Anda di halaman 1dari 19

Commented [u1]: Cover kurang tulisan Kurikulum 2013

Kompetensi Inti :

KI 1 :Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.

KI 2 : Menunjukkan perilaku jujur, disiplin,tanggung jawab, peduli, santun, percaya diri


dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam
jangkauan pergaulan dan keberadabannya

KI 3 : Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa


ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena
dan kejadian tampak mata. Commented [u2]: Dirapikan marginnya

KI 4 : Mencoba, mengolah dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai,


merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca,
menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di
sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/ teori.

Kompetensi Dasar :

NO KIMIA BIOLOGI TEMA

1. Kafein. Menyebabkan asam lambung. Kopi

KD.3.10 Mendeskripsikan KD.3.8 Mendeskripsikan


zat adiktif (alami dan buatan) sistem pencernaan serta
dalam makanan dan keterkaitannya dengan sistem
minuman (segar dan dalam pernapasan, peredaran darah,
kemasan), dan zat adiktif- dan penggunaan energi
psikotropika serta makanan.
pengaruhnya terhadap
kesehatan.
Commented [u3]: Pembagian diagramnya harus jelas,
dalam hal ini terdapat 2 diagram yang menempel tetapi
tidak ada pembagian yang jelas.

BIOLOGI
KIMIA -Tanaman Kopi
-Mengandung KOPI -Sistem pencernaan
Kafein Luwak
-Gangguan pada
sistem pencernaan
(asam lambung)

Tujuan Pembelajaran :

1. Melalui observasi siswa dapat menetahui serta menjelaskan zat adiktif yang terkandung di
dalam kopi dengan tepat.

Commented [u4]: Seharusnya pendahuluan di halaman


yang berbeda tidak menjadi satu dengan tujuan.

Pendahuluan

Siapa sih yang tidak mengenal kopi? Tentunya hampir semua orang mengetahui minuman
berasa pahit tersebut. Dulu, kopi biasanya menjadi minuman wajib bagi para orang tua kita, kini
kopi juga sudah menjadi minuman favorit kaum muda. Jika pada zaman dulu hanya terdapat sedikit
jenis kopi yang diketahui, maka sekarang ini adalah masa nya para penikmat kopi mencicipi
berbagai macam jenis kopi, salah satu jenis kopi yang ada adalah kopi luwak, yang berasal dari
kotoran hewan luwak.
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Lestari (2009), alasan seseorang suka
mengkonsumsi kopi dikarenakan cita rasa yang khas, aroma, jenis kopi dan selera. Minuman kopi
secara alami mengandung banyak zat yang mampu memberikan rasa nikmat bagi peminumnya,
alasan lain dalam mengkonsumsi kopi adalah sebagai sarana pergaulan bersama teman agar
semakain akrab, dan menggugah inspirasi.

Minuman berwarna hitam pekat tersebut pada umumnya diyakini dapat menenagkan para
penikmatnya dari cita rasa dan aroma yang dimilikinya sehingga tak jarang ditemui banyak orang
yang sudah menjadi pecandu minuman kopi. Terdapat banyak sekali zat-zat yang ada didalam
kopi, zat-zat tersebut masing-masing memiliki dampaknya tersendiri.Tapi tahu kah anda zat apa Commented [u5]: Kalimat kurang efektif

yang terkandung didalam kopi sehingga dapat menenangkan pikiran? Atau yang dapat membuat
relaks atau bahkan yang dapat membuat para peminumnya menjadi ketagihan lalu menjadi
kecanduan kopi?. Oleh karena itu kita perlu mengetahui dan menggali lebih dalam lagi tentang Commented [u6]: Kurang tanda koma

minuman yang sedang tren masa kini agar kita menjadi tahu baik buruknya mengkonsumsi kopi.

Bagaimanakah Kondisi yang


cocok untuk membudidayakan
tanaman kopi?

