ZUMA
Kelompok Tutorial 2
UNIVERSITAS PADJADJARAN
JATINANGOR
2017
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta
karunia-Nya dan karena bimbingan-Nyalah, penulis dapat menyelesaikan makalah
yang berjudul “Case 2 : Drg. Zuma”.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR GAMBAR v
DAFTAR TABEL vi
BAB I 6
PENDAHULUAN 6
1.3 Mekanisme 8
BAB II 6
TINJAUAN PUSTAKA 6
iii
2.4.1 Merumuskan Masalah..............................................................................15
2.4.2 Identifikasi Masalah.................................................................................16
2.5 Menerapkan Prioritas Jalan Keluar (Solution Priority) 17
2.6.1 Tujuan.......................................................................................................23
2.6.2 Kelebihan.................................................................................................23
2.6.3 Kekurangan..............................................................................................23
2.6.4 Langkah Penelitian...................................................................................23
2.6.5 ………………………………………..(ALIM)……………………………..
25
2.7 Menentukan Odd Ratio 25
2.8.1 Definisi.....................................................................................................26
2.8.2 Tujuan.......................................................................................................26
2.8.3 Ciri-ciri.....................................................................................................27
2.8.4 Jenis..........................................................................................................27
2.8.5 Langkah-langkah......................................................................................27
2.8.6 Kelebihan.................................................................................................28
2.8.7 Kekurangan..............................................................................................28
2.8.8 Rumus......................................................................................................28
BAB III 29
PEMBAHASAN 29
BAB IV 30
PENUTUP 30
4.1 Kesimpulan 30
4.2 Saran 30
DAFTAR ISI 6
iv
DAFTAR GAMBAR
v
DAFTAR TABEL
vi
vii
6
BAB I
PENDAHULUAN
faktor merokok berakibat pada kejadian kanker mulut. Dari penambilan data
ternyata tersingkap bahwa pasien perokok yang mengidap kanker mulut ada
25 orang, pasien perokok yang tidak mengidap kanker mulut ada 35 orang,
pasien yang mengidap kanker mulut tetapi bukan perokok ada 21 orang dan
pasien bukan kanker mulut dan juga bukan perokok ada 40 orang. Drg. zuma
selain melakukan penelitian juga berencana membuat perencanaan
program kesehatan gigi dan mulut dengan kerangka konsep dan
sistematika analisis situasi elalui kajian data kesehatan masyarakat,
yang didasarkan pada konsep BLUM. Process of planning ini akan
mengikuti prinsip lingkaran pemecahan masalah (problem solving cycle),
berdasarkan kajian data yang lengkap dan valid, sehingga didapat data
yangsesuai dengan keadaan dan kebutuhan kesehatan gigi masyarakat di
wilayah Puskesmas Sari ndah ecamatan Pondok Bambu. Drg. zuma berpikir
jika masalah ini dibiarkan, akan menjadi akumulasi permasalahan yang akan
membawa pada komppleksitas penyakit gigi dan mulut, pada masyarakat.
1.3 Mekanisme
9
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Faktor penduduk
herediter/ keturunan
Faktor Faktor
lingkungan Derajat pelayanan
Kesehatan kesehatan
Fisik
Fisik Promoti
Biologi f
Sosioku Ment
Preventi
ltural al
f
sosial Kuratif
Rehabili
tatif
Factor perilaku
Sikap
Gaya hidup
Cara Melakukan Analisis Situasi dengan Pendekatan BLUM
1. Analisis Kependudukan
Jumlah Penduduk
Struktr Umur Penduduk
7
Vital Statistik
Mobilitas
Jumlah Penduduk Miskin
Jumlah Kelompok Khusus/Rentan
2. Analisis Derajat Kesehatan
kegiatan yang harus dilakukan pada Problem Solving Cycle yaitu analisis
situasi, identifikasi masalah dan prioritas masalah.
a. Analisis Situasi
Kelompok ini, dimulai dengan tahapan analisis situasi. Dimana pada
analisis situasi dilakukan proses penyusunan perencanaan sampai
menghasilkan suatu rumusan masalah.
b. Identifikasi Masalah
lalu setelah didapatkan rumusan masalah, masalah-masalah pada
masyarakat dapat teridentifikasi dengan baik yang tentunya harus
segera diselesaikan dengan mencari jalan keluarnya.
c. Prioritas Masalah
selanjutnya, dikarenakan masalah-masalah pada masyarakat itu
beragam yang terkadang disertai dengan beberapa keterbatasan, maka
dari itu dilakukan pemilihan masalah sesuai dengan prioritas
masalahnya.
Data adalah deskripsi dari suatu kejadian yang dihadapi. Dapat berupa
catatan, gambar, atau suara yang tersimpan dalam file. Suatu data belum dapat
berbicara banyak sebelum diolah lebih lanjut.
b. Masalah program
Masalah dalam program kesehatan
c. Masalah perilaku
Mengenai sikap, perilaku, pengetahuan masayarakat tentang
penyakit dam kegiatan program kesehatan
Dalam mengidentifikasi masalah, terdapat enam pertanyaan :
- What : apa masalah yang sedang dihadapi ?
- Who : siapa yang terkena masalah tersebut?
- When : kapan masalah berkembang ?
- Where : dimana masalah berkembang ?
- Why : faktor-faktor yang menimbulkan masalh ?
- How many : berapa besar ?
2) Tujuan khusus
Tujuan-tujuan yang di jabarkan dari tujuan umum. (lebih rinci :
what, who, where, how far, how long), contoh : menurunkan
prevalensi karies masyarakat di Desa Sumber Makmur, dari 75%
menjadi 50% dalam 2 tahun.
