Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN BACA “RELATIONSHIP”

 Pilihlah 1 buku yang bertemakan persahabatan atau berpacaran


 Bacalah dan buatlah laporannya
 Laporan diketik sesuai aturan penulisan bahasa Indonesia, memakai kertas ukuran A4, line
spacing 1.5, minimal 3 halaman, maksimal 5 halaman
 Judul dan identitas diri

-Laporan Baca BS

-Nama siswa, kelas dan no absen  1 baris

-Judul buku, nama penulis dan tebal buku (berapa halaman)  tidak lebih dari 2 baris line
spacing 1.
 NILAI PENGETAHUAN  Buatlah ringkasan dari isi buku tersebut
 NILAI KETERAMPILAN

-Hal-hal yang disetujui dari buku tersebut (halaman berapa, tentang apa) dan alasan mengapa
setuju

-Hal-hal yang tidak disetujui dari buku tersebut (halaman berapa, tentang apa) dan alasan
mengapa tidak setuju

-Apa saja yang dapat dipelajari dari buku tersebut

-Kesimpulan buku dan saran untuk penulis


LAPORAN BACA “RELATIONSHIP”

LAPORAN BACA BS

Yoel Victor 11 IPA 024

Judul buku : Kenali Sahabatmu Dekati Musuhmu, Nama Penulis : Maulana Zulvian
Rahman, Tebal Buku : 224 halaman

Saya membaca buku yang berjudul Kenali Sahabatmu Dekati Musuhmu karya
Maulana Zulvian Rahman. Saya akan menjelaskan tentang isi ringkasan buku ini. Buku
ini berisi sebanyak enam bab. Bab pertama berbicara tentang manusia komunikan. Dari
bab pertama terdapat dua poin penting. Poin pertama adalah personal memengaruhi
perilaku manusia. Manusia adalah makhluk yang tidak dapat disamakan dengan hewan
ataupun tumbuhan. Tidak ada yang bisa menebak bagaimana karakter kompleks seorang
manusia, terlebih jika ia adalah lawan bicara kita pada saat berinteraksi. Ini menunjukkan
proses pengiriman pesan secara kognitif akan membantu orang lain untuk memberikan
tanggapan yang terbentuk dalam jangka waktu yang panjang. Dalam psikologi sosial,
proses sosialisasi manusia dipengaruhi oleh dua faktor, yakni faktor yang timbul dari
sendiri secara personal maupun faktor yang dibentuk atas pengaruh dari luar diri atau
lingkungan (environmental). Faktor personal adalah modal penting untuk membuat
perencanaan dalam hal interaksi sosial dan bermasyarakat tentunya. Secara sadar maupun
tidak sadar, manusia mempunyai insting untuk mencari tahu sesuatu hal, seperti untuk
apa manusia berkelompok? Apa fungsinya membentuk sebuah organisasi? Mengapa
sebuah ikatan memengaruhi emosi seseorang? Menurut McDougall dalam bukunya
Social Psychology, manusia mempunyai dua insting yaitu insting berkelompok
(gregarious propensity) dan insting membangun (constructive propensity). Itulah
sebabnya kebutuhan akan manusia satu sama lain merupakan hal pokok dalam menjalani
sebuah kehidupan. Ini memberikan kontribusi dalam perkembangan sebuah peradaban
yang terus tumbuh di masa depan. Poin kedua adalah membiasakan diri untuk
menyesuaikan diri dengan lingkungan. Sifat khas manusia dalam menyesuaikan diri
dengan lingkungannya dari segi kecakapan, kegiatan, hingga kepribadiannya akan
memberikan sesuatu yang dia perlukan. Seperti hubungannya dengan orang lain atau
memenuhi kebutuhan pribadinya yang menjadikan dia sebagai personal yang korporatif.
Menurut Woodworth, individu dapat menggunakan lingkungannya, individu dapat
LAPORAN BACA “RELATIONSHIP”

bertentangan dengan lingkungannya, individu dapat menyesuaikan dengan


lingkungannya, dan individu dapat berpartisipasi dalam lingkungannya.

Bab kedua berbicara tentang makna pertemanan. Di bab kedua terdapat tiga poin
penting. Poin pertama adalah untuk memiliki seorang teman atau sahabat kita perlu
mendekati dia dan menjadi salah satu dari kehidupan pertemanan atau persahabatan dari
dia. Kita membutuhkan pendekatan untuk memulai sebuah ikatan pertemanan atau
persahabatan. Sikap kita untuk sekadar bertatapan mata sekilas memberikan kesan emosi
terhadap orang lain yang lambat laun tergambar dalam benak pikirannya. Ucapan seperti,
“Iya, tadi aku lihat kamu di taman,” memunculkan persepsi untuk memulai sebuah
percakapan. Poin kedua adalah keterkaitan antara persahabatan dengan keilmuan.
Pepatah mengatakan, “A friend need is a friend indeed.” Pribadi yang benar-benar berarti
di dalam kehidupan Anda selain orang yang mempunyai ikatan darah dengan Anda, ialah
seorang sahabat. Dia akan hadir kapan pun saat Anda membutuhkannya atau tidak, saat
Anda merindukannya atau tidak, saat Anda sedang bersamanya atau tidak.

Bab ketiga berbicara tentang relationship. Di bab ketiga ini terdapat empat poin
penting. Poin pertama adalah kehidupan di dunia ini berputar. Kehidupan laksana kincir
angina yang berputar diembus angina dari berbagai penjuru. Demikian juga dengan
kehidupan kita sekarang di dunia. Poin kedua adalah hubungan rumit patut
dipertahankan. Socrates mengungkapkan ada baiknya sesekali kita mengambil napas
dalam-dalam, lakukan evaluasi, untuk memahami diri sendiri. Seperti hubungan kita
dengan sahabat kita. Jikalau kita menyadari bahwa hubungan kita dengan sahabat kita
merupakan hubungan yang rumit, sudah seharusnya kita mempertahankan hubungan
tersebut. Karena dari situ, kita banyak belajar bagaimana kita memiliki hubungan yang
baik dengan sahabat kita. Poin ketiga adalah hubungan membuat kita melangkah maju.
Ketika kita sudah sekian lama bersahabat dengan sahabat kita, maka tidak menutup
kemungkinan bahwa hubungan kita tersebut akan melangkah kearah yang lebih serius
lagi yaitu pacaran. Poin keempat adalah kita harus menyadari bahwa diri kita itu
diperlukan dan juga memerlukan. Dalam sebuah hubungan persahabatan dua hal ini tidak
bisa dipisahkan karena kembali ke penjelasan di awal bahwa manusia adalah makhluk
sosial.
LAPORAN BACA “RELATIONSHIP”

Bab keempat berbicara tentang sisi terburuk ketika kita mengalami kekecewaan
dalam hubungan persahabatan kita. Ketika kita mengalami kekecewaan terhadap sahabat
kita, itu bias menjadi sisi terburuk kita. Mengapa? Karena hubungan yang sudah kita
bangun harus terhenti hanya karena kekecewaan. Semua yang sudah kita keluarkan
terhadap sahabat-sahabat kita terasa sia-sia dan tidak ada artinya.

Bab lima berbicara tentang masa transisi dari rusaknya sebuah hubungan. Seperti
pada penjelasan di bab empat, kita akan membicarakan apa yang kita lakukan setelah
hubungan kita dengan sahabat-sahabat kita rusak. Lalu apa yang harus kita lakukan? Kita
bisa saling menunjukkan rasa saling menghargai sekalipun dia sudah bukan sahabat kita
lagi. Kita juga perlu membangun komunikasi yang baik kepada dia agar sepanjang hidup
kita, kita tidak sekalipun menyimpan dendam terhadap dia.

Bab enam berbicara tentang keutuhan untuk sebuah perjalanan hidup kita setelah
kita sudah tidak bersahabat lagi dengan dia. Ada baiknya kita perlu untuk menunjukkan
jati diri kita kepada banyak orang. Karena perlu untuk kita ketahui bahwa jati diri adalah
sebuah investasi kehidupan. Oleh karena itu, kita perlu menunjukkan jati diri kita. Tetapi
harus kita ingat, bahwa jati diri yang kita tunjukkan adalah untuk negara dan bangsa dan
janganlah kita melupakan Tuhan sebagai Sang Pencipta kita. Karena kalau bukan karena
rahmat-Nya, kita tidak bisa hidup untuk menunjukkan jati diri kita di depan banyak
orang.

Setelah kita telah membahas ringkasan cerita dari buku yang telah dibaca oleh
penulis, kita akan mengkritisi tentang hal-hal yang disetujui oleh penulis dan hal-hal yang
tidak disetujui oleh penulis. Satu hal penting yang penulis setujui dari buku ini adalah
terletak pada bab satu halaman yang ke-10, yang menyatakan bahwa manusia adalah
makhluk yang tidak dapat disamakan dengan hewan atau tumbuhan. Alkitab mengatakan
dalam Kejadian 1 : 26 yang menyatakan bahwa manusia diciptakan serupa dengan
gambar Allah. Oleh karena itu, manusia memiliki akal budi yang membuat manusia bisa
mengenal yang namanya persahabatan dan bagaimana cara-caranya untuk berhubungan
dengan orang lain. Satu hal yang penulis tidak setuju adalah soal perbedaan yang tidak
dikompromi yang terletak pada halaman 153. Penulis percaya bahwa Tuhan menciptakan
LAPORAN BACA “RELATIONSHIP”

setiap manusia dengan keunikan masing-masing. Oleh karena itu, kita sebagai manusia
tidak berhak untuk tidak kompromi dengan perbedaan. Perbedaan adalah hal yang
seharusnya digunakan untuk mempersatukan kita bukan untuk menjadi bahan untuk
memecahbelah kita dengan orang lain, terutama dalam persahabatan.

Kesimpulan yang dapat diambil oleh penulis adalah manusia adalah makhluk
sosial yang diberikan mandat oleh Tuhan untuk berinteraksi dengan manusia lainnya.
Oleh karena itu, tidak jarang dari interaksi yang kita lakukan dengan orang lain membuat
kita terasa memiliki kedekatan yang akhirnya berujung kepada persahabatan. Dalam
persahabatan, kita sebagai manusia perlu memiliki pengetahuan yang cukup untuk
menjalani hubungan dengan orang lain.

Anda mungkin juga menyukai