Kopi merupakan salah satu jenis tanaman perkebunan yang sudah lama dibudidayakan dan
memiliki nilai ekonomis yang lumayan tinggi. Kopi berasal dari Afrika, yaitu daerah pegunungan
di Etopia. Namun, kopi sendiri baru dikenal oleh masyarakat dunia setelah tanaman tersebut
dikembangkan di luar daerah asalnya, yaitu Yaman di bagian selatan Arab (Rahardjo, 2012). Commented [u7]: Terus ini jadinya mau di Arab atau di
Afrika?
Tanaman kopi terdiri atas akar, batang, daun, bunga, buah dan biji yang tumbuh tegak,
bercabang dan bila dibiarkan dapat tumbuh mencapai tinggi 12 m serta memiliki daun berbentuk
bulat telur dengan ujung yang agak meruncing.Buah kopi berbentuk bulat seperti kelereng dengan Commented [u8]: Kurang spasi

diameter sekitar 1 cm yang merupakan bagian utama dari pohon ini, karena bagian inilah yang
dimanfaatkan sebagai bahan minuman. Saat masih muda, kulit kopi berwarna hijau kemudian
menjadi kuning dan setelah masak berwarna merah. Biji kopi merupakan bagian dalam dari buah
kopi yang berwarna coklat kehijauan. Lapisan luar biji kopi berupa kulit ari yang sangat tipis dan
bagian dalam berupa endospermae yang membentuk belahan tepat dibagian tengah buah, sehingga
buah tampak terbelah sama besar (Rahmat, 2014).

Kopi di Indonesia saat ini umumnya dapat tumbuh baik pada ketinggian tempat di atas 700
m di atas permukaan laut (dpl). Kopi arabika baik tumbuh dengan citarasa yang bermutu pada Commented [u9]: Seharusnya di spasi

ketinggian di atas 1000 m dpl. Namun demikian, lahan pertanaman kopi yang tersedia di Indonesia
sampai saat ini sebagian besar berada di ketinggian antara 700 sampai 900 m dpl. Mungkin hal ini
yang menyebabkan mengapa sebagian besar (sekitar 95%) jenis kopi di Indonesia saat ini adalah
kopi robusta.

Masing-masing jenis kopi memiliki keunikannya tersendiri. Keanekaragaman tersebut


membuatnya digandrungi oleh khalayak di penjuru bumi. Oleh karenanya, betapa akan lebih
mengasyikan jika meminumnya sambil mengetahui jenis-jenis kopi yang ada di dunia.

Akan sayang sekali jika kopi yang Anda sesap berlalu begitu saja tanpa Anda ketahui apa jenisnya.
Padahal, keanekaragaman karakter dan cita rasanya sangat menarik untuk dikulik.

Menurut Aak (1980), terdapat empat jenis kopi yang telah dibudidayakan, yakni: Commented [u10]: Disi terdapat 4, tetapi dibawah ada 6
jenis
1. Kopi Arabika

Kopi ini ditanam pada dataran tinggi yang memiliki iklim kering sekitar 1350-1850
m dari permukaan laut. Sedangkan di Indonesia sendiri kopi ini dapat tumbuh dan
berproduksi pada ketinggian 1000 – 1750 m dari permukaan laut. Namun kopi ini memiliki
tingkat aroma dan rasa yang kuat. Kopi arabika merupakan jenis kopi tradisional dengan
cita rasa terbaik. Kopi jenis ini berasal dari Ethiopia. Ciri-ciri kopi jenis arabika adalah
sebagai berikut:

a) Aromanya wangi dan sedap seperti perpaduan antara bunga dan buah,

b) Hidup di daerah sejuk dan dingin,

c) Rasa kopi arabika lebih halus, dan

d) Memiliki rasa asam dan sangat pahit (Haryono dan Kurniati, 2013).

