Anda di halaman 1dari 10

REKAYASA IDE

MK. PSIKOLOGI PENDIDIKAN

PRODI S1 PGSD-FIP

“Memutar Musik Klasik Selama Tujuh Menit Sebelum Proses


Pembelajaran Dimulai Sebagai Penguat Konsentrasi Belajar Siswa”

Nama Mahasiswa: Robi Agape Barus

NIM : 1172111054

Jurusan: Pendidikan Pra dan Sekolah Dasar

Program Studi: Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Kelas: C Reguler 2017

Dosen Pengampu: Dra. Nur Arjani., M.Pd

Mata Kuliah: Psikologi Pendidikan

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN – UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN

MARET 2018
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan
rahmatnya sehingga saya masih diberikan kesempatan dan kesehatan untuk dapat
menyelesaikan tugas rekayasa ide ini dengan judul “Memutar Musik Klasik Selama
Tujuh Menit Sebelum Proses Pembelajaran Dimulai Sebagai Penguat Konsentrasi
Belajar Siswa". Rekayasa Ide ini saya buat guna memenuhi penyelesaian tugas pada
mata kuliah Psikologi Pendidikan, semoga Rekayasa Ide ini dapat menambah wawasan
dan pengetahuan bagi para pembaca.

Dalam penulisan Rekayasa Ide ini, saya tentu saja tidak dapat menyelesaikannya
sendiri tanpa bantuan dari pihak lain. Oleh karena itu, saya mengucapkan terimakasih
kepada:

1. Kedua orang tua saya yang selalu mendoakan

2. Kepada Ibu dosen pengampu Dra. Nur Arjani., M.Pd yang telah memberikan
tugas ini

Saya menyadari bahwa Rekayasa Ide ini masih jauh dari kata sempurna karena
masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, saya dengan segala kerendahan hati
meminta maaf dan mengharapkan kritik serta saran yang membangun guna perbaikan
dan penyempurnaan ke depannya.

Akhir kata saya mengucapkan selamat membaca dan semoga materi yang ada
dalam Rekayasa Ide yang berbentuk makalah ini dapat bermanfaat sebagaimana
mestinya bagi para pembaca.

Medan, Maret 2018

Penyusun
Robi Agape Barus
1172111054
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Belajar adalah proses interaksi antara individu dengan sumber belajar yang
menghasilkan suatu perubahan tingkah laku. Slameto (2003: 2). Pada dasarnya tujuan
utama dari kegiatan belajar mengajar adalah agar siswa menguasai materi pelajaran
sesuai dengan kompetensi yang telah ditetapkan. Namun ketika dalam kegiatan belajar
mengajar di kelas, banyak pelajar yang menganggap jika ruang kelas merupakan sebuah
penjara yang tidak menyenangkan. Sehingga siswa menganggap belajar sebagai beban
dan merasa tidak nyaman dalam belajar.
Kegiatan belajar mengajar di kelas tak dapat dipisahkan dari sosok guru.
Peranan guru sebagai fasilitator dan juga motivator, menjadi hal yang sangat penting
dalam berlangsungnya proses pembelajaran yang efektif. Dan proses belajar mengajar
yang efektif itu sendiri memerlukan konsentrasi belajar dari peserta didik.
Konsentrasi belajar merupakan faktor penentu keberhasilan siswa dalam
menyerap ilmu yang disampaikan guru pada saat kegiatan belajar mengajar di dalam
kelas. Konsentrasi belajar menurut Femi Olivia (2008: 40) adalah pemusatan pikiran,
atau terpusatnya perhatian terhadap informasi yang diperoleh seorang siswa selama
periode belajar. Konsentrasi belajar dapat ditunjukkan oleh beberapa hal di antaranya
fokus pandangan, adanya perhatian, kemampuan menjawab, bertanya, dan sambutan
psikomotorik yang baik, namun banyak siswa yang kehilangan konsentrasi belajar
ketika proses pembelajaran berlangsung.

