PENDAHULUAN
Masalah yang sering dihadapi pada anak sakit adalah masalah kesulitan
makan, dimana anak tampak kehilangan nafsu makannya, dan makan merupakan
suatu hal yang berat baginya, apalagi bila ada tanda-tanda peningkatan suhu.
Untuk mengusahakan agar anak bisa tumbuh dan berkembang secara optimal,
peru dijaga keseimbangan gizinya dengan memberikan cukup kalori, protein,
lemak, mineral, dan vitamin yang bisa diterima oleh penderita secara psikologis.
Kehilangan nitrogen membutuhkan pengganti berupa kalori yang cukup sehingga
berat badan penderita bias dipertahankan dan dicegah kemungkinan kekurangan
gizi. Bila keadaan penderita memunpkinkan, secepatnya harus segera kembali ke
makanan biasa.
Dalam mengatur diit anak sakit tersebut ada beberapa hal yang perlu
diperhatikan, yaitu:
1. Jumlah makanan
2. Macam dan sususnan makanan
3. Bentuk makanan
4. Cara pemberian makanan
BAB II
1
STANDAR MAKANAN RUMAH SAKIT
2
Makanan biasa mengandung 1100-2500 kkal, protein, lemak, karbohidrat
sesuai dengan kebutuhan gizi anak, adapun standar makanan biasa 1100 — 2'
kslori dapat dilihat pada tabel 2 sebagai berikut :
3
Tabel 3. Standar Diet Anak Makanan Lunak
Adapun standar makanan biasa 1100 — 2100 kalori dapat dilihat pada tabel 4
sebagai berikut :
4
3. STANDAR DIET MAKANAN SARING (MS)
5
4. STANDAR DIET MAKANAN CAIR (MC)
Adapun standar makanan cair dapat dilihat pada tabel 6 sebagai berikut :
Tabel 6 standar Diet Makanan Cair
MC I MC II
Waktu Bahan Makanan
Kebutuhan (gram/ urt)
Pagi Susu Panenteral 30
Gula pasir 20 20
Tepung maezena 2,5
Telur ayam 25
Margarin 2,5
Tepung susu skim 20
Tepung susu full cream 15
6
Cairan 200
Snack Tepung susu skim 20
Tepung susu full cream 25
Gula pasir 20 15
Cairan 200 200
Siang Tepung maezena 2,5
Tepung beras 2,5
Telur ayam 25
Margarin 2,5
Tepung susu skim 20
Tepung susu full cream 20 15
Gula pasir 20 20
Sari jeruk 50
Cairan 200 200
Snack Kac ijo 10 10
Gula pasir 20 15
Cairan 200 200
Sore Tepurg maezena 2,5
Tepung beras 2,5
Telur ayam 25
Margarin 2,5
Tepung susu skim 20
Tepung -usu full cream 20 15
Gula pasir 20 20
Cairan 200 200
Snack Tepung susu skim 20
Tepung susu full cream 25
Gula pasir 20 15
Cairan 200 200
NILAI GIZI
ENERGI kalori 1030,3 1231
PROTEIN gram 26,6 59
LEMAK Gram 29 20
KARBOHIDRAT gram 171 149
BAB III
STANDAR MAKANAN KHUSUS
7
1. STANDAR DIET TINGGI ENERGI TINGGI PROTEIN (TETP)
Diit TETP (Tinggi Energi Tinggi Protein) adalah diit yang
mengandung energi dan protein lebih tinggi dibanding makanan biasanya Diit
ini diberikan bila pasien telah mempunyai cukup nafsu makan dan dapat
menerima makanan lengkap.
