Rekayasa Ide Psikologi Pendidikan
Rekayasa Ide Psikologi Pendidikan
PRODI S1 PGSD-FIP
NIM : 1172111054
MEDAN
MARET 2018
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan
rahmatnya sehingga saya masih diberikan kesempatan dan kesehatan untuk dapat
menyelesaikan tugas rekayasa ide ini dengan judul “Memutar Musik Klasik Selama
Tujuh Menit Sebelum Proses Pembelajaran Dimulai Sebagai Penguat Konsentrasi
Belajar Siswa". Rekayasa Ide ini saya buat guna memenuhi penyelesaian tugas pada
mata kuliah Psikologi Pendidikan, semoga Rekayasa Ide ini dapat menambah wawasan
dan pengetahuan bagi para pembaca.
Dalam penulisan Rekayasa Ide ini, saya tentu saja tidak dapat menyelesaikannya
sendiri tanpa bantuan dari pihak lain. Oleh karena itu, saya mengucapkan terimakasih
kepada:
2. Kepada Ibu dosen pengampu Dra. Nur Arjani., M.Pd yang telah memberikan
tugas ini
Saya menyadari bahwa Rekayasa Ide ini masih jauh dari kata sempurna karena
masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, saya dengan segala kerendahan hati
meminta maaf dan mengharapkan kritik serta saran yang membangun guna perbaikan
dan penyempurnaan ke depannya.
Akhir kata saya mengucapkan selamat membaca dan semoga materi yang ada
dalam Rekayasa Ide yang berbentuk makalah ini dapat bermanfaat sebagaimana
mestinya bagi para pembaca.
Penyusun
Robi Agape Barus
1172111054
BAB I
PENDAHULUAN
B.Rumusan Masalah
1) Apa Itu Pengertian Konsentrasi?
2) Apa Sajakah Faktor Yang Menyebabkan Kesulitan Konsentrasi Belajar Pada
Para Pelajar
3) Apa Sajakah Manfaat Dari Musik Klasik?
4) Bagaimana Cara Kerja Musik Klasik Dalam Meningkatkan Konsentrasi Belajar
Para Pelajar?
C. Tujuan
C. Manfaat
Manfaat dari rekayasa ide ini adalah
1) Untuk memahami apa itu masalah konsentrasi belajar
2) Untuk memahami faktor apa saja yang menyebabkan masalah konsentrasi
belajar
3) Untuk mendapatkan solusi pemecahan masalah konsentrasi belajar pada para
pelajar
4) Untuk memahami bagaimana cara kerja musik klasik sebagai penguat
konsentrasi belajar bagi para pelajar.
BAB II
PEMBAHASAN
A.Konsentrasi
Konsentrasi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, yaitu “Pemusatan
perhatian atau pikiran pada suatu hal.”
Konsentrasi dapat didefinisikan sebagai sebuah proses, dimana seluruh pikiran
dan perasaan terfokus sepenuhnya pada objek atau kegiatan tertentu, sehingga otak akan
reflek mengesampingkan hal-hal lainnya, hanya objek yang merupakan target
konsentrasilah yang menjadi fokus utama.
Konsentrasi merupakan suatu kemampuan untuk memfokuskan dan menjaga
pikiran terhadap suatu hal. Dengan kata lain, kegiatan tersebut dilakukan secara sadar
dan tidak ada paksaan. Ketika seseorang sedang berkonsentrasi, objek yang difokuskan
hanya objek yang menjadi target utama konsentrasi, sehingga informasi yang diperoleh
hanyalah informasi yang telah dipilih. Fokus yang ditajamkan meningkatkan
kemungkinan seseorang dapat menyerap dan memahami informasi yang didapat.
Ada tiga hal yang menyebabkan sulitnya seseorang untuk berkonsentrasi, yaitu:
a. Faktor Eksternal yaitu lingkungan, sebagian besar orang akan merasa
kesulitan untuk berkonsentrasi ketika mereka berada di lingkungan yang
bising.
b. Faktor Internal, adanya gangguan perkembangan otak dan hormon yang
menyebabkan seseorang memiliki pikiran yang lamban sehingga dalam
berkonsentrasi-pun lamban.
c. Faktor Psikologis, seseorang yang tertekan atau sedang memiliki beban
dalam pikirannya cenderung mengalami kesulitan untuk berkonsentrasi.
B.Belajar
Belajar merupakan suatu kegiatan yang dilakukan oleh seseorang untuk
mengetahui sesuatu yang belum diketahui, atau keinginan untuk merubah suatu
kebiasaan yang belum maju ke arah lebih maju.
C.Konsentrasi Belajar
Konsentrasi belajar menurut Femi Olivia (2008: 40) adalah pemusatan pikiran,
atau terpusatnya perhatian terhadap informasi yang diperoleh seorang siswa selama
periode belajar.
Daryono Sutoyo, Guru Besar Biologi UNS Solo, melakukan penelitian (1981) tentang
kontribusi musik yaitu menstimulasi otak, mengatakan bawha pendidikan kesenian
penting diajarkan mulai dari tingkat Sekolah Dasar (SD) agar peserta didik sejak dini
memperoleh stimulasi yang seimbang antara belahan otak kiri dan belahan otak
kanannya. Bila mereka mampu menggunakan fungsi kedua belahan otaknya secara
seimbang, maka apabila mereka dewasa akan menjadi manusia yang berpikir logis dan
intutif, sekaligus cerdas, kreatif, jujur, dan tajam perasaannya.
2.Mampu Menenangkan
Sebuah sekolah di Kroasia telah membuktikan manfaat musik klasik di
sekolah. Sekolah tersebut memainkan musik klasik sebelum siswa memasuki kelas
dengan pengeras suara dan dimainkan secara pelan ketika proses belajar mengajar.
Hasilnya membuat anak anak didalam kelas tersebut tidak ribut dan lebih santai ketika
di dalam kelas.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Musik klasik merupakan salah satu genre musik yang ada di dunia ini.Dengan
alunan musik yang syahdu dan khas musik klasik sangat bermanfaat sebagai penguat
konsentrasi belajar bagi para pelajar.
B. Saran
Di era digital seperti sekarang ini, kita harus mampu menyesuaikan diri dengan
perkembangan zaman yang terus maju.Oleh sebab itu, perkembangan zaman yang
signifikan ini harus dimanfaatkan untuk hal-hal yang baik seperti menggunakan media
musik klasik sebelum proses pembelajaran.