Modul Praktikum Stukel 2019
Modul Praktikum Stukel 2019
5/L1
Rev.3
Modul Praktikum
STUDI KELAYAKAN
J10A 215
Tim Pengajar
Ir. Sondi Kuswaryan, MS
Dr.Ir. Taslim, MP
Dr.Ir.M. Hasan Hadiana,MS.
Achmad Firman, SPt., MSi
Dr.Ir. Linda Herlina, MP
Dr. Hasni Arief, SP., MP
Cecep Firmansyah, SPt., MP.
Anita Fitriani, SPt., MSc.
Andre Rivianda Daud, SPt., Msi.
FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
Sumedang, 2017
MODUL I
PENGUASAAN DAN FUNGSI ARITMATIKA
DAN DISAIN SPREEDSHEET
Rev 300113
1. Pendahuluan
Sampai saat ini belum ada perusahaan yang mengeluarkan software khusus
untuk studi kelayakan. Walaupun demikian, analisis studi kelayakan untuk
beberapa aspek dapat memanfaatkan fasilitas yang ada pada Lotus 123TM dan
Microsoft ExcellTM. Diantara kedua software tersebut yang lebih populer dan
digunakan secara luas saat ini adalah Microsoft ExcellTM. Berdasarkan hal itu,
maka dalam praktikum studi kelayakan bisnis peternakan akan menggunakan
Microsoft ExcellTM, sebagai software bantunya.
2. Tujuan
Fungsi
Simbol Microsoft ExcellTM Tombol pada Keyboard
Aritmatika
Kali * [Shift] + [8]
Bagi / [/]
Pangkat ^ [Shift] +[6]
Tambah + [Shift} + [=]
Kurang - [-]
Tanda desimal .
Tanda ribuan ,
No FUNGSI DESKRIPSI
A PERAMALAN
1. FORECAST Project values
B FINANSIAL
1. VDB Returns the depreciation of an asset for a specified or
partial period using a declining balance method
2. DB Returns the depreciation of an asset for a specified period
using the fixed-declining balance method
3. DDB Returns the depreciation of an asset for a specified period
using the double-declining balance method or some other
method you specify
4. SLN Returns the straight-line depreciation of an asset for one
period
5. SYD Returns the sum-of-years’ digits depreciation of an asset for
a specified period
6. NPV Returns the net present value of an investment based on a
series of periodic cash flows and a discount rate
7. IRR Returns the internal rate of return for a series of cash flows
4. Disain Worksheet
a. Disain Hubungan antar Worksheet
Worksheet perlu dirancang sesuai dengan kebutuhan. Dalam studi
kelayakan bisnis peternakan minimal membutuhkan 9 worksheet antara
lain adalah:
Kondisi Waktu
Keterangan: keuangan pengambilan
Input Proyek modal
Output
Latihan:
Sebuah rencana peternakan penggemukan sapi potong memiliki asumsi-
asumsi seperti pada tabel di bawah ini:
Dengan cara yang sama seperti di atas lengkapilah seluruh sel yang masih
kosong dan dengan cara yang sama dapat dibuat pula perkiraan
penerimaan hasil penjualan sapi
5. Tugas
DIKERJAKAN DI RUMAH
Pak Udin seorang petani sayur di daerah Lembang yang hendak beralih profesi
menjadi peternak sapi perah, karena lahan perhutani yang digarapnya
sekarang tidak boleh lagi diusahakan untuk kegiatan tanman hortikultura. Pak
Udin memperoleh informasi dari pak Adong yang tidak lain adalah adiknya
sendiri yang telah lama menggeluti usahaternak sapi perah. Informasi yang
diperolehnya berupa koefisien teknis usahaternak sapi perah
sebagaimanapada tabel di bawah ini:
II ASUMSI HARGA:
Induk sapi produktif (Rp/ekor) 10,000,000
Sewa lahan (rp/m2/tahun) 1,000
Pembuatan kandang (Rp/m2) 250,000
Gudang (Rp/m2) 1,500,000
IPAL (Rp/m2) 1,000,000
1. Pendahuluan
Dalam perencanaan suatu usaha peternakan setidaknya harus
mempertimbangkan enam aspek untuk setiap tahap (stage) dalam
perencanaan proyek dan siklus pelaksanaannya. Keenam aspek tersebut
adalah: (a) Aspek pasar dan pemasaran; (b) Aspek teknis dan zooteknis; (c)
Aspek keuangan; (d) Aspek institusional-organisasional manajerial; (e)
Aspek lingkungan dan (f) Aspek legalitas.