Tujuan pemberian diit TETP adalah : memberikan makanan lebih
banyak dari pada keadaan biasa untuk memenuhi kebutuhan energi dan
protein yang meningkat, mencegah dan mengurangi kerusakan jaringan tubuh
dan menambah berat badan hingga mencapai berat badan normal
Pemberian diit TETP dilakukan pada keadaan : gizi kurang dan gizi
buruk, anemia gizi, persiapan operasi untuk mencapai gizi seimbang dan
pasca operasi bila pasien telah dapat menerimanya, luka bakar, baru sembuh
dari penyakit dengan panas tinggi dan penyakit kronik
Tabel 6 Standar Diet Anak Makanan TETP
Waktu Bahan Makanan TETP I TETP II
Kebutuhan per hari (gram/ urt)
Pagi Nasi 125 175
Telur ayam 50 50
Tempe 25 25
Sayuran 50 50
Minyak 5 5
Snack Talam 1 porsi 1 porsi
Tepung susu 20 20
Gula pasir 20 20
Slang Nasi 125 175
Telur ayam 25 30
Daging 50 50
Tahu 40 40
Sayur 50 50
Mlnyak 5 5
Pepaya 125 125
Snack Kacang ijo 15 15
Gula kelapa 10 10
Gula pasir 10 10
Sore Nasi 125 175
Ayam 50 50
Telu'i ayam 25 30
Tempe 25 25
Sayur 50 50
Minyak 5 5
Pisang ambon 125 125
NILAI GIZI
Energi 1836,5 2075,8
Protein 69,8 75,2
Lemak 60,2 62,7
Karbohidrat 260 307
2. STANDAR DIET ENERGI RENDAH ( DER)
Diet Rendah Energi adalah diet yang kandungan energinya di bawah
kebutuhan, normal, cukup vitamin, serta banyak mengandung serat yang
8
bermanfaat dalam proses penurunan berat badan. Diet ini membatasi
makanan padat energi, seperti kue-kue yang banyak mengandung karbohidrat
sederhana dan lemak, serta goreng-gorengan.
Diet Rendah Energi pada anak berguna untuk anak yang
menderita gizi lebih dengan prinsip mengkonsumsi energi yang lebih
rendah dari pada keluaran (output). Pendekatan harus dilakukan
melalui pengurangan konsumsi makanan dan peningkatan aktivitas fisik.
Tu j u a n D i i t R e n d a h E n e rg i a d a l a h u n t u k : m e n c a p a i
d a n mempertahankan status gizi sesuai dengan umur, gender, dan
kebutuha fisik, mencapai berat badan normal, mengurangi asupan energi,
sehingg tercapai penurunan berat badan sebanyak ½ - 1 kg/minggu.
Pastikan bahwa yang berkurang adalah sel lemak dengan mengukur tebal
lemak lipatan kulit dan lingkar pinggang.
Prinsip dietnya adalah rendah energi dan seimbang, protein
normal atau sedikit di atas normal, cukup mineral dan vitamin, kadar serat
tinggi,dan pemberian makanan paling kurang dibagi menjadi 3 x sehari.
Menurut keadaan pasien dapat diberikan salah satu dari dua
macam Diet Rendah Energi, yaitu :
1. Diet Rendah Energi I (1000 kkal)
2. Diet Rendah Energi II (1500 kkal)
Diet Rendah Energi diberikan sesuai dengan kemampuan pasien dan dap
diberikan secara bertahap.
Tabel 7. Standar Diet Energi Rendah (DER)
9
NILAI GIZI
Energi 1028,7 1515,6
Protein 39,5 54,6
Lemak 30,2 43,2
Karbohidrat 158 236
10
Minyak 2,5 5 5
Pepaya 50 50 100
Talam - 1 porsi 1 porsi
Sirup - 30 30
NILAI GIZI
ENERGI Kalori 1068,5 1553,6 1774,8
PROTEIN Gram 13,1 16,5 20,6
LEMAK Gram 24,7 37,1 42,9
KARBOHIDRAT Gram 211 310 355
11
Tujuan diet ini adalah memberikan makanan secukupnya agar anak
dapat tumbuh dan berkembang secara normal tanpa memberatkan pekerjaan
jantung, mengurangi atau mencegah retensi garam/air dalam jaringan tubuh
dan menurunkan tekanan darah bila terdapat hipertensi, dan menyiapkan
pasien dengan kelainan jantung bawaan agar berada dalam keadaan kondisi
baik untuk tindakan operasi.
