Anda di halaman 1dari 4

By: yarz

GINEKOMASTIA
DEFINISI
• Merupakan pembesaran jinak dari payudara laki-laki akibat dari proliferasi komponen
kelenjar payudara.
• Biasanya bilateral, tapi bisa juga unilateral.
• Dibedakan dengan pseudoginekomastia/lipomastia karena pada pseudoginekomastia ini
terdapat timbunan lemak tanpa proliferasi kelenjar.

EPIDEMIOLOGI
• Sering terjadi pada masa bayi, remaja serta pria setengah baya hingga pria lanjut usia.
• 60-90% ginekomastia transien pada bayi  akibat peningkatan level estrogen selama
kehamilan.
• 4-69% ginekomastia transien pada masa pubertas. Biasanya pada anak laki-laki usia 10-
12 tahun. Terjadi peningkatan kadar estradiol transien pada anak-anak dengan
ginekomasatia pubertas. Umumnya ginekomastia ini akan regresi dalam waktu 18 bulan
dan jarang menetap pada laki2 usia > 17 tahun.
• 24-65% terjadi pada pria usia lanjut. Penyebabnya multifaktorial. Peningkatan
aromatisasi testosteron ke estradiol dan penurunan produksi testosteron akibat penuaaan
testis.

ETIOLOGI
Dapat ginekomastia fisiologis atau patologis. Karakteristik dari bentuk-bentuk ini adalah
sebagai berikut:
• Ginekomastia fisiologis  bayi baru lahir, remaja pubertas, dan orang tua.
• Ginekomastia patologis  penurunan produksi atau kerja testosteron akibat peningkatan
produksi atau kerja estrogen, atau oleh penggunaan obat-obatan; namun demikian
ginekomastia dapat idiopatik.

a Kondisi yang menyebabkan hipogonadisme primer atau sekunder dan


menyebabkan penurunan produksi atau kerja testosteron, meliputi:
- Sindrom Klinefelter
- Congenital anorchia
- Trauma testiskular
- Orchitis viral
- Sindrom Kallmann  hipogonadotropic hipogonadisme, sindrom Kallmann
berkaitan dengan berbagai tingkat kelainan persepsi penciuman. Hal ini akibat
defek migrasi dari GnRH- secreting cell (yanng comigrate dengan sel2 epitel
penciuman) selama embriogenesis.
- Tumor pituitari
- Keganasan yang meningkatkan hCG serum (misalnya kanker paru sel besar, ca
gastrik, renal cell carcinoma, hepatoma)
- Gagal ginjal
- Hipertiroidisme
- Malnutrisi
- Sindroma Insensitivitas androgen
- Sindroma defisiensi 5 alfa reduktase
By: yarz

b Peningkatan produksi atau kerja estrogen dapat terjadi pada tingkat testis atau
di konversi perifer
- Dari testis  disebabkan oleh tumor testis atau produksi ektopik hCG pada
karsinoma paru-paru, ginjal, