Modul 1 Cara Kerja & Fumigasi Mesin Tetas
Modul 1 Cara Kerja & Fumigasi Mesin Tetas
Tabel 1.1. Perbedaan Spesifikasi Mesin Tetas Modern dan Mesin Tetas
Konvensional
Mesin tetas yang akan dibahas pada praktikum ini yaitu mesin tetas
konvensional yang sering digunakan oleh peternak unggas untuk menetaskan ayam
buras, itik dan puyuh.
Pada prinsipnya mesin tetas konvensional terdiri dari beberapa bagian meliputi
kotak mesin tetas, rak telur, tempat air (pengatur kelembaban), dan pengatur suhu.
Rak Telur
Rak telur merupakan bagian mesin tetas yang sangat berperan terhadap
keberhasilan program penetasan telur. Rak telur dibuat dengan memperhatikan
beberapa syarat, diantaranya adalah panas yang diterima merata, telur tidak
terganggu, mudah dibalikkan dan dikontrol, mudah dikeluarkan dari mesin, dan
kedudukan telur dapat diatur sehingga bagian tumpul menghadap ke atas. Ukuran
dari rak telur untuk semua model rak telur (dijelaskan pada bagian selanjutnya)
disesuaikan dengan bagian dalam kotak.
Berdasarkan syarat-syarat tersebut, model rak telur yaitu : Rak Telur Sederhana
(Gambar 1.2.), Rak Telur Yang Dilipat (Gambar 1.3.), Rak Telur Dengan Dasar Jeruji
(Gambar 1.4.), dan Rak Telur Dengan Pengatur Posisi (Gambar 1.5.)
Sumber Pemanas
Mesin tetas yang dibuat merupakan mesin tetas kombinasi menggunakan dua
sumber panas yaitu lampu tempel dan listrik. Penggunaan mesin tetas kombinasi
mempunyai keuntungan yaitu bila listrik mati, bisa menggunakan lampu tempel.
Termoregulator
Termoregulator yang digunakan pada mesin tetas kombinasi yaitu
termoregulator ganda, yang dapat dibeli di Missouri (daerah Bandung).
Termoregulator terdiri dari beberapa bagian yaitu :
Kapsul
Kapsul ini berupa pelat kuningan tipis yang di dalamnya berisi larutan eter. Eter
ini biasnya akan mengembang atau menipis bila terjadi perubahan suhu. Eter
mudah menguap kalau dipanaskan. Kerja eter dimanfaatkan untuk mengangkat atau
menurunkan pen setang termoregulator yang terletak di atasnya. Gambar kapsul
dapat dilihat pada Gambar 1.8.
Tombol pengatur
Tombol pengatur berguna untuk mengatur kedudukan termostat pada suhu yang
sudah ditentukan. Tombol ini berhubungan langsung dengan kapsul, sehingga
pengaturan suhu dimulai dari tombol ini.
Setang dimasukkan dalam sebuah pipa yang berlubang. Setang pada pipa
berhubungan langsung dengan tangkai termoregulator. Penampang tombol
pengatur dapat dilihat pada Gambar 1.9.
Tangkai Termoregulator
Tangkai ini berguna untuk mengangkat tutup pipa dan berfungsi dengan baik bila
dihubungkan dengan kapsul. Pada tangkai ini digunakan pemberat untuk mengatur
keseimbangan. Penampang tangkai thrmoregulator dapat dilihat pada Gambar 1.10.
1.3.2. Bahan :
KMnO4
Formalin (H2CO) 40 %
Mula-mula panas yang disalurkan ke dalam mesin tetas yang berasal dari
kawat nikelin akan mengembangkan kapsul dan mendorong besi (kawat)
dalam setang besi (pipa besi), sehingga tangkai thermoregulator terangkat
ke atas menyebabkan terputusnya aliran listrik dan panas yang dihantarkan
kawat nikelin terputus pula. Bila suhu mesin tetas turun maka kapsul
mengempis yang mengakibatkan aliran listrik tersambung dan panas
dihantarkan kembali melalui kawat nikelin.
Begitu juga dengan lampu tempel, udara panas yang dialirkan melalui pipa
seng masuk ke dalam ruang mesin tetas, sehingga kapsul mengembang
serta mendorong kawat dalam pipa besi yang mengakibatkan tangkai
thermoregulator terangkat ke atas dan tutup seng terangkat. Dengan
demikian sebagian panas dari lampu tempel dibuang keluar. Bila suhu mesin
tetas turun maka kapsul mengempis yang mengakibatkan tangkai
thermoregulator turun sehingga tutup seng menutup dan panas dihantarkan
kembali melalui pipas seng ke dalam mesin tetas.
Untuk lebih jelas cara kerja mesin tetas dapat dilihat pada Gambar 1.11.
Contoh :
Misal mesin tetas mempunyai panjang = 50 cm, lebar = 50 cm, dan tinggi 50 cm,
maka volume mesin tetas yaitu 0,5 x 0,5 x 0,5 = 0,125 m 3.
Untuk fumigasi dilakukan konsentrasi 3 kali, jadi jumlah untuk :
KMnO4 :
0,125
x 60 2,65 g
2,83
Formalin :
0,125
x 120 5,3 ml
2,83
1.5. Pertanyaan
1. Sebutkan keuntungan menetaskan telur dengan mesin tetas dibandingkan
dengan alami oleh induk ayam, entog ataupun angsa.
2. Berdasarkan aliran udara, mesin tetas yang saudara gunakan di
Laboratorium Produksi Ternak Unggas disebut apa ?
3. Sebutkan sumber panas yang dihasilkan pada mesin tetas ?
4. Apa perbedaan antara mesin tetas konvensional dengan mesin tetas
modern ?
5. Sebutkan kapasitas telur yang dapat di tetaskan dalam mesin tetas?
6. Jelaskan berapa cara fumigasi pada mesin tetas ?
7. Mengapa fumigasi mesin tetas dilakukan dengan konsentrasi 3 kali?
8. Sebutkan ada berapa bentuk rak telur pada mesin tetas konvensional ?
9. Mengapa mesin tetas perlu difumigasi ?
10. Sebutkan perusahaan yang mengeluarkan mesin tetas modern ?
Perhitungan
Panjang mesin tetas =. ........ cm3 = ......... m3
Lebar mesin tetas =. ......... cm3 = ......... m3
Tinggi mesin tetas =. ........ cm3 = ......... m3
Volume mesin tetas =. ........................................ m3
Kebutuhan KmnO4 = ........................................................ g
Kebutuhan Formalin = ........................................................ g
Sumedang,
Dosen/Asisten Mahasiswa