B.Rumusan Masalah
1) Apa Itu Pengertian Konsentrasi?
2) Apa Sajakah Faktor Yang Menyebabkan Kesulitan Konsentrasi Belajar Pada
Para Pelajar
3) Apa Sajakah Manfaat Dari Musik Klasik?
4) Bagaimana Cara Kerja Musik Klasik Dalam Meningkatkan Konsentrasi Belajar
Para Pelajar?

C. Tujuan

Tujuan rekayasa ide ini yaitu sebagai berikut :


1) Untuk memecahkan permasalahan tentang kesulitan konsentrasi belajar pada
para pelajar
2) Membuat sebuah inovasi yang membantu terselenggaranya proses pendidikan
yang menyenangkan namun berkulitas

C. Manfaat
Manfaat dari rekayasa ide ini adalah
1) Untuk memahami apa itu masalah konsentrasi belajar
2) Untuk memahami faktor apa saja yang menyebabkan masalah konsentrasi
belajar
3) Untuk mendapatkan solusi pemecahan masalah konsentrasi belajar pada para
pelajar
4) Untuk memahami bagaimana cara kerja musik klasik sebagai penguat
konsentrasi belajar bagi para pelajar.
BAB II
PEMBAHASAN
A.Konsentrasi
Konsentrasi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, yaitu “Pemusatan
perhatian atau pikiran pada suatu hal.”
Konsentrasi dapat didefinisikan sebagai sebuah proses, dimana seluruh pikiran
dan perasaan terfokus sepenuhnya pada objek atau kegiatan tertentu, sehingga otak akan
reflek mengesampingkan hal-hal lainnya, hanya objek yang merupakan target
konsentrasilah yang menjadi fokus utama.
Konsentrasi merupakan suatu kemampuan untuk memfokuskan dan menjaga
pikiran terhadap suatu hal. Dengan kata lain, kegiatan tersebut dilakukan secara sadar
dan tidak ada paksaan. Ketika seseorang sedang berkonsentrasi, objek yang difokuskan
hanya objek yang menjadi target utama konsentrasi, sehingga informasi yang diperoleh
hanyalah informasi yang telah dipilih. Fokus yang ditajamkan meningkatkan
kemungkinan seseorang dapat menyerap dan memahami informasi yang didapat.
Ada tiga hal yang menyebabkan sulitnya seseorang untuk berkonsentrasi, yaitu:
a. Faktor Eksternal yaitu lingkungan, sebagian besar orang akan merasa
kesulitan untuk berkonsentrasi ketika mereka berada di lingkungan yang
bising.
b. Faktor Internal, adanya gangguan perkembangan otak dan hormon yang
menyebabkan seseorang memiliki pikiran yang lamban sehingga dalam
berkonsentrasi-pun lamban.
c. Faktor Psikologis, seseorang yang tertekan atau sedang memiliki beban
dalam pikirannya cenderung mengalami kesulitan untuk berkonsentrasi.

B.Belajar
Belajar merupakan suatu kegiatan yang dilakukan oleh seseorang untuk
mengetahui sesuatu yang belum diketahui, atau keinginan untuk merubah suatu
kebiasaan yang belum maju ke arah lebih maju.

C.Konsentrasi Belajar
Konsentrasi belajar menurut Femi Olivia (2008: 40) adalah pemusatan pikiran,
atau terpusatnya perhatian terhadap informasi yang diperoleh seorang siswa selama
periode belajar.

C.Pandangan Para Ahli Tentang Manfaat Musik Klasik

Daryono Sutoyo, Guru Besar Biologi UNS Solo, melakukan penelitian (1981) tentang
kontribusi musik yaitu menstimulasi otak, mengatakan bawha pendidikan kesenian
penting diajarkan mulai dari tingkat Sekolah Dasar (SD) agar peserta didik sejak dini
memperoleh stimulasi yang seimbang antara belahan otak kiri dan belahan otak
kanannya. Bila mereka mampu menggunakan fungsi kedua belahan otaknya secara
seimbang, maka apabila mereka dewasa akan menjadi manusia yang berpikir logis dan
intutif, sekaligus cerdas, kreatif, jujur, dan tajam perasaannya.

