No Pertanyaan Jawaban
1. Apa yang dimaksud assesmen pasien adalah tahapan dari proses dimana dokter, perawat mengidentfikasi data
pasien baik subyektif maupun obyektif untuk membuat keputusan terkait :
a. Status kesehatan pasien
b. Kebutuhan perawatan
c. Intervensi
d. Evaluasi
2. Apa inti dari assesmen pasien 1) Pengumpulan data hasil dari pengkajian
2) Membuat analisa masalah
3) Penegakan diagnose
4) Penentukan rencana dan atau tindakan
3. Siapa saja yang bisa melakukan 1) Perawat primer (assesmen keperawatan)
assesmen 2) Dokter rawat
3) Dietisien
4. Apa saja lsi minimal asesmen awal 1) Keluhan utama
2) Riwayat penyakit
3) Pemeriksaan fisik
4) Psikologis, sosial, dan ekonomi.
5. Berapa lama kerangka waktu 1) Asesmen rawatjalan : 15 menit
penyelesaian Asesmen awal ? 2) Asesmen rawat inap: 30 menit
3) Asesmen gawat darurat : 10 menit
6. Berapa lama assesmen awal medis dan Asesmen awal medis dan keperawatan harus lengkap dalam 24 jam setelah
keperawatan rawat inap harus selesai? pasien masuk rawat inap
7. Kapan Asesmen awal medis pasien Asesmen awal medis pasien bedah dilaksanakan
bedah sebelum tindakan anestesi atau bedah
dilaksanakan?
8. Bagaimana bila asesmen medis awal Bila asesmen medis awal dilaksanakan di ruang praktek pribadi dokter atau
dilaksanakan di ruang praktek pribadi di Iuar rumah sakit sebelum dirawat di rumah sakit, maka hal ini harus
dokter atau di Iuar rumah sakit terjadi sebelum 30 hari. Apabila lebih dari 30 hari maka riwayat kesehatan
sebelum dirawat di rumah sakit? harus diperbaharui dan pemeriksaan fisik di ulang
9. Skrining Apa saja yang selalu harus Semua pasien rawat inap dan rawat jalan diskrining untuk rasa sakit dan
dilakukan pada pasien ranap dan rajai dilakukan asesmen apabila
ada rasa nyeri
10. Kepada siapa saja asesmen individu a) Asesmen Anak-anak
secara khusus dilakukan ? b) Asesmen bedah
c) Asesmen obsetri dan ginekologi (Wanita dalam pruses melahirkan,
Wanita dalam terminasi kehamilan)
d) Asesmen syaraf
e) Asesmen THT
f) Asesmen gigi
g) Asesmen mata
h) Asesmen kulit kelamin
i) Asesmen Pasien terminal
j) Asesmen Pasien dengan penurunan dayatahan tubuh
k) Asesmen Pasien dengan penyakit menular
l) Asesmen Pasien kasus emergensi
m) Asesmen Pasien Psikiatri
11. Kapan pasien dilakukan asesmen 1) Semua pasien dilakukan asesmen ulang pada interval tertentu atas dasar
ulang? kondisi dan pengobatan untuk mengetahui respon terhadap pengobatan,
merencanakan pengobatan dan rencana pemulangan.
2) Dokter melakukan asesmen ulang sekurang - kurangnya setiap hari,
termasuk akhir minggu, selama fase akut perawatan dan pengobatannya.
3) Dokter melakukan asesmen ulang pasien gawat darurat setiap hari,
termasuk akhir minggu
4) Asesmen ulang pasien non akut dilakukan bila terjadi perubahan kondisl
atau fase pelayanan.
5) Asesmen ulang oleh dokter terintegrasi dalam proses asuhan pasien yang
sedang berlangsung
6) Pasien yang akan meninggal
12. Bagaimana penanganan Pada pasien Pada pasien dengan kebutuhan yang komplek dan kurang jelas diperlukan
dengan pertemuan formal tim pengobatan, rapat kasus, dan ronde pasien serta
kebutuhan yang komplek dan kurang mengikutsertakan pasien dan keluarga dalam proses pengambilan keputusan
jelas? pada harl ke 3
13. Kriteria apa yang digunakan dalam Status nutrisi dengan menggunakan kriteria Malnutrition Universal Screening
proses Tool (MUST), yang bertujuan untuk mengidentifikasi dan menatalaksana
assesmen gizi ? pasien dewasa yang mengalami gizi buruk, kurang gizi, atau obesitas. Untuk
pasien anak > 5 tahun menggunakan grafik CDC dan < S tahun dengan
grafik Z -Score,
14. Metode apa yang digunakan dalam 1) Asesmen risiko jatuh pada pasien dewasa menggunakan Morse Fall Scale
assesmen dengan katagori
Resiko jatuh Risiko Tinggi = >45
Risiko Rendah = 25-44
Tidak ada Risiko = 0-24
2) Asesmen risiko jatuh pada pasien anak menggunakan Humpty Dumpty
Dengan Kategori:
Skor:
7-11 Risiko Rendah (RR)
2 12 Risiko Tinggi (RT)
15. Apa yang digunakan untuk asesmen Menggunakan Numeric Rating Scale digunakan
nyeri pada pasien dewasa dan anak berusia > 9 tahun yang dapat menggunakan
Di RSUD Ciamis? angka untuk melambangkan intensitas nyeri yang dirasakannya
16. Kapan Asesmen ulang nyeri dilakukan? Asesmen ulang nyeri dilakukan dengan interval waktu sesuai kriteria sebagai
berikut :
15 menit setelah intervensi obat injeksi
1 jam setelah intervensi obat oral atau lainnya
1 x/ shift bila skor nyeri 1 — 3
Setiap 3 jam blla skor 4 -6
Setlap 1 jambila skor nyeri 7 - 10
Dihentikan bila skor nyeri 0
17. Bagaimana cara pengambilan hasil 1) Laporan hasil pasien rawat inap diambil oleh petugas dari rawatinap
pemeriksaan lab? kelaboratorium.
2) Laporan hasil pemeriksaan pasien rawatjalan
3) Laporan hasil pasien IGD diambil oleh keluarga pasien atau petugas dari
IGD.
4) Penerima hasil pemeriksaan membubuhkan tanda tangan/paraf pada
buku ekspedisi sebagai bukti penerimaan hasil pemeriksaan.
18. Berapa lama waktu yang ditentukan 1) Sputum 3 kali : pasien diberi wadah tertutup 3 buah untuk 4 menampung
untuk dahak yang dipersiapkan dalam 2 hari yakni saat datang (I), besok waktu
pemeriksaan di laboratorium? bangun tidur (ll) dan saat datang lagi ke laboratorium (Ill)
2) Analisa sperma : pasien diharuskan tidak berhubungan badan/senggama
selama 3 hari 3 malam, hari ke 4 sperma dikeluarkan melalui
onani/masturbasi kedalam wadah steril tertutup, catat jam keluar, cepat
dikirim ke Iaboratorium tidak lebih dari 30 menit setelah keluar
3) Immunologi canggih :
T3,T4,FT3,FT4,TsH,TsHs.CEA.
Ca 12-5 ,Feritin hasil pemeriksaan 3 hari
4) Untuk pemeriksaan rutin
Hematologiautolizer : 1 jam
Darah lengkap + LED/BSE : 3 jam
Kimia Darah : 3 jam
Urine rutin : 1 jam
Tes KehamiIan : 1 jam
Tes Narkoba : 30 menit
Tes HIV : 2 jam
Glukose rapid : 15 menit
Asto,Crp.RF. : 2jam
19. Apa yang dimaksud dengan pelaporan 1) Pelaporan -nilai kritis adalah proses penyampaian hasil pemeriksaan
kritis? laboratorium yang bernilai kritis.
2) Nilai kritis adalah hasil tes yang secara signifikan diluar batas nilai normal
dapat memberi indikasi resiko tinggi atau kondisi yang mengancam
kehidupan pasien
3) Pelaporan nilai kritis dilakukan jika ada hasil pemeriksaan laboratorium
yang masuk criteria nilai kritis.
4) Hasil tes yang telah valid segera dilaporkan melalui airphone oleh Dokter
patologi klinik atau Analis penanggungjawab atau Dokter jaga atau
perawat yang meminta pemeriksaan bertugas kepada Dokter
20. Pemeriksaan apa saja yang termasuk
didalam pelaporan kritis laboratorium
RSUDCiamis ?
21. Bagaimana prosedur pemeriksaan 1) Analis pelaksana menerima spesimen akan diperiksa dari petugas
spesimen di lab RSUD Ciamis sampling.
2) Analis mencatat identitas sampel yang diterima dan jenis pemeriksaan
yang akan diperiksa pada buku kerja
3) Analis menyiapkan alat dan reagensia
4) Analis melakukan proses pemeriksaan padaspesimen
5) Melakukan pemeriksaan ulang apabila adahasil pemeriksaan yang
potologis ekstrim
6) Mencatat hasil pada buku kerja dan hasil pemeriksaan kontrol pada
buku control
7) Membuat laporan hasil pemeriksaan dan Menyerahkannya ke bagian
administrasi
8) Melakukan pemeliharaan alat sebelum mematikannya.
9) Membersihkan dan merapihkan tempat kerjadan menyimpan kembali
reagensia.
22. Bagaimana alur pemeriksaan lab cyto? 1) Laboratorium menerima FPPL/Iewat air phone dari Petugas IGD/ rawat
inap bila ada pasien yang memerlukan pemeriksaan laboratorium
dengan memberitahu jenis pemeriksaan yang harus dilakukan.
2) Petugas sampling ke ruangan IGD dan menerima FPPL dan mengambil
specimen sesuai kebutuhan pemeriksaan.
3) Petugas sampling ke ruangan rawat inap pada pukul 05.00 - 06.00 dan
pukul 16.30 -17.30 WIB. Jika ada permintaan diluar waktu tersebut,
darah dikirim ke laboratorium oleh petugas rawat inap.
4) Spesimen dicatat dalam buku register penerimaan specimen
5) Melakukan pemeriksaan sesuai permintaan Laporan hasil pemeriksaan
diambil olehPetugas ruangan atau keluarga pasien dengan diekpedisikan
23. Berapa waktu tunggu pemeriksaan di
lab?
24. Bagaimana pelaksanaan verifikasi hasil 1) Pelaksanaan verifikasi hasil pemeriksaan dilakukan oleh Supervisor
lab laboratorium, jika Supervisor tidak ada dilakukan oleh Pranata
dilakukan? Laboratorium yang sedang bertugas.
2) Pelaksanaan validasi hasil pemeriksaan dilakukan oleh Ahli Patologi
Klinik.
3) jika Ahli Patologi Klinik tidak ada/berhalangan pelaksanaan validasi
dilakukan oleh Supervis
4) Jika Supervisor tidak ada / berhalangan, pelaksanaan validasi dilakukan
oleh Pranata Laboratorium yang sedang bertugas.
5) Jika ada hasil pemeriksaan yang meragukan atau masuk nilai kritis, hasil
dikonsultasikan kepada Ahli Patologi Klinik. Kemudian hasil konsultasi
ditindaklanjuti, baru hasil pemeriksaan dapat dikeluarkan.
25. Apa saja indikator mutu laboratorium? 1) SPM
kesalahan penyerahan hasil pemeriksaan 0%
Kepuasan pelaran >80 %
Waktu tunggu hasil pelayanan laboranorium <140 menit
Pelaksanaan ekspertise hasil pemeriksaan
laborztoriun 100%
Kebutuhan darahbagi setiap pelayanan tranfusi 100%
Kejadian reaksi tnransfusi 0%-0,1%
2) IndikatorAreaKIinis(lAK)
Angka keterlambatan penyerahan hasi pemeriksaan0%
Angka Kerusakan ansampeldarah 0%
Angka kesalahan menyampaikan hasil pemerilsaan0%
Angka kesalahan pengambilan sampel 0%
Angka kesalahan pasien 0%
Pelaporan nilai kritislaboratorium 100%
26. Apa saja indikator mutu radiologi ? 1) Waktu tunggu hasil pelayanan thorax foto < 3 jam
2) Pelaksana ekspertise hasil pemeriksaan rontgen 100%
3) Kejadian kegagélan pelayanan rontgen < 2%
4) Kepuasan pelanggan >80%
27. Apa saja indikator mutu gizi ? 1) Ketepatan waktu pemberian makanan kepada pasien <90 %
2) Sisa makanan yang tidak termakan oleh pasien <20 %
3) Tidak adanya kesalahan dalam pemberian diet 100%
4) Kepuasan pelanggan >80%
PPK
No Pertanyaan Jawaban
1. Apa yang dimaksud dengan pemberian Pemberian informasi pendidikan pasien dan keluarga adalah
informasi pendidikan pasien dan keluarga ? memberikan pengetahuan dan keterampilan pada pasien dankeluarga
yang diberikan oleh staf rumah sakit dalam rangka membantu pasien
berpartisipasi lebih baik dalam asuhan yang diberikan ketika berinteraksi
dengan dokter dan perawatnya dan mendapat informasi dan
mengambil keputusan tentang asuhannya.
