Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

PRINSIP-PRINSIP PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN SDM

oleh:

Dodista S. Wancung

9141015

FAKULTAS EKONOMI

MANAJEMEN

UNIVERSITAS TRIBUANA KALABAHI

2019

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadiran anugerah Tuhan Yang Maha Esa dan untuk bimbingan,
karena Tuhan, saya bisa menyelesaikan tugas “prinsip-prinsip perencanaan dan
pengembangan SDM”. Saya tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada konselor Dosen
mata kuliah Perencanaan dan Pengembangan SDM, bapak Frans Malaikai dan pihak lain
mendapat dukungan dalam pembuatan kertas dengan mulus.

Adapun maksud dan tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
mata kuliah Perencanaan dan Pengembangan SDM. Dalam menulis ini, saya menyadari
bahwa ada kekurangan sekaligus kesalahan. Untuk itu, saya harap kritik dan sarannya
adalah membangun untuk membuat laporan atau tugas lain di masa depan.

Akhirnya, saya harap semoga kertas bisa bermanfaat, tidak hanya bagi saya, tapi juga
bagi rekan kerja. Akhir kata yang kuucapkan terima kasih.

Sang penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ii

DAFTAR ISI iii

BAB I PENDAHULUAN 1

A. LATAR BELAKANG 1
B. RUMUSAN MASALAH 2
C. TUJUAN 2

BAB II PEMBAHASAN 3

A. PRINSIP-PRINSIP PERENCANAAN SDM 3


B. PRINSIP-PRINSIP PENGEMBANGAN SDM 5

BAB III PENUTUP 9

A. KESIMPULAN 9

DAFTAR PUSTAKA 10

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Manusia merupakan sumber daya terpenting dalam berjalannya suatu kegiatan.
Sehingga manusia dituntut berperan aktif dan kreatif dalam menghadapi tantangan
baru. Namun saat ini masih sulit untuk memiliki sumber daya manusia yang berkualitas.
Sehubungan dengan hal tersebut, manajemen sebagai wadah membentuk SDM
berusaha mengatur serta memperdayakannya semaksimal mungkin untuk mencapai
tujuan.
Masalah Sumber Daya Manusia masih menjadi sorotan dan tumpuan bagi suatu
organisasi atau instansi untuk tetap dapat bertahan di Era Globalisasi. Sumber Daya
Manusia mempunyai peran utama dalam setiap kegiatan organisasi. Hal ini
menunjukkan bahwa Sumber Daya Manusia merupakan kunci utama dalam mencapai
tujuan suatu organisasi
Dalam hal ini, manajemen mempunyai daya kekuatan sebagai alat pertahanan
mengelola SDM secara baik dan benar. Untuk meningkatkan kinerja sumber daya
manusia bukanlah sesuatu yang dapat terjadi dengan sendirinya, namun memerlukan
pengelolaan yang terencana, sistematis dan terarah agar proses pencapaian tujuan
organisasi dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien guna membentuk tenaga-tenaga
yang profesional untuk kepentingan proses dan hasil pendidikan di sekolah. Sehingga
peran MSDM dalam sebuah kelompok kerja sangat besar pengaruhnya dan didasarkan
pada prinsip-prinsip sebagai landasan pelaksanaannya. Oleh karena itu, makalah ini akan
membahas peran dan prinsip-prinsip manajemen sumber daya manusia sebagai langkah
awal menuju proses MSDM itu sendiri
Maka untuk mencapai penigkatan kualitas sumbar daya manusia, perlu adanya
perencanaan dan pengembangan. Perencanaan Sumber Daya Manusia yang disingkat
PSDM merupakan fungsi pertama dan utama dari Manajemen Sumber Daya Manusia.
Yang harus dikuasai guna memepelajari bagaimana melaksanakan suatu kegiatan
dengan konsep perencanaan Sumber Daya Manusia. Yang mana harus dimengerti dan
dipahami yang mana untuk mewujudkan suatu kegiatan yang tersusun secara sistematis,
yang terorganisir untuk mewujudkan suatu tujuan yang telah ditentukan sebelumnya
guna memberikan hasil yang nyata. oleh karena itu kita perlu disadari bahwa kita harus
benar-benar paham akan ini semua, karna tanpa itu semua usaha yang kita lakukan akan
Sia-Sia dalam setiap organisasi baik itu formal dan non formal “mampu menerawang “
maka setiap usaha/organisasi yang tidak berdasarkan Perencanaan akan mati atau tidak
terwujudnya kegiatan organisasi. Dimana Organisasi yang selama ini kita ketahui masih
belum berhasil secara baik dalam setiap organisasi dan masih perlu banyak kita terapkan
dalam organisasi dalam segi pola dan beserta mekanisme dalam ekologi
perusahaan/organisasi dalam Esensi pencapaian tujuan.

