Anda di halaman 1dari 25

PROTAP PELAYANAN LABORATORIUM

( PENERIMAAN PASIEN )
UPT PUSKESMAS LAREN LAMONGAN

PUSKESMAS
LAREN No. Dokumen Tanggal terbit No. Revisi Halaman
LAMONGAN ……………………… ……………………… ………….... …………...
Disetujui oleh,
Kepala Puskesmas Laren
PROSEDUR
TETAP
LABORATORIUM
DR. DESI FANNI RAHMAWATY
NIP. 19781229 201001 2 015

Pengertian Proses kegiatan yang meliputi aspek teknis dan non teknis yang harus dikerjakan
mulai dari menerima pasien sampai menyerahkan hasil pemeriksaan kepada pasien.
Tujuan Sebagai Pedoman kerja di laboratorium dalam melaksanakan pelayanan kepada
pasien untuk mendukung pelayanan yang bermutu demi mencapai kepuasan
pasien.
Sasaran : Petugas laboratorium.
Kebijakan Petugas laboratorium
Prosedur 1. URAIAN UMUM
a. Persiapan Ruangan dan Alat :
 Meja, kursi dan Alat-alat laboratorium( Mikroskop, Fotometer, dll).
 Reagen buat pemeriksaan simple.
b. Persiapan Petugas :
Perlindungan diri : Jas Lab, handscoon , masker.
c. Pemeriksaan Pasien :
S, O, A, P
d. Persiapan Dokumen :
 Register Rawat Jalan dan Rawat Inap.
 Blanko Permintaan lab.
 Blanko hasil lab.

2. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN

a. Ucapkan salam pada pasien.


b. Tanyakan keperluanya.
c. Pastikan jenis pemeriksaan dan sampel yang akan diperiksa.
d. Jelaskan tindakan/pemeriksaan yang akan dilakukan.
e. Catat identitas pasien di register lab.
f. Selama pemeriksaan sampel pasien di minta menunggu di ruang
tunggu.
g. Lakukan pemeriksaan sampel sesuain dengan permintaan.
h. Catat hasil pemeriksaan di buku register lab dan blanko hasil.
i. Serahkan hasil pemeriksaan kepada pasien disertai penjelasan hasil
pemeriksaan.
j. Jelaskan mengenai biaya pemeriksaan apabila ada.
k. Bila ada masalah dengan hasil pemeriksaan komunikasikan dengan
baik dan minta petunjuk lebih lanjut kepada dokter.
PROTAP PELAYANAN LABORATORIUM
UPT PUSKESMAS LAREN LAMONGAN

PUSKESMAS
LAREN No. Dokumen Tanggal terbit No. Revisi Halaman
LAMONGAN ……………………… ……………………… ………….... …………...

i. Ucapkan salam dan terima kasih pada pasien.


j. Lakukan penangganan bahan habis pakai dan sisa sampel pemeriksaan.

Unit terkait  BP
 KIA
 UGD
 Rawat Inap
 Puskesmas Pembantu/ PUSTU
 POLINDES
SOP PEMBUATAN DAN PEMERIKSAAN SLIDE SEDIAAN TB
UPT PUSKESMAS LAREN

PUSKESMAS
LAREN No. Dokumen Tanggal terbit No. Revisi Halaman
LAMONGAN ……………………… ……………………… ………….... ……………
Disetujui oleh,
STANDAR
Kepala Puskesmas Laren
OPERASIONAL
PROSEDUR
LABORATORIUM
DR. DESI FANNI RAHMAWATY
NIP. 19781229 201001 2 015

Pengertian Tata cara pemeriksaan sputum/BTA secara mikroskopis.


