Daftar Isi
Muqaddimah .......................................................................................................................................... 1
Latar Belakang................................................................................................................................... 3
Nama Kegiatan ................................................................................................................................... 4
Tema Kegiatan ..................................................................................................................................... 4
Tujuan Pelaksanaan Kegiatan.............................................................................. 4
Pemateri.......................................................................................................................................................... 4
Bentuk kegiatan............................................................................................................................... 5
Waktu dan Tempat ...................................................................................................................... 5
Peserta kegiatan............................................................................................................................ 5
Anggaran Kegiatan ................................................................................................................... 5
Format Acara........................................................................................................................................ 5
Struktur kepanitiaan .......................................................................................................... 6
Penutup.............................................................................................................................................................. 7
Lampiran ......................................................................................................................................................... 8
Lampiran
ii
MUQADDIMAH
ﺍﻠﺤﻤﺪ ﻞ ﷲ ﻮﺍﻠﺼﻼﺓ ﻮﺍ ﻠﺴﻼ ﻢﻋﻠﻰ ﺮ ﺴﻮ ﻞ ﷲ ﻮﻋﻠﻰﺍ ﻠﻪ ﻮﺼﺤﺎ ﺑﺗﻪ ﻮ ﻤﻦ ﺘﺒﻌﻬﻢ ﺑﺎ ﺤﺴﺎﻦ ﺍﻠﻰ ﻴﻮﻢﺍﻠﺪ ﻴﻦ ﻮ ﺒﻌﺪ
Segala puji bagi Allah Subhanahuwa Ta’ala Sang Pencipta seluruh alam. Kami
memanjatkan puji dan rasa syukur kepada-Nya, sebagai Zat yang berhak mendapatkan pujian dan
sanjungan. Shalawat dan salam kita haturkan kepada pendidik dan pemberi petunjuk yang diutus
oleh Allah kepada sekalian um at manusia, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wassallam, kepada para
keluarga, para sahabat, serta orang-orang yang senantiasa berpegang teguh hanya pada jalan
Islam hingga yaumil akhir.
Dari Abdullah bin Umar radiyallahuanhuma, nabi bersabda “Kalian semua adalah
pemimpin, dan masing-masing kalian bertanggungjawab atas orang yang dipmpinnya. Seorang
Amir (raja) adalah pemimpin, seorang suami pun pemimpin atas keluarganya, dan isteri juga
pemimpin bagi rumah suaminya dan anak-anaknya kamu sekalian adalah pemimpin dan kamu
sekalian akan diminta pertanggungjawabannya atas kepemimpinannya.” HR. al-Bukhari no. 893,
5188, 5200 dan Muslim no. 1829.
Seperti yang kita ketahui bahwa dalam islam sangat memperhatikan Pendidikan
khususnya untuk anak usia dini, bahkan ayat pertama kali turun membahas tentang Pendidikan,
membaca (Al-Alaq) dan menulis (Al-Qalam). Sehingga banyak sekali hadits-hadits yang
membahas tentang Pendidikan anak.
Berbicara mengenai masalah zaman, disepanjang zaman Allah Subhanahuwata’ala telah
hadirkan dan takdirkan para pahlawan, ulama, cendekiawan, serat siapa saja dengan peran-peran
spesifik yang memang cocok untuk zamannya. Dan hanya ada satu peran pada diri setiap orang
disebuah zaman dan sebaliknya jika orang tidak amanah pada peran spesifiknya maka akan
dianggap kehadirannya pada zaman itu sama denga tidak ada.
Maka disetiap zaman, Allah ciptakan generasi yang diperuntukkan bagi zaman itu, maka
"...didiklah anakmu untuk menghadapi zaman yang bukan zamanmu", begitu pesan yang sering
kita dengar.
Jangan paksakan anakmu untuk menjadi seperti kamu, karena dia diciptakan bukan untuk
zamanmu. Didiklah anak-anakmu untuk menghadapi zamannya, dan jangan engkau didik sesuai
dengan zamanmu. Mereka adalah anak-anak zamannya dan bukan anak-anak kehidupan di
zamanmu. Bila seorang anak kau didik untuk mengikuti zamanmu, maka ia akan tertinggal di
zamannya.
Pola sejarah memang berulang, namun peran peran spesifik sesuai zaman adalah unik
dan tidak akan pernah berulang. Imam Bukhari bila hadir zaman ini pasti bukan zaman yang tepat
baginya, Muhammad al Fatih jika hadir hari ini juga bukan di zaman yang tepat baginya, Hasan al
Banna jika hadir di zaman ini juga bukan zaman yang tepat baginya. Karena semuanya sudah Allah
1
takdirkan hadir pada zamannya dan mereka menuntaskan peran spesifik mereka pada zamannya
dengan amanah.