2. Tujuan
a. Membuat asumsi-asumsi dan koefisien teknis input dan output
produksi usaha peternakan sesuai dengan jenis komoditas masing-
masing kelompok mahasiswa.
b. Merancang tabel kebutuhan input dan hasil produksi sesuai dengan
skala usaha
3. Output
a. Tersusunnya tabel asumsi-asumsi dan koefisien teknis/zooteknis serta
harga.
b. Tersusunnya kebutuhan input dan output fisik sesuai dengan komoditas
dan skala usaha
Aplikasi:
Asumsi dan koefisien teknis disusun dalam tabel
B Koefisien Teknis
Kebutuhan Lahan untuk kandang …. m2
Kandang …. m2/ekor
Pakan …. ………………..
dll …. …………………
C Koefisien Zooteknis
Lama bunting …. bulan
Selang beranak …. bulan
Rata-rata produksi susu …. liter/ekor/hr
dll …. ………………….
5. Tugas
(Dikerjakan di rumah)
a. Identifikasi ulang asumsi dan koefisien teknis yang dibutuhkan dalam
Studi Kelayakan Bisnis Peternakan. Masing-masing kelompok
mengerjakan sesuai dengan Komoditas yang telah ditetapkan.
b. Pada kolom Keterangan diisi dengan sumber data-nya.
Komoditas : ………………………………………………………………………
Kelas/klpk. : ……./………
Nama/NPM : 1. ……………………………………………………………………
2. ……………………………………………………………………
3. ……………………………………………………………………
Laporan praktikum
Studi kelayakan
TUGAS – II
ASUMSI DAN KOEFISIEN TEKNIS
(Disesuaikan dengan nomor materi praktikum)
KELAS: E
KELOMPOK: 1
FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
2014
1. Pendahuluan
Dalam sebuah usaha peternakan, ternak merupakan aset utama karena selain
memerlukan biaya yang relatif paling besar juga merupakan sumber produksi. Ternak
merupakan aset yang memiliki ciri-ciri spesifik karena daya primer produksinya bersifat
biologis, diantaranya sebagai berikut:
a. Sebagai mahluk hidup ternak membutuhkan lingkungan dan perlakuan yang tepat
agar ternak tersebut bertahan hidup dan menunjukkan performans produksi yang
optimal.
b. Ternak memiliki sifat berkembang biak, perkembangbiakan terjadi secara
alamiah atau secara buatan.
c. Secara alamiah ternak mengalami pertumbuhan, selama fase tumbuh, ukuran
(size) dan bobot hidup setiap ekor ternak akan bertambah.
Dengan demikian ternak merupakan aset yang senantiasa berkembang dan berubah
(dinamis), seberapa besar potensi perkembangan ternak dapat dimanfaatkan bergantung
kepada faktor manusia yang memeliharanya. Kondisi ternak (berdasarkan umur, bobot
badan, bangsa, tujuan produksi) dan jumlah ternak yang dipelihara perusahaan akan
menentukan besarnya anggaran yang harus disediakan (direct cost), baik untuk
penyediaan barang-barang modal (bibit ternak, bangunan, peralatan) maupun untuk
penyediaan bahan baku dan operasional pemeliharaan (pakan, tenaga kerja, obat-
obatan, transportasi). Karena itu di dalam analisis investasi usaha peternakan, populasi
ternak sering digunakan sebagai ukuran (skala) dari suatu usaha, artinya bahwa usaha
peternakan itu masuk katagori besar, kecil atau sedang, ditentukan oleh jenis dan
jumlah ternak yang dipelihara.
Oleh karena aset ternak senantiasa berubah, maka agar pihak perusahaan dapat
menetapkan anggaran biaya dan pendapatan di masa yang akan datang, penting
diketahui atau direncanakan terlebih dahulu bagaimana dinamika populasi ternak di
masa yang akan datang. Dinamika populasi dapat dibuat untuk perkiraan atau proyeksi
lima atau sepuluh tahun yang akan datang , atau bergantung kepada periode analisis.