Tujuan Sebagai Pedoman kerja bagi petugas dalam melaksanakan pemeriksaan BTA secara
mikroskopis.
Kebijakan Petugas laboratorium
Prinsip kerja Sputum dibuat sediaan pada objek. Sediaan yang sudah kering difiksasi dan
dilakukan pengecatan Ziehl Neelsen. Pewarnaan Ziehl Neelsen akan menampakkan
bakteri tahan asam yang berwarna merah dengan latar berwarna biru. Hasil yang
didapat adalah terdapatnya bakteri tahan asam.
A
Prosedur 1. Persiapan Alat
alat yang digunakan dalam pemeriksaan BTA adalah :
a. Ose/sapu lidi
b. Kaca preparat
c. Bunsen/ Lampu Spritus
d. Mikroskop
A 2. Bahan - bahan
Bahan yang digunakan dalam pemeriksaan BTA adalah :
a. Sputum
b. Larutan basic fuchsin
c. Asam alkohol
d. Methylen blue
e. Oil imersi
b. 3. Cara kerja
a. Sputum di ambil dengan ose dan dibuat sediaan dengan bentuk sesuai pola
dengan ukuran 2 x 3..
b. Buat kuil kecil mengelilingi olesan agar dahak menyebar secara merata.
c. Preparat dikeringkan
d. Letakkan sediaan diatas rak pewarnaan.
e. Genangi seluruh permukaan sediaan dengan carbol fuchsin.
f. Panasi sediaan dengan api bunsen disetiap sediaan sampai keluar uap jangan
sampai mendidih.
g. Diamkan 5 menit.
Bilas sediaan dengan hati-hati menggunakan air mengalir.
h. Genangi dengan asam alkohol sampai tidak tampak warna merah carbol
fuchsin.
i. Genangi permukaan sediaan dengan methylen blue selama 20-30 detik.
j. Bilas sediaan dengan air mengalir.
k. Keringkan sediaan di udara
l. Nyalakan Mikroskop
SOP PEMBUATAN DAN PEMERIKSAAN SLIDE SEDIAAN TB
UPT PUSKESMAS LAREN

PUSKESMAS
LAREN No. Dokumen Tanggal terbit No. Revisi Halaman
LAMONGAN ……………………… ……………………… ………….... ……………

m. Sediaan diberi oil imersi


n. Baca hasil dengan lensa objecktif 100 x.

P 4. Pembacaan Hasil

a. Tidak ditemukan BTA dalam 100 lapang pandang, disebut negatif.


b. Ditemukan 1-9 BTA dalam 100 lapang pandang, ditulis jumlah kuman yang
ditemukan.
c. Ditemukan 10-99 BTA dalam 100 lapang pandang, disebut + atau (1+).
d. Ditemukan 1-20 BTA dalam 1 lapang pandang, disebut ++ atau (2+), minimal
dibaca 50 lapang pandang.
e. Ditemukan >10 BTA BTA dalam 1 lapang pandang, disebut +++ atau (3+),
minimal dibaca 20 lapang pandang.

Unit terkait  BP
 Poli Paru
 Rawat Inap
 Puskesmas Pembantu/ PUSTU
 POLINDES
PROTAP PEMERIKSAAN LABORATORIUM
UPT PUSKESMAS LAREN

PUSKESMAS
LAREN No. Dokumen Tanggal terbit No. Revisi Halaman
LAMONGAN ……………………… ……………………… ………….... …………...
Disetujui oleh,
Kepala Puskesmas Laren
PROSEDUR
TETAP
LABORATORIUM
DR. DESI FANNI RAHMAWATY
NIP. 19781229 201001 2 015

Pengertian Cara melakukan pemeriksaan spesimen mulai dari Registrasi, persiapan


pasien,peralatan,reagensia, melakukan tindakan, melaksanakan prosedur hingga
membuat pencatatan dan pelaporan hasil.

Tujuan Sebagai pedoman kerja bagi petugas laboratorium/ analis dalam pelayanan
pemeriksaan laboratorium.
Sasaran : Petugas laboratorium/ analis.

Kebijakan Petugas Laboratorium


Prosedur 1. URAIAN UMUM
 Registrasi: Pencatatan data penderita, Pemberian nomor spesimen.
 Persiapan Pasien: Penjelasan tentang apa yang akan di lakukan oleh
petugas lab kepada pasien.
 Tindakan : Tindakan pengambilan spesimen sesuai dengan kebutuhan
pemeriksaan yang di minta.
 Pemeriksaan: Pemeriksaan lab sesuai dengan pedoman yang berlaku.
 Pencatatan Pelaporan : Pencatatan hasil pemeriksaan di buku register
Lab, Pelaporan hasil pemeriksaan dengan menggunakan formulir hasil
Pemeriksaan.
2. LANGKAH-LANGKAH PEMERIKSAAN
a. Petugas menerima formulir permohonan pemeriksaan laboratorium
yang di bawa pasien dari ruang pengobatan/ dokter, KIA/KB, Bidan
praktek swasta dll.
b. Petugas mencatat identitas pasien
c. Petugas melaksanakan pengambilan spesimen
 Spesimen darah : petugas melakukan pengambilan darah
dengan cara anti septik pada lokasi pengambilan darah vena,
tusukan jarum spuit(disposible)kedalam pembuluh darah
vena,aspirasi hingga darah masuk ke dalam spuit sejumlah
kebutuhan, jarum spuit dicabut dan luka bekas tusukan jarum
di anti septik dengan kapas alkohol.
 Spesimen urin : Petugas memberiakan pot/wadah untuk
menampung urine sewaktu dan menjelaskan pada pasien
tentang pengumpulan specimen yang benar.
 Spesimen sputum : Petugas memberiakan pot/wadah untuk
menampung sputum SPS dan menjelaskan pada pasien
tentang pengumpulan spesimen yang benar.
PROTAP PEMERIKSAAN LABORATORIUM
UPT PUSKESMAS LAREN