2. Kopi Liberika

Pohon kopi liberika tumbuh dengan subur di daerah yang memilki tingkat
kelembapan yang tinggi dan panas.Kopi liberika penyebarannya sangat cepat. Kopi ini
memiliki kualitas yang lebih buruk dari kopi Arabika baik dari segi buah dan tingkat
rendemennya rendah. Karakteristik biji kopi liberika hampir sama dengan jenis arabika.
Pasalnya, liberika merupakan pengembangan dari jenis arabika. Kelebihannya, jenis
liberika lebih tahan terhadap serangan hama Hemelia vastatrixi dibandingkan dengan kopi
jenis arabika (Panggabean, 2011).

3. Kopi Canephora (Robusta)

Kopi Canephora juga disebut kopi Robusta. Nama robusta dipergunakan untuk
tujuan perdagangan, sedangkan Canephora adalah nama botanis. Jenis kopi ini berasal dari
Afrika, dari pantai barat sampai Uganda.Kopi robusta memiliki kelebihan dari segi
produksi yang lebih tinggi di bandingkan jenis kopi arabika dan liberika. Kandungan kafein
dalam kopi robusta lebih tinggi jika dibandingkan dengan kopi arabika. Ciri-ciri kopi
robusta adalah sebagai berikut:

a) Rasanya seperti cokelat,

b) Aroma yang dihasilkan khas dan manis, dan

c) Memiliki tekstur yang lebih kasar (Haryono dan Kurniati, 2013).

4. Kopi Hibrida Commented [u11]: Seharusnya ditaruh dihalaman


selanjutnya
Kopi hibrida merupakan turunan pertama hasil perkawinan antara dua spesies atau
varietas sehingga mewarisi sifat unggul dari kedua induknya. Namun, keturunan dari
golongan hibrida ini sudah tidak mempunyai sifat yang sama dengan induk hibridanya.
Oleh karena itu, pembiakannya hanya dengan cara vegetatif seperti stek atau sambungan.

5. Kopi Aceh

Kopi yang berasal dari daerah Tanah Gayo Aceh tengah ini menjadi salah satu jenis
kopi yang paling banyak dikonsumsi masyarakat maupun yang diekspor ke luar negeri.
Kopi Gayo memiliki ciri unik dengan kekhasan aroma yang berbeda dengan kopi-kopi lain
di Indonesia. Kopi Gayo menghasilkan sebagian besar jenis kopi Arabika terbaik. Cita rasa
kopi Gayo sendiri terasa lebih pahit dengan tingkat keasaman rendah. Aromanya yang
sangat tajam menjadikan jenis kopi ini disukai. Meskipun rasanya pahit, kopi Gayo
memberi aroma gurih pada setiap tegukan (Yuliandri, 2015).

Commented [u12]: Spasinya berlebihan

6. Kopi Sidikalang

Kopi Sumatera adalah salah satu kopi paling terkenal di dunia. Kopi Sumatera yang
terkenal berasal dari Sumatera Utara dengan kopi Sidikalang. Kopi Sumatera memiliki cita
rasa yang berat. Beberapa ahli kopi mengatakan kopi Sumatera memiliki cita rasa unik
karena dengan karakteristik dengan aroma rempah. Kopi Sumatera memiliki tekstur halus
dan berbau tajam. Inilah yang menyebabkan kopi Sumatera menjadi salah satu kopi paling
laris. Kopi Sumatera diproses dalam dua cara yaitu proses semi-washed dan dry-processed.
Ditanam di ketinggian dan kontur tanah ideal menjadikan kopi Sumatera berkualitas
terbaik bahkan di mata dunia (Yuliandri, 2015).

Jenis-jenis kopi berdasarkan pengolahannya terdiri dari:

1. Kopi Bubuk

Pengolahan kopi bubuk hanya ada tiga tahapan yaitu: penyangraian (roasting),
penggilingan (grinding) dan pengemasan. Penyangraian sangat menentukan warna dan cita Commented [u13]: Semua bahasa asing di garis bawahi

rasa produk kopi yang akan dikonsumsi sedangkan penggilingan yaitu menghaluskan
partikel kopi sehingga dihasilkan kopi coarse (bubuk kasar), medium (bubuk sedang), fine
(bubuk halus), very fine (bubuk amat halus). Pilihan kasar halusnya bubuk kopi berkaitan
dengan cara menyeduh kopi yang digemari oleh masyarakat (Ridwansyah, 2002). Kopi
bubuk yang langsung diseduh dengan air panas akan meninggalkan ampas di dasar cangkir.
Kopi bubuk mempunyai kandungan kafein sebesar 115 mg per 10 gram kopi (± 1-2 sendok
makan) dalam 150 ml air (Dollemore D. dan Mark Giuliucci, 2001).

