Anda di halaman 1dari 12

Dasar-dasar Perlindungan Tanaman

Acara III
‘’Patogen Tanaman’’

Hendra pangaribuan
NPM : E1J012075

Pogram Studi Agroekoteknologi


Fakultas Pertanian
Universitas Bengkulu
BAB I
PENDAHULUAN
1.Latar Belakang
Kehidupan mahluk di dunia ini selalu tergantung dari dunia tumbuhan secara
langsung maupun tidak langsung. Tumbuhan dapat memanfaatkan sumber energi matahari
dan mengolahnya bersama, zat-zatlainnya menjadi zat makanan yang sangat berguna untuk
mahluk hidup. Selain tumbuhan dapatmenghasilkan bahan pangan bagi rnanusia dan mahluk
lainnya, juga melengkapi keperluan hidup kitadengan bahan sandang dan papan serta bahan untuk
keperluan hidup lainnya.Secara tidak langsung tumbuhan berguna untuk mengatur tata air dalam
tanah dan mempertahankankesuburan tanah terhadap bahaya erosi. Selain itu sebagai akibat
proses asimilasi maka tumbuhandapat mengisi kekurangan atmosfir akan zat oksigen.Dengan demikian
dapat dipahami akan ketergantungan kehidupan kita akan tumbuhan.Berbagai usaha dibidang
pertanian telah dilakukan secara simultan seperti pemakaian jenis ungul, pengairan yang
cukup, pengerjaan tanah serta pemeliharaan tanaman yang memenuhi persyaratan
dan pemberantasan hama penyakit tumbuhan.Kesemua tindakan tersebut perlu mendapat
perhatian yang sama. Karena jika tidak demikian, makasegi yang kurang mendapat perhatian
akan menjadi faktor pembatas termasuk gangguan hama dan penyakit tumbuhan.
Pada waktu sekarang telah dikenal banyak macam patogen tumbuhan dan tidak sedikit
diantaranya yang mempunyai arti ekonomi penting. Setiap macam tanaman dapat diserang
oleh banyak macam pathogen tumbuhan, begitu pula satu macam patogen ada kemungkinan
dapat menyerang sampai berpuluh-puluh tanaman. Sering pula terjadi, bahwa patogen
tumbuhan tertentu dapat menyerang satu macam organ tanaman atau ada pula yang
menyerang berbagai macam organ tanaman. Kenyataan ini akan menyulitkan dalam
mempelajari penyakit pada tanaman. Untuk mengatasi kesulitan tersebut, maka diadakan
klasifikasi penyakit tumbuhan sehingga memudahkan kita untuk mempelajari penyakit
tumbuhan menurut kepentingannya masing-masing. sampai sekarang kita telah mengenal
berbagai kretaria yang digunakan untuk maksud tersebut.
Pada penyakit tanaman yang harus diperhatikan tidak per individu, tetapi dalam populasi.
Pada umumnya petani/petugas memeriksakan tanamannya kalau menunjukkan gejala yang
khas. Namun perlu dibiasakan pemeriksaan dilakukan berdasarkan hasil yang diperoleh,
apakah terjadi kehilangan hasil. Dengan demikian perlu dilakukan observasi yang mendalam,
tidak hanya terhadap gejala pada tanaman, tetapi juga pada cuaca, media tanah dan hara, air
dan bahan kimia yang dipakai, serta cara budidaya.
Patogen tumbuhan adalah organisme yang dapat menyebabkan tumbuhan "sakit dan
menderita". Sakit dan menderita diartikan sebagai adanya perubahan fisiologis dan struktural
dari suatu tumbuhan.
Sebagai akibat terganggunya pertumbuhan tanaman oleh penyakit, maka akan terjadi
perubahan pada tanaman dalam: Bentuk, ukuran, warna, teksture dan lain-lain.
Perubahan tersebut seringkali merupakan gejala yang khas untuk penyakit tertentu. Tetapi
adakalanya untuk satu macam penyakit menimbulkan lebih dari satu macam perubahan.
Sering kali patogen penyebab penyakit tersebut dapat diketemukan pada jaringan yang
terserang (internal) atau pada bagian permukan jaringan (eksternal) dalam bentuk tubuh buah,
sclerotium dan sebagainya.