PUSKESMAS
LAREN No. Dokumen Tanggal terbit No. Revisi Halaman
LAMONGAN ……………………… ……………………… ………….... …………...

d. Petugas menerima spesimen yang sudah tersedia/di bawa pasien.


e. Petugas memberi nama /nomor urut pada sepesimen sesuai buku
bantu/register lab.
f. Petugas menerangkan kepada pasien mengenai kapan hasil
pemeriksaan selesai dan bisa di ambil.
g. Petugas melakukan pemeriksaan spesimen sesuai dengan prosedur.
h. Petugas mencatat hasil pemeriksaan pada buku register lab dan
formulir hasil pemeriksaan.
i. Formulir hasil pemeriksaan yang telah di isi di masukan ke dalam
amplop tertutup dan menyerahkanya pada pasien untuk diteruskan
kepada pengirim.
j. Pasien menyelesaikan biaya pemeriksaan dan administrasi jika ada.
k. Pasien kembali ke unit pengirim.

Unit terkait
 BP
 KIA
 UGD
 Rawat Inap
 Puskesmas Pembantu/ PUSTU
 POLINDES
SOP PENGAMBILAN DARAH VENA
UPT PUSKESMAS LAREN

PUSKESMAS
LAREN No. Dokumen Tanggal terbit No. Revisi Halaman
LAMONGAN ……………………… ……………………… ………….... ……………
Disetujui oleh,
STANDAR
Kepala Puskesmas Laren
OPERASIONAL
PROSEDUR
LABORATORIUM
DR. DESI FANNI RAHMAWATY
NIP. 19781229 201001 2 015

Pengertian Tata cara pengambilan darah vena dari pasien.


Tujuan Agar pengambilan darah dari vena dapat dilakukan dengan baik dan benar.
Kebijakan Petugas laboratorium mampu melakukan pengambilan sampel darah vena dengan
baik dan benar
Prosedur 1. PERSIAPAN ALAT DAN BAHAN
a. Spuit injeksi 3 ml atau 5 ml
b. Botol penampung darah
c. Tourniquet
d. Kapas
e. Alkohol 70%
f. Plester
g. Na-EDTA 10%

2. LANGKAH-LANGKAH PENGAMBILAN SAMPEL DARAH VENA


a. Darah diambil dari salah satu vena dalam fossa cubiti
b. Bersihkan tempat yang akan diambil dengan alkohol 70% dan
biarkan sampai kering
c. Pasanglah ikatan pembendung pada lengan atas (tidak perlu terlalu
erat) dan mintalah pasien untuk mengepal dan membuka
tangannya berkali-kali agar vena terlihat jelas
d. Tegangkanlah kulit di atas vena dengan jari-jari tangan kiri supaya
vena tidak bergerak
e. Tusuklah kulit dengan jarum dan semprit dengan tangan kanan
sampai ujung jarum masuk ke lumen vena
f. Lepaskan pembendungan dan perlahan-lahan tarik penghisap
semprit sampai jumlah darah yang dikehendaki didapat
g. Letakkan kapas di atas jarum lalu cabutlah semprit dan jarum
tersebut
h. Mintalah kepada pasien supaya tempat penusukan itu ditekan
selama beberapa menit dengan kapas tadi
i. Masukkan jarum ke alat penghancur jarum kemudian tutup,
lepaskan dari semprit dan buang ke wadah buang jarum
j. Alirkanlah (jangan disemprotkan) darah melaui dinding ke dalam
botol penampung berisi EDTA (untuk pemeriksaan hematologi) atau
tabung reaksi (untuk pemeriksaan kimia)
k. Beri kode pada tabung berupa nomer urut, nama pasien serta
tanggal pengambilan sampel

Unit terkait  BP
 KIA
 Rawat Inap
SOP PENGAMBILAN SAMPEL SPUTUM BTA
UPT PUSKESMAS LAREN

PUSKESMAS
LAREN No. Dokumen Tanggal terbit No. Revisi Halaman
LAMONGAN ……………………… ……………………… ………….... ……………
Disetujui oleh,
STANDAR
Kepala Puskesmas Laren
OPERASIONAL
PROSEDUR
LABORATORIUM
DR. DESI FANNI RAHMAWATY
NIP. 19781229 201001 2 015

Pengertian Tata cara pengambilan darah vena dari pasien.


