Anda di halaman 1dari 2

Laporan Hasil Wawancara

Tema Wawancara : Pendidikan Mipa dan Permasalahan MIPA Untuk Kelas Tinggi (Kelas 4,
5 dan 6) di SD Negeri Peunaga Cut Ujong

Nama Pewawancara : Muhammad Khaidir

Nama Narasumber : Heni Marlina, Spd (Wali Kelas 5 SD Negeri Peunaga Cut Ujong)

Tempat Wawancara : Kelas 5 SD Negeri Peunaga Cut Ujong

Waktu Wawancara : Rabu, 6 November 2019

Tujuan Wawancara : 1. Memenuhi tugas mata kuliah Daspen MIPAyang dibimbing oleh Ibu
Dian Kristanti

2. Mengetahui Pendidikan MIPA dan Permasalahan MIPA yang terdapat


pada Kelas Tinggi (Kelas 4, 5 dan 6) di SD Negeri Peunaga Cut Ujong

Kesimpulan Hasil Wawancara

1. Pendidikan MIPA

Semua kelas tinggi di SDN Peunaga Cut Ujong telah menggunakan k 13, sehingga mapel yang
terkait dengan MIPA yang diajarkan adalah mata pelajaran Matematika dan IPA.

Pelajaran Matematika diajarkan terpisah sebagai satu mapel tersendiri sedangkan IPA
diajarkan berdasarkan tema, artinya IPA termasuk salah satu pelajaran yang terdapat di dalam
tema bersamaan dengan empat mata pelajaran lainnya yaitu Bahasa, IPS, PPKN dan SBdP.

Mata pelajaran Matematika diajarkan oleh guru bidang studi yang khusus mengajar
matematika, sedangkan mata pelajaran IPA karena termuat didalam tema diajarkan oieh guru
kelas.

Semua guru yang mengajar MIPA di SDN Peunaga Cut Ujong semuanya sudah bersajana,
ditambah lagi satu orang guru besertifikasi yang khusus mengajar IPA (guru kelas) di kelas 6.

Mata pelajaran Matematika di ajarkan 2x pertemuan dalam seminggu masing-masing dari


pertemuan tersebut 2 jam dan 3 jam, jadi total diajarkannya matematika adalah 5 jam. Sedangkan
mata pelajaran IPA diajarkan berdasarkan tema.

SDN Peunaga cut ujong belum menerapkan sistem full day senhigga tidak ada tambahan jam
MIPA yang diajarkan kepada siswanya.

1
Pembelajaran MIPA dilakukan didalam kelas dan juga di luar kelas. Pembelajaran didalam
kelas bertujuan untuk menanamkan konsep MIPA, sedangkan pembelajaran di lingkungan luar
sekolah diajarkan supaya siswa dapat memahami tentang MIPA yang berada di lingkungannya.

Pembejaran MIPA dilingkungan yang lebih jauh misalnya laut, sungai dan lain-lain belum
pernah di laksanakan karena terkendala masalah transportasi. Tetapi pembelajaran MIPA
informal dilingkungan luar juga diterapkan di SDN Peunaga Cut Ujong ini, misalnya dengan
diberikannya pekerjaan rumah wawancara diluar lingkungan sekolah dan belajar kelompok diluar
jam sekolah.

Pembelajaran MIPA dilakukan dengan berbagai metode misalnya dengan menggunakan alat
peraga, metode belajar dari lingkungan, diskusi, ceramah, tanya jawab, demontrasi, praktek dan
belajar di perpustakaan.

Diantara semua metode, metode yang paling mudah dimengerti siswa adalah metode tugas,
dan metode bermain game tanya jawab ipa.

2. Permasalahan MIPA

Permasalahan MIPA yang terdapat di SDN Peunaga Cut Ujong ini adalah keterbatasan alat
peraga, keterbatasan buku penunjang baik matematika atau IPA (hanya ada buku guru dan buku k
13 saja)

Cara sekolah mengatasi kekurangan alat peraga adalah mengusulkan kepada kepala sekolah.
Sedangkan kekurangan buku adalah dengan memanfaatkan internet. Didalam mengusulkan alat
peraga terdapat keterbatasan yaitu lamanya suatu usulan terpenuhi. Sedangkan kekurangan
menggunakan internet adalah di SDN Peunaga cut ujong tidak ada wifi gratis dan tidak ada juga
lab komputer.

Manfaat didalam mempelajari MIPA bagi ibu heni Marlina adalah lebih mengetahui tentang
ipa adalah dan penerapannya didalam kehidupan sehari-hari sedangkan manfaatnya bagi siswa
adaalh bisa dipraktekkan pengetahuannya tersebut dan bisa menceritakan pengetahuannya
tersebut kepada keluarganya.

Anda mungkin juga menyukai