Maka didiklah anak untuk mencapai peran spesifiknya yang diperuntukkan pada
zamannya. Alangkah naifnya berupaya mengulang model pendidikan yang memang dirancang
untuk melahirkan sebuah peran spesifik pada zaman tertentu.
Ingat bahwa satu satunya yang tidak pernah dipengaruhi oleh dimensi ruang dan waktu,
memiliki hukum gerak tetap sejarah hanyalah aqidah atau Tauhid. Anak-anak kita
memerlukannya sebagai pijakan yang kokoh, sandaran yang tegar, pegangan yang kuat dalam
menjalani peran spesifik peradabannya.
Intinya, di zaman ini, serahkanlah yang teknis, rumit dan rutin pada mesin, komputer dan
robot. Manusia kembali kepada hakekat fitrah kemanusiaanya, fitrah keindahan dan estetikanya,
fitrah keharmonian dengan alam, keharmonian dengan sosialnya dan keharmonian dengan
Tuhannya, yaitu membuat dunia lebih bermakna dan lebih indah, lebih penuh cinta dan lebih
penuh rahmat, lebih hijau dan damai.
Alangkah indah hikmah dan bukti kebenaran Islam, mengapa sebagai agama akhir zaman
diturunkan di bangsa Arab yang sangat Sastrawi bukan Rasionali atau Materi, karena ternyata
akhir zaman adalah zaman bagi mereka yang bekerja dan berperan dengan hati, dengan makna,
dengan konsep, dengan cerita sastrawi, dengan estetika dan keindahan. Bukan kebetulan jika
Sastra Kitabullah dari agama akhir zaman sangat tinggi sebagai bekalan akhir zaman yang
memang menghendaki pemaknaan yang indah dan mendalam.
Lihatlah bahwa dalam dunia dan zaman seperti inilah anak anak kita sesungguhnya
ditakdirkan hidup. Maka didiklah anak kita sesuai zamannya, agar mereka mampu mencapai
peran spesifik peradaban yang ditakdirkan pada zamannya. Jangan berobsesi mendidik mereka
untuk mengulang peran peran spesifik pada zaman yang berbeda. Sejarah memang berulang,
namun peran kepahlawanan tidak akan berulang. Anak anak kita ditakdirkan menjadi pahlawan
pada zamannya dengan sekecil apapun perannya.
Ingat bahwa satu satunya yang tidak boleh berubah dan terus berulang hanyalah
pendidikan tauhid dan aqidah, karena inilah yang akan memuliakan akhlak tiap generasi dalam
menjalankan peran spesifik peradabannya kelak sebagaimana Allah takdirkan tiap generasi itu
hidup pada zamannya.
2
Latar Belakang Kegiatan
Orang tua merupakan pendidik yang pertama dan utama bagi anak, sebab dalam rumah
tanggalah setiap anak belajar banyak hal-hal penting mengenai kehidupannya kelak. Keluarga
adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang
berkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah suatu atap dalam keadaan saling
ketergantungan. Banyak hal dimulai dari rumah, anak tumbuh dan berkembang, mengenal
dirinya, ayah dan ibunya, saudara-saudaranya, belajar memahami segala sesuatu yang terjadi di
sekitar lingkungannya termasuk mengenal berbagai perbedaan bahkan konflik yang terjadi.
Setiap anak terlahir dalam keadaan fitrah, dengan segenap kesempurnaan dan
karakteristik yang dia miliki, baik dia laki-laki maupun perempuan, sebagaimana firman Allah
SWT: “Maka hadapkanlah wajahmu dengan Lurus kepada agama Allah; (tetaplah atas) fitrah
Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. tidak ada peubahan pada fitrah Allah.
(Itulah) agama yang lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui” (QS Ar Ruum:30)
Fitrah Allah, maksudnya manusia diciptakan Allah mempunyai naluri beragama yaitu
agama tauhid. Dalam konteks yang lebih luas, naluri beragama berarti kesadaran untuk
senantiasa berada di jalan yang lurus sesuai dengan aturan hidup yang Allah berikan, termasuk
aturan yang berkaitan dengan kewajiban sebagai manusia yang tercipta dalam dua gender, yaitu
laki-laki dan perempuan. Ya. Ternyata Allah hanya menciptakan manusia di dunia ini hanya dalam
dua jenis kelamin, yaitu laki-laki dan perempuan. Tidak ada jenis kelamin di antara keduanya,
mereka diciptakan berpasang-pasangan untuk fungsi alih generasi sehingga manusia mampu
eksis di muka bumi sebagai khalifah Allah. Maka mendidik anak sesuai fitrahnya merupakan
sebuah kewajiban bagi para orang tua.