2. Kopi Instan

Kopi instan dibuat dari ekstrak kopi dari proses penyangraian. Kopi sangrai yang
masih melalui tahapan: ekstraksi, drying (pengeringan) dan pengemasan. Kopi yang telah
digiling, diekstrak dengan menggunakan tekanan tertentu dan alat pengekstrak. Ekstraksi
bertujuan untuk memisahkan kopi dari ampasnya. Kopi instan mempunyai kandungan
kafein sebesar 69-98 mg per sachet kopi dalam 150 ml air (Dollemore D. dan Mark
Giuliucci, 2001).

Cara Pengolahan Kopi Instan: Commented [u14]: Belum terdapat kata pengantar untuk
pendahuluannya
1. Pengolahan Buah/Biji Kopi Primer

Pada prinsipnya pengolahan buah kopi primer terdiri dari dua cara pengolahan
yaitu: pengolahan basah dan pengolahan kering.

a. Pengolahan Kopi Cara Basah


Pengolahan kopi cara basah adalah proses pengolahan buah kopi yang menggunakan
air sebagai pengolahan (perendaman dan pencucian).

Tahap Pengolahan Kopi Cara Basah:

Commented [u15]: Spasinya berlebihan

1) Pemanenan
Pada pengolahan kopi cara basah pemanenan dilakukan secara selektif hanya pada
buah yang masak saja.

2) Penanganan Buah Commented [u16]: Seharusnya dihalaman baru


Buah kopi yang diolah secara basah harus masak atau dipetik merah/orange (95%
buah merah/orange). Buah kopi yang baru selesai dipanen harus segera
disortasi/dipisahkan antara buah yang superior dan buah yang inferior, serta kotoran
(daun, ranting, tanah dan kerikil) dibuang. Sortasi buah kopi dapat dilakukan dengan 2
cara yaitu (Najiyati dan Danarti, 2004):
• Perambangan cara manual dilakukan dengan merendam buah kopi dalam air, buah Commented [u17]: Sebaiknya bukan menggunakan
simbol
yang mengapung (buah yang kering di pohon, dan terkena penyakit) diambil dan
dipisahkan dan biasanya diproses dengan pengolahan kering. Sedangkan buah
yang terendam (yang bagus) digunakan untuk proses selanjutnya.
• Perambangan cara semi mekanis ; buah kopi dimasukkan ke dalam tangki yang Commented [u18]: Seharusnya tidak ada spasi

dilengkapi dengan air untuk memindahkan buah kopi yang mengambang,


sedangkan buah kopi yang terendam langsung masuk menuju bagian alat pemecah
kulit (pulper).

3) Pengupasan Kulit Buah Kopi ( Pulping )


Pulping bertujuan untuk memisahkan biji kopi dari kulit terluar dan mesocarp
(bagian daging). Prinsip kerjanya adalah melepaskan exocarp dan mesocarp buah kopi.
Pengupasan ini dapat dilakukan baik secara manual maupun menggunakan mesin.
Proses pengupasan kulit yang dilakukan dengan menggunakan mesin disebut pulper .

4) Fermentasi Proses
Fermentasi bertujuan untuk membantu melepaskan/menghilangkan lapisan lendir
yang masih tersisa di permukaan kulit tanduk biji kopi setelah proses pengupasan.
Fermetasi dapat dilakukan dengan cara basah dan cara kering (Pusat Penelitian Kopi
dan Kakao Indonesia, 2008).