Setiap jenis ternak, apakah sapi potong, sapi perah, domba, ayam, memiliki
karakteristik reproduksi dan sifat-sifat bawaan yang khas, sehingga suatu tabel
perhitungan proyeksi dinamika populasi sebaiknya hanya untuk satu jenis ternak.
2. Tujuan
4. Contoh Kasus
Contoh Kasus-1
Pak Udin adalah seorang karyawan salah satu BUMN yang memasuki masa pensiun. Dia
berencana akan menggunakan dana pensiun untuk usaha penggemukkan sapi potong.
Sebelumnya Dia melakukan survey pasar sapi potong, setelah diperhitungkan, maka
market share usahanya adalah 10 ekor/bulan. Market share tersebut olehnya dijadikan
target penjualan. Dia memperoleh informasi lain bahwa penggemukkan sapi potong
lokal membutuhkan waktu 6 bulan. Dia menjadi bingung dan bertanya dalam hatinya,
“berapa ekor sapi potong yang harus dipelihara di kandang?” Supaya Pak Udin tidak
bingung, bantulah oleh Anda!
Contoh Kasus-2
Bapak April salah seorang petani sayuran di Lembang memutuskan beralih profesi
menjadi peternak sapi perah, karena tertarik oleh peningkatan pendapatan peternak
sapi perah yang menjadi tetangganya. Uang yang dimilikinya cukup untuk membeli 10
ekor sapi perah dara bunting 4 bulan. Pak April banyak bertanya pada tetangganya
perihal usaha sapi perah dan diperolehlah informasi mengenai koefisien teknis dan
asumsi-asumsi sebagai berikut:
Selanjutnya Cell yang kosong diisi oleh mahasiswa sebagai bahan latihan.
5. TUGAS
1. Pendahuluan
Proyek (project) dapat diartikan sebagai sebuah rencana atau desain tertentu,
pelaksanaan suatu program, gagasan atau ide, pekerjaan, atau tugas yang harus
diselesaikan dengan cara dan kurun waktu tertentu. Proyek adalah suatu kegiatan
investasi yang mengubah sumber-sumber modal untuk menciptakan aset yang
diharapkan dapat memberikan keuntungan setelah beberapa periode (Gittinger,
1986). Sedangkan investasi, secara sederhana dapat didefinisikan sebagai tambahan
bersih terhadap stok capital yang ada (net addition to exisisting capital stock).
Menurut Sadono Sukirno (1997: 107) mengartikan investasi sebagai pengeluaran atau
perbelanjaan penanaman modal atau perusahaan untuk membeli barang
perlengkapan produksi untuk menambah kemempuan memproduksi barang-barang
dan jasa-jasa yang tersedia dalam perekonomian.
2. Tujuan
3. Output
Umur ekonomis asset dapat dijadikan dasar dalam menentukan umur proyek.
Beberapa proyek investasi yang umurnya lebih dari 25 tahun, biasanya umur proyek
ditetapkan selama 25 tahun, karena jika nilai asset tersebut di discount, nilainya
akan semakin kecil mendekati 0 (nol).
6. LATIHAN
Mahasiswa melakukan latihan penentuan umur proyek berdasarkan kasus yang
diberikan pada saat praktikum oleh tim teaching.
7. TUGAS
Lakukanlah langkah-langka penentuan umur proyek investasi untuk rencana
usaha peternakan sesuai dengan rencana usaha kelompok masing-masing.
Gunakanlah umur proyek investasi tersebut dalam menyusun proyeksi dinamika
populasi, proyeksi biaya dan manfaat, serta proyeksi cashflow, dan laporan
keuangan lainnya
1. Pendahuluan
Setelah jenis komoditas usaha ditetapkan, perkiraan skala (ukuran) usaha
sudah direncanakan, dan informasi mengenai perkiraan harga-harga sudah
tersedia, maka langkah pertanyaan berikutnya adalah mengenai
pembiayaan. Ketika seorang manajer atau pengusaha memutuskan untuk
mengembangkan suatu usaha, maka ada sejumlah pertanyaan yang
memerlukan jawaban, yaitu:
2. Tujuan Praktikum
a. Menyusun anggaran pembiayaan untuk suatu jenis usaha yang spesifik
dan skala usaha (skala awal) pada tahun pertama usaha.
b. Menghitung besarnya dana yang diperlukan untuk investasi dan modal
kerja.