Secara fisik maupun psikis, laki-laki dan perempuan mempunyai perbedaan yang
mendasar. Perbedaan tersebut telah diciptakan sedemikian rupa oleh Allah. Adanya perbedaan
ini bukan untuk saling merendahkan, namun semata-mata karena fungsi yang kelak akan
diperankannya. Mengingat perbedaan tersebut, maka Islam telah memberikan tuntunan agar
masing-masing fitrah yang telah ada tetap terjaga. Islam menghendaki agar laki-laki memiliki
kepribadian maskulin, dan perempuan memiliki kepribadian feminin. Islam tidak menghendaki
wanita menyerupai laki-laki, begitu juga sebaliknya. Pola asuh orang tua dan stimulasi yang
diberikan, memiliki peran yang besar dalam memperkuat identitas anak sebagai laki-laki atau
perempuan. “Dari Ibnu Abbas ra berkata: “Rasulullah SAW melaknat laki-laki yang berlagak
wanita, dan wanita yang berlagak meniru laki-laki. Dalam riwayat yang lain: “Rasulullah SAW
melaknat laki-laki yang meniru wanita dan wanita yang meniru laki-laki“. (HR. Bukhari).
Berkaitan dengan hal ini, sebelum melaksanakan tugas mendidik anak, orang tua perlu
mengenali karakteristik mendasar anak laki-laki dan perempuan, bahwa otak anak laki-laki dan
perempuan memiliki sistem dan fungsi yang berbeda. Perbedaan dasar tersebut membuat
penerimaan individu, laki-laki maupun perempuan, berbeda pula. Hal ini menjadi penting dalam
urusan mengasuh dan mendidik anak. Perbedaan tersebut melingkupi kapasitas otak dalam
menerima perintah dan informasi. Otak laki-laki hanya punya kapasitas untuk 2.000 kata dan
perempuan sekitar 70.000 kata sehari. Hal ini berdampak pada perbedaan memperlakukan anak
laki-laki dan perempuan
3
Pertumbuhan dan perkembangan masa anak-anak merupakan masa yang sangat
penting. Baik pertumbuhan organ fisiknya, psikologis dan sosialisasi atau interaksi dengan
lingkungan sekitarnya. Pada masa ini hendaklah para orang tua memberikan bimbingan dan
pengarahan termasuk di dalamnya masalah seksual. Hendaknya para orang tua memberikan
bimbingan dengan bijaksana. Dalam hal ini Islam telah memberikan pedoman-pedomannya.
Islam sebagai sistem ajaran yang lengkap telah memberikan tuntunan kepada para pemeluknya.
Pelanggaran dan ketidaktaatan terhadap aturan-aturan yang telah ditetapkan Allah dan RasulNya
akan menyebabkan kehancuran peradaban manusia.
Nama Kegiatan
Tema Kegiatan
Pemateri
Ustadz Mohammad Arief, S.Ag.,
(Pemerhati anak dan parenting, Kepala SDIT Wihdatul Ummah)
4
Bentuk Kegiatan
Adapun bentuk kegiatan yang akan dijalankan yaitu seminar dan tanya jawab,
Peserta Kegiatan
Adapun yang menjadi target sasaran dalam pelaksanaan kegiatan ini yaitu muslim
dan muslimah, pembina/guru dan orangtua siswa sekolah dibawah naungan Wahdah
Islamiyah, dengan target peserta 700 orang. Biaya kontribusi sebesar Rp. 50.000 untuk
pendaftar pertama hingga tanggal 20 September 2018 dan naik Rp. 75.000 sampai acara
berlangsung. Dengan fasilitas yang diberikan ilmu, snack, sertifikat, doorprize dll.
Anggaran Kegiatan
Terlampir
Format Acara
Pembicara /
Waktu Agenda Deskripsi
Penanggung jawab
07.00 – 08.30 Registrasi Panitia Registrasi Visualisasi Ahlan wasahlan, Full
Back Sound dan MC
08.30 – 08.45 Pembukaan oleh Talent Coordinator Live shoot talent
Master of
Caremony
08.45 – 09.00 Pembacaan Ayat Talent Coordinator Slide Ayat
Suci Al-Qur’an dan
Saritilawah
09.00 – 09.30 Sambutan dari -Panitia Pelaksana
Pelaksana dan -Tamu undangan
Tamu undangan
5
09.30 – 09.45 Tampilan nasyid Talent Live shoot
dan hafalan Siswa-siswi dari SDIT
Wahdah Islamiyah
Gowa
09.45 – 11.00 Materi : Moderator Pada sesi ini pemateri akan
“Anakku, kudidik Narasumber : memaparkan tentang ilmu
engkau dengan Ustadz Mohammad berkaitan parenting, cara
fitrahmu” Arief, S.Ag. mengenali fitrah anak dan
pengembangannya
11.00 – 11.45 Tanya Jawab Moderator, Peserta memberikan pertanya
narasumber dan seputar materi dan langsung
peserta dijawab oleh narasumber
11.45 – 12.00 Penutup Panitia dan Peserta Pemberian doorprize dan
visualisasi “Jazakumullaha
khairan”
Struktur Kepanitiaan
Ketua Panitia : Najmiah S.Pd
Asia Hilal
6
Penutup
Demikian proposal seminar parenting ini disusun oleh kami dan mudah-mudahan
mampu dijalankan dengan harapan sebagaimana yang telah direncanakan. Semoga program
ini bermanfaat untuk seluruh peserta dan mampu disosialisasikan kepada masyarakat luas,
atas perhatian dan kesediannya kami ucapkan ( ﺠﺯ ﺍﻜﻢ ﺍﻠﻠﻪ ﺨﻴﺭﺍsemoga Allah memberikan
balasan yang lebih baik).
