Anda di halaman 1dari 12

PERFUSI JARINGAN PERIFER TIDAK EFEKTIF

Definisi :
Pengurangan/penurunan dalam sirkulasi darah ke perifer yang bisa menyebabkan
gangguan kesehatan/ membahayakan kesehatan.
Batasan Karakteristik :
 Denyut nadi lemah/tidak terasa
 Perubahan fungsi motorik
 Perubahan karakteristik kulit (warna, elastisitas, bulu, kelembaban, kuku, perasaan, suhu).
 Tekanan darah berubah dalam ektremitas
 Pincang/ timpang
 Warna yang tidak kembali semula pada kaki saat menurunkannya
 Terlambatnya penyembuhan luka perifer
 Denyut nadi diminished
 Udem
 Nyeri ekstremitas
 Kesemutan
 Warna kulit pucat pada elevasi
Faktor yang Berhubungan:
 Kurangnya pengetahuan tentang faktor-faktor yang memberatkan seperti : merokok, gaya
hidup yang monoton/santai, trauma (luka berat), kegemukan, pemasukan garam, kurang
bergerak.
 Kurangnya pengetahuan tentang proses penyakit seperti : diabetes, kadar lemak yang
tinggi dalam darah.
 Diabetes mellitus
 Tekanan darah tinggi
 Gaya hidup santai/ monoton
 Merokok
Diagnosa Keperawatan/ Rencana keperawatan
Masalah Kolaborasi
Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi

Perfusi perifer tidak efektif


berhubungan dengan :
A. Perfusi jaringan : Perifer A. Manajemen Asam Basa
A. Hiperglikemia dipertahankan pada … di 1. Pertahankan kepatenan jalan napas
B. Penurunan konsentrasi tingkatkan pada …. 2. Posisikan klien untuk mendapatkan
hemoglobin 1. Pengisian kapiler jari deviasi ventilasi adekuat
C. Kekurangan volume ringan atu tidak ada deviasi 3. Pertahankan kepatenan akses selang IV
cairan dari kisaran normal 4. Monitor gas darah arteri (ABGs), level
D. Penurunan aliran arteri 2. serum, serta urine elektrolit jika
Pengisian kapiler jari kaki diperlukan
dan atau vena deviasi ringan atu tidak ada 5. Monitor penyebab poptensial sebelum
deviasi dari kisaran normal memberikan perawatan ketidak-
3. Suhu kulit ujung kaki dan seimbangan asam basa, dimana kana
DO:
tangan deviasi ringan atu lebih efektif merawat penyebabnya
tidak ada deviasi dari daripada mengelola ketidak
A. Pengisian kapiler lebih
kisaran normal seimbangannya.
dari 3 detik
4. Kekuatan denyut brakhialis 6. Tentukan patologi yang dibutuhkan
B. Akral teraba dingin
C. Warna kulit pucat (kanan) deviasi ringan atu untuk mengarahkan intervensi versus
D. Turgor kulit menurun tidak ada deviasi dari yang membutuhkan perawatan
E. Edema kisaran normal pendukung
5. 7. Monitor komplikasi dari koreksi yang
Kekuatan denyut brakhialis
dilakukan terhadap ketidakseimbangan
(kiri) deviasi ringan atu tidak
asam basa (Misalnya, penurunan dalam
ada deviasi dari kisaran
respiratori alkalosis klinik karena
normal
metabolik asidosis )
6. Edema perifer ringan atau 8. Monitor pengelolaan yang mencampur
tidak ada asam basa (Misalnya alkalosis
7. Nekrosis tidak ada respiratorik dan Metabolik asidosis
8. Muka pucat tidak ada primer)
9. 9. Monitor penentuan pengangkutan
Kelemahan otot tidak ada oksigen ke jaringan
10. Kerusakan kulit tidak ada 10. Monitor adanya gejala kegagalan napas
11. Rubor tidak ada 11. Monitor konsunsi oksigen jika tersedia
12. Monitor intake dan outputmonitor
B. Status sirkulasi dipertahankan kehilangan asam (misalnya, muntah,
pada … di tingkatkan pada …. deuresis,pengeluaran orogastrik, diare)
1. Tekanan nadi tidak ada 13. Monitor status neurologi
14. Sediakan dukungan ventilasi mekanik
deviasi dari kisaran normal
jika memang dibutuhkan
2. PaO2 tidak ada deviasi dari
15. Sediakan hidrasi adekuat
kisaran normal 16. Berikan pengobatan sesuai yang
3. PaCO2 tidak ada deviasi diresepkan dengan cara yang tepat
dari kisaran normal 17. Sedasikan klien untuk menurunkan
4. Saturasi oksigen tidak ada hiperventilasi dengan cara yang tepat
deviasi dari kisaran normal 18. Atasi demam dengan tept
5. Urin output tidak ada deviasi 19. Berikan terapi oksigen dengan tepat
dari kisaran normal B. Monitor Asam Basa
6. Capillary refill tidak ada 1. Catat nilai PCO2 dan HCO2
deviasi dari kisaran normal 2.
7. Suara napas tambahan Periksa kecenderungan hubungan
serum dengan kecenderungan PCO2
tidak ada dan HCO2 untuk mrnentukan apakah
8. Wajah pucat tidak ada asidosis atau alkalosis terkompensasi
9. Penurunan suhu kulit tidak atau tidak terkompensasi
ada 3. Catat apakah kompensasi tersebut
10. Pitting edema tidak ada adalah pulmonar, metabolis atau
fisiologis
4. Identifikasi kemungkinan penyebab
C. Integritas jaringan : kulit dan sebelum mengobati ketidakseimbangan
membran mukosa asam basa karna hal ini lebih efektif
dipertahankan pada … di mengobati etiologi daripada mengelola
tingkatkan pada …. ketidakseimbangan
1. Suhu kulit tidak terganggu 5.
2. Elastisitas tidak terganggu Monitor penyebab asidosis metabolik
3. Hidrasi tidak terganggu 6. Monitor tanda dan gejala kelebihan
4. Keringat tidak terganggu HCO2 dan alkalosis metabolik
5. Perfusi jaringan tidak 7. Monitor penyebab alkalosis metabolik
terganggu 8. Monitor tanda dan gejala turunnya nilai
6. Integritas kulit tidak
PaCO2 dan alkalosis respiratorik
terganggu
9. Monitor penyebab alkalosis respiratori
7. Lesi pada kulit tidak ada
8. Lesi pada membran mukosa 10. Monitor tanda dan gejala kelebihan
tidak ada PaCO2 dan asidosis respirastorik
9. Pengelupasan kulit tidak 11. Monitor kemungkinan penyebab
ada asidosis respiratorik
10. Eritema tidak ada 12.
11. Wajah pucat tidak ada Bandingkan kondisi saat ini dengan
12. Nekrosis tidak ada sebelumnya untuk mendeteksi adanya
perbaikan dan penurunan kondisi klien
D. Perfusi jaringan : Seluler 13. Mulai dan / atau ubah perawatan medis
dipertahankan pada … di untuk mempertahankan parameter klien
tingkatkan pada …. dalam batas yang di perintahkan oleh
1. Saturasi oksigen tidak ada dokter, menggunakan protokol yang
deviasi dari kisaran normal ada.
2. Keseimbangan cairan
deviasi ringan atau tidak C. Manajemen elektrolit/cairan
deviasi dari kisaran normal 1. Pantau adanya tanda dan gejala
3. Irama jantung tidak ada overhidrasi yang memburuk atau
deviasi dari kisaran normal dehidrasi
4. Keseimbangan elektrolit dan 2. Timbang berat badan harian dan pantau
asam basa tidak ada deviasi
gejala
dari kisaran normal
3. Berikan cairan
5. Waktu pengisian kapiler
tidak ada deviasi dari 4. Jaga infus intra vena yang tepat,
kisaran normal transfuse darah, terutama jika tidak diatur
6. Output urin tidak ada deviasi dengan pompa.
dari kisaran normal 5. Jaga pencatatan intake dan output yang
7. Muntah tidak ada akurat
8. Penurunan tingkat 6. Batasi cairan yang sesuai
kesadaran tidak ada
9. Kulit dingin dan pucat tidak 7. Monitor tanda-tanda vital
ada 8. Monitor respon klien terhadap terapi
elektrolit yang diresepkan
9. Amati membrane bukal klien, sclera, dan
E. Tanda – tanda vital kulit terhadap indikasi perubahan cairan
dipertahankan pada … di dan keseimbangan cairan ( misalnya
tingkatkan pada …. kekeringan, sianosis dan jaundice)
1. Suhu tubuh deviasi ringan 10. Konsultasikan dengan dokter jika tanda
atau tidak ada deviasi dari
kisaran normal dan gejala ketidak seimbangan cairan
2. Irama jantung ringan atau dan atau elektrolit menetap atau
tidak ada deviasi dari memburuk
kisaran normal 11. Lakukan tindakan-tindakan untuk
3. Tingkat pernapasan deviasi mengontrol kehilangan elektrolit yang
ringan atau tidak ada deviasi berlebihan ( Misalnya dengan
dari kisaran normal mengistrahatkan usus atau pemberian
4. Irama pernapasan deviasi antipiretik ) yang sesuai.