3. Output Praktikum
a. Tabel Proyeksi Biaya
b. Tabel Proyeksi Kebutuhan Investasi
4. Proyeksi Biaya
Proyeksi biaya merupakan perkiraan/ramalan biaya yang dibutuhkan untuk
merealisasikan usaha yang direncanakan. Hal ini disebabkan waktu
merencanakan dan melaksanaan usaha berbeda, serta pelaksanaannya pun
membutuhkan rentang waktu tertentu (periode analisis). Lamanya periode
analisis tergantung dari jenis usaha yang direncanakan, namun secara praktis
penentuan periode analisis dapat mengacu kepada besaran investasi, jangka
waktu pinjaman modal, usia ekonomis bangunan/ peralatan, lama kontrak
dengan pihak lain atau pertimbangan lainnya.
Tahun
No Uraian
1 2 3 4 5 ... n
A Biaya Investasi:
1. Lahan ... ... ... ... ... ... ...
2. Bangunan ... ... ... ... ... ... ...
3. Mesin-mesin
4. …….
Sub Total A ... ... ... ... ... ... ...
B Biaya Operasional:
B.1. Biaya Tetap
1. Bibit Sapi Perah
2. Milkcan
INGAT:
Biaya investasi dikeluarkan pada awal tahun, sebelum ada kegiatan produksi
(tahun ke-1 proyek), namun demikian apabila ada perkembangan populasi
sehingga diperlukan kandang baru, maka dapat dilakukan investasi kembali
(pembuatan kandang baru) pada tahun berikutnya (misalnya pada tahun ke 4)
5. Tugas
Buatlah proyeksi biaya sesuai tugas/komoditas masing-masing kelompok, dengan
mengacu kepada materi praktikum sebelumnya yaitu koefisien teknis, zooteknis,
asumsi harga, dan proyeksi populasi
2. Tujuan Praktikum
Menghitung besarnya dana yang diperlukan untuk investasi dan modal kerja.
3. Output Praktikum
Tersusunnya tabel Proyeksi Kebutuhan Investasi sesuai dengan komoditas
masing-masing kelompok.
5. Tugas
Buatlah proyeksi kebutuhan investasi sesuai tugas/komoditas masing-
masing kelompok, dengan mengacu kepada materi praktikum sebelumnya
yaitu koefisien teknis, zooteknis, harga, proyeksi populasi dan proyeksi
biaya.
2. Tujuan
a. Menyusun anggaran pembiayaan untuk suatu jenis usaha yang spesifik
selama periode analisis.
b. Menghitung besaran manfaat yang akan diperoleh selama periode
analisis.
c. Mengukur besaran manfaat bersih (net benefit) selama periode
analisis.
3. Output
Tabel Proyeksi Biaya dan Manfaat selama periode analisis
Proyeksi biaya dalam studi kelayakan adalah perkiraan biaya tetap (fxed
cost) dan biaya tidak tetap (variable cost) yang akan dikeluarkan untuk
setiap komponen pembiayaan dalam usaha tersebut selama kurun waktu
tertentu (periode analisis).
Tabel Proyeksi Biaya dan Manfaat usaha …………………… (Isi dengan komoditas
tugas praktikum masing-masing kelompok)
Tahun
No Uraian
1 2 ….. ..n..
A BENEFIT:
1. Nilai produk utama
2. Nilai produk sampingan
3. …
TOTAL BENEFIT (A1 + A2)
B BIAYA:
1. Biaya Tetap:
a. Lahan
b. Peralatan
c. Ternak
d. Bunga pinjaman
e. …..
Sub Total B1
2. Biaya Variabel:
a. Pakan
b. Tenaga kerja
c. ….
Sub Total B2
TOTAL BIAYA (B1 + B2)
B. Tugas di Rumah
Selesaikan dan kumpulkan Proyeksi Biaya dan Manfaat untuk usaha
yang direncanakan sesuai dengan komoditas masing-masing kelompok.
2. Tujuan
a. Merancang Tabel Cashflow dari Usaha yang direncanakan
b. Menyusun rencana pembiayaan dan penerimaan usaha selama periode
perencanaan usaha
c. Menganalisis tingkat kelayakan keuangan rencana usaha berdasarkan
proyeksi cashflow.
