Anda di halaman 1dari 23

BAB I

PENDAHULUAN

Pengaturan diet untuk anak sangatlah diperlukan sebab anak mempunyai


ciri khas yang berbeda dibanding dengan orang dewasa yaitu berada dalam masa
pertumbuhan dan perkembangan. Tujuan pengaturan makan untuk anak adalah
memberikan zat gizi yang cukup bagi kebutuhan hidup, yaitu untuk pemeliharaan
dan atau pemulihan serta peningkatan kesehatan, pertumbuhan dan perkembangan
fisik dan psikomotor, serta melakukan aktivitas fisik. Tujuan yang lainnya adalah
untuk mendidik kebiasaan makan yang baik. Syarat makanan yang baik untuk
anak adalah memenuhi kebutuhan energy dan semua zat gizi sesuai dengan umur,
susunan hidangan disesuaikan dengan pola menu seimbang, bahan makanan yang
tersedia setempat, kebiasaan makan, dan selera terhadap selera makan, bentuk dan
porsi makanan disesuaikan dengan daya terima, toleransi, dan keadaan faal anak,
memperhatikan kebersihan perorangan dan lingkungan.

Masalah yang sering dihadapi pada anak sakit adalah masalah kesulitan
makan, dimana anak tampak kehilangan nafsu makannya, dan makan merupakan
suatu hal yang berat baginya, apalagi bila ada tanda-tanda peningkatan suhu.
Untuk mengusahakan agar anak bisa tumbuh dan berkembang secara optimal,
peru dijaga keseimbangan gizinya dengan memberikan cukup kalori, protein,
lemak, mineral, dan vitamin yang bisa diterima oleh penderita secara psikologis.
Kehilangan nitrogen membutuhkan pengganti berupa kalori yang cukup sehingga
berat badan penderita bias dipertahankan dan dicegah kemungkinan kekurangan
gizi. Bila keadaan penderita memunpkinkan, secepatnya harus segera kembali ke
makanan biasa.

Dalam mengatur diit anak sakit tersebut ada beberapa hal yang perlu
diperhatikan, yaitu:

1. Jumlah makanan
2. Macam dan sususnan makanan
3. Bentuk makanan
4. Cara pemberian makanan

BAB II

1
STANDAR MAKANAN RUMAH SAKIT

1. STANDAR DIET MAKANAN BIASA (MB)

Makanan biasa sama dengan makanan sehari-hari yang


beranekaragam, bervariasi dengan bentuk, tekstur, dan aroma yang normal.
Susunan makanan mengacu pada pola menu seimbang dan angka kecukupan
gizi (AKG) yang dianjurkan hagi anak sehat. Makanan biasa diberikan
kepada pasien berdasarkan penyakitnya tidak memerlukan makanan khusus
(diet). Makanan ini harus cukup energi, protein, dan zat-zat gizi lain dan
sesuai dengan kebutuhan gizi anak, Makanan yang tidak dianjurkan untuk
diet Makanan Biasa adalah makanan yang merangsang, seperti makanan
berlemak tinggi, terlalu manis, terlalu berbumbu, dan minuman yang
mengandung alkohol.
Tujuan dietnya adalah memberikan makanan sesuai kebutuhan gizi
untuk mencegah dan mengurangi kerusakan jaringan tubuh. Indikasi
pemberian makanan biasa adalah makanan biasa diberikan kepada pasien
yang tidak memerlukan diet khusus berhubungan dengan penyakitnya.
Adapun standar makanan biasa untuk dilaksanakan di pelayanan gizi rawat
inap adalah sebagai berikut :
Tabel 1. Standar Diet Anak Makanan Biasa
Waktu Bahan Makanan Kebutuhan Sehari (gr) )

Pagl Nasi 125


Telur 50
Tahu 40
Sayur 50
Minyak 5
Snack Talam 1 porsi
Slang Nasi 125
Daging 50
Tempe 25
Sayur 50
Minyak 5
Pepaya 125
Snack Bubur kac. Ijo 15
Gula kelapa 10
Gula pasir 10
Malam Nasi 125
Ayam 50
Tahu 40
Sayur 50
Minyak 7,5
Pisang ambon 125
NILAI GIZI
ENERGI 1669 Kalori
PROTEIN 57,1 gram
LEMAK 54,2 gram
KARBOHIDRAT 246 gram

2
Makanan biasa mengandung 1100-2500 kkal, protein, lemak, karbohidrat
sesuai dengan kebutuhan gizi anak, adapun standar makanan biasa 1100 — 2'
kslori dapat dilihat pada tabel 2 sebagai berikut :

Tabel 2. Standar Diet Anak Makanan Biasa 1100 - 2100 kalori

Kkal 1100 1300 1500 1700 1900 2100


Gram / URT
Nasi 250 275 350 375 475 475
Telur 30 30 50 50 60 60
Daging 25 25 25 50 40 50
Ayam 25 25 25 50 40 60
Tahu 80 80 80 80 80 80
Tempe 25 25 25 25 25 25
Minyak 10 15 20 20 20 22,5
Tep. Hunkue 5 5 5 5 5 5
Gula pasir 35 45 45 45 45 65
Santan 10 10 10 10 10 10
Kac Ijo . - 15 15 15 15 15
Gila kelapa - 10 10 10 10 10
Sayuran 150 150 150 150 150 150
Pisang 125 125 125 125 125 125
Pepaya 125 125 125 125 125 125
NILAI GIZI
ENERGI 1088.3 1313,7 1505,7 1669 1904 2047
PROTEIN 38,4 42,1 47,4 57,1 59,8 61,1
LEMAK 30,8 36,4 44,3 54,2 54,4 58
KARBOHIDRAT 173 214 238 246 301 325

