Anda di halaman 1dari 17

Eksistensi Toru Watanabe Dalam Novel Noruwei No Mori Dengan

Pendekatan Psikologi Eksistensial

Reffi Dhinar Seftianti


Universitas Dr. Soetomo

Abstrak
Penelitian ini membahas mengenai eksistensi tokoh Toru Watanabe dalam novel
Noruwei no Mori. Eksistensi yang mengalami pasang surut dan juga bagaimana
tokoh Toru menunjukkan eksistensinya dalam menghadapi kehidupannya dapat
dianalisis dengan pendekatan psikologi eksistensial milik Rollo May. Eksistensi
juga menjadi sebuah identitas diri dan jiwa manusia sehingga dapat dikaitkan
dengan psikologi. Penelitian menggunakan metode penelitian kualitatif. Simpulan
dari hasil analisis adalah eksistensi Toru mengalami kenaikan dan penurunan
diakibatkan dua faktor yaitu meninggalnya Kizuki dan hubungan dekatnya dengan
Naoko. Eksistensi Toru tampak dari usaha Toru untuk lepas dari bayang-bayang
kematian Kizuki, sikap independen untuk tidak terbawa arus demo politik di
kampusnya, keputusan Toru untuk menjaga dan menyayangi Naoko yang sedang
mengalami gangguan kejiwaan dan bangkitnya Toru dari kesedihan berlarut
akibat terlalu mencemaskan kondisi Naoko.
Kata kunci: eksistensi, psikologi eksistensial

Abstract
This research is discussing about the existence’s of main character called Toru
Watanabe’s from a novel “Noruwei no Mori”. The existence’s up and down and
how did Toru appear his existence to face his problem, can be analized with Rollo
May’s existential psychology theory. Existence also becomes the human’s identity
and soul which can be connected with psychology. This research used quality
research’s method. The conclusion from this research, first the cause of Toru’s
existence up and down are Kizuki’s suddenly death and close relationship with
Naoko. Toru’s existence looked from how did Toru try to release from Kizuki’s
suddenly death’s effect, the independent action among his college’s friends,
Toru’s decision to protect and love Naoko who had psychological disease and
how did Toru wake up from the deepest sadness that caused by Naoko.
Keyword: existence, existential psychology
A. Pendahuluan menjelaskan tentang siapa tokoh
1. Latar Belakang utamanya, ada berapa orang pelaku
cerita, siapa saja tokoh antagonis
Sastra adalah suatu ilmu yang
serta protagonisnya dan lain-lain.
menarik untuk dikaji, karena objek
Watak, perwatakan dan karakter,
kajiannya yang mampu menyentuh
menunjuk pada sifat dan sikap para
berbagai dimensi sosial serta
tokoh seperti yang ditafsirkan oleh
berbagai lapisan sendi masyarakat.
pembaca, lebih menunjuk pada
Dalam sebuah karya sastra sendiri
kualitas seorang tokoh, Nurgiyantoro
memiliki unsur-unsur yang
(2002:167). Tentunya dari definisi
membangunnya yaitu unsur intrinsik
mengenai tokoh, dapat dikatakan jika
dan unsur ekstrinsik. Menurut Dra. I.
tokoh dalam karya sastra juga
Mufidah, M.Pd (http://viemufidah.
memiliki “jiwa” sama seperti
guru-indonesia.net/artikeldetail-1570
manusia sesungguhnya. Jiwa adalah
.html), unsur intrinsik adalah unsur
bagian penting dari bahasan
sastra yang memengaruhi terciptanya
psikologi, dengan demikian dapat
tokoh atau penokohan, tema, plot
disimpulkan jika sastra juga memiliki
atau alur, gaya bahasa, sudut
keterkaitan erat dengan cabang ilmu
pandang atau point of view, dan latar
psikologi.
atau setting. Sedangkan unsur
ekstrinsik adalah unsur-unsur yang Menurut Descartes (dalam
membangun karya sastra dari luar Sarwono (2010:4)), ilmu jiwa
karya sastra yang antara lain (psikologi) adalah ilmu tentang
terbentuk dari latar belakang kesadaran. Descartes berpendapat
kehidupan pengarang, dan situasi bahwa segala sesuatu di dunia ini
sosial budaya yang melatari lahirnya tidak ada yang dapat dipastikannya,
karya sastra tersebut. kecuali pikirannya sendiri. Seiring
dengan perkembangannya, ilmu
Penelitian ini mengambil salah
psikologi berafiliasi dengan kajian
satu unsur intrinsik yang terkandung
filsafat eksistensialisme, menjadi
dalam karya sastra yaitu penokohan.
satu cabang ilmu baru yaitu psikologi
Istilah “tokoh” menunjuk pada
eksistensial.
orangnya, pelaku cerita, dan mampu
Konsep dasar dari psikologi bersalah, dan bagaimana seorang
eksistensial sebagaimana dicetuskan dasein mampu melampaui atau
oleh Boss dan Biswanger serta mengatasi waktunya saat ini. Setelah
dirumuskan kembali oleh Hall dan peneliti membaca keseluruhan isi
Lindzey (1993:181) terdiri dari dua novel dan membaca teori milik Rollo
hal yaitu ada-dalam-dunia dan ada- May, maka dipilihlah teori milik
melampaui-dunia. Ciri-ciri yang Rollo May, karena dirasa sesuai
melekat secara khas dalam psikologi untuk menganalisis eksistensi tokoh
eksistensial antara lain rancangan Toru Watanabe dalam Noruwei no
dunia, cara-cara ada-di-dunia dan Mori.
eksistensial. Psikologi eksistensial
Alasan mengapa penelitian ini
juga mengalami perkembangan, dan
dapat dianalisis dengan pendekatan
dalam penelitian ini, peneliti memilih
psikologi eksistensial adalah karena
teori psikologi eksistensial milik
antara psikologi eksistensial dengan
Rollo May. Teori psikologi
sastra memiliki keterkaitan yang
eksistensial milik Rollo May
cukup erat. Novel ini bercerita
menitikberatkan mengenai
mengena kehidupan tokoh Toru
keberadaan seorang manusia dengan
Watanabe atau akrab dipanggil Toru
berbagai keterbatasan di dunianya.
yang seolah terjebak di antara
Tidak hanya sekedar menjadi “aku
kehidupan masa lalu dan masa
ada”, seorang dasein ada-di-dunia
kininya. Toru harus berjuang
apabila keberadaannya tidak kalah
melepaskan bayang-bayang kematian
atau hilang akibat berbagai hal yang
sahabat dekatnya yang bernama
mengancam keberadaan.
Kizuki. Selain itu Toru harus
Titik penting teori milik Rollo mengalami kebimbangan pula ketika
May adalah seorang dasein, bisa ia menjalin hubungan dekat dengan
menentukan atau memilih secara Naoko, mantan kekasih Kizuki, yang
sadar apakah eksistensinya akan mengalami gangguan jiwa berat.
tetap “ada” atau menjadi “tiada”. Akibatnya eksistensi Toru
Ancaman psikologis itu disebutkan mengalami distorsi dan jiwa Toru
antara lain mengenai ketiadaan atau seolah menuju ketiadaan, Toru
kematian, kecemasan dan rasa semakin terasing dari dunia
sekitarnya. Akan tetapi di saat Toru
mencapai titik rendah eksistensinya, 3. Tujuan Penelitian
Toru juga mampu menemukan 1. Mengetahui penyebab tokoh
eksistensinya kembali. Ditambah lagi Toru Watanabe dalam novel
kehadiran Midori yang sangat “Noruwei no Mori” karya
menyayanginya, Toru berusaha Haruki Murakami ini
bangkit dari keterpurukan walau mengalami pasang surut
pada akhirnya eksistensinya belum eksistensi ditinjau dengan
menjadi kuat kembali. pendekatan psikologi
eksistensial.
2. Mengetahui bentuk eksistensi
2. Rumusan Masalah tokoh Toru Watanabe yang
nampak dalam novel
Peneliti merumuskan masalah
“Noruwei no Mori” karya
yang akan menjadi topik utama
Haruki Murakami ini dalam
penelitian antara lain sebagai berikut,
menjalani kehidupan
1. Apa yang menyebabkan tokoh ditinjau dengan pendekatan
Toru Watanabe dalam novel psikologi eksistensial.
“Noruwei no Mori” karya
Haruki Murakami ini B. Landasan Teori
mengalami pasang surut
Penelitian yang dilakukan
eksistensi ditinjau dengan
terhadap tokoh dalam sebuah novel
pendekatan psikologi
adalah salah satu bentuk penelitian
eksistensial?
sastra. Novel mampu menghadirkan
2. Bagaimana bentuk eksistensi
perkembangan satu karakter, situasi
tokoh Toru Watanabe yang
sosial yang rumit, hubungan yang
nampak dalam novel “Noruwei
melibatkan banyak atau sedikit
no Mori” karya Haruki
karakter, dan berbagai peristiwa
Murakami ini dalam menjalani
rumit yang terjadi beberapa tahun
kehidupan ditinjau dengan
silam secara lebih mendetil, Stanton
pendekatan psikologi
(2007:90). Seperti halnya bentuk
eksistensial?
karya sastra lainnya, novel juga
mengandung unsur intrinsik serta psikologi eksistensial milik Rollo
ekstrisik. Tokoh atau penokohan May
dalam novel mmeiliki karakteristik
Konsep dasar psikologi
dan jiwa yang dapat dianalisis
eksistensial milik Rollo May terbagi
dengan kajian psikologi.
menjadi enam hal antara lain sebagai
Psikologi dapat menjelaskan berikut,
tentang berbagai perilaku manusia,
1. Ada dan Ketiadaan
seperti yang dijelaskan oleh Sarwono
Ada adalah apa yang tetap
(2009:7), psikologi adalah ilmu
tinggal dan tidak terungkapkan. Ada
pengetahuan yang mempelajari
adalah yang menentukan sekumpulan
perilaku manusia dalam hubungan
faktor kompleks yang deterministik
dengan lingkungannya. Seiring
(dorongan, naluri, mekanisme) dalam
berjalannya waktu, ilmu psikologi
diri seseorang yang sedang
berkembang menjadi berbagai
mengalami, dan yang memiliki
macam bentuk contohnya seperti
kebebasan untuk menjadi sadar,
psikoanalisis, psikologi
bahwa kekuatan-kekuatan tersebut
behaviorisme, psikologi abnormal
sedang berlangsung pada dirinya.
dan lain sebagainya.
2. Kecemasan dan Rasa Bersalah
Bahkan psikologi juga Kecemasan melibatkan
bergabung dengan kajian filsafat pertentangan batin (inner conflict).
eksistensialisme menjadi cabang Kecemasan muncul misalnya ketika
ilmu psikologi eksistensial atau individu mempunyai beberapa
analisis eksistensial. Teori mengenai potensi atau kemungkinan, tetapi
analisis eksistensial atau psikologi hanya beberapa dari potensi atau
eksistensial sendiri telah banyak kemungkinan tersebut yang sanggup
dikemukakan oleh para ilmuwan diaktualisasikan dan mengisi
psikologi terkemuka seperti Medard eksistensinya. Yang lebih
Boss dan Ludwig Binswanger. “menyakitkan” adalah bahwa
Dalam penelitian ini, peneliti seringkali konsekuensi dari
menjabarkan teori dan penjelasan- pengaktualisasian potensi atau
penjelasan penting mengenai kemungkinan itu justru merugikan
atau menghancurkan eksistensi. Para ahli psikologi eksistensial
Akibatnya, individu mempunyai membedakan tiga bentuk atau tiga
kecenderungan untuk menolak apek simultan dunia, yang
potensi-potensi atau kemungkinan- membentuk eksistensi manusia
kemungkinan lain yang baru, Abidin menjadi ada-dalam-dunia. Ketiga
(2007:205). Kecemasan adalah bentuk (modus) dunia tersebut adalah
kondisi individu ketika dihadapkan umwelt, mitwelt, dan eigenwelt.
pada persoalan untuk mengisi Umwelt adalah dunia objek-objek di
potensi-potensi atau kemungkinan- sekitar kita atau dengan kata lain
kemungkinan barunya. Apabila dunia natural. Semua organisme
individu menolak potensi-potensi itu, mempunyai umwelt. Yang termasuk
atau gagal untuk mengisi atau ke dalam umwelt bagi hewan dan
mewujudkannya, maka kondisinya manusia, di antaranya adalah
berada pada kondisi rasa bersalah kebutuhan biologis, dorongan,
(guilt). naluri-naluri yakni, dunia yang akan
3. Ada-dalam-dunia terus ada, meskipun manusia
Dalam bagian Ada-dalam-dunia katakanlah secara hipotetis sudah
dijelaskan mengenai dua kutub yang tidak ada (meninggal dunia).
antara lain terdiri dari manusia Mitwelt adalah dunia
sebagai pribadi atau sebagai diri dan perhubungan manusia dengan
dunia, selalu berhubungan secara manusia-manusia lain. Akan tetapi,
dialektis; diri mengandaikan dunia hal itu jangan dikaburkan dengan
dan dunia mengandaikan diri; tidak “pengaruh kelompok pada individu”
ada ada yang satu tanpa ada yang atau “roh kolektif” atau juga
lain, dan masing-masing hanya dapat berbagai bentuk determinisme sosial
dipahami berdasarkan pada lainnya. Pada manusia sendiri
perhubungan satu sama lain, Abidin berlangsung komunikasi yang
(2007:214). Dunia adalah struktur melibatkan makna. Makna orang lain
perhubungan-perhubungan yang sebagian ditentukan oleh
bermakna, tempat mengadanya dan perhubungannya dengan sesamanya.
berpartisipasinya seorang pribadi. Bentuk (modus) dunia yang
4. Tiga Bentuk (Modus) Dunia ketiga adalah eigenwelt. Eigenwelt
adalah kesadaran-diri, perhubungan- atau waktu yang bisa dihitung
diri, dan secara khas hadir dalam diri dengan arloji atau kalender, Rollo
manusia. Akan tetapi, eigenwelt May (dalam Abidin (2007:222)).
bukan semata-mata pengalaman 6. Melampaui (Mengatasi) Saat Ini
batin yang subjektif, melainkan Kemampuan manusia normal
sebagai dasar dan di atas dasar itu untuk melampaui (mengadakan
kita melihat dunia yang nyata dalam transedensi pada) situasi sekarang,
perspektif yang sebenarnya. tampak secara nyata dalam
Eigenwelt pun adalah dasar yang di kehidupan sehari-hari. Pertama-tama
atasnya seorang manusia dalam mengatasi batas-batas masa
berhubungan dengan benda-benda kini dan kemudian dalam membawa
atau orang lain. Eigenwelt adalah masa lalu dan masa depan ke dalam
cara menangkap sesuatu dalam eksistensi saat ini, Rollo May (dalam
dunia, Rollo May (dalam Abidin Abidin (2007:229)). Kesadaran akan
(2007:219)). diri sendiri sebagai ada-dalam-dunia
5. Waktu dan Sejarah mengisyaratkan kemampuan untuk
Kemampuan manusia untuk berdiri di luar dirinya sendiri dan
mengatasi dan melampaui batas- mampu melihat diri dan situasi
batas waktu tersebut, untuk menggali sendiri, serta menilai dan
pengalaman manusia secara sadar membimbing diri sendiri, dengan
diri baik dalam terang masa lalu dan berbagai kemungkinannya yang tidak
masa depan, untuk bertindak dan terbatas, Rollo May (dalam Abidin
bereaksi dalam dimensi-dimensi (2007:229)).
waktu tersebut, untuk belajar dari
masa lalu yang sangat jauh demi C. Metode Penelitian
merancang masa depannya. 1. Pendekatan Penelitian
Keseluruh hal itu semua adalah Penelitian ini menggunakan
karakteristik khas dari eksistensi metode penelitian kualitatif. Bondan
manusia. Waktu eksistensial dan Taylor (dalam Moelong
bukanlah waktu yang objektif yaitu (1994:3)) mendefinisikan “metode
waktu yang dapat dilihat secara kualitatif ” sebagai prosedur
kuantitatif contohnya “waktu jam”, penelitian yang menghasilkan data
deskriptif berupa kata-kata tertulis penelitian disesuaikan dengan
atau lisan dari orang-orang dan tema yang telah ditentukan
perilaku yang dapat diamati. d. Membaca berbagai macam buku
2. Sumber Data teori yang menunjang penelitian
e. Mencatat data yang diperoleh
Menurut Lofland (dalam
setelah membaca novel dan
Moleong (1994:112)), sumber data
mengelompokkannya dengan
utama dalam penelitian kualitatif
teori yang telah disesuaikan
ialah kata-kata, dan tindakan
untuk menjawab rumusan
selebihnya adalah data tambahan
masalah.
seperti dokumen dan lain-lain. Dan
4. Prosedur Analisis Data
dalam penelitian ini, peneliti
menggunakan sumber data dari novel Analisis data kualitatif sendiri
Noruwei no Mori (Norwegian Wood) menggunakan metode deskriptif
karya Murakami Haruki yang dalam penafsiran datanya.
diterbitkan oleh Koudansha, karena Schaltzman dan Strauss (dalam
karena peneliti akan mengkaji Moleong (2010:257)) menjelaskan
pergeseran tokoh utama dalam novel bahwa, dalam penafsiran data
yang bernama Toru Watanabe. terdapat beberapa tujuan yang akan
dicapai antara lain deskripsi semata-
3. Prosedur Pengumpulan Data
mata, deskripsi analitik atau teori
Penelitian ini dilakukan dengan
subtantif.
menggunakan penelaahan dokumen.
Berikut ini adalah langkah-langkah a. Menganalisa eksistensi tokoh
pengumpulan data yang dilakukan Toru Watanabe dalam novel
oleh peneliti, antara lain: Norwegian Wood.
a. Membaca sumber data b. Mengelompokkan data-data yang
b. Mencari tema yang sesuai diperoleh sesuai urutan waktu
dengan sumber data yang yang tepat untuk memudahkan
diperoleh penelitian
c. Menemukan poin atau topik c. Mengklasifikasikan data yang
yang akan dijadikan bahan diperoleh dalam urutan yang
sesuai dan disesuaikan denga
teori psikologi eksistensial milik pada diri, pemikiran dan juga
Rollo May untuk mencari faktor- eksistensi Toru.
faktor yang m empengaruhi
pergeseran eksistensi tokoh Toru キズキ死んだから高
Watanabe dalam novel 校を卒業するまでの
Norwegian Wood
十ヶ月ほどのあいだ
d. Menganalisis bagaimana
、僕はまわりの世界
eksistensi tokoh Toru Watanabe
の中に自分の位置を
dalam menjalani kehidupan
はっきりと定めるこ
dikaji dengan teori psikologi
eksistensial milik Rollo May. とができなかった。

e. Menarik simpulan dan


menemukan hasil dari analisis (村上、上、2010:52 )
data yang telah dilakukan.
Kizuki shindakara
D. Analisis Data koukou o
sotsugyousurumadeno
1. Penyebab Pasang Surut juukagetsuhodono
Eksistensi Tokoh Toru aida, boku wa mawari
no sekai no naka ni
Watanabe jibun no ichi o
2. Kehilangan sahabat yang hakkirito
sadamerukotoga
bernama Kizuki karena dekinakatta.
meninggal dunia
Semenjak kematian
a. Toru bersahabat dengan Kizuki hingga sepuluh
Kizuki saat masih menjadi bulan setelah
kelulusan SMU, aku
siswa SMU. Hubungan tidak bisa menentukan
Kizuki dan Toru seolah dengan jelas posisiku
di tengah dunia
menjadi dunia tersendiri bagi sekitarku.
Toru. Akan tetai suatu hari
(Murakami, Jou, 2010:52)
Kizuki ditemukan meninggal
dunia akibat bunuh diri. Sejak
saat itulah, terjadi perubahan Semenjak kematian
sahabatnya yang
bernama Kizuki, dunia Ada-dalam-dunia
Toru seolah ketika ia berhubungan
mengalami perubahan. dengan Kizuki,
Toru seolah sehingga ketika
kehilangan Kizuki tiba-tiba
eksistensinya. Seperti meninggal, diri Toru
yang disebutkan oleh mengalami guncangan
Rollo May, bahwa dan Toru tidak mampu
manusia dengan menentukan
dunianya mempunyai keberadaannya sendiri
hubungan yang sangat di tengah dunianya
erat dan saling saat ini.
mengisi satu sama 3. Hubungan dekat Toru
lain. Kutub yang Watanabe dengan Naoko
pertama adalah a. Setelah kematian
manusia sebagai diri Kizuki, Toru dan
atau pribadi, dan Naokopun tak pernah
manusia sebagai bertemu lagi. Ternyata
dunianya sendiri. Toru bertemu kembali
Dari dengan Naoko saat dia
penjelasan teori kuliah di Tokyo. Dari
tersebut dapat pertemuan-pertemuan
dikatakan dunia Toru itu hubungan Toru dan
adalah hubungan Naoko semakin dekat
persahabatannya hingga suatu hari di
dengan mendiang malam ulang tahun
Kizuki. Diri Toru dan Naoko, Toru
hubungannya dengan melakukan hubungan
Kizuki telah menjadi intim dengan Naoko.
satu dunia tersendiri Tak berapa lama
bagi Toru secara kemudian Naoko
pribadi. Toru merasa menghilang dan pergi
dari Tokyo tanpa きくなったように感
sepengetahuan Toru, じられた。
kepergian Naoko
lambat laun membawa
( 村上、上、2010:90-91)
kesedihan bagi Toru.
Gambaran mengenai
Rokugatsu ni natte
perubahan eksistensi boku wa Naoko ni mou
tokoh Toru yang ichido nagai tegami o
kaite, yahari Kobe o
dipengaruhi oleh jusho ateni okutta.
Naiyou wa daitai mae
hubungan Naoko
no to onajidatta.
dengan Toru dapat Soshite saigoni, henji o
dilihat dalam cuplikan matte irunowa totemo
tsurai, boku wa kimi o
data di bawah ini. kitsuketeshimattanokad
ouka soredakedemo
shiritaito tsuke
六月になって僕は直 kuwaeta. Sono tegami o
posuto ni irete
子にもうもう一度長 shimauto, boku no
い手紙を書いて、や kokoro no naka no
kuudou wa mata
はり神戸の住所あて sukoshi
ookikunattayouni
に送った。内容はだ kanjirareta.
いたい前のと同じだ
Memasuki bulan
った。そして最後に Juni, sekali lagi aku
menulis surat yang
、返事を待っている panjang kepada Naoko,
dan surat itu tetap aku
のはとても辛い、僕
kirim ke alamat Naoko
は君を傷けてしまっ di Kobe. Isi suratnya
sebagian besar sama
たのかどうかそれだ dengan suratku yang
sebelumnya. Setelah itu
けでも知りたいとつ pada akhirnya, aku
け加えた。その手紙 merasa getir ketika
menunggu surat balasan
をポストに入れてし dari Naoko, rasa ingin
tahuku semakin besar
まうと、僕の心の中 apakah aku telah
の空洞はまた少し大 menyakitinya atau
tidak. Sesudah aku
mengeposkan surat itu, seringkali konsekuensi
aku merasa lubang di
dari pengaktualisasian
hatiku sedikit
bertambah besar. potensi atau kemungkinan
(Murakami, Jou, 2010:90-91) itu bisa merugikan atau
menghancurkan suatu
Dari data di atas,
dapat diketahui apabila eksistensi yang dimiliki
seorang individu.
Toru memiliki suatu
Sebelum kepergian
perasaan cemas yang
Naoko, Toru tak pernah
begitu besar terhadap
Naoko. Toru takut apabila berpikir apabila
perasaannya sendiri sudah
perbuatannya di malam
terikat dengan Naoko.
ulang tahun Naoko itu
Toru berpikir bila ia akan
telah menyakiti Naoko,
hingga menyebabkan selalu bisa menemui
Naoko dan dekat dengan
Naoko pergi tanpa kabar.
Naoko. Namun kepergian
Hal yang terjadi pada Toru
Naoko yang begitu tiba-
ini dapat dijelaskan dengan
teori Rollo May mengenai tiba setelah dia
berhubungan intim dengan
kecemasan dan rasa
Toru ternyata membawa
bersalah. Menurut Rollo
dampak psikologis pada
May kecemasan adalah
Toru. Mulanya Toru
ancaman terhadap dasar
mengirim surat untuk
atau pusat eksistensi
Naoko dan menanyakan
manusia. Kecemasan
apakah dirinya telah
muncul misalnya ketika
menyakiti Naoko atau
individu mempunyai
tidak, akan tetapi surat itu
beberapa potensi atau
belum dibalas hingga Toru
kemungkinan, tapi hanya
mengirimkan surat untuk
sebagian yang sanggup
kedua kali. Karena Toru
diaktualisasikan dan
mengisi eksistensinya. tidak tahu apa yang bisa ia
lakukan untuk Naoko,
Yang menyakitkan adalah
alhasil Toru merasa gagal penampilannya menjadi
dalam menjaga lebih feminin demi
hubungannya dengan menarik perhatian Toru,
Naoko. tetapi Toru sama sekali
Kegagalan itu tidak memperhatikan
memunculkan bentuk karena pikirannya tertuju
kecemasan tersendiri pada hanya pada Naoko.
eksistensi Toru, rasa Midori sangat marah dan
bersalah menyelimuti memutuskan untuk
benak Toru akibat mogok bicara sementara.
perasaan cemas yang Lalu datanglah
berlarut-larut, dan surat dari Reiko yang
akibatnya eksistensi Toru mengabarkan, bahwa
sedikit lenyap, karena kondisi Naoko semakin
diselimuti perasaan cemas memburuk. Toru sempat
tersebut. Eksistensi Toru merasa putus asa, karena
mengalami distorsi, itu ia tak bisa menolong
tampak pada cuplikan data Naoko, sampai-sampai
seperti disebutkan di dirinya seolah merasa
bagian depan, bila terasingkan dari dunia
bertambah besarnya luar. Kemudian
lubang di hati Toru telah datanglah surat dari
mempengaruhi Midori yang
eksistensinya. menginginkan
4. Eksistensi Tokoh Toru hubungannya dengan
Watanabe Dalam Toru membaik kembali.
Menjalani Kehidupan Di saat inilah Toru mulai
Midori, teman tersadar dari rasa
wanita Toru di kampus, sedihnya dan
menyatakan perasaannya menemukan
pada Toru. Semula eksistensinya, seperti
Midori mengubah
cuplikan data di bawah arumitaidana, to boku
wa omotta. Ishiki ga
ini.
hidoku shikanshite,
何故彼女は「お昼ご飯 ankokushokubutsu no
youni fuyaketeita.konna
」を食べようとしてい fuuni shitechaikenai,
nantonashinakya. Soshite
るのだ?なんだか僕の
boku wa [jibunni
頭までおかしくなりつ doujousuruna] toiu
Nagasawa-san no kotoba
つあるみたいだな、と o touzen omoidashita.
[jibunni doujousuru no
僕は思った。意識がひ
wa geretsu na ningen no
どく弛緩して、暗黒植 yarukotoda]. Yareru
Nagasawa-san, anata wa
物のようにふやけてい rippadesuyo, to boku wa
omotta. Soshite tameiki o
た。こんな風にしてち tsuite tachiagatta.
ゃいけない、なんとな
Mengapa dia berkata
しなきゃ。そして僕は ingin makan siang
bersamaku? Entah
「自分に同情するな」 kenapa, kepalaku rasanya
と言う永沢さんの言葉 semakin aneh saja.
Rasanya semangatku
を当然思い出した。「 mengendur, rasanya
seperti tumbuhan
自分に同情するのは下 kegelapan yang
menggelembung terisi
劣な人間のやることだ
air. Aku berpikir, samar-
」。やれる永沢さん、 samar di kepalaku
muncul pemikiran, aku
あなたはりっぱですよ seharusnya tidak seperti
ini. Tiba-tiba aku teringat
、と僕は思った。そし
perkataan Nagasawa
てため息をついて立ち “Janganlah mengasihani
diri sebdiri.”
上がった。 Mengasihani diri sendiri
adalah perbuatan
manusia yang paling keji.
(村上、下, 2009:202)
(Murakami, Ge, 2009:202)

Naze kanojo wa
[ohirugohan] o
tabeyoutoshiteirunoda? Data di atas
Nandaka boku no atama
made okashikunaritsutsu menunjukkan kesadaran
Toru setelah sempat adalah yang menentukan
beberapa hari mengalami sekumpulan faktor
guncangan batin setelah kompleks yang
mendengar berita deterministik (bisa
mengenai memburuknya berupa dorongan, naluri
kondisi Naoko. Surat dari dan mekanisme) dalam
Midori menyadarkan diri seseorang untuk
dirinya, bahwa ada orang bebas dan sadar
lain yang ingin menjalani dan
berhubungan dengannya menentukan apa yang
walau selama hampir tiga terbaik bagi dirinya. Di
hari sebelumnya Toru sini menyadari adanya
seolah kehilangan kekuatan yang
kemampuan untuk berlangsung dalam
berkomunikasi dengan dirinya yaitu kekuatan
orang lain karena untuk bangkit kembali
kesedihannya. dan tidak terpuruk
Teori Rollo May mengasihani diri sendiri
mengenai Ada dan lagi, apalagi setelah ia
Ketiadaan sangat sesuai mengingat kata-kata
untuk mengkaji kondisi Nagasawa salah satu
Toru. Sebelumnya kawannya.
eksistensi Toru seolah Selain itu dari data di
menuju ketiadaan setelah atas, eksistensi Toru juga
mengalami kesedihan dapat diuraikan melalui
yang berlarut, namun di teori Rollo May
satu titik akhirnya ia mengenai Waktu dan
sadar, mengasihani diri Sejarah. Seorang
sendiri adalah perbuatan manusia memiliki
yang menyedihkan. Toru kemampuan untuk
menjadi Ada kembali bereaksi terhadap
dalam dunianya. Ada peristiwa-peristiwa
dalam dimensi waktu diketahui jika dalam diri atau
tertentu dalam karakter Toru terdapat dua sisi
kehidupannya. Seseorang berlainan berkaitan dengan
bisa menggali dan eksistensinya yang saling mengisi
mempelajari apa saja dan tak terpisahkan.
pengaruh dari tindakan Eksistensi Toru tampak pada
dari keputusan di masa bagaimana ia berusaha bangkit dari
lalu dan menjadikannya bayang-bayang kematian Kizuki,
pelajaran di masa depan. bersikap independen dan tidak
Waktu yang dimaksud terbawa arus dengan lingkungan
bukanlah waktu yang yang tidak ia sukai walau Toru harus
dihitung secara kuntitatif, menerima pengucilan, berusaha tetap
melainkan waktu dari teguh menyayangi Naoko dengan
eksistensi manusia yang tulus walau Naoko sedang sakit
juga disebut waktu parah dan mampu bangkit dari rasa
eksistensial. sedih berlarut akibat rasa
kecemasannya terhadap penyakit
E. Simpulan Naoko.
1. Simpulan
Dari hasil analisis yang 2. Saran
dilakukan, dapat disimpulkan bahwa,
Penelitian ini mengupas
hal-hal yang mempengaruhi naik
mengenai perubahan eksistensi tokoh
turunnya eksistensi Toru dikarenakan
Toru Watanabe dalam novel
kematian sahabat karibnya yang
“Noruwei no Mori” dengan
bernama Kizuki dan kedekatannya
pendekatan psikologi eksistensial
dengan Naoko, mantan kekasih
milik Rollo May. Dengan adanya
mendiang Naoko.
penelitian ini diharapkan pembaca
Pasang surut atau naik turunnya
mendapat wawasan baru khususnya
eksistensi tokoh Toru tersebut dapat
di bidang psikologi eksistensial yang
dipahami lebih dalam setelah dikaji
juga masih belum terlalu banyak
dengan pendekatan psikologi
dibahas dalam dunia sastra.
eksistensial milik Rollo May. Dapat
Penelitian ini juga diharapkan dapat
merangsang ide-ide baru pengkajian Purwanto, Wawan. Modul
Metodologi Penelitian. Modul
lebih lanjut novel “Noruwei no
Ke-12 Kajian Studi
Mori” dengan teori lain atau Kepustakaan. (Online).
(kk.mercubuana.ac.id/files/9902
pengkajian tokoh lain dengan
2-12-453779264806.doc,
pendekatan yang sama. diakses 18 Agustus 2013).
Sarwono, Sarlito W. 2009.
Pengantar Psikologi Umum.
DAFTAR PUSTAKA Jakarta: Rajawali Pers.
Stanton, Robert. 2007. Teori Fiksi.
Abidin, Zainal. 2007. Analisis
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Eksistensial – Sebuah
Pendekatan Alternatif Untuk
Psikologi dan Psikiatri. Jakarta:
Rajawali Pers.
Hall, Calvin S dan Gardner Lindzey.
(Eds). 1993. Teori-Teori Holistik
(Organismik – Fenomenologis).
Yogyakarta: Kanisius.
Moleong, Lexy J. Metodologi
Penelitian Kualitatif. Bandung:
Remaja Rosdakarya.
Mufidah, I. 2012. Unsur Intrinsik –
Ekstrinsik Sastra. Tetap
Semangat dalam Berkarya.
(Online).
(http://viemufidah.guru-
indonesia.net/artikel_detail-
15070.html, diakses 16 Oktober
2012).
Murakami, Haruki.
2004.
ノルウェイの森(上).Tokyo:
Koudansha.
Murakami, Haruki.
2004.
ノルウェイの森(下).Tokyo:
Koudansha.
Nurgiyantoro, Burhan. Teori
Pengkajian Fiksi. 2002.
Yogyakarta: Gadjah Mada
University Pers.

Anda mungkin juga menyukai