OKSIGENASI
DISUSUN OLEH :
NAMA : Dwi Saraswati Bangunan
NIRM : 1501076
M.K : IKD III
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
D. Manfaat
LANDASAN TEORI
A. Pengertian
Oksigen adalah memberikan aliran gas oksigen (O2) lebih dari 21%
pada tekanan 1 atmosfir sehingga kosentrasi oksigen meningkat dalam tubuh.
4. Efisien
1. Klien dengan kadar oksigen arteri dari hasil analisa gas darah.
1. Anatomi
Saluran nafas yang dilalui udara adalah hidung, faring, laring, trakea,
bronkus, bronkiolus, dan alveoli. Di dalamnya terdapat suatu sistem yang
sedemikian rupa dapat menghangatkan udara sebelum sampai ke alveoli.
Terdapat juga suatu sistem yang memungkinkan kotoran atau benda asing
yang masuk dapat dikeluarkan baik melalui batuk ataupun bersin.
a. Hidung
b. Farinx (tekak)
Farinx (tekak) adalah pipa berotot yang berjalan dari dasar tengkorak
sampai persambungan-nya dengan oesopagus pada ketinggian tulang rawan
krikoid. Maka letaknya di belakang larinx (larinx-faringeal). Orofaring adalah
bagian dari faring merupakan gabungan sistem respirasi dan pencernaan.
c. Laring (tenggorokan)
Terletak pada garis tengah bagian depan leher, sebelah dalam kulit,
glandula tyroidea, dan beberapa otot kecil, dan didepan laringofaring dan
bagian atas esophagus.
d. Epiglottis
e. Plica vokalis
Plica vocalis adalah dua lembar membrana mukosa tipis yang terletak
di atas ligamenturn vocale, dua pita fibrosa yang teregang di antara bagian
dalam cartilago thyroidea di bagian depan dan cartilago arytenoidea di bagian
belakang. Plica vocalis palsu adalah dua lipatan. membrana mukosa tepat di
atas plica vocalis sejati. Bagian ini tidak terlibat dalam produksi suara.
f. Otot-otot
g. Fonasi
i. Bronchus
j. Alveoli
1) Apeks, Apeks paru meluas kedalam leher sekitar 2,5 cm diatas calvicula.
Paru kanan dibagi atas tiga lobus yaitu lobus superior, medius dan
inferior sedangkan paru kiri dibagi dua lobus yaitu lobus superior dan inferior.
Tiap lobus dibungkus oleh jaringan elastik yang mengandung pembuluh limfe,
arteriola, venula, bronchial venula, ductus alveolar, sakkus alveolar dan
alveoli. Diperkirakan bahwa setiap paru-paru mengandung 150 juta alveoli,
sehingga mempunyai permukaan yang cukup luas untuk tempat
permukaan/pertukaran gas. Paru kanan dibagi atas tiga lobus yaitu lobus
superior, medius dan inferior sedangkan paru kiri dibagi dua lobus yaitu lobus
superior dan inferior. Tiap lobus dibungkus oleh jaringan elastik yang
mengandung pembuluh limfe, arteriola, venula, bronchial venula, ductus
alveolar, sakkus alveolar dan alveoli.
5) Otot perut yang menarik iga ke bawah sekaligus membuat isi perut
mendorong diafragma ke atas.
2. Fisiologi
1) Ventilasi
2) Difusi
Transport CO2 dari jaringan keparu-paru melalui tiga cara sebagai berikut:
3) Reaksi kimia dan fisik dari oksigen dan karbon dioksida dengan
darah.
3. Respirasi sel atau respirasi interna merupakan stadium akhir dari respirasi.
1.Medulla Oblongata.
2. Pons
3) Reservoir darah.
Cara pemasangan :
- Pemasangannya mudah
Kerugian
- Mudah terlepas
Cara pemasangan :
Kerugian
Cara pemakaian :
- Isi oksigen kedalam kantong dengan cara menutup lubang antara kantung
dengan sungkup
- Atur tali pengikat sungkup sehingga menutup rapat dan nyaman. Bila
perlu pakai kasa pada daerah yang tertekan.
Kerugian
Keuntungan
Kerugian
5. Faktor fisiologis
6. Masalah Oksigenasi
1. Hiperventilasi
Disebabkan oleh :
1) Ansietas
2) Infeksi
3) Obat-obatan
1.Takikardi
2. Nafas pendek
3. Nyeri dada
1. Pusing
3. Ketidakseimbangan elektrolit.
4. Henti jantung.
3. Hipoksia
Tanda Klinis:
Tanda Klinis :
3. Sianosis
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Carpenito, Lynela Juall ; Buku Saku Diagnosa Keperawatan Edisi b. Jakarta, EGC ;
2000