2. STANDAR DIET MAKANAN LUNAK (ML)

Makanan lunak diberikan kepada pasien sesudah operasi tertentu c


pasien dengan suhu badan meninggi. Menurut keadaan penyakit, makar lunak
dapat diberikan langsung kepada pasien aan merupakan makar transisi dari
makanan saring ke makanan biasa.
Makanan ini harus cukup energy, protein, dan zat gizi lain. Syare
syarat makanan lunak adalah mudah cerna, tidak banyak mengandung se
tidak menimbulkan gas, tidak mengandung bumbu merangsang, tic digoreng,
dan diberikan adlam porsi kecil dan sering. Standar makanan lur untuk
dilaksanakan di pelayanan gizi rawat inap adalah sebagai berikut :

3
Tabel 3. Standar Diet Anak Makanan Lunak

Waktu Bahan Makanan Kebutuhan Sehari (gr)


Pagi Bubur 150
Telur 50
Tahu 40
Sayur 50
5
Snack Talam 1 Porsi
Siang 150
Daging 50
Tempe 25
50
7,5
Pepaya 125
Snack Bubur kac. ijo 15
Gula pasir 10
10
Malam Bubur 150
Ayam 50
40
Sayur 50
Minyak 7,5
125
NILAI GIZI
ENERGI 1625,2 K alori
PROTEIN 52,3 Gram
L E M A K 60,7 Gram
KARBOHIDRAT 229 gram

Adapun standar makanan biasa 1100 — 2100 kalori dapat dilihat pada tabel 4
sebagai berikut :

Tabel 4. Standar Diet Anak Makanan Lunak 1100 — 2100 kalori

KKaI 1100 1300 1500 1700 1900 2100


Satuan Gram / URT
Bubur 375 450 450 450 600 700
Telur 25 25 50 50 50 50
Daging 25 25 25 50 75 75
Ayam 25 25 25 50 75 . 75
Tahu 80 80 80 80 80 80
Tempe 25 25 25 25 25 25
Minyak kelapa 7,6 10 20 20 22,5 22,5
Tep. hunkue 5 5 5 5 5 5
Gula pasir 35 45 45 45 45 65
Santan 10 10 10 10 10 10
Kac. Ijo - 15 15 15 15 15
Gula kelapa - 10 10 10 10 10
Sayuran 150 150 150 150 150 150
Pisang 125 125 125 125 125 125
Pepaya 125 125 125 125 125 125
NILAI GIZI
ENERGI 1168 1369,9 1498 1625,2 1882,2 2081,6
PROTEIN 35,3 39,4 43,3 52,3 63,5 65,9
LEMAK 34,5 37,8 50,9 60,7 73,1 73,3
KARBOHIDRAT 191 230 229 229 253 299

4
3. STANDAR DIET MAKANAN SARING (MS)

Makanan saring merupakan makanan semipadat yang mempunyai


tekstur lebih halus daripada makanan lunak, sehingga lebih mudah ditelan dan
dicerna. Makanan saring diberikan kepada pasien yang sudah mengalami
operasi tertentu, menderita infeksi akut, seperti gastroenteritis, tifus,
abdominalis, tetanus, dan pasien yang mengalami kesukaran menelan.
Makanan saring merupakan makanan perpindahan dari makanan cair kental
ke makanan lunak, yang diberikan dalam waktu yang tidak lama karena tidak
memenuhi kebutuhan gizi terutama energi dan vitamin.
Beberapa hal yang harus dipenuhi dalam pembuatan makar saring
adalah
a. Makanan mudah dicerna, rendah serat, tidak menimbulkan gas
b. Bumbu tidak mengandung bahan yang merangsang saluran pencerru.
(pedas, asin, asam)
c. Bahan makanan yang berasal dari lemak sudah dalam bentuk emulsi
d. Pemberian dalam porsi kecil dan sering (5-6 kali)
e. Makanan dihidangkan tidak terlalu panas atau dingin.
Standar makanan saring dapat dilihat pada tabel 5 sebagai berikut :
Tabel 5. Standar Diet Anak Makanan Saring
Waktu Bahan Makanan Kebutuhan (gr/urt)

Pagi Bubur sumsum 150


Telur ayam 50
Gula merah 50
Snack Talam 1 porsi
Tepung susu 25
Gula pacir 15
Siang Bubur sumsum 150
Daging giling 50
Tahu 40
Sayur RS 50
Pisang Ambon 125
Snack Kac. ijo 15
Gula kelapa 10
Gula pasir 10
Sore Bubur sumsum 150
Daging giling 50
Tahu 40
Sayur RS 50
Pisang Ambon 125
NILAI GIZI
ENERGI 1630,1 Kalori
PROTEIN 52,9 Gram
LEMAK 59,6 Gram
KARBOHIDRAT 232 Gram

5
4. STANDAR DIET MAKANAN CAIR (MC)

