Anda di halaman 1dari 11

DAFTAR ISI

PENDAHULUAN .......................................................................................................................... 2
A. LATAR BELAKANG .................................................................................................... 2
B. TUJUAN PENULISAN ................................................................................................. 2
C. RUMUSAN MASALAH ................................................................................................ 2
PEMBAHASAN ............................................................................................................................. 3
1. Visi Misi STAIS .................................................................................................................. 3
2. Lambang Stais .................................................................................................................... 3
3. Lambang BEM Stais .......................................................................................................... 4
4. Visi Misi Jurusan PAI ....................................................................................................... 4
5. Visi Misi Ekonomi Syariah ............................................................................................... 5
6. Visi Misi Jurusan PGRA ................................................................................................... 5
RIWAYAT KH. SUFYAN TSAURI ............................................................................................. 6
KESIMPULAN ............................................................................................................................. 10
Daftar pustaka ............................................................................................................................... 11

Makalah Profil Sekolah Tinggi Agama Islam Tsufyan Tsauri ( STAIS) 01


BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Penyusunan makalah ini dimaksudkan untuk memenuhi tugas mata kuliah pengantar studi
islam. Tugas ini disusun dengan mempelajari materi tentang “Profil Sekolah Tinggi Agama
Islam Tsufyan Tsauri (STAIS)” dimana materi ini akan menjadi pembelajaran kepada kita
dalam semester 1 ini pada mata kuliah IBD/ISD.
B. TUJUAN PENULISAN

Penyusunan makalah ini bertujuan untuk memperoleh nilai pada mata kuliah IBD/ISD dan
menuntaskan tugas dari kajian materi yang telah diberikan. Selain ini penyusunan makalah ini
bertujuan agar mahasiswa mampu memahami dan menambah wawasan mengenai berbagai
Profil Sekolah Tinggi Agama Islam Tsufyan Tsauri (STAIS).

C. RUMUSAN MASALAH
1. Visi Misi Stais
2. Lambang Stais
3. Arti lambing Stais
4. Lambang BEM Stais
5. Visi Misi Jurusan PAI
6. Visi Misi Ekonomi Syariah
7. Visi Misi Jurusan PGRA

Makalah Profil Sekolah Tinggi Agama Islam Tsufyan Tsauri ( STAIS) 02


BAB II

PEMBAHASAN

1. Visi Misi STAIS


Sekolah Tinggi Agama Islam Sufyan Tsauri yang selanjutnya disingkat (STAIS)
Majenang merupakan Perguruan Tinggi di bawah naungan Yayasan Kyai Haji Sufyan Tsauri
Majenang yang berkedudukan di Jl. K.H. Sufyan Tsauri Po. Box. 18 Majenang Kabupaten Cilacap.
Stais Majenang secara resmi berdiri pada tahun 2008 dan sudah terakreditasi Institusi oleh Badan
Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN PT). Adapun visi, misi dan tujuan STAIS Majenang
adalah sebagai berikut :

Visi
“Menjadi Perguruan Tinggi Rujukan Yang Sehat Dan Unggul Di Tingkat Nasional Dalam Studi
Islam Berbasis Budaya Lokal Pada Tahun 2033”
Misi
1. Menyelenggarakan pendidikan yang Sehat dan Unggul dalam studi Islam Berbasis Budaya
Lokal.
2. Menyelenggarakan penelitian yang Sehat dan Unggul dalam studi Islam Berbasis Budaya Lokal.
3. Menyelenggarakan pengabdian masyarakat yang Sehat dan Unggul dalam studi Islam Berbasis
Budaya Lokal.

2. Lambang Stais

Makalah Profil Sekolah Tinggi Agama Islam Tsufyan Tsauri ( STAIS) 03


3. Lambang BEM Stais

Keterangan :
1. Lingkaran di luar logo menggambarkan bahwa
BEM merangkul seluruh mahasiswa STAIS
MAJENANG
2. Warna hijau tua berbentuk wadah
melambangkan bahwa BEM menaungi seluruh
mahasiswa STAIS Majenang
3. Bermacam warna melambangkan keberagaman
individu mahasiswa di STAIS Majenang
4. Globe di atas sebuah buku melambangkan
pendidikan yang aktif,kreatif dan luas