3. Output
a. Proyeksi cashflow rencana usaha selama periode analisis
b. Keputusan berdasarkan performa keuangan dalam cashflow rencana
usaha
4. Penyusunan Cashflow
Cashflow menggambarkan posisi keuangan perusahaan yang mencatat arus
uang masuk (inflow) dan arus uang keluar (outflow), serta mencatat
jumlah uang pada akhir tahun. Arus uang masuk ke kas perusahaan
umumnya terdiri dari sejumlah dana investasi, nilai jual produk utama dan
sampingan, nilai jual ternak afkir, serta nilai sisa (salvage value) asset
tetap maupun asset bergerak. Arus uang keluar meliputi pengeluaran uang
untuk memenuhi biaya tetap, biaya variabel, angsuran modal pinjaman,
b. Tugas
Buat cashflow rencana usaha berdasarkan komoditas peternakan
menurut kelompok masing-masing. Dikumpulkan minggu depan.
1. Pendahuluan
Ada dua ukuran nilai atas selembar uang, yaitu ukuran nominal dan
ukuran ekonomi. Ukuran nominal tertera sebagaimana atribut bilangan
yang terdapat pada lembaran uang tersebut. Nilai nominal ini dapat
dijadikan pembanding, misal uang selembar Rp5.000 pada tahun 2005
dapat digunakan untuk membeli 2 buah roti isi. Tetapi pada tahun 2011
dengan uang yang sama (Rp. 5.000) hanya dapat dibelikan roti satu buah
saja. Ukuran nilai ekonomi (worth) uang akan menurun dari waktu ke
waktu, kondisi ini berhubungan dengan perkembangan situasi
perekonomian masyarakat. Lima ribu rupiah yang kita terima lima tahun
lalu lebih bernilai dibandingkan saat ini. Demikian pula uang Rp. 5.000
saat ini akan lebih bernilai bila dibandingkan dengan uang dengan nominal
yang sama 5 tahun yang akan datang.
2. Tujuan
3. Output
a. Tabel nilai sekarang biaya dan penerimaan dari sebuah rencana investasi
di bidang peternakan
b. Penghitungan kriteria investasi sebagai aplikasi time value of money
dalam studi kelayakan.
Compound factor adalah faktor pengali untuk mengetahui nilai uang yang
akan datang (future value) dari sejumlah uang yang ada sekarang.
CF = (1 + I )n
1. Pendahuluan
2. Tujuan
3. Output
a) Tabel Proyeksi cost dan benefit dari usaha yang telah direncanakan
selama periode analisis (periode akuntansi)
b) Ukuran kelayakan finansial berdasarkan kriteria NPV, IRR, dan Gross
B/C ratio, Net B/C.
c) Kesimpulan dan rekomendasi terhadap kelayakan dari perencanaan
usaha tersebut.
4. Kriteria Investasi
Nilai sekarang (Present Value), adalah nilai uang sekarang dari keseluruhan
pembayaran atau penerimaan yang akan dibayarkan di masa yang akan
datang. Seribu rupiah yang akan diterima dua tahun yang akan datang,
nilainya lebih kecil dengan seribu rupiah yang diterima sekarang. Secara
n
Fi
PV = (1 i)
i 1
n
2.000.000 3.000.000
PV
(1 0,12)1 (1 0,12) 2
2.000.000 3.000.000
1,12 1,2544
4.177.296
n n
Bi 1 i Ci1 i
n n
NPV =
i 1 i 1
Satuan NPV adalah rupiah, nilainya bisa negatif, positif atau nol,
bergantung kepada imbangan benefit dan biaya.
NPV > 0 (positif) berarti usaha tersebut memberikan manfaat bersih (net
benefit), dimana manfaat lebih besar dari biaya
Gross B/C adalah rasio antara total present value benefit (PVB) dengan
total present value cost (PVC). Gross B/C menggambarkan kemampuan
benefit menutup seluruh pengeluaran
n
B (1 i)
i 1
i
n
Gross B/C = n
C (1 i)
i 1
i
n
Net B/C ratio adalah rasio antara total PVNB yang bernilai positif (B-C
positif) dan total PVNB yang bernilai negatif (B-C negatif). Dari contoh
pada tabel di bawah ini , total PVNB positif adalah 11.680 (yaitu 3.130 +
2.800 + ...+ 1.750), sedangkan total PVNB negatif adalah 10.000, dengan
demikian diperoleh net B/C adalah 11.680 / 10.000 = 1,168. Nilai rasio ini
hasil bagi PVNB kumulatif tahun pertama sampai tahun ke lima (positif)
dibagi dengan tahun ke nol (negatif). Nilai Net B/C berhubungan dengan
NPV. Apabila Net B/C = 1 maka berarti NPV = 0, bila Net B/C >1 maka NPV
positif, dan sebaliknya bila Net B/C <1 maka NPV akan bernilai negatif.
