Di Susun Oleh:
Muhammad Sidik
21890115416
2019
HADIST TENTANG NIKMAT WAKTU LUANG DAN KESEHATAN
lomba kejalan kebaikan artinya manusia mesti melakukan apa yang diperintah Allah
dan apa yang dilarang dalam maqna Taqwa. Kendatipun seperti itu kadar tingkatan
spritual hamba berbeda Cuma Nabi mengingat seperti hadist diatas manusia
seriang lupa dengan dua hal yakni waktu luang dan kesehatan. Kalau dihubungkan
dengan pendidikan hadist ini sangat erat hubungan dengan pendidikan. Kalau
ditelisik oleh akal dan logika tidak menfaatkan waktu luang dan kesehatan maka
tidak terjadinya proses pendidikan menuju pengamdian pada Allah. Maka dari itu
pemakalah akan mengkaji hadist tersebut dalam mata kuliah Hadist tematik
pendidikan.
B. METODE TAHKRIJ
Untuk mengetahui hadis tersebut dalam sumber aslinya, penulis merujuk
kitab tersebut, ternyata hadis tersebut diriwayatkan oleh al-Turmudzi, Abu Dawud,
Ibn Majah, dan Ahmad ibn Hanbal. Dalam makalah ini, penulis akan meneliti sanad
1 A. J. Wensinck, Al-Mu’jam al-Mufahras li Alfazh al-Hadits al-Nabawi, Juz 6, (Leiden : E.J. Brill,
2. Sunan Tirmidzi3
2
Al-Bukhori, Shohih al-Bukhori, Kitab Raqaqi,(Damaskus, Bairut, Dar Ibnu Katsir), h.1598.
3
al-Imam al-Hafiz Abi Isa Muhammad bin Isa Termidzi, Jami’ul kabir, kitab zihada (,Dar qar
Islam), h.139
4
Imam Ibn Majah, masyarik an-nur al wajahati( Riyadh, dar almuqni),h, 1396
5
Imam Ahmad bin Hambal, musnad imam Ahmad bin Hambal, musnad Hasyim (lebanon, bairut, dar
aal-kotob alilmiyah),h, 383
D. SKEMA SANAD
Rasulullah SAW
‘ibn abbas
abi hindi
waki’k
E. BIOGRAFI SANAD
1. Ibn’ abbas
Abdullah Nama Panjang Abdullah Bin Abbas Bin Abdul Muththalib Al-Quraish
Hashim, Abu Muhammad Al-Madani Beliau Saudara Laki-Laki Abdullah Bin
Abbad, Kasim Bin Abbas, Maqbut Bin Abbas, Ibunya Bernama Fadl Al-Harith
Al-Hilal. Berkata Khalifa Bin Hayyat, Ahmad Bin Muhammad Bin Ayyub
meninggal pada tahun delapan dan lim puluh ini diriwayatkan oleh al-Waqqadi yang
disampaikan yazid Mu’awiyah, dan yacub Ibn Shaybah mengatakan bahwa
meninggalnya pada umur 87 tahun. Dan ubayd al-Qasim bin Salm, dan Abu
Hassan al-ziyadi membenarkan beliau meninggal pada tahun delapan puluh tujuh
tahun.
2. Abi Hindi
Nama aslinya dang keluarganya dawud bin abi hind, Said bin abi hind dan
putranya Abdullah bin said bin abi hind
G. ANALISA SANAD
Meneliti kualitas hadis, maksudnya adalah terpenuhi atau tidak hadis tersebut
segala syarat atau kriteria hadis shahih, yaitu sanad bersambung (ittishal al-sanad),
seluruh periwayat bersifat ‘adil dan dhabith, periwayatan yang terhindar dari syuzuz
dan ‘illat.
Jika dilihat hubungan kezamanan pada masa hidup para periwayat dengan
periwayat yang terdekat dalam sanad hadis yang diriwayatkan oleh imam ahmad bin
Hambal tersebut, yaitu dengan memperhatikan nasab masing-masing periwayat,
maka statusnya dapat ditentukan, karena keluarga dijami pujian padanya salah,
Dalam sanad yang mengandung kata ‘an itu tidak terdapat penyembunyian
informasi (tadlis) yang dilakukan oleh periwayat.
Antara periwayat dengan periwayat yang terdekat yang diantarai kata ‘an itu
dimungkinkan terjadi pertemuan.
Setelah diteliti, ternyata sanad hadis riwayat Abu Dawud tersebut memenuhi syarat-
syarat di atas. Dengan demikian, maka sanad hadis tersebut dikategorikan
muttashil.
