oleh :
Kelompok 3
A. ANALISIS SITUASI
1. Audien
a. Jumlah ±40 orang.
b. Pendidikan tidak sekolah, SD, SMP, SMA.
c. Bisa membaca dan menulis.
2. Penyuluh
Mampu mengkomunikasikan kegiatan penyuluhan tentang hipertensi, cuci
tangan 6 langkah, etika batuk, cara memakai dan melepas masker dengan
metode dan media yang sesuai.
3. Ruangan
a. Cukup luas, mampu menampung jumlah audien.
b. Penerangan dan ventilasi kondusif.
B. TUJUAN INTRUKSIONAL
1. Tujuan umum
Setelah mendapatkan penyuluhan diharapkan audien memahami tentang
hipertensi, cuci tangan 6 langkah, etika batuk, cara memakai dan melepas
masker.
2. Tujuan khusus
Setelah mendapatkan penyuluhan diharapkan audien dapat:
a. Menjelaskan pengertian hipertensi.
b. Menyebutkan tanda dan gejala hipertensi.
c. Menyebutkan cara pencegahan hipertensi.
d. Menyebutkan cara pengobatan hipertensi.
e. Mempraktikkan cara cuci tangan 6 langkah.
f. Mempraktikkan etika batuk yang benar.
g. Mempraktikkan cara memakai dan melepas masker yang benar.
C. KEGIATAN PENYULUHAN
Tahap Kegiatan Kegiatan Metode Waktu
Kegiatan Penyuluh Peserta
Pembukaan 1. Salam Memperhatikan Ceramah 10 menit
pembukaan dan menjawab
2. Perkenalan diri salam
3. Menjelaskan
tujuan umum dan
tujuan khusus
4. Apersepsi
tentang
hipertensi, cuci
tangan 6 langkah,
etika batuk, cara
memakai dan
melepas masker
5. Kontrak waktu
Penyajian Penyampaian materi: Mendengarkan, Ceramah, 40 menit
1. Menjelaskan memperhatikan praktik, dan
pengertian dan microsoft
hipertensi mempraktikkan. power
2. Menyebutkan point
dan menjelaskan
tanda dan gejala
hipertensi.
3. Menjelaskan cara
pencegahan
hipertensi.
4. Menjelaskan cara
pengobatan
hipertensi
5. Menjelaskan dan
mempraktikkan
cara cuci tangan
6 langkah.
6. Menjelaskan dan
mempraktikkan
etika batuk yang
benar.
7. Menjelaskan dan
mempraktikkan
cara memakai
dan melepas
masker yang
benar.
Penutup 1. Memberi Bertanya, Ceramah, 10 menit
kesempatan menjawab, dan praktik, dan
audien untuk praktik. tanya jawab
bertanya
2. Memberikan
pertanyaan dan
meminta audien
untuk
mempraktikkan
cara cuci tangan
6 langkah, etika
batuk, cara
memakai dan
melepas masker
3. Menyimpulkan
isi materi
penyuluhan
4. Salam penutup
D. MATERI
1. HIPERTENSI
a. Pengertian Hipertensi
World Health Organzation (WHO) dan The International Society Of
Hypertension (ISH) menetapkan bahwa hipertensi merupakan kondisi ketika
tekanan darah (TD) sistolik lebih besar dari 140 mmHg dan tekanan darah
diastolik lebih besar dari 90 mmHg.
Berdasarkan faktor penyebab hipertensi dibagi menjadi 2 macam yaitu :
1) Hipertensi Esensial atau Hipertensi Primer.
Penyebab dari hipertensi ini belum diketahui, namun faktor risiko yang
diduga kuat adalah karena beberapa faktor berikut ini (Riyadi, 2011) :
a) Keluarga dengan riwayat hipertensi
b) Pemasukan sodium berlebih
c) Konsumsi kalori berlebih
d) Kurangnya aktivitas fisik
e) Pemasukkan alkohol berlebih
f) Rendahnya pemasukkan potasium
g) Lingkungan
Selain faktor-faktor di atas ada pula faktor yang diduga berkaitan dengan
berkembangnya hipertensi esensial diantaranya (Ardiansyah, 2012) :
a) Genetik
b) Jenis kelamin
c) Diet tinggi garam atau kandungan lemak
d) Berat badan atau obesitas
e) Gaya hidup mengkonsumsi alkohol dan merokok
2) Hipertensi Sekunder atau Hipertensi Renal.
