Anda di halaman 1dari 11

PROSESI BATAGAK PANGULU DATUAK BOSA

PUCUAK ADAIK BOSA NAN SAMBILAN


KECAMATAN LUBUK SIKAPING

Oleh

1. Yovi Lailatul Qadri (Ketua)


Email : lailatul.yovi@gmail.com

2. Rahmatika Dwi Putri Jori (Anggota)


Email : rahmatika.dwi2602@gmail.com

SMA Negeri 1 Lubuk Sikaping


Jalan Prof. M. Yamin, S.H. No. 02 Lubuk Sikaping
Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat
Nomor Telepon: (0753) 20017

A. Latar Belakang

Minangkabau merupakan daerah yang kaya akan budaya. Kekayaan budaya yang
dimiliki Minangkabau menjadikan daerah Minangkabau sebagai salah satu dari dua kebudayaan
besar di Nusantara yang sangat menonjol dan berpengaruh serta memiliki keunikan yang tidak
dimiliki oleh daerah lain. Minangkabau menganut sistem matrilineal baik dalam hal pernikahan,
persukuan, warisan, dan sebagainya.

Lubuk Sikaping adalah salah satu kota kecil yang merupakan ibu kota Kabupaten
Pasaman berada di ujung Provinsi Sumatera Barat yang berbatasan langsung dengan Provinsi
Sumatera Utara. Lubuk Sikaping memiliki beragam budaya, mulai dari bahasa, makanan, dan
tradisi. Salah satunya adalah Prosesi Batagak Pangulu.

Menurut peneliti batagak panghulu berarti meresmikan seorang datuk menjadi Pangulu.
Dalam adat Minangkabau peresmian atau pengangkatan seorang pangulu tidak dapat dilakukan
oleh keluarga yang bersangkutan saja, bahkan keseluruhan suku yang ada di dalam satu
kesatuan adat berupa Kerapatan Adat Nagari (KAN) ikut serta dalam pelaksanaanya.
Peresmian dan pelaksanaanya haruslah berpedoman dalam petitih adat Minang Maangkek Rajo
sakato Alam - Maangkek Panghulu sakato Kaum

Pada abad ke-14 masyarakat di Lubuk Sikaping menganut ajaran agama Hindu, namun
setelah agama Islam masuk masyarakat Lubuk Sikaping mulai memeluk agama Islam. Oleh
karena itu dibentuk Bosa Nan sambilan, yaitu 4 pangulu dari sarak dan 5 pangulu dari adat.
Empat pangulu dari sarak di utus ke Aceh untuk belajar agama Islam, setelah selesai menuntut
ilmu, satu persatu pangulu sarak kembali ke Lubuk Sikaping. Pangulu yang pulang pertama kali
adalah Rajo Katib, disusul oleh Kari Ibrahim dari Nagari Jambak, Kari Ibrahim dari Nagari
Tanjuang Beringin, terakhir adalah Pakiah Majolelo. Lima pangulu dari adat tetap berada di
Lubuk sikaping, lima pangulu tersebut adalah Dt. Bosa, Dt. Majoindo, Dt. Sinaro, Dt. Majo
Batuah, dan Dt. Sati.
Bosa Nan Sambilan dipimpin oleh Dt. Bosa sebagai pucuak adat dan pemegang tongkat
kebesaran. Dt. Bosa berkedudukan di Nagari Jambak karena Nagari Jambak merupakan
kenagarian tertua di Kecamatan Lubuk Sikaping.

Di Nagari Jambak, Kecamatan Lubuk Sikaping terdapat sebuah tradisi pengangkatan


pangulu yang dinamakan dengan “Batagak Pangulu Datuak Bosa Pucuak Adaik Bosa Nan
Sambilan” pergantian Datuak Bosa Pucuak Adaik Bosa Nan Sambilan dapat terjadi karena
datuak bosa yang sebelumnya meninggal dunia atau yang disebut dengan mati batungkek budi,
takuruang dibiliak dalam, tapanjek rambai masak dan arang tacoreng pado kaniang

