Yogurt
Yogurt
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Biologimu.com Bioteknologi adalah salah satu cabang disiplin ilmu biologi yang
membahas tentang pemanfaatan agen hayati atau bagian-bagiannya untuk menghasilkan
barang dan jasa. Produk bioteknologi sengat beragam, ada produk bioteknologi
konvensional maupun bioteknologi modern. Bioteknologi modern umumnya
menggunakan bagian dari agen hayati dan merubah sifat tersebut, dalah hal
merekombinasi atau memunculkan sifat produk yang diinginkan. Sedangkan
bioteknologi konvensional lebih kepada menggunakan agen hayati secara utuh tanpa
mengubahnya, untuk menghasilkan produk, dimana prosesnya juga masih terbilang
sederhana. Contoh produk bioteknologi konvensional yang menggunakan
mikroorganisme adalah tempe, tapai ketan, poteng, kimchi, keju, dan yoghurt.
Yoghurt merupakan salah satu produk pangan yang memanfaatkan
mikroorganisme untuk menghasilkan komponen tertentu sehingga diperoleh kekhasan
tekstur, rasa, warna maupun aromanya. Yoghurt tak hanya memiliki kekhasan fisik saja,
kandungan probiotiknya pun menguntungkan, diantaranya mencegah kanker usus serta
berfungsi sebagai pengganti susu bagi penderita lactose intolerance. Bakteri yang
terdapat dalam susu fermentasi adalah bakteri probiotik yang dapat memproduksi asam
laktat. Asam laktat yang dihasilkannya ini mampu melakukan metabolisme kolesterol
yang berasal dari makanan menjadi bentuk sterol yang tidak dapat diserap oleh usus.
Karenanya yoghurt dapat menurunkan kolesterol. Manfaat lain dari yoghurt adalah
mencegah hipertensi dan penyakit jantung koroner.Bakteri dari yoghurt dapat hidup di
dalam usus dan bersimbiosis dengan mikroflora lainnya. Adanya bakteri yang
menguntungkan dalam usus memberikan kondisi yang dapat mencegah pertumbuhan
mikroba patogen. Manfaatnya, berbagai penyakit akibat infeksi atau keracunan mikroba
dapat dihindari akibat terhambatnya pertumbuhan mikroba patogen.
B. Tujuan Praktikum
Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui cara dan proses pembuatan
yogurt yang melibatkan mikroorganisme.
1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2
menyebabkan tingkat produksi asam yang lebih tinggi, Streptococcus thermophilus
tumbuh lebih cepat dan menghasilkan asam dan karbondioksida. Format dan
karbondioksida yang dihasilkan ini menstimulasi pertumbuhan Lactobasillus bulgaricus.
Disamping itu, aktivitas proteolitik dari Lactobasillus bulgaricus ternyata juga
menghasilkan peptide dan asam amino yang digunakan oleh Streptococcus
thermophilus. Selain itu beberapa zat hasil fermentasi mikroorganisme yang berperan
dalam menentukan rasa produk adalah asam laktat, asetaldehida, asam asetat dan
diasetil. Intinya adalah jenis dan jumlah mikroorganisme dalam starter yang digunakan
sangat berperan dalam pembentukan dan formasi rasa serta tekstur yoghurt. Selain
tentunya lama fermentasi dan suhu lingkungan (Ajuz, 2015).