4. Visi Misi Jurusan PAI

Program studi Pendidikan Agama Islam (PAI) Jurusan Tarbiyah (STAI) Sufyan Tsauri
Majenang, Cilacap berdiri secara resmi pada September 2008 dengan nomor SK pendirian No
Dj/302/2008 yang ditandatangani oleh Direktor Jenderal Pendidikan Islam. Sekarang ini
berdasarkan keputusan terbaru dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN PT)
Bahwa Program Studi Pendidikan Agama Islam Terakreditasi B.
Adapun visi, misi dan tujuan Prodi PAI adalah sebagai berikut :

Visi
“Menjadi Program Studi Rujukan Yang Sehat Dan Unggul Di Tingkat Nasional
Dalam Mengembangkan Pendidikan Agama Islam Berbasis Budaya Lokal Pada Tahun 2033”
Misi
1. Menyelenggarakan pendidikan yang Sehat dan Unggul dalam Mengembangkan Pendidikan
Agama Islam Berbasis Budaya Lokal.
2. Menyelenggarakan penelitian yang Sehat dan Unggul dalam Mengembangkan Pendidikan Agama
Islam Berbasis Budaya Lokal.
3. Menyelenggarakan pengabdian masyarakat yang Sehat dan Unggul dalam Mengembangkan
Pendidikan Agama Islam Berbasis Budaya Lokal.

Makalah Profil Sekolah Tinggi Agama Islam Tsufyan Tsauri ( STAIS) 04


5. Visi Misi Ekonomi Syariah

Program studi Ekonomi Syari’ah di bawah koordinasi jurusan Ekonomi dan Bisnis Islam
Sekolah Tinggi Agama Islam Sufyan Tsauri (STAIS) Majenang. Program Studi ini berdasarkan
keputusan dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN PT) sekarang ini
sudah Terakreditasi B. Program Studi Ekonomi Syari’ah memiliki visi, misi dan Tujuan sebagai
berikut :
Visi
“Menjadi Program Studi Rujukan Yang Sehat Dan Unggul Di Tingkat Nasional
Dalam Mengembangkan Ekonomi Syari’ah Berbasis Budaya Lokal Pada Tahun 2033”
Misi
1. Menyelenggarakan pendidikan yang Sehat dan Unggul dalam Mengembangkan Ekonomi dan
Bisnis Islam Berbasis Budaya Lokal.
2. Menyelenggarakan penelitian yang Sehat dan Unggul dalam Mengembangkan Ekonomi dan
Bisnis Islam Berbasis Budaya Lokal.
3. Menyelenggarakan pengabdian masyarakat yang Sehat dan Unggul dalam Mengembangkan
Ekonomi dan Bisnis Islam Berbasis Budaya Lokal.

6. Visi Misi Jurusan PGRA

Program Studi S1 Pendidikan Islam Anak Usia Dini (PIAUD) memiliki visi, misi dan Tujuan
sebagai berikut :

Visi
“Menjadi Program Studi Rujukan Yang Sehat Dan Unggul Di Tingkat Nasional
Dalam Mengembangkan Keilmuan Pendidikan Islam Anak Usia Dini Berbasis Budaya Lokal
Pada Tahun 2033”
Misi
1. Menyelenggarakan pendidikan yang Sehat dan Unggul dalam Mengembangkan Keilmuan
Pendidikan Islam Anak Usia Dini Berbasis Budaya Lokal.
2. Menyelenggarakan penelitian yang Sehat dan Unggul dalam Mengembangkan Keilmuan
Pendidikan Islam Anak Usia Dini Berbasis Budaya Lokal.
3. Menyelenggarakan pengabdian masyarakat yang Sehat dan Unggul dalam Mengembangkan
Keilmuan Pendidikan Islam Anak Usia Dini Berbasis Budaya Lokal.

Makalah Profil Sekolah Tinggi Agama Islam Tsufyan Tsauri ( STAIS) 05


RIWAYAT KH. SUFYAN TSAURI

Syekh Sufyan Tsauri Cigaru Majenang

Nama besar Syekh Sufyan Tsauri diabadikan untuk nama Sekolah Tinggi Agama Islam
Sufyan Tsauri (STAIS) Majenang, yang didirikan pada tahun 2008. STAIS berdiri kokoh di
tengah Pondok Pesantren Pembangunan Cigaru, Majenang. Siapa Syekh Sufyan Tsauri?
Bagaimana peranannya dalam pengembangan agama Islam di Cilacap, hususnya di daerah
Majenang? Bagaimana pula kisah perjuangannya melawan penjajah demi kemerdekaan Republik
Indonesia? Biografi Ulama berikut ini mengisahkan secara singkat Syekh Sufyan Tsauri.
Muhammad Sufyan Tsauri lahir pada 1 Muharram 1316/22 Mei 1898, putera K.
Abdulghoni, penduduk Desa Banjarreja, Kecamatan Nusawungu Kabupaten Cilacap. Pada usia
dua tahun, Syekh Sufyan Tsauri dibawa pindah oleh orangtuanya ke Desa Limbangan
Kecamatan Wanareja, Kabupaten Cilacap. Tidak selang beberapa lama Ibunya meninggal dunia
yang kemudian disusul dengan meninggalnya sang Ayah.
Sepeninggal kedua orang tuanya, Syekh Sufyan Tsauri diasuh oleh bibinya hingga
mencapai usia 11 tahun. Dalam usia ini Syekh Sufyan Tsauri harus pindah asuhan yang
selanjutnya diasuh oleh K. Bakri dan dibawa ke desa tempat kelahirannya (Banjareja). Di sana ia
mulai di didik dengan ilmu keagamaan. Untuk pertama kalinya ia dikirim ke Pondok Pesantren
Tritih, Cilacap. Dalam usia 15 Tahun ia meneruskan pelajarannya ke pondok Pesantren Lirap
Kebumen untuk belajar selama enam tahun dibawah asuhan kyai lbrabim.
Atas prakarsa Kyai Ibrahim Syekh Sufyan Tsauri melanjutkan pelajarannya ketingkat
yang lebih tinggi menuju Pondok Pesantren Tremas, Pacitan, Jawa Timur. Sebelumnya, Syekh
Sufyan Tsauri singgah terlebih dahulu di Pesantren Jamsaren Solo, untuk belajar selama dua
bulan. Setibanya di Pondok Pesantren Tremas –yang pada waktu diasuh oleh Kyai Muhamad
Dimyati– Syekh Sufyan Tsauri menggunakan waktu dengan sebaik-baiknya untuk mendapatkan
Ilmu yang diperlukan, selama 6 (enam) tahun lamanya.
Setelah 6 (enam) tahun di Pesantren Tremas, Syekh Sufyan Tsauri pulang ke Limbangan
Wanareja tempat dimana ia dibesarkan. Syekh Sufyan Tsauri muda sudah bercita-cita ingin
menyumbangkan Ilmunya kepada masyarakat, mengembangkan karier keilmuan sebagai seorang
muballigh penganjur Islam.
Pada saat itu, di Cigaru, Majenang, Cilacap, sudah berdiri sebuah Pondok Pesantren yang
diasuh Kyai. H. Abdulmadjid. Seiring usianya yang sudahlanjut, KH. Abdul Madjid mencari
seorang pengganti sampai kemudian menemukan pemuda Sufyan Tsauri di Desa Limbangan
Wanareja, dan memintanya untuk mencurahkan tenaga dan Ilmunya dengan mengajar di pondok
Pesantren Cigaru. Tawaran itu diterima dan Syekh Sufyan Tsauri mulai mengajar di pondok
Pesantren Cigaru.
Sufyahn Tsauri muda kemudian dijodohkan dengan Siti Marchamah, puteri dari K. Abdul
Majdid. Setelah pernikahan berlangsung, Syekh Sufyan Tsauri kembali menuju Pondok
Pesantren Tremas di Pacitan untuk memperdalam Ilmu Pengetahuan Islam selama 3 (tiga) tahun.
Setelah itu Syekh Sufyan Tsauri kembali ke Cigaru dan mengabdikan Ilmunya dengan sepenuh
hati. Pada tahun 1927, Syekh Sufyan Tsauri berangkat ke Tanah Suci untuk menunaikan Ibadah
Haji.