Tujuan Agar pengambilan darah dari vena dapat dilakukan dengan baik dan benar.
Kebijakan Petugas laboratorium mampu melakukan pengambilan sampel darah vena dengan
baik dan benar
Prosedur
1. Pengambilan Sputum Sewaktu
a. Hanya dilakukan sekali pengambilan dahak.
b. Pasien disuruh mengeluarkan dahak di kamar mandi.
c. Dahak atau sputum ditampung pada pot dan ditutup.
d. Sputum yang ada dikirm ke bagian laboratorium puskesmas bersama
surat pengantarnya.

2. Pengambilan Sputum SPS (Sewaktu, Pagi, Sewaktu) 3x


a. Pasien diberi arahan cara mengeluarkan dahak bukan air liur.
b. Pot atau cup diberi label 1, 2, 3 dan nama pasien.
c. Sputum ditampung pada pot pagi hari, sewaktu dan pada saat hendak
mengirim sampel ke laboratorium.
d. Sputum yang ada dikirim ke bagian laboratorium bersama surat
pengantarnya.

Unit terkait
 BP
 Poli Paru
 Rawat Inap
 Polindes
 PUSTU
SOP PEMERIKSAAN HEMATOLOGI
( DARAH LENGKAP )
UPT PUSKESMAS LAREN

PUSKESMAS
LAREN No. Dokumen Tanggal terbit No. Revisi Halaman
LAMONGAN ……………………… ……………………… ………….... ……………
Disetujui oleh,
STANDAR
Kepala Puskesmas Laren
OPERASIONAL
PROSEDUR
LABORATORIUM
DR. DESI FANNI RAHMAWATY
NIP. 19781229 201001 2 015

Pengertian Tata cara pemeriksaan darah lengkap yang meliputi Hemoglobin (Hb),LED, Leukosit,
Trombosit,Hematokrit dan Diff count.
Tujuan Agar pemeriksaan darah lengkap dapat dilakukan dengan baik dan benar sesuai
prosedur pemeriksaan.
Kebijakan Petugas laboratorium
Prosedur 1. Pemeriksaan Hemoglobin (Hb) dengan Metode cyanmethemoglobin

Prinsip :
Pengukuran Hb dengan metode cyanmethemoglobin adalah hemoglobin
dengan K3Fe(CN)6 akan diubah menjadi methemoglobin yang kemudian
menjadi hemoglobin sianida (HiCN) oleh KCN.

Alat dan Bahan :


a. Fotometer
b. Mikro pipet
c. Tissue dan tabung reaksi
d. Larutan Drabkin
e. Antikoagulan EDTA
f. Darah kapiler

Cara Kerja :
b. Masukan/Pipet 5000 µl larutan drabkin kedalam tabung reaksi
c. Pipet darah kapiler 20 µl dengan menggunakan mikropipet
d. Kelebihan darah yang melekat pada bagian luar pipet dihapus dengan
tissue.
e. Darah dalam pipet dimasukkan kedalam tabung reaksi yang berisi
larutan drabkin.
f. Pipt dibilas beberapa kali dengan larutan drabkin.
g. Campur larutan ini dengan cara menggoyang tabung pelan-pelan
hingga larutan homogen.
h. Inkubasi selama 10 menit.
i. Baca dengan fotometer pd panjang gelombang 546 nm,blanko
menggunakan larutan drabkin.
SOP PEMERIKSAAN HEMATOLOGI
( DARAH LENGKAP )
UPT PUSKESMAS LAREN

PUSKESMAS
LAREN No. Dokumen Tanggal terbit No. Revisi Halaman
LAMONGAN ……………………… ……………………… ………….... …………...

2. Pemeriksaan LED

Prinsip : Kecepatan mengendapnya erytrosit dari satu sampel darah yang


diperiksa de ngan alat tertentu dinyatakan dalam mm/jam.