Makanan cair diberikan kepada pasien sebelum dan sesudah operasi


tertentu,dalam keadaan mual dan muntah, dengan kesadaran menurun, suhu
badan sangat tinggi, tetanus dengan keadaan belum dapat membuka mulut
cukup lebar, tifus abdominalis dan kurang kalori protein (KKP) berat dengan
berat badan lebih dari 7 kg dan umur lebih dari satu tahun.
Makanan diberikan dalam bentuk cairan kental yang dibuat dengan
susu atau tanpa susu. Bila terjadi kembung atau diare, pemakaian gula
dikurangi dan susu bubuk penuh (full cream) diganti dengan susu tanpa
lemak (skim milk) atau susu rendah laktosa. Bila pasien tidak tahan dengan
susu sapi, diberikan makanan cair tanpa susu atau digunakan susu rendah
laktosa.
Menurut kebutuhan pasiendapat diberikan cairan antara 1000-2000 ml
sehari. Makanan cair standart mengandung 1000 kilokalori tiap 1000 ml. Atas
permintaan khusus dapat dibuat makanan cair yang mengandung 1200
kilokalori setiap 1000 ml. Makanan ini mengandung cukup energi dan
protein, tetapi rendah dalam zat besi, tiamin, dan vitamin C. Oleh karena itu
perlu ditambah vitamin dan mineral.
Sayarat-syarat makanan cair adalah:
1. Jumlah makanan cair yang diberikan disesuaikan dengan kebutuhan cairan
dan energi.
2. Makanan tidak merangsang.
3. Bila diberikan lewat pipa, konsistensi sedemikian, rupa hingga dapat
melalui pipa karet yang digunakan untuk bayi dan anak
4. Bila tidak diberikan melalui pipa karet, perhatikan variasi makanan dalam
rupa dan rasa dan
5. Diberikan dalam porsi kecil dan sering (6-8 kali sehari)

Adapun standar makanan cair dapat dilihat pada tabel 6 sebagai berikut :
Tabel 6 standar Diet Makanan Cair

MC I MC II
Waktu Bahan Makanan
Kebutuhan (gram/ urt)
Pagi Susu Panenteral 30
Gula pasir 20 20
Tepung maezena 2,5
Telur ayam 25
Margarin 2,5
Tepung susu skim 20
Tepung susu full cream 15

6
Cairan 200
Snack Tepung susu skim 20
Tepung susu full cream 25
Gula pasir 20 15
Cairan 200 200
Siang Tepung maezena 2,5
Tepung beras 2,5
Telur ayam 25
Margarin 2,5
Tepung susu skim 20
Tepung susu full cream 20 15
Gula pasir 20 20
Sari jeruk 50
Cairan 200 200
Snack Kac ijo 10 10
Gula pasir 20 15
Cairan 200 200
Sore Tepurg maezena 2,5
Tepung beras 2,5
Telur ayam 25
Margarin 2,5
Tepung susu skim 20
Tepung -usu full cream 20 15
Gula pasir 20 20
Cairan 200 200
Snack Tepung susu skim 20
Tepung susu full cream 25
Gula pasir 20 15
Cairan 200 200
NILAI GIZI
ENERGI kalori 1030,3 1231
PROTEIN gram 26,6 59
LEMAK Gram 29 20
KARBOHIDRAT gram 171 149

BAB III
STANDAR MAKANAN KHUSUS

7
1. STANDAR DIET TINGGI ENERGI TINGGI PROTEIN (TETP)
Diit TETP (Tinggi Energi Tinggi Protein) adalah diit yang
mengandung energi dan protein lebih tinggi dibanding makanan biasanya Diit
ini diberikan bila pasien telah mempunyai cukup nafsu makan dan dapat
menerima makanan lengkap.
Tujuan pemberian diit TETP adalah : memberikan makanan lebih
banyak dari pada keadaan biasa untuk memenuhi kebutuhan energi dan
protein yang meningkat, mencegah dan mengurangi kerusakan jaringan tubuh
dan menambah berat badan hingga mencapai berat badan normal
Pemberian diit TETP dilakukan pada keadaan : gizi kurang dan gizi
buruk, anemia gizi, persiapan operasi untuk mencapai gizi seimbang dan
pasca operasi bila pasien telah dapat menerimanya, luka bakar, baru sembuh
dari penyakit dengan panas tinggi dan penyakit kronik
Tabel 6 Standar Diet Anak Makanan TETP
Waktu Bahan Makanan TETP I TETP II
Kebutuhan per hari (gram/ urt)
Pagi Nasi 125 175
Telur ayam 50 50
Tempe 25 25
Sayuran 50 50
Minyak 5 5
Snack Talam 1 porsi 1 porsi
Tepung susu 20 20
Gula pasir 20 20
Slang Nasi 125 175
Telur ayam 25 30
Daging 50 50
Tahu 40 40
Sayur 50 50
Mlnyak 5 5
Pepaya 125 125
Snack Kacang ijo 15 15
Gula kelapa 10 10
Gula pasir 10 10
Sore Nasi 125 175
Ayam 50 50
Telu'i ayam 25 30
Tempe 25 25
Sayur 50 50
Minyak 5 5
Pisang ambon 125 125
NILAI GIZI
Energi 1836,5 2075,8
Protein 69,8 75,2
Lemak 60,2 62,7
Karbohidrat 260 307
2. STANDAR DIET ENERGI RENDAH ( DER)
Diet Rendah Energi adalah diet yang kandungan energinya di bawah
kebutuhan, normal, cukup vitamin, serta banyak mengandung serat yang

8
bermanfaat dalam proses penurunan berat badan. Diet ini membatasi
makanan padat energi, seperti kue-kue yang banyak mengandung karbohidrat
sederhana dan lemak, serta goreng-gorengan.
Diet Rendah Energi pada anak berguna untuk anak yang
menderita gizi lebih dengan prinsip mengkonsumsi energi yang lebih
rendah dari pada keluaran (output). Pendekatan harus dilakukan
melalui pengurangan konsumsi makanan dan peningkatan aktivitas fisik.
Tu j u a n D i i t R e n d a h E n e rg i a d a l a h u n t u k : m e n c a p a i
d a n mempertahankan status gizi sesuai dengan umur, gender, dan
kebutuha fisik, mencapai berat badan normal, mengurangi asupan energi,
sehingg tercapai penurunan berat badan sebanyak ½ - 1 kg/minggu.
Pastikan bahwa yang berkurang adalah sel lemak dengan mengukur tebal
lemak lipatan kulit dan lingkar pinggang.
Prinsip dietnya adalah rendah energi dan seimbang, protein
normal atau sedikit di atas normal, cukup mineral dan vitamin, kadar serat
tinggi,dan pemberian makanan paling kurang dibagi menjadi 3 x sehari.
Menurut keadaan pasien dapat diberikan salah satu dari dua
macam Diet Rendah Energi, yaitu :
1. Diet Rendah Energi I (1000 kkal)
2. Diet Rendah Energi II (1500 kkal)
Diet Rendah Energi diberikan sesuai dengan kemampuan pasien dan dap
diberikan secara bertahap.
Tabel 7. Standar Diet Energi Rendah (DER)