UNIT DAKWAH
MUSLIMAH WAHDAH ISLAMIYAH
DAERAH GOWA
Mengetahui :
MUSLIMAH WAHDAH ISLAMIYAH
DAERAH GOWA
7
Lampiran I
Administrasi
1. Pengadaan proposal 5 pcs @ Rp.50.000 : Rp. 250.000,-
2. Kertas Folio 3 RIM @ Rp. 50.000 : Rp. 150.000,-
3. Amplop 2 Kotak @ Rp.50.000 : Rp. 100.000,-
4. Tinta 2 Pcs @ Rp.50.000 : Rp. 100.000,-
5. Sertifikat 700 @ Rp.5.000 : Rp. 3.500.000
TOTAL : Rp. 4.100.000,-
PUBLIKASI DAN DOKUMENTASI
1. Cetak Pamflet 50 ekp @ Rp.5.000 : Rp. 250.000,-
2. Cetak & pasang Baliho 1 ekp @ Rp.200.000 : Rp. 200.000,-
3. Cetak Spanduk eksdoor 1 ekp @ Rp.300.000 : Rp. 300.000,-
4. Cetak Spanduk indoor 1 ekp @ 150.000 : Rp. 150.000,-
5. Cetak spanduk kegiatan 1 ekp @ 100.000 : Rp. 100.000,-
6. Cetak Tiket 1200 @ Rp.350 : Rp .420.000,-
TOTAL : Rp. 1.420.000,-
TRANSPORTASI
1. Transportasi Pembicara : Rp. 100.000,-
2. Transportasi Panitia : Rp. 300.000,-
3. Transportasi Perlengkapan : Rp. 5 00.000,-
4. Kebersihan : Rp. 100.000,-
TOTAL : Rp. 1.000.000,-
PERLENGKAPAN & KEAMANAN
1. Sewa Gedung : Rp. 7.000.000,-
2. Sewa Hijab : Rp 900.000,-
3. Sewa kursi 400 @ Rp.7.000 : Rp. 2.800.000,-
4. Tanda pengenal Panitia : Rp. 100.000,-
8
PENAWARAN KERJASAMA
Kerjasama yang kami tawarkan meliputi bentuk-bentuk sebagai berikut :
A. SPONSOR TUNGGAL
Sponsor tunggal adalah pihak yang bersedia memberikan dana kegiatan
sebesar Rp.20.000.000,- Untuk itu, pihak sponsor berhak
mempromosikan produk usahanya pada :
- Seluruh spanduk, pamflet, baliho dan brosur kegiatan
- Id Card Peserta dan Panitia
- Iklan di media massa (radio, koran, dan jejaring sosial)
Perusahaan atau lembaga yang menjadi sponsor tunggal berhak
memonopoli seluruh jenis kegiatan publikasi tanpa ada partisipasi
dari sponsor lain.
B. SPONSOR UTAMA
Sponsor utama adalah pihak yang bersedia memberikan dana kegiatan
sebesar Rp.7.500.000,-. Untuk itu pihak sponsor berhak mempromosikan
produk usahanya pada :
- Spanduk kegiatan panitia, baliho
- 100 eksemplar pamphlet kegiatan
- 50 tanda panitia
- Iklan di media massa (radio, Koran dan jejaring sosial)
Perusahaan atau lembaga yang menjadi sponsor utama tidak berhak
memonopoli seluruh jenis kegiatan publikasi dengan kata lain akan
ada partisispasi dari sponsor lain.
C. SPONSOR PENDUKUNG
Sponsor jenis ini adalah pihak-pihak yang bersedia membantu dana
kegiatan dengan perincian sebagai berikut :
9
c. Sponsor Pendukung C sebesar Rp.500.000,-. Untuk itu, sponsor jenis
ini berhak mempromosikan produk usahanya dengan mengedar
brosur usaha pada hari H kegiatan.
Persyaratan Kerjasama
10
11