Alat dan Bahan


a. PZ/ Nacl 0,9 %
b. Pipet ukur LED westegren
c. Tabung reaksi
d. Rak LED
e. Stop watch

Cara kerja :
1. Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan
2. Ambil PZ/Nacl 0,8% masukan kedalam tabung reaksi
3. Tambahkan darah 200mm+EDTA
4. Kemudian tutup rapat,kocok hingga merata
5. Setelah tercampur,ambil campuran dengan pipet ukur 200 mm
6. Diamkan 1 jam,lihat mm endapan darah

3. Pemeriksaan leukosit

Prinsip :Darah diencerkan dan di cat dengan larutan turk, lalu dihitung jumlah
Leukosit dalam volume tertentu.

Alat dan Bahan :

a. Pipet leukosit
b. Kamar hitung (Improved Neubauer)
c. Mikroskop
d. Reagen: Larutan Turk

Cara Kerja :
1. Hisap darah EDTA dng pipet lekosit → sampai tanda 0,5
2. Hapus kelebihan darah dng kertas tisu
3. Hisap lar. Turk sampai tanda 11
4. Kocok darah dan larutan ± 2 – 3 menit
5. Buang lar 3 – 4 tetes → masukan kedalam kamar hitung
6. Hitung leukosit dengan mikroscop → lap 1,3,7,9 → hasil x 50
7. Nilai Normal: 4.000 – 11.000 / mm3
SOP PEMERIKSAAN HEMATOLOGI
( DARAH LENGKAP )
UPT PUSKESMAS LAREN

PUSKESMAS
LAREN No. Dokumen Tanggal terbit No. Revisi Halaman
LAMONGAN ……………………… ……………………… ………….... …………...

4. Pemeriksaan Trombosit

Prinsip: Darah diencerkan dan dicat dengan larutan Rees Echer → lalu dihitung
jumlah trombosit dalam volume tertentu

Alat dan Bahan :

a. Kamar hitung
b. Mikroskop
c. Pipet Eritrosit
d. Larutan Rees Ecker

Cara Kerja:
1. Hisap darah EDTA dng pipet lekosit → sampai tanda 0,5
2. Hapus kelebihan darah dng kertas tisu
3. Hisap lar. Rees Ecker sampai tanda 101
4. Kocok darah dan larutan ± 2 – 3 menit
5. Buang lar 3 – 4 tetes → masukan kedalam kamar hitung
6. Hitung trombosit dengan mikroscop
7. Nilai Normal: 150.000 – 400.000 / mm3

5. Diff count

Prinsip : Terdapat perbedaan daya serap sel darah terhadap asam

Alat dan Bahan :


a. Mikroskop
b. Lancet steril
c. Objek glass
d. Stop watch
e. Oil Emersi
f. Rak Pengecatan
g. Kaca Penggeser
h. Darah
i. Aquadest
j. Air pembilas
k. Larutan giemsa

Cara Kerja :
 Pembuatan apusan darah tipis
1. Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan
2. Teteskan satu tetes darah diatas objek glass ± 2cm dari tepi. Letakkan
kaca tersebut diatas meja dengan darah disebelah kanan
3. Dengan tangan kanan letekkan kaca penggeser didepan tetesan darah
4. Dengan mantap dorong kaca penghapus kedepan hingga didapat hapusan
yang semakin keujung semakin tipis
5. Biarkan hapusan tersebut sampai kering
SOP PEMERIKSAAN HEMATOLOGI
( DARAH LENGKAP )
UPT PUSKESMAS LAREN

PUSKESMAS
LAREN No. Dokumen Tanggal terbit No. Revisi Halaman
LAMONGAN ……………………… ……………………… ………….... …………...

Pengecetan dengan larutan giemsa


1. Apusan diletekkan diatas rak pewarnaan
2. Teteskan methanol sampai menutupi seluruh permukaan apusan tersebut
selama 1 - 3 menit
3. Buang sisa methanol, kemudian warnai dengan larutan giemza 1 : 3 (1 ml
giemsa + 3ml aquadest) selama 10 – 15 menit
4. Cuci dengan air lalu keringkan

6. Pemeriksaan Hematokrit/ PCV

Prinsip : Bila Darah disentrifuge akan terjadi pemadatan dari sel - sel darah
merah,ketebalan atau tinngi kolom sel darah di ukur dan di nyakan sebagai
persentase terhadap seluruh darah

Alat dan Bahan :

1. centrifuge mikrohematokrit
2. tabung kapiler yang di dalamnya di lapisi dengan heparin
3. skala hematokrit
4. penggaris
5. lilin/malam/sabun

Cara kerja :