sebuah penelitian di Universitas Berlin menemukan bahwa murid yang


mendengarkan musik klasik sepuluh menit sebelum ujian dimulai, bisa lancar
mengerjakan soal-soal ujian dibandingkan anak murid yang tidak mendengarkan musik
klasik.
Seorang guru di Osijek, Kroasia memutar musik Mozart sebelum kelas dimulai. Musik
itu disalurkan melalui sebuah pengeras suara yang dipasang di setiap kelas. Diyakini, ini
akan mencegah kekerasan, membuat anak-anak menjadi tenang dan santai, sehingga
situasi kelas lebih mudah terkendali.
BAB III
GAMBARAN IDE

A.Musik Klasik Sebagai Penguat Konsentrasi Belajar


Teruntuk para pelajar, musik klasik memiliki manfaat sebagai penguat daya
konsentrasi dalam belajar. Dengan alunannya yang syahdu, mampu menjadikan fokus
konsentrasi terhadap pelajaran yang sedang dipelajari. Terutama bagi anak yang
mengalami kendala berkonsentrasi ketika belajar, dapat memutar musik klasik.
Sehingga manfaat musik klasik untuk pelajar mampu menciptakan suatu daya fokus di
saat belajar, agar materi yang dipelajari dapat dengan mudah dipahami.
Manfaat lainnya ialah membantu para siswa, selain dalam proses belajar, ialah
dapat mengatur sisi emosionalnya yang masih labil. Mereka yang masih mudah merasa
bimbang ataupun labil dalam menghandle emosinya, dapat memutar musik klasik. Hal
tersebut berperan dalam menenangkan hati dan pikiran. Alunan nada yang begitu merdu
pun, mampu memberikan ragam mood yang baik bagi peserta didik.
Menjadikan manfaat musik klasik bagi pelajar begitu luar biasa, sebagai sumber
inspirasi hati nan konsentrasi
Seiring kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan, banyak penelitian yang
telah menguak manfaat mendengarkan musik klasik. Adapun manfaatnya sebagai
berikut:

1.Mampu Mengimbangkan otak kiri dan kanan


Pimpinan Internasional Brain Academy (IBA) Indonesia mengatakan bahwa
"rata rata orang Asia dilahirkan dengan fungsi otak kanan lebih dominan secara genetik"
(Asia IBA Concert Tour 2009-2010). Padahal sebenarnya fungsi otak kanan berfungsi
memberikan fantasi, apresiasi seni dan lainnya, sementara otak kiri berfungsi sebagai
pemecah masalah. Jadi sebenarnya kemampuan otak kanan dan kiri harus
diseimbangkan agar selain berfantasi, kita juga mampu memecahkan masalah. Hal ini
berbeda dengan orang-orang barat yang terlahir dengan kemampuan otak kiri yang lebih
dominan. Jadi wajar saja, apabila orang barat mampu menciptakan sesuatu yang lebih
soal teknologi atau pemecahan masalah.

2.Mampu Menenangkan
Sebuah sekolah di Kroasia telah membuktikan manfaat musik klasik di
sekolah. Sekolah tersebut memainkan musik klasik sebelum siswa memasuki kelas
dengan pengeras suara dan dimainkan secara pelan ketika proses belajar mengajar.
Hasilnya membuat anak anak didalam kelas tersebut tidak ribut dan lebih santai ketika
di dalam kelas.
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan

Musik klasik merupakan salah satu genre musik yang ada di dunia ini.Dengan
alunan musik yang syahdu dan khas musik klasik sangat bermanfaat sebagai penguat
konsentrasi belajar bagi para pelajar.

B. Saran

Di era digital seperti sekarang ini, kita harus mampu menyesuaikan diri dengan
perkembangan zaman yang terus maju.Oleh sebab itu, perkembangan zaman yang
signifikan ini harus dimanfaatkan untuk hal-hal yang baik seperti menggunakan media
musik klasik sebelum proses pembelajaran.

Anda mungkin juga menyukai