Waktu Bahan Makanan DER I DER II


Kebutuhan per hari (gram/ urt)
Pagi Nasi 75 125
Te l u r a y a m 30 50
Tahu 40 40
Sayuran 50 50
Minyak 2,5 2,5
Snack Talam 1 porsi 1 porsi
Pisang ambon - 125
Siang Nasi 75 125
Daging 30 50
Tempe 25 25
Sayur 50 50
Minyak 2,5 10
Pepaya 125 125
Sore Nasi 75 125
Ayam 30 50
Tahu 40 10
Sayur 50 50
Minyak 2,5 10
Pisang ambon 125 125

9
NILAI GIZI
Energi 1028,7 1515,6
Protein 39,5 54,6
Lemak 30,2 43,2
Karbohidrat 158 236

3. STANDAR DIET RENDAH PROTEIN (RP)


Diet rendah protein diberikan kepada pasien anak dengan
glomerulonefritis dan kegagalan faal ginjal. Biasanya diet tersebut
dipesankan berupa diet rendah protein rendah garam.
Tujuan pemberian diet tersebut adalah memberikan makanan
secukupnya tanpa memberatkan fungsi ginjal, membantu menurunkan
kadar ureum dan kreatinin darah, mencegah/ mengurangi retensi
natrium dan air dalam tubuh dan mengusahakan agar anak bisa tumbuh
dan berkembang secara optimal.
Menurut keadaan pasien dapat diberikan dua macam diet, yaitu :
a.Diet rendah protein I tanpa garam
Diberikan kepada pasien kegagalan faal ginjal berat dengan CCT <
19 ml/menit, serum kreatinin 4 - 6 mg% dan ureum > 60 mg%.
Protein diberikan 1 gr/ kg BB sehari. Natrium dibatasi 200 - 400 mg
sehari (tanpa garam dapur).
b.Diet rendah protein II rendah garam
Diberikan kepada pasien kegagalan faal ginjal kronis yang tidak
terlalu berat dengan CCT 20 - 30 mI/menit, serum kreatinin 2 — 4
mg% dan ureum 40 — 60 mg%. Protein diberikan 1,5 — 2 gr/kg BB sehari.
Natrium dibatasi 600 — 800 mg sehari ( ditambahkan garam dapur 1 gram)
Tabel 8. Standar Diet Rendah Protein I
Waktu Bahan Makanan 1000 kkal 1500 kkal 1700 kkal
Kebutuhan per hari (gram/ urt)
Pagi Bubur sumsum 100 100 100
Gula merah 15 15 15
Sirup 30 30 30
Snack Talam 1 porsi 1 porsi 1 porsi
Sirup 30 30 30
Siang Bubur 75 150 150
Daging 20 20 30
Sayur 25 25 25
Minyak 2,5 5 5
Pepaya 50 50 100
Snack Sirup 30 30 30
Talam 1 porsi 1 porsi
Sore Bubur 75 125 150
Ayam 20 20 30
Sayur 25 25 25

10
Minyak 2,5 5 5
Pepaya 50 50 100
Talam - 1 porsi 1 porsi
Sirup - 30 30
NILAI GIZI
ENERGI Kalori 1068,5 1553,6 1774,8
PROTEIN Gram 13,1 16,5 20,6
LEMAK Gram 24,7 37,1 42,9
KARBOHIDRAT Gram 211 310 355

Tabel 9. Standar Diet Rendah Protein II


Waktu Bahan Makanan 1000 kkal 1500 kkal 1700 kkal
Kebutuhan per hari (gram/ urt)
Pagi Bubur 75 100 150
Daging 30 30 30
Sayur 25 25 30
Minyak 2,5 5 5
Sirup 30 30 30
Snack Talam 1 porsi 1 porsi 1 porsi
Sirup 30 30 30
Siang Bubur 75 100 150
Daging 30 50 50
Telur ayam 30
Sayur 25 25 25
Minyak 2,5 5 5
Pepaya 50 50 50
Sirup 25
Snack Siru• 30 30 30
Talam - 1 porsi 1 porsi
Sore Bubur 75 100 150
Ayam 30 50 50
Telur ayam 30
Sayur 25 25 25
Minyak 2,5 5 5
Pepaya 50 50 50
Talam - - 1 porsi
Sirup 30 30 30
NILAI GIZI
ENERGI Kalori 1084,7 1553,6 1679
PROTEIN Gram 15,1 24,1 43,1
LEMAK Gram 26,3 43,4 58,3
KARBOHIDRAT Gram 210 285 264

4. STANDAR DIET JANTUNG


Diet ini diberikan kepada pasien anak dengan kelainan jantung anak
dibagi dalam dua golongan, yaitu kelainan jantung bawaan (congenital heart
disease) dan kelainan jantung didapat (acquired heart disease). Kedua macam
penyakit jantung ini dapat menyebabkan gagal jantung atau fungsi
kemampuan jantung yang menurun sehingga jantung tidak mampu lagi
memenuhi kebutuhan metabolik jaringan tubuh.