2. Bagaimana tatalakszma pemberian informasi 1) Semua pasien yang masuk ke Rumah Sakit dilakukan assesmen
pendidikan kepada pasien dan keluarga ? terlebih dahulu tentang kebutuhan pendidikan kesehatan dengan
formulir pengkajian awal.
2) Hasil assesmen pendidikan pasien dan keiuarga di catat daiam rekam
medis.
3) Lakukan pendidikan kesehatan sesuai dengan materi yang
dibutuhkan dengan menggunakan bahasa yang mudah dimengerti
oleh pasien.
4) “ Ucapkan salam “jclaskan mgas dan pe ran petugas.
5) Menanyakan ketersedian menerima edukasi.
6) Jelaskan materi pendidikan kepada pasien dan keluarga.
7) Lakukan verifikasi kepada pasien dan atau keluarga terhadap materi
pendidikan kesehatan yang telah diberikan dengan meminta pasien
dan keluarga menandatangani formulir pendidikan pasien dan
keluarga terintegrasi.
8) Tawarkan bantuan kembali “ Apakah masih ada yang dapat saya
bantu
9) Ucapkan terima kasih.
3. Apa saja yang harus di edukasikan kepada 1) Penggunaan Obat -obatan secara efektif dan aman.
pasien ? 2) Keamanan dan efektifitas penggunaan peralatan medis.
3) Diet dan nutrisi yang benar.
4) Management Nyeri.
5) Tehnik Rehabilitasi.
4. Bagaimana bukti bahwa anda sudah Semua hal yang berkaitan dengan edukasi di dokumentasikan direkarn
melakukan edukasi ? medis ( Edukasi terintegrasi RM.12 )
5. Sebutkan media apa saja yang ada di RSUD 1) Media Radio Komunitas.
Kabupaten Ciamis ? 2) Poster.
3) Lembar balik
4) Leafleat.
5) Spanduki
PAB
No Pertanyaan Jawaban
1. Siapa yang bertanggung jawab untuk Dr Spesialis Anestesi
pengelolaan pelayanan anestesi di RSUD
Ciamis
2. Asesmen apa yang digunakan untuk Form Asesmen pre anestesi
konsultasi anestesi
3. Bagaimana alur assmen pre anestesi Asesmen pre anestesi diisi oleh dokter anesthesi 1 hari sebelum
dilakukan Tindakan operasi.
Diisi oleh perawat anestesi saat visit anestesi
4. Asesmen apa yang digunakan untuk Form Asesmen monitoring anestesi
monitoring anestesi selama tindakan Kesadaran
berlangsung? Hemodinamik
5. Kapan dan siapa yang mengisi Form Diisi oleh:
monitoring anestesi? Dokter anestesi selama tindakan anestesi dam intruksipost operasi
Perawat anestesi saat tindakan, post op dan sebelum memindahkan
pasien ke ruang rawat biasa/intensif
6. Keriteria apa yang digunakan untuk 1) ALDRETTE SCORE
memindahkan pasien dari RR? Pernafasan
Sirkulasi
Tingkat kesadaran
Wama kulit
Aktifitas otot
2) Steward Score
Pergerakan
Pemafasan
Kesadaran
3) Petugas RR
7. Bagaimana keriteria pemindahan pasien Nilai 8-10 pasiendapat dipindah ke ruang perawatan biasa ataupun
dariRRberdasarkan aldrete score? pulang bila pasien rawat jalan, seijin dokteranestesi yang bertugas
Nilai 5 - 5 7 masuk ruang perawatan biasa dengan catatan
Nilai 5 4 masuk R Intensif
8. Asesmen apa yang digunakan untuk 1) Assemen Medis
perencanaan tindakan operasi? 2) Assemen Pra Anestesi
3) Folmulir perioperatif
ldentitas pasien
Pemeriksaan fisik
Kelengkapan Administrasi/penunjang
Penyebab pembatalani
Cek list persiapan operasi (sign in, Time Out,Sign Out)
Catatan keperawatan post operasi
9. Siapa yang melakukan pengisian asesmen Asesmen perioperatif akan diisi oleh dokter, dokteranestesi, dan perawat
perioperative ?
10. Dimana pengisisan asesmen perioperatif Pasien elektif dari ruangan diisi di ruangan
Dilakukan? Pasien cyto dari IGD/VK
11. Apa yang dimaksud dengan obat-obat Obat reversal adalah obat untuk memulihkan kelumpuhan otot akibat
reversal? penggmaan obat pelumpuh otot non depolarisasi
12. Apa tujuannya diberikan obat reversal? Pemberian obat reversal bertujuan untuk memulihkan
kelumpuhan otot akibat penggunaan obat pelumpuh otot non depolarisasi
dalam anestesi sehingga pasien dapat bernapas spontan dan adequate
13. Tahukah anda bagaimana prosedur check SIGN IN
list keselamatan operasi? Dilakukan sebelum dilakukan induksi anestesi (oleh perawat
penerima/anestesi)
1) Pasien telah dikompirmasi
Identitas dan gelang pasien □ Ya □ Tidak
Lokasi Operasi □ Ya □ Tidak
Prosedur □ Ya □ Tidak
Surat ijin operasi □ Ya □ Tidak
2) Penandaan daerah Operasi □ Ya □ Tidak
3) Riwayat Alergi
4) Riwayat Asma/Resilko Aspirasi □ Ada □Tidak ada
5) Resiko kehilangan darah □ Ada □Tidak ada
6) Obat-obatan □ Premedikasi
7) Kesiapan anestesi □ Alat □ Obat
8) Bila alat atau obat tidak lengkap, rencana antisipasi :
TIM E OUT -
(dilakukan sebelum dilakukan insisi kulit diisi oleh sirkulating nurse)
1) Verbalisasi anggota tim operasi □ Ya □ Tidak
2) Kompirmasi:
3) Penandaan area operasi:
4) Penayangan hasil pemeriksaan penunjang:
5) Antibiotik propilaksis
6) Hal penting/khusus dalam pembedahan
7) Perkiraan lama operasi........ ..jam
8) Perawat instrument dan sirkuler
9) Berdoa sebelum insisi
SIGN OUT
(dilakukan sebelum pasien meninggalkan OK diisi oleh
perawat sirkuler)
Kompinnasi secara verbal:
Tindakan operasi
Kelengkapan instalasi
Kelengkapan kasa
Alat Tajam
Kompirmasi secara verbal bahan specimen
Keterangan
Masalah dikompinnasi secara lisan oleh perawat dilaporkan
Perhatian utama fase pemulihan
14. Bagaimanakah Iangkah untuk menjamin a) Indikator Menggunakan tanda yang mudah dikenali untuk identifikasi
operasi tepat prosedur, tepat pasien dan lokasi operasi dan mengikutsertakan pasien dalam proses penandaan
tepat lokasi b) Menggmakan checklist atau proses lain untuk veripikasi tepat lokasi,
tepat pasien, dan tepat prosedur, dan seluruh dokumen sena peralatan
yang dibutuhkan tersedia benardan berfungsi
c) Seluruh tim operasi membuat dan mendokumentasikan prosedurtie out
sesaat Sebelum prosedur operasi dimulai Protokol Umum
Tandai lokasi operasi (marking terutama) :
Pada organ yang mempunyai dua sisi, kanan dan kiri
Multiple struktur ( jari tangan dan kaki)
Multiple level (operasi tulang belakang, cervical,thorakal, lumbal)
Multiple lesi yang pekeijiaannya bertahap
Anjurkan penandaan lokasi operasi :
Gunakan tanda yang teiah disepakati
Dokter yang akan melakukan operasi yang
memberi tanda
Tandai didaerah insisi
Gunakan tanda yang tidak mudah ambigu
Daerah yang tidak dioperasi jangan kecuali sangat diperlukan
Gunakan penanda yang tidak mudah terhapus (contoh gentian
violet)
Sebelum dilaksanakan operasi terapkan pengisisan Checklist
keselamatan bedah untuk memastikan :
Tepat pasien
Tepat prosedur
Tepat lokasi/daerah operasi
PP
( PELAYANAN PASIEN )
No Pertanyaan Jawaban
1. Apa tujuan dari pelayanan pasien Memberikan pelayanan asuhan pasien bersifat dinamis, terintegrasi dan aktivitas
asuhan pasien terkoordinasi agar menghasilkan proses asuhan yang efisien,
penggunaan yang efektif sumber daya manusia dan sumber daya lain yang efektif,
dan kemungkinan hasil asuhan yang lebih baik.
2. Apa pengertian DPJP, DPJP utama DPJP: seorang Dr, sesuai dengan kewenangan klinisnya, memberikan asuhan
medis lengkap kpd seorang pasien dgn 1 patologi / penyakit, dari awal s/d akhir
perawatan di RS, baik pada pelayanan rawat jalan dan rawat inap.
DPJP Utama : bila pasien dikelola oleh > dari 1 DPJP, maka asuhan medis tsb yg
dilakukan secara terintegrasi / tim diketuai oleh seorang DPIP Utama. Peran DPJP
Utama : menjaga asuhan –medis k0mprehensif - terpadu - efektif, keselamatan
pasien, komunikasi efektif, sinergisme, mencegah duplikasi.
3. Apa yang dimaksud dengan case Manajer Pelayanan Pasien - MPP (Case Manager) adalah professional di RS yang
manager melaksanakan memajemen pelayanan pasien
4. Apa tugas DPJP Melakukan Asuhan medis lengkap artinya melakukan asesmen medis sampai
diimplementasi rencana serta tindak lanjutnya sesuai kebutuhan pasien.
5. Apa tugas case manager 1) Melakukan skrining pasien yang membutuhkan manajemen pelayanan pasien,
pada wakiu admisi : Klien :Kelompok pasien anak-anak, usia lanjut, dan yang
dengan Penyakit kronis Juga a.l. dgn Risiko tinggi, Biaya tinggi, Potensi
komplain tinggi, Kasus dengan penyakit kronis, Kasus komplek / rumit,
Kemungkinan system pembiayaan yang komplek
2) Melakukan asesmen utilitas dengan mengumpulkan berbagai informasi klinis,
psiko-sosial, sosio ekonomis, maupun sistem pembayaran yang dimiliki pasien
3) Menyusun rencana manajemen pelayanan pasien tsb, koiaborasi dgn DPJP &
tim klinis lainnya, yang layak/patut, mutu & efektivitas biaya,memenuhi
kebutuhan pasien
4) Melakukan fasilitasi untuk koordinasi, komunikasi dan kolaborasi antara
pasien dan pemangku kepentingan, sertra menjaga kontinuitas
pelayanan,interaksi antara MPP dan DPJP, tim klinis lainnya, berbagai unit
yan, yan administrasi, perwakilan pembayar.
5) Memfasilitasi dan memberikan advokasi agar pasien Memperoleh pelayanan
yang optimal sesuai dengan sistem pembiayaan dan kemampuan finansial
dengan berkonsultasi dengan DPJP, memperoleh edukasi yang adekuat,
termasuk rencana pemulangan yang memperhatikan kontinuitas pelayanan
dan yang aman
6) Melakukan monitoring dan evaluasi proses-proses pelayanan dan asuhan
pasien
7) Pencatatan / bukti kegiatan MPP a.l termasuk dalam rekam medis seperti
pencatatan dalam formulir edukasi - informasi.