5) Pencucian Lendir (washing) Commented [u19]: Penulisan bahasa asing seharusnya


huruf miring
Proses pencucian bertujuan untuk menghilangkan sisa-sisa lendir hasil fermentasi
yang masih menempel pada kulit tanduk. Setelah kulit buah kopi terkupas dilakukan
proses pencucian (washing).
6) Pengeringan (Drying)
Pengeringan bertujuan untuk mengurangi kandungan air dalam biji kopi yang
semula 60-65% menjadi sekitar 20%. Pengeringan dapat dilakukan dengan penjemuran
atau pengeringan dengan alat pengering.

7) Pengupasan Kulit Tanduk (Hulling)


Pengupasan kulit tanduk dapat dilakukan secara manual maupun menggunakan
mesin pengelupas (huller). Pada pengupasan kulit tanduk dengan huller , biji kopi hasil
pengeringan didinginkan dulu (tempering) selama minimal 24 jam. Biji kopi yang
dihasilkan pada tahap ini dikenal dengan kopi beras.

8) Pengeringan Kopi Beras


Pengeringan kopi beras bertujuan untuk memperoleh kadar air biji kopi sekitar
11%, untuk menjaga stabilitas penyimpanan. Hal ini dilakukan 2 – 3 hari di bawah
sinar matahari dengan menggunakan tempat pengeringan/lantai jemur/ para-para.
Pengeringan tahap ini dapat juga dilakukan secara mekanis dengan pemanasan pada
suhu 50-60ºC selama 8-12 jam sampai kadar air 11%.

9) Pengemasan dan Penyimpanan


Pengemasan biji kopi yang sudah dikeringkan dan telah mencapai kadar air 11%
(batas kadar air biji kopi yang aman untuk disimpan) dilakukan dalam karung-karung
plastik ataupun karung goni yang bersih dan jauh dari bau-bau asing.
b. Pengolahan Kopi Cara Kering Commented [u20]: Disini tidak terdapat spasi

Pengolahan kering dilakukan setelah buah kopi dipanen langsung dikeringkan


(pengupasan daging buah, kulit tanduk dan kulit ari dilakukan setelah kering). Kopi
dikatakan kering apabila waktu diaduk terdengar bunyi gemerisik. Penjemuran
dilakukan pada cuaca cerah, sampai memperoleh kadar air 11-12%. Pengeringan
memerlukan waktu 2 – 3 minggu dengan cara dijemur. Pada awal pengeringan buah
kopi yang masih basah harus sering dibalik dengan alat penggaruk. Pengeringan
dengan mesin pengering dilakukan apabila sering hujan. Pengupasan kulit buah pada
cara kering bertujuan untuk memisahkan biji kopi dari kulit buah, kulit tanduk, dan
kulit ari. Pengupasan kulit buah dengan menggunakan mesin pengupas (huller).
Pengupasan kulit dengan cara menumbuk tidak dianjurkan karena mengakibatkan
banyak biji yang pecah. Hasil pengupasan akan diperoleh biji kopi beras, yang siap
untuk disimpan atau diolah lebih lanjut.

2. Pengolahan Buah Kopi Sekunder (Kopi Bubuk)


a. Penyangraian (Roasting )
Penyangraian adalah proses dimana aroma, keasaman, dan komponen rasa
lainnya diciptakan, diseimbangkan, atau diubah dengan tujuan untuk meningkatkan
atau memperkuat rasa, tingkat keasaman, dan kekuatannya sebagaimana yang
dinginkan. Caranya adalah sebagai berikut :
1). Wajan dipanaskan, kemudian kopi dimasukkan dan kopi selalu diaduk agar
panasnya merata dan warna seragam.
2). Bila warna sudah coklat kelam (kehitam-hitaman) dan mudah pecah, kopi segera
diangkat dan didinginkan di tempat terbuka.

b. Penghalusan/Penggilingan (Miling)