Makalah Profil Sekolah Tinggi Agama Islam Tsufyan Tsauri ( STAIS) 06


Ketika pertama kali Syekh Sufyan Tsauri memasuki Pondok Pesantren Cigaru,
kondisinya masih sangat sederhana. Masjid dan Pondok masih beratap alang-alang. Santrinya
masih sedikit. Berkat ketekunan Syekh Sufyan Tsauri, santrinya bertambah banyak. Pada tahun
1935, jumlah santri mencapai 880 orang yang berasal dari dalam dan luar negeri seperti
Singapura dan Malaysia. Syekh Sufyan Tsauri mengajarkan Kitab Tafsir, Hadits, Fiqh, Aqoid
dan Tasawuf serta Ilmu Alat lainnya.
Untuk ukuran kondisi Pondok Pesantren di era Pendudukan Penjajah, Keberadaan
Pesantren Cigaru termasuk berkembang pesat dan semakin dirasakan manfaatnya oleh
Masyarakat Majenang khususnya. Hal itu terjadi sampai dengan peristiwa pendudukan Jepang.
Pada saat itu, Syekh Sufyan Tsauri merasa perlu untuk terjun, bersama para santrinya, untuk
berjuang mmempertahankan kemerdekaan Indonesia. Syekh Sufyan Tsauri pun turun
mempelopori Perjuangan untuk memimpin Umat Islam Majenang dalam melawan Penjajah.
Pada awal tahun 1945 dibentuklah pasukan Hizbullah yang terdiri dari para pemuda
Islam yang patriotik. Dalam pembentukan ini, putra-putra Majenang tidak ketinggalan ikut andil.
Dan atas restu dari Syekh Sufyan Tsauri berangkatlah enam orang pemuda Majenang untuk
mengikuti latihan Hizbullah, me’reka ialah: Syaefurrahman Suwandi, Habin Adnan, Ahmad
Ghozali, A. Muhdzier, Loekman Daroni dan Soehari.
Keenam orang tersebut adalah santri-santri Syekh Sufyan Tsauri. S. Suwandi mendapat
latihan di Cisarua Bogor selama tiga bulan, sedang lima orang lainnya berangkat pada giliran
yang kedua dan dilatih di Dai Dan Peta Kroya Cilacap dibawah asuhan Jendral Sudirman yang
pada waktu itu menjabat Dai Dan Cho PETA Kroya. Setelah peristiwa pemberontakan Peta
melawan Jepang di Gumilir Cilacap yang dipimpin oleh Kusaeri, Mursidik dlan Sardjono, maka
tempat latihan dipindah ke Dai Dan Peta Sumpyuh. Baru saja berlangsung dua bulan latihar
dibubarkan pada tanggal 15 Agustus 1945, karena Jepang kalah perang melawan sekutu.
Pada tanggal 7 Nopember berlangsung Mu’tamar Urnat Islam Seluruh Indonesia di
Yogyakarta yang kemudian melahirkan partai Masyumi dan telah mengambil keputusan antara
lain: “Bahwa Umat Islam fardlu ‘ain melakukan perang total, jihad fisabilillah untuk membela
Negara dan Agama”. Untuk melaksanakan Keputusan tersebut harus dibentuk barisan yang kuat
yang dapat menghimpun tenaga pemuda (yang ber umur 35 kebawah) dan orang tua (yang ber-
umur 35 tahun keatas) dengan cara meningkatkan dan memperbesar pasukan Hizbullah yang
telah ada ditambah dengan barisan Sabilillah.
Seruan Jihad yang dikumandangkan dari medan Mu’tamar itu menggema keseluruh
pelosok Tanah Air dan sampailah seruan Jihad itu ke Majenang yang didengari oleh para Ulama
dan santri-santri di pondok pesantren khususnya dan Umat Islam umumnya. Demi seruan jihad
itu maka Syekh Sufyan Tsauri tampil menyampaikan seruan jihad itu kepada para santrinya dan
kaum Muslimin.
Syekh Sufyan Tsauri memberikan fatwa mengenai pergolakan tanah air terutama sekitar
seruan Jihad yang telah diputuskan oleh Mu’tamar Umat Islam tersebut. Menurut fatwanya,
bahwa; “berjuang membela Agama, hak milik dan tanah air dari perkosaan dan kedzaliman
adalah Jihad, sedang hukumnya adalah fardu ‘ain dan jika gugur adalah syahid sebab Agama dan
hukum Islam tidak mungkin berjalan ditanah Jajahan”.