6. Siapa saja yang boleh menulis Dokter, perawat, ahli gizi, fisiotherafis, tenaga farmasis
rekam medik
7. Apa yang dimaksud dengan catatan Suatu form yang digunakan untuk menuliskani mencatat asuhan kepada pasien
terintegrasi oleh tenaga kesehatan agar asuhan yang diberikan terkoordinasi dan terintegrasi
8. Apa yang disebut denga pelayanan Beberapa pasien yang digolongkan risiko tinggi karena umur, kondisi ata
pasien berisiko kebutuhan yang bersifat kritis, memerlukan peralatan yang kompleks yang
diperlukan untuk pengobatan yang mengancam jiwa. Rumah Sakit Umum Daerah
Kabupaten Ciamis telah mengidentifikasi pelayanan risko tinggi meliputi :
1) Pelayanan kasus emergenci ;
2) Penanganan pelayanan resusitasi di seluruh unit;
3) Pelayanan pasien yang menggunakan peralatan bantu hidup dasar atau
yang koma (pelayanan intensit);
4) Penanganan, penggunaan dan pemberian darah dan komponen darah (
Tranfusi )
5) Pelayanan pasien dengan penyakit menular dan daya tahan tubuh rendah;
6) Pelayanan pasien dialysis;
7) Penggunaan alat pengaman (restraint);
8) Palayanan usia lanjut.
9) Pelayanan pada populasi anak-anak risiko disiksa
9. Bagaimana penanganan yasien Tatalaksana Bantuan I-Iidup Dasar :
yangmemerlukan resusitasi D, R, C, C, A, B
D. DANGER : amankan pasien dari lingkungan yang membahayakan
R. CEK RESPON : panggil pasien dan menupuk pundak pasien, bila tidak ada
respon
Minta bantuan TRC sebutkan lokasi kejadian
C. cek nadipada leher/ carotis selama 10 detik, bila tidak teraba
C. Cirkulasi : lakuka kompresi : RJP 30 KOMPRESI : 2 VENTILASI ( 5 SIKLUS)
A. airway : cekjalan napas : look, listen, feel,
B. breating zjika tidak ada napas spontan, berikan napas buatan 12-20 x/ mnt
Posikan dengan posisi mantap
10. Bagaimana kriteria dan alur Airway : Ancaman gangguan jalan nafas
pemanggilan TRC Breathing :
Henti nafas
Laju nafas < 5 kali/menit
Laju nafas > 35 kaii/menit
Perubahan mendadak saturasi oksigen < oksigen 90 %dengan pemberian
suplementasi oksigen
Circulation : SEMUA HENTI JANTUNG
Laju nadi < 40 kali/menii
Laju nadi > 140 kali/menit
Perubahan mendadak pada tekanan damh sistolik 90 mmHg
Perubahan mendadak produksi urin < 50 cc/4 jam
Neurologi : Penurunan kesadaran tiba tiba (penurunan GCS > 2 poin)Kejang
berulang atau lama 2
11. Bagaimana penanganan Pasien Pelaksanaan :
yang menular Cuci tangan 6 langlcah, dengan 5 moment
Penggunaan APD 1
Edukasi dan batuk efektif
Pelansanaan isolasi
Ventilasi
12. Bagaimana penanganan Pasien 1) Pasien ditempatkan di ruangan terpisah dari pasien lain yang telah diketahui
dengan penurunan daya tahan menderita penyakit menular atau infeksi.
tubuh 2) Setiap petngas harus mencuci tangan sebelum dan sesudah merawat pasien.
3) Setiap petugas dan pengunjung yang menderita influenza dan herpes dilarang
masuk ruang rawat. Bila sangat perlu harus mengenakan masker.
4) Perawat dinas tidak merangkap perawat dari isolasi lain.
5) Pelayanan penunjang bagi pasien didahulukan sebelum pasien lainnya.
6) Ruangan pasien dibersihkan secara rutin dengan memperhatikan kaidah
Kewaspadaan Universal.
7) Alat makan, alat tenun, tensimeter, thennc-meter, stetoskop, spuit, kasa,
pembalut, specimen laboratorium, buku atau rekam medic tidak perlu
tindakan khusus, ditangani sama seperti pasien lain
13. Bagaimana penanganan 1) Pengelolaan pasien lansin di rawat jalan
pasienlansia ldentifikasi pasien lansia yang masuk berdasarkan hasil asesmen di triase (
pemasangan gelang kuning, pemakaian masker )
Bila pasien tidak ada pendamping, petugas mengantar sampai ke tempat
pemeriksaan yang di tuju dengan menggunakan alat bantu bila
diperlukan
Perawat mendampingi pasien saat dilakukan pemeriksaan sampai selesai
Form pemeriksaan penunjang dan resep di cap kuning
2) Pengelolaan pasien lansia di rawat inap
Pasien masuk RS unit rawat inap sudah diindentifikasi sebagai keleompok
pasien lansia.
Menempatkan pasien lansia pada ruangan sesuai dengan diagnose pasien
dan pemasangan gelang identitas.
Penempatan pasien dikamar rawat inap sedekat mungkin dengan kantor
perawatl station nurse.
Ruangan yang ditempati oleh pasien lansia hendaknya mudah diakses
oleh pasien/ petugas, penerangan cukup, lantai tidak licin, tempat tidur
terpasang bed plang, ada bel pasien dan gelang identitas resiko.
Meminta keluarga untuk menjaga pasien baik oleh keluarga atau pihak
yang ditujnuk dan dipercaya
Petugas di unit pelayanan bekerjasama dengan satpam melakukan
pemantauan secara berkala kepada pasien lansia terhadap kemungkinan
terjadi kekerasan fisik yang dapat dilakukan oleh keluargal pengunjung
pasien lain yang berada di dekatnya.
14. Apa yang dimaksud dengan pasien pasien yang dirawat, yang sudah jelas bahwa mereka akan meninggal atau
terminal dan bagaimana keadaan mereka makin lama makin memburuk
penanganannya
15. Apa yang dimaksnd dengan restrain Suatu tindakan yang dilalakukan untuk mencegah tererjadinya kecelakaan.
dan bagaimana prosedurnya 1. Identifikasi pasien sebelum melakukan tindakan
2. Keluarga diberi penjelasan mengenai tindakan restrain
3. Keluarga mengisi formulir persetujuan tindakan
4. Pasang restrain pasien dengan catatan pasien masih memungkinkan ada
pergerakan dan tidak menyakiti pasien
5. Pemasangan restrain pada ektremitas harus aman, tidak mengganggu
sirkulasi darah.
6. Selama restraint klien diobservasi tiap 10-15 menit, focus obsevasi :
7. Keluarga diizinkan menunggu.
16. Berapa lama variasi makan bagi Variasi makan disediakan untuk 10 hari
pasien di sediakan danbagaimana Ahli gizi membuat amprahan makan (foodlest) pasien dengan sebelumnya
prosedur penyadiaan makanan mernbuat perencanaan diet pasien dengan persetujuan pasien, foodlest di
pasien serahkan ke pihak catering untuk di rekap, rekapitulasi jumlah pasien diserahkan
kepada pemgas pengolahan petugas service membuat etiket makan, kemudian
memorsi makanan ke dalam alat makan petugas service mendistribusikan
makanan ke pasien dengan menanyakan \ terlebih dahulu identitas pasien dan
mencocokannya dengan etiket makan, makanan disajikan ke pasien
17. Bagaimana derajat nyeri Skala nyeri dengan menggunakan numerik rating scale dan Wong baker faced
pain sclale
Derajat 0 : tidak nyeri
Derajat 1-3 : nyeri ringan
Derajat 4-6 : nyeri sedang
Derajat > 7 : nyeri berat
18. Bagaimana penangan nyeri 1 Penanganan non farmakologi
Dilakukan dengan tehnik relaksasi, imageri, kompres panas /dingin
2 Penanganan farmakologi
Dilakukan pada pasien dengan skala nyeri sedang (4-6) sampai berat (> 7 )
Observasi penanganan nyeri:
Ajarkan telmik penangnan nyeri
Jelaskan obat yang digunakan untuk mengurangi nyeri
Obervasi respon pasien terhadap keefektipan penanganan nyerisetelah 15
menit
Catat hasil evaluasi penangnan nyeri pada rekam medic
19. Bagaimana kebijakanreuse pada Kebijakan reuse diinformasikan melalui informed consent. Dializer Reuse
pelayananhemodialisa dilakukan sampai 6 sehingga pemakaian dengan ginjal adalah 7 kali
pemakaian.
Tindakan dializer reuse dilakukan sesuai panduan yang telah ditetapkan, yaitu
secara manual dan dengan menggunakan mesin reuse.
20. Bagaimana alur pelayanan Jalur pelayanan pasien rutin:
hemodialisa Loket 1 rawat jalan-pelayanan hemodialysis -pulang
Jalur pelayanan pasien cyto: IGD/instalasi rawat inap/intensif care-pelayanan cyto
hd (kondisi akut ;gawat darurat) kembali ke ruangan asal
21. Bagaimana alur Pasien dengan Pasien masuk ke ruangan—>perawat melakukan skrining —> bila pasien
masalah gizi penanganan pasien beresiko malnutrisi hasil skrining di konsulkan ke ahli gizi —>
ahli gizimembuat assesment awal dan assesment lanjut —> ahli gizi membuat
perencanaan diet pasien sesuai penyakit dan kebutuhan pasien
22. Bagaimana prosedurpenanganan Perawat melakukan skrining pada semua pasien baru
masalah gizi Hasil skrining di konsultasikan kepada ahli gizi
Ahli gizi melakukan assesment lanjut
Ahli gizi membuat terapi gizi sesuai penyakit
23. Bagaimana penanganan alat Pasien dengan infeksius di beri makan meggunakan alat makan disposable
makanan infeksius dan non (box/dus), bekas makan pasien infeksius di buang ke tempat sampah dengan
infeksius menggunakan plastik warna kuning akan tetapi tempat sampahnya terpisah
dengan sampah medis
Penanganan alat makan pasien non infeksius : alat makan dibersihkan dari sisa
makanan yang menempel pada alat makan, kemudian di bilas dengan air panas
untuk menghilangkan lemak setelah itu di cuci menggunakan sabun cuci piring,
dibilas menggunakan air bersih dan di masukkan ke dalam bak air panas
kemudian di keringkan di atas rak
24. Bagaimana penyaimpanan bahan Bahan makanan segar ( sayuran dan buah-buahan) di kirim setiap hari dari
makanan basah rekanan dan langsung di olah oleh pengolah makamm. Untuk daging, ayam dan
ikan pembeliannya dilakukan 1 minggu sekali, disimpan di freezer dengan
mengecek suhu 2 kali sehari, suhu di catat di kartu yang sudah disediakan
25. Bagaimana penyaimpanan bahan 1 Bahan makanan kering pembelianya dilakukan 2 kali dalam sebulan,
makanan kering penyimpanan menggunakan sistem FIFO dan FEFO, bahan makanan di simpan di
atas rak stenles, untuk beras, telur dan gula di simpan di atas valet agar tidak
menyentuh lantai langsung, penerimaan dan pengeluaran di catat dalam kartu
stock
26. Bagaimana proses distribusi Makanan yang sudah di olah di masukkan ke dalam wadah besar, di kirim
makanan kepantry ruangan, di pantry makanan di porsi oleh petugas service sesuai dengan
etiket yang sudah di buat, makanan disajikan kepada pasien dan sebelumnya
melakukan identifikasi pasien
27. Bagaimana proses pengolahan Petugas cook membuat permintaan bahan makanan ke gudang
makanan Petugas gudang mengeluarkan bahan makanan sesuai permintaan
Bahan makanan dilakukan persiapan di masing-masing unit : lauk hewani, nabati,
sayur, buah dan makanan pokok
Petugas cook mengolah makanan sesuai menu yang berlaku
Setelah makanan matang dilakukan test food (uji coba makanan) Makanan yang
sudah matang di ambil untuk sample dan di simpan ke dalam pendingin
28. Apa persyaratan pejamu/pengolah Dilakukan pemeriksaan kesehatan 2 kali setahun
makanan Tidak mempunyai penyakit menular
Tidak boleh berkuku panjang, rambut harus di bersihkan minimal 2 kali sehari
Menggunakan APD lengkap (celemek, masker, topi, sarung tangan dan sepatu)
Tidak boleh menggunakan perhiasan, tidak merokok
Mencuci tangan sebelum dan sesudah menjamah makanan
29. Bagaimana pengelolaan kebersihan Kebersihan dilakukan setiap sebelum dan setelah selesai bekerja
lingkungan dapur General cleaning dilakukan 1 minggu sekali
Dilakukan pemeriksaan angka kuman untuk peralatan masak dan alat makan
Dilakukan pest control secara rutin setiap 1 bulan sekali
APK
No Pertanyaan Jawaban
1. Apa yang dimaksud dengan proses Screening pasien adalah proses untukmengetahui apakah pasien yang
screening pasien? akan masuk ke rumah sakit dapat diberikan pelayanan sesuai dengan misi
serta sumber daya rumah sakit yang ada.
