Oleh
A. Latar Belakang
Minangkabau merupakan daerah yang kaya akan budaya. Kekayaan budaya yang
dimiliki Minangkabau menjadikan daerah Minangkabau sebagai salah satu dari dua kebudayaan
besar di Nusantara yang sangat menonjol dan berpengaruh serta memiliki keunikan yang tidak
dimiliki oleh daerah lain. Minangkabau menganut sistem matrilineal baik dalam hal pernikahan,
persukuan, warisan, dan sebagainya.
Lubuk Sikaping adalah salah satu kota kecil yang merupakan ibu kota Kabupaten
Pasaman berada di ujung Provinsi Sumatera Barat yang berbatasan langsung dengan Provinsi
Sumatera Utara. Lubuk Sikaping memiliki beragam budaya, mulai dari bahasa, makanan, dan
tradisi. Salah satunya adalah Prosesi Batagak Pangulu.
Menurut peneliti batagak panghulu berarti meresmikan seorang datuk menjadi Pangulu.
Dalam adat Minangkabau peresmian atau pengangkatan seorang pangulu tidak dapat dilakukan
oleh keluarga yang bersangkutan saja, bahkan keseluruhan suku yang ada di dalam satu
kesatuan adat berupa Kerapatan Adat Nagari (KAN) ikut serta dalam pelaksanaanya.
Peresmian dan pelaksanaanya haruslah berpedoman dalam petitih adat Minang Maangkek Rajo
sakato Alam - Maangkek Panghulu sakato Kaum
Pada abad ke-14 masyarakat di Lubuk Sikaping menganut ajaran agama Hindu, namun
setelah agama Islam masuk masyarakat Lubuk Sikaping mulai memeluk agama Islam. Oleh
karena itu dibentuk Bosa Nan sambilan, yaitu 4 pangulu dari sarak dan 5 pangulu dari adat.
Empat pangulu dari sarak di utus ke Aceh untuk belajar agama Islam, setelah selesai menuntut
ilmu, satu persatu pangulu sarak kembali ke Lubuk Sikaping. Pangulu yang pulang pertama kali
adalah Rajo Katib, disusul oleh Kari Ibrahim dari Nagari Jambak, Kari Ibrahim dari Nagari
Tanjuang Beringin, terakhir adalah Pakiah Majolelo. Lima pangulu dari adat tetap berada di
Lubuk sikaping, lima pangulu tersebut adalah Dt. Bosa, Dt. Majoindo, Dt. Sinaro, Dt. Majo
Batuah, dan Dt. Sati.
Bosa Nan Sambilan dipimpin oleh Dt. Bosa sebagai pucuak adat dan pemegang tongkat
kebesaran. Dt. Bosa berkedudukan di Nagari Jambak karena Nagari Jambak merupakan
kenagarian tertua di Kecamatan Lubuk Sikaping.
B. Rumusan Masalah
Penelitian memfokuskan kepada “Tradisi Batagak Pangulu” di Kecamatan Lubuk
Sikaping khususnya di Kenagarian Jambak . Pokok persoalan “Bagaimana Prosesi Upacara
Batagak Pangulu Datuak Bosa Pucuak Adaik Bosa Nan Sambilan?”
Mengacu pada pokok persoalan pokok tersebut,rumusan masalah penelitian ini
sebagai berikut
a) Bagaimana tahapan dan tata cara pelaksaaan Batagak Pangulu Pucuak Adaik Bosa Nan
Sambilan ?
b) Bagaimana sistem pergiliran pengangkatan Pangulu Pucuak Adaik Bosa Nan Sambilan ?
c) Bagaimana presepsi anak-kemenakan terhadap Prosesi Batagak Pangulu Pucuak Adaik Bosa
Nan Sambilan ?
d) Apa peran unsur pemerintah dalam pelaksaaan Batagak Pangulu Pucuak Adaik Bosa Nan
Sambilan ?
C. Tujuan Penelitian
Secara umum peneitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan Prosesi Batagak Pangulu
Datuak Bosa Pucuak Adaik Bosa Nan Sambilan. Secara khusus, tujuan penelitian ini adalah
sebagai berikut.
1) Mendeskripsikan tahapan prosesi dan tata cara pelaksanaannya dalam Prosesi Batagak
Pangulu Datuak Bosa Pucuak Adaik Bosa Nan Sambilan.
2) Mendeskripsikan sistem pergiliran pengangkatan Pangulu Pucuak Adaik Bosa Nan Sambilan
3) Mendeskripsikan persepsi anak-kemenakan terhadap Prosesi Batagak Pangulu Datuak Bosa
Pucuak Adaik Bosa Nan Sambilan.
4) Mendeskripsikan peranan unsur pemerintahan dalam Prosesi Batagak Pangulu Datuak Bosa
Pucuak Adaik Bosa Nan Sambilan.
D. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini sebagai berikut.
1) Agar masyarakat Lubuk Sikaping lebih mengenal bagaimana Prosesi Batagak Pangulu Datuak
Bosa Pucuak Adaik Bosa Nan Sambilan.
2) Sebagai referensi tertulis tentang Prosesi Batagak Pangulu Datuak Bosa Pucuak Adaik Bosa
Nan Sambilan di Kecamatan Lubuk Sikaping.
3) Terlestarikannya nilai nilai budaya dalam Prosesi Batagak Pangulu Datuak Bosa Pucuak
Adaik Bosa Nan Sambilan di Lubuk Sikaping.
E. Metode Penelitian
1. Jenis penelitian
Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif-deskriptif. Penelitian kualitatif
deskriptif merupakan metode untuk menyelidiki obyek yang tidak dapat diukur dengan
angka-angka ataupun ukuran lain yang bersifat eksak. Penelitian kualitatif juga bisa diartikan
sebagai riset yang bersifat deskriptif dan cenderung menggunakan analisis dengan
pendekatan induktif
Data yang diperoleh berasal dari data primer dan data sekunder. Data primer
diperoleh dari hasil wawancara secara langsung dengan tokoh adat, masyarakat, niniak
mamak di Nagari Jambak. Data sekunder diperoleh dari buku dan media internet.
N Jadwal Bulan
o kegiatan Maret April Mei Juni Juli Agustus
Septemb Oktob
o er er
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3
Penyusunan
proposal
penelitian
Pengiriman
proposal
opsi
Menunggu
pengumuma
n
Pembinaan
penelitian
dan
penulisan
laporan
hasil
penelitian
Penggugaha
n abstrak,
laporan
hasil
penelitian,
logbook,
dan video
profil
penelitian
Menunggu
penilaian
hasil
laporan
Final opsi
4. Instrumen penelitian
Instrumen penelitian meliputi peneliti sendiri, daftar pertanyaan wawancara, surat, alat
pengetikan, dan catatan harian
2) Mufakat kampung
Mufakat kampung adalah pengambilan kesepakatan dalam bakorong-bakampuang,
termasuk yang bukan pewaris dalam garis keturunan. Pada mufakat kampung ini
dinyatakan nama pewaris yang akan memangku gelar Datuak Bosa dan akan
diresmikan dengan mengadakan prosesi batagak pangulu. Pada mufakat ini dinyatakan
bahwa Afrizal akan dilewakan memangku gelar Datuak Bosa dan akan diresmikan
dengan mengadakan Prosesi Batagak Pangulu Datuak Bosa Pucuak Adaik Bosa Nan
Sambilan.
3) Mufakat se-nagari
Mufakat se-nagari bertujuan untuk membulatkan tekad sarek nan sapikua, ringan nan
sajinjiang (berat sama dipikulu, ringan sama dijinjing) untuk mengadakan prosesi
batagak Pangulu Datuak Bosa Pucuak. Pada mufakat ini dibagi tugas dan tanggung
jawab masing-masing pihak sesuai dengan kewenangannya.
Dengan adanya bentuk-bentuk mufakat tersebut dapat disimpulkan bahwa dalam Adaik
Bosa Nan Sambilan, baru berdirinya seorang pangulu adalah apabila sudah adanya
kesepakatan pewaris (kesepakatan kaum), kesepakatan kampung, dan kesepakatan se-
nagari.
c. Mufakat seluruh kepala waris se nagari jambak dan bosa sambilan beserta anak
kemenakan untuk merumuskan atau pembentukan panitia.
3. Acara memasak
Yang memasak daging kerbau tersebut adalah para kaum bundo kanduang di Nagari
Jambak. Ketentuan ini sebagai bukti bahwa masyarakat Nagari Jambak sangat berantusias
dalam Prosesi Batagak Pangulu Datuak Bosa Pucuak Adaik Bosa Nan Sambilan ini.
5. Acara puncak
Acara puncak diadakan pada hari Minggu,tanggal 23 Agustus 2015. Pada pagi Minggu
tersebut, Afrizal Datuak Bosa diarak dari rumah bakonya ke rumah orang tuanya oleh
parabako. Kemudian dari rumah orang tuanya diarak ke Rumah Gadang Datuak Bosa. Di
rumah gadang, Datuak Bosa memakai pakaian kebesarannya yang berwarna serba kuning.
Setelah berpakaian kebesaran, Afrizal Datuak Bosa langsung ke tempat menuggu
tamu. Tamu yang datang satu persatu mulai dari Bupati Pasaman, Sekda Pasaman, para
asisten dan kepala SKPD se-Kabupaten Pasaman, serta para niniak mamak dari seluruh nagari
se-Kabupaten Pasaman, dan para datuak dari Talu, dan lain-lain. Para tamu disambut dengan
silat gelombang, tari piriang, tari pasambahan, dan sekapur sirih.
Setelah seluruh tamu sudah dipersilahkan duduk di tempat yang sudah di tentukan,
maka acara dimulai dengan susunan acaranya adalah sebagai berikut.
1) Pembacaan ayat suci Alquran
2) Kata sambutan dari Pemerintahan Nagari Jambak
3) Kata sambutan oleh Bupati Pasaman
4) Datuak Sinaro memerintahkan dua orang untuk memeriksa persiapan acara puncak. Dua
orang yang diperintahkan memeriksa kesiapan acara adalah Datuak Banuhampu, selaku
kemanakan sepanjang adaik dan Sandaran selaku anak sepanjang adaik. Mereka diminta
untuk memastikan apakah persiapan acara sudah lengkap atau belum. Jika sudah lengkap,
maka prosesi batagak Pangulu Datuak Bosa Pucuak Adaik Bosa Nan Sambilan sudah
bisa dimulai.
Acara Prosesi Batagak Pangulu Datuak Bosa Pucuak Adaik Bosa Nan Sambilan
diawali dengan acara penobatan dan langsung dipati ambalak:
kok karuah kamanjaniahan
kok kusuik kamanyalasaian
kok utang kamambayia
kok piutang kamanarimo
kemudian dilanjutkan dengan acara makan bersama seluruh undangan dan masyarakat yang
hadir, sebagai mana mamangan :
Setelah balimau, Datuak Bosa kembali dinaikkan ke atas osongan, lalu di naikkan ke
atas mobil dan diarak keliling Lubuk Sikaping dengan diiringi oleh niniak mamak dan para
masyarakat Lubuk Sikaping. Dengan selesainya acara arak-arakan tersebut, maka selesailah
seluruh rangkaian acara Batagak Pangulu Datuak Bosa Pucuak Adaik Bosa Nan Sambilan,
yang diungkapkan dalam kata-kata adat nan bapangka sabana bulek, nan baurek sabana
tungga.
Sosok Afrizal Datuak Bosa juga seorang sarjana agama, karena seorang niniak mamak
harus mengerti dengan agama, seperti kata-kata adat:
adaik basandi syarak
syarak basandi kitabullah
syarak mangato
adaik mamakai
kalau adaik jo syarak alah sajaln, padi masak jaguang maapiah, taranak bakambang biak,
urang kampuang aman santoso.
Dengan Prosesi Batagak Pangulu Datuak Bosa Pucuak Adaik Bosa Nan Sambilan ini,
masyarakat bisa kembali mengetahui apa, mengapa, dan bagaimana Prosesi Batagak Pangulu
Datuak Bosa Pucuak Adaik Bosa Nan Sambilan. Hal ini sesuai dengan kata-kata adat:
Mambangkik batang tarandam
Manjapuik nan tingga
Maminteh nan anyuik
Usang-usang di pabaru
4) Peranan Unsur Pemerintahan
Dalam Prosesi Batagak Pangulu Datuak Bosa Pucuak Adaik Bosa Nan Sambilan ini pihak
unsur pemerintahan cukup berperan. Seluruh wali nagari se-Kecamatan Lubuk Sikaping beserta
Camat Lubuk Sikaping sangat berperan karena sudah termsuk dalam susunan kepanitiaan.
Segala sesuatu yang berkaitan dengan administrasi dan perizinan adalah tanggung jawab pihak
pemerintahan serta koordinasi antara camat dan wali nagari se-Kecamatan Lubuk Sikaping.
Peranan unsur pemerintahan sangat penting demi suksesnya prosesi batagak Pangulu Datuak
Bosa Pucuak Adaik Bosa Nan Sambilan.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan penelitian ini, penulis mengajukan saran sebagai berikut.
1) Masyarakat Lubuk Sikaping hendaknya lebih mengenal bagaimana Prosesi Batagak Pangulu
Datuak Bosa Pucuak Adaik Bosa Nan Sambilan di Kecamatan Lubuk Sikaping.
2) Masyarakat hendaknya terus melestarikannya nilai nilai budaya dalam Prosesi Batagak
Pangulu Datuak Bosa Pucuak Adaik Bosa Nan Sambilan di Lubuk Sikaping.
LOGBOOK