Pengantar
2007, sewaktu belajar ilmu nahwu dan shorof di sebuah pesantren, saya dibimbing untuk
menghafal tashrif dari beberapa wazan fi’il. Terlintas pertanyaan: apa beda? apa makna?
dari masing-masing wazan tersebut, lalu saya diminta bersabar. Karena suatu hal, saya
berhenti dari pesantren sebelum pertanyaan terjawab. Kini, sewaktu membaca mushaf al-
Quran, terasa perlu bagiku mengetahui jawaban dari pertanyaan tersebut.
Alhamdulillah, saya temukan tiga laman internet. Semoga Alloh merahmati dan
memberkahi penulisnya. Lalu saya cocokkan dengan kitab Amtsilat At-Tashrifiyyah dan
saya buat tulisan ini. Saya tambahkan pula wazan-wazan lain dari karya M. Quraisy Sihab.
Tulisan ini bukan hasil pemikiran saya, melainkan dari pustaka di bawah lalu saya himpun
dan gabungkan, tambahkan harokat, ubah-sesuaikan beberapa kalimat, rapikan format
dan tata letak untuk versi cetak, dengan harapan dapat memudahkan orang ‘pemula’
seperti saya untuk memahami makna bentuk-bentuk kata kerja dalam bahasa Arab.
Ilmu dan pengetahuan saya sangat terbatas, kritik dan koreksi dari Pembaca sangat saya
nantikan. Aku berlindung kepada Alloh dari niat yang sesat dan tidak ikhlas.
Daftar Istilah
Fi’il , artinya kata kerja
Maf’ul, artinya yang dikenai pekerjaan atau Objek (dalam bahasa Indonesia)
Fi’il Tsulasi Mujarrod, artinya fi’il yang terbentuk dari tiga huruf saja (tanpa tasydid)
Mashdar, artinya asal kata. Mashdar berwujud kata benda. Contoh: َ نَصرartinya bekerja,
ْ
berasal dari mashdar نص ًراyang artinya pekerjaan
1
Email: alfiyahibnumalik@gmail.com
Wazan, artinya ‘timbangan’ makna kata, atau bentuk tulisan sebuah kata yang memiliki
makna tertentu. Contoh: َ كرمartinya mulia, jika ditulis dengan wazan َ ك َّرمmaka artinya
memuliakan
Prasyarat
Sebelum mempelajari materi ini, pembaca perlu memiliki pemahaman dasar tentang:
# Pengertian beberapa istilah dasar dalam bahasa Arab, seperti Isim, Fi’il, dan semisalnya
Fi’il Lazim adalah kata kerja yang tidak memerlukan objek (kata kerja transitif), fi’il
Muta’addi (kata kerja intransitif) adalah kata kerja yang memerlukan objek. Makna ini
hanya berlaku untuk fi’il Lazim.
Contoh I:
Kalimat Arti
َ فر
ح Senang
Contoh II:
Kalimat Arti
Contoh:
Kalimat Arti
Contoh:
Kalimat Arti
Kalimat Arti
ُ
ك ْف ًرا Kekafiran
ُْ
Penjelasan: ‘ كف ًراKufron’ adalah Mashdar.
Contoh:
Kalimat Arti
ْ
ِقش ًرا Kulit
ْ
Penjelasan: ‘ ِقش ًراQisyron’ adalah Mashdar.