2. Apa yang dikerjakan pada saat screening? Screening dilaksanakan melalui 3 kriteria yaitu kriteria triase, evaluasi
visual dan pengamatan, pemeriksaan fisik psikoiogik dan laboratorium
kiinik atau diagnostic imaging sebelumnya.
3. Siapa yang berwenang menetapkan pasien DPJP sesuai dengan misi dan sumber daya rumah sakit yangada
diterima, dipindahkan atau dirujuk?
4. Apa yang dimaksud dengan triase? Triase adalah proses pemilahan pasien berdasarkan
kegawatannya untuk menentukan urutan penanganan pasien dimana,
yang lebih gawat dilayani dahulu.
5. Siapa yang melakukan proses triase? Perawat triase yang teriatih dan dokter jaga iGD.
6. Bagaimana prosedur bila terjadi penundaan Pasien yang mengalami penundaan pelayanan diinformasikan mengenai
pelayanan/pengobatan pada pasien? alasan penundaan dan diberikan pilihan apakah akan menunggu atau
dirujuk ke rumah sakit lain
7. Apa informasi yang diberikan pada waktu Keluarga pasien mendapat penjelasan mengenai pelayanan yang akan
admisi? diberikan serta perkiraan biaya
8. Bagaimana cara menerima pasien rujukan Dokter dan perawat IGD melakukan proses screening
dari institusi lain untuk menentukan apakah rumah sakit dapat melayani sesuai dengan
kebutuhan dan kondisi medis pasien
Bila sesuai pasien dilayani
Bila tidak sesuai pasien distabilkan dan direncanakan untuk dirujuk ke
rumah sakit lain
9. Apakah kriteria masukke pelayanan intensif Baca pada SOP kriteria masuk intensif dan keluar dari
dan apakah kriteria keluar dari pelayanan pelayanan intensif
intensif?
10. Siapa yang bertanggung jawab dalam Kepala ruangan
melakukan koordinasi pelayanan pasien
antar profesi?
11. Bila ada pasien rencana pulang apakah ada Bila pasien direncanakan untuk dipulangkan diisi didalam dokumen medis
penjelasan renca pulang ke keluarga? bahwa pasien akan dipulangkan, keluarga diberitahu, dibuat resume
medis untuk pemulangan pasien
12. Apakah resume pasien pulang diberikan Iya
juga kepada pasien
13. Ada berapa lernbar salinan resume pasien 3 lembar. 1 lembar untuk diberikan kepada pasien, 1 lember dimasukkan
pulang? ke dalam rekam medis, 1 lembar diberikankepada tempat dimana pasien
akan control
14. Kapan resume pasien pulang harus Segera setelah pasien direncanakan akan dipulangkan
dilengkapi dan dimasukkan ke rekam
medis‘?
15. Apa saja isi resumepaisen pulang? Anamnesa, diagnosa, pemeriksaan penunjang, terapi dan tindakan selama
di rumah sakit. prognosa.
16. Sebutkan bagaimana ambulance rumah 1) Pemeliharan ambulance oleh bagian umum sedangkan kelengkapan
sakit di manage? alat-alat medis dilakukan oleh perawat IGD
2) Ruangan yang memerlukan ambulance untuk transport pasien
menghubungi bagian umum / supir ambulance yang jaga
3) Supir ambulance datang ke tempat ruangan yang membutuhkan
transportasl dan berkoordinasi dengan perawat mengenai keadaan
pasien, kebutuhan alat, dll
4) Penggunaan ambulance dicatat dalam buku ekspedisi penggunaan
ambulance
PPI
No Pertanyaan Jawaban
1. Ada 2 jenis kewaspadaan isolasi, tolong Dua Ienis kewaspadaan isolasi:
disebutkan 1 Kewaspadaan Standar
2 Kewaspadaan Transmisi
2. Sebutkan jenis kewaspadaan Standar dan Kewaspadaan Standar:
kewaspadaan Transmisi 1 Kebersihan tangan
2 Alat Pelindungan Diri
3 Pemroresan peralatan pasien dan penatalaksanaan linen
4 Pengelolaan Limbah
5 Pengendalian Lingkungan Rumah Sakit
6 Perlindungan Petugas Kesehatan
7 Penempatan Pasien
8 Etika Batuk
9 Praktek menyuntik yang aman
10 Praktek untuk lumbal punksi
Kewaspadaan berdasarkan Transmisi :
1 Kewaspadaan penularan lewat udara
2 Kewaspadaan Penularan lewat droplet
3 Kewaspadaan Lewat kontak
3. Sebutkan 5 moment kebersihan tangan Lima (5) Moment Cuci Tangan :
dan 2 jenis tambhanya ? 1 Sebelum kontak dengan pasien
2 Sebelum tindakan aseptic
3 Setelah kontak dengan cairan tubuh pasien
4 Setelah kontak dengan pasien
5 Setelah kontak dengan lingkungan sekitar pasien
Tambahanya:
1 Setelah melepas sarung tangan
2 Setelah dari toilet
4. Sebutkan langkah-langkah cuci tangan Mencuci Tangan dengan sabun dan air:
1 Sebelum cuci tangan lepaskan cincin, gelang, serta jam tanganyang
dipakai
2 Basahi telapak tangan dengai air mengalir di wastafel
3 Tuangkan sabun 3 - 5 cc untuk menyabuni permukaan tangan
4 Lakukan gerakan 6 langkah berikut:
Gosok kedua telapak tangan hingga merata
Gosok punggung dan sela-sela jari tangan kiri dengan tangan
kanan dan sebaliknya
Gosokan kedua telapak tangan kanan pada telapak tangankiri
dengan jari-jari melintang
Gosok jari-jari sisi dalam dari kedua tangan dengan posisi jari
saling mengunci
Putar dan gosok ibu jari kiri dalam genggaman tangan kanan dan
sebaliknya
Kuncupkan jari-jari tangan kanan lalu gosokan dengan memutar
kearah ibu jari diatas telapak tangan kiri dan sebaliknya
5 Setelah selsai bilas kedua telapak tangan dengan air yangmengalir di
wastafel
6 Keringkan dengan tisu sekali pakai sampai benar benar kering
7 Gunakan tisu tersebut untuk menutup kran
8 Buang tisu ditempat sampah non medis
9 Cuci tangan dilakukan selama 40 - 60 detik
No Pertanyaan Jawaban
1. Sebutkan Tujuan MDGs yang Dari 8 tujuan MDGs ada 3 yang berkaitan dengan bidang kesehatan yaitu:
berkaitan dengan bidang 1 Goal 4 : Menurunkan angka kematian bayi (AKB)
kesehatan/RS 2 Gaal 5 : Menurmkan angka kematian ibu (AKI)
3 Goal 6 : Mengendalikan HIV dan AIDS, Malaria dan Penyakit menular
lainnya (TB)
2. Apa kepanjangan dari PONEK Pelayanan Obstetri dan Neonatal Emergensi Komprehensif
3. Apa yang dimaksud dengan Rumah Rumah Sakit PONEK 24 jam adalah rumah sakit yang
Sakit menyelenggarakan pelayanan kedaruratau Maternal dan
PONEK 24 jam Neonatal secara komprehensif dan terintegrasi 24 jam
4. Apa tujuan pelayanan PONEK Tujuan pelayanan PONEK adalaha memberikan pelayanan
bagi ibu hamil dan bayi baru lahir agar terhindar dari bahaya kematian akibat
adanya resiko pada kehamilan dan proses persalinan yang sedang berlangsung.
Dengan demikian akan terjadi penurunan Angka Kematian Ibu dan Angka
Kematian Bayi
5. Apa yang dimaksud dengan Pelayanan PONEK dilaksanakan secara integral oleh semua
pelayanan PONEK dilaksanakan unit pelayanan yang ada, khususnya yang terkait pelayanan
secara terintegrasi? kesehatan Ibu dan Anak meliputi : Unit PONEK, IGD,
Kamar Operasi, lCU,1CCU,SMF Kebidanan, SMF Anak,
Perawatan/Kebidanan dan unit-unit penunjang lainnya.
6. Apa saja kriteia umum Rumah Sakit 1 Ada dokter jaga terlatih di bidang pelayanan maternal neonatal di IGD
PONEK? untuk mengatasi kegawat daruratan maternal dan neonatal.
2 Pelayanan Obstetri dan Neonatal Emergensi Komprehensif (PONEK)
dilaksanakan selama 24 jamsehari 7 hari seminggu termasuk hari
libur/hari besar.
3 Dokter, bidan dan perawat ymg ditugaskan memberikan pelayanan di
unit-unit PONEK minimal sudah mendapat pelatihan resusitasi
neonatus, kegawat daruratan obstetric dan neonatus.
4 Semua pelayanan diberikan tanpa uang muka.
5 Ada prosedur penerimaan dan pelayanan pasien kegawat daruratan
obstetri dan neonatal.
6 Standar respon time kegawat daruratan obstetri dan Neonatal:
IGD < 10 menit
Kamar Bersalin/VK PONEK 530 menit
Pelayanan darah kurang 3 1 jam.
7 Kamar bersalin unit PONEK mampu mempersiap kanpasien untuk
operasi dalam waktu kurang dari 30 menit.
8 Tersedia kamar operasi yang siap 24 jam sehari, termasuk hari libur/hari
besar untuk penanganan kasus kegawat daruratan maternal dan
neonatal.
9 Tersedia pelayanan anestesi, laboratorium dan radiologi pelayanan
obat life saving 24 jam sehari termasuk hari libur/hari besar.
7. Apa saja ruang lingkup pelayanan Ruang lingkup pelayanan PONEK RSUD Kabupaten
PONEK Ciamis mencakup seluruh kebntuhan pelayanan yang
mengacu pada SEPULUH LANGKAH PERLINDUNGAN
IBU DAN BAYI SECARA TERPADU DAN PARIPURNA
MENUJU RUMAH SAKIT SAYANG IBU DAN BAYI
(RSSIB) :
1 Menyelenggarakan pelayanan perinatal resiko tinggi berkualitas
termasuk pemberian ASI eksklusif dan perawatan metode kangguru
(PMK) untuk bayi BBLR.
2 Menyelenggarakan pelayanan antenatal termasuk konseling kesebatan
matematal dan neonatal.
3 Menyelenggarakan persalinan bersih dan aman serta penanganan pada
bayi baru lahir dengan inisiasi menyusu dini (IMD) dan kontak kulit ibu-
bayi.
4 Menyelenggarakan pelayanan obsetrik dan neonatal
emergensi komprehensif (PONEK).
5 Menyelenggarakan pelayanan adekuat untuk nifas, rawat gabung
termasuk membantu ibu menyusui yang benar, dan pelayanan neonatus
sakit.
6 Menyelenggarakan pelayanan rujukan dua arah dan
membina jejaring rujukan pelayanan ibu dan bayi dengansarana
kesehatan lain.
7 Menyelenggrakan pelayanan imunisasi bayi dan tumbuh kembang.
8 Menyelenggarakan pelayanan keluarga berencana termasuk pencegahan
dan penanganan kehamilan yang tidak diinginkan serta kesehatan
reproduksi lainnya
9 Menyelenggarakan audit matemal dan perinatal rumahsakit secara
periodik dan tindak lanjut.
10 Memberdayakan kelompok pendukung ASI dalam menindaklanjuti
pemberian ASI eksklusif dan PMK.