Jika ditinjau dari segi ke’adilan dan kedhabitan para periwayatnya, ternyata
sanad jalur Abu Dawud ini terjadi pertentangan dalam kritik terhadap rawi, yaitu
kritik terhadap al-Harits ibn ‘Abdurrahman, ada yang melakukan ta’dil dan ada
yang melakukan tajrih. Dalam hal ini, ada suatu kaidah yang mengkompromikan
pertentangan tersebut, yaitu “apabila terjadi pertentangan antara kritikan yang
memuji dan mencela, maka yang harus dimenangkan adalah kritikan yang memuji,
kecuali apabila kritikan yang mencela disertai penjelasan tentang tentang sebab-
sebabnya.”
Sanad hadis yang terhindar dari ‘illat adalah sanad yang tidak memiliki cacat
(‘illat) yang dapat mencemarkan periwayatan suatu hadis. Setelah dilakukan
penelitian sanad Imam Ahmad Bin Hambal ini tidak memiliki cacat yang dapat
mencemarkan periwayatan mereka, bertarti sanad hadis tersebut tidak
mengandung‘illat.
H. ANALISA MATAN
Jika hadis yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad bin Hambal tersebut
dibandingkan dengan riwayat-riwayat yang lain, maka hadis tersebut diriwayatkan
secara makna. Menurut T.M. Hasbi Ash Shiddieqy, sebagian ahli hadis, ahli fiqih
dan ahli ushul mengharuskan para perawi meriwayatkan hadis dengan lafaznya
yang didengar, sekali-kali tidak boleh dia meriwayatkan dengan maknanya. Namun
demikian, Jumhur ulama berpendapat bahwa boleh bagi perawi hadis yang
menyebutkan makna bukan lafaz, atau meriwayatkan hadis dengan makna apabila
dia seorang yang mengetahui bahasa Arab dengan sempurna dan cara-cara orang
menyusun kalimat-kalimatnya, lagi pula ia amat mengetahui tentang makna-makna
lafaz dan mengetahui hal-hal yang merobah makna dan yang tidak bisa
merobahnya. Jika dia bersifat demikian, bolehlah di menukilkan lafaz hadis dengan
makna, karena dia dengan pengertiannya yang mendalam dapat memelihara
riwayatnya dari perobahan makna dan dari hilang hukum-hukumnya. Apabila si
perawi bukan seorang yang mengetahui hal-hal yang memalingkan makna, maka
tidak boleh baginya meriwayatkan hadis dengan makna. Semua ulama sependapat
menetapkan bahwa orang yang demikian itu wajib menyampaikan hadis persis
sebagaimana yang didengarnya.
1. Kesehatan
Padahal badan yang sehat akan ditanyakan, digunakan untuk apa. Apakah
digunakan tuk mendatangi majelis ilmu ataukah mendatangi tempat-tempat
maksiat. Barulah ia tersadar ketika terbaring lemah tak berdaya karena sakit,
sehingga sesal pun tak terelakkan.
2. Waktu luang
Waktu adalah sesuatu yang terus berputar dan tak akan kembali lagi. Oleh
karena itu betapa banyak manusia yang tersesali oleh waktu. Waktunya hanya
berlalu begitu saja, tanpa ada manfaat dan faidahnya. Hidupnya hanya
menghabiskan waktu dan menyisakan penyesalan umur.
Waktu ibarat pedang bermata 2, jika digunakan untuk kebaikan, maka baik
pula. Sebaliknya, jika digunakan untuk keburukan, maka dampak buruk akan terjadi
di kemudian hari.
Ketahuilah bahwa 2 hal di atas adalah nikmat yang patut disyukuri tatkala
terkumpul di dalam diri seorang muslim. Karena tatkala seorang itu bersyukur,
maka Allah akan tambah nikmat tersebut.
Allah Ta’ala berfirman
“Dan (ingatlah juga), tatkala Rabbmu mengatakan; “Sungguh jika kamu bersyukur,
pasti Aku akan tambah (nikmat) kepadamu, tapi jika kamu mengingkari (nikmat-
Ku), maka sesungguhnya adzab-Ku sangat pedih” (QS. Ibrahim: 7).
J. KESIMPULAN
Berdasarkan uraian-uraian yang di atas dapat ditarik beberapa kesimpulan
sebagai berikut :
1. Setelah ditelusuri, ternyata hadis yang ditakhrij ini hanya diriwayatkan oleh
2. Secara kuantitas, hadis tersebut digolongkan hadis Shahih, karena dari awal
3. Secara kualitas, hadis tersebut dinilai shahih, karena diriwayatkan oleh perawi
yang ‘adil dan dhabith dan periwayatannya tidak mengandung sydzudz dan
‘illat.
4. Hadis tersebut menjelaskan tentang ada manusia sering terjadi/ yakni nikmat