Contoh:
Kalimat Arti
Penjelasan: ام
ٌ
َ ‘ ِخيKhiyaamun’ adalah kata benda
َفاعل Faa’ala
Bentuk kata kerja ini memiliki empat kemungkinan makna:
Contoh:
Kalimat Arti
Kalimat Arti
َ ضر
ب Memukul
Contoh:
Kalimat Arti
َ ضع
ف
َضاعف
ّ
َُ للا = ضاعف
للا َُ ض َّعف
3. Ta’diyyah, mengubah fiil Lazim menjadi fiil Muta’addi, semakna dengan wazan Af’ala
Contoh:
Kalimat Arti
َ عف
ك
َعافك
َُ للا = عافك
للا ُ ا ْعفك
Contoh:
Kalimat Arti
َ بر
ك Memberkahi
َبارك Memberkahi
َُ للا = بارك
للا ُ برك Alloh memberkahi
ْ
َ أفعلAf’ala
Bentuk kata kerja ini memiliki empat kemungkinan makna:
1. للتعدية, Ta’diyyah, sebagai alat untuk me-muta’addi-kan fi’il tsulatsi mujarrod, atau
mengubah fi’il Tsulatsi Mujarrod menjadi fi’il yang membutuhkan objek (maf’ul)
ْ
Contoh: َ ُ أَ َك َر َْم
َت الرسول
Artinya: Aku memuliakan kepada rosul
Contoh: ه
ُ ُْ ْ
َ شغَ َل َت
َ َأ
Artinya: Aku betul-betul (sangat) tersibukkan oleh sesuatu
Contoh:
ُ أَ َْفقَ َر
َالبلد
Artinya: Suatu negeri (menjadi) pailit/ fakir
9. ة
ُْ
َِ َللحَ َي َنون, menyimpan makna ‘telah tiba pada suatu waktu’
Contoh I: د
ٌْ
َ احجز زي ْ
ٌَ عم
Contoh II: ر
ْ ا ْعرق
َ تف َّعلTafa’_‘ala
Bentuk kata kerja ini memiliki 7 (tujuh) kemungkinan makna:
ُ
1. مطاوعةMuthowa’ah dari fi’il wazan Fa’_‘ala yang bermakna taktsir (banyak)
Contoh: َ فتكسر,
َّ ُّ ت
َالزجاج َ ُ ك َّس ْر
Artinya: Saya memecah-mecah kaca, maka jadi pecah-pecahlah kaca itu
2. Takalluf, maksudnya subjek (pelaku) berusaha untuk menampakkan sesuatu dari dalam
dirinya
Contoh: د
ٌ ْ َّ
َ تشجأَ زي
Artinya: Zaid menampakkan keberaniannya atau Zaid memberanikan diri
3. Fa’il mengambil asal fi’il (mashdar) dari maf’ul (objek)
Contoh: د
ٌْ
َ تذممَ زي َّ
ٌْ
َ تف َّهمَ زي
Contoh: د
Contoh: د عم ًَرا
ْ ٌْ
َ تبينَ زي َّ
َ تفاعلTafaa’ala
Bentuk kata kerja ini memiliki 4 (empat) kemungkinan makna:
Contoh: د
ٌْ
َ تمارضَ زي
Artinya: Zaid berpura-pura sakit
3. Terjadinya pekerjaan secara bertahap
Contoh: م
ُْ ْ
َ تواردَ القو
Artinya: Kaum itu datang secara berangsur-angsur
Contoh: َ فتباعد,ه
َ باعدت ُُْ
ْ
َ َِافع َّلIf’alla
Bentuk kata kerja ini memiliki 2 (dua) kemungkinan makna:
ْ ُ ْ
َُ احم ََّر البس
Contoh: ر
ْ
Contoh: ل
ُ ْ َّ َّ ْ
َ اسو َد الي
Artinya: Malam ini sangat pekat
Artinya: Saya meminta Alloh mengampuni saya (Saya memohon ampun kepada Alloh)
4. Takalluf, maksudnya pelaku berusaha lebih untuk menampakkan sesuatu dari dalam
dirinya
ٌ
َ َِاستجرأَ مح َّم
Contoh: د
ُ ْ ْ
ْ ْ
Contoh: ََِاستقرأ
ََّ ) ق
Artinya: Tetap (Semakna dengan ر
ْ