Yoghurt merupakan salah satu produk fermentasi susu dengan bantuan bakteri
asam laktat (BAL). Menurut Astawan, yoghurt mempunyai banyak manfaat bagi tubuh
antara lain mengatur saluran pencernaan, antidiare, antikanker, meningkatkan
pertumbuhan, membantu penderita lactose intolerance dan mengatur kadar kolesterol
dalam darah. Karakteristik yoghurt seperti rasa yang asam dan tekstur yang kental
menjadikan beberapa orang tidak menyukainya. Diperlukan adanya diversifikasi dalam
pembuatan yoghurt, yaitu dengan membuat produk yoghurt yang tidak terlalu asam
dengan menghentikan waktu fermentasi pada tingkat keasaman yang diinginkan dan
tekstur yang tidak kental (encer) sehingga mudah untuk diminum yang biasa disebut
drink yoghurt (Hidayat, 2013)
Susu fermentasi dapat dibuat melalui beberapa cara yaitu menambahkan enzim-
enzim untuk proses fermentsinya atau menambahkan mikrobia yang dapat melakukan
proses fermentasi susu. Cara yang pertama sangat mahal karena enzim-enzim yang
harus ditambahkan jumlahnya lebih dari satu dan harus diberikan dalam kondisi dengan
tingkat kemurnian yang tinggi. Oleh sebab itu penambahan mikrobia yang dipilih
karena mikrobia tersebut secara alami terdapat pada susu, kita hanya tinggal
menginokulasinya menjadi biakan murni untuk selanjutnya diperbanyak dan
ditambahkan pada susu yang dipermentasi (Jumadi, 2015)
Pada pembuatan yoghurt dilakukan proses fermentasi dengan memanfaatkan
bakteri asam laktat misalnya dari golongan Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus
thermophilus. Streptococcus thermophilus berkembang biak lebih cepat dan
menghasilkan baik asam maupun CO2. Asam dan CO2 yang dihasilkan tersebut
kemudian merangsang pertumbuhan dari Lactobacillus bulgaricus. Di sisi lain, aktivitas
proteolitik dari Lactobacillus bulgaricus memproduksi peptida penstimulasi dan asam
amino untuk dapat dipakai oleh Sreptococcus thermophilus. Mikroorganisma ini
sepenuhnya bertanggung jawab atas pembentukan tekstur dan rasa yoghurt (Ginting,
2005)
Selama proses fermentasi, bakteri asam laktat akan memfermentasi karbohidrat
yang ada hingga terbentuk asam laktat. Pembentukan asam laktat ini menyebabkan
peningkatan keasaman dan penurunan nilai pH. BAL akan memanfaatkan gula dalam
susu untuk difermentasi menjadi asam laktat hingga terjadi penurunan nilai pH dan
peningkatan keasaman.(Hidayat, 2013)
Driessen (dalam Ginting, 2005) Rasa asam pada yoghurt merupakan indikasi
perkembangbiakan dari percampuran bakteri yang berjalan baik dan cepat. Rasa asam
pada yoghurt juga menunjukkan bahwa adanya asam laktat yang telah terbentuk sebagai
hasil kerja dari bakteri. Temperatur memegang peranan penting bagi pertumbuhan
bakteri. Dalam pengembangbiakannya dengan cara membelah diri, bakteri memerlukan
temperatur dan keadaan lingkungan tertentu sehingga daur hidupnya dapat terus
3
berjalan. Menurut Eckles, pengaruh temperatur terhadap mikroorganisma dapat
digolongkan 3 bagian yaitu temperatur rendah yaitu di bawah 10°C, biasanya
pertumbuhan mikroorganisma menjadi lambat pada temperatur ini. Temperatur sedang
yaitu 10–43°C. Diantara susu ini akan didapati suhu optimum bagi organism secara
mayoritas. Temperatur tinggi yaitu di atas 43°C. Kebanyakan mikroorganisme mati
pada temperatur sekitar dan di atas 60°C. (Ginting, 2005)
Susu fermentasi atau yougurt banyak memiliki peranan penting dalam proses
pencernaan tubuh kita. Hal diungkapkan oleh (McLean,dalam Ginting, 2005) bahwa
yoghurt dapat menurunkan kadar kolesterol darah, menjaga kesehatan lambung dan
mencegah penyakit kanker saluran pencernaan. Manfaat yang terakhir ini dikarenakan
yoghurt mengandung bakteri hidup sebagai probiotik dari makanan yang
menguntungkan bagi mikroflora dalam saluran pencernaan. Selain itu mengkonsumsi
yoghurt membolehkan seseorang yang menderita kelainan lactoce intolerence seolah
mampu mengkonsumsi susu.
4
BAB III
METODE PENELITIAN
Alat :
1. Gelas ukur
2. Botol selai 1 buah
3. Engkas
4. Bunsen
Bahan:
1. Alkohol 70 %
2. Aquades
3. Label
4. Aluminium foil
5. Susu murni
6. Stater (Bifidobacterium & Lactobacillus acidophilus, Streptococcus
thermophilus &Lactobacillus bulgaricus)
B. Prosedur Kerja
1. Mengukur air sebanyak 150 ml ke dalam sebuah botol selei yang nantinya
dijadikan acuan dalam mengukur susu murni secara aseptic.
2. Menuangkan susu murni ke dalam botol selei sebanyak 150 ml dengan patokan
pada air yang telah diukur sebelumnya.
3. Menginokulasikan starter dengan menggunakan spoit sebayak 5 % dari medium
atau sekitar 7,5 ml
4. Dinkubasi pada suhu ruang selama 12 jam
5. Seetelah 12 jam, mencatat hasil pengamatan yang meliputi tekstur, warna, rasa
dan aroma.