Seiring perkembangan zaman, masyarakat perlahan-lahan mulai meninggalkan


kebudayaan yang dimiliki. Jika hal ini dibiarkan dikhawatirkan budaya yang ada akan hilang
dan mati. Oleh karena itu penulis membuat Prosesi Batagak Pangulu Datuak Bosa Pucuak
Adaik Bosa Nan Sambilan agar nilai nilai budaya yang ada pada Prosesi Batagak Pangulu
Datuak Bosa Pucuak Adaik Bosa Nan Sambilan dapat terus diwariskan kepada seluruh garis
keturunannya, sehingga menjadi suatu tradisi kebudayaan di Lubuk Sikaping, dan apabila
Prosesi Batagak Pangulu Datuak Bosa Pucuak Adaik Bosa Nan Sambilan dilakukan kembali
pada generasi berikunya, tentunya akan ada pedoman untuk melaksanakan kegiatan tersebut.

B. Rumusan Masalah
Penelitian memfokuskan kepada “Tradisi Batagak Pangulu” di Kecamatan Lubuk
Sikaping khususnya di Kenagarian Jambak . Pokok persoalan “Bagaimana Prosesi Upacara
Batagak Pangulu Datuak Bosa Pucuak Adaik Bosa Nan Sambilan?”
Mengacu pada pokok persoalan pokok tersebut,rumusan masalah penelitian ini
sebagai berikut
a) Bagaimana tahapan dan tata cara pelaksaaan Batagak Pangulu Pucuak Adaik Bosa Nan
Sambilan ?
b) Bagaimana sistem pergiliran pengangkatan Pangulu Pucuak Adaik Bosa Nan Sambilan ?
c) Bagaimana presepsi anak-kemenakan terhadap Prosesi Batagak Pangulu Pucuak Adaik Bosa
Nan Sambilan ?
d) Apa peran unsur pemerintah dalam pelaksaaan Batagak Pangulu Pucuak Adaik Bosa Nan
Sambilan ?

C. Tujuan Penelitian
Secara umum peneitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan Prosesi Batagak Pangulu
Datuak Bosa Pucuak Adaik Bosa Nan Sambilan. Secara khusus, tujuan penelitian ini adalah
sebagai berikut.
1) Mendeskripsikan tahapan prosesi dan tata cara pelaksanaannya dalam Prosesi Batagak
Pangulu Datuak Bosa Pucuak Adaik Bosa Nan Sambilan.
2) Mendeskripsikan sistem pergiliran pengangkatan Pangulu Pucuak Adaik Bosa Nan Sambilan
3) Mendeskripsikan persepsi anak-kemenakan terhadap Prosesi Batagak Pangulu Datuak Bosa
Pucuak Adaik Bosa Nan Sambilan.
4) Mendeskripsikan peranan unsur pemerintahan dalam Prosesi Batagak Pangulu Datuak Bosa
Pucuak Adaik Bosa Nan Sambilan.
D. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini sebagai berikut.
1) Agar masyarakat Lubuk Sikaping lebih mengenal bagaimana Prosesi Batagak Pangulu Datuak
Bosa Pucuak Adaik Bosa Nan Sambilan.
2) Sebagai referensi tertulis tentang Prosesi Batagak Pangulu Datuak Bosa Pucuak Adaik Bosa
Nan Sambilan di Kecamatan Lubuk Sikaping.
3) Terlestarikannya nilai nilai budaya dalam Prosesi Batagak Pangulu Datuak Bosa Pucuak
Adaik Bosa Nan Sambilan di Lubuk Sikaping.

E. Metode Penelitian
1. Jenis penelitian
Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif-deskriptif. Penelitian kualitatif
deskriptif merupakan metode untuk menyelidiki obyek yang tidak dapat diukur dengan
angka-angka ataupun ukuran lain yang bersifat eksak. Penelitian kualitatif juga bisa diartikan
sebagai riset yang bersifat deskriptif dan cenderung menggunakan analisis dengan
pendekatan induktif

2. Data dan teknik pengumpulan

Data yang diperoleh berasal dari data primer dan data sekunder. Data primer
diperoleh dari hasil wawancara secara langsung dengan tokoh adat, masyarakat, niniak
mamak di Nagari Jambak. Data sekunder diperoleh dari buku dan media internet.