11
Tujuan diet ini adalah memberikan makanan secukupnya agar anak
dapat tumbuh dan berkembang secara normal tanpa memberatkan pekerjaan
jantung, mengurangi atau mencegah retensi garam/air dalam jaringan tubuh
dan menurunkan tekanan darah bila terdapat hipertensi, dan menyiapkan
pasien dengan kelainan jantung bawaan agar berada dalam keadaan kondisi
baik untuk tindakan operasi.
Macam Diet Jantung dibangi menjadi tiga
1. Diet Jantung I Tanpa Garam
 Indikasi: gagal jantung
 Protein: 1-2 g/kgBB
 Natrium (untuk anak): 400 mg/hr
 Bentuk: cair
 Bahan makanan sehari (terlampir)
2. Diet Jantung II Rendah Garam
 Indikasi: kemampuan jantung menurun
 Protein: 3-4 g/kgBB
 Natrium (untuk anak): 600-800 mg/hr (1-1,5 g garam/hr)
 Bentuk: luntak
 Bahan makanan sehari (terlampir)
3. Diet Jantung III
 Indikasi: kemampuan jantung normal (demam rematik dan
penyakit jantung rematik)
 Protein: 3-4 g/kgBB
 Natrium (untuk anak): 600-800 mg/hr (1-1,5 g garam/hr)
 Bentuk: biasa
Tabel 10. Standar Diet Anak Diet Jantung I (DJ I)
Waktu Menu Bahan Makanan Kebutuhan (gr/urt)

Pagi MC DJ I Tepung susu 7,5


Te p u n g m a e z e n a 2,5
Telur ayam 15
Gula pasir 30
Minyak kelapa 2,5
Cairan 200
Snack MC DJ I Tepung susu 7,5
Tepung maezena 2,5
Telur ayam 15
Gula pasir 30
Minyak kelapa 2,5
Cairan 200
Siang MC DJ I Tepung susu 7,5
Te p u n g m a e z e n a 2,5
elur ayam 15
Gula pasir 30
Minyak kelapa 2,5
Cairan 200
Snack Sari jeruk Sari jeruk 100
Gula pasir 25

12
cairan 100
Sore MC DJ I Te p u n g s u s u 7,5
Tepung maezena 2,5
Telur ayam 15
Gula pasir 30
Minyak kelapa 2,5
Cairan 200
Snack Susu Susu panenteral 30
Gula pasir 25
NILAI GIZI
ENERGI 1155,5 Kalori
PROTEIN 18,7 Gram
LEMAK 31,4 Gram
KARBOHIDRAT 20 Gram

Bahan makanan yang boleh dan tidak boleh diberikan pada diet jantung II.

Tabel 11. Bahan Makanan yang boleh dan tidak boleh diberikan
GoI bhn Mknan yg boleh diberikan Mknan yg boleh diberikan
makanan
Sumber Beras dibubur, ditim, kentang direbus, Roti, biscuit dan kue yg dioleh
zat tenaga tep. b e r a s , t e p . m a e z e n a , dng garam dapur atau soda,
hunkwe, havemut dibubur, minyak nasi goreng, beras
untuk menumis, santan encer ketan,mi,jagung,cantel,ubi,
singkong,minyak atau mentega
utk menggoreng

Sumber zat Daging sapi, ayam, ikan, tahu, Otak, ginjal, lidah, sarden,
pembangun tempe direbus, dikukus, abon,ikan asin, kornet, ebi, telor asin,
d i t i m , dipanggang,telur telur pindang, keju, ikan berlemak,
didadar atau ceplok air, kac hijau ikan banyak duri, keju kac. tanah
dan lauk pauk digoreng

Sumber Zat Sayuran yg dimasak dan mudah Sayuran mentah, sayuran yg


pengatur cerna :bayam, kangkung, buncis, menimbulkan gas: kol, lobak,
kac panhang, oyong muda, labu sawi, sayuran tinggi serat: daun
siam, la bu kuning, taoge,sari singkong, daun katuk, kapri,
buah : advokat, jeruk, mangga, keluwih, melinjo, nangka muda
papaya, sawo, jambu biji dng dan pare, buah-buahan yg
menghilangkan kulit dan biji. diawet dg garam dapaur atau
ikatan natrium dan buah -
buahan yg berserat tinggi dan
Bumbu Semua bumbu segar segar tau bergas: durian,
Garam dapur, sodanangka dan
kue, vitsin,
kering yg tdk mengandung garam kecap, magi, taoco, tomato
dapur atau ikatan natrium ketchup, petis dan bumbu yg
merangsang: cabe

13
Minuman Tea encer, sirup, susu Coklat, minuman yg mengandung
gas: coca cola, air soda

Bahan makanan yang boleh dan tidak boleh di berikan pada diet
jantung III adalah semua bahan makanan boleh diberikan kecuali
bahan makanan yang merangsang saluran pencernaan dan
mengandung gas, seperti : kol, lobak, sawi, durian, nangka, cabe dan lada.