Pada penyakit tanaman yang harus diperhatikan tidak per individu, tetapi dalam
populasi. Pada umumnya petani/petugas memeriksakan tanamannya kalau menunjukkan
gejala yang khas. Namun perlu dibiasakan pemeriksaan dilakukan berdasarkan hasil yang
diperoleh, apakah terjadi kehilangan hasil. Dengan demikian perlu dilakukan observasi yang
mendalam, tidak hanya terhadap gejala pada tanaman, tetapi juga pada cuaca, media tanah
dan hara, air dan bahan kimia yang dipakai, serta cara budidaya.
Tumbuhan parasit, jamur parasit, bakteri parasit, virus, mikroplasma, dan nematode
parasit merupakan pathogen tanaman, sedangkan musuh alami pathogen-patogen tersebut
dapat berupa jamur, bakteri, virus yang sifatnya hiperparasit bagi pathogen itu sendiri.
Berdasarkan jumlah sel per individunya, jamur dibedakan menjadi dua golongan yakni jamur
satu sel atau khamir dan jamur benang atau hanya disebut jamur saja. Bakteri merupakan
mikroorganisme bersel tunggal, tidak berklorofil dan berkembangbiak dengan cara membelah
diri dan virus merupakan agen penyebab penyakit yang sangat kecil sehingga hanya dapat
dilihat dengan mikroskop elektron.

2 .Tujuan Praktikum
Tujuan praktikum ini adalah untuk dapat mengenal dan membedakan diantara kelompok
patogen tanaman dengan kelompok lainnya dari pengamatan koloni pada biakan dan pada
tanda kerusakan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Patogen (Bahasa Yunani: παθογένεια, "penyebab penderitaan") adalah agen biologis yang
menyebabkan penyakit pada inangnya. Sebutan lain dari patogen adalah mikroorganisme
parasit. Umumnya istilah ini diberikan untuk agen yang mengacaukan fisiologi normal hewan
atau tumbuhan multiselular. Namun, patogen dapat pula menginfeksi organisme uniselular
dari semua kerajaan biologi.Pada umumnya semua patogen pernah berada di luar sel tubuh
dengan rentang waktu tertentu (ekstraselular) saat mereka terpapar oleh mekanisme antibodi,
namun saat patogen memasuki fase intraselular yang tidak terjangkau oleh antibodi, sel T
akan memainkan perannya (Anonim, 2012).
Patogen tumbuhan adalah organisme yang dapat menyebabkan tumbuhan "sakit dan
menderita". Sakit dan menderita diartikan sebagai adanya perubahan fisiologis dan struktural
dari suatu tumbuhan.
Pemberian penyakit pada tumbuhan dapat dilakukan dengan melihat tiga hal, yaitu :
Nama patogen
Penyakit layu bakteri (Penyakit yang menyebabkan tumbuhan layu dan disebabkan oleh
sejens bakteri)
Nama gejala
Penyakit Busuk kaki hitam (Penyakt yang menyebabkan tumbuhan membusuk pada
bagian di antara batang dan akar/kaki)
Nama bagian tumbuhan yang terkena gejala
Penyakit bercak daun (penyakit yang menimbulkan gejala berupa bercak-bercak pada
daun) (Hasna ,2012).