Makalah Profil Sekolah Tinggi Agama Islam Tsufyan Tsauri ( STAIS) 07


Fatwa Syekh Sufyan Tsauri ini dikumandangkan keseluruh distrik Majenang. Dalam
merealisasikan fatwanya itu Syekh Sufyan Tsauri bertemu dengan dua orang tokoh masyarakat
di Majenang yakni K. Moch. Basyir sebagai tokoh politik dan S. Suwandi sebagai tokoh yang
bergerak dalam kemiliteran. Partai Masyumi yang berkembang di Majennag saatitu semamin
kuat dengasn kepemimpinan Syekh Sufyan Tsauri sebagai Ketua Syuriah. Masyumi kemudian
mampu menggerakkan potensi Umat Islam untuk berjihad dengan terbentuknya barisan
Hizbullah dan Sabilillah di wilayah Majenang. Semangat jihad berkobar-kobar serta menjiwai
perikehidupan masyarakat Islam di Majenang.
Pada bulan Nopember 1945 berangkatlah dua kompi Hizbullah dari Majenang ke Cilacap
untul latihan kemiliteran. Sekembalinya dari Cilacap mereka menyelenggarakan latihan kepada
para pemuda dan santri yang dipusatkan Pondok Pesantren Cigaru secara bergelombang. Sekitar
buIan Nopember 1945 dimana situasi bertambah gawat karena tentara Belanda menduduki
beberapa kota di Jawa Tengah, Semarang dan Ambarawa.
Kejadian ini sempat menarik perhatian kalangan pemuda Majenang tumbuh dengan kuat
dihati mereka keinginan untuk ikut berangkat ke garis ter depan melawan Belanda. Bantuan
sukarela berdatangan dan mereka dikirim untuk merebut kembali Ambarawa. Bulan Desember
1945 dari Majenang berangkat dua kompi Hizbullah dan Sabilillah dibawah pimpinan Suwandi
selaku Komandan dengan didampingi Syekh Sufyan Tsauri sebagai penasehat.
Pada tangal 1 Agustus 1945 pasukan Hizbullah dan Sabilillah dari Majenang yang
berkekuatan dua kompi pasukan berangkat ke Bandung Selatan dan bermarkas di Kiangroke
Wilayah Banjaran. Syekh Sufyan Tsauri tidak ketinggalan. Turun dari kereta api di Cicalengka,
pasukan berjalan menuju garis depan, dalam perjalanan di daerah Majalengka pasukan mendapat
serangan udara. Berkat lindungan Allah dalam serangan ini tak seorangpun dari Hizbullah dan
Sabilillah yang menjadi korban, hanya dua orang dari Lasykar Wanita Indonesia (Lasywi) tewas
terkena ledakan.
Setelah lima belas hari berada di garis depan, pasukan diperintahkan untuk kembali ke
pangkalan. Pasukan bertahan di daerah pegunungan yang terlet disebelah utara kota Majenang,
untuk memudahkan kordinasi, maka sepakatlah diantara para pasukan yang ada untuk bermarkas
di Tembongraja Wilayah Kec. Salem, terletak ditengah tengah Pegunungan Kendeng Kabupaten
Brebes. Di tempat yang baru Syekh Sufyan Tsauri memimpin kembali pasukannya dan pasukan
Hizbullah senantiasa melancarkan aksi-aksi gerilya terhadap Belanda. Keadaan ini berlangsung
hingga penanda tangan Persetujuan Renville dan disusul dengan perintah untuk kembalike
daerah Republik.
Pada tanggal 4 Februari 1948 berangkatlah 1 pasuan Hizbullah untuk memenuhi perintah
Hijrah ke daerah Republik di Banjarnegara. Syekh Sufyan Tsauri yang sejak lama mengidap
penyakit sesak nafas, mendengar persetujuan Renville yang disusul dengan perintah hijrah,
penyakitnya bertambah parah. Syekh Sufyan Tsauri berujar “Lebih baik mati dari pada bertemu
dengan penjajah”.
Syekh Sufyan Tsauri merasa sangat berat berpisah dengan anak buahnya yang
dicintaianya, yang selama ini berjuang dengan penuh semangat kepahlawanan berada dalam
penderitaan bersama serta merasa senasib sepenanggungan. Oleh karena keadaan kesehatan yang
tidak memungkinkan, Syekh Sufyan Tsauri menyertai pasukannya untuk hijrah ke Daerah
Republik, disarankan untuk pulang kembali ke Cigaru.