ringan atau tidak ada deviasi 12. Lakukan tindakan- tindakan untuk
dari kisaran normal mengistrahatkan saluran cerna
5. Tekanan nadi deviasi ringan 13. Monitor kehilangan cairan (misalnya
atau tidak ada deviasi dari perdarahan, muntah, diare, keringat, dan
kisaran normal takipnea )
6. Kedalaman inspirasi devasi
ringan atau tidak ada deviasi D. Manajemen Cairan
dari kisaran normal 1. Timbang berat badan setiap hari dan
monitor status pasien.
2. Hitung atau timbang popok dengan baik
F. Penyembuhan luka : primer
dipertahankan pada … di 3. Jaga in take/asupan yang akurat dan
tingkatkan pada …. catat autput pasien
1. Memperkirakan kondisi kulit 4. Monitor tanda-tanda vital pasien
besar/sangat besar 5.
2. Memperkirakan kondisi tepi Kaji lokasi dan luasnya edema, jika ada
luka besar/sangat besar 6. Monitor makanan/cairan yang
3. Pembentukan bekas luka dikonsumsi dan hitung asupan kalori
besar/sangat besar harian
4. Drainase purulen tidak ada 7. Berikan terapi UV seperti yang
5. Drainase serosa tidak ada ditentukan
6. Drainase sanguinis tidak 8. Monitor status gizi
ada
9. Berikan cairan dengan tepat
7. Drainase serosa sanguinis
tidak ada 10. Berikan deuretik yang diresepkan
8. Eritema dikulit sekitar tidak 11. Monitor reaksi pasien terhadap terapi
ada elektrolit yang diresepkan
9. Lebam dikulit sekitar tidak 12. Konsultasikan dengan dokter jika tanda-
ada
10. Periwound edema tidak ada tanda dan gejala kelebihan volume
11. Peningkatan suhu kilit tidak cairan menetap dan memburuk
ada
12. Bau luka busuk tida ada
E. Monitor cairan
1. Tentukan jumlah dan jenis in take/asupan
G. Penyembuhan luka : sekunder cairan.
dipertahankan pada … di 2. Tentukan factor-faktor resiko yang
tingkatkan pada …. mungkin menyebabkan
1. Granulasi besar/ sangat ketidakseimbangan cairan (misalnya:
besar kehilangan albumin, sepsis, hiperterrmia,
2. Pembentukan bekas luka terapi deuretik, fungsi hati, diaphoresis,
besar/ sangat besar paparan panas, infeksi, paska operasi,
3. Ukuran luka berkurang muintah dan diare).
besar/ sangat besar 3. Periksa isi ulang kapiler
4. Drainase purulen tidak ada
4. Periksa turgor kulit
5. Drainase serosa tidak ada
6. Drainase sanguinis tidak 5. Monitor berat badan
ada 6. Monitor asupan dan pengeluaran
7. Drainase serosa sanguinis 7. Monitor denyut jantung dan laju
tidak ada
8. Eritema dikulit sekitar tidak pernapasan
ada 8. Catat dengan akurat asupan dan
9. Peradangan luka tidak ada pengeluaran (misalnya: asdupan
10. Periwound edema tidak ada oral,assupan pipa makanan, asupan IV,
11. Kulit melepuh tidak ada antibiotic, cairan yang di berikan dengan
12. Kulit maserasi tidak ada obat-obatan, muntah, pengeluaran dari
13. Nekrosis tidak ada dubur, perngeluaran urine
14. Lubang pada luka tidak ada 9. Periksa alat medis yang
15. Kantung luka tidak ada bermasalah(misalnya: kateter tertekuk
16. Bau luka busuk tidak ada atau terblokir) pada klien yang
mengalami berhenti mendadak
mengeluarkan urine
H. Koagulasi darah dipertahankan 10. Monitor membrane mukosa, turgor kulit
pada … di tingkatkan pada ….
1. Pembentukan bekuan tidak dan respon haus
ada deviasi dari kisaran 11. Monitor distensi, ronkhi di paru, edema
normal perifer, dan penambahan berat badan
2. Waktu protrombin / 12. Berikan cairan dengan tepat
Prothrombin Time (PT) tidak
ada deviasi dari kisaran 13. Pastikan bahwa semua IV dan asupan
normal enteral berjalan dengan benar, terutama
3. Rasio kenormalan waktu jika tidak tidak di atur dengan pompa
protrombin / Prothrombin infus
Time (PT) tidak ada deviasi 14. Konsulkan ke dokter jika pengeluaran
dari kisaran normal urine kurang dari 0,5ml/kg/jam
4. Waktu parsial Trombo 15. Berikan agen farmakologis untuk
plastin (PTT) tidak ada
meningkatkan pengeluaran urine
deviasi dari kisaran normal
16. Cek grafik asupan dan pengeluaran
5. Hemoglobin tidak ada
deviasi dari kisaran normal secara berkala untuk memastikan
6. Hematokrit tidak ada deviasi pemberian layanan yang baik.
dari kisaran normal
7. Waktu pembekuan aktif
(ACT) tidak ada deviasi dari F. Manajemen hipovolemik
kisaran normal 1. Timbang berat badan di waktu yang sama
8. Perdarahan tidak ada dan monitor kecenderungan (arah gejala)
9. Memar tidak ada 2. Monitor status hemodinamik : nadi
10. Petekia tidak ada 3. Monitor tanda-tanda dehidrasi (misalnya
11. Ekimosis tidak ada
12. Purpura tidak ada turgor kulit buruk, CRT terlambat, Nadi
13. Hematuria tidak ada lemah/ thread pulse, sangat haus,
14. BAB darah tidak ada membrane mukosa kering, dan penurunan
urine output
4. Monitor adanya sumber-sumber
kehilangan cairan ( misalnya, perdarahan,
muntah, diare, keringat yang berlebihan )
5. Monitor asupan dan pengeluaran
6. Monitor area akses memasukkan alat
terhadap adanya infiltrasi, phlebitis dan
infeksi dengan tepat
7. Monitor adanya bukti laboratorium terkait
dengan kehilangan darah ( misalnya
hemoglobin, hematrokit, tes fekal adanya
gumpalan darah ) jika tersedia
8. Dukung asupan cairan oral jika tidak ada
indikasi
9. Jaga kepatenan IV line
10. Hitung kebutuhan cairan tubuh
11. Berikan cairan IV isotonikyang diresepkan
untuk rehidrasi ekstraseluler dengan
tetesan aliran yang tepat
12. Berikan cairan hipotonik IV yang
diresepkan untuk rehidrasi intraseluler
dengan tetesan aliran yang tepat
13. Berikan cairan IV isotonic bolus yang
diresepkan dengan tetesan aliran yang
tepat untuk menjaga integritas
hemodinamik
14. Berikan coloid suspension yang
diresepkan misalnya albumin untuk
penggantian intravena dengan tepat
15. Berikan produk darah yang diresepkan
untuk meningkatkan tekanan plasma
onkotik dan mengganti volume darah
dengan tepat
16. Monitor adanya tanda reaksi tranfusi
darah dengan tepat
17. Lakukan autotranfusi untuk kehilangan
darah jika tepat
18. Monitor adanya bukti-bukti hipervolemia
dan edema paru selama rehidrasi IV
19. Berikan cairan pada suhu kamar
20. Gunakan pompa IV untuk menjaga
tetesan aliran infus IV tetap stabil
21. Monitor integritas kulit pasien yang tidak
dapat bergerak dan memiliki kulit kering
22. Tingkatkan integritas kulit ( misalnya
hindari kelembaban yang berlebihan dan
sediakan nutrisi yang cukup ) pada pasien
yang tidak dapat bergerak dan memiliki
kulit kering dengan tepat
23. Monitor rongga mulut dan/atau membran
mukosa yang pecah
24. Catat intake dan output dengan tepat