Proses penggilingan biji kopi sangrai bertujuan untuk mempermudah dalam


pengkonsumsian kopi, karena pada tahapan ini akan dihasilkan kopi dalam bentuk
bubuk. Proses ini dapat dilakukan secara manual dan menggunakan mesin. Biji kopi
sangrai yang dihaluskan dengan alat penghalus (grinder) sudah dilengkapi dengan
alat pengatur ukuran partikel kopi sehingga secara otomatis bubuk kopi yang
dihasilkan berukuran seperti yang diinginkan atau sampai diperoleh butiran kopi
bubuk dengan kehalusan tertentu agar mudah diseduh dan memberikan sensasi rasa
dan aroma yang lebih optimal

c. Pengemasan
Tujuan pengemasan adalah untuk mempertahankan aroma dan cita rasa
kopi bubuk selama di distribusikan ke konsumen dan selama dijual di toko, di pasar
tradisional dan swalayan. Jika tidak dikemas secara baik, kesegaran, aroma dan
cita rasa kopi bubuk akan berkurang secara signifikan setelah satu atau dua minggu.
Beberapa faktor yang berpengaruh terhadap keawetan kopi bubuk selama dikemas
adalah kondisi penyimpanan (suhu lingkungan), tingkat sangrai, kadar air kopi
bubuk, kehalusan bubuk dan kandungan oksigen di dalamkemasan.

Proses pembuatan kopi luwak:

1. Persiapan pemberian pakan Biji Kopi Merah

Biji kopi berkualitas ini akan dipetik khusus untuk yang berwarna merah
saja dan benar-benar segar, yang selanjutnya akan di sortir untuk memisahkan buah
kopi yang busuk dengan cara melakukan perendaman, biji kopi yang baik akan
tenggelam di dalam air, sementara yang busuk akan mengapung.

Commented [u21]: Spasinya berlebihan

2. Pemberian Pakan

Buah kopi merah yang telah disortir dengan cara perendaman selanjutnya
dibagikan kedalam wadah untuk diberikan kepada musang / luwak, dalam hal ini.
Dalam Proses ini, musang / Luwak sangat berperan penting dimana indra
penciuman akan digunakan dalam mensortir buah kopi dengan tingkat kematangan
sempurna yang mana musang / luwak ini menyukai rasa manis dari buah kopi yang
benar-benar matang. Biji kopi yang benar-benar tertelan selanjutnya mengalami
proses fermentasi didalam lambung musang yang selanjutnya akan dikeluarkan
kembali bersama dengan kotoran (kopi luwak).

3. Pemanenan Kopi dan Penjemuran


Setelah dilakukan pemanenan, terdapat dua pilihan dalam menghasilkan biji
kopi kering yakni dengan menjemur langsung kotoran luwak (kopi luwak basah)
tersebut langsung untuk menghasilkan kotoran kering kopi luwak (raw beans) atau
dengan dilakukan pencucian terlebih dahulu untuk mensucikan kopi tersebut sesuai
anjuran MUI untuk kemudian diijemur dan menghasilkan gabah kopi luwak. (untuk
penyucian dengan metode penjemuran langsung untuk menghasilkan raw beans
akan dijelaskan kemudian).

4. Penggilingan dan Pemilihan Biji Kopi Luwak


Setelah dilakukan proses pengeringan yang kemudian dihasilkan product
raw beans atau gabah kopi luwak, proses selanjutnya adalah penggilingan,
kemudian setelah selesai di giling, biji kopi luwak akan dipilih dan disortir untuk
memisahkan biji kopi utuh dan pecah akibat penggilingan ataupun pembusukan biji
kopi pada waktu pengeringan, proses sortir ini dilakukan secara manual untuk
menghasilkan biji kopi siap goreng yang berkualitas (greenbeans).

5. Penyucian dan Penggorengan Biji Kopi Luwak


Pencucian yang dilakukan sebanyak 7x yang salah satunya di campur tanah
sebelum dilakukan penggorengan (roasting).