1
Selanjutnya pengembangan sdm biasanya terkait dengan upaya upgrade
kemampuan intelektural atau emosional yang dibutuhkan dalam menyelesaikan pekerja
sehingga menjadi lebih baik lagi. Pengembangan ini dilandaskan pada kenyataaan bahwa
setiap karyawan memerlukan pengetahuan, kompetensi, dan kebutuhan untuk
berkembang supaya bisa bekerja dengan baik dan dapat meniti karir ke jenjang yang
lebih tinggi. Persiapan jenjang karir dalam jangka waktu panjang untuk serangkaian
posisi dan jabatan tertentu inilah yang dipahami sebagai proses pengembangan sumber
daya manusia.
Tujuan dari perencanaan dan pengembangan sumber daya alam yang telah
dijelaskan diatas. Semua akan terwujud dengan mengikuti prinsip-prinsip dari
perencanaan dan pengembangan sumber daya manusia.
Oleh karena itu, pada makalah ini akan dipaparkan prinsip-prinsip perencanaan
sumber daya manusia dan prinsip-prinsip pengembangan sumber daya manusia.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa prinsip-prinsip perencanaan sumber daya manusia
2. Apa prinsip-prinsip pengembangan sumber daya manusia

C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui prinsip-prinsip perencanaan sumber daya manusia
2. Untuk mengetahui prinsip-prinsip perencanaan sumber daya manusia