Perumusan sebuah Tujuan Operasional/ Tujuan Khusus
program kesehatan harus bersifat SMART: spesific (jelas
sasarannya dan mudah dipahami oleh staf pelaksana), measurable
(dapat diukur kemajuannya), appropriate (sesuai dengan strategi
nasional, tujuan program dan visi/misi institusi, dan sebagainya),
realistic (dapat dilaksanakan sesuai dengan fasilitas dan kapasitas
organisasi yang ada), time bound (sumber daya dapat dialokasikan
dan kegiatan dapat direncanakan untuk mencapai tujuan program
seuai dengan target waktu yang telah ditetapkan).
CAUSE EFFECT
PROBLEM
secondary cause
Primarycause
C
20
1.9.1 Tujuan
1. Mengidentifikasi faktor resiko suatu penyakit
2. Mengidentifikasi faktor penyembuhan suatu penyakit
3. Menguji efikasi hasil suatu pengobatan
4. Menguji efikasi uji screening
5. Penanggulangan penyakit langka
1.9.2Ciri – ciri
1. Penelitian merupakan penelitian yag bersifat observasional
2. Diawali dengan kelompok penderita dan bukan penderita
22
2.6.3 Kelebihan
1. Sesuai untuk penyakit langka
2. Jangka waktu peneliatian relatif singkat
3. Biaya relatif murah
4. Dapat menilai beberapa faktor resiko
1.9.3 Kekurangan
1. Tidak efisien untuk menyelidiki paparan yang jarang terjadi
2. Tidak bermanfaat untuk tujuan deskriptif
Terpapar
faktor resiko
Tidak terpapar
faktor resiko
Terpapar
faktor resiko
Tidak terpapar
faktor resiko
23
ya tidak
ya a b
tidak c d
25x40/35x21= 1000/735
=1.36
1.11.1 Definisi
Rancangan studi yang mempelajari hubungan antara paparan dan
penyakit (outcome) dengan cara membandingkan kelompok terpapar
(faktor penelitian) dan kelompok tak terpapar berdasarkan status penyakit
(outcome) dan mengikuti hingga waktu tertentu. Pemilihan subyek
berdasarkan status paparannya, kemudian dilakukan pengamatan atau
pencatatan apakah subyek dalam perkembangannya mengalami penyakit
yang diteliti atau tidak
25
1.11.2 Tujuan
5. Menentukan insidens dan perjalanan penyakit atau efek yang
diteliti
6. Untuk membedakan pasien terpapar dengan pasien tak terpapar,
atau pasien terpapar A dan terpapar B
1.11.3 Ciri-ciri
1. Mempelajari hubungan faktor risiko dengan efek atau penyakit
2. Pemilihan subyek berdasarkan status paparannya
7. Pendekatan waktu secara longitudinal (time-period approach)
8. Faktor risiko diidentifikasi terlebih dahulu
9. Diikuti periode tertentu untuk melihat efek atau penyakit
yangditeliti pada kelompok dengan faktor risiko dan pada
kelompok tanpa faktor risiko
10. Hasil analisis→ untuk melihat hubungan dan pengaruh
1.11.4 Jenis
1. Kohort prospektif dengan kelompok pembanding internal
2. Kohort prospektif dengan kelompok pembanding eksternal
3. Kohort retrospektif
4. Nested Case-Control Study
1.11.5 Langkah-langkah
1. Mengidentifikasi faktor efek (variabel dependen) dan resiko
(variabel independen) serta variabel-variabel pengendali
(variabel kontrol).
1.11.6 Kelebihan
1. Tepat untuk mempelajari efek dari eksposure atau paparan yang
jarang • Dapat mempelajari beberapa efek dari suatu paparan
2. Dapat menerangkan “temporal relationship” antara paparan dan
outcome (penyakit) • Dapat menghitung laju insiden &
perjalanan penyakit
1.11.7 Kekurangan
1. Pada kohort prospektif dapat sangat lama dan mahal
2. Pada kohort retrospective perlu sumber data yang lengkap dan
handal
3. Tidak efisien untuk mempelajari penyakit yang jarang
4. Mempunyai risiko untuk “loss to follow up”
1.11.8 Rumus
1. Insidence kelompok terpapar (Po)= a/ a+b
2. Insidence kelompok tidak terpapar (P1)= c/ c+d
3. Relative Risk (RR) = Po / P1
BAB III
PEMBAHASAN
BAB IV
PENUTUP
1.12 Kesimpulan
Puskesmas Sari Indah, kec. Pondok Bambu status kesehatan giginya
masih rendah dan target pencapaian program tidak tidak tercapai karena
process of planning yang dibuat tidak mengikuti proses perencanaan yang
benar. Melihat hal tersebut, drg. zuma tergerak untuk segera membuat
perencanaan yang baik sesuai dengan kebutuhan masyarakatnya, yaitu
melakukan pengambilan data 10thn sebelumnya yang bersifat retrospektif,
ternyata di Puskesmas tersebut terdapat pasien-pasien perokok yang
mengidap kanker mulut. Dengan fenomena tersebut, drg. zuma berinisiatif
untuk melakukan penelitian kasus kontrol supaya bisa dicari nilai odd ratio
mengenai hubungan anara keterpaparan merokok dengan kejadian kanker
mulut dan seberapa besar faktor merokok berakibat pada kejadian kanker
mulut. Nilai odd ratio dari penelitian ini adalah 1,36 yang menandakan bahwa
faktor resiko dapat menyebabkan suatu penyakit.
1.13 Saran
Penulis menyarankan kepada pembaca untuk lebih menggali lebih
dalam mengenai permasalahan seperti yang dialami drg. Zuma. Supaya pada
saat pembaca ditempatkan di suatu Puskesmas bisa memecahkan masalah
agar tidak terjadi kompleksitas penyakit gigi dan mulut pada masyarakat.
6
DAFTAR ISI