Definisi :
Pengurangan/penurunan dalam sirkulasi darah ke perifer yang bisa menyebabkan
gangguan kesehatan/ membahayakan kesehatan.
Batasan Karakteristik :
Denyut nadi lemah/tidak terasa
Perubahan fungsi motorik
Perubahan karakteristik kulit (warna, elastisitas, bulu, kelembaban, kuku, perasaan, suhu).
Tekanan darah berubah dalam ektremitas
Pincang/ timpang
Warna yang tidak kembali semula pada kaki saat menurunkannya
Terlambatnya penyembuhan luka perifer
Denyut nadi diminished
Udem
Nyeri ekstremitas
Kesemutan
Warna kulit pucat pada elevasi
Faktor yang Berhubungan:
Kurangnya pengetahuan tentang faktor-faktor yang memberatkan seperti : merokok, gaya
hidup yang monoton/santai, trauma (luka berat), kegemukan, pemasukan garam, kurang
bergerak.
Kurangnya pengetahuan tentang proses penyakit seperti : diabetes, kadar lemak yang
tinggi dalam darah.
Diabetes mellitus
Tekanan darah tinggi
Gaya hidup santai/ monoton
Merokok
Diagnosa Keperawatan/ Rencana keperawatan
Masalah Kolaborasi
Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi
G. Terapi Oksigen
1. Bersihkan mulut, hidung, dan sekresi
trakea, dengan tepat
2. Pertahankan patensi jalan nafas
3. Siapkan peralatan oksigen dan berikan
melalui sistem humudifer
4. Berikan oksigen sesuai yang
diperintahkan
5. Monitor aliran oksigen
6. Pantau posisi peralatan pemberian
oksigen
7. Pastikan penggantian masker
oksigen/kanul jika peralatan telah
dilepaskan
8. Pantau kemampuan pasien untuk
toleransi pelepasan oksigen ketika
makan
9. Ganti peralatan pemberian oksigen dari
masker menjadi selang nasal selama
makan, sesuai toleransi
10. Amati tanda-tanda hipoventilasi akibat
pemberian oksigen
11. Amati tanda-tanda keracunan oksigen
dan atelektasis
12. Pantau peralatan oksigen dan pastikan
tidak mempengaruhi pasien untuk
bernafas
13. Monitor kerusakan kulit akibat friksi
pemberian oksigen
14. Konsul dengan tim pelayanan kesehatan
yang lain tentang penggunaan oksigen
selama tidur
H. Manajemen sensasi perifer
1. Monitor adanya penekanan dari gelang,
alat-alat medis dan pakaian
2. Gunakan alat yang dapat mengurangi
penekanan
3. Lindungi tubuh dari perubahan suhu yang
ekstrim
4. Imobilisasi kepala, leher dan punggung
dengan tepat.
5. Monitor kemampuan BAB dan BAK
6. Berikan obat – obatan dengan tepat.
I. Pengaturan posisi
1. Tempatkan pasien diatas tempat tidur /
incubator
2. Monitor status oksigenasi (pasien
sebelum dan sesudah perubahan
posisi)
3. Tempatkan pasien pada posisi
terapeutik yang sudah dirancang
4. Sokong bagian tubuh yang oedem
(misalnya dengan menempatkan bantal
di bawah lengan atau di bawah skrotum)
5. Posisikan pasien untuk mengurangi
dyspnea ( misalnya posisi kepala
ditinggikan)
6. Posisikan klien untuk mendapatkan
ventilasi adekuat
7. Tinggikan kepala tempat tidur
J. Resusitasi neonatus
1. Evaluasi ketiadaan respon pasien untuk
menentukan tindakan yang tepat
2. Panggil bantuan jika tidak ada
pernapasan atau pernapasan tidak
normal dan tidak ada respon
3. Lakukan langkah-langkah RJP
4. Pastikan perawatan post henti jantung
terorganisior
5. Tawarkan anggota keluarga untuk hadir
selama tindakan resusitasi ketika
merupakan kepentingan terbaik bagi
pasien
6. Beri dukungan pada anggota keluarga
yang hadir dalam tindakan resusitasi
7. Dokumentasi urutan tindakan
K. Manajemen syok
1. Monitor tanda-tanda vital dan urin output
2. Posisikan klien untuk mendapatkan
perfusi yang optimal
3. Buat dan pertahankan kepatenan jalan
napas sesuai kebutuhasn
4. Monitor tekanan oksimetri sesuai
kebutuhan
5. Berikan oksigen dan/ atau ventilasi
mekanik sesuai kebutuhan
6. Monitor timbulnya gejala gagal napas
7. Monitor nilai-nilai laboratorium
8. Berikan cairan IV kristaloid dan koloid
sesuai kebutuhan
9. Berikan transfuse PRC sesuai kebutuhan
10. Monitor adanya statushiperdinamik dari
styok sepsis pasca resusitasi cairan
11. Mulai segera pemberian agen anti
mikroba dan monitor ketat efektifitasnya
sesuai kebutuhan
12. Berikan agen antiinflamasi dan atau
bronchodilator sesuai kebutuhan
13. Monitor serum glukosa dan atasi nilai
abnormalitas sesuai kebutuhan
14. Monitor status cairan, termasuk berat
badan per hari, output urine per jam,
intake dan output.
