Disusun Oleh:
Santia Widya
NIM. 1703130040
Umar Abdul Aziz
NIM. 1703130051
Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah swt., Atas berkat limpahan
rahmat, taufik, serta hidayah-Nya jualah kami dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul “Studi Analisis: Metode al-Barqi” dengan baik. Shalawat dan salam
semoga selalu tercurahkan kepada junjungan kita, yakni Nabi Muhammad saw.,
yang telah menyebarkan kebaikan dan ketauhidan kepada seluruh alam.
Penulis,
ii
DAFTAR ISI
COVER
KATA PENGANTAR.......................................................................................ii
DAFTAR ISI...................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang....................................................................................1-2
B. Rumusan Masalah..................................................................................2
C. Tujuan Penulisan....................................................................................2
D. Manfaat Penulisan..................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
A. Metode al-Barqi dalam Metodologi Pembelajaran al-Qur’an............3-5
1. Sejarah dan Contoh Metode al-Barqi.........................................5-10
2. Keunggulan dan Kelemahan Metode al-Barqi.........................10-11
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan.............................................................................................12
B. Saran.......................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA 13
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ilmuwan dengan kegigihannya mempelajari ayat-ayat dalam al-Qur’an
dari zaman ke zaman memiliki metode bermacam-macam untuk menelaah lebih
jauh kemudahan dalam mempelajari atau menyingkap makna yang dikehendaki
ayat tersebut. Metode berubah dan semakin mudah beriring dengan teknologi
yang semakin pesat disajikan oleh arus modernisasi. Kemudahan metode tersebut
ditinjau dalam berbagai disiplin ilmu seperti tafsir, qira’at hingga metode
pembelajaran al-Qur’an yang mulai menjadi bahan kajian oleh setiap warga
akademik di Perguruan Tinggi Islam baik taraf swasta maupun negeri.
Al-Qur’an menjadi kitab suci yang selalu menarik untuk dikaji karena
tidak lekang oleh arus zaman. Para intelek muslim berlomba-lomba menemukan
kemudahan dalam proses pembelajaran al-Qur’an agar tidak mengikis rasa cinta
terhadap al-Qur’an yang mulai terpinggirkan oleh dampak modernitas yang
cenderung melalaikan waktu, hal ini penulis kutip dari point ketiga dampak
negatif kecenderungan di era globalisasi menurut Daniel Bell (kompasiana.com,
pada 26 Mei 2015) bahwa kecenderungan menggunakan teknologi tinggi (high
technology) khususnya teknologi informasi dan komunikasi (TIK). Kehadiran
teknologi informasi dan komunikasi ini menyebabkan terjadinya tuntutan dari
masyakarat untuk mendapatkan pelayanan yang lebih cepat, transparan juga tidak
dibatasi oleh waktu dan tempat.1 Desakan arus modernisasi dan globalisasi pada
setiap dimensi kehidupan manusia harus diakui telah membawa berbagai
konsekuensi yang harus ditanggung oleh peradaban modern manusia. Di samping
menawarkan berbagai kenikmatan (seductive life) materiel dan fisik, modernisasi
juga telah memberikan efek negatif, yaitu dislokasi kejiwaan, disorientasi
1Lihat:https://www.kompasiana.com/olivelaswad/5564426ab3927354178dcb2b/tantanga
n-pendidikan-agama-islam-di-era-globalisasi, diakses pada: Sabtu, 05 Oktober 2019, pukul 20:39
wib.
1
2
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini sebagaimana yang
dipaparkan penulis melalui latar belakang yakni:
1. Bagaimana metode al-Barqi dalam metodologi pembelajaran al-
Qur’an?
C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan dalam makalah ini sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui metode al-Barqi dalam metodologi pembelajaran al-
Qur’an.
D. Manfaat Penulisan
Adapun manfaat penulisan dalam makalah ini sebagai berikut:
1. Menambah wawasan terkait metode al-Barqi sebagai suatu metode
yang dikaji dalam metodologi pembelajaran al-Qur’an.
2.
3.
2 Erich Fromm, Masyarakat yang Sehat, (Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 1995), hal.
136.
