Anda di halaman 1dari 4

dengan tekanan tinggi dimana fase geraknya berupa cairan

ANALISIS PARACETAMOL DENGAN METODE KCKT & fase diam dapat dalam bentuk cair / padat

TUJUAN : PRINSIP

1. Mampu membuat larutan fase gerak dg  Pemisahan analit-analit berdasarkan kepolarannya,


perbandingan tertentu utk analisis menggunakan dimana analit terpisah karena perbedaan kecepatan elusi.
KCKT Pemisahan analit ini diatur oleh distribusi analit dlm fase
2. Mampu melakukan analisis kualitatif paracetamol diam / fase gerak, digunakan tekanan tinggi utk
menggunakan KCKT mendorong fase gerak
3. Mampu melakukan analisis kuantitatif
paracetamol menggunakan KCKT

ALAT : Kuantitatif  berdasarkan perbandingan pengukuran


tinggi atau luas puncak dari solut dengan puncak standar
a. Instrumen KCKT (Kolom C18 KCKT, detektor UV, referensi pada konsentrasi yang diketahui.
alat injeksi sampel)
b. Labu ukur 100mL Kualitatif
c. Kertas saring
d. Pipet volume  RT/Retention time  peak mempunyai RT yang sama
e. Alat-alat kaca lainnya dg standar

BAHAN :  spektrum 3D

a. Paracetamol baku
b. Tablet paracetamol
c. Metanol HPLC grade KELEBIHAN KCKT :
d. Aquabides
1. Mampu memisahkan molekul dari suatu
e. Asetonitril
campuran
CAKER : 2. Waktu analisis cepat & kepekaan tinggi
3. Resolusi tinggi
1. Kondisi percobaan 4. Hasil analisis mempunyai akurasi & presisi tinggi
Kolom : ODS-C18 5. Sensitivitas detektor
Fase gerak : metanol : aquabides (1:1) 6. Kolom dapat digunakan kembali
Asetonitril : air (25:75) 7. Ideal utk zat termolabil dan volatilitas rendah
Detektor : UV dengan  207 nm 8. Mekanisme pemisahan lebih variatif
2. Penyiapan lart. Standar 9. Mudah recovery sampel
10 mg baku PCT dimasukan ke dlm labu ukur
100mL & dilarutkan dg fase gerak metanol :
aquabides (1:1) / asetonitril : air (25:75) sampai
KELEMAHAN KCKT :
tanda batas  dihomogenkan
3. Penyiapan lart. Sampel 1. Tdk dapat menganalisis >1 sampel sekaligus
Tablet PCT digerus & ditimbang 10mg  2. Kromatogram tdk dapat disimpan sebagai
dimasukan ke dalam labu ukur 100mL & dokumen otentik
dilarutkan dg fase gerak metanol : aquabides (1:1) 3. Biaya mahal
/ asetonitril : air (25:75) sampai tanda batas  4. Harus mengetahi kombinasi yg optimum antara
dihomogenkan dan disaring. Filtrat yg dihasilkan pelarut – analit – gadien elusi
dimasukan ke dalam wadah yg sesuai  larutan
siap utk diinjeksikan (lart. Uji)
KEGUNAAN KCKT :

a. Pemisahan berbagai senyawa


organik/anorganik/spesimen biologis
b. Pemisahan senyawa dg struktur kimia mirip
c. Pemisahan senyawa dlm jmlh kecil
d. Analisis ketidakmurnian (impurties)
e. Analisa senyawa-senyawa yg non volatil
PENGERTIAN f. Isolasi & pemurnian senyawa
g. Penentuan molekul-molekul netral, ionik, zwitter
Kromatografi  suatu teknik pemisahan molekul ion
berdasarkan perbedaan pola pergerakan antara fase gerak
dan fase diam utk memisahkan komponen (berupa JENIS KCKT :
molekul) yang berada pada larutan.
Berdasarkan pemisahan :
KCKT  merupakan salah satu metode fisikokimia
berdasarkan pada teknik kromatografi yang disertai
FASE NORMAL FASE TERBALIK
(fase diam lebih polar (fase diam kurang polar 6. Inert
dibanding fase geraknya) dibanding fase geraknya) Fase gerak tidak boleh bereaksi dengan campuran analit.

kemampuan elusi  kemampuan elusi  7. Toksisitas


dengan meningkatnya dengan meningkatnya Penggunaan pelarut toksik harus dihindarkan. Pelarut-
polaritas pelarut polaritas pelarut pelarut terklorinasi dapat melepaskan gas fosge yang
sangat toksik.