6. Menjadi muthow’ah-nya wazan َ فاعلdan َأفعل
Contoh: َ فَاستحكم,ه
َ أحكمت ْ ْ ُُْ ْ
ْ
َ ِإفتعلIfta'ala
ُ
1. َفعل لطاوعة
ُ ْ
ْ ت اإلبلَ ف
َاجتمع
Contoh: ِ َ جمع
Artinya: Aku kumpulkan unta itu, maka unta itu menjadi berkumpul
ّ
2. ( لإل ِتخاذMembuat)
ْ
Contoh: ً يد
عمرا ٌَ اكت ََّد ز
Artinya: Zaid meminta Amar agar bekerja keras
ْ
# Dari beberapa faidah wazan َ افتعلyang sering dijumpai dan sering dipakai adalah
faidah للمطاوعة
ْ
َ ِإنفعلInfa’ala
ُ
1. "لطاوعة "فعل
Contoh:
ُّ ت
َالزجاجَ فانكسر َ ُ كس ْر
Artinya: Aku pecahkan kaca itu, maka kaca itu menjadi pecah
ً ْ ُ
2. قليل
َ "َلطاوعة "أفعل
ْ
Contoh: َا ْزعج َُه فانزعج
Artinya: Dia mengusirnya, maka terusirlah dia
ْ
َ ِإفع َّلIf'alla
ّ ُ ُّ ّ
ِ للداللة على الدخو ِ َل في
1. الصفة ِ (Menunjukkan masuknya fa’il pada suatu sifat)
ْ
Contoh: َِا ْحم ََّر ال ُب ْس ُر
Artinya: Buah kurma itu telah merah
ُ
2. ( للمبالغةMelebihkan pada sifat)
َّ
Contoh: َِا ْسو ََّد الل ْي ُل “Malam itu sangat gelap”
3. للعيوب
ٌ ْ َّ ْ
َ اعو َر زي
Contoh: د
ْ
َ ِإفع ْوعلIf’au’ala
ُ
1. للمبالغة
ّ "َ"فعل
2. الجرد لعنى
َّ ا ْحل ْولى
َالتم ُر
Contoh: ِ
Artinya: Kurma itu manis
َّ إ ْفعIf’aalla
َال ِ
ُ
1. ( للمبالغة في الدخولَ في صفةMemaksimalkan makna masuk pada sifat)
ُ ُ ْ َّ ْ
Contoh: َار ال ْوز
َ ِاصف
Artinya: Pisang itu sangat kuning
َاإل ِب ُل َّ ْ
Contoh: ِ َِاجلود
Artinya: Unta itu berjalan sangat cepat
َ تف ْعللTafa’lala
ْ ُ
1. "َلطاوعة "فعلل
ْ ْ ُ ْ ْ
Contoh: َت الحجرَ فتدخرج
َ دخرج
Artinya: Aku mengglincirkan batu itu, maka tergelincirlah batu itu
َّ لعنى
2. الجرد
3. ملحق بتدخرج
ْ ً ُ ْ ْ
Contoh: َت زيدا فتجلبب
َ جلبب
Artinya: Aku memakaikan jubah pada Zaid, maka ia menjadi berjubah
ْ ْ ُ ح ْرج ْم
Contoh: َاإلبلَ فاخرنجم
ِ َ
ت
Artinya: Aku kumpulkan unta-unta itu, maka menjadi berkumpul unta-unta itu
2. ملحق باحرنجم
a. لطاوعة اللزم
ْ
َ ِإفعل َّلIf’alalla
ُ
1. لبالغة الل ِزم
ْ ْ ْ
Contoh: َِاقشع ََّر ال ِجل ُد
Artinya: Kulit itu sangat kusut
Wazan-Wazan Lain
ُ
َف ْعل
ْ
(Fu’la) adalah bentuk muanats (feminin) dari wazan َ أفعلyang bermakna superlatif
(tingkat perbandingan tertinggi)
Contoh:
َ ُ أ ْحس
َ ُح ْسنadalah bentuk muanats dari ن
ً
َف ْعل
(Fa’lan) memiliki makna ‘kesempurnaan atau kesementaraan’
Contoh:
َف ِع ْي ٌل
(Fa’iilun) memiliki makna ‘kesinambungan atau kemantapan’
Contoh:
ٌ (فع ُ
Fu’ailun )يل
Didapat dari pengajian riyadus sholihin masjid manarul ilmi surabaya, kamis 28 nop 2013,
oleh ustadz misbahul munir
ُ
ٌَ )فعadalah wazan untuk isim yang memberi faidah / makna ()تصغير
Wazan fu’ailun (يل
“mengecilkan”.