Musuh alami pathogen adalah organism yang mengganggu patogrn, sedangkan musuh
alami hama adalah organism yang mengganggu hama. Bentuk pengganggunya dapat berupa
hiperparasitik, antagonistic, predatorik, parasitpid, dan patogenetik.
Serangga selain bersifat sebagai hama, banyak juga yang bersifat sebagai predator dan
parasitoid. Selain tipe mulutnya khas, predator biasanya memiliki ukuran tubuh lebih besar
dari inangnya dan membutuhkan lebih dari satu ekor mangsa selama hidupnya. Mangsanya
biasanya lebih kecil, lebih lemah atau kurang lincah.( Sastrahidayat,1990)
Patogen tanaman dapat berupa tumbuhan parasit, jamur parasit, bakteri parasit,. Virus
mikroplasma, dan nematoda parasit. Musuh-musuh alami patogen-patogen tersebut dapat
berupa jamur, bakteri, yang sifatnya hiper parasit bagi patogen itu
sendiri. (Pracaya,1996) Sifat-sifat morfologi itu di bawh ini :’
- Tumbuhan Parasit
Tumbuhan parasitik biasanya mampu menghasilkan biji dan bunga yang mirip dengan biji
dan bunga yang dihasilkan tanaman inangnya. Tingkat parasitisme tumbuhan parasit ada 3
macam, yaitu : efifit, hemiparasit dan parasit benar. Tumbuhan efifit secara fisiologis tidak
tergantung tanaman inang tetapi efifit sangat tergantung kepada dukungan dan perlindungan
tanaman inang dari pengaruh faktor luar. Tumbuhan hemiparasit merupakan kelompok
tumbuhan parasit yang tergantung kepada inangnya, terutama untuk memenuhi kebutuhan air
dan mineral, sedangkan tumbuhan parasit benar termasuk kelompok tumbuhan tingkat tinggi
yang tidak mempunyai klorofil, sehingga untuk mencukupi kebutuhan nutriennya sangat
tergantung kepada tanaman inang.
Tali Putri adalah tumbuhan parasit, kelangsungan hidup tali putri sangat bergantung
pada tumbuhan lain. Tumbuhan ini tidak berakar dan tidak menghasilkan makanan sendiri
melalui proses fotosintesis seperti halnya tumbuhan hijau daun. Ia hanya melilitkan sulurnya,
lalu mengisap saripati makanan dari tumbuhan inang. Sifat parasitnya sudah diperlihatkan
sejak beberapa hari pertama dalam kehidupannya. Kantung makanan yang terdapat pada
bijinya hanya cukup memberi makan selama beberapa hari saja dan memperpanjang batang
hingga 4 inci atau 10 sentimeter. Karenanya, ketika tunas pertama kali muncul di tanah, tali
putri hanya punya dua pilihan, diam tapi mati perlahan atau segera mencari tumbuhan inang
untuk kemudian “menempel” tumbuhan tersebut. Dan, tali putri—secara alamiah—lebih
mengambil pilihan kedua (Bambang, 2006)
Benalu merupakan kelompok tumbuhan parasit yang dapat menyerang berbagai jenis
tumbuhan lain. Meskipun tergolong dalam kelompok hemiparasit atau parasit fakultatif, yaitu
kelompok parasit yang mampu melakukan proses fotosinthesa melalui keberadaan hijau
daunnya, namun ketergantungan benalu terhadap tumbuhan yang diparasitinya (tumbuhan
inang) sangatlah tinggi. Kelompok ini sepanjang siklus hidupnya, dimulai dari proses
perkecambahan biji hingga mencapai fase generatifnya, berinteraksi dengan tumbuhan
inangnya. Mampu memarasiti berbagai jenis tumbuhan semak dan umumnya adalah jenis
pohon. Jenis tumbuhan inangnya cukup beragam, mulai dari tanaman hortikultura (Pitojo,
1996).
Dalam merawat tanaman jenis apapun, hendaknya perlu diperhatikan
pemeliharaannya. Selain pemberian pupuk dan penyiraman regular, perawat tanaman
hendaknya perlu memperhatikan timbulnya tanaman pengganggu yang lazim disebut
tanaman parasit.
Tanaman parasit dapat mengganggu pertumbuhan tanaman induk karena tanaman
parasit menyerap mineral dan zat-zat yang dibutuhkan oleh tanaman induk untuk dirinya
sendiri yang kemudian menyebabkan tanaman induk tidak mendapatkan zat-zat penting
tersebut. Bila dibiarkan maka dapat membinasakan tanaman induk.
Tanaman parasit berasal dari benih yang terbawa oleh binatang seperti burung,
serangga atau binatang lainnya serta angin. Tanaman yang termasuk tanaman parasit adalah
benalu, jamur, gulma dan lain-lain. Biasanya tumbuh di sekitar atau di tubuh tanaman induk.
Tanaman-tanaman tersebut dapat dibasmi dengan menggunakan pestisida sedangkan untuk
serangga yang mengganggu pertumbuhan tanaman induk dapat menggunakan insektisida.
Tanaman organik menggunakan pembunuh tanaman parasit yang alami dan pupuk
organik yang alami dan tidak berbahaya. Bahan makanan organic sebenarnya sangat
disarankan namun saying harganya cukup mahal dan masih belum terjangkau oleh
kebanyakan masyarakt Indonesia.(Triharso,1994)
BAB III
METODOLOGI
3.1 Bahan dan Alat
3.1.1 Bahan yang digunakan :
Benalu (Loranthus sp., Viscum sp.) yang masih melekat pada inangnya.
Tali putri (Cuscuta sp., Cassytha sp.) yang masih melekat pada tanaman inangnya.
.
3.1.2 Alat yang digunakan :
Mikroskop stereo
Cutter
Loup
Proyektor