5
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil pengamatan
Gambar hasil pengamatan Kelompok III dan IV kelas B
B. Pembahasan
Tabel hasil pengamatan kelas B kelompok III dan IV diatas menggambarkan
bahwa terjadi proses fermentasi pada susu sapi dengan menggunakan statrter
Bifidobacterium & Lactobacillus acidophilu. Hal ini di tandai dengan adanya perubahan
tekstur dan rasa. Teksturnya berubah menjadi kental dan menggumpal sedangkan
rasanya berubah menjadi asam. Pada proses fermentasi ini bakteri-bakteri asam laktat
(BAL) yaitu Bifidobacterium & Lactobacillus acidophilus telah mengubah gula
(laktosa) yang terkandung dalam susu menjadi asam laktat dengan melibatkan kerja
enzim-enzim fermentasi yang terkandung dalam bakteri. Pembentukan asam laktat ini
menyebabkan peningkatan keasaman dan penurunan nilai pH, hal inilah yang
menyebabkan rasa dari susu yang sebelumnya hambar menjadi asam.
Pada data pengamatan kelas A kelompok I dan II, ditemukan jika tidak terjadi
perubahan rasa (rasanya tetap hambar) dan hanya sedikit kental. Keadaan ini
6
menggambarkan jika proses fermentasi dengan menggunakan starter bakteri
Streptococcus thermophilus &Lactobacillus bulgaricus tidak berlangsung secara
optimal. Hal ini terjadi bisa saja kerena suhu atau temperature yang tidak sesuai dengan
pertubuhan bakteri tersebut.
Fermentasi asam laktat ini sendiri banyak dipengaruhi oleh beberapa faktor. Selain
kerja enzim, proses ini juga dipengaruhi oleh temperature. Temperature memegang
peranan penting dalam fermentasi ini karena enzim yang terkandung dalam bakteri
membutuhkan temperature yang sesuai atau optimum untuk aktifitasnya. Dalam
praktikum ini temperature atau suhu yang dipergunakan adalah suhu ruang yaitu 28˚ C.
Kondisi inilah yang menyebabkan tidak maksimalnya proses fermentasi yang terjadi
dengan menggunakan starter Streptococcus thermophilus & Lactobacillus bulgaricus
yang dilakukan oleh kelompok I dan II. Sebagaimana yang ditemukan oleh Sunarlim
dan Usmiati (dalam Hidayat, 2013)) dalam penelitiannya bahwa penambahan starter S.
thermophilus, L. bulgaricus dan L. acidophilus menunjukkan nilai pH lebih baik pada
suhu inkubasi 370C,
Yougurt memiliki banyak manfaat dalam proses pencernaan tubuh kita. Antara
lain dapat menurunkan kadar kolesterol darah, menjaga kesehatan lambung dan
mencegah penyakit kanker saluran pencernaan.
7
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari praktikum ini adalah: Terjadi fermentasi asam laktat
yang dilakukan oleh bakteri Streptococcus thermophilus, Lactobacillus bulgaricus, dan
Bifidobacterium, Lactobacillus acidophilus sehngga menghasilkann susu fermentasi
atau sering disebut yougurt.
B. Saran
1. Sebaiknya pada praktikum, praktikan harus benar memperhatikan faktor-faktor
yang mempengaruhi proses fermentsi agar proses fermentasi tersebut dapat
berhasil.
2. Sebaiknya pada praktikum pengenalan alat, asisten menjelaskan lebih detail
mengenai alat-alat lab, khususnya alat-alat lab yang berkaitan dengan praktikum
pembuatan yoghurt.
8
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad, Ahyar. 2014. Bioteknologi Dasar. Program Studi Kimia Jurusan Kimia Fakultas
Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Hasanuddin. Makassar
http://yayanajuz.blogspot.com/2012/06/laporan-fermentasi-yoghurt-cara.html. Diakses
pada hari rabu, 20 Mei 2015.
Gaffer, Shabarni. 2007. Biologi Molekul. Jurusan Kimia Fakultas Matematika Dan Ilmu
Pengetahuan Alam Universitas Padjadjaran. Bandung
Hidayat, I.R. 2013. Total Bakteri Asam Laktat, Nilai Ph Dan Sifat Organoleptik Drink
Yoghurt Dari Susu Sapi Yang Diperkaya Dengan Ekstrak Buah Mangga. Animal
Agriculture Journal, Vol. 2. No. 1, 2013, p 160 – 167. http://ejournal-
s1.undip.ac.id/index.php/aaj
Jumadi, Oslan dkk. 2015 Penuntun Praktikum Mikrobiologi. Jurusan Biologi FMIPA
UNM. Makassar.