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. PRINSIP-PRINSIP PERENCANAAN SDM
Perencanaan SDM adalah proses mengantisipasi dan membuat ketentuan
(persyaratan) untuk mengatur arus gerakan tenaga kerja ke dalam, di dalam, dan ke luar
organisasi, Arthur W Sherman dan Goerge W Bohlander, dalam Hadari Nawawi,
1997:137. Sementara menurut G Steiner, dikatakan bahwa perencanaan SDM
merupakan perencanaan yang bertujuan untuk mempertahankan dan meningkatkan
kemampuan organisasi dalam mencapai tujuan, melalui strategi pengembangan
kontribusi pekerjanya di masa depan. Dari ke dua definisi yang disebut di atas,
sementara dapat disimpulkan bahwa perencanaan SDM merupakan serangkaian
kegiatan yang berkaitan dengan upaya merencanakan dalam mengantisipasi masa
depan.
Perencanaan SDM harus mempunyai tujuan yang berdasarkan kepentingan
individu, organisasi dan kepentingan nasional. Tujuan perencanaan SDM adalah
menghubungkan SDM yang ada untuk kebutuhan perusahaan pada masa yang akan
datang untuk menghindari mismanajemen dan tumpang tindih dalam pelaksanaan
tugas. Dan untuk mempertegas lagi kinerja PSDM tentunya ada prinsip-prinsip yang
harus di jaga agar selalu fokus serta konsisten dalam implementasinya.
Selanjutnya, terdapat tiga prinsip utama yang perlu diperhatikan dengan cermat
ketika melakukan proses perencanaan SDM :
1. Tujuan Perencanaan SDM harus dihubungkan dengan program dan kegiatan bisnis
yang diemban oleh setiap unit kerja. Strategi dan rencana bisnis ke depan
merupakan dasar yang sangat penting untuk mulai menyusun perencanaan SDM
2. Penetapan persyaratan atau kualifikasi SDM yang tepat harus dirancang dan
dipergunakan dalam rekrutmen dan seleksi. Perencanaan SDM yang baik juga selalu
diawali dengan penetapan kualifikasi SDM yang jelas dan diterapkan secara
konsisten dalam proses rekrutmen/seleksi.
3. Proses perencanaan SDM harus juga disertai dengan prediksi permintaan (demand)
dan persediaan (supply) pasar tenaga kerja (internal dan eksternal). Perencanaan
SDM harus didasarkan pada prediksi yang cukup akurat dan dilakukan secara
kontinyu, mengenai pola demand dan supply tenaga kerja, baik pada sisi internal
perusahaan ataupun sisi eksternal
Dan dikutip dari scribd.com (2017), sebagai seorang pengusaha dan praktisi HR,
merencanakan SDM setidaknya harus memenuhi 5 prinsip berikut ini:
1. Tujuan perencanaan SDM harus selalu dihubungkan dengan program dan
kegiatan bisnis yang diemban oleh setiap unit kerja, karenanya perencanaan SDM
tidak bisa dipisahkan dengan Strategi dan rencana bisnis ke depan, karena keduanya
merupakan dasar yang sangat penting untuk mulai menyusun perencanaan SDM
3
2. Kegiatan perencanaan SDM dilakukan dengan mengacu pada hasil audit
SDM dan hasil evaluasi pekerjaan, hasil audit SDM dan hasil evaluasi kinerja
pegawai ini nantinya akan memberikan profil dan masukan mengenai peta
kebutuhan SDM masa depan 1 baik dari sisi jumlah ataupun kualitas
3. Harus dilakukan penetapan persyaratan atau kualifikasi SDM yang akan
dipergunakan dalam rekrutmen dan seleksi, karena perencanaan SDM yang baik
selalu diawali dengan penetapan kualifikasi SDM yang jelas dan diterapkan secara
konsisten dalam proses rekrutmen/seleksi
4. Perencanaan SDM harus didasarkan pada prediksi yang cukup akurat dan
dilakukan secara kontinyu, mengenai pola demand dan supply tenaga kerja, baik
pada sisi internal perusahaan ataupun sisi eksternal
5. Organisasi mesti memiliki mekanisme untuk mengukur efekti itas
proses perencanaan SDM yang dilakukannya! Umpan balik diperoleh untuk
meningkatkan mutu perencanaan di masa mendatang
Sedangkan menurut Mc. Gehee (1979) merumuskan prinsip-prinsip perencanaan
pelatihan dan pengembangan sebagai berikut.
a. Materi harus diberikan secara sistematis dan berdasarkan tahapan-tahapan.
b. Tahapan tahapan tersebut harus disesuaikan dengan tujuan yang hendak dicapai.
c. Penatar harus mampu memotivasi dan menyebarkan respon yang berhubungan
dengan serangkaian materi pelajaran.
d. Adanya penguat guna membangkitkan respon yang positif dari peserta.
e. Menggunakan konsep shaping (pembentukan) perilaku.
Oleh karna itu, sumber daya manusia menjadi hal yang sangat dominan dalam
mencapai sasaran organisasi maka mengelola sumberdaya manusia merupakan bidang
yang sangat penting dan keharusan bagi setiap organisasi dalam melaksanakan proses
bisnis guna berjalannya roda organisasi sesuai yang diharapkan.
 Tahapan Perencanaan SDM
Arah Strategi Perusahaan
Tahapan dalam proses perencanaan SDM dimulai dari arah strategi perusahaan.
Arah strategi perusahaan akan memberikan acuan mengenai profil dan kebutuhan
pegawai yang perlu dipenuhi.
Dengan demikian, diharapkan akan muncul adanya koneksi antara strategi bisnis
di masa depan dengan strategi pengembangan SDM yang akan dijalankan.
Dengan kata lain, strategi dan program perencanaan SDM hanya akan memiliki
makna jika ia selalu diintegrasikan dengan kebutuhan strategis perusahaan dalam
menghadapi tantangan bisnis yang makin berat – baik dari sisi ekonomi makro maupun
persaingan antar perusahaan. Dalam proses ini, kebijakan dan roadmap strategi