Penyebab dari hipertensi jenis ini secara spesifik seperti; penyakit ginjal
(glomerulonefritis akut, sindrom nefrotik, pyelonefritis, kimmelt stiel-wilson),
hipertensi vaskuler renal (hipertensi ini disebabkan oleh adanya lesi pada arteri
renalis), hipertensi yang berhubungan dengan kehamilan (Riyadi, 2011).
Klasifikasi stadium hipertensi menurut Sjaipoelloh Noer (2001), terdiri dari:
1) Stadium I (ringan): Tekanan sistolik antara 140-159 mmHg, tekanan diastolik
antara 90-99 mmHg.
2) Stadium II (sedang): Tekanan sistolik antara 160-179 mmHg, tekanan
diastolik antara 100-109 mmHg.
3) Stadium III (berat): Tekanan sistolik antara 180-209 mmHg, tekanan diastolik
antara 110-119 mmHg.
4) Stadium IV (sangat berat): Tekanan sistolik lebih atau sama dengan 210
mmHg, tekanan diastolik lebih atau sama dengan 120 mmHg.
b. Tanda dan Gejala Hipertensi
Biasanya tanpa ada gejala atau tanda-tanda yang spesifik. Pada kasus
hipertensi berat, gejala yang mungkin dialami klien antara lain adalah (Riyadi,
2011) :
1) Sakit kepala
2) Pendarahan hidung
3) Vertigo
4) Mual muntah
5) Perubahan penglihatan
6) Kesemutan pada kaki dan tangan
7) Sesak napas
8) Kejang atau koma
9) Nyeri dada
c. Pencegahan Hipertensi
Hal-hal yang dapat kita lakukan dalam hal pencegahan hipertensi ini adalah
dengan:
1. Mengurangi dalam hal mengkonsumsi garam. Bila kita menginginkan
terhindar dari ini alangkah baiknya kita sedari awal mengkonsumsi garam,
karena konsumsi garam yang berlebihan akan meningkatkan faktor resiko
hipertensi itu sendiri.
2. Melakukan rutinitas dalam berolahraga. Olahraga ini efektif sekali dalam
hal mencegah berbagi macam penyakit, termasuk penyakit hipertensi ini.
Olahraga akan meningkatkan kesehatan dan juga daya tahan tubuh. Bila
telah menderita penyakit hipertensi maka olahraga yang disarankan adalah
olahraga yang ringan selama 30 menit dan seminggu paling tidak 3 kali.
Olahraga ringan seperti halnya bersepeda dan juga berjalan kaki.
3. Rajin dalam mengkonsumsi makanan dan juga buah-buahan yang kaya
akan serat seperti halnya melon, tomat dan juga sayuran hijau.
4. Menghindari dari konsumsi alkohol.
5. Mengendalikan kadar kolesterol jahat dalam tubuh dan juga menghindari
kegemukan atau obesitas.
6. Tidak merokok dan bagi para perokok maka pencegahan hipertensi ini
dengan menghentikan merokok itu sendiri.
7. Menghindari dan mengendalikan diabetes bila mempunyai penyakit DM
tersebut.
d. Pengobatan Hipertensi
1) Farmakologi
Pengobatan hipertensi meliputi beberapa langkah yang terdiri dari :
a) Langkah Pertama : pemberian obat pilihan pertama yang digunakan
dalam pengobatan hipertensi ini adalah menggunakan diuretika, beta
blocker, Ca antagonis, ACE inhibitor.
b) Langkah Kedua : Alternatif yang bisa diberikan dalam langkah ini yaitu
dengan dosis obat pertama dinaikkan, diganti jenis lain dari obat pilihan
pertama dan yang selanjutnya ditambah obat ke –2 jenis lain, dapat berupa
obat diuretika , beta blocker, Ca antagonis, Alpa blocker, clonidin,
reserphin, vasodilator.
c) Langkah Ketiga : Alternatif yang bisa ditempuh yaitu dengan obat ke-2
diganti dan ditambah obat ke-3 jenis lain.
d) Langkah Keempat : Alternatif pemberian obatnya ditambah obat ke-3 dan
ke-4, mengevaluasi kembali dan konsultasi, follow up yang bertujuan
untuk mempertahankan terapi.