Tabel 12. Standar Diet Anak DJ II dan DJ III


Waktu Bahan Makanan DJ II DJ III
Kebutuhan perhari (gram)
Pagi Bubur (DJ II)/ Nasi (DJ III) 150 125
Telur 50 50
Tahu 40 40
Sayur 50 50
Minyak 5 5
Snack Talam 1 porsi 1 persi
Susu panenteral 20 20
Gula pasir 15 15
Slang Bubur (DJ 11)/ Nasi (DJ 111) 150 125
Daging 50 50
Tempe 25 25
Sayur 50 50
Minyak . 7,5 5
Pepaya 125 125
Malam Bubur (DJ II)/ Nasi (DJ 111) 150 125
ayam 50 50
Tahu 40 40
Sayur 50 50
Minyak 7,5 7,5
Pisang ambon 125 125
NILAI GIZI
ENERGI Kalori 1684,1 1692
PROTEIN gram 57,1 60,5
LEMAK gram 68,9 62,2
KARBOHIDRAT gram 230 241

5. STANDAR DIET ALERGI


Alergi makanan adalah reaksi abnormal terhadap bahan asing
(alergen) yang masuk ke dalam tubuh yang terjadi setelah mengkonsumsi
bahan makanan yang mengandung alergen.
Tujuan Diet Alergi adalah memberikan makanan secukupnya tanpa
menimbulkan gejala alergi dan anak dapat tumbuh kembang secara optimal.
Syarat Diet Alergi adalah cukup energi, protein, mineral, dan Vitamin
serta tidak menggunakan bahan makanan tersangka menimbulkan alergi atau
sejenisnya.

14
Tanda - tanda Reaksi Alergi gatal dan biduren, batuk kronik, asthma/
suara nafas berbunyi, mual, muntah dan diare, mata berair, pilek tidak
sembuh - sembuh, sering mimisan
Makanan yang Harus Dihindari
1. Coklat
2. Buah — buahan (terutama yang bergetah, contoh:
melon, sawo dan rambtah)
3. Sayuran yang dimakan mentah (contoh : mentimun,
daun slada, kacang panjang)
4. Ikan laut (terutama udang, kepiting, rajingan dan
karang tiram)
5 . Ay a m
6. Kacang — kacangan (terutama kacang tanah, kacang
hijau)
7 . Te l u r
8. Susu sapi (untuk usia dibawah 2 tahun)
9. Bumbu (terutama petis dan terasi)
1 0 . B a h a n makananyang mengandung bahan pengawet

Makanan yang Diperbolehkan


1. Sumber Zat Tenaga:
Beras, jagung, singkong, ketela rambat, talas, kentang
2. Sumber Zat Pembangun:
Daging sapi. daging kambing, ikan air tawar, tahu dan tempe.

3. Sumber Zat Pengatur:


Buah : apel, alpukat . Sayur : semua jenis sayuran yang dimasak

Untuk menegakkan diagnosis dengan diet eliminasi dan diet provokasi


menurut Partana.
a. Diet eliminasi
D iet ini s ebanyak mungkin menggunakan bahan makanan
hipoalergenik, menghindari makanan yang sering menimbulkan alergi
macam makanan sesedikit mungkin.

15
I. Eliminasi bahan makanan yang dicurigai melalui anamnesis dan uji
klinik.
II. Eliminasi bahan makanan yang sering menimbulkan alergi yaitu
BSTIK (Buah, susu sapi, telur dan ayam, ikan dan
udang/ kepiting/ kerang/ cumi-cumi serta kacang-kacangan)
III.Diet minimal satu terdiri dari bahan makanan yang hipoalergenik:
beras, sapi, tahu/tempe, wortel/bayam/kentang dan bawang,
kelapa/minyak goreng, bumbu gula/garam/kecap dan pala.
IV.Diet minimal dua
Diet eliminasi berlangsung 3 (tiga) minggu.
b. Diet provokasi
Satu bahan makanan setiap hari selama 1 (satu) minggu.

6. STANDAR DIET GANGGUAN SALURAN PENCERNAAN


a. Diare
Gangguan saluran pencernaan yang sering adalah diare. Ada dua macam
diare yaitu diare akut dan kronis. Diare akut adalah diare yang terjadi pada anak
sehat tanpa gejala gizi kurang, tanda demam dan tanpa menunjukkan
gejala penyakit kronik.. Diare kronik adalah diare yang berlanjut
sampai dua minggu atau lebih dengan atau tanpa adanya kegagalan
pertumbuhan. ( RSCM dan PERSAGI, 1992).
Tujuan diet adalah memberikan makanan secukunya untuk
memenuhi kebutuhan zat gizi tanpa memberatkan kerja usus, mencegah dan
mengurangi resiko dehidrasi dan mengupayakan agar anak segera
mendapatkan makanan sesuai dengan umur dan berat badannya.
Syarat dietnya adalah pasien tidak dipuasakan, setelah rehidrasi
segera diberi makanan peroral, pemberian ASI terutama pada bayi, cukup
energi dan protein, pada kasus gizi kurang energi dan protein diberikan
tinggi, cukup cairan dan elektrolit, vitamin dan mineral, makanan tidak
merangsang saluran pencernaan.

Tabel 13. Makanan Saring Diare (MSD)

Waktu Menu Bahan Makanan Kebutuhan (gr/urt)


Pagi MSD Tepung beras 25
Daging giling 40
Tahu 30
Wortel 15

16
Snack Talam Tepung hunkwe 5
Santan 10
Guia pasir 20
Siang MSD Tepung beras 25
Daging giling 40
Tahu 30
Wortel 15
Pisang Ambon 100
Snack Talam Tepung hunkwe 5
Santan 10
Gula pasir 20
Sore MSD Tepung beras 25
Daging giling 40
Tahu 30
Wortel 15
Pisang Ambon 100
NILAI GIZI
ENERGI 1005,9 Kalori
PROTEIN 37,7 Gram
LEMAK 24 Gram
KARBOHIDRAT 165 Gram

Tabel 14. MaKanan Lunak Diare (MLD)