0 -10.000
1 3.130
2 2.800
3 2.125
4 1.875
5 1.750
NPV 1.680
IRR adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat i (bunga) pada saat
NPV = 0. Makin besar IRR makin besar kemampuan usaha dalam
menghadapi risiko kenaikan tingkat bunga atau tingkat inflasi. Satuan
yang digunakan adalah persen per tahun. Jika diperoleh IRR = 12%, berarti
bahwa pada saat tingkat i (socc) = 12% maka besarnya NPV = 0. Prinsip
perhitungan IRR memanfaatkan hubungan antara tingkat diskonto (i)
dengan NPV, dimana makin tinggi tingkat diskonto NPV akan makin
menurun dan bila ditingkatkan lagi NPV akan bernilai negatif.
NPV1
IRR = i1 .(i2 i1 )
( NPV1 NPV2 )
IRR = 22,14% artinya pada tingkat bunga (socc) sebesar 12,14% maka
besarnya NPV = 0
Jika ada dua alternatif jenis usaha menggunakan dana investasi sama
untuk periode waktu yang sama, kita dapat membandingkan usaha mana
yang lebih layak, dengan cara membandingkan nilai IRR. Alternatif yang
dipilih adalah jenis usaha yang memberikan IRR lebih besar.
5. Tugas.
a. Hitunglah IRR dari suatu usaha dengan besar cost dan benefit sebagai
berikut:
Tahun 1 2 3 4 5
B 20 27 30 30 24
C 40 16 19 21 22
b. Untuk tugas laporan, hitunglah IRR berdasarkan arus biaya dan manfaat
sesuai dengan tugas berdasarkan komoditas masing-masing kelompok
1. Pendahuluan
Tujuan proyek investasi adalah untuk memperoleh benefit, namun dalam
implemetasinya tidak terlepas dari kondisi internal dan eksternal yang
menjadi gangguan terhadap tercapainya tujuan yang telah ditetapkan,
artinya proyek investasi mengandung risiko, sehingga pada tahap
perencanaan risiko tersebut perlu dikaji. Beberapa faktor yang perlu
dipertimbangkan dalam perencanaan proyek investasi adalah : (a) jumlah
pengeluaran investasi, (b) pengembalian yang diharapkan dari investasi,
dan (c) batasan terendah pengembalian investasi.
2. Tujuan
a. Mahasiswa mampu memperhitungkan PBP dan BEP suatu proyek
investasi pada komoditas peternakan.
b. Mahasiswa mampu memberikan pemaknaan terhadap hasil
perhitungan PBP dan BEP suatu proyek investasi pada komoditas
peternakan.
3. Output
a. Tabel perhitungan PBP dan BEP suatu proyek investasi pada
komoditas peternakan sesuai dengan komoditas masing-masing
kelompok mahasiswa.
b. Deskripsi makna PBP dan BEP suatu proyek investasi pada komoditas
peternakan sesuai dengan komoditas masing-masing kelompok
mahasiswa.
PBP adalah suatu periode yang diperlukan untuk dapat menutup kembali
pengeluaran investasi. Kriteria penilaiannya adalah: suatu investasi
diterima jika laba tunai rata-rata per tahun atau penghematan tunai per
tahun yang diperoleh dari investasi cukup dapat menutup modal yang
ditanamkan dalam jangka waktu yang telah dikehendaki manajemen.
Bagi investasi yang besar risikonya dan sulit untuk diperkirakan, maka
test dengan metode PBP ini dapat mengetahui kembalinya modal
yang ditanamkan secepatnya.