8. Kegiatan apa saja yang Mengacu kepada langkah-langkah tersebut diatas,
diselenggarakan dalam pelayanan dalam penyelenggaraan pelayanan PONEK Rumah Sakit Umum Daerah
PONEKRSUD Kab. Ciamis Kabupaten Ciamis, meliputi kegiatan-kegiatan
1 Pelayanan dan kegiatan ANTENATAL
2 Pelayanan dan kegiatan Matemal Neonatal Fisiologis
3 Pelayanan dan kegiatan Maternal Necnatal Resiko Tinggi (PONEK)
Pelayanan dan kegiatan POSTNATAL
4 Pelayanan Penunjang
9. Apa kepanjangan dari TB,DOTS dan TB : Tuberkulosis
BTA? DOTS: Directly Observed Treatment Shortcouse
BTA : Basil Tahan Asam
10. Apa yang dimaksud dengan TB adalah penyakit menular lahgsung yang disebabkan oleh kuman TB
TB/Tuberkolisis ? (Mycobacterium Tuberculosis)
Sebagian besar kuman TB menyerang paru, tetapi dapat juga mengenai
organ tubuh lainnya, seperti kelergjar getah bening, usus, ginjal, kandungan,
tulang bahkan bisa menyerang otak.
No Pertanyaan Jawaban
1. Siapa saja yang berhak : 1. Yang berhak mengisi dan mengakses :
a. mengisi berkas rekam medis ? Dokter, Bidan, Perawat, Tenaga Farmasi, Tenaga Gizi, Petugas Rehabilitasi
b. mengkakses berkas rekam medis ? Medik yang merawat pasien dan Perois.
2. Yang berhak mengakses :
Petugas rekam medis, petugas administrasi, petugas SMF, POS (pengantar
orang sakit), petugas unit pengelolaan klaim, mahasiswa dan siswa PKL serta
penelitian yang sudah mendapatkan ijin dari Direktur RSUD Kabupaten
Ciamis
2. Apakah ada informasi mengenai Ada, Informasi fasilitas dan pelayanan RSUD
Fasilitas dan pelayanan yang ada di Kabupaten Ciamis tertera dalam Banner, Brosur Leaflet, Website, Rambu-rambu
RSUD Kabupaten Ciamis dan penunjuk jalan.
bagaimana cara mengakses
pelayanan tersebut ?
3. Bagaimana Pelayanan Pendaftaran 1. Pasien datang ke Bagian Front Ofiice.
Pasien Rawat Jalan di RSUD 2. Pasien diidentifikasi sesuai jaminan, umum atau menggunakan Jaminan
Kabupaten Pelayanan Kesehatan oleh petugas verifikasi kelengkapan persyaratan rawat
Ciamis dan apakah ada informasi jalan.
mengenai alur tersebut? 3. Pasien menyerahkan kelengkapan persyaratan pendafiaran sesuai jaminan
yang digunakan, meliputi : Kartu Peserta Jaminan Pelayanan Kesehatan dan
Surat Rujukan dari Puskesmas atau dokter keluarga dan persyaratan laixmya
sesuai ketentuan kepada petugas verifikasi kelengkapan persyaratan
pendaflaran rawat jalan.
4. Petugas verifikasi kelengkapan persyaratan pendaftaran rawat jalan
memeriksa kelengkapan persyaratan pasien yang menggunakan jaminan
pelayanan kesehatan. Jika persyaratannya sudah lengkap, pasien selanjutnya
ke bagian “Screening Pasien”.
5. Bila pasien berobat dengan menggunakan jaminan pelayanan kesehatan :
Baru : mengarahkan pasien untuk mengambil nomor antrian.
Lama : mengarahkan Pasien untuk menunggu di Poliklinik yang dituju,
serta :
Petugas verifikasi kelengkapan persyaratan pendaftaran rawat jalan
mengantarkan kelengkapan persyaratan pasien tersebut kepada petugas
penyimpanan berkas RM
6. Bila Pasien tidak menggunakan Jaminan Pelayanan Kesehatan (umum)
petugas verifikasi mempersilahkan pasien untuk mengambil nomor antrian
baik untuk pasien Lama maupun pasien Baru.
Informasi bila kondisi pasien dalam keadaan bukan kasus rawat jalan,
petugas verifikasi mempersilahkan pasien umuk ke bagian screening pasien
untuk ditindaklanjuti sesuai dengan SPO.
7. Pasien baru dan lama umum serta pasien baru jaminan pelayanan kesehatan
dipersilahkan untuk menuju ke tempat pendaftaran rawat jalan.
8. Pasien baru dan lama umum serta pasien baru jaminan pelayanan kesehatan
mendaftar kependaftaran rawat jalan setelah nomor antrian dipanggil.
9. Pasien Baru dan Lama Umum membayar biaya pendaftaran kepada kasir
keuangan
10. Pasien menunggu dipoliklinik yang dituju.
4. Bagaimana pasien mendapat Ada terdapat pada :
informasi tentang asuhan dam Formulir General Consent pada saat pasien mendafiar ke bagian admisi.
pelayanan yang diberikan RSUD Formulir edukasi Pasien dan Keluarga pada saat pasien di Rawat inap.
Kabupaten Ciamis
5. Bagaimzma tata cara registrasi Pasien 1. Kaluarga pasien / yang mengantar menyerahkan surat pengantar untuk
Rawat lnap‘? dirawat baik dari pofiklinik rawat jalan, poli paviliun, IG.D ataupun IGD VK
beserta kelengkapan administrasi tawat inap lainnya sesuai dengan
ketentuan kepada petugas Admisi
2. Petugas Admisi memeriksa kelengkapan isi dan kelengkapan persyaratan
pasien rnasuk rawat inap meliputi :
Surat Pengantar Dirawat.
Kartu Peserta Jaminan Kesehatan (Bila Menggunakan)
Surat Rujukan dari Puskesmas, dokter Keluarga. (Bila pasien berobat dahulu
di Fasilitas Kesehatan Pimer)
3. Petugas Admisi menjelaskan kepada keluarga pasien / yang mengantar
mengenai
Jaminan Pelayanan yang digunakan oleh pasien
Ruangan dan Kelas yang tersedia
Tarif dan Fasilitas.
4. Petugas Admisi membuat kesepakatan dengan keluarga pasien mengenai
segala ketentuan hak dan kewajiban pasien apakah berobat dengan
menggunakan jaminan pelayanan kesehatan ataupun UMUM, selama pasien
mendapatkan pelayanan kesehatan di rumah sakit yang tertuang dalam
Formulir RM.1.1 General Consent.
5. Petugas Admisi mempersilahkan keluarga pasien sebagai penanggung jawab
dan saksi untuk menandatangani formulir General Consent bila telah
memahami isi dari formulir tersebut.
6. Petugas Admisi menandatangani formulir RM.
a. (General Consent).
7. Petugas Admisi mengentri Nomor Rekarn Medis, ruang & kelas perawatan
yang telah disepakati oleh pasien keluarga, nama Penanggung Jawab pasien
dan melengkapi kelengkapan berkas rekam medis rawat inap, meliputi:
Mencetak formulir RM.1 Ringkasan Pasien Masuk & Keluar.
Mencetak Label pasien.
Menyertakan gelang pasien pada berkas rekam medis dengan kriteria
gelang pasien sesuai dengan ketentuan apabila pasien pengantar rawat
dari rawat jalan atau dari poli VIP.
o Biru : Pasien jenis kelamin Laki‘-laki.
o Merah : Pasien jenis kelamin Perempuan.
Memberi Cap jenis jaminan pelayanan pasien pada amplop berkas
rekam medis, meliputi. :
UMUM, BPJS, JPKMM dan jaminan kesehatan lainnya. Petugas Admisi
mengisi checklist kelengkapan persyaratan pasien rawat inap.
8. Petugas Admisi mgngisi checklist kelengkapan persyaratan pasien rawat
inap.
9. Petugas Admisi manyerahkan berkas rekam medis pasien beserta
kelengkanan administrasi pasien rawat inap kepada keluarga pasienl
yang mengantar disertai dengan formulir checklist kelengkapan
persyaratan pasien rawat inap serta kartu tunggu pasien.
6. Meliputi apa saja isi penjelasan dari 1. Menjaga norma - norma susila dan sopan santun.
tata 2. Menjaga dan memelihara kebersihan, keindahan
tertib pelayanan rawat inap pada 3. dan ketertiban rumah sakit.
Registrasi Rawat Inap? 4. Jumlah penunggu pasien hanya 1 (satu) orang dengan mengguuakan kartu
identitas penunggu.
5. Penunggu pasien tidak diperbolehkan duduk atau berbaring/ tidur ditempat
tidur pasien.
6. Pengunjung rumah sakit wajib menggunakan kartu tamu.
7. Pengenaan biaya administrasi atas kehilangan kartu tunggu atau tamu serta
kartu berobat pasien.
8. Dilarang merokok dilingkungan rumah sakit. Pengunjung dilarang didalam
ruang perawatan sewaktu pemeriksaan dokter.
9. Tidak Boleh Membawa Barang Berharga.
10. Dilarang mencuci paikaian dikamar mandi pasien.
11. Tidak diperbolehkan membawa anak dibawah umur 12 tahun.
12. Waktu berkunjung/besuk pasien
13. Pengunjung ruang khusus (ICU,HCU dan Isolasi) diwajibkan mengenakan
baju khusus dan maskes sekali pakai.
14. Bertanggung jawab atas kerusakan barang/alat inventaris rumah sakit.
15. Pengembalian barang inventaris pasien selama dirawat kepada petugas
16. Ketentuan pembiayaan perawatan sesuai dengan peraturan yang berlaku
7. Meliputi apa saja isi penjelasan dari 1. Persetujuan untuk perawatan dan pengobatan.
general consent pada Registrasi 2. Akses terhadap informasi kesehatan pelepasan informasi.
Rawat Inap? 3. Persetujuan dan pemberian ijin khusus.
4. Melepaskan dari kewajiban terhadap barang berharga.
5. Tanggung jawab untuk pembayaran.
6. Infonnasi rawat inap.
7. Pengesahan.
8. Apa yang dimaksud dengan Berkas Berkas rekam medis adalah berkas berisikan catatan dan dokumen tentang
Rekam Medis? identita pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain kepada
pasien pada sarana pelayanan kesehatan.
9. Siapa saja yang berhak meminjam 1. Dokter yang merawat dan hanya untuk keperluan pasien bersangkutan.
Berkas Rekam Medis? 2. Perawat CCM (Clinical Case Manager) untuk keperluan mum pelayanan
sesuai surat perintah Direktur RSUD Kabupaten Ciamis.
3. Petugas Pengelolaan Klaim dalam upaya memperlancar proses pengklaiman.
4. Mahasiswa dan siswa PKL yang sedang praktek atau penelitian dengan
disertai surat ijin praktek atau penelitian yang sudah ditandatangani oleh
Direktur RSUD Kabupaten Ciamis.
Informasi : Jaminan Pelayanan Kesehatan /Asuransi,
BPJS Sesuai dengan MOU
10. Apa yang dimaksud dengan VeR? Visum et repertum (VER) adalah laporan tertulis yang dibuat oleh dokter atas
permintaan tertulis dari pihak berwajib mengenai apa yang telah dilihat
diperiksanya berdasarkan bidang keilmuannya dan berdasarkan sumpah untuk
kepentingan peradilan.
11. Bolehkan pasien atau korban Boleh, dengan menyertakan surat permintaan pembuatan Ver dari pihak
kekerasan meminta dibuatkan VER kepolisian.
kepada pihak RS?
12. Apa yang dimaksud dengan Pengelolaan Berkas Rekam Medis adalah suatu cara agar Berkas Rekam Medis
pengelolaan Berkas Rekam Medis ‘? terlihat rapih dan untuk memudahkan pemberian pelayanan kesehatan dalam
mencari data yang diperlukan dalam suatu Berkas Rekam Medis pasien serta
digunakan untuk kelengkapan Berkas rekam Medis dan mempermudah dalam
mencari klasifikasi diagnosa pasien.
MPO
No Pertanyaan Jawaban
1. Apa yang dimaksud dengan Penggunaan obat yang dibawa sendiri oleh pasien adalah pengelolaan pemakaian
Penggunaan obat yang dibawa obat-obat yang dibawa oleh pasien atau keluarganya yang mana Yeng adaannya
sendiri oleh pasien? tidak melalui Instalasi Farmasi
2. Bagaimana kebijakan yang Dengan menjalankan prossdur Rekonsiliasn
berlaku di RSUD untuk pasien
yang sudah membawa obat
sendiri?
3. Apakah yang dimaksud dengan Rekonsiliasi adalah proses mernbandingkan rejimen obat
Rekonsiliasi?
4. Bagaimana prosedur 1. Dokter/DPJP mengisi Formulir Rekonsiliasi di tabeI I yang manememuat
Rekonsiliasi? keterangan “obat dari luar yang dibawa pasien dapat dilanjutkan atau tidak?”