4
perusahaan akan menjadi sumber masukan bagi para pengelola SDM dalam
merumuskan rangkaian program perencanaan SDM yang akan dijalankan.
Lebih spesifiknya prinsip perencanaan sdm ini bertujuan untuk mempergunakan
SDM seefektif mungkin agar memiliki sejumlah pekerja yang memenuhi
persyaratan/kualifikasi dalam mengisi posisi yang kosong kapanpun dan apapun posisi
tersebut. Dengan tersedianya informasi tentang kebutuhan dan kualifikasi yang
diinginkan, maka dalam pelakasanaan rekrutmen, seleksi, penempatan, pemeliharaan,
pengembangan, dan pemberian kesejahteraan karyawan akan lebih mudah dan
terkendali. Sedangkan menurut Safarudin Alwi, 2001:143, dikatakan bahwa perencanaan
SDM adalah perencanaan yang disusun pada tingkat operasional yang diajukan untuk
memenuhi permintaan SDM dengan kualifikasi yang dibutuhkan. Faktor yang Perlu
Dipertimbangkan dalam Perencanaan SDM
Dalam melakukan proses perencanaan SDM, terdapat tiga faktor utama yang
perlu diperhatikan, yakni :
1. Estimasi jumlah pekerja yang keluar (baik karena pensiun atau mengundurkan diri).
Data mengenai jumlah pegawai yang keluar (pensiun atau mengundurkan diri)
merupakan variabel utama dalam menentukan kebutuhan jumlah SDM di masa
mendatang
2. Kebutuhan perusahaan karena akan melakukan ekspansi atau pemekaran organisasi.
Rencana pengembangan organisasi atau adanya unit usaha baru di masa depan
memberikan informasi mengenai berapa jumlah pegawai baru yang diperlukan, dan
bagaimana kebutuhan kualifikasinya.
3. Sumber daya keuangan perusahaan. Rencana SDM selalu harus memperhatikan dan
disesuaikan dengan sumber daya keuangan perusahaan. Dalam hal ini diharapkan
perencanaan SDM akan mampu memberikan solusi penggunaan biaya tenaga kerja
yang paling optimal (efisien dan efektif).

B. PRINSIP-PRINSIP PENGEMBANGAN SDM


Pengembangan sumber daya manusia adalah suatu rangkaian kegiatan organisasi
atau institusi yang dilaksanakan dalam interval waktu tertentu dan di desain untuk
melahirkan perubahan sikap mental dan keahlian karyawan sehingga mereka mampu
menyelesaikan penugasan yang berhubungan dengan peran dan tanggung jawabnya di
masa depan. Pengembangan SDM juga adalah salah satu cara dalam menghadapi
tantangan yang berkaitan dengan dinamika persoalan sumber daya manusia seperti :
turn over karyawan, karyawan yang kompetensinya terbatas, diversifikasi tenaga kerja,
dsb.Menurut Donni Juni Priansa ( 2016: 151) “Prinsip pengembangan SDM pada
dasarnya adalah peningkatan kualitas, kuantitas, maupun kemampuan kerja pegawai
untuk mengemban tugasnya dimasa yang akan datang’’.

5
Berdasarkan pengertian di atas, pengembangan Sumber Daya Manusia berarti
memuat sasaran, kebijaksanaan, proses yang bertujuan untuk meningkatkan efektivitas
dan efisiensi kerja pegawai itu sendiri, sehingga apa yang menjadi tujuan organisasi akan
dapat terlaksana secara optimal.
Pengembangan SDM merupakan kondisi untuk menggerakkan diri pegawai
terarah untuk mencapai tujuan kerja (prestasi kerja) yang sangat menentukan dalam
proses tujuan organisasi, yaitu dengan menggerakkan unsur unsur manusianya.
Terciptanya pegawai yang diharapkan seperti point di atas, sangat ditentukan oleh
pelaksanaan pengembangan SDM melalui pelathan dalam meningkatkan prestasi
kerjanya. Hal ini dapat terlaksana jika pelaksanaan pengembangan SDM sesuai dengan
prinsip pengembangan. Pengaruh pengembangan SDM melalui pelatihan terhadap
prestasi kerja tidak terlepas dari indicator-indikator yang ada pada pelaksanaan
pengembangan SDM melalui pelatihan serta menentukan kemampuan dan pengetahuan
pegawai. Donni Juni Priansa (2016: 152) dalam bukunya yang berjudul Perencanaan &
Pengembangan SDM mengemukakan beberapa prinsip yang perlu diperhatikan dalam
pengembangan SDM, yaitu : Motivasi, Laporan kemajuan, Latihan, dan Perbedaan
individu
1. Motivasi
Tingginya motivasi yang dimiliki oleh pegawai mendorong pegawai untuk
semakin cepat dan sungguh-sungguh dalam mempelajari perilaku, pengetahuan,
keterampilan, maupun beradaptasi dengan organisasi. Motivasi tersebut timbul dari
dorongan diri sendiri (Internal) maupun dorongan dari luar dirinya (eksternal).
Motivasi eksternal muncul dari adanya program kesejahteraan pegawai, gaji akan
meningkat, dan berbagai insentif lainnya. Pengembangan SDM harus berhubungan
dengan motivasi pegawai, sehingga pegawai akan terlibat dengan baik dalam proses
pengembangan SDM.
2. Laporan kemajuan
Hasil pengembangan SDM dapat dijadikan sebagai bahan informasi untuk
mengetahui bagaimana perbandingan antara pegawai pada saat sebelum mendapat
pengembangan, dan pegawai pada saat setelah memperoleh program
pengembangan. Perbandingan tersebut dapat bersifat positif dan negatif, artinya
pengembangan pegawai tersebut apakah dapat meningkatkan produktivitas,
efektivitas, dan efisiensi kerja pegawai, atau sebaliknya.
3. Latihan
Pegawai pada dasarnya dapat menguasai pengetahuan dan keterampilan
baru. Untuk itu, diperlukan program pengembangan SDM yang diatur secara cermat
dan tepat sehingga program pengembangan SDM yang diberikan mampu
dipraktikkan dalam pekerjaan. Pengembangan SDM yang lebih efektif adalah dengan
latihan yang dimiliki pegawai. Pengembangan SDM melalui pelatihan ini