8. Harga
F.diam (p) : silika / F.diam (np) : siloksan
alumina / trietilenglikol yg
dilapiskan pd partikel silika

INSTRUMEN KCKT
F.gerak (np) : heksana / F.gerak (p) : air / metanol
propileter / asetonitril

Senyawa kurang polar Senyawa polar dielusi lebih


dielusi lebih awal awal

SYARAT FASE GERAK :

a. Hrs bertindak sbg pelarut yg baik utk cuplikan yg


akan dianalisis
b. Harus murni sekali utk menghindarkan masuknya 1. RESERVOIR (WADAH FASE GERAK)
kotoran yg dapat mengganggu interpretasi   terbuat dari kaca atau stainless steel yang mampu
harus dalam kualitas p.a ataupun grade HPLC. memuat 200 - 1000 mL pelarut.
Untuk air digunakan aquabides.  dilengkapi dengan suatu alat degasser yang dapat
c. Harus jernih sekali untuk menghindarkan menghilangkan gas terlarut pada fase gerak
penyumbatan pd kolom (biasanya O dan N) yang mengganggu analisis
d. Harus mudah diperoleh, murah, tdk mudah karena dapat membentuk gelembung pada kolom
terbakar, tdk beracun dan system detector.
e. Tidak kental, umumnya kekentalan tdk > 0,5 cP  dilengkapi dengan penyaring milipore yang mampu
f. Sesuai dg detector menyaring partikel-partikel halus pada pelarut. Hal
ini penting karena partikel halus dapat
menimbulkan kerusakan (menyumbat) system
DASAR PEMILIHAN FASE GERAK : injector, pompa dan juga kolom.

1. Viskositas. 2. POMPA
Pelarut dengan viskositas rendah menghasilkan tekanan Syarat :
yang lebih rendah. Viskositas rendah juga memungkinkan  Mamberikan tekanan yang
kromatografi yang lebih cepat karena perpindahan masa  Bebas dari pulsa
berlangsung lebih cepat.  Memberikan kecepatan aliran 0,1 – 10 ml/menit
 Aliran terkontrol dengan reprodusibilitas kurang
2. Transparansi terhadap UV dari 0,5%
Jika detector yang digunakan adalah detector UV, maka  Tahan karat
fase gerak harus transparan secara sempurna pada
 Dapat memberikan aliran sistem isokratik
panjang gelombang yang digunakan.
maupun gradient

3. Indeks bias Ada 2 tipe :


Jika detector yang digunakan adalah detector indek bias,
1. Pompa dg tekanan konstan (costant pressure)
maka perbedaan indeks bias antara pelarut dengan sampel
2. Pompa pendesakan tetap (constant displacement)
harus besar.

4. Titik didih
Titik didih fase gerak yang rendah diperlukan jika eluat
akan dilakukan pemrosesan lebih lanjut supaya
memudahkan dalam penguapannya.

5. Kemurnian
Tidak adanya senyawa lain yang mengganggu analisis
3. INJEKTOR

Ada 3 jenis : Sedangkan tujuan kolom dibuat pendek (high speed)


adalah:

Injektor Penyuntikan cuplikan dengan - 1. Menghasilkan resolusi yang baik


septum memasukkan cuplikan itu ke dalam - 2. Memperkecil harga diameter rata-rata partikel
syringe dan menusukkan jarum syringe fasa diam
melalui septum elastomer merupakan - 3. Waktu retensi (tR) menjadi singkat
cara penyuntikan pada kolom yang paling
sederhana.