1. isi tabung kapiler dengan darah hingga mencapai 3/4 bagian dari tabung
2. tutup bagian ujung tabung tempat masuk darah dengan penutup khusus
3. letakkan tabung kapiler ke dalam sentrifus dengan ujung tertutup di sebelah
luar
4. putar sentifus dengan kecepatan 1600 rpm selama 3 - 5 menit
5. setalah di angkat terlihat adanya 3 lapisan yakni sel darah merah , buffy
cook, dan lapisan plasma

Nilai normal :
- laki - laki : 40 - 50 %
- wanita : 36 - 48 %

Unit Terkait  BP
 Rawat Inap
 Polindes
 Pustu
 KIA
SOP PEMERIKSAAN KIMIA DARAH
( CHOLESTEROL )
UPT PUSKESMAS LAREN

PUSKESMAS
LAREN No. Dokumen Tanggal terbit No. Revisi Halaman
LAMONGAN ……………………… ……………………… ………….... ……………
Disetujui oleh,
STANDAR
Kepala Puskesmas Laren
OPERASIONAL
PROSEDUR
LABORATORIUM
DR. DESI FANNI RAHMAWATY
NIP. 19781229 201001 2 015

Pengertian Kolesterol ditentukan secara enzimatik menggunakan kolesterol esterase dan


kolesterol oksidase. Hidrogen peroksida membentuk warna merah bila
bereaksi dengan 4-aminopenazone dan fenol dibawah pengaruh
peroksidase. Intensitas warna sebanding dengan kosentrasi kolesterol dan
dapat ditentukan secara fotometrik.
Tujuan Untuk mengetahui kadar asam urat dalam darah.
Kebijakan Petugas laboratorium
Prosedur Metode : CHOD-PAP
Alat dan Bahan :
1. Mikropipet 10 ul dan 1000 ul
2. Photometer
3. Tabung reaksi dan rak tabung
4. Blue Tip dan Yellow Tip
5. Tissue
6. Serum
7. Reagen Cholesterol
8. Standar Cholesterol
Cara kerja :
ü Disiapkan tabung reaksi
ü Pipet masing-masing ke dalam tabung :

Blanko Standar Sampel


Sampel - - 10 µl
Larutan standar - 10 µl -
Reagen Kerja 1000 µl 1000 µl
 Dicampur dengan baik, lalu diinkubasi selama 10 menit pada suhu 37°C
kemudian dibaca pada fotometer 5010 dengan panjang gelombang
546nm.
Nilai normal : Laki-laki dan Perempuan < 200 mg/dl
Unit Terkait  BP
 Rawat Inap
 Polindes
 Pustu
SOP PEMERIKSAAN KIMIA DARAH
( ASAM URAT )
UPT PUSKESMAS LAREN

PUSKESMAS
LAREN No. Dokumen Tanggal terbit No. Revisi Halaman
LAMONGAN ……………………… ……………………… ………….... ……………
Disetujui oleh,
STANDAR
Kepala Puskesmas Laren
OPERASIONAL
PROSEDUR
LABORATORIUM
DR. DESI FANNI RAHMAWATY
NIP. 19781229 201001 2 015

Pengertian Kadar asam urat diukur melalui reaksi dengan uricase. H2O2 bereaksi dibawah
katalisa peroksidase dengan 3,5-dichloro-2-hydroxybenzenesulfonic acid
(DCHBS) dan 4-aminophenazone (PAP) membentuk zat warna merah violet
quinoneimine sebagai indicator.
Tujuan Untuk mengetahui kadar asam urat dalam darah
Kebijakan Petugas laboratorium
Prosedur

Alat dan Bahan :


1. Mikropipet 10 µl dan 1000 µl
2. Photometer
3. Tabung reaksi dan rak tabung
4. Blue Tip dan Yellow Tip
5. Tissue
6. Serum
7. Reageen Urid Acid
8. Standar Urid Acid
Cara kerja :
Disiapkan tabung reaksi
Blanko Standar Sampel

Standar - 20 µl -

Sampel - - 20 µl
Reagen Kerja 1000 µl 1000 µl 1000 µl
Campur dengan baik, Lalu diinkubasi selama 10 menit padda suhu 37°C
kemudian dibaca pada photometer.
Nilai normal :
Laki-laki : 3,4 – 7,0 mg/dl
Perempuan : 2,4 – 6,0 mg/dl
Unit Terkait  BP
 Rawat Inap
 Polindes
 Pustu