6
membutuhkan pengorbanan waktu dan biaya yang tidak sedikit, namun hasil yang
diperoleh akan lebih efektif sesuai dengan kebutuhan organisasi dan pegawai.
4. Perbedaan individu
Perbedaan individu perlu dijadikan pijakan dalam melaksanakan program
pengembangan SDM. Perbedaan tersebut bukan perbedaan jenis kelamin, status
sosial, ekonomi tetapi perbedaan tingkat kecerdasan dan bakat pegawai, maka dari
itu pengembangan SDM yang efektif ialah dengan menyesuaikan kemampuan
individu dengan program pengembangan SDM.
Sedangkan menurut Soeprihanto (2001:88) Prinsip-prinsip Pengembangan SDM
yang akan digunakan sebagai pedoman dalam mengembangkan SDM agar berjalan
dengan baik jika:
1. Adanya dorongan motivasi dari trainer, misalnya persiapan transfer atau promosi.
2. Adanya laporan kemajuan Program Report.
3. Adanya penguatan Reinforcement.
4. Adanya partisipasi aktif dari trainer Active Participation.
5. Latihan diberikan sebagian demi sebagian Participle Of Learning.
6. Latihan harus mengingat adanya perbedaan individual Individual Differents.
7. Trainer yang selektif mau dan mampu.
8. Diusahakan training method yang sesuai.
Pelaksanaan pengembangan harus didasarkan pada metode-metode yang telah
ditetapkan dalam program pengembangan perusahaan. Program pengembangan
ditetapkan oleh penanggung jawab pengembangan, yaitu manajer personalia atau suatu
tim. Dalam program pengembangan telah ditetapkan Universitas Sumatera Utara 24
sasaran, proses, waktu, dan metode pelaksanaanya. Metode-metode pengembangan
harus didasarkan kepada sasaran yang ingin dicapai. Sasaran pengembangan pegawai
adalah : 1 Meningkatkan kemampuan dan ketrampilan teknis mengerjakan pekerjaan
atau technical skills. 2 Meningkatkan keahlian dan kecakapan memimpin serta
mengambil keputusan. Metode Pengembangan terdiri atas: Metode Latihan atau
Training dan Metode Pendidikan Education Method.
 Kendala-Kendala Pengembangan Sumber Daya Manusia
Kendala-kendala pengembangan yang dilaksankan selalu ada dan kita harus
berusaha membenahi pengaruh kendala-kendala tersebut. Kendala-kendala
pengembangan akan menghambat lancarnya pelaksanaan latihan dan pendidikan,
sehingga sasaran dan pencapaian kurang memuaskan. Kendala-kendala pengembangan
berkaitan dengan peserta, pelatih atau instruktur, fasilitas pengembangan, kurikulum,
dan dana pengembangan.