Selanjutnya dalam rangka mempertahankan terapi jangka panjang dari
pengobatan hipertensi itu sendiri memerlukan interaksi dan komunikasi yang baik
antara pasien dan petugas kesehatan (dokter, perawat) dengan cara pemberian
pendidikan kesehatan.
Karena kesembuhan penyakit hipertensi memerlukan kerjasama dari pasien
dalam hal rutin meminum obat dan tahu mengenai cara dan dosis pemberian obat
hipertensi itu sendiri. Maka peran perawat dalam hal ini juga penting dalam
menjalin interaksi dengan pasien melalui pendidikan kesehatan.
Berikut hal-hal yang harus diperhatikan dalam interaksi pasien dengan
petugas kesehatan adalah sebagai berikut :
a) Setiap kali pasien kontrol, pasien diberitahu hasil pengukuran tekanan
darahnya.
b) Diskusikan dengan pasien bahwa penyakit hipertensi tidak dapat sembuh,
namun bisa dikendalikan untuk dapat menurunkan morbiditas dan
mortilitas.
c) Pasien tidak boleh menghentikan obat tanpa di diskusikan lebih dahulu
dengan petugas kesehatan.
d) Bicarakan dengan pasien tujuan yang hendak dicapai mengenai tekanan
darahnya.
e) Buatlah sesederhana mungkin pemakaian obat anti hipertensi misal 1 x
sehari atau 2 x sehari tanpa merubah dosis dan aturan pakainya.
f) Untuk pasien yang kurang patuh dalam menjalani terapi, usahakan
kunjungan dan kontrolnya lebih sering.
g) Mengikutsertakan keluarga pasien dalam hal menjalani proses terapi ini.
h) Pada pasien tertentu mungkin akan lebih menguntungkan bila pasien atau
keluarga dapat mengukur tekanan darahnya di rumah. Tentunya harus
memiliki alat ukur sendiri dan cara mengukurnya. Sekarang ini alat digital
pengukur tekanan darah banyak ditemukan dan dijumpai di apotik atau
pun toko alat-alat kesehatan.
2) Non Farmakologi
Langkah awal biasanya adalah dengan mengubah pola hidup penderita, yakni
dengan cara (Ardiansyah, 2012) :
a) Menurunkan berat badan sampai batas ideal.
b) Mengubah pola makan pada penderita diabetes, kegemukan, atau kadar
kolesterol darah tinggi.
c) Mengurangi pemakaian garam sampai kurang dari 2,3 gr natrium atau 6 gr
natrium klorida setiap harinya (disertai dengan asupan kalsium,
magnesium dan kalium yang cukup).
d) Mengurangi konsumsi alkohol.
e) Berhenti merokok.
f) Olahraga teratur seperti joging, jalan cepat, bersepeda, berenang.
g) Menghindari ketegangan
h) Istirahat cukup
i) Hidup tenang
3) Pencegahan agar tidak terjadi komplikasi dari hipertensi
a) Kontrol teratur
b) Minum obat teratur
c) Diet hipertensi (diet rendah garam dan lemak)
Tujuan Diet :
Membantu menurunkan tekanan darah
Membantu menghilangkan penimbunan cairan dalam tubuh
Mencegah komplikasi hipertensi
Syarat Diet :
Makanan beraneka ragam mengikuti pola gizi seimbang
Jenis dan komposisi yang seimbang
Konsumsi garam dapur <5g/hari (1 sendok teh)
Membatasi konsumsi lemak jenuh
Meningkatkan konsumsi makanan sumber kalium, kalsium, dan magnesium
Bahan Makanan Dianjurkan Dihindari
Sumber karbohidrat Beras merah, roti, Biskuit, kue-kue yang
gandum, jagung, ubi, diolah dengan margarine
kentang, singkong atau soda kue
Sumber protein hewani Daging tanpa lemak, Ikan asin, telur asin,
ayam tanpa kulit, hati, bakso, sosis, abon,
ikan, susu rendah lemak kornet, sarden, keju
(bahan makanan yang
diawetkan dengan garam)
Sumber protein nabati Tahu, tempe, kacang- Selai kacang
kacangan
Sayuran Sayuran segar Sayuran yang diawetkan
dengan garam
Buah-buahan Pisang, alpukat, pepaya, Buah yang diawetkan
anggur, apel, jambu dengan
garam
Sumber lemak Minyak, santan encer Margarine, santan kental
Lain-lain Kecap, tauco, saos,
bumbu
instan, keripik, petis,
minuman bersoda, soda
kue
F. METODE PENYULUHAN
1. Metode penyuluhan langsung (ceramah, praktik, dan tanya jawab)
2. Pendekatan massal
3. Metode kombinasi (melihat dan mendengarkan)
G. PENGORGANISASIAN
1. Moderator
Risca Diva Arishandy
2. Penyaji :
a. Nita Eka Hartanti
b. Muntiyatul Choiro Safitri
3. Peraga
a. Bhisma P.