Teknik pengumpulan data


1. Wawancara langsung
Dalam pengumpulan data, penulis menggunakan metode wawancara untuk memperoleh
data dari narasumber yang berkaitan dengan prosesi batagak pangulu datuak bosa pucuak
adaik bosa nan sambilan, sehingga dapat diperoleh data yang valid dan rasional untuk
mendukung penelitian ini.
Adapun narasumber yang penulis wawancara adalah sebagai berikut:
a. Dt Afrizal sebagai Dt Bosa
b. Dt Sinaro
2. Studi dokumentasi
Studi dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data dengan mengumpulkan dan
menggali informasi dari video dan gambar Prosesi Batagak Pangulu Datuak Bosa Pucuak
Adaik Bosa Nan Sambilan yang telah lalu.

3. Lokasi dan waktu


Tempat penelitian berada di Nagari Jambak, Kecamatan Lubuk Sikaping, Kabupaten
Pasaman, Provinsi sumatera Barat. Tempat ini dipilih karena merupakan tempat
penyelengaaraan Prosesi Batagak Pangulu Datuak Bosa Pucuak Adaik Bosa Nan Sambilan
dan tempatnya yang dekat dengan tempat tinggal penulis sehingga dapat dilaksanakan secara
optimal
Waktu penelitian akan kami lakukan selama 28 hari mulai dari tanggal 29 April 2018
sampai tanggal 26 Mei 2018. Hal ini dilakukan untuk memperoleh data yang dibutuhkan
sebagai bahan penelitian yang dilaksanakan penulis.
Tabel.1

N Jadwal Bulan
o kegiatan Maret April Mei Juni Juli Agustus
Septemb Oktob
o er er
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3
Penyusunan
proposal
penelitian
Pengiriman
proposal
opsi
Menunggu
pengumuma
n
Pembinaan
penelitian
dan
penulisan
laporan
hasil
penelitian
Penggugaha
n abstrak,
laporan
hasil
penelitian,
logbook,
dan video
profil
penelitian

Menunggu
penilaian
hasil
laporan
Final opsi

4. Instrumen penelitian
Instrumen penelitian meliputi peneliti sendiri, daftar pertanyaan wawancara, surat, alat
pengetikan, dan catatan harian

5. Teknik analisis data


a. Reduksi data
Teknik analisa data dilakukan dengan cara pemilihan, pemusatan perhatian pada
penyederhanaan, pengabstrakan, dan transformasi dari data “kasar” yang muncul dari
catatan-catatan tertulis pada penelitian.
b. Penyajian data
Teknik analisa data dengan pembuatan laporan hasil penelitian yang telah dilakukan agar
dapat dipahami dan dianalisa.
c. Penarikan kesimpulan
Penarikan kesimpulan merupakan pengambilan bagian akhir dan inti sari dari penelitian
yang telah dilakukan

F. Hasil dan Pembahasan

1) Tahapan Prosesi dan Tata Cara Pelaksanaannya


Prosesi Batagak Pangulu Datuak Bosa Pucuak Adaik Bosa Nan Sambilan di Kecamatan
Lubuk Sikaping terdiri atas lima tahapan. Kelima tahapan tersebut adalah: (1) acara persiapan,
(2) acara penyembelihan kerbau, (3) acara masak-memasak, (4) acara pagelaran kesenian anak
nagari, dan (5) acara puncak.
Tata cara pelaksanaan per tahapan prosesi sebagai berikut.
1. Acara persiapan
Acara persiapan dilakukan dalam bentuk: mufakat, sidang bosa nan sambilan, dan
mufakat seluruh kepala waris.
a. Mufakat
Acara persiapan diawali dengan mengadakan mufakat. Ada tiga bentuk mufakat,
yakni mufakat seluruh pewaris, mufakat kampung, dan mufakat se-nagari.
1) Mufakat seluruh pewaris
Seluruh pewaris datuak bosa dari suku Jambak terlebih dulu mengadakan mufakat
untuk menyepakati siapa pewaris yang pantas dan memenuhi persyaratan untuk
dilewakan sebagai Datuak Bosa. Dalam hal ini, pertimbangan utama adalah kesesuaian
garis keturunan. Dalam istilah adat hal ini disebut dengan petitih sasuai alua jo patuik.
Mufakat seluruh pewaris inijuga disebut mufakat kaum. Pada mufakat seluruh pewaris
ini disepakati bahwa Afrizal dipandang cocok dan pantas untuk memangku gelar
Datuak Bosa Pucuak Adaik Bosa Nan Sambilan.

2) Mufakat kampung
Mufakat kampung adalah pengambilan kesepakatan dalam bakorong-bakampuang,
termasuk yang bukan pewaris dalam garis keturunan. Pada mufakat kampung ini
dinyatakan nama pewaris yang akan memangku gelar Datuak Bosa dan akan
diresmikan dengan mengadakan prosesi batagak pangulu. Pada mufakat ini dinyatakan
bahwa Afrizal akan dilewakan memangku gelar Datuak Bosa dan akan diresmikan
dengan mengadakan Prosesi Batagak Pangulu Datuak Bosa Pucuak Adaik Bosa Nan
Sambilan.

3) Mufakat se-nagari
Mufakat se-nagari bertujuan untuk membulatkan tekad sarek nan sapikua, ringan nan
sajinjiang (berat sama dipikulu, ringan sama dijinjing) untuk mengadakan prosesi
batagak Pangulu Datuak Bosa Pucuak. Pada mufakat ini dibagi tugas dan tanggung
jawab masing-masing pihak sesuai dengan kewenangannya.

Dengan adanya bentuk-bentuk mufakat tersebut dapat disimpulkan bahwa dalam Adaik
Bosa Nan Sambilan, baru berdirinya seorang pangulu adalah apabila sudah adanya
kesepakatan pewaris (kesepakatan kaum), kesepakatan kampung, dan kesepakatan se-
nagari.

b. Sidang bosa sambilan Lubuk Sikaping


Bosa sambilan Lubuk Sikaping adalah sebagai berikut.
1) Afrizal Datuak Bosa Pucuak Adaik
2) Taslim Datuak Rangkayo Bosa (kunci nan batimbum)
3) Adi Riswanto Datuak Mangkuto (suluah bendang)
4) Nan Bagadiang ( tuo adaik)
5) Y. Kari Ibrahim (pucuak syarak)
6) Asmiral Imam Bosa (mamak syarak)
7) S. Khatib Nan Sabatang (mamak syarak)
8) Syawal Majo Datuak (tuo syarak)
9) Y. A. Bilal Majo Datuak (mamak syarak)
Yang menjadi Bosa Sambilan Lubuk Sikaping adalah sebagai berikut

1) Afrizal Datuak Bosa (Pucuak Adaik)


Afrizal Datuak Bosa adalah Pucuak Adaik Nagari Jambak dan Pucuak Adaik Lubuk
Sikaping
2) Datuak Sinaro (suluah bendang)
Datuak Sinaro sebagai Pucuak Adaik Tanjuang Beringin
3) Datuak Majo Batuah
Datuak Majo Batuah sebagai Pucuak Adaik Durian Tinggi
4) Datuak Majo Indo (urek tenggang)
Datuak Majo Indo sebagai Pucuak Adaik Nagari Pauah
5) Datuak Sati
Datauk Sati sebagai Pucuak Adaik Nagari Aia Manggih
6) Kari Ibrahim Jambak (maamak syarak)
7) Kari Ibrahim Tanjuang Beringin (mamak syarak)
8) Pakiah Majo Lelo (mamak syarak Durian Tinggi)
9) Rajo Khatib (mamak syarak Pauah dan Aia Manggih)

c. Mufakat seluruh kepala waris se nagari jambak dan bosa sambilan beserta anak
kemenakan untuk merumuskan atau pembentukan panitia.

2. Acara penyembelihan kerbau


Setelah semua sepakat dan seksi dana telah mengumpulkan dana, maka dibelilah
kerbau untuk prosesi batagak Pangulu Datuak Bosa Pucuak Adaik Bosa Nan Sambilan.
Persyaratan kerbau yang akan disembelih untuk prosesi adalah: berkelamin jantan, berbadan
besar, cukup umur, dan mempunyai tanduk yang panjang.
Sebelum kerbau tersebut disembelih, kerbau tersebut dimandikan terlebih dahulu lalu
dilimaukan. Kerbau tersebut dihiasi dan di arak keliling kampung yang diiringi oleh seluruh
niniak mamak se-Lubuk Sikaping beserta masyarakat. Setelah acara pengarakan kerbau
tersebut, Afrizal Datuak Bosa menyerahkan sebilah pisau kepada Pakiah Majo Lelo, (salah
seorang niniak mamak syarak dan orang yang menguasai fiqih). Kata pakiah berasal dari kata
fiqih, sehinga Pakiah dipandang sebagai orang yang tahu halal dan haram untuk melakukan
penyembelihan. Setelah dipersiapkan alat alat unuk penyembelihan maka mulai proses
penyemblihan kerbau tersebut.
Setelah penyembelihan selesai, daging kerbau yang sudah bersih kemudian di naikkan ke atas
paleh-paleh untuk diamankan dari hal hal yang tidak diinginkan.