7
1. Peserta
Peserta pengembangan mempunyai latar belakang yang tidak sama atau heterogen,
seperti pendidikan dasarnya, pengalaman kerjanya, dan usianya. Hal ini akan
menyulitkan dan menghambat kelancaran pelaksanaan latihan dan pendidikan
karena daya tangkap, persepsi, dan daya nalar mereka terhadap pelajaran yang
diberikan berbeda.
2. Pelatih dan instruktur
Pelatih dan instruktur yang ahli cukup mentransfer pengetahuannya kepada para
peserta latihan dan pendidikan sulir didapat. Akibatnya, sassaran yang diinginkan
tidak tercapai.
3. Fasilitas Pengembangan
Fasilitas sarana dan prasaranaa pengembangan yang dibutuhkan untuk latihan dan
pendidikan sangat kurang atau tidak baik. Hal ini akan menyulitkan dan menghambat
lancarnya pengembangan.
4. Kurikulum
Kurikulum yang ditetapkan dan diajarkan kurang serasi atau menyimpang serrta
tidak sistematis untuk mendukung ssasaran yang diinginkan oleh pekerjaan atau
jabatan peserta yaang bersangkutaan. Untuk menetapkan kurikulum dan waktu
mengajarkannya yang tepat sangat sulit.
5. Dana Pengembangan
Dana yang tersedia untuk pengembangan sangat terbatas, sehingga sering dilakukan
secara terpaksa, bahakan pelatih maupun sarananya kurang memenuhi persyaratan
yang dibutuhkan.

8
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berdasarkan paparan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa: Perencanaan SDM
harus mempunyai tujuan yang berdasarkan kepentingan individu, organisasi dan
kepentingan nasional. Tujuan perencanaan SDM adalah menghubungkan SDM yang ada
untuk kebutuhan perusahaan pada masa yang akan datang untuk menghindari
mismanajemen dan tumpang tindih dalam pelaksanaan tugas. Dan untuk mempertegas
lagi kinerja PSDM tentunya ada prinsip-prinsip yang harus di jaga agar selalu fokus serta
konsisten dalam implementasinya.
Oleh karena itu, sumber daya manusia menjadi hal yang sangat dominan dalam
mencapai sasaran organisasi maka mengelola sumberdaya manusia merupakan bidang
yang sangat penting dan keharusan bagi setiap organisasi dalam melaksanakan proses
bisnis guna berjalannya roda organisasi sesuai yang diharapkan.
Pengembangan sumber daya manusia adalah suatu rangkaian kegiatan organisasi
atau institusi yang dilaksanakan dalam interval waktu tertentu dan di desain untuk
melahirkan perubahan sikap mental dan keahlian karyawan sehingga mereka mampu
menyelesaikan penugasan yang berhubungan dengan peran dan tanggung jawabnya di
masa depan. menurut Donni Juni Priansa (2016: 152) dalam bukunya yang berjudul
Perencanaan & Pengembangan SDM mengemukakan beberapa prinsip yang perlu
diperhatikan dalam pengembangan SDM, yaitu : Motivasi, Laporan kemajuan, Latihan,
dan Perbedaan individu
Pengembangan Sumber Daya Manusia berarti memuat sasaran, kebijaksanaan,
proses yang bertujuan untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi kerja pegawai itu
sendiri, sehingga apa yang menjadi tujuan organisasi akan dapat terlaksana secara
optimal.

9
DAFTAR PUSTAKA
Ardy (2016) 3 prinsip dalam perencanaan sumber daya alam. Dikutip dari http://ardy-web.
blogspot.com/2016/02/3-prinsip-dalam-perencanaan-sumber-daya.html
jobstreet.co.id (2014) prinsip dan cara melakukan perencanaan SDM. Dikutip dari https://
www.jobstreet.co.id/career-resources/prinsip-dan-cara-melakukan-perencanaan-
sdm/#.XMLkg7xdLIW
Setiawan, Andre dkk (2015) pelatihan dan pengembangan SDM. Dikutip dari http://herusu
silofia.lecture.ub.ac.id/files/2015/12/Pelatihan-Pengembangan-SDM.pdf
Scribd.com (2017) 5 prinsip utama perencanaan SDM. Dikutip dari https://www.scribd.com/
document/356540174/5-Prinsip-Utama-Perencanaan-SDM
Rofi, ainur (2015) pengembangan manajemen sumber daya alam. Dikutip dari http://ain
urrofi12.blogspot.com/2015/12/pengembangan-manajemen-sumber-daya.html
unpas.ac.id (skripsi) Pengaruh Pengembangan SDM melalui Pelatihan terhadap Prestasi
Kerja Pegawai Pada Badan Kepegawaian Daerah Kota Bandung. Dikutip dari http
://repository.unpas.ac.id/27384/4/BAB%201.pdf

10

Anda mungkin juga menyukai