3.2 Cara Kerja


1. Menggambar dan memberi keterangan biakan atau koloni dan sediaan bagian tanaman
abnormal.
2. Memperhatikan dan mencatat ciri – ciri penting yang membedakan dari yang lainnya.
3. Membuat taksonominya dan memberi keterangan tentang hal – hal yang dianggap penting
untuk diinformasikan.
BAB IV
Hasil Pengamatan dan Pembahasan

4.1 Hasil Pengamatan


No Nama Gambar Klasifikasi

1 Tali putrid yang masih Kelas : Magnoliopsida


melekat pada inangnya (berkeping dua/dikotil)
Ordo : Laurales
Familia : Lauraceae
Genus : Cassytha
Species : Cassytha
filiformis L

2 Benalu yang memiliki Nama : Benalu


akar hisap pada inang Ordo : Santalales
Famili : Loranthaceae
Genus : Loranthus
Nama inang : Mangga

3 Benalu pada tumbuhan Nama : Benalu


inang Ordo : Santalales
Famili : Loranthaceae
Genus : Loranthus
Nama inang : Mangga

4 Benalu yang bersifat Nama : Benalu


efifit Ordo : Santalales
Famili : Loranthaceae
Genus : Loranthus
4.2 Pembahasan
Dari hasil pengamatan diatas dapat kita lihat benalu hampir memiliki bagian – bagian yang
sama dengan tumbuhan lain yaitu memiliki batang, ranting, daun, bunga, buah dan biji.
Parasit ini sering disebut juga tumbuhan parasit tingkat tinggi karena memiliki bagian –
bagian yang lengkap seperti tumbuhan pada umumnya. Seperti kita lihat pada hasil
pengamatan parasit ini menempel dan sangat bergantung pada tumbuhan inangnya seperti
yang di kemukakan oleh Pitojo, 1996 Kelompok ini sepanjang siklus hidupnya, dimulai dari
proses perkecambahan biji hingga mencapai fase generatifnya, berinteraksi dengan tumbuhan
inangnya. Mampu memarasiti berbagai jenis tumbuhan semak dan umumnya adalah jenis
pohon. Jenis tumbuhan inangnya cukup beragam, mulai dari tanaman hortikultura.
tali putri
Tali putri merupakan parasit bagi tanaman karena tali menyerap nutrisi pada tumbuhan
inangnya seperti pada hasil pengamatan kita lihat tali menempel dan melilit seluruh bagian
tumbuhan inangnya. Tali putri sangat bergantung pada inangnya seperti yang dijelaskan oleh
Bambang, 2006 Tali Putri adalah tumbuhan parasit, kelangsungan hidup tali putri sangat
bergantung pada tumbuhan lain. Tumbuhan ini tidak berakar dan tidak menghasilkan
makanan sendiri melalui proses fotosintesis seperti halnya tumbuhan hijau daun. Ia hanya
melilitkan sulurnya, lalu mengisap saripati makanan dari tumbuhan inang. Tali putri ini
menyerap nutrisi dengan menggunakan Historium viscum dan merekat pada tumbuhan
inangnya.
Terna parasit yang tersebar di daerah tropis, tumbuh merambat dam membelit pada
bagian atas dari tanaman lain. Tumbuhnya tidak teratur. Batang bulat halus seperti benang,
lemas, bercabang, panjang 3–8 m, diameter kurang dari 0,5 mm, warna coklat muda
kekuningan melekat pada tanaman lain dengan alat penghisap. Daun berupa sisik kecil.
Bunga kecil, warna putih kekuningan, berkelamin dua, panjang lebih kurang 2 mm,
berkumpul dalam bulir, panjang 2–5 cm. Buah bulat, berdaging, diameter 7 mm. Sifatnya
manis, agak pahit, sejuk dan beracun. Herba ini masuk meridian hati dan ginjal. Khasiatnya
penurun panas, antiradang, peluruh kencing, pembersih darah (depuratif), menghentikan
perdarahan (hemostatik), dan obat cacing (antelmintik).