3. Acara memasak
Yang memasak daging kerbau tersebut adalah para kaum bundo kanduang di Nagari
Jambak. Ketentuan ini sebagai bukti bahwa masyarakat Nagari Jambak sangat berantusias
dalam Prosesi Batagak Pangulu Datuak Bosa Pucuak Adaik Bosa Nan Sambilan ini.

4. Acara pagelaran kesenian anak nagari


Pagelaran kesenian anak nagari dilaksanakan pada malam hari. Tujuan acara ini adalah
untuk menyemarakkan Prosesi Batagak Pangulu Datuak Bosa Pucuak Adaik Bosa Nan
Sambilan dan untuk menghibur anak kemenakan yang sudah lelah bekerja pada siang harinya.
Acara ini dilaksanakan pada 4 malam sebelum acara puncak dan 3 malam sesudah acara
puncak. Pagelaran kesenian anak nagari berupa randai, salung, rebana, ronggeng, gamat, dan
lain lain yang telah diatur jadwal pelaksanaannya.

5. Acara puncak
Acara puncak diadakan pada hari Minggu,tanggal 23 Agustus 2015. Pada pagi Minggu
tersebut, Afrizal Datuak Bosa diarak dari rumah bakonya ke rumah orang tuanya oleh
parabako. Kemudian dari rumah orang tuanya diarak ke Rumah Gadang Datuak Bosa. Di
rumah gadang, Datuak Bosa memakai pakaian kebesarannya yang berwarna serba kuning.
Setelah berpakaian kebesaran, Afrizal Datuak Bosa langsung ke tempat menuggu
tamu. Tamu yang datang satu persatu mulai dari Bupati Pasaman, Sekda Pasaman, para
asisten dan kepala SKPD se-Kabupaten Pasaman, serta para niniak mamak dari seluruh nagari
se-Kabupaten Pasaman, dan para datuak dari Talu, dan lain-lain. Para tamu disambut dengan
silat gelombang, tari piriang, tari pasambahan, dan sekapur sirih.
Setelah seluruh tamu sudah dipersilahkan duduk di tempat yang sudah di tentukan,
maka acara dimulai dengan susunan acaranya adalah sebagai berikut.
1) Pembacaan ayat suci Alquran
2) Kata sambutan dari Pemerintahan Nagari Jambak
3) Kata sambutan oleh Bupati Pasaman
4) Datuak Sinaro memerintahkan dua orang untuk memeriksa persiapan acara puncak. Dua
orang yang diperintahkan memeriksa kesiapan acara adalah Datuak Banuhampu, selaku
kemanakan sepanjang adaik dan Sandaran selaku anak sepanjang adaik. Mereka diminta
untuk memastikan apakah persiapan acara sudah lengkap atau belum. Jika sudah lengkap,
maka prosesi batagak Pangulu Datuak Bosa Pucuak Adaik Bosa Nan Sambilan sudah
bisa dimulai.
Acara Prosesi Batagak Pangulu Datuak Bosa Pucuak Adaik Bosa Nan Sambilan
diawali dengan acara penobatan dan langsung dipati ambalak:
kok karuah kamanjaniahan
kok kusuik kamanyalasaian
kok utang kamambayia
kok piutang kamanarimo
kemudian dilanjutkan dengan acara makan bersama seluruh undangan dan masyarakat yang
hadir, sebagai mana mamangan :

Kok darah samo di cacah


Kok dagiang samo di lapah
Prosesi selanjutnya adalah balimau. Pada prosesi ini Datuak Bosa dinaikan ke atas
osongan dan dibawa ke sungai di ujung kampung, dengan diiringi oleh seluruh undangan dan
masyarakat yang hadir. Mamangan pada acara balimau ini adalah:
Sakali balimau
Sakali ba pantang

Setelah balimau, Datuak Bosa kembali dinaikkan ke atas osongan, lalu di naikkan ke
atas mobil dan diarak keliling Lubuk Sikaping dengan diiringi oleh niniak mamak dan para
masyarakat Lubuk Sikaping. Dengan selesainya acara arak-arakan tersebut, maka selesailah
seluruh rangkaian acara Batagak Pangulu Datuak Bosa Pucuak Adaik Bosa Nan Sambilan,
yang diungkapkan dalam kata-kata adat nan bapangka sabana bulek, nan baurek sabana
tungga.