PBP dapat digunakan untuk menilai dua proyek investasi yang
mempunyai rate of return dan risiko yang sama, sehingga dapat
dipilih pada proyek mana investasi yang paling cepat kembali
Kelemahan PBP:
Formulasi PBP
n n
BEP adalah suatu teknik untuk mempelajari hubungan antara biaya tetap,
biaya variabel dan keuntungan, serta volume aktivitas. Konsep Break Even
dapat dilakukan bila biaya perusahaan dibedakan atas biaya tetap dan
biaya variabel. Dari suatu analisis break even dapat ditetapkan tingkat
volume produksi yang harus dihasilkan agar perusahaan dapat menutup
seluruh biaya, baik biaya tetap maupun biaya variabel sehingga
perusahaan tidak merugi. Disamping itu dapat pula ditetapkan periode
waktu proyek dapat menutup seluruh biaya tetap dan biaya variabel.
n n
LANGKAH KERJA
Langkah Kerja Perhitungan PBP
1) Buatlah tabel perhitungan PBP seperti pada Tabel 1 di bawah ini.
2) Isi tabel tersebut dengan memanfaatkan data pada tabel Proyeksi
Biaya dan Manfaat (Hasil Praktikum Sebelumnya)
3) Hitunglah nilai sekarang (present value) : Investasi, Biaya
Operasional, Manfaat dengan cara mengalikan nilai masing-masing
dengan discount faktornya [1/(1+i)n]
4) Hitunglah kumulatif Present Value Benefit (Cum. PVB).
5) Perhatikan dan cari nilai Cum. PVB yang mendekati total PV
Investasi
6) Lakukanlah interpolasi menggunakan rumus interpolasi PBP
7) Berilah makna terhadap nilai PBP tersebut dan buatlah
deskripsinya
Tahun
No Uraian
1 2 3 … n
(1) (2) (3) (4) (5) (...) (n)
a Investasi
b Biaya Oprasional
c Benefit
e PV Biaya Oprasional [Dfi x (3)b [Dfi x (4)b [Dfi x (5)b … [Dfi x (n)b
Tahun
No Uraian
1 2 3 … n Jumlah
(1) (2) (3) (4) (5) (...) (n)
a Investasi
Biaya
b Oprasional
c Benefit
PV Biaya
e Oprasional [Dfi x (3)b [Dfi x (4)b [Dfi x (5)b … [Dfi x (n)b
Jumlah biaya
d+e
5. Tugas
Buatlah perhitungan PBP dan BEP dengan mengikuti langkah-langkah di
atas. Gunakanlah data berdasarkan kasus komoditas masing-masing
kelompok.
1. Pendahuluan
Pengukuran kelayakan rencana bisnis peternakan maupun bisnis lainnya secara
umum didasarkan pada asumsi-asumsi yang ditetapkan perencana usaha
tersebut. Asumsi-asumsi tersebut berasal dari data dan informasi yang terkait
dengan rencana bisnis yang berhasildihimpun oleh perencana, dan digunakan
untuk mengestimasi dan memproyeksikan biaya yang dibutuhkan dan manfaat
yang akan diterima pada waktu yang akan datang (selama periode analisis)
Berdasarkan hal itu, mak dalam proyeksi biaya dan manfaat, serta kelayakan
rencana bisnis sebenarnya mengandung risiko dan ketidakpastian. Oleh karena
itu, perlu dilakukan pengukuran yang menggambarkan sejauhmana perubahan-
perubahan keadaan tersebut memberikan pengaruh terhadap perubahan
tingkat kelayakan bisnis yang direncankan. Pengukuran tersebut dapat
dilakukan dengan menggunakan analisis sensitivitas
2. Tujuan
Analisis sensitivitas merupakan suatu analisis untuk dapat melihat pengaruh-
pengaruh yang akan terjadi akibat keadaan yang berubah-ubah. Tujuan
analisis sensitivitas adalah:
a. Menilai apa yang akan terjadi dengan hasil analisis kelayakan suatu
kegiatan investasi atau bisnis apabila terjadi perubahan di dalam
perhitungan biaya atau manfaat.
b. Analisis kelayakan suatu usaha ataupun bisnis perhitungan umumnya
didasarkan pada proyeksi-proyeksi yang mengandung ketidakpastian
tentang apa yang akan terjadi di waktu yang akan datang.
3. Output
a. Hasil perhitungan kriteria investasi yang baru apabila ada perubahan
(kenaikan biaya) atau kenaikan harga input
b. Hasil perhitungan kriteria investasi yang baru apabila ada penurunan
produksi atau penurunan harga output.