6.Pembubukan Pengemasan Commented [u22]: Diperbaiki lagi

Proses pembubukan dapat dilakukan dengan cara manual menggunakan


penumbuk yang dalam bahasa traditional di sebut lesung atau dilakukan dengan
cara modern menggunakan alat, setelah diperoleh bubuk kopi luwak, selanjutnya
akan dikemas dengan menggunakan aluminium foil, penggunaan kemasan dengan
bahan aluminium foil dapat menjaga kesegaran kopi baik kualitas maupun aroma
yang menjaga keawetan kopi tersebut dalam waktu yang relatif lama.

Berikut merupakan unsur-unsur yang terkandung dalam kopi :


1. Kafein
Kafein ditemukan didalam beberapa biji daun dan buah dari beberapa
tanaman, kopi adalah salah satu tanaman yang memiliki kandungan kafein yang
paling sering dinikmati oleh manusia, kafein diklasifikasikan sebagai drug dan
diakui aman dalam dosis tertentu, melebihi dosis yang ditentukan akan
menyebabkan ketergantungan, dalam konsumsi yang sudah menahun kafein dapat
menyebabkan timbulnya penyakit seperti kanker dan masalah gangguan tidur.
2. Air
Air atau H2O adalah bagian yang tidak dapat dipisahkan dari kopi,
kandungan kimiawi kopi yang satu ini adalah bagian yang penting bagi tubuh,
karena 70% tubuh adalah air dan meskipun kandungan air didalam kopi terkadang
tidak digunakan (dilakukan pengeringan pada biji kopi) namun kandungan air
didalam kopi adalah bagian dari senyawa kimiawi kopi.
3. Ethyphenol
Zat yang satu ini mungkin asing bagi kita, namun zat ini seperti adalah
aroma khusus pada kopi, zat ini mirip dengan tar dan mengandung pheromone.
4. Quinic Acid
Rasa asam pada kopi ditentukan pada jumlah zat yang satu ini, kadar quinic
acid pada kopi terkadang jumlahnya berbeda-beda, zat ini digunakan dalam ilmu
kedokteran sebagai bahan pembuatan obat flu.
5. Dicaffeoylquinic Acid
Zat ini adalah salah satu zat antioksidan yang dapat menangkal radikal
bebas. Meskipun kadar antioksidan didalam biji kopi tidak sebanyak tumbuhan
obat lain, namun kopi adalah salah satu suplayer antioksidan paling banyak
dikonsumsi didunia.
6. Dimethyl Disulfide
Pada biji kopi yang masih hijau atau belum dikeringkan dan di sangrai,
kandungan senyawa ini termasuk senyawa yang banyak, zat ini lah yang membuat
kotoran manusia berbau, mirip dengan senyawa sulfur.
7. Acetylmethylcarbinol
Zat yang satu ini adalah zat yang membuat kopi terasa gurih di lidah, zat ini
banyak ditemukan pada mentega.
8. Putrescine
Zat yang dihasilkan oleh bakteri E.Coli ini adalah bakteri yang membuat
sesuatu menjadi busuk, zat ini adalah hasil dari pembusukan dari bakteri tersebut.
9. Trigonelline
Zat yang satu ini adalah zat yang dapat melindungi gigi, meski kadang
seorang peminum kopi agak hitam gigi nya, namun zat ini yang membuat gigi
peminum tidak gampang berlubang.
10. Niacin
Zat yang satu ini adalah senyawa yang kurang baik bagi tubuh, karena
senyawa ini dapat menyerap vitamin-vitamin dalam tubuh, sedangkan vitamin
sangat dibutuhkan tubuh untuk proses-proses yang ada didalam tubuh, oleh
karenanya meminum kopi hanya di anjurkan paling banyak 2-3 kali sehari.