Waktu Menu Bahan Makanan Kebutuhan


(gr/urt)
Pagi Bubur ayam Beras 30
Santan 30
Ayam 25
Snack Talam Teoung hunkwe 5
Santan 10
Gula pasir 20
Susu panenteral Susu panenteral 30
gula pasir 23
Siang MLD Bubur 150
Daging giling 50
Tahu 40
Wortel 20
Labu siam 20
Sore MLD Bubur 150
Ayam giling 50
Tahu 40
Wortel 20
Labu siam 20
NILAI GIZI
ENERGI 1506,1 Kalori
PROTEIN 45,3 Gram
LEMAK 58,2 Gram
KARBOHIDRAT 210 Gram

b. Bedah saluran cerna


Tindakan pada bedah pada pasien anak usia dibawah 2 tahun antara
lain: perforasi tukak lambung, obstruksi usus, apendisitis dan enterokolitis

17
nekrotikans, sedangkan pada anak diatas 2 tahun antara lain: obstruksi
abdomen, peradangan, trauma, perforasi dan diluar abdomen seperti hernia
inguinalis. Berdasarkan tingkat kedaruratan tindakan bedah yang dihadapi maka
pemberian nutrisi bertujuan untuk memperbaiki keadaan umum pasien dan
memperbaiki keadaan gizi pasien, sehingga bentuk makanan sesuai dengan
keadaan pasien.
Diet pasca bedah saluran cerna (lambung, usus, saluran empedu)
pada hari pertama harus mendapatkan nutrisi parenteral, secara bertahap peroral
bentuk cair menuju lunak mudah cerna. Makanan eneteral yang diberikan

af
sebaiknyan mengandung energi dan protein tinggi, sedikit serat sehinga
mudah diserap dan tidak memberatkan fun gsi usus. memerlukan
sedikit enzim pencernaan

Tabel 15. Diet Rendah Sisa I

Waktu Bahan Makanan Kebutuhan (gr/urt)

Pagi Bubur sumsum 150


Telur ayam 50
Sari tomat 50
Gula pasir 10
Snack Talam 1 porsi
Siang Bubur sumsum 150
Daging giling 50
Tahu 40
Sari jeruk 50
Gula pasir 10
Snack Biscuit 30
Gula pasir 10
Sore Bubur sumsum 150
ayam giling 40
Tahu 40
Sari jeruk 50
Gula pasir 125
Snack Biscuit 30
Gula pasir 10
NILAI GIZI
ENERGI 1266,1 Kalori
PROTEIN 44,2 Gram
LEMAK 47,3 Gram
KARBOHIDRAT 167 Gram

Tabel 16. Diet Rendah Sisa II

Waktu Bahan Makanan Kebutuhan Sehari (gr)

Pagi Bubur 150

18
Telur 50
Tahu 40
Sayur RS 50
Minyak 5
Snack Talam 1 Porsi
Siang Bubur 150
Daging giling 50
Tahu 25
Sayur RS 50
Minyak 7,5
Pepaya 125
Snack Bubur Kac Ijo 15
Gula pasir 10
Gula kelapa 10
Malam Bubur 150
Ayam giling 50
Tahu 40
Sayur RS 50
Minyak 7,5
Pisang ambon 125
NILAI GIZI
ENERGI 1625,2 Kalori
PROTEIN 52,3 gram
LEMAK 60,7 gram
KARBOHIDRAT 229 gram

c. Konstipasi
Konstipasi adalah kesulitan atau kelambatan pasase tinja.
Untuk memperlancar proses defekasi diperlukan diet tinggi serat.
Bahan makanan sehari mengandung kurang lebih 30 — 65 gram serat
makanan sehingga diet makanan biasa ditambah kan lebih banyak sayur
dan buah buahan.

7. STANDAR DIET PADA GIZI BURUK


Status gizi buruk ditentukan dengan antropometri, bila BB/U
<60% baku median WHO-NCHS atau BB/TB-PB <70% baku median
WHO-NCHS atau < -3 SD (mungkin > -3 SD bila terdapat edema
berat/ seluruh tubuh). Tabel BB/TB-PB data diihat pada lampiran 1.
Cara menyelenggarakan terapi gizi meralui 3 fase yaitu
fase stabilisasi, fase transisi dan fase rehabilitasi. Adapun
kebutuhan zat gizi berdasarkan fasenya adalah sebagai berikut :

Tabel 17. Kebutuhan Zat gizi berdasarkan fase terapi gizi

ZAT STABILISASI TRANSISI REHABILITASI


GIZI (hari ke 1 — 2) (hari ke 3 — 7) (minggu ke 2 6)—

Energi 80-100 kkal/kgBB/hr 100-150 kkal/kgBB/hr 150-220 kkal/kgBB/hr

19
Protein 1-1,5 gr/kgBB/hr 2-3 gr/kgBB/hr 3-4 gr/kgBB/hr

Cairan 130 ml/kgBB/hr atau 150 ml/kgBB/hr 150-200 ml/kgBB/hr

100 ml/kgBB/hr bila

Ada edema berat

ReSoMal : dosisnya 5 - 10 ml x kgBB/ pemberian, F-75 dosisnya


menurut BB Tabel petunjuk pemberian F-75 pd lampiran 3 & F-100 pada
lampiran 4. Bila sudah rehidrasi,

 Diare (-) : ReSoMal dihentikan


 Diare (+) : setiap diare berikan ReSoMal
 Anak < 2 th : 50 — 100 ml/ setiap diare
 Anak 2 th : 100 — 200 ml/ setiap diare
Bila masih menetek, berikan ASI diantara F-75. F-100 diberikan pada fase
transisi. Makanan fase stabilisasi harus hipoosmolar, rendah laktosa
dan rendah serat. Makanan padat diberikan pada fase rehabilitasi
dan berdasarkan berat badan, yaitu BB < 7 kg diberi makanan bayi, BB ≥
7 kg diberi makanan usia anak.