4. Latihan
Beberapa langkah yang dapat digunakan sebagai tahapan dalam melakukan
analisis sensitivitas antara lain:
a. Mengidentifikasi faktor-faktor yang mungkin berubah, dan perubahannya
diperkirakan dapat mempengaruhi kelayakan usaha secara signifikan.
Contoh penurunan produksi, penurunan harga output, dan kenaikan biaya
atau harga input.
b. Membuat asumsi besaran perubahan untuk faktor-faktor di atas. Contoh
kenaikan biaya produksi 10%, penurunan produksi 10% atau kenaikan biaya
masa konstruksi 15%.
c. Menghitung ulang kebutuhan investasi, arus biaya, arus manfaat dan
kelayakan usaha.
d. Memberikan penilaian kelayakan usaha: kelayakan usaha (NPV, IRR, B/C.
PBP dan BEP) pada kondisi normal dibandingkan dengan kelayakan usaha
ketika terjadi perubahan.
Contoh Kasus:
Sebuah rencana bisnis sapi perah skala awal 1.000 ekor yang diimpor dari
Australia, dengan spesifikasi sebagai berikut:
Breed : Holstein Friesian Commercial Cross
Age : 16-20 months (first calf heifer)
Weight : 380 kg/head
Gestation Period : 3-6 month gestation
Milk Production : 6,000 – 7,000 liter
SKENARIO ASUMSI
No URAIAN
NORMAL PESIMIS OPTIMIS COMBINATION
1 Kebutuhan 51,517,287,663 55,811,430,000 51,517,287,663 55,811,430,000
Investasi
2 NPV (Rp) 36,253,240,004 13,600,964,396 58,902,058,117 51,348,994,584
3 IRR (%) 35.62 20.40 50.76 44.02
4 B/C ratio 1.33 1.13 1.52 1.43
5 PR 2.36 1.38 3.79 2.91
6 PBP 7.59 9.32 4.09 6.48
7 Cash Flow Positif Ada nilai Positif Positif
negatif
Catatan: Penggunaan skenario asumsi pesimistis masih bisa dilaksanakan
namun membutuhkan tambahan sejumlah investasi pada tahun
pertama dan tahun ke 6
1. Pendahuluan
Setiap kegiatan pembangunan selalu memiliki dua sisi, yaitu sisi positif dan sisi
negatif. Hal ini berlaku pula bagi pembangunan di bidang usaha peternakan.
Usaha peternakan meskipun sebagian besar kegiatannya melibatkan mahluk
hidup dan bahan organik, namun tetap dipandang dapat menimbulkan dampak
lingkungan yang bersifat negatif terutama bila teknologi yang tersedia tidak
mampu mendukung limbah yang dihasilkan. Dampak negatif yang mungkin
timbul dari kegiaatan usaha peternakan umumnya berkaitan dengan komponen
biogeofisik lingkungan seperti udara, air, tanah dan flora fauna, serta
komponen sosial ekonomi khususnya aspek kesehatan dan ketenaga kerjaan.
Landasan Teori
Pembangunan berkelanjutan adalah pembangunan yang memberi kesempatan
kepada generasi yang akan datang untuk memanfaatkan sumberdaya yang
tersedia secara memadai. Sehubungan dengan hal tersebut, setiap rencana
kegiatan hendaknya disertai dengan suatu studi kelayakan lingkungan yang
memberikan informasi mengenai kemungkinan timbulnya perubahan pada
beberapa komponen lingkungan dan upaya-upaya yang harus dilakukan baik
untuk meningkatkan perubahan yang bersifat positif maupun negatif. Ada
berbagai cara dan upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah dan
menanggulangi perubahan lingkungan yang bersifat negatif atau tidak
diharapkan. Melalui upaya-upaya tersebut, fungsi lingkungan dalam
mendukung kelangsungan hidup tetap dipertahankan.
2. Tujuan
3. Output
Dihasilkannya data dugaan dampak lingkungan proyek yang akan terjadi sebagai
akibat didirikannya usaha peternakan.
Saudara akan membuat suatu studi kelayakan usaha bidang peternakan. Untuk
melengkapi laporan studi kelayakan tersebut buatlah suatu penilaian aspek
sosial dan lingkungan yang terdiri dari komponen-komponen lingkungan sebagai
berikut: