Laporan Dasar Dasr Prlindunagn Tanman Patogen Tanman
Laporan Dasar Dasr Prlindunagn Tanman Patogen Tanman
Acara III
‘’Patogen Tanaman’’
Hendra pangaribuan
NPM : E1J012075
Pada penyakit tanaman yang harus diperhatikan tidak per individu, tetapi dalam
populasi. Pada umumnya petani/petugas memeriksakan tanamannya kalau menunjukkan
gejala yang khas. Namun perlu dibiasakan pemeriksaan dilakukan berdasarkan hasil yang
diperoleh, apakah terjadi kehilangan hasil. Dengan demikian perlu dilakukan observasi yang
mendalam, tidak hanya terhadap gejala pada tanaman, tetapi juga pada cuaca, media tanah
dan hara, air dan bahan kimia yang dipakai, serta cara budidaya.
Tumbuhan parasit, jamur parasit, bakteri parasit, virus, mikroplasma, dan nematode
parasit merupakan pathogen tanaman, sedangkan musuh alami pathogen-patogen tersebut
dapat berupa jamur, bakteri, virus yang sifatnya hiperparasit bagi pathogen itu sendiri.
Berdasarkan jumlah sel per individunya, jamur dibedakan menjadi dua golongan yakni jamur
satu sel atau khamir dan jamur benang atau hanya disebut jamur saja. Bakteri merupakan
mikroorganisme bersel tunggal, tidak berklorofil dan berkembangbiak dengan cara membelah
diri dan virus merupakan agen penyebab penyakit yang sangat kecil sehingga hanya dapat
dilihat dengan mikroskop elektron.
2 .Tujuan Praktikum
Tujuan praktikum ini adalah untuk dapat mengenal dan membedakan diantara kelompok
patogen tanaman dengan kelompok lainnya dari pengamatan koloni pada biakan dan pada
tanda kerusakan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Patogen (Bahasa Yunani: παθογένεια, "penyebab penderitaan") adalah agen biologis yang
menyebabkan penyakit pada inangnya. Sebutan lain dari patogen adalah mikroorganisme
parasit. Umumnya istilah ini diberikan untuk agen yang mengacaukan fisiologi normal hewan
atau tumbuhan multiselular. Namun, patogen dapat pula menginfeksi organisme uniselular
dari semua kerajaan biologi.Pada umumnya semua patogen pernah berada di luar sel tubuh
dengan rentang waktu tertentu (ekstraselular) saat mereka terpapar oleh mekanisme antibodi,
namun saat patogen memasuki fase intraselular yang tidak terjangkau oleh antibodi, sel T
akan memainkan perannya (Anonim, 2012).
Patogen tumbuhan adalah organisme yang dapat menyebabkan tumbuhan "sakit dan
menderita". Sakit dan menderita diartikan sebagai adanya perubahan fisiologis dan struktural
dari suatu tumbuhan.
Pemberian penyakit pada tumbuhan dapat dilakukan dengan melihat tiga hal, yaitu :
Nama patogen
Penyakit layu bakteri (Penyakit yang menyebabkan tumbuhan layu dan disebabkan oleh
sejens bakteri)
Nama gejala
Penyakit Busuk kaki hitam (Penyakt yang menyebabkan tumbuhan membusuk pada
bagian di antara batang dan akar/kaki)
Nama bagian tumbuhan yang terkena gejala
Penyakit bercak daun (penyakit yang menimbulkan gejala berupa bercak-bercak pada
daun) (Hasna ,2012).
Musuh alami pathogen adalah organism yang mengganggu patogrn, sedangkan musuh
alami hama adalah organism yang mengganggu hama. Bentuk pengganggunya dapat berupa
hiperparasitik, antagonistic, predatorik, parasitpid, dan patogenetik.
Serangga selain bersifat sebagai hama, banyak juga yang bersifat sebagai predator dan
parasitoid. Selain tipe mulutnya khas, predator biasanya memiliki ukuran tubuh lebih besar
dari inangnya dan membutuhkan lebih dari satu ekor mangsa selama hidupnya. Mangsanya
biasanya lebih kecil, lebih lemah atau kurang lincah.( Sastrahidayat,1990)
Patogen tanaman dapat berupa tumbuhan parasit, jamur parasit, bakteri parasit,. Virus
mikroplasma, dan nematoda parasit. Musuh-musuh alami patogen-patogen tersebut dapat
berupa jamur, bakteri, yang sifatnya hiper parasit bagi patogen itu
sendiri. (Pracaya,1996) Sifat-sifat morfologi itu di bawh ini :’
- Tumbuhan Parasit
Tumbuhan parasitik biasanya mampu menghasilkan biji dan bunga yang mirip dengan biji
dan bunga yang dihasilkan tanaman inangnya. Tingkat parasitisme tumbuhan parasit ada 3
macam, yaitu : efifit, hemiparasit dan parasit benar. Tumbuhan efifit secara fisiologis tidak
tergantung tanaman inang tetapi efifit sangat tergantung kepada dukungan dan perlindungan
tanaman inang dari pengaruh faktor luar. Tumbuhan hemiparasit merupakan kelompok
tumbuhan parasit yang tergantung kepada inangnya, terutama untuk memenuhi kebutuhan air
dan mineral, sedangkan tumbuhan parasit benar termasuk kelompok tumbuhan tingkat tinggi
yang tidak mempunyai klorofil, sehingga untuk mencukupi kebutuhan nutriennya sangat
tergantung kepada tanaman inang.
Tali Putri adalah tumbuhan parasit, kelangsungan hidup tali putri sangat bergantung
pada tumbuhan lain. Tumbuhan ini tidak berakar dan tidak menghasilkan makanan sendiri
melalui proses fotosintesis seperti halnya tumbuhan hijau daun. Ia hanya melilitkan sulurnya,
lalu mengisap saripati makanan dari tumbuhan inang. Sifat parasitnya sudah diperlihatkan
sejak beberapa hari pertama dalam kehidupannya. Kantung makanan yang terdapat pada
bijinya hanya cukup memberi makan selama beberapa hari saja dan memperpanjang batang
hingga 4 inci atau 10 sentimeter. Karenanya, ketika tunas pertama kali muncul di tanah, tali
putri hanya punya dua pilihan, diam tapi mati perlahan atau segera mencari tumbuhan inang
untuk kemudian “menempel” tumbuhan tersebut. Dan, tali putri—secara alamiah—lebih
mengambil pilihan kedua (Bambang, 2006)
Benalu merupakan kelompok tumbuhan parasit yang dapat menyerang berbagai jenis
tumbuhan lain. Meskipun tergolong dalam kelompok hemiparasit atau parasit fakultatif, yaitu
kelompok parasit yang mampu melakukan proses fotosinthesa melalui keberadaan hijau
daunnya, namun ketergantungan benalu terhadap tumbuhan yang diparasitinya (tumbuhan
inang) sangatlah tinggi. Kelompok ini sepanjang siklus hidupnya, dimulai dari proses
perkecambahan biji hingga mencapai fase generatifnya, berinteraksi dengan tumbuhan
inangnya. Mampu memarasiti berbagai jenis tumbuhan semak dan umumnya adalah jenis
pohon. Jenis tumbuhan inangnya cukup beragam, mulai dari tanaman hortikultura (Pitojo,
1996).
Dalam merawat tanaman jenis apapun, hendaknya perlu diperhatikan
pemeliharaannya. Selain pemberian pupuk dan penyiraman regular, perawat tanaman
hendaknya perlu memperhatikan timbulnya tanaman pengganggu yang lazim disebut
tanaman parasit.
Tanaman parasit dapat mengganggu pertumbuhan tanaman induk karena tanaman
parasit menyerap mineral dan zat-zat yang dibutuhkan oleh tanaman induk untuk dirinya
sendiri yang kemudian menyebabkan tanaman induk tidak mendapatkan zat-zat penting
tersebut. Bila dibiarkan maka dapat membinasakan tanaman induk.
Tanaman parasit berasal dari benih yang terbawa oleh binatang seperti burung,
serangga atau binatang lainnya serta angin. Tanaman yang termasuk tanaman parasit adalah
benalu, jamur, gulma dan lain-lain. Biasanya tumbuh di sekitar atau di tubuh tanaman induk.
Tanaman-tanaman tersebut dapat dibasmi dengan menggunakan pestisida sedangkan untuk
serangga yang mengganggu pertumbuhan tanaman induk dapat menggunakan insektisida.
Tanaman organik menggunakan pembunuh tanaman parasit yang alami dan pupuk
organik yang alami dan tidak berbahaya. Bahan makanan organic sebenarnya sangat
disarankan namun saying harganya cukup mahal dan masih belum terjangkau oleh
kebanyakan masyarakt Indonesia.(Triharso,1994)
BAB III
METODOLOGI
3.1 Bahan dan Alat
3.1.1 Bahan yang digunakan :
Benalu (Loranthus sp., Viscum sp.) yang masih melekat pada inangnya.
Tali putri (Cuscuta sp., Cassytha sp.) yang masih melekat pada tanaman inangnya.
.
3.1.2 Alat yang digunakan :
Mikroskop stereo
Cutter
Loup
Proyektor
KESIMPULAN :
Dari pembahasan diatas dapat kita tarik kesimpulan :
Pathogen dapat berupa tumbuhan parasitik, jamur parasit, bakteri parasit,
virus, mikoplasma, dan nematode parasit.
Patogen menghasilkan keturunan yang sangat banyak di dalam proses reproduksinya,
terutama cendawan, bakteri, dan virus.
Benalu adalah tanaman inang yang ditenpati oleh benalu akan kelihatan kerdil, tanaman
kurang sehat karena makanan atau unsur hara yang seharusnya untuk tanaman inang di
makan oleh benalu/tanaman parasit
Tali Putri tanaman inang tidak terarur karena adanya taliputri yang menghambat pertumbuhan
inangnya
DAFTAR PUSTAKA