15. Berikan diuretic sesuai kebutuhan
16. Pasang selang orogastrik untuk
menghisap dan memonitor
secret/produksi gaster sesuai kebutuhan
17. Berikan kortikosteroid sesuai kebutuhan
18. Berikan dukungan emosi pada keluarga,
dorong harapan yang realistis
L. Pengecekan kulit
1. Periksa kulit dan amati warna,
kehangatan , bengkak, pulsasi, tekstur,
edema
2. Monitor warna dan suhu kulit
3. Monitor ruam dan lecet kulit
4. Dokumentasikan perubahan membrane
mukosa
5. Lakukan langkah-langkah untuk
mencegah kerusakan yang lebih lanjut
6. Ajarkan pada keluarga/pemberi asuhan
mengenai tanda-tanda kerusakan kulit
dengan tepat
N. Pemasangan infus
1. Verifikasi instruksi untuk terapi IV
2. Beritahukan keluarga pasien mengenai
prosedur
3. Pertahankan teknik aseptic dengan
seksama
4. Identifikasi apakah pasien memiliki
masalah pembekuan atau
mengkonsumsi obat yang
mempengaruhi pembekuan darah
5. Tempatkan pasien dalam posisi
terlentang
O. Terapi intravena
1. Verifikasi instruksi untuk terapi IV
2. Beritahukan keluarga pasien mengenai
prosedur
3. Pertahankan teknik aseptic dengan
seksama
4. Lakukan prinsip 7 benar sebelum
memulai infus atau pengobatan
5. Seleksi dan siapkan IV pompa infus
sesuai indikasi
6. Spike container dengan selang yang
tepat
7. Berikan cairan IV pada suhu ruang
kecuali bila diperintahkan
8. Identifikasi apakah pasien mendapatkan
pengobatan yang cocok dengan
instruksi medik
9. Monitor tanda vital
10. Bilas saluran intravena antara
pemberian cairan yang tidak cocok satu
dengan yang lain
11. Catat asupan dan output dengan tepat
12. Monitor tanda dan gejala yang berkaitan
dengan phlebitis infus dan infeksi lokal
13. Dokumentasikan tindakan yang
dilakukan
14. Lakukan tindakan-tindakan pencegahan
umum
P. Pemberian obat
1. Pertahankankan aturan dan prosedur
yang sesuai dengan keakuratan dan
pemberian obat-obatan
2. Hindari interupsi ketika menyiapkan,
menverifikasi dan memberikan obat
3. Ikuti prosedur 7 benar dalam pemberian
obat
4. Verifikasi obat-obatan sebelum
pemberian obat
5. Resepkan dan rekomendasikan obat
yang sesuai berdasarkan kewenangan
untuk meresepkan
6. Beritahukan orangtua/keluarga
mengenai jenis obat, alas an pemberian
obat, hasil yang diharapkan dan efek
lanjutan yang akan terjadi sebelum
pemberian obat
Q. Manajemen Pengobatan
1. Tentukan obat apa yang diperlukan
dan kelola menurut resep atau protocol
2. Diskusikan masalah keuangan yang
berkaitan dengan regimen obat
3. Monitor efektifitas cara pemberian obat
yang sesuai
4. Monitor pasien mengenai efek
terapeutik obat
5. Monitor tanda dan gejala toksisitas
obat
6. Monitor efek samping obat
7. Kaji ulang pasien dan keluarga secara
berkala mengenai jenis dan jumlah
obat yang dikonsumsi
8. Buang obat yang sudah kadaluarsa,
yang sudah diberhentikan atau yang
mempunyai kontraindikasi obat
9. Fasilitasi perubahan pengobatan
dengan dokter
10. Monitor respon terhadap perubahan
pengobatan dengan cara yang tepat
11. Pertimbangkan pengetahuan kel;uarga
mengenai obat-obatan
12. Ajarkan keluarga pasien mengenai
metode pemberian obat yang sesuai
13. Ajarkan keluarga mengenai tindakan
dan efek samping yang diharapkan
dari obat
14. Buat protocol untuk penyimpanan,
penyimpanan ulang dan pemantauan
obat yang tersisa untuk tujuan
pengobatan sendiri
15. Selidiki sumber-sumber keuangan
yang memungkinkan untuk
memperoleh obat yang diresepkan
dengan cara yang tepat
16. Pertimbangakn apakah pasien
mengguanakan obat-obatan berbasis
budaya dan kemungkinan adanya efek
dari penggunaan obat tersebut
17. Hubungi keluarga setelah pemulangan
pasien untuk menjawab pertanyaan
dan mendiskusikan kekhawatiran
terkait dengan regimen obat
R. Pengaturan Suhu
1. Monitor suhu paling tidak setiap dua jam
atau sesuai kebutuhan
2. Monitor suhu bayi baru lahir sampai stabil
3. Pasang alat monitor suhu inti secara
continue sesuai kebutuhan
4. Monitor nadi dan respirasi sesuai
kebutuhan
5. Monitor suhu dan warna kulit
6. Monitor dan laporkan adanya tanda dan
gejala dari hipotermi dan hipertermia
7. Tingkatkan intake cairan dan nutrisi
adekuat
8. Selimuti bayi segera setelah lahir untuk
mencegah kehilangan panas
9. Selimuti bayi BBLR dengan selimut
berbahan dalam plstik (misalnya
polyethylene, polyurethane) segera
setelah lahir ketika msh tertutup cairan
amnion sesuai kebutuhan dan protocol
institusi
10. Berikan topi stocknatte untuk mencegah
kehilamgan panas pada bayi baru lahir
11. Tempatkan bayi baru lahir dibawah
penghangat
12. Pertahankan kelembaban pada 50% atau
lebih besar dalam incubator untuk
mencegah hilangnya panas
13. Jelaskan pada keluarga bagaiman
mencegah keluarnya panas dan serangan
panas
14. Diskusikan pentingnya termoregulasi dan
kemungkinan efek negative dari demam
yang berlebihan sesuai kebutuhan
15. Sesuaikan suhu lingkungan untuk
kebutuhan klien
16. Berikan pengobatan antipiretik sesuai
kebutuhan