BAB II
PEMBAHASAN
3
4
IAIN Sunan Ampel Surabaya pada tahun 1965. Metode ini disebut juga sebagai
metode anti lupa karena struktur yang apabila pada saat siswa lupa dengan huruf-
huruf atau suku kata yang telah dipelajari, maka akan dengan mudah dapat
mengingat kembali tanpa bantuan guru. Muhadjir mengungkapkan pengajaran
membaca dan menulis huruf hijaiyah dengan metode al-Barqy ada beberapa
prinsip yang harus diperhatikan, antara lain harus diajarkan secara gradual, dibaca
langsung tanpa dieja, tidak diperkenalkan nama huruf hijaiyah, dituntut keaktifan
siswa bersifat praktis (diajarkan langsung dalam bentuk praktek), dan sederhana
(diawali dengan menerangkan hurufhuruf yang mudah diucapkan) (Mujafar, 1999:
IV). Syarat pengajaran metode Al-Barqy, antara lain: (1) pendekatan dengan
menggunakan 4 buah kata lembaga; (2) sistem analitik sintetik (memisahkan kata
seperti ADA dan RAJA); (3) menggunakan teknik menyanyi (menyanyi huruf
kata lembaga); (4) bercerita menceritakan untuk memberi kesan pada peserta didik
agar mengingat empat buah kata lembaga); (5) dan belajar konsentrasi. Metode al-
Barqy ada teknik tambahan, yaitu teknik tranfer (tehnik memperkenalkan huruf-
huruf sulit yang disebut huruf kucing dan huruf macan yaitu huruf yang memiliki
perbedaan makhraj tapi memiliki sifat huruf yang sama).
Untuk menangani anak berkebutuhan khusus yang disebut dengan ADHD
(Attention Deficit Hyperactivity Disorder) atau ADD (Attention
Deficit Disorder), selain diperlukan metode yang menyenangkan dan mudah
diperlukan juga sebuah metode yang dapat mengatasi perilaku anak. Penelitian ini
memadukan metode al-Barqy dengan metode ABA. Terapi ABA (Applied
Behavior Analysis) adalah suatu metode mengajar yang tanpa kekerasan yang
dasarnya menggunakan pendekatan behavioral, metode ini memfokuskan
penanganan pada pemberian reinforcement positif setiap kali anak berespon
benar sesuai dengan instruksi yang diberikan (Handojo, 2009: 269).
Reinforcement adalah tindakan mengikuti sebuah respon tertentu dengan
sebuah penguatan (Omrod, 2008: 422). Tidak ada hukuman (punishment)
dalam terapi ini, tetapi bila anak berespon nsosialf (salah
5
atau tidak tepat) atau tidak berespon sama sekali maka ia tidak akan mendapatkan
imbalan (reinforcement) positif yang ia sukai tersebut.5
5 Rini Astuti, Peningkatan Kemampuan Membaca al-Qur’an Pada Anak Atteion Deficit
Disorder Melalui Metode al-Barqy Berbasis Applied Behavior Analysis, (Jurnal Pendidikan Usia
Dini: Vol. 7, Edisi 2, 2013), hal. 4-5.
6 Muhiyatul Huliyah, Metode al-Barqy dalam Perspektif.... hal. 27-28.
5
gestaid
phsycology yang bersifat Struktural Analitik Sintetik (SAS). Metode ini
sudah
6
كتون–سملب
3) Fase penulisan begitu juga pada fase ini peserta santri/anak didik menebak
tulisan yang berupa titik-titik seperti كdengan pensil ustadz/guru
7
4) menunjukkan jalan pena menurut arah anak panah agar tidak terbalik,
setelah dianggap baik, dilanjutkan pengenalan pada bentuk tulisan
lainnya.
5) Fase pengenalan bunyi cara pengenalannya melalui tiga tahap, yaitu :
(a) Pertama: adaraja – mahakaya – katawana – samalaba, idiriji – mihikiyi
– kitiwini – similibi, uduruju – muhukuyu – sumulubu.
(b) Kedua: adaraja – idiriji – uduruju, mahakaya – mihikiyi – muhukuyu,
dan seterusnya.
(c) Ketiga: a – i – u, da – di – du, ra – ri – ru, ja – ji – ju, dan seterusnya.
5) Fase pemindahan fase ini bertujuan untuk memindahkan pengenalan bunyi
Arab yang sulit, maka didekatkan dengan bunyi Indonesia yang
berdekatan. Contohnya seperti: di bawahnya ditulis دdi atas di tulis س
bawahnya di tulis شatau:
ت ج د س،ث ز د ش
6) Fase pengenalan tanwin harakat dobel yang berbunyi “n” (tanwin), perlu
ditegaskan pada murid/santri bahwa tanwin itu hanya ada disuku terakhir
dari kata. Jadi tidak ada diawal atau di tengah. Contoh:
ا ا ا – ب ب با – ت ت تا
7) Fase pengenalan mad didahulukan sebelum sukun. Tahap ini harus
dimatangkan lebih dahulu sebelum sukun dan syiddah. Untuk sementara
agar memudahkan anak, di atas bacaan panjang diberi tanda (-) dan
pendek (.) tanda tersebut untuk sementara saja, dalam latihan atau
pekerjaan rumah anak disuruh memberi tanda bacaan tersebut pada
kalimat atau ayat, sebagai cross chek terhadap pemahaman anak. Contoh:
ا با جا دا – اي بي جي دي
8) Fase pengenalan sukun: cara mengenal sukun dengan membuat titian unta
yaitu:
8
اد – ا د، ار-ار
9) Fase pengenalan syiddah, cara pertama: dibuat titian unta seperti sukun:
Contoh pertama:
مس – مس – مس
بر – بر – بر
Contoh kedua:
مس – مس
بر – بر
Contoh ketiga:
مس – مس
10) Fase pengenalan nama huruf dikenakan, cara mengenakan atau membaca
nama harus dengan al, jadi al-ba’, bukan ba’, al-jim jadi bukan jim. Hal
ini untuk segera dapat membedakan mana yang qomariyah dan mana yang
syamsiyah. Contoh:
الشمسیة القمریة
التاء الباء
11) Fase pengenalan huruf yang tidak bisa dibaca huruf yang tidak
mendapatkan tanda saksi (harakat) tidak dibaca biasanya terdiri dari huruf
ا- وcontohnya seperti dibawah ini:
(a) Alif dan huruh bengkok ke kiri tidak dapat disambung ke kiri.
(b) Mim dan huruf yang bengkok jika disambung diluruskan ke kiri.
م خ ج مسح خسر جھـر
(c) Huruf yang cekung di bawah garis, jika disambung diluruskan di atas
garis.
ضلن
.ضرب لمس نصر
(d) Huruf yang bersudut disambung lewat sudut.
د ك بدر شكر
(e) Huruf akhir berbentuk asli, tanpa ada perubahan khusus dan
disambung alif.
14) Fase pengenalan waqof. Baik dalam membaca Al-Qur’an, maupun yang
lain, atau berbicara,
A. Kesimpulan
Metode al-Barqi menjadi salah satu solusi tepat dalam metodologi
pembelajaran al-Qur’an, solusi untuk anak berkebutuhan khusus dalam
mempelajari al-Qur’an serta praktis untuk segala umur. Kemudahan yang
disajikan yakni dengan metode yang aktual yaitu SAS (Struktur Analitik Sintetik).
B. Saran
Metode al-Barqi perlu untuk dilestarikan sebagaimana metode dalam
metodologi pembelajaran al-Qur’an yang lainnya. Agar kemudahan dalam
mempelajari al-Qur’an terasa mudah kapanpun. Maka, perlu juga metode-metode
yang sudah ada menjadi acuan bagi setiap kaum intelek muslim untuk membuat
metode baru dalam memberikan kemudahan mempelajari al-Qur’an.
12
DAFTAR PUSTAKA
Artikel
Huliyah, Muhiyatul. Metode al-Barqy dalam Perspektif Multiple Intelligences.
Artikel Dosen FTIK IAIN Banten.
Buku
Fromm, Erich. 1995. Masyarakat yang Sehat. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.
Mukhtar. 1995. Materi Pendidikan Agama Islam. Jakarta, Direktorat Pembinaan
Kelembagaan Agama Islam: Universitas Terbuka.
Internet
https://www.kompasiana.com/olivelaswad/5564426ab3927354178dcb2b/tantanga
n-pendidikan-agama-islam-di-era-globalisasi
Jurnal
Astuti, Rini. 2013. Peningkatan Kemampuan Membaca al-Qur’an Pada Anak
Atteion Deficit Disorder Melalui Metode al-Barqy Berbasis Applied
Behavior Analysis. Jurnal Pendidikan Usia Dini: Vol. 7, Edisi 2.
Tesis
Nasihin, Khoirun. 2016. Manajemen Pembelajaran Al-Qur’an dengan Metode
Dallang di Madrasah Diniyah Takmiliyah Pondok Pesantren Modern
Jawa Hanacaraka Wonogiri. Tesis: Pascasarjana Institut Agama Islam
Negeri Surakarta.
13
13