Makalah Profil Sekolah Tinggi Agama Islam Tsufyan Tsauri ( STAIS) 08


Pada awal Pebruari 1948, Hari Senin tanggal 22 Rabiulawal, dalam suasana yang sedih
dan pilu, berangkatlah tandu yang membawa Syekh Sufyan Tsauri menigalkan Markas
Pertahanannya setelah berbulan bulan menunaikan tugas suci di pengungsian sebagai mujahid
yang tiada kenal menyerah.
Udara dipagi hari yang sejuk mengiringi geraknya tandu yang berjalan melalui celah-
celah pepohonan besar dihutan belantara gunungan Kendeng. Syekh Sufyan Tsauri duduk
dengan khusyu atas tandunya. Syekh Sufyan Tsauri berserah diri tawakal kepada Allah dengan
tiada henti hentinya mengucapkan kalimah Thayyibah. Sementara itu penyakit yang
menyerangnya semakin bertambah berat Syekh Sufyan Tsauri mengajak beristirahat sewaktu tiba
di muka Surau Gunungjaya. Dengan nafas yang terengah-engah dan suara yang terputus putus,
terdengarlah pesan Syekh Sufyan Tsauri yang terakhir: “anak-anakku, teruskanlah
perjuanganmu, amar ma’ruf nahi munkar, dan usirlah kaum Penjajah”.
Selang beberapa lama, menyusul kemudian ucapan yang terakhir sekali dari Syekh
Sufyan Tsauri: “Laa ilaaha Illallah”…. dan sampailah beliau menemui ajalnya untuk kembali ke
Rahmatullah “Innaa lillaahi Wainna Ilaihi Raji’un”….. Syekh Sufyan Tsauri meninggalkan dunia
setelah menyelesaikan tugasnya sebagai penganjur Islam dan pejuang kemerdekaaan yang hanya
mendambakan Keluruhan Islam dan kemerdekaan Tanah Air.
Syekh Sufyan Tsauri wafat dalam usia 50 tahun dengan meninggalkan seorang istri dan 8
anak. Jenazahnya dibaringkan untuk kemudian dibawa ke Cigaru. Sekitar pukul 16.00, jenazah
tiba dan esok harinya dimakamkan disebelah utara Pondok Pesantren Cigaru. (Kang Nawar)

Makalah Profil Sekolah Tinggi Agama Islam Tsufyan Tsauri ( STAIS) 09


BAB III

KESIMPULAN

Sekolah Tinggi Agama Islam Sufyan Tsauri yang selanjutnya disingkat (STAIS)
Majenang merupakan Perguruan Tinggi di bawah naungan Yayasan Kyai Haji Sufyan Tsauri
Majenang yang berkedudukan di Jl. K.H. Sufyan Tsauri Po. Box. 18 Majenang Kabupaten
Cilacap.

Program studi Pendidikan Agama Islam (PAI) Jurusan Tarbiyah (STAI) Sufyan Tsauri
Majenang, Cilacap berdiri secara resmi pada September 2008 dengan nomor SK pendirian No
Dj/302/2008 yang ditandatangani oleh Direktor Jenderal Pendidikan Islam. Sekarang ini
berdasarkan keputusan terbaru dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN PT)
Bahwa Program Studi Pendidikan Agama Islam Terakreditasi B.

Program studi Ekonomi Syari’ah di bawah koordinasi jurusan Ekonomi dan Bisnis
Islam Sekolah Tinggi Agama Islam Sufyan Tsauri (STAIS) Majenang. Program Studi ini
berdasarkan keputusan dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN PT) sekarang ini
sudah Terakreditasi B

Program Studi S1 Pendidikan Islam Anak Usia Dini (PIAUD) memiliki visi, misi dan
Tujuan sebagai berikut :

Visi
“Menjadi Program Studi Rujukan Yang Sehat Dan Unggul Di Tingkat Nasional
Dalam Mengembangkan Keilmuan Pendidikan Islam Anak Usia Dini Berbasis Budaya Lokal
Pada Tahun 2033”
Misi
4. Menyelenggarakan pendidikan yang Sehat dan Unggul dalam Mengembangkan Keilmuan
Pendidikan Islam Anak Usia Dini Berbasis Budaya Lokal.
5. Menyelenggarakan penelitian yang Sehat dan Unggul dalam Mengembangkan Keilmuan
Pendidikan Islam Anak Usia Dini Berbasis Budaya Lokal.
Menyelenggarakan pengabdian masyarakat yang Sehat dan Unggul dalam Mengembangkan
Keilmuan Pendidikan Islam Anak Usia Dini Berbasis Budaya Lokal

Makalah Profil Sekolah Tinggi Agama Islam Tsufyan Tsauri ( STAIS) 010
Daftar pustaka

https://www.facebook.com/santri.nahdliyyin/posts/syekh-sufyan-tsauri-cigaru-
majenangnama-besar-syekh-sufyan-tsauri-diabadikan-unt/1181027798577607/

https://www.stais.ac.id/prodi-pai/

https://www.stais.ac.id/prodi-ekonomi-syariah/

https://www.stais.ac.id/prodi-pgra/

Sumber : Perjalanan Pondok Pesantren Cigaru Majenang, Team Penyusun Buku Kenang-
Kenangan REUNI ke-II Pesantren Cigaru Tahun 1980

Makalah Profil Sekolah Tinggi Agama Islam Tsufyan Tsauri ( STAIS) 011

Anda mungkin juga menyukai