Disusun Oleh :
Nita Febriana
SN181119
C. Adaptasi Pernapasan
Perubahan sistem ini diawali dari perkembangan organ paru itu sendiri
dengan perkembangan struktur bronkus, bronkiolus, serta alveolus yang
terbentuk dalam proses kehamailan sehingga dapat menentukan proses
kematangan dalam sistem pernafasan. Proses perubahan bayi baru lahir
adalah dalam proses pernafasan yang dapt dipengaruhi oleh keadaan hipoksia
pada akhir persalinan dan rangsangan fisik (lingkungan) yang merangsang
pusat pernafasan medula oblongata di otak. Selain itu juga jadi tekanan
rongga dada karena kompresi atau paru selama persalinan, sehingga
merangsang masuknya udara ke dalam paru. Surfaktan mengeluarkan cairan
dalam paru dan menstabilkan didinding alveolus untuk mencegah kolaps
(Maryuami, 2010).
D. Adaptasi Kardiovaskuler
Pada sistem peredaran darah, terjadi perubahan fisiologis pada bayi
baru lahir yaitu setelah bayi itu lahir akan terjadi proses pengantaran o2
keseluruh jaringan tubuh, maka di dapat perubahan yaitu penutupan foramen
ovale pada atrium jantung dan penutupan duktus arteiosis antara arteri dan
aorta. Perubahan ini terjadi akbat adanya tekanan pada seluruh sistem
pembuluh darah mengubah tenaga dengan cara mengikatkan atau mengurani
resistensi, perubahan tekanan sistem pembuluh darah dapat terjadi saat tali
pusat dipotong.
Resistensinya akan meningkat dan tekanan atrium kanan akan menurun
karena suplai darah ke atrium kanan berkurang yang dapat menyebabkan
volume dan juga tekanan atrium kanan juga menurun. Perubahan lain adalah
menutupnya vena umbilikus dan duktus venosus dan arteri hipogastrika dari
tali pusat menutup secara fungsional dalam beberapa menit setelah tali pusat
diklem dan penutupan jaringan fibrosa membutuhkan waktu sekitar 2-3 bulan
(Maryuami, 2010).
F. Adaptasi Neuorologis
Sistem persyarafan bayi cukup berkembang untuk bertahan hidup
tetapi belum terintegrasi secara sempurna. Pertumbuhan otak setalah lahir
mengikuti pola pertumbuhan cepat, yang dapat diprediksi selama periode bayi
sampai awal masa kanak-kanak. Pada akhir tahun pertama, pertumbuhan
serebrum yang di mulai pada usia kehamilan sekitar 30 minggu. Hal inilah
yang mungkin jadi penyebab kenapa otak rentan terhadap trauma nutrisi dan
trauma lain selama masa bayi. Fungsi tubuh dan respon yang diberikan
sebagian besar dilakukan oleh pusat yang lebih rendah dari otak dan reflek
dalam medula spinalis.
Adaptasi gastrointestinal proses menghisap dan menelan sebelum lahir
sudah dimulai, reflek gumoh dan batuk sudah terbentuk saat bayi lahir.
Kemampuan menelan dan mencrna makanan masih belum sempurna yang
dapat menyababkan gumoh dan kapasitasnya terbatas kurang lebih 30
minggu, berakhir. Hal ini ang mungkin jadi penyebab mengapa otak rentan
terhadap trauma nutrisi dan trauma lain selama masa bayi. Fungsi tubuh dan
respon yang diberikan sebagian besar dilakukan leh pusat yang lebih rendah
dari otak dan reflek dari medula spinalis (Maryuami, 2010).
G. Adaptasi gastrointestinal
Bayi aterm sudah bias menelan, mencerna dan mengolah serta
menyerap protein dan karbohidrat sederhana serta mengemulsi lemak
sederhana. Bayi yang hidrasinya baik, mukosa mulutnya basah, merah muda.
Setelah lahir ada sedikit mucus yang tersisa dimulut bayi (Rukiyah, 2010).
H. Adaptasi sistem imun
Perkembangan sistem imunitas pada bayi juga mengalami proses
penyesuaian dengan perlindungan oleh kulit membran mukosa, fungsi saluran
nafas, pembentukan koloni mikroba oleh kulit dan usus serta perlindungan
kimia oleh lingkungan asam lambung. Perkembangan - perkembangan alami
oleh sel - sel darah akan membuat terjadinya sistem kekebalan melalui
pemberian kolostrum sehingga akan terjadi kekebalan sesuai perkembangan
usia (Jone ball, 2009).
APGAR Pemeriksaan 0 1 2
Appearance Inspeksi Biru/pucat Badan Semua
/warna kulit seluruh merah, merah
tubuh ekstremitas
biru
Pulse/denyut Auskultasi Tidak < 100 > 100
jantung jantung terdengar x/menit x/menit
Grimace/ Menghisap Tidak ada Menyeringai Menangis
reflekiritabily atau rangsang respon keras
lain
Activity/ Inspeksi Lemah Fleksi Gerak
tonus otot ekstremitas aktif
Respiration Inspeksi Tidak ada Menangis Gerakan
/pernafasan gerakan lemah atau pernafasan
pernafasan merintih kuat/
menangis
kuat
Total score : 0-3 : asfiksia berat
4-6 : asfiksia sedang
7-10 : asfiksia ringan
2. Diagnosa Keperawatan
a. Resiko infeksi berhubungan dengan sumbatan atau kotoran pada tali
pusat
b. Hipotermi berhubungan dengan perubahan suhu
c. Jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan obtruksi mucul
3. Intervensi
a. Resiko infeksi berhubungan dengan sumbatan atau kotoran pada tali
pusat
Tujuan
Tidak terjadi infeksi pada tali pusat
Intervensi
1. Kaji adanya bau atau cairan pada tali pusar
2. Lakukan perawatan pada tali pusat dengan alcohol
3. Ganti nouvelgauze pada tali pusat setiap habis mandi
4. Kaji adanya tanda-tanda infeksi seperti peningkatan suhu tubuh,
kemerahan disekitar tali pusat.
5. Cuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan
b. Hipotermi berhubungan dengan perubahan suhu
Tujuan
Hipotermi tidak menjadi aktual
Intervensi
1. Segera bungkus bayi dengan selimut kering.
2. Observasi suhu bayi tiap 4jam
3. Jaga lingkungan tetap hangat dan kering
c. Jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan obtruksi mucus
Tujuan
Pola nafas efektif
Intervensi
1. Bersihkan muka dengan kasa/ kain bersih dari darah dan lendir
segera setelah kepala bayi lahir.
2. Hisap lendir dengan menggunakan penghisap lendir atau kateter
pada sisi mulut atau hidung.
3. Miringkan bayi kekanan untuk mencegah regurgitas
4. Evaluasi
Evaluasi respon klien terhadap asuhan yang diberikan dan pencapaian
hasil yang diharapkan adalah tahap akhir dari proses keperawatan. Fase
evaluasi perlu untuk menentukan seberapa baik rencana asuhan
keperawatan tersebut berjalan dan bagaimana secara proses yang terus
menerus. Revisi rencana keperawatan adalah komponen penting dari fase
evaluasi.
DAFTAR PUSTAKA
Dewi, Vivian LN 2010. Asuhan neonates bayi dan anak balita. Salemba Medika
JNPK-KR, 2008. Jakarta
Handerson, C 2006, Buku ajar konsep kebidanan, EGC, Jakarta.
Karyuni, dkk. 2008. Buku Saku Manajemen Masalah Bayi Baru Lahir Panduan
untuk Dokter, Perawat & Bidan. ECG. Jakarta
Rahayu, Dedeh S. 2009. Asuhan Keperawatan Anak dan neonatus.Salemba
Medika. Jakarta
Hidayat, A.Aziz Alimul.2008.Ilmu kesehatan anak untuk pendidikan kebidanan.
Jakarta : Trans info medika.
Rukiyah, AI yeyn&lia yulianti.2010 Asuhan neonatus,bayi &anak balita, Jakarta:
Trans info medika.