Kopi mengandung banyak antioksidan yang dapat menghambat penyakit


yang disebabkan oleh kerusakan oksidatif. Kopi bermanfaat mengurangi resiko
stroke,parkinson,mencegah kanker,meningkatkan fungsi kognitif, mengobati liver,
meningkatkan kerja fisik dan membuka peredaran darah. Namun disisi lain kopi
memiliki dampak negatif karena mengandung kafein dan tidak bagus untuk
kesehatan. Kafein sebagai kandungan utama kopi bersifat stimulan yang mencandu.
Kafein yang berlebihan dapat mempengaruhi sistem kardiovaskuler seperti
peningkatan detak jantung dan tekanan darah. Konsumsi kopi lebih dari dua atau
tiga cangkir menimbulkan jantung berdebar-debar, sulit tidur dan kepala pusing.
Kafein yang dikonsumsi secara berlebihan dapat mengakibatkan penyakit
hipertensi,insomnia dan tukak lambung. Pada wanita hamil, konsumsi kopi
berkafein dapat meningkatkan resiko keguguran.Kafein menyebabkan penurunan
kepadatan mineral tulang pada kedua pinggul dan tulang belakang yang berakibat
osteoporosis. Mengkonsumsi kafein secara berlebihan dapat meningkatkan kadar
gula bagi penderita diabetes tipe 2. Kafein ialah alkaloid yang tergolong dalam
keluarga methylxanthine bersama-sama senyawa tefilin dan teobromin berlaku
sebagai penenang sistem saraf pusat. Pada keadaan asal Kafein adalah serbuk putih
yang pahitdan tidak berbau.
Gangguan asam lambung, atau Gastroesophageal Reflux Disease yang
disingkat GERD, merupakan suatu kondisi yang ditandai dengan nyeri pada ulu
hati atau sensasi terbakar di dada. Hal ini terjadi karena adanya kenaikan asam
lambung menuju esofagus atau kerongkongan, yang merupakan bagian dari saluran
pencernaan yang menghubungkan mulut dan lambung.

Selama ini, gangguan asam lambung kerap dikaitkan dengan keasaman


kopi, sehingga muncullah stigma untuk menghindari kopi di kalangan pengidap
gangguan asam lambung. Padahal, para ahli mengungkapkan bahwa tingkat
keasaman (pH) kopi tertinggi berada angka 4,7. Jumlah tersebut setara dengan
sebuah pisang. Sementara kopi hitam rata-rata memiliki pH sekitar 5.

Ahli nutrisi, Monica Reinagel, dalam Scientific American pun menjelaskan


bahwa gangguan asam lambung terjadi akibat respon asam lambung terhadap
kandungan yang terdapat pada kopi, bukanlah tingkat keasamannya. Kandungan
asam klorogenik dan kafein dalam kopi dapat merangsang produksi asam
lambung.

Sementara kandungan N-methylpyridinium (NMP) yang juga terdapat pada


kopi, malah berfungsi menahan pelepasan asam yang menimbulkan iritasi
lambung. Itulah mengapa Reinagel pun menyarankan pengidap gangguan asam
lambung untuk mengonsumsi kopi yang tinggi NMP, serta rendah kafein dan asam
klorogenik. Namun sayangnya, kriteria ini agak sulit ditemukan dalam kopi-kopi
yang beredar di pasaran.

Kendati demikian, ada batasan umum yang perlu dipatuhi dalam meminum
kopi. Batas aman konsumsi kopi bagi orang dewasa adalah sekitar 3 hingga 4
cangkir setiap harinya. Jumlah ini merupakan kisaran dari batasan kadar kafein
harian sebesar 300-400 miligram. Konsumsi kafein yang berlebihan dapat
mendatangkan berbagai dampak negatif bagi tubuh, seperti insomnia, inkontinensia
urine, meningkatnya tekanan darah, gangguan menstruasi, dan risiko asam urat.
Bahkan, kelebihan kafein dalam jangka panjang dapat memunculkan
sejumlah permasalahan kesehatan serius seperti masalah lambung, terganggunya
sistem kardiovaskular, kerusakan tulang, gangguan daya ingat, dan meningkatkan
kadar hormon kortisol dalam tubuh.

Commented [u23]: Dibuat semenarik mungkin ya


modulnya, semangat kakak

Anda mungkin juga menyukai