Anda di halaman 1dari 3

Pengantar:

Bapak ibu , saudara saudari, pertemuan yang lalu sudah kita bahas dialog dengan kemiskinan, kemudia
dialog dengan budaya. sekarang kita akan membahas tentang kehidupan beragama yang majemuk.

Pertanyaannya :

Dialog itu apa? ... Dialog adalah percakapan

Dialog batin .. nglelimbang, ngudo roso

berdoa ... Dialog dengan Tuhan

bercakap2 .. dialog dengan sesama manusia

Mengapa Harus dialog? bukan debat?

umat bisa sharing tentang kehidupan di masyarakat dengan perbedaan keyakinan

Kita tahu bila ada pergesekan tentang agama pasti beritanya mudah menyebar, apalagi kalo dengan
gereja pasti ditunggangi oleh kepentingan2 tertentu. bahkan yang tadinya ada kegiatan yang niatnya
baik, memberikan bantuan dianggap sebagai kristenisasi, bahkan stigmatisasi(pemberian citra negatif)
kalo kristen itu kafir menjadi hal yang paling buruk untuk menebar kebencian. sehingga kadang apabila
ada kegiatan peribadatan dilakukan pembubaran.

kemudian muncul istilah toleransi (tidak saling mengganggu) , lakum dinukum waliadin ( agamaku
agamaku agamamu ya agamamu), namun sering pula hal itu malah menimbulkan keegoan karena
merasa diri paling benar dan muncul rasa curiga.

trus gimana cara kita untuk hidup berdampingan yang baik?

Dialog adalah cara yang wajib dikembangkan, karena dialog ini memberikan teknik yang halus untuk
saling memahami dan menghargai dalam kehidupan beragama.

untuk masalah keamanan Kita tahu bahwa solo,sukoharjodan sekitarnya minoritas Katolik tapi kita tidak
perlu kawatir karena paling yang sering usreg itu kalangan bawah, sedang untuk kalangan atas sudah
sering dilakukan dialog antar agama ( yang sering Rm Budi W, Sr Ignance/kepala, Bpk Rudi).

dari segi kitab suci, Paulus sudah lebih dahulu melakukan dialog antar agama dengan mengunjungi
sinagoga Yahudi dan melakukan diskusi.

" menyampaikan inti pewartaan dalam bahasa yang khas dan memanfaatkan kearifan lokal, agar
pewartaan dipahami dan diterima"

lalu kenapa sih kita repot2 mikir tentang dialog, pewartaan?

karena kita sebagai warga gereja katolik , kita mengemban amanat Tuhan " mewartakan injil kepada
segala makhluk di bumi sampai ke ujung bumi".
namun kita juga harus menyadari diri, pewartaan kita juga harus sesuai dengan kemampuan talenta kita.

kita tidak perlu seperti Yohannes yang berteriak teriak di padang gurun (dianggap orang stress) , makan
belalang dan madu.

Kita hanya melakukan pewartaan kita sesuai dengan kebisaan/kemampuan kita meski hanya sederhana (
nanti kita sharing..)

Pesan :

- jangan sekali sekali ada kata debat karena debat cenderung mempertahnkan argumen..wegah kalah

- lebih baik dialog... hanya tau saja

Doa Pembuka ..............

Ilustrasi..

inti ilustrasi

1. Karya Pewartaan Injil adalah anugrah perutusan, meski banyak halangan dari dalam (diri sendiri,
keluarga) dan dari luar (lingkungan), Penolakan maupun fitnah sering dialamatkan kepada kita. namun
kita perlu meneladan Rasul Paulus yang memberikan contoh pendekatan untuk berdialog dengan agama
lain dengan serta tetap memberikan pewartaan.

Pewartaan kita mulai dari hal2 kecil , memberikan contoh kepada keluarga .. makan harus berdoa,. nah
setelah keluarga kita sudah solid.. orang lain yang akan menilai.

2. kita harus kreatif di dalam masyarakat dalam pewartaan dengan cara kita sendiri sesuai kemampuan
kita masing2 dalam mewartakan kabar gembira. , yang jelas kita selalu ingat misi kita dari Tuhan .."
Mewartakan injil ..Karya Pewartaan Injil adalah anugrah perutusan, meski banyak halangan dari dalam
(diri sendiri, keluarga) dan dari luar (lingkungan), .kita harus percaya bahwa Tuhan Yesus selalu menyertai
kita sampai akhir zaman.

PENDALAMAN KITAB SUCI

Rasul Paulus bertukar pikiran dengan dengan orang2 yaudi dan orang lain yang takut akan Allah.

namun disitu juga timbul DEBAT, sehingga muncul juga kat2 sinis . namun setelah Rasul Paulus dibawa ke
sidang Areopagus (Sidang Areopagus merupakan lembaga paling tua di Atena, biasanya untuk sidang
khususnya dalam perkara moral dan agama).

ditengah2 orang atena yang masih menyembah dewa-dewa Rasul Paulus berkata bahwa..

Allah yang benar adalah Pencipta dan Tuhan atas langit dan bumi, Ia tidak diam dalam kuil-kuil buatan
manusia, Ia tidak tergantung pada korban yang dibawa ciptaan-Nya, tapi Ia memberikan kepada mereka
hidup dan segala sesuatu yang mereka perlukan. Pencipta segala sesuatu adalah juga Pencipta manusia,
dan dengan demikian pidato dilanjutkan dengan membicarakan hubungan manusia dengan Allah.
Manusia sama dan satu seutuhnya; daerah-daerah tempat tinggalnya serta musim-musim setiap tahun
telah ditentukan untuk kepentingannya. Tujuan Allah ialah agar manusia mencari Dia dan diharapkan
menemukan Dia, lebih-lebih karena manusia adalah ciptaan-Nya.

Unsur yang membuat berhasil , membawa unsur logika..Rasul Paulus mengatakan orang atena
menyembah kepada Allah yang tidak dikenal... apa yang kamu sembah tanpa kamu mengenalnya, itulah
yang kuberitakan kepadamu,. Allah yang telah menjadikan bumi dan segala isinya.. yaitu Tuhan atas
langit dan bumi... yang tidak tinggal di dalam kuil2 dan minta dilayani manusia... seperti Allah itu
kekurangan apa2.. padahal Dia yang memberikan kehidupan dan segala sesuatu kepada semua yang ada
di dunia ini.

Dialog yang memberikan kesejukan hati, bicara kebenaran, tulus dalam kehidupan sehari-hari yang
membuat orang itu terpesona... yang menarik perhatian sehingga orang akan semakin penasaran dan
tertarik dengan ajaran Yesus.

Anda mungkin juga menyukai