Contoh 1
َن ِف ٌع
Artinya: orang yang bermanfaat
ُ
َنف ٌيع
Artinya: orang yang sedikit manfaatnya
Contoh 2
ٌ ُعب
َيد
Artinya: seorang hamba yang kecil
Contoh 3
َاحمر
Artinya: kemerah-merahan
َُحم ٌير
Artinya: sedikit kemerah-merahan
ُ ما ت ّام ًَا على س ّيدناَ ُمح َّمدَ َّالذي ت ْنح َُّل ب َه ً ّ ً ً
َُ العق َُد وت ْنف ِر
َج ِب ِه ِِ ِ ِِ َ الله ََّم ص ِ َّل صل َة د ِائم َة وس ِل َْم سلُ
ُ ُ ُ َّ ُ ُ ُ
ب وت ْقض ى ِب َِه الحو ِائ َُج و ُي ْست ْسقى الغما َُم ِبو ْج ِه َِه الك ِرِي ِ َم عدَ دَ ك ِ َّل َ ب وتنا َُل ِب َِه الرغا ِئ
َ الكر
ُ ُ ْ
َلحةَ ونفسَ ِبعد َِد ك ِ َّل م ْعلومَ لك
Artinya: Ya Allah berikan rahmat yang langgeng dan kesejahteraan yang sempurna
kepada sayyidina Muhammad yang dengannya segala ikatan lepas dan segala kesedihan
akan lenyap karenanya, dan dengan Nabi Muhammad segala cita – cita tercapai, segala
kebutuhan akan diraih dan awan menurunkan hujan dengan nya sejumlah tiap kedip
atau nafas dan sebanyak seluruh apa yang Engkau ketahui
Pihak Penggugat:
Uraian ini saya ringkas dari (1). Sebagian kaum muslimin menggugat sholawat ini
mengandung makna kesyirikan (men-dua-kan Alloh dengan Nabi Muhammad), berikut
penjelasannya:
“... yang dengannya segala ikatan lepas, segala kesedihan akan lenyap karenanya”
Kata ganti ‘nya’ di kalimat ini mewakili Nabi Muhammad, sehingga diartikan bahwa segala
kesulitan akan terselesaikan dengan Nabi Muhammad bukan dengan Allah. Ringkasnya,
sholawat ini dianggap mengandung permohonan kepada Nabi, bukan kepada Alloh.
Pihak Pembela:
# = الذىyang
Penjelasan: الذىdisini adalah Isim maushul tunggal laki2 yg menjadi na’at/shifat dari
ّ
محمد
ُ
# قد ُ به
َ الع َُّ = تdengannya akan terlepas-lah beberapa ikatan (kesusahan2)
َِ نحل
Penjelasan: نحل
ّ
َ تadalah fiil mudlori’ dari madli انحل ّ
َ yang mengikuti انفعلyang
ّ
berfaidah menjadi Muthowaahnya فعلdan menjadi shilahnya isim maushul الذىyang
artinya adalah akan terlepas. Muthowa'ah adalah hasilnya bekas/kesan/akibat tatkala fi'il
muta'adi berhubungan dengan maf'ulnya.
Contoh Muthowa’ah:
ْ ّ
َفانحَ َّل َُ َحَلل
َ َللا العقد
Artinya: Allah telah melepas beberapa ikatan (kesusahan), maka beberapa ikatan tersebut
(kesusahan) terlepas. (atau terlepaslah beberapa ikatan tersebut)
Jadi terlepasnya beberapa ikatan (kesusahan) akibat dari Allah telah melepasnya. Begitu
juga pada kalimat نحل
ّ
َ تmenjadi jelas bahwa yg melepas adalah Allah karena faidah
kalimat tsb adalah hasilnya bekas/kesan/akibat.