Macam Diet Jantung dibangi menjadi tiga
1. Diet Jantung I Tanpa Garam
Indikasi: gagal jantung
Protein: 1-2 g/kgBB
Natrium (untuk anak): 400 mg/hr
Bentuk: cair
Bahan makanan sehari (terlampir)
2. Diet Jantung II Rendah Garam
Indikasi: kemampuan jantung menurun
Protein: 3-4 g/kgBB
Natrium (untuk anak): 600-800 mg/hr (1-1,5 g garam/hr)
Bentuk: luntak
Bahan makanan sehari (terlampir)
3. Diet Jantung III
Indikasi: kemampuan jantung normal (demam rematik dan
penyakit jantung rematik)
Protein: 3-4 g/kgBB
Natrium (untuk anak): 600-800 mg/hr (1-1,5 g garam/hr)
Bentuk: biasa
Tabel 10. Standar Diet Anak Diet Jantung I (DJ I)
Waktu Menu Bahan Makanan Kebutuhan (gr/urt)
12
cairan 100
Sore MC DJ I Te p u n g s u s u 7,5
Tepung maezena 2,5
Telur ayam 15
Gula pasir 30
Minyak kelapa 2,5
Cairan 200
Snack Susu Susu panenteral 30
Gula pasir 25
NILAI GIZI
ENERGI 1155,5 Kalori
PROTEIN 18,7 Gram
LEMAK 31,4 Gram
KARBOHIDRAT 20 Gram
Bahan makanan yang boleh dan tidak boleh diberikan pada diet jantung II.
Tabel 11. Bahan Makanan yang boleh dan tidak boleh diberikan
GoI bhn Mknan yg boleh diberikan Mknan yg boleh diberikan
makanan
Sumber Beras dibubur, ditim, kentang direbus, Roti, biscuit dan kue yg dioleh
zat tenaga tep. b e r a s , t e p . m a e z e n a , dng garam dapur atau soda,
hunkwe, havemut dibubur, minyak nasi goreng, beras
untuk menumis, santan encer ketan,mi,jagung,cantel,ubi,
singkong,minyak atau mentega
utk menggoreng
Sumber zat Daging sapi, ayam, ikan, tahu, Otak, ginjal, lidah, sarden,
pembangun tempe direbus, dikukus, abon,ikan asin, kornet, ebi, telor asin,
d i t i m , dipanggang,telur telur pindang, keju, ikan berlemak,
didadar atau ceplok air, kac hijau ikan banyak duri, keju kac. tanah
dan lauk pauk digoreng
13
Minuman Tea encer, sirup, susu Coklat, minuman yg mengandung
gas: coca cola, air soda
Bahan makanan yang boleh dan tidak boleh di berikan pada diet
jantung III adalah semua bahan makanan boleh diberikan kecuali
bahan makanan yang merangsang saluran pencernaan dan
mengandung gas, seperti : kol, lobak, sawi, durian, nangka, cabe dan lada.
14
Tanda - tanda Reaksi Alergi gatal dan biduren, batuk kronik, asthma/
suara nafas berbunyi, mual, muntah dan diare, mata berair, pilek tidak
sembuh - sembuh, sering mimisan
Makanan yang Harus Dihindari
1. Coklat
2. Buah — buahan (terutama yang bergetah, contoh:
melon, sawo dan rambtah)
3. Sayuran yang dimakan mentah (contoh : mentimun,
daun slada, kacang panjang)
4. Ikan laut (terutama udang, kepiting, rajingan dan
karang tiram)
5 . Ay a m
6. Kacang — kacangan (terutama kacang tanah, kacang
hijau)
7 . Te l u r
8. Susu sapi (untuk usia dibawah 2 tahun)
9. Bumbu (terutama petis dan terasi)
1 0 . B a h a n makananyang mengandung bahan pengawet
15
I. Eliminasi bahan makanan yang dicurigai melalui anamnesis dan uji
klinik.