Injektor Stop Penyuntikan pada bagian atas kolom II. Kolom Preparatif  digunakan untuk
flow menghasilkan kromatografi yang sangat memisahkan komponen-komponen analit dalam
efisien jumlah besar.
Umumnya kolom preparative memiliki diameter
Injektor loop Prinsip : dimana pada saat awal sampel dalam 6 mm/ lebih dan panjang 25-100 cm
valve akan masuk memenuhi volume loop
terlebih dahulu dan akhirnya segera
masuk menuju kolom pemisahan dengan
volume yang tidak berkurang sedikitpun.
5. DETEKTOR
Syarat injektor : Ada 2 tipe :
(1) Universal (mmpu mendeteksi zat scra umum,
(1) Dpt memasukan sampel ke kolom dlm btk tdk bersifat spesifik, & tdk bersifat selektif)
sesempit mungkin (2) Spesifik (hanya akan mendeteksi analit scra
(2) Mudah digunakan spesifik & selektif
(3) Keberulangan tinggi
(4) Dpt bekerja walaupun ada tekanan balik Syarat :

4. KOLOM a. Mmpunyai respon trhdp solute yg cepat &


reprodusibel
Ada 2 jenis : b. Mmpunyai sensitifitas yg tinggi / mmpu
mendeteksi solut dlm kadar yg kecil
I. Kolom analitik  digunakan untuk penentuan c. Stabil dlm pengoperasiannya
jenis dan jumlah analit yang diperiksa d. Mmpunyai sel volume yg kecil sehingga
mampu meminimalkan pelebaran pita
e. Signal dihasilkan berbanding lrs dg
Jenis Panjang (cm) Diameter (mm) konsentrasi solute pd kisaran yg luas
f. Tdk peka trhdp perubahan suhu & kecepaan
Konvensional 10-20 4,5 alir fase grak
Microbore 10 2,4

High speed 6 4,6

Keuntungan kolom microbore : Waktu Retensi (RT)  waktu yang diperlukan oleh analit
mulai saat injeksi sampai keluar dari kolom dan sinyalnya
 konsumsi fase gerak  80% krna kecepatan secara maksimal ditangkap oleh detektor
aliran fase gerak lambat
 adanya aliran fase gerak yg lebih lambat tR  Waktu retensi analit yang tertahan pada fase diam
membuat kolom mikrobor lebih ideal jika
digabung dg spektrometer massa tM  waktu retensi analit yang tidak tertahan pada fase
 sensitif / sangat bermanfaat jika jumlah diam / waktu retensi pelarut pengelusi
sampel trbts misalnya sampel klinis
Faktor mempengaruhi RT :
Kelemahan kolom microbore :
- Tekanan yg digunakan  krna akan
- Tdk setahan kolom konvensional mempengaruhi lajunalir dri pelarut
- Kurang bermanfaat utk analisis rutin - Kondisi dr fase diam  material dan ukurannya
- Komposisi yg tepat dr pelarut
Tujuan kolom dibuat dengan diameter internal sangat - Temperatur pd kolom
kecil (kolom mikro) adalah sebagai berikut:
Faktor Kapasitas / factor retensi  merupakan ciri khas
- Kepekaan menjadi lebih teliti suatu analit pada kondisi tertentu, yaitu pada komposisi
- Mencegah difusi fase gerak fase gerak, suhu dan jenis kolom tertentu. Faktor kapasitas
- Memperluas kemampuan detector dapat memberikan gambaran dimana puncak-puncak
- Sampel yang dianalisis sedikit analit terelusi secara relatif terhadap puncak fase
geraknya. Harga faktor kapasitas k’ yang baik adalah
berkisar antara 2 – 10

Sistim Elusi KCKT

Sistim elusi isokratik Sistim elusi gradien

didefinisikan sebagai suatu didefinisikan sebagai


system elusi dimana penambahan kekuatan fase
kekuatan fase gerak dibuat gerak selama analisis
tetap dari awal sampai kromatografi berlangsung.
akhir analasis.
Sistem elusi gradient dapat
mempersingkat waktu
retensi dari senyawa-
senyawa yang tertahan kuat
dalam kolom

Pada sistim ini elusi Pada sistim ini elusi


dilakukan dengan satu dilakukan dengan pelarut
macam pelarut pengembang campur yang
pengembang atau lebih dari perbandingannya berubah
satu macam pelarut dalam waktu tertentu.
pengembang dengan Misalnya metanol : air =
perbandingan yang tetap. 40% : 60% v/v dengan
Misalnya metanol : air = kenaikan kadar metanol 8%
50% ; 50% v/v. setiap menit.

Keuntungan :

1. Mempersingkat total
waktu analisis

2. Meningkatkan resolusi
persatuan waktu tiap
senyawa

3. Memberikan peak yang


tajam (ramping)

4. Meningkatkan
sensitivitas

Anda mungkin juga menyukai