Tabel 18. Standar Formula WHO (Untuk gizi buruk tanpa diare)

BAHAN JENIS FORMULA CARA MEMBUAT


MAKANAN F - 75 F - 100 RESOMAL
Tep susu skim (gr) 25 85 - 1 sachet serbuk mineral
mix dilarutkan dalam 20
Gula pasir (gr) 100 50 25 ml/2 sdm air matang akan
Minyak sayur (gr 30 60 menghasilkan 20 ml
Oralit (Sachet) - - 2,5 larutan mineral mix
Larutan minerai 20 20 20 Campurkan semua
mix (ml) bahan ditambah air
Air matang s/d 1 liter atau 1000 ml hangat hingga homogen
bisa langsung
diminum/dimasak dahulu
slm 4 menit bagi anak diare
persisten / dysentri
NILAI GIZI

Energi (kalori) 715,5 1011,7 91

9,2 30,86 0
Protein (gr)
29,65 59,65 0
Lemak (gr)
Karbohidrat (gr) 107 91,2 23,5

20
Tabel 19. Standar Modifikasi Formula WHO
BAHAN MAKANAN JENIS FORMULA
MOD I F-75 MOD IIF-75 MOD F- 100
Tep susu skim (gr) 25 -
-

Susu full cream (gr) 110


- -

Gula pasir (gr) 70 70 50


Minyak sayur (gr 27 17 30
Tepung beras (gr) 35 35 -

Larutan mineral mix 20 20 20


(ml)
Air matang s/d 1 liter atau 1000 ml
NILAI GIZI
Energi (kalori) 707,6 708,25 1002,9
Protein (gr) 11,62 11,23 27,36
Lemak (gr) 26,89 27,34 62,4
Karbohidrat (gr) 106 106,47 86,8

Keterangan Modifikasi Formula WHO

 Semua bahan Modifikasi I dan II Formula WHO - 75


dicampur, diaduk sedikit demi sedikit sampai homogen
hingga volume 1000 ml dan didihkan sambil diaduk selama 5
— 7 menit.

 Modifikasi I Formula WHO — 75 untuk diare persisten dan


dysentri.

 Semua bahan Modifikasi I dan II Formula WHO — 100 dicampur


ditambah dengan air hangat diaduk hingga homogen bisa
langsung diminum/ dimasak dulu selama 4 menit.

8. STANDAR DIET DIABETES MELLITUS


Prinsip therapy Diabetes Mellitus pada anak adalah adanya
keseimbangan antara diet, aktivitas fisik, dan jumlah insulin yang
disuntikan. Untuk mencapainya diperlukan syarat-syarat sebagai berikut :
a). Bila BB dan aktivitas normal, maka kebutuhan energi sampai anak
umur 12 tahun adalah

1000 K kal + [ umur ( tahun ) X 100 K kal ]

21
b).Hidrat arang 60 — 7 0 %
c).Protein 15 — 20%
d). Lemak 20 — 25%, diutamakan penggunaan lemak tidak jenuh
ganda
e ) . C u k u p Vi t a m i n d a n M i n e r a l
f).Cukup serat, untuk memberi rasa kenyang

Tabel 17. Standar Diet DM

Waktu Bahan Satuan Kebutuhan sehari


Makan Makanan DM I DM II DM III DM IV DM V DM VI
Nasi Gr 100 150 150 150 200 200
Daging Gr 50 50 50 50 50 50
Pagi Tempe Gr - 25 25 50
Sayuran A Gr 100 100 100 100 100 100
Minyak Gr 5 5 5 5 5 5
Pukul. 10.00 Bh. (Pisang) Gr 25 25 25 25 25 25
WIB Susu skim Gr 10 10 10 10 10 10
Nasi Gr 150 150 200 225 250 250
Daging Gr 50 50 50 50 50 75
Siang Tempe Gr 25 25 25 50 50 50
Sayuran A Gr 100 100 100 100 100 100
Sayuran B Gr 50 50 50 50 50 50
Minyak Gr 5 5 5 10 10 10
Pukul 16.00 Bh (Pisang) Gr 50 50 50 50 50 50
WIB Susu skim Gr - 10 10 10 10 10
Nasi Gr 150 150 200 200 200 250
Daging Gr 50 50 50 50 50 50
Sore Tempe Gr - 25 25 25 25 50
Sayuran A Gr 100 100 100 100 100 100
Sayuran B Gr: 50 50 50 50 50 50
Minyak Gr 5 5 5 5 5 5
Pukul 21.00 Bh (Pisang) Gr 25 25 25 25 25 50
WIB Susu skim Gr 10 10 10 10 20 20
Energi KaI 1500 1700 1900 2100 2300 2500
Nilai Gizi Protein Gr 60 65 70 80 85 100
Lemak Gr 45 50 50 55 60 70
HA Gr 220 250 290 315 350 370

9. STANDAR DIET PEMERIKSAAN


Diet ini diberikan sebagai persiapan untuk suatu pemeriksaan yang
bertujuan agar hasil pemeriksaan tidak di kaburkan oleh pengaruh makanan
Macam Diet dan Indikasi Pemberian
a. Diet Pemeriksaan Penjernihan Urea
 Diet ini diberikan untuk memeriksa kemampuan glomeruli g
menjaring ureum.
 Pada pemeriksaan ini, kadar ureum darah dan urine dihitung

22
 Dua hari sebelum pemeriksaan, pasien diberi diet Rendah Prc (1gr/kg
BB).

23

Anda mungkin juga menyukai