II. Eliminasi bahan makanan yang sering menimbulkan alergi yaitu
BSTIK (Buah, susu sapi, telur dan ayam, ikan dan
udang/ kepiting/ kerang/ cumi-cumi serta kacang-kacangan)
III.Diet minimal satu terdiri dari bahan makanan yang hipoalergenik:
beras, sapi, tahu/tempe, wortel/bayam/kentang dan bawang,
kelapa/minyak goreng, bumbu gula/garam/kecap dan pala.
IV.Diet minimal dua
Diet eliminasi berlangsung 3 (tiga) minggu.
b. Diet provokasi
Satu bahan makanan setiap hari selama 1 (satu) minggu.
16
Snack Talam Tepung hunkwe 5
Santan 10
Guia pasir 20
Siang MSD Tepung beras 25
Daging giling 40
Tahu 30
Wortel 15
Pisang Ambon 100
Snack Talam Tepung hunkwe 5
Santan 10
Gula pasir 20
Sore MSD Tepung beras 25
Daging giling 40
Tahu 30
Wortel 15
Pisang Ambon 100
NILAI GIZI
ENERGI 1005,9 Kalori
PROTEIN 37,7 Gram
LEMAK 24 Gram
KARBOHIDRAT 165 Gram
17
nekrotikans, sedangkan pada anak diatas 2 tahun antara lain: obstruksi
abdomen, peradangan, trauma, perforasi dan diluar abdomen seperti hernia
inguinalis. Berdasarkan tingkat kedaruratan tindakan bedah yang dihadapi maka
pemberian nutrisi bertujuan untuk memperbaiki keadaan umum pasien dan
memperbaiki keadaan gizi pasien, sehingga bentuk makanan sesuai dengan
keadaan pasien.
Diet pasca bedah saluran cerna (lambung, usus, saluran empedu)
pada hari pertama harus mendapatkan nutrisi parenteral, secara bertahap peroral
bentuk cair menuju lunak mudah cerna. Makanan eneteral yang diberikan
af
sebaiknyan mengandung energi dan protein tinggi, sedikit serat sehinga
mudah diserap dan tidak memberatkan fun gsi usus. memerlukan
sedikit enzim pencernaan
18
Telur 50
Tahu 40
Sayur RS 50
Minyak 5
Snack Talam 1 Porsi
Siang Bubur 150
Daging giling 50
Tahu 25
Sayur RS 50
Minyak 7,5
Pepaya 125
Snack Bubur Kac Ijo 15
Gula pasir 10
Gula kelapa 10
Malam Bubur 150
Ayam giling 50
Tahu 40
Sayur RS 50
Minyak 7,5
Pisang ambon 125
NILAI GIZI
ENERGI 1625,2 Kalori
PROTEIN 52,3 gram
LEMAK 60,7 gram
KARBOHIDRAT 229 gram
c. Konstipasi
Konstipasi adalah kesulitan atau kelambatan pasase tinja.
Untuk memperlancar proses defekasi diperlukan diet tinggi serat.
Bahan makanan sehari mengandung kurang lebih 30 — 65 gram serat
makanan sehingga diet makanan biasa ditambah kan lebih banyak sayur
dan buah buahan.
19
Protein 1-1,5 gr/kgBB/hr 2-3 gr/kgBB/hr 3-4 gr/kgBB/hr
Tabel 18. Standar Formula WHO (Untuk gizi buruk tanpa diare)
9,2 30,86 0
Protein (gr)
29,65 59,65 0
Lemak (gr)
Karbohidrat (gr) 107 91,2 23,5
20
Tabel 19. Standar Modifikasi Formula WHO
BAHAN MAKANAN JENIS FORMULA
MOD I F-75 MOD IIF-75 MOD F- 100
Tep susu skim (gr) 25 -
-
21
b).Hidrat arang 60 — 7 0 %
c).Protein 15 — 20%
d). Lemak 20 — 25%, diutamakan penggunaan lemak tidak jenuh
ganda
e ) . C u k u p Vi t a m i n d a n M i n e r a l
f).Cukup serat, untuk memberi rasa kenyang
22
Dua hari sebelum pemeriksaan, pasien diberi diet Rendah Prc (1gr/kg
BB).
23