Formulir Rekonsiliasi beserta obat akan di bawa ke Instalasi Farmasi oleh
perawat dari asal instalasi pasien.
jika hasil rekomendasi dari DPJP :
1. Obat yang dibawa dapat dilanj utkan, maka :
Obat dilakukan verifikasi oleh Petugas Farmasi (kemasan, tanggal Expared
Date), untuk mengetahui kelayakannya.
Bila masih layak pakai obat dikemas ulang dan diberi etiket oleh petugas
Farmasi (petugas Farrnasi Melakukan pengisian pada Formulir Rekonsiliasi
- tabel II).
Kemudian formulir rekonsiliasi dan obat diserahkan kembali ke perawat
ruangan tempat pasien di rawat
2. Obat yang dibawa tidak tidak dilanjutkan, maka
Obat disimpan di Lnstalasi Farmasi, sedangkan formulir rekonsiliasi
dikembalikan ke perawat.
Obat akan diberikan saat pasien akan pulang.
2. Apakah di Ruang Perawatan Diperbolehkan, namun hanya di Ruangan ICU, HCU, IBS, Ponek
dibolehkan menyimpan Kalium
Klorida pekat (KCl 7,46 %)
3. Bagainama pengelolaan Diberikan tanda stiker Warna Merah berisi tulisan -“HIGH ALERT”. Dipastikan
penyimpanan obat HIGH bahwa obat-obatan tersebut disimpan dengan akses terbatas bagi petugas yang diberi
ALERT di ruangan perawatan wewenang.
(ICU, HCU, IBS, Popek)
4. Bagaimana alur pelaporan 1. Identifikasi kasus insiden kesalahan obat dengan segera
insiden apabila terjadi 2. Staf yang terkait dengan insiden membuat laporan kronologis dalam waktu
medication error? <1x24 jam.
3. Setelah mempelajari laporan kronologis dari semua staf yang terkait kepala
instalasi segera melakukan "risk grading" dengan menggunakan panduan Risk
Grading Matrix
4. Kemudian membuat laporan insiden keselamatan pasien (IKP) dalam waktu
2x24 jam
5. Serahkan laporan kepada sekretaris Keselamatan Pasien Rumah Sakit KPRS
6. Lakukan investigasi sederhana dalam waktn 1 (satu) minggu atau RCA (Root Cost
Analysis) 2 minggu (sesuai dengan level/ band risiko).
7. Serahkan laporan hasil investigasi sederhana atau RCA , kepada sekretaris Tim
Keselamatan Pasien Rumah Sakit (KPRS)
8. Setelah mendapatkan rekomendasi dari Tim KPRS, kepala instalasi
mensosialisasikan dan mengkoordinir pelaksanaan rekomendasi tersebut
5. Siapa yang menentukan Panitia Farmasi dan Terapi (PFT) yang bertanggung jawab langsung kepada Direktur
kebijakan mengenai obatobatan RS.
dan membuat pedoman Ketua : Dokter Spesialis Syaraf
pengelolaan obat? Sekretaris : Apoteker
Anggota terdiri dari : Dokter Sp.B, Dokter Sp.A, Dokter Sp.D, Dokter Sp.OG Komite
Keperawatan dan Managemen
6. Sebutkan uraian tugas PFT? 1. Menyusun, menetapkan, mengembangkan dan merevisi formulariumRumah Sakit
2. Menetapkan program dan prosedur yang dapat memastikan terapi obat yang
aman dan bermanfaat
3. Menetapkan program dan prosedur yang dapat memastikan manfaat biaya terapi
obat
4. Menetapkan atau merencanakan program edukasi yang sesuai bagi staf
profesional rumah sakit tentang berbagai hal yang berkaitan dengan penggunaan
obat
5. Menetapkan pengelolaan obat yang digunakan di Rumah Sakit dan yang masuk
dalam kategori khusus
6. Memantau dan mengevaluasi penggunaan obat di Rumah Sakit, serta
menyebarluaskan hasil evaluasi kepada selunah staf medis dan pimpinan Rumah
Sakit
7. Apakah Rumah Sakit Ada, Rumah Sakit menggunakan MlMS sebagai panduan informasi obat
mempunyai referensi terpercaya
mengenai obat
8. Bagaimana komunikasi Petugas Petugas Farmasi melakukan konfirmasi kepada Dokter
Farmasi 1 Apabila dokter berada di RS, temui dokter dimana dokter berada. Bila tidak
dan Perawat jika ada instruksi dapat ditemui, hubungi dokter melalui telepon internal penggantian obat dan
dokter pada saat konfirmasi dokter maupun eksternal RSUD Ciamis
order Petugas Farmasi kepada 2 Kemudian melakukan konfirmasi dengan menyebutkan resep atas nama pasien
Dokter ? (rawat jalan atau rawat inap), nama obat, beserta hal yang akan ditanyakan
seperti dosis obat, aturan pakai, bentuk, sediaan, jumlah obat dan cara
penggunaan.
Catat hasil konfirmasi verbal order, dan lakukan verifikasi tanda tangan dokter yang
memberikan instruksi.
9. Bagaimana anda memastikan Dilakukan pengawasan dengan melakukan Stock Opname
bahwa Perbekalan Farmasi
yang ada di ruangan, aman dari
kehilangan dan pencurian‘?
10. Apa saja yang termasuk Lingkup Lingkup perbekalan farmasi meliputi Obat, Bahan Obat, Alat Kesehatan,
Perbekalan Farmasi? Radiofarmasi,Gas Medis.
11. Siapa Saja petugas Stock Selumh petugas di Depo Farmasi dan Gudang serta petugas yang bertanggung
Opname? Jawab terhadap penyimpanan perbekalan farmasi di RS
Pendamping adalah Ap0teker, Kepala Instalasi dan Kepala Ruangan
12. Bagaimana tatalaksana Pelaksanaan stock opname dilakukan dua orang petugas gudang farmasi disertai
Pengontrolan Stock Opname pendamping .
perbekalan Farmasi di Ruang Pengontrolan stock opname perbekalan farmasi dilakukan sebulan sekali dengan
Perawatan jumlah sampel 10 sampai dengan 30 item perbekalan farmasi yang tercatat.
13. Jelaskan secara singkat Prosedur Stock Opname dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan, yaitu
Pelaksanaan Stok Opname? setiap sebulan sekali.
Dilakukan secara serentak di seluruh unit yang terkait di RSUD Kab.Ciamis
Penghitungan dan pencatatan dilakukan oleh petugas bagian terkait dengan
penyesuaian antara fisik dan kartu stock serta program komputer
Hasil stock opname diparaf oleh penanggung jawab bagian terkait
14. Bagaimana prosedur penulisan Penulisan resep dilakukan sesuai dengan :
resep yang benar dan lengkap ? 1 Kaidah-kaidah penulisan (persyaratan administrasi) meliputi :
Identitas pasien (Nama, nomor rekam medik, tanggal lahir, umur, jenis
kelamin pasien, berat badan.
Identitas dokter penulis resep ( SIP Dokter, mama dokter, paraf dokter
penulis resep)
Tanggal Resep dibuat
Ruangan/unit asal tesep
2 Memenuhi persyaratan Farmasi meliputi :
Simbol RI
Nama Obat, Dosis, Iumlah Obat
Stabilitas Sediaan
Aturan/cars. penggunaan
3 Persyaratan Klinis, meliputi :
Ketepatan indikasi, waktu pengobatan
Duplikasi pengobatan
Poli Farmasi
Interaksi Obat
4 Penulisan Obat, meliputi :
Penulisan nama obat tidak boleh disingkat
Penulisan nama obat harus terbaca dengan jelas oleh seluruh pihak yang
terkait
Penulisan resep untuk obat narkotik dilakukan terpisah
15. Apakah terdapat kebijakan 1 Ada, yakni padaSPO Menghubungi Dokter yang Menulis Resep
prosedur yang membahas 2 Petugas Farmasi melakukan konfirmasi kepada Dokter
tindakan terkait resep dan Apabila dokter berada di RS, temui dokter dimana dokter berada. Bila
permintaan resep yang tidak dokter tidak dapat ditemui, hubungi dokter melalui telepon internal,
terbaca atau tidak lengkap? maupun ekstemal RSUD Ciamis
Kemudian melakukan konfirmasi dengan menyebutkan resep atas nama
pasien (rawat jalan atau rawat inap), nama obat, beserta hal yang akan
ditanyakan seperti dosis obat, aturan pakai, bentuk, sediaan, jumlah obat
clan cara penggunaan.
Catat hasil konfirmasi verbal order, clan lakukan verifikasi tanda tangan
dokter yang memberikan instruksi.
16. Apa yang dilakukan pada saat Konfirmasi dilakukan dengan mengeja huruf secara lisan dengan menggunakan kode
melakukan konfirmasi melalui alphabet
telepon, untuk memastikan
bahwa tidak ada kesalahan
dalam Nama Obat (Nama Obat
Serupa Ucapan Mirip
/NORUM) ?
No Pertanyaan Jawaban
1. Apa saja kode Keadaan N0 Warna Warna Keterangan
Keterangan Darurat yang berlaku di Merah Kebakaran
RSUD Orange Evakuasi
Hitam Kecelakaan
Kuning Gangguan teknis yang dapat menghambat mengakibatkan
terhentinya penyaluran tenaga seperti listrik dan air, kebocoran
gas, Insinden Biologis dan Kontaminasi Makanan sehingga dapat
menimbulkan bahaya
Ungu Gangguan keamanan (huru-hara, ancaman bom, demonstrasi liar
dsb yang dapat menimbulkan bahaya.
Coklat Gangguan keamanan (huru-hara, ancaman bom, demonstrasi liar
dsb yang dapat menimbulkan bahaya.
Putih Keadaan darurat ruangan
2. Bagaimana system pelaporan apabila Untuk personil yang melihat atau mendengar bencana / kebakaran segera
terjadi telepon / hubungi Posko Security/SATPAM dan laporkan :
bencana/ kebakaran ? 1 Sebutkan Nama
2 Sebutkan asal unit/Instalasi
3 Sebutkan Lokasi adanya api/becana
4 Laporkan situasi terakhir, termasuk bila ada korban
3. Tindakan apa yang harus dilakukan bila I- P - E
terjadi I = INFORMASIKAN
Kebakaran ? Jangan panik
Utamakan Kesehatan Pasien
Hubungi security/ koordinator pelaksana tanggap arurat dan
laporkan:
Sebutkan nama dan asal Unit/ Instalasi
Sebutkan dimana lokasi adanya api/ asap
Sebutkan kondisi api
Laporkan situasi terakhir, tennasuk bila ada korban 4
P = PEMADAMAN
Jika terlatih menggunakan APAR, ambil APAR yang terdekat
Ikuti petunjuk penggunaan APAR
Menuju ke titik api
Pastikan jalur keluar ke area aman, bebas hambatan asap dan api
Padamkan api
Bila api gagal dipaclamkan segra evakuasi
E = EVAKUASI
Segera keluar menuju ke titik berkumpul
Informasikan kondisi terakhir ke security/ coordinator pelaksanan
tanggap darurat
4. Apa yang harus anda lakukan bila Tetap tenang dan jangan panik
mendengar Amankan semua dokumen berharga dan kunci semua lemari
perintah evakuasi ? Matikan semua peralatan elektronik dan cabut steker dari stop
kontaknya
Tunggu dan dengarkan semua perintah dan aba-aba yang diberikan
oleh Petugas Evkuasi (akan dijelaskan dalam Buku Tanggap Darurat
RSUD)
5. Tindakan apa saj a yang dilakukan 1 Dengarkan perintah evakuasi
petugas evakuasi ? 2 Bimbing semua penghuni bangunan untuk meninggalkan ruangan gedung
secara tertib dan cepat lewat tangga darurat dan tidak menggunakan lift
3 Periksa semua mangan dan tutugpintu rungan setelah memeriksa
4 Pastikan semua ruangan di lantai itu benar-benar kosong
5 Pastikan semua orang yang mengungsi meninggalkan gedung menuju
tempat berkumpul yang sudah ditentukan dan menunggu sampai ada
perintah lebih lanjut
6. Bagaimana Cara Menggunakan APAR ACUPA
Ambil APAR dari tempatnya dan pegang dalam keadaan tegak
Cabut kunci/pin pengaman dan lepaskan selangnya dari klip
Uji coba isi APAR dengan mengarahkan selang ke atas dan tekan
pengatup
PijatKatup APAR
Arahkan Nozle ke pangkal api dengan gerakan menyapu dan jangan
melawan arah angina
7. Bagaimana cara menyelamatkan diri Jalur evakuasi apabila terjadi Bencana dan Kebakaran pasien, pengunjung
menggunakan jalur evakuasi dan staff RS harus memperhatikan rambu-rambu jalur evakuasi yang
terpasang pada bagian bawah dan tengan ruangan / lorong dan selanjutnya
berkumpul pada titik kumpul yang telah ditetapkan
8. Dimana letak titik kumpul a. pada saat 1 Titik Kumpul 1 di area halaman Paviliun Tandang
terj adi disaster? 2 TitikKumpu1 2 di area halaman IGD
3 Titik Kumpul 3 di area halaman Rawat jalan
9. Apa yang anda ketahui dengan simbol-
simbol dan karakteristik B3
No Pertanyaan Jawaban
1. Sebutkan sasaran SKP di RSUD Sasaran keselamatan pasien adalah meliputi 6 sasaran, yaitu tercapainya :
1 Ketepatan identifikasi pasien
2 Peningkatan komunikasi yang efektif
3 Peningkatan keamanan pemakaian obat yang perlu diwaspadai
4 Kepastian tepat lokasi, tepat prosedur dan tepat pasien operasi
5 Pengurangan risiko infeksi
6 Pengurangan risiko pasien jatuh
2. Bagaimana penerapan upaya 1 Pasien yang akan di rawat dipasang gelang identitas pasien yang diberi
identifikasi pasien yang dilakukan di barkode berisi data
RSUD Nama
Tanggal lahir/umur
Nomor rekam medis
2 Label identitas pasien ditempel pada gelang pasien dan pada status rekamedik
3 Gelang identitas akan digunakan untuk verifikasi pasien sebelum melakukan
tindakan :
Pemberian obat, darah atau produk darah
Pengambilan darah dan spesimen lain untuk pemeriksaan klinis
Pemberian obat-obatan atau tindakan lain
Pemberian makanan/diet pasien .