ُ
# = وتنفرج به الكربdan dengannya akan terbuka-lah beberapa kesulitan
Penjelasan: تنفرجadalah fi’il mudlori’ mabni ma’lum (kalimat aktif) dari madli انفرج
ّ
mengikuti انفعلyang berfaidah menjadi Muthowaahnya فعلdan menjadi shilahnya isim
maushul الذىdengan menggunakan huruf athof wawu yang artinya adalah akan terbuka.
Contoh:
ْ ُ
َ ت ْق ِض ى
َللا الحوا ِئج
Artinya: Allah akan memenuhi beberapa kebutuhan
Karena yg memenuhi kebutuhan hanyalah Allah (sudah diketahui), maka fa’ilnya tdk
ْ ُ
disebutkan dan fi’ilnya dijadikan mabni majhul, menjadi ج
َ ى الحو ِائ ُ ت ْقض
ْ ْ ْ ُ ْ ُ ُ ُ
َ ِ ام ِبوج ِه َِه الك ِرْي
#م َُ ن الخو ِات ِ َم وي ْست ْسقى الغم
َ ب وح ْس
َ ُ الرغا ِئ ُ
َّ ال ب َِه
ِ َ وتن
Artinya: dan akan diperoleh beberapa keinginan dan kematian yang baik (husnul
khotimah) dan awan menurunkan hujan (kesedihan menjadi kebahagiaan) dengan
wajahnya yang mulia
Penjelasan: Semua fi’il2-nya berbentuk Majhul (tidak menyebutkan fa’il) karena sdh
diketahui fa’ilnya yakni Alloh. Penjelasannya sama seperti sebelumnya.
#ه
َِ = ِبdengannya/ sebab beliau
Penjelasan: ba’ adalah Huruf jar yang mempunyai arti sababiyyah (sebab) dan berta’alluq
(terhubung) pada fi’il. Jadi nabi dijadikan sebab (wasilah/perantara) atas terlepasnya
beberapa ikatan (kesusahan2) dan terbukanya beberapa kesulitan, dst.
Hikmah: Layakkah gugatan ‘syirik’ itu disebarluaskan? Silakan pembaca menilai sendiri
dengan hati dan fikiran yang jernih dari godaan nafsu dan setan.
Pustaka
Semoga Alloh merahmati dan memberkahi penulis-penulis dari karya berikut:
1. Shalawat Nariyah yang syirik. myquran. [Online] October 25, 2012. [Cited: July 11, 2013.]
http://myquran.org/forum/index.php?topic=83056.0.
5. Pesantren Darul Hidayah. Makna-Makna Wazan. Pesantren Darul Hidayah. [Online] Mei
5, 2010. [Cited: Juni 12, 2013.] http://darulhidayahku.blogspot.com/2010/05/makna-makna-
wazan.html.
6. Faidah Penambahan Huruf pada Wazan-Wazan Bahasa Arab. Obat Pintar. [Online] June
6, 2013. [Cited: July 5, 2013.] http://m4n4n4.blogspot.com/2013_06_06_archive.html.
7. Makna Wazan Fi'il Jamid dan Mutasharrif. Kajian Ilmu. [Online] February 2011. [Cited:
Juni 12, 2013.] http://aam-ezaam.blogspot.com/2011/02/makna-wazan-fiil-jamid-dan-
mutasharrif.html.
8. Pesantren Darul Hidayah. Makna-Makna Wazan. [Online] Mei 5, 2010. [Cited: Juni 12,
2013.] http://darulhidayahku.blogspot.com/2010/05/makna-makna-wazan.html.
Pustaaka Sertaan:
Hakim, Taufiqul, Shorfiyyah Metode Praktis Memahami Shorof dan I’lal, Cet 2, Jepara: Al-
Falah Offset, 2004.
Isma’il, Muhammad Bakar, Qowa’idu As-Shorfi Bi Ushlubi Al-Ashri, Kairo: Dar Al-Manar,
2000.
Kholiq, Abdul, Al-Amtsilah At-Tashrifiyyah dan Keterangan berikut I’lalnya, Kediri: Ponpes
Daarus Salaam, TT.