2) Sistem pergiliran pengangkatan Pangulu Pucuak Adaik Bosa Nan Sambilan


Sistem pergiliran pengangkatan Pangulu Pucuak Adaik Bosa Nan Sambilan haruslah sewaris
atau satu keturunan dan juga harus Manengok Alua jo Patuik. Dalam pengangkatan Pangulu
Pucuak Adaik Bosa Nan sambilan haruslah melaui 4 kesepakatan yaitu sepakat waris, sepakat
kaum, sepakat kampung, sepakat nagari setelah itu barulah pangulu bisa berdiri.
Namun ada kalanya pangulu yang ditunjuk bukanlah berasal dari satu keturunan atau beralih
ke waris yang lain, hal ini bisa terjadi karena menunggu kaciak ka gadang, manunggu
binguang ka cadiak. Maksudnya adalah tidak ada lagi keluarga atau keturunanya yang pantas
dan mampu mengemban jabatan sebagai pangulu seperti anaknya yang masih kecil dan belum
paham untuk memimpin suatu nagari.

3) Persepsi Anak Kemenakan


Masyarakat Nagari Jambak pada khususnya dan masyarakat Lubuk Sikaping pada
umumnya sangat antusias untuk mengikuti tahapan tahapan dalam Prosesi Batagak Pangulu
Datuak Bosa Pucuak Adaik Bosa Nan Sambilan. Mulai dari acara penyembelihan kerbau sampai
dengan acra puncak, karena masyarakat ingin tahu bagaimana sebenarnya prosesi batagak
Pangulu Datuak Bosa Pucuak Adaik Bosa Nan Sambilan tersebut. Prosesi sebelumnya
dilaksanakan pada tahun 1937, yaitu pada masa penobaan Zainal Bahari Datuak Bosa. Baru
pada tahun 2015 ini Prosesi Batagak Pangulu Datuak Bosa Pucuak Adaik Bosa Nan Sambilan
kembali diadakan di Bosa Sambilan Lubuk Sikaping. Sehingga sangat wajar jika masyarakat
pada umumnya baru pertama kali menyaksikan acara ini.
Dari keterangan yang kami dapatkan, masyarakat Lubuk Sikaping sangat mengharapkan
seorang datuak bosa yang betul-betul dapat membawa perubahan untuk melestarikan budaya dan
adat istiadat yang selama ini sudah mulai memudar. Tertopangnya harapan tersebut kepda Afrizal
Datuak Bosa karena beliau adalah sosok yang peduli dengan adat istiadat, jujur, dan punya
pendirian. Karena seorang niniak mamak sebagai mana kata-kata adat:
indak lamak dek santan
indak kuniang dek kunik

Sosok Afrizal Datuak Bosa juga seorang sarjana agama, karena seorang niniak mamak
harus mengerti dengan agama, seperti kata-kata adat:
adaik basandi syarak
syarak basandi kitabullah
syarak mangato
adaik mamakai

kalau adaik jo syarak alah sajaln, padi masak jaguang maapiah, taranak bakambang biak,
urang kampuang aman santoso.