Melakukan pengantaran bayi
3. Bagaimana cara identifikasi pasien 1 Menanyakan (nama pasien dan tanggal lahir pasien dengan pertanyaan
ketika akan melakukan tindakan terbuka, contoh : " ibu/bapak tolong sebutkan nama dan umur bapak
Memberikan obat,darah atau 2 Kemudian lakukan pencocokan dengan gelang identitas pasien dan status
produk darah mengambilan darah rekam medis/ formulir/ menu/daftar obat dll sesuai dengan kebutuhan.
dan specimen lain untuk
pemeriksaan klinis Pemberian obat-
obatan atau tindakan lain
Pemberian makanan/diet pasien
4. Sebutkan minimal 2 identitas pasien 1 Nama lengkap
2
Tanggal lahir/ umur
3
Nomor Rekam medis
5. Bagaimana cara identifikasi pasien 1
Tidak perlu menggunakan gelang pengenal
di rawat jalan ? 2
Sebelum melakukan suatu prosedur/ terapi, tenaga medis / perawat harus
menanyakan identitas pasien berupa nama dan tanggal lahir. Data ini harus
dikonfirmasi dengan yang tercantum pada rekam medis.
3 Jika pasien adalah rujukan dari dokter umum / puskesmas / layanan
kesehatan lainnya, surat rujukan harus berisi identitas pasien berupa nama
lengkap, tanggal lahir, dan alamat.
4 Jika data ini tidak ada, prosedur / terapi tidak dapat dilaksanakan. jika
pasien rawat jalan tidak dapat mengidentifikasi dirinya sendiri, verifikasi
data dengan menanyakan keluarga pengantar pasien
6. Bagaimana cara pemasangan gelang 1 Siapkan gelang identifikasi pasien sesuai jenis kelamin.
identitas pasien 2 Ucapkan salam
“Selamatpagi/siang/sore/malam, Bapak/Ibu “
3 Memperkenalkan diri "
“Saya..... (nama), dari unit kerja (sebutkan) ”
4 Jelaskan maksud dan tujuan pemasangan gelang identifikasi kepada pasien.
“ Bapak/Ibu, sesuai peraturan keselamatan pasien, saya akan memasang
gelang
7. Apa warna dan arti gelang identitas Gelang pink untuk pasien wanita
? Gelang biru untuk pasien laki-laki
8. Sebutkan macam gelang risiko? Gelang merah untuk alergi
Gelang kuning untuk pasien dengan risiko jatuh
Gelang ungu untuk pasien DNR (Do Not Resusitasion)
9. Data apa yang TIDAK BOLEH Nomor kamar dan tempat tidur pasien
digunakan untuk identitas pasien
10. Bagaimana jika pasien tidak Pasien diberi identitas nama dengan Mr/ Mrs/Ms. X
mempunyai data identitas nama Pasien diberi identitas tanggal lahir 01/01
dan tanggal lahir
11. Bagaimana cara identifikasi pasien 1 Petugas radiologi harus memastikan identitas pasien dengan benar sebelum
yang akan dilakukan pemeriksaan melakukan prosedur, dengan cara:
penunjang (lab/radiologi) Meminta pasien untuk menyebutkan nama lengkap dan tanggal lahirnya.
Periksa dan bandingkan data pada gelang pengenal dengan rekam medis.
Iika data yang diperoleh sama, lakukan prosedur
JIika terdapat > 2 pasien di ruangan rawat inap dengan nama yang
sama, periksa ulang identitas dengan melihat alamat rumahnya.
2 Jika data pasien tidak lengkap, informasi lebih lanjut harus diperoleh sebelum
pajanan radiasi (exposure) dilakukan.
12. Bagaimana cara identifikasi pasien 1 Perawat mengecek kesesuaian label identitas yang tertera pada rekam medis
yang akan diberikan transfusi ? dengan gelang identitas yang dipasang dan konfirmasi ulang pada pasien dan
atau keluarga pasien;
2 Staf rumah sakit harus meminta pasien untuk menyebutkan nama lengkap dan
tanggal lahir/ umur dan alamat
3 Identifikasi, pengambilan, pengiriman, penerimaan dan penyerahan
komponen darah transfusi merupakan tanggungjawab petugas yang
melakukan pengambilan dan pemberian produk / komponen darah.
4 Minimal dua orang staf rumah sakit yang kompeten harus memastikan
kebenaran —> mencocokan labu darah dengan : nama pasien, golongan
darah, nomor labu darah, tanggal pengambilan, tanggal kadaluarsa, jenis
komponen darah.
Antara kartu labu darah, label labu darah, formulir permintaan serta status
pasien (minimal 2 orang petugas) menggunakan checklist pemberian tranfusi
darah.
5 Jika staf rumah sakit tidak / ragu akan kebenaran identitas pasien, jangan
lakukan tranfusi darah sampai diperoleh kepastian identitas pasien dengan
benar
6 Petugas / perawat yang akan melakukan tindakan pemberian obat, pemberian
darah/produk darah kepada pasien mengecek ulang identitas pasien dan
memberi paraf sebagai dokumentasi identifikasi sudah dilakukan
13. Bagaimana cara identifikasi pasien Penandaan pada pasian dengan nama yang sama adalah dengan pemberian tanda
dengan nama sama ? / label berupa tulisan = “pasien dg nama yang sama diujung kanan anas Berkas
Rekam Medis”. (LABEL BERWARNA)
14. Bagaimana cara identifikasi pasien 1 Pasien yang meninggal di ruang rawat RS harus dilakukan konfirmasi terhadap
meninggal ? identitasnya dengan gelang pengenal dan rekam medis (sebagai bagian dari
proses verifikasi kematian).
2 Semua pasien yang telah meninggal harus diberi identifikasi dengan
menggunakan 2 gelang pengenal, satu di pergeiangan tangan dan satu lagi di
pergelangan kaki.
3 Satu salinan surat kematian harus ditempelkan di kain kafan.
4 Jika pasien menggunakan kantong jenazah, salinan kedua harus ditempelkan
di kantong jenazah (body bag). Salinan ketiga disimpan di rekam medis pasien
15. Bagaimana cara identifikasi bayi 1 Bayi menggunakan gelang identitas sesuai identitas ibu dan menggunakan
untuk ibu yang melahirkan di RSUD gelang ldentltas bayi sesuai jenis kelamin dan ldentitas bayi pada posisi yang
sama
2 Saat mengantar bayi identifikasi dilakukan dengan cara menanyakan nama ibu
bayi dan tanggal lahir ibu bayi dan dicocokan dengan gelang identitas ibu
yang terpasang pada bayi dan ibu
16. Bagaimana cara identifikasi pasien 1 Petugas di kamar operasi harus mengkonfirmasi identitas pasien
yang akan menjalani operasi / 2 Jika diperlukan untuk melepas gelang identifikasi selama dilakukan
tindakan? operasi, tugaskanlah seorang perawat di kamar operasi untuk
bertanggungjawab melepas dan memasang kembali gelang identifikasi
pasien
3 Gelang identifikasi yang dilepas harus ditempelkan di depan rekam medis
pasien
17. Apa yang dimaksud dengan Melepas gelang pasien adalah proses kegiatan melepaskan gelang pasien pada
tindakan melepas gelang pasien ? saat pasien pulang atau keluar dari rumah sakit dan pada kondisi yang
Dan bagaimana prosedurnya ? memerlukan pelepasan gelang sementara
Prosedur melepas gelang pasien, sebagai berikut :
1 Gelang pengenal (Gelang Pink/ Gelang Biru), hanya dilepas saat pasien
pulang atau keluar dari rumah sakit.
2 Gelang untuk alergi (Gelang Merah), hanya dilepas saat pasien pulang
atau keluar dari rumah sakit.
3 Gelang untuk risiko jatuh (Gelang Kuning), hanya dilepas saat
pasiensudah tidak berisiko untuk jatuh
4 Yang bertugas melepas gelang identifikasi adalah perawat yang
bertanggungawab terhadap Pasien selama masa perawatan di rumah sakit
5 Gelang identifikasi dilepas setelah semua proses selesai dilakukan. Proses
ini meliputi: pemberian obat-obatan kepada pasien dan pemberian
penjelasan mengenai rencana perawatan selanjutnya kepada pasien dan
keluarga.
6 Gelang identifikasi yang sudah tidak dipakai harus digunting menjadi
potongan-potongan kecil sebelum dibuang ke tempat sampah.
7 Terdapat kondisi-kondisi yang memerlukan pelepasan gelang identifikasi
sementara (saat masih dirawat di rumah sakit), misalnya lokasi
pemasangan gelang identifikasi mengganggu suatu prosedur. Segera
setelah prosedur selesai dilakukan, gelang identlfikasi dipasang kembali
18. Bagaimana identifikasi pasien yang ldentitas pada pasien yang tidak mungkin atau tidak kooperatif untuk dipasang
tidak mungkin dipasang gelang gelang ldentitas (contohnya pada pasien yang tidak memiliki extremitas, pasien
identitas? dengan luka bakar atau pasien dengan gangguan psikiatri yang tidak kooperatif
dapat dilakukan dengan :
1 Menggunakan mencocokan foto pasien yang dicantumkan di rekam medis,
atau
2 Gelang identitas dapat dipasangkan pada tali, kemudian dikalungkan dileher
pasien atau ditempel pada tubuh pasien
19. Apa yang harus dilakukan jika 1 Pastikan keamanan dan keselamatan pasien
terjadi kejadian salah identifikasi 2 Pastikan bahwa tindakan pencegahan cedera telah dilakukan
pasien ? 3 Staf yang terkait dengan insiden (ditempat terjadinya insiden), membuat
kronologis dalam waktu 1 x 24 jam
4 Kronologis dilaporkan ke atasan langsung untuk dilakukan Risk Grading dan
pembuatan laporan IKP an
5 Selanjutnya dilakukan simple investigasi dan dilanjutkan dengan RCA jika
Grading risiko masuk kategori High (kuning) dan Ekstrim (merah)
6 Tindakan terakhir adalah pembuatan laporan ke tim KPRS 5 2 x 24 jam
20. Sebutkan tindakan apa saja yang Verlfikasi identitas pasien dilakukan sebelum melakukan tindakan :
harus dilakukan verifikasi identitas 1 Pemberian obat, darah produk darah
pasien ? 2 Pengambilan darah dan specimen lain untuk pemeriksaan klinis
3 Pemberian obat-obatan atau tindakan lain
4 Pemberian makanan/diet pasien
5 Melakukan pengantaran bayi
21. Bagaimana cara rnelakukan Agar komunikasi secara lisan atau melalui telepon efektif, maka harus dilakukan
komunikasi yang efektif agar verifikasi terhadap akurasi komunikasi dengan cara CATAT, BACA KEMBALI dan
komunikasi secara lisan atau KONFIRMASI, untuk lapor dokter via telepon harus dilakukan verifikasi dengan
melalui telepon tidak terjadi cara meminta dokter menandatangani instruksi yang diberikan pada kolom cap
kesalahan ? verifikasi dalam waktu 1 x 24 jam
22. Agar komunikasi antar pemberi Teknik SBAR
pelayanan efektif saat serah terima S : Situation = laporkan kondisi terkini yangtrjadi pad pasien
maka harus menggunakan tekhnik B : Background = informasi penting apa yang berhubungan dengan kondisi
apa? pasien terktni, seperti : kondisi umum saat terkini, TTV, Hasil Lab dll
A : Assesment =hasil pengkajian terkini, apa yang ditemukan pada pasien tersebut
R : Recommendation = apa yang teiah dilakukan untuk mengatasi kondisi
tersebut, atau apa intruksi yang telah dilakukan atau harus dilanjutkan ke shift
berikutnya
23. Apa yang harus dilakukan jika Lakukan verifikasi dengan metode CABAK
menerima instruksi secara lisan saat Catat, Baca Ulang dan Konfirmasi instruksi yang diberikan secara lisan saat
visite dokter atau saat lapor dokter mendampingi visite atau saat lapor dokter via telepon
melalui telepon ?
24. kapan dilakukan verifikasi dengan 1 Dilakukan jika menerima instruksi secara lisan saat visite dokter atau saat lapor
metode CABAK dokter melalui telepon
2 Jika saat lapor dokter via telp mendapat instruksi yang terdengar sama, maka
selain verifikasi dengan CABAK, lakukan eja alphabet sesuai ketentuan yang
berlaku
25. Apa yang harus dilakukan jika 1 Petugas instalasi pemeriksaan penunjang segera melaporkan hasil nilai kritis
mendapat info nilai kritis dari tersebut kepada petugas ruangan.
laboratorium ? 2 Petugas ruangan melaporkan hasil nilai kritis kepada dokter jaga ruangan
3 Dokter jaga ruangan melaporkan hasil nilai kritis kepada DPJP
4 Catat instruksi DPJP dan lakukan verifikasi dengan CABAK
5 Lakukan instruksi DPJP
6 Dokumentasikan hasil lapor dan tindakan yang dilakukan di formulir integrasi
dan lakukan verifikasi instruksi dokter dengan cara meminta DPJP
menandatangani kolom cap verifikasi lapor dalam waktu 1 x 24 jam
7 Lakukan paling lama dalam waktu 15 menit
26. Apa yang harus dilakukan jika saat Lakukan eja alpahabet sesuai ketentuan yang berlaku
lapor dokter via telepon mendapat
instruksi yang terdengar sama ?
27. Sebutkan tujuan komunikasi efektif Tidak terjadi kesalahan dalam hal komunikasi melalui teleponl lisan
?
28. Apa yang dimaksud dengan Obat Obat yang memerlukan kewaspadaan tingil saat dibenkan ke pasien
High Alert ? Harus hati - hati dan dimomtor dengan ketat saat dibenkan ke pasien
29. Apa saja kategori obat high alert 1 Elektrolit terkonsentrasi (contoh : KCL 2 2 mEq/ml, NaCl > 0,9%, MgSO4
yang diatur dalam kebijakan di 20%, & MgSO4 40%)
RSUD 2 Narkotik (contoh : Petidin, Morphin, Fentanil)
3 Sedatif (contoh : Midazolam, Propofol, Ketalar)
4 Antikoagulan (contoh : Heparin)
30. Apa saja kategori alektrolit pekat MgSO44-0%, MgSO4 20%, NS 3%, Meylon 84-BP, KCL
31. Bagaimana pengelolaan obat high 1 Elektrolit pekat hanya dlslapkan di VK, OK dan ICU/ NICU/ PICU/ HCU
elektrolit pekat ? 2 Diberi label High Alert
3 Disimpan terpisah
4 Pembenan obat harus diencerkan dan dimomtoring ketat
5 Jika ada sisa tidak boleh disimpan dan harus segera dibuang dengan cara
dibuang dibawah air mengalir di wastafel dan dicatat di buku pembuangan
elektrolit pekat di tandatangan oleh dua orang
32. Apa yang harus dilakukan untuk 1 Sebelum masuk kamar operasi harus dilakukan SIGN IN :
memastikan tepat lokasi, tepat Pasien dilakukan identifikasi dahulu dengan cara menanyakan nama
prosedur dan tepat pasien pada pasien dan tanggal lahir kemudian dicocokan dengan gelang identitas
pasien yang akan dilakukan pasien dan BRM untuk memastikan tepat pasien
tindakan operasi ? Petugas harus memeriksa kelengkapan administrasi dan berkas rekam
medis untuk memastikan :
ldentitas pasien benar
Lokasi operasi benar
Persiapan administrasi dan BRM lengkap
Persiapan instrument lengkap
Petugas lengkap
Pasien harus diberikan tanda pada area operasi dengan cara diberitanda
bulat, dilakukan saat pasien masih sadar oleh operator menggunakan
spidol permanent warna hitam. Dilakukan pada area yang lateralisasi.
multiple structure, multiple level
2 Saat dikarnar operasi dilakukan time out :
Berhenti sejenak untuk memastikan semua persiapan lengkap dan sesuai :
seperti identitas pasien benar, lokasi operasi benar, persiapan administrasi dan
BRM lengkap, persiapan instrument lengkap, petugas lengkap.
3 Sebelum pasien keluar dari meja opera§i sebelum menutup luka operasi harus
dilakukan SIGN OUT untuk memastikan.
4 Semua kegiatan Sign Out, Time out dan Sign Out harus didokumentasikan
pada checklist keselamatan operasi ditandatangani oleh operator, anastesi
dan sirkulasi
33. Siapa yang harus melakukan Dokter bedah, asisten dokter dan pihak yang diberi pendelegasian ( perawat
penandaan area operasi ? bedah)
34. Kapan penandaan lokasi dilakukan Sebelum pasien di meja operasi
? Dilakukan pada saat pasien masih sadar , di ruangan Rawat Inap/Unit asal
pasien oleh dokter operator
Kecuali jika cyto, penandaan diiakukan di Ruang OK
35. Bagaimana cara melakukan 1. Pasien dibei tanda saat informed concent telah dilakukan
penandaan ? 2. Panandaan dilakukan sebelum pasien berada di kamar operasi
3. Pasien harus dalam keadan sadar saat dilakukan penandaan lokasi operasi
4. Tanda yang digunakan dapat berupa : tanda panah / tanda checklist
5. Penandaan dilakukan sedekat mungkin dengan lokasi operasi
6. Penandaan dilakukan dengan spidol hitam (anti luntur, anti air) dan tetap
terlihat walau sudah diberi desinfektan
36. Pada lokasi seperti apa yang di beri Semua tempat yang melibatkan incisi kulit dan lateralisasi, bila operasi dilakukan
penandaan operasi ? di sekitar orifisium maka penandaan dilakukan di sebelahnya dengan tanda panah
37. apa yang diketahui tentang time Time out adalah berhenti sejenak untuk memastikan semua persiapan lengkap
out ? dan sesuai, seperti :
ldentitas pasien benar
Lokasi benar
Persiapan administrasi dan status RM lengkap
Persiapan instrument lengkap
Petugas lengkap
38. Bagaimana cara mengurangi resiko Dengan cara melakukan cuci tangan 6 langkah 5 moment
infeksi di rumah sakit ?
39. Sebutkan 6 langkah cuci tangan ? 1. Sebelum kontak dengan pasien
2. Sebelum tindakan aseptic
3. Setelah kontak dengan cairan tubuh pasien / darah
4. Setelah kontak dengan pasien
5. Setelah kontak dengan lingkungan sekitar pasien
40. Kapan cuci tangan dengan sabun ? Jika tangan terlihat kotor atau terkena cairan tubuh pasien
41. Kapan cuci tangan dengan handrub Jika hendak ke pasien atau selesai dari pasien dan tidak kotor atau tidak terkena
cairan tubuh pasien
42. Apa yang harus dilakukan untuk Semua pasien yang mendapat pelayanan di rumah sakit umum Ciamis harus
mencegah resiko jatuh ? assesmen Resiko latuh, baik di IGD / Rawat Jalan/Rawat Inap
Di Rawat Jalan
Pasien diassesmen resiko jatuh, menggunakan
Humpty dumpty-(Anak usia 0-14 th)
Morse (Dewasa : usia > 14-65 th)
Scoring Geriatri (Lansia : usia > 65 th)
Jika hasil assesmen didapatkan resiko tinggi maka pasien dilakukan upaya
pencegahan resiko jatuh dengan cara :
Memasang gelang kuning
Memasang tanda smile warna kuning
Edukasi pencegahan resiko jatuh
Assesmen resiko jatuh lanjutan
Gelang resiko jatuh bisa dilepas jika resiko sudah berubah menjadi resiko rendah
43. Apa yang harus dilakukan jika PELAKSANAAN
pasien jatuh 1. Menilai apakah terdapat cedera akibat jatuh (abrasi/ lecet, kontusio,laserasi,
fraktur, cedera kepala)
2. Menilai tanda - tanda vital pasien
3. Menilai adanya keterbatasan gerak segera setelah jatuh (adanya fraktur)
4. Memantau pasien dengan ketat (adanya muntah, sakit kepala, penurunan
kesadaran
5. Menyiapkan data/Berkas Rekam Medis pasien serta catat dalam status rekam
medis pasien
6. Melaporkan kejadian jatuh pada Tim (dokter jaga/ dokter ruangan/ blue
team, DPJP
7. Menyampaikan kepada keluarga/wall basil dari pemeriksaan
Menindaklanjuti sesuai dengan kondisi pasien, jika perlu konsul
8. Interdisipiin
MEMBUAT LAPORAN
Membuat Laporan lnsiden Keselamatan Pasien ke tim KPRS < 2 x 24 jam
44. Tindakan apa yang harus dilakukan 1. Pakaikan gelang risiko jatuh berwarna kuning
pada pasien dengan resiko tinggi 2. Komumkasikan rislko jatuh pasien pada anggota tim interdisiplm
jatuh 3. komunikasikan resiko jatuh pasien pada pasien /keluarga berikan brosur
edukasi jatuh
4. Dorong partisipasi keluarga dalam keselamatan pasien dan gunakan pengasuh
5. Pasien ditempatkan dekat nurse station
6. Monitoring kebutuhan pasien secara beerkala (minimalny setiap 2 jam)
tawarkan ke belakang ( kamar kecil secara teratur )
7. Handrail mudah dijangkau pasien dan kokoh
8. Siapkan dijalan keluar dari temat tidur : alat bantu jalan, komod,
9. Lantai kamar mandi dengan karpet anti slip/ tidak licin, serta anjuran
menggunakan tempat duduk di kamar mandi saat pasien mandi
10. Keselamatan lingkungan hindari ruangan yang kacau balau, dekatkan bel dan
telepon, biarkan pintu terbuka, gunakan lampu malam hari serta pagar
tempat tidur
11. Jangan tinggalkan pasien sendirian di kamar, samping tempat tidur atau toilet
12. Gunakan kaus kaki atau sepatu tidak licin
13. Konsul ke:
Unit kerja farmasi untuk mencari kemungkinan interaksi obat.
Rehabilitasi medic untuk masalah mobilitas atau aktivitas harian/ADL
yang baru.
14. Gunakan aktivitas pengalihan llfltlik mencegah pasien Keluyuran.
15. Gunakan walker untuk membantu stabilitas berjalan
16. Gunakan alat pengikat yang lembut untuk berjaga-jaga
17. Edukasi perilaku yang lebih aman saat jatuh atau transfer lntervensi
keselamatan lainnya