Benalu (Loranthus, suku Loranthaceae)


adalah sekelompok tumbuhan parasit obligat yang hidup dan tumbuh pada batang
(dahan) pohon tumbuhan lain. Benalu dapat dijumpai dengan mudah pada pohon-pohon besar
di daerah tropis.
Benalu (loranthus) merupakan jenis tumbuhan yang hidupnya tidak memerlukan
media tanah. Ia hidup sebagai parasit (parasiet=Belanda), menempel pada dahan-dahan pohon
kayu lain dan mengisap mineral yang larut dalm pohon kayu yang ditempelinya dapat mati.
Bunga benalu berkelamin tunggal biji buahnya mengandung getah.Pengembangbiakannya
melalui binatang atau burung yang memakan biji buah benalu tersebut. Proses
pengembangbiakannya sangat sederhana: biji benalu yang bergetah itu dimakan binatang atau
burung. Kemudian biji benalu tersebut melekat di dahan dahan kayu bersama dengan kotoran
burung yang memakannya, dan tumbuh di dahan itu. Benalu dapat tumbuh pada berbagai
pohon inang, antara lain pada pohon teh, mangga, alpukat, langsat, sirsak, belimbing,
rambutan dan lain sebagainya.
Benalu adalah sekelompok tumbuhan parasit yang banyak tersebar hampir di seluruh
bagian wilayah Indonesia. Tidak kurang dari 160 jenis benalu dapat ditemukan di Indonesia.
Dalam pengobatan tradisional Indonesia, benalu banyak digunakan antara lain sebagai anti
hipertensi, anti malaria, anti diare, anti tusiva, diuretika, analgetika, anti fertilitas dan yang
paling menarik perhatian, benalu juga diperkirakan mempunyai khasiat anti kanker.
Kandungan kimia benalu belum banyak diungkapkan. Beberapa penelitian berhasil
mengidentifikasikan adanya beberapa senyawa alkaloida, glikosida, flavonoida, triterpen, dan
asam-asam fenolat pada ekstrak batang dan daun benalu. Dari beberapa hasil penelitian
terungkap bahwa ekstrak batang dan daun beberapa jenis benalu ternyata memiliki aktifitas
biologis yang cukup tinggi. Ekstrak benalu juga terbukti memiliki daya antioksidan, suatu
aktifitas yang berperan dalam pengobatan kanker. Uji toksisitas terhadap benalu relatif tidak
toksik. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa benalu mempunyai prospek yang cukup baik
untuk dimanfaatkan sebagai bahan baku obat. Namun demikian masih harus dilakukan
banyak penelitian untuk benalu, termasuk khasiat spesifiknya sebagai obat kanker.
BAB V
PENUTUP

KESIMPULAN :
Dari pembahasan diatas dapat kita tarik kesimpulan :
Pathogen dapat berupa tumbuhan parasitik, jamur parasit, bakteri parasit,
virus, mikoplasma, dan nematode parasit.
Patogen menghasilkan keturunan yang sangat banyak di dalam proses reproduksinya,
terutama cendawan, bakteri, dan virus.
Benalu adalah tanaman inang yang ditenpati oleh benalu akan kelihatan kerdil, tanaman
kurang sehat karena makanan atau unsur hara yang seharusnya untuk tanaman inang di
makan oleh benalu/tanaman parasit
Tali Putri tanaman inang tidak terarur karena adanya taliputri yang menghambat pertumbuhan
inangnya
DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 2012. http://id.wikipedia.org/wiki/Patogen


Hasna, 2012. http://planthospital.blogspot.com/2012/01/penggolongan-penyakit-tumbuhan-
dan.html
Pitojo, S., 1996. Benalu hortikultura: Pengendalian dan Pemanfaatan. Ungaran: Trubus
Agriwidya. 70 hal.
Pracaya. 1996. Hama dan Penyakit Tumbuhan. Universitas Indonesia Press. : Jakarta
Purnomo, B. 2006. DASAR-DASAR PERLINDUNGAN TANAMAN : Penggolongan
Penyakitdan Patogen Tumbuhan. Universitas Bengkulu
Sastrahidayat, Ika Rochidjatun. 1990. Ilmu Penyakit Tumbuhan. Usaha Nasional : Surabaya.
Triharso. 1994. Dasar-Dasar Perlindungan Tanaman. Gajah Mada. Universitas Press.
Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai