Anda di halaman 1dari 3

BAB I

LATAR BELAKANG DAN


GAMBARAN UMUM DESA BONTO KATUTE

1. Gambaran Umum Desa


Desa Bonto Katute Kecamatan Sinjai Borong Kabupaten Sinjai terdapat
beberapa dusun yaitu Dusun Maroanging, Dusun Bolalangiri, Dusun Gori- gori
dan Dusun Coddong. Jarak lokasi Bonto Katute dengan Ibu Kota Kecamatan
Sinjai Borong Kurang lebih 8 KM, jarak dengan Ibu Kota Sinjai yaitu kurang
lebih 40 KM.
Dusun Gori-gori berada disebelah timur gunung bawakaraeng serta Desa
Bonto Katute berbatasan dengan beberapa desa yaitu.
a. SebelahTimurberbatasandenganDesaPalangka
b. Sebelah Utara berbatasandenganDesaGantarandanDesaSaotanre
c. Sebelah Barat berbatasandenganDesaBontoLempangan
d. Sebelah Selatan berbatasandenganDesaBarambang

Desa Bonto Katute memiliki luas Wilayah 117 Hektar yang terdiri dari
beberapa dusun yakni, Dusun Gori-gori, Dusun Bolalangiri, Dusun Coddong dan
Dusun Maroanging. Dari luas Wilayah Desa Bonto Katute Kecamatan Sinjai
Borong Kabupaten Sinjai tersebut distribusi penggunaan tanahnya yaitu terdiri
dari pekarangan, bangunan, persawahan, tegalan/ladang dan hutan.
Desa Bonto Katute memiliki iklim seperti yang terjadi di seluruh Indonesia
yang mempunyai dua musim yaitu musim kemarau dan musim hujan dengan tipe
iklim sedang. Musim hujan biasanya dimulai pada bulan Januari dan berakhir
pada bulan Juli, sedangkan musim kemarau dimulai pada bulan Agustus sampai
pada bulan Desember.
a. JumlahPenduduk

Jumlah penduduk Desa Bonto Katute berdasarkan data penduduk tahun


2016 adalah Dusun maroanging sebanyak 875, Dusun bolalangiri 880,Dusun gori-
gori 319 dan Dusun coddong adalah 829

1
b. Mata Pencaharian

Mata pencaharian penduduk Desa Bonto Katute sebagian besar dari usaha
tani. Kegiatan bertani yang biasa dikerjakan adalah sawah dan berkebun yang
tersebar disetiap lingkungan dengan luas lahan yang berbeda-beda dan letaknya
sebagian besar berada di areal yang berbukit-bukit. Disamping mata pencaharian
dari sektor pertanian sebagian kecil warga Desa Bonto Katute ini mempunyai
mata pencaharian sebagi pedagang, peternak dan angkutan sebagai pekerja
tambahan.
Berdasrkan data tersebut diatas, menunjukkan bahwa penduduk Desa Bonto
Katute yang merupakan daerah agraris. Dimana Desa Bonto Katute hampir 70%
adalah lahan perkebunan dan persawahan. Lahan dan perkebunan didominasi oleh
tanaman cengkeh karna keseburan tanahnya yang cocok dengan tanaman tersebut
selain itu perawatannya juga mudah dibandingkan tanaman yang lain seperti
coklat dan kopi, walaupun tanaman cengkeh hanya dipanen satu kali dalam satu
tahun yang dimulai pada Bulan September sampai Bulan November. Pengolahan
lahan pertanian umumnya dua kali penggarapan karena pada umumnya lahan
pegunungan yang hanya bergantung pada curah hujan. Dengan demikian ketika
musim hujan tiba barulah semua penduduk menggarap sawah mereka secara
serentak.

2
BAB II
SARANA DAN PRASARANA
Sarana dan Prasarana
a. Sarana dan Prasarana Pendidikan
Sarana dan prasarana didesa bonto katute masih keterbelakangan baik dari
fasilitas sekolah dan bangunan, infrastruktur, dll dalam hal pendidikan
pemerintah kabupaten sinjai kurang memperhatikan sarana pendidikan yang
ada di desa bonto katute hal tersebut terbukti dari kurangnya fasilitas yang
ada disekolah.
b. Sarana dan Prasarana Ibadah
Dalam sarana dan prasarana ibadah di desa bonto katute masih belum maju
atau dengan kata lain masih ketinggalan hal tersebut dikarenakan kurangnya
fasilitas yang ada di mesjid seperti radio, microfon dan yang paling utama
adalah listrik
c. Sarana dan Prasarana Pemerintah Desa/Kelurahan
Dalam hal sarana pemerintah desa berdasarkan pandangan kami bahwa
sarana dan prasarana pemerintah desa masih butuh peningkatan termasuk
computer dan ATK

Anda mungkin juga menyukai