-orang
tersebut dalam diperoleh keputusan yang bersifat adil untuk kenyaman dan
kesejahteraan bersama.
Menganggap orang lain tidak mampu → karena ia merupakan seorang
pemimpin ia menganggap orang lain atau bawahannya tidak mampu atau tidak
bisa melakukan apa-apa hanya ia saja yang mampu dan bisa
melakukan.Sebagai seorang pemimpin ynag baik haruslah dapat merangkul
ketidakmampuan dari orang-orang bawahannya dan menjadikannnya seorang
yang mampu dan berguna.
Solusi dari buta karena dari posisi sendiri adalah sebagai berikut :
Menganggap kesalahan berasal dari orang lain,bisa juga karena ingin menutupi
kelemahan tersebut atau memang tidak menyadari kesalahan iti.Buta akan kelemahan
diri sendiri merupakan suatu kelemahan diri yang tidak bisa melihat dirinya
salah.Kesalahan selau dilumpuhkan kepada orang lain atau bawahannya.Bisa karena
orang tersebut ingin menutupi kelemahannya atau bisa juga karena ia tidak tahu kalau
ia bersalah.Seorang pemimpin yang memiliki kebutaan seperti ini biasanya tidak
banyak disukai oleh orang lain.Ia tidak bisa melihat dirinya salah lalu kesalahan itu
dilimpahkan kepada orang lain untuk menutupi kelemahannya.Dan kebutaan ini juga
bisa terjadi karena ia tidak tahu karena ia salah.Padahal semua manusia sebenarnya
manusia tidak luput dari kesalahan.Semua orang pasti pernsh berbuat kesalahan yang
disengaja maupun tidak disengaja.Kesalahan yang disadari maupun tidak disadari.
Contoh dari kebutaan akan kelemahan diri sendiri adalah sebagai berikut :
Solusi dari buta akan kelemahan diri sendiri ( menganggap kesalahan dari pihak lain )
adalag sebagai berikut :
Sikap diri yang terlalu reaktif,dan tidak mampu menganalisa masalah secara
komprehensip.Ingin menyelesaikan masalah secara cepat tanpa disadari justru
membuat masalah baru.
Contoh:
Mahasiswa yang menumpuk tugas kuliah,dan dikerjakan saat penghujung
waktu pengumpilan sehingga tugas tersebut tidak terselesaikan dan nilai pun
tidak sesuai harapan.
Kesibukan seorang dosen,sehingga jarang memberikan perkuliahan sesuai
jadwal suatu ketika dosen meminta jadwal tambahan sehingga mengakibatkan
jadwal yang tumpang tindih.
Mahasiswa yang tidak pernah belajar dirumah atau hadir saat proses
pembelajaran sedang berlangsung,saat ujian mendadak,dia tidak dapat
menyelesaikan soal dengan baik,sehingga mengakibatkan dia harus
mengulang mata kuliah yang berkaitan.
Seorang mahasiswa yang menunda tugasnya yang diberikan dosen,padahal
masih banyak tugas-tugas yang harus diselesaikan dan harus dikumpul
secepatnya.
Buta akan diri yang selalu mendasari pengalaman dalam menyelesaiakn masalah
baru.Padahal tidak semua masalah mengikuti kejadian sebelumya.
Ketika dalam satu tim ada yang membuat kekeliruan,anggota yang lain
menghindari untuk mengoreksi karena khawatir terjadi kesalahpahaman yang
menyinggung perasaan anggota yang dikoreksi karena menjaga kesolidan
antar team
Ketika rapat evaluasi tidak ada yang berani untuk berkomentar.Karena takut
akan ada yang kecewa dengan saran yang diberikan.Padahal saran sangat perlu
untuk kegiatan yang lebih baik.
Pasa saat salah seorang mahasiswa presentasi dikelas,dan ketika mahasiswa
yang lain diberikan kesempatan untuk bertanya namun tidak ada satupun yang
bertanya karena mereka berpikir akan mrnyulitkan temannya sebagi presentan.