Dengan Prosesi Batagak Pangulu Datuak Bosa Pucuak Adaik Bosa Nan Sambilan ini,
masyarakat bisa kembali mengetahui apa, mengapa, dan bagaimana Prosesi Batagak Pangulu
Datuak Bosa Pucuak Adaik Bosa Nan Sambilan. Hal ini sesuai dengan kata-kata adat:
Mambangkik batang tarandam
Manjapuik nan tingga
Maminteh nan anyuik
Usang-usang di pabaru
4) Peranan Unsur Pemerintahan
Dalam Prosesi Batagak Pangulu Datuak Bosa Pucuak Adaik Bosa Nan Sambilan ini pihak
unsur pemerintahan cukup berperan. Seluruh wali nagari se-Kecamatan Lubuk Sikaping beserta
Camat Lubuk Sikaping sangat berperan karena sudah termsuk dalam susunan kepanitiaan.
Segala sesuatu yang berkaitan dengan administrasi dan perizinan adalah tanggung jawab pihak
pemerintahan serta koordinasi antara camat dan wali nagari se-Kecamatan Lubuk Sikaping.
Peranan unsur pemerintahan sangat penting demi suksesnya prosesi batagak Pangulu Datuak
Bosa Pucuak Adaik Bosa Nan Sambilan.

G. Kesimpulan dan Saran


A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan beberapa hal sebagai
berikut.2
1) Prosesi Batagak Pangulu Datuak Bosa Pucuak Adaik Bosa Nan Sambilan merupakan upacara
adat yang sangat penting di Kecamatan Lubuk Sikaping.
2) Dalam hal batagak pangulu, para ninik mamak, cadiak pandai, alim ulama, bundo kanduang,
anak-kemenakan, urang sumando, dan masyarakat lainnya tetap mempertahankan nilai-nilai
budaya dalam sluruh rangkaian prosesi.
3) Semua unsur yang berperan dalam Prosesi Batagak Pangulu Datuak Bosa Pucuak Adaik Bosa
Nan Sambilan saling bekerja sama demi suksesnya penyelengaraan acara.
4) Biaya yang muncul untuk kegiatan prosesi ditanggung bersama oleh seluruh anggota kaum.
5) Prosesi Batagak Pangulu Datuak Bosa Pucuak Adaik Bosa Nan Sambilan juga menjadi ajanh
penampilan kesenian anak nagari sehingga momen ini sekaligus sebagai pewarisan seni
budaya daerah.
6) Prosesi Batagak Pangulu Datuak Bosa Pucuak Adaik Bosa Nan Sambilan dapat dikatakan
sebagai salah satu bentuk pewarisan nilai-nilai budaya di Kecamatan Lubuk Sikaping.

B. Saran
Berdasarkan kesimpulan penelitian ini, penulis mengajukan saran sebagai berikut.
1) Masyarakat Lubuk Sikaping hendaknya lebih mengenal bagaimana Prosesi Batagak Pangulu
Datuak Bosa Pucuak Adaik Bosa Nan Sambilan di Kecamatan Lubuk Sikaping.
2) Masyarakat hendaknya terus melestarikannya nilai nilai budaya dalam Prosesi Batagak
Pangulu Datuak Bosa Pucuak Adaik Bosa Nan Sambilan di Lubuk Sikaping.
LOGBOOK

No Tanggal Tempat Kegiatan

1 25 Maret 2018 SMA 1 Lubuk Melakukan revisi dan


Sikaping pertimbangan perumusan
masalah sesuai dengan saran
dari pembimbing

2 1 April 2018 Nagari Melakukan wawancara dan


Jambak,Kecamatan menggali informasi tentang
Lubuk prosesi batagak pangulu datuak
Sikaping,Pasaman Bosa pucuak adaik Bosa nan
sambilan bersama bapak
Afriazal selaku pucuak adaik

3 8 April 2018 Nagari Melakukan wawancara dan


Jambak ,Kecamatan menggali informasi tentang
Lubuk prosesi batagak pangulu datuak
Sikaping,Pasaman Bosa pucuak adaik Bosa nan
sambilan bersama Kari Ibrahim
Jambak selaku pucuak adaik

4 15 April 2018 SMA N 1 Lubuk Menyusun laporan hasil


Sikaping penelitian

5 22 April 2018 SMA N 1 Lubuk Menyusun abstraksi dan


Sikaping membuat video penelitian

6 29 April 2018 Nagari Meminta arsip seluruh kegiatan


Jambak ,Kecamatan prosesi batagak pangulu datuak
Lubuk Bosa pucuak adaik Bosa nan
Sikaping,Pasaman sambilan yang sebelumnya
untuk memvalidkan data

7 6 Mei 2018 SMA N 1 Lubuk Melakukan perbaikan dan


Sikaping penggunaan kosa kata dalam
laporan hasil penelitian

Anda mungkin juga menyukai