G. Terapi Oksigen
1. Bersihkan mulut, hidung, dan sekresi
trakea, dengan tepat
2. Pertahankan patensi jalan nafas
3. Siapkan peralatan oksigen dan berikan
melalui sistem humudifer
4. Berikan oksigen sesuai yang
diperintahkan
5. Monitor aliran oksigen
6. Pantau posisi peralatan pemberian
oksigen
7. Pastikan penggantian masker
oksigen/kanul jika peralatan telah
dilepaskan
8. Pantau kemampuan pasien untuk
toleransi pelepasan oksigen ketika
makan
9. Ganti peralatan pemberian oksigen dari
masker menjadi selang nasal selama
makan, sesuai toleransi
10. Amati tanda-tanda hipoventilasi akibat
pemberian oksigen
11. Amati tanda-tanda keracunan oksigen
dan atelektasis
12. Pantau peralatan oksigen dan pastikan
tidak mempengaruhi pasien untuk
bernafas
13. Monitor kerusakan kulit akibat friksi
pemberian oksigen
14. Konsul dengan tim pelayanan kesehatan
yang lain tentang penggunaan oksigen
selama tidur
H. Manajemen sensasi perifer
1. Monitor adanya penekanan dari gelang,
alat-alat medis dan pakaian
2. Gunakan alat yang dapat mengurangi
penekanan
3. Lindungi tubuh dari perubahan suhu yang
ekstrim
4. Imobilisasi kepala, leher dan punggung
dengan tepat.
5. Monitor kemampuan BAB dan BAK
6. Berikan obat – obatan dengan tepat.

I. Pengaturan posisi
1. Tempatkan pasien diatas tempat tidur /
incubator
2. Monitor status oksigenasi (pasien
sebelum dan sesudah perubahan
posisi)
3. Tempatkan pasien pada posisi
terapeutik yang sudah dirancang
4. Sokong bagian tubuh yang oedem
(misalnya dengan menempatkan bantal
di bawah lengan atau di bawah skrotum)
5. Posisikan pasien untuk mengurangi
dyspnea ( misalnya posisi kepala
ditinggikan)
6. Posisikan klien untuk mendapatkan
ventilasi adekuat
7. Tinggikan kepala tempat tidur

J. Resusitasi neonatus
1. Evaluasi ketiadaan respon pasien untuk
menentukan tindakan yang tepat
2. Panggil bantuan jika tidak ada
pernapasan atau pernapasan tidak
normal dan tidak ada respon
3. Lakukan langkah-langkah RJP
4. Pastikan perawatan post henti jantung
terorganisior
5. Tawarkan anggota keluarga untuk hadir
selama tindakan resusitasi ketika
merupakan kepentingan terbaik bagi
pasien
6. Beri dukungan pada anggota keluarga
yang hadir dalam tindakan resusitasi
7. Dokumentasi urutan tindakan

K. Manajemen syok
1. Monitor tanda-tanda vital dan urin output
2. Posisikan klien untuk mendapatkan
perfusi yang optimal
3. Buat dan pertahankan kepatenan jalan
napas sesuai kebutuhasn
4. Monitor tekanan oksimetri sesuai
kebutuhan
5. Berikan oksigen dan/ atau ventilasi
mekanik sesuai kebutuhan
6. Monitor timbulnya gejala gagal napas
7. Monitor nilai-nilai laboratorium
8. Berikan cairan IV kristaloid dan koloid
sesuai kebutuhan
9. Berikan transfuse PRC sesuai kebutuhan
10. Monitor adanya statushiperdinamik dari
styok sepsis pasca resusitasi cairan
11. Mulai segera pemberian agen anti
mikroba dan monitor ketat efektifitasnya
sesuai kebutuhan
12. Berikan agen antiinflamasi dan atau
bronchodilator sesuai kebutuhan
13. Monitor serum glukosa dan atasi nilai
abnormalitas sesuai kebutuhan
14. Monitor status cairan, termasuk berat
badan per hari, output urine per jam,
intake dan output.
15. Berikan diuretic sesuai kebutuhan
16. Pasang selang orogastrik untuk
menghisap dan memonitor
secret/produksi gaster sesuai kebutuhan
17. Berikan kortikosteroid sesuai kebutuhan
18. Berikan dukungan emosi pada keluarga,
dorong harapan yang realistis

L. Pengecekan kulit
1. Periksa kulit dan amati warna,
kehangatan , bengkak, pulsasi, tekstur,
edema
2. Monitor warna dan suhu kulit
3. Monitor ruam dan lecet kulit
4. Dokumentasikan perubahan membrane
mukosa
5. Lakukan langkah-langkah untuk
mencegah kerusakan yang lebih lanjut
6. Ajarkan pada keluarga/pemberi asuhan
mengenai tanda-tanda kerusakan kulit
dengan tepat

M. Monitor tanda-tanda vital


1. Monitor nadi, suhu, dan status
pernapasan dengan tepat
2. Inisiasi dan pertahankan perangkat
pemantauan suhu tubuh secara terus
menerus dengan tepat
3. Monitor dan laporkan tanda dan gejala
hipertemi
4. Monitor keberadaan dan kualitas nadi
5. Monitor warna kulit, suhu dan
kelembaban
6. Identifikasi penyebab kemungkinan
perubahan tanda-tanda vital
7. Periksa secara berkala keakuratan
instrument yang digunakan untuk
perolehan data pasien

N. Pemasangan infus
1. Verifikasi instruksi untuk terapi IV
2. Beritahukan keluarga pasien mengenai
prosedur
3. Pertahankan teknik aseptic dengan
seksama
4. Identifikasi apakah pasien memiliki
masalah pembekuan atau
mengkonsumsi obat yang
mempengaruhi pembekuan darah
5. Tempatkan pasien dalam posisi
terlentang

O. Terapi intravena
1. Verifikasi instruksi untuk terapi IV
2. Beritahukan keluarga pasien mengenai
prosedur
3. Pertahankan teknik aseptic dengan
seksama
4. Lakukan prinsip 7 benar sebelum
memulai infus atau pengobatan
5. Seleksi dan siapkan IV pompa infus
sesuai indikasi
6. Spike container dengan selang yang
tepat
7. Berikan cairan IV pada suhu ruang
kecuali bila diperintahkan
8. Identifikasi apakah pasien mendapatkan
pengobatan yang cocok dengan
instruksi medik
9. Monitor tanda vital
10. Bilas saluran intravena antara
pemberian cairan yang tidak cocok satu
dengan yang lain
11. Catat asupan dan output dengan tepat
12. Monitor tanda dan gejala yang berkaitan
dengan phlebitis infus dan infeksi lokal
13. Dokumentasikan tindakan yang
dilakukan
14. Lakukan tindakan-tindakan pencegahan
umum

P. Pemberian obat
1. Pertahankankan aturan dan prosedur
yang sesuai dengan keakuratan dan
pemberian obat-obatan
2. Hindari interupsi ketika menyiapkan,
menverifikasi dan memberikan obat
3. Ikuti prosedur 7 benar dalam pemberian
obat
4. Verifikasi obat-obatan sebelum
pemberian obat
5. Resepkan dan rekomendasikan obat
yang sesuai berdasarkan kewenangan
untuk meresepkan
6. Beritahukan orangtua/keluarga
mengenai jenis obat, alas an pemberian
obat, hasil yang diharapkan dan efek
lanjutan yang akan terjadi sebelum
pemberian obat

Q. Manajemen Pengobatan
1. Tentukan obat apa yang diperlukan
dan kelola menurut resep atau protocol
2. Diskusikan masalah keuangan yang
berkaitan dengan regimen obat
3. Monitor efektifitas cara pemberian obat
yang sesuai
4. Monitor pasien mengenai efek
terapeutik obat
5. Monitor tanda dan gejala toksisitas
obat
6. Monitor efek samping obat
7. Kaji ulang pasien dan keluarga secara
berkala mengenai jenis dan jumlah
obat yang dikonsumsi
8. Buang obat yang sudah kadaluarsa,
yang sudah diberhentikan atau yang
mempunyai kontraindikasi obat
9. Fasilitasi perubahan pengobatan
dengan dokter
10. Monitor respon terhadap perubahan
pengobatan dengan cara yang tepat
11. Pertimbangkan pengetahuan kel;uarga
mengenai obat-obatan
12. Ajarkan keluarga pasien mengenai
metode pemberian obat yang sesuai
13. Ajarkan keluarga mengenai tindakan
dan efek samping yang diharapkan
dari obat
14. Buat protocol untuk penyimpanan,
penyimpanan ulang dan pemantauan
obat yang tersisa untuk tujuan
pengobatan sendiri
15. Selidiki sumber-sumber keuangan
yang memungkinkan untuk
memperoleh obat yang diresepkan
dengan cara yang tepat
16. Pertimbangakn apakah pasien
mengguanakan obat-obatan berbasis
budaya dan kemungkinan adanya efek
dari penggunaan obat tersebut
17. Hubungi keluarga setelah pemulangan
pasien untuk menjawab pertanyaan
dan mendiskusikan kekhawatiran
terkait dengan regimen obat

R. Pengaturan Suhu
1. Monitor suhu paling tidak setiap dua jam
atau sesuai kebutuhan
2. Monitor suhu bayi baru lahir sampai stabil
3. Pasang alat monitor suhu inti secara
continue sesuai kebutuhan
4. Monitor nadi dan respirasi sesuai
kebutuhan
5. Monitor suhu dan warna kulit
6. Monitor dan laporkan adanya tanda dan
gejala dari hipotermi dan hipertermia
7. Tingkatkan intake cairan dan nutrisi
adekuat
8. Selimuti bayi segera setelah lahir untuk
mencegah kehilangan panas
9. Selimuti bayi BBLR dengan selimut
berbahan dalam plstik (misalnya
polyethylene, polyurethane) segera
setelah lahir ketika msh tertutup cairan
amnion sesuai kebutuhan dan protocol
institusi
10. Berikan topi stocknatte untuk mencegah
kehilamgan panas pada bayi baru lahir
11. Tempatkan bayi baru lahir dibawah
penghangat
12. Pertahankan kelembaban pada 50% atau
lebih besar dalam incubator untuk
mencegah hilangnya panas
13. Jelaskan pada keluarga bagaiman
mencegah keluarnya panas dan serangan
panas
14. Diskusikan pentingnya termoregulasi dan
kemungkinan efek negative dari demam
yang berlebihan sesuai kebutuhan
15. Sesuaikan suhu lingkungan untuk
kebutuhan klien
16. Berikan pengobatan antipiretik sesuai
kebutuhan

S. Pemberian TPN (Total Parenteral Nutrition)


1. Pastikan insersi intravena cukup paten
untuk pemberian nutrisi intravena.
2. Gunakan infus sentral hanya untuk cairan
yang hyperosmolar atau nutrisi yang
berkalori tinggi.
3. Yakinkan cairan nutrisi total parenteral
yang di masukan bukan melalui infus
sentral mempunyai osmolaritas kurang
dari 900 mOsm/L.
4. Pastikan cateter infus intravena sentral
sesuai dengan prosedur yang ada.
5. Pastikan posisi cateter infus intravena
sentral dengan foto rontgen.
6. Pastikan kepatenan jalur infus sentral dan
lakukan pembalutan sesuai dengan
prosedur yang ada.
7. Monitor kebocoran infeksp dan komplikasi
metabolic.
8. Cek cairan nutrisi total parenteral untuk
meyakinkan bahwa jenis nutrisi yang di
berikan sesuai dengan kebutuhan klien.
9. Pertahankan teknik steril ketika
mempersiapkan dan memberikan cairan
nutrisi total parenteral.
10. Lakukan perawatan rutin, aseptic dan
hati-hati pada akses vena sentral
terutama pada area insersi untuk
meyakinkan bahwa area insersi dapat
digunakan dalam jangka waktu lama,
aman dan bebas komplikasi.
11. Hindari penggunaan jalur intravena untuk
cairan infus lainnya ( misalnya tranfusi
darah, pengambilan sampel darah).
12. Gunakan pompa infus untuk pemberian
cairan TPN.
13. Pertahankan kecepatan aliran yang
konstan.
14. Hindari penggantian segera jenis nutrisi
total parenteral jika terjadi masalah di
aliran infus.
15. Monitor berat badan setiap hari.
16. Monitor masukan dan output cairan.
17. Monitor kadar albumin, protein total,
elektrolit, profil lipid, glukosa darah dan
kimia darah.
18. Monitor tanda-tanda vital.
19. Pertahankan intake nutrisi peroral
walaupun sedikit ketika memungkinkan.
20. Dorong pemberian nutrisi bertahap dari
parenteral menuju enteral sesuai indikasi.
21. Laporkan tanda dan gejala abnormal
terkait nutrisi total parenteral kepada
dokter dan lakukan penyesuaian
perawatan.
22. Pertahankan pencegahan infeksi.
23. Jelaskan pada keluarga perawatan dan
indikasi nutrisi total parenteral.
1.

Anda mungkin juga menyukai