b. Mohamad Irfan
c. Arip Sugiyarta
4. Observer
a. Yanuar Horisotul Rukmana
b. Muira Hasanah
c. Indana Zulfa Amalia
d. Shinta Dewi Okky Erwina S.
5. Fasilitator
a. Nur Holifah
b. Mareta Suminar Cahyani
c. Eka Putri Khoirunisa
d. Fauzah Istiqomalia
e. Ike Tri Puspita Sari
6. Dokumentasi:
a. Dwi Yuni Lestari
b. Ismi Eka Febrianti
H. EVALUASI
1. Berapa hasil pengukuran tekanan darah yang bisa dikategorikan
hipertensi?
2. Apa saja tanda dan gejala hipertensi?
3. Sebutkan beberapa makanan yang dianjurkan dan yang harus dihindari
bagi penderita hipertensi!
4. Minta audien mempraktikkan cara cuci tangan 6 langkah.
5. Minta audien mempraktikkan cara batuk/ etika batuk yang benar.
6. Minta audien mempraktikkan cara memakai dan melepas masker yang
benar.
DAFTAR PUSTAKA
Choir, A., 2017. About Us: SPO Cara Memakai dan Melepas Masker. [Online]
RSIA As-Syifa Karawaci Available at: https://www.scribd.com/document/
357828361/6-Spo-Cara-Memakai-Dan-Melepas-Masker-Bedah-Ok
[Accessed 14 Mei 2018].
Mahfud, W.M., 2017. About Us: SPO Penggunaan Masker. [Online] RS PKU
Muhammadiyah Yogyakarta Unit 2 Available at: https://www.scribd.com/
doc/153530636/SPO-Penggunaan-Masker [Accessed 14 Mei 2018].
RI, K. K. (2014). Perilaku mencuci tangan pakai sabun di indonesia. kesehatan, 4.
LEMBAR EVALUASI
Gambar 11. Foto Bersama Pembimbing Klinik dan Perawat di Ruang Melati
APAKAH PENTING
CUCI TANGAN ?
KAPAN SAJA HARUS
MENCUCI TANGAN?
2018
Langkah Cuci Tangan dengan Menggunakan Cairan
Antiseptik (Handrub)
dengan
a) Tuang cairan handrub pada telapak tangan, usap dan gosok kedua telapak tangan
Sabun dan Air Mengalir secara lembut dengan arah memutar.
b) Usap dan gosok juga kedua punggung tangan secara bergantian.
c) Gosok sela-sela jari tangan hingga bersih.
a) Basahi kedua tangan dengan d) Gosok jari-jari dengan gerakan saling mengunci.
air mengalir, ambil sabun e) Gosok dan putar kedua ibu jari secara bergantian.
dan tuangkan pada telapak f) Letakkan ujung jari ke telapak tangan kemudian gosok perlahan dengan gerakan
tangan, kemudian gosok memutar.
kedua telapak tangan
b) Gosok kedua punggung
tangan
c) Gosok sela-sela jari
d) Gosok jari-jari dengan
gerakan saling mengunci
e) Gosok ibu jari dengan
gerakan memutar
f) Gosok ujung jari dengan
gerakan memutar, bilas
dengan air mengalir, dan
keringkan dengan handuk
atau tisu sekali pakai.
HIPERTENSI Hipertensi merupakan kondisi