SOP PEMERIKSAAN KIMIA DARAH


( TRIGLISERIDA )
UPT PUSKESMAS LAREN

PUSKESMAS
LAREN No. Dokumen Tanggal terbit No. Revisi Halaman
LAMONGAN ……………………… ……………………… ………….... ……………
STANDAR Disetujui oleh,
Kepala Puskesmas Laren
OPERASIONAL
PROSEDUR
LABORATORIUM
DR. DESI FANNI RAHMAWATY
NIP. 19781229 201001 2 015

Pengertian Trigliserida diukur setelah hidrolisa enzimatik dengan lipase indicator


quinonemine dibentuk dari hydrogen peroksida 4amino pryme chlorophenol
dibawah pengaruh katalisa peroksida
Tujuan Untuk mengetahui kadar Trigliserida dalam darah.
Kebijakan Petugas laboratorium
Prosedur

Alat dan Bahan :


1. Mikropipet 10 ul dan 1000 ul
2. Photometer
3. Tabung reaksi dan rak tabung
4. Blue Tip dan Yellow Tip
5. Tissue
6. Serum
7. Reagen Trigliserida
8. Standar Trigliserida
Cara kerja :
ü Disiapkan tabung reaksi
ü Pipet masing-masing ke dalam tabung :

Blanko Standar Sampel


Sampel - - 10 µl
Larutan standar - 10 µl -
Reagen Kerja 1000 µl 1000 µl
 Dicampur dengan baik, lalu diinkubasi selama 10 menit pada suhu 25°C

kemudian dibaca pada fotometer dg panjang gelombang 546nm

Nilai normal : Laki-laki dan Perempuan < 150 mg/dl

SOP PEMERIKSAAN KIMIA DARAH


( TRIGLISERIDA )
UPT PUSKESMAS LAREN

PUSKESMAS
LAREN No. Dokumen Tanggal terbit No. Revisi Halaman
LAMONGAN ……………………… ……………………… ………….... …………...

Unit Terkait  BP
 Rawat Inap
 Polindes
 Pustu
 KIA
SOP PEMERIKSAAN KIMIA DARAH
( SGOT)
UPT PUSKESMAS LAREN

PUSKESMAS
LAREN No. Dokumen Tanggal terbit No. Revisi Halaman
LAMONGAN ……………………… ……………………… ………….... ……………
Disetujui oleh,
STANDAR
Kepala Puskesmas Laren
OPERASIONAL
PROSEDUR
LABORATORIUM
DR. DESI FANNI RAHMAWATY
NIP. 19781229 201001 2 015

Pengertian Pemeriksaan fungsi hati dengan Metode kinetik untuk mengukur akivitas
ALAT
Tujuan Untuk mengetahui fungsi hati.
Kebijakan Petugas laboratorium
Prosedur Alat dan bahan :
1. Mikropipet 50- 100µ1, 1000µ1
2. Tabung reaksi
3. Fotometer
4. Rak Tabung
5. Blue tip dan Yellow Tip
6. Reagen SGOT
7. Serum
Pipet kedalam tabung
Reagen kerja 500 ul
Serum 50 ul

Cara Kerja :

Sebelum ditambahkan serum, reagen kerja di inkubasi terlebih dahulu


selama 10 menit pada suhu 370C, kemudian ditambahkan serum pada saat
pembacaan
Panjang gelombang 340 nm
Nilai Normal
Laki-laki : ≤ 42 U/L
Perempuan : ≤ 37 U/L

SOP PEMERIKSAAN KIMIA DARAH


( SGOT )
UPT PUSKESMAS LAREN

PUSKESMAS
LAREN No. Dokumen Tanggal terbit No. Revisi Halaman
LAMONGAN ……………………… ……………………… ………….... …………...

Unit Terkait  BP
 Rawat Inap
 Polindes
 Pustu
 KIA
SOP PEMERIKSAAN KIMIA DARAH
( SGPT)
UPT PUSKESMAS LAREN

PUSKESMAS
LAREN No. Dokumen Tanggal terbit No. Revisi Halaman
LAMONGAN ……………………… ……………………… ………….... ……………
Disetujui oleh,
STANDAR
Kepala Puskesmas Laren
OPERASIONAL
PROSEDUR
LABORATORIUM
DR. DESI FANNI RAHMAWATY
NIP. 19781229 201001 2 015

Pengertian Pemeriksaan fungsi hati dengan Metode kinetik untuk mengukur akivitas
ALAT
Tujuan Untuk mengetahui fungsi hati.
Kebijakan Petugas laboratorium
Prosedur Alat dan bahan :
1. Mikropipet 50- 100µ1, 1000µ1
2. Tabung reaksi
3. Fotometer
4. Rak Tabung
5. Blue tip dan Yellow Tip
6. Reagen SGPT
7. Serum
Cara Kerja :
Pipet kedalam tabung
Reagen kerja 500 ul
Serum 50 ul

Sebelum ditambahkan serum, reagen kerja di inkubasi terlebih dahulu


selama 10 menit pada suhu 370C, kemudian ditambahkan serum pada saat
pembacaan.
Panjang gelombang 340 nm
Nilai Normal
Laki-laki : ≤ 42 U/L
Perempuan : ≤ 39 U/L

SOP PEMERIKSAAN KIMIA DARAH


( SGPT )
UPT PUSKESMAS LAREN

PUSKESMAS
LAREN No. Dokumen Tanggal terbit No. Revisi Halaman
LAMONGAN ……………………… ……………………… ………….... …………...

Unit Terkait  BP
 Rawat Inap
 Polindes
 Pustu
 KIA
SOP PEMERIKSAAN KIMIA DARAH
( SERUM CREATININ)
UPT PUSKESMAS LAREN

PUSKESMAS
LAREN No. Dokumen Tanggal terbit No. Revisi Halaman
LAMONGAN ……………………… ……………………… ………….... ……………
Disetujui oleh,
STANDAR
Kepala Puskesmas Laren
OPERASIONAL
PROSEDUR
LABORATORIUM
DR. DESI FANNI RAHMAWATY
NIP. 19781229 201001 2 015

Kreatinin dengan as Asam pikrat membentuk kompleks warna orange


Pengertian
merah dalam larutan alkali. Absorbance warna kompleks ini sebanding
dengan konsentrasi kreatinin dalam sampel.
Tujuan Untuk mengetahui fungsi ginjal.
Kebijakan Petugas laboratorium
Prosedur Alat dan bahan :
1. Mikropipet 50µ1, 1000µ1
2. Tabung reaksi
3. Fotometer
4. Rak Tabung
5. Blue tip dan Yellow Tip
6. Reagen Creatinin
7. Serum
Cara Kerja : ( metode jaffe )
Pipet kedalam tabung
Reagen kerja 1000 ul
Serum 100 ul

Campur Kemudian baca pada fotometer


Nilai Normal
Laki-Laki :0.6-1.1 mg/dl
Perempuan :0.5-0.9 mg/dl

SOP PEMERIKSAAN KIMIA DARAH


( SERUM CREATININ )
UPT PUSKESMAS LAREN

PUSKESMAS
LAREN No. Dokumen Tanggal terbit No. Revisi Halaman
LAMONGAN ……………………… ……………………… ………….... …………...

Unit Terkait  BP
 Rawat Inap
 Polindes
 Pustu
 KIA
SOP PEMERIKSAAN URINALISIS
( UL )
UPT PUSKESMAS LAREN

PUSKESMAS
LAREN No. Dokumen Tanggal terbit No. Revisi Halaman
LAMONGAN ……………………… ……………………… ………….... ……………
Disetujui oleh,
STANDAR
Kepala Puskesmas Laren
OPERASIONAL
PROSEDUR
LABORATORIUM
DR. DESI FANNI RAHMAWATY
NIP. 19781229 201001 2 015

Kreatinin dengan as Pemeriksaan dengan menggunakan sampel urine kemudian amati perubahan
Pengertian
warna.
Tujuan Untuk mengetahui kadar negatif atau positif dalam urine dengan 10 parameter
Kebijakan Petugas laboratorium
Prosedur Carik Celup dengan 10 Parameter

Prinsip : Sampel didalam tabung akan bereaksi setelah pada


permukaan strip urine yang telah dilapisi kertas sellulosa berupa adanya
berubahan warna pada masing-masing parameter.
Alat dan Bahan :
a. Strip Urine
b. Urine
Cara Kerja :
1. Masukkan Urine kedalam tabung reaksi
2. Celupakan strip pada urine
3. Diamkan selama ± 1menit kemudian sentuhkan pada kertas tissue
rembesan urine tersebut
4. Kemudian baca pada standart perubahan warna.

SOP PEMERIKSAAN URINALISIS


( UL )
UPT PUSKESMAS LAREN

PUSKESMAS
LAREN No. Dokumen Tanggal terbit No. Revisi Halaman
LAMONGAN ……………………… ……………………… ………….... …………...

Unit Terkait  BP
 Rawat Inap
 Polindes
 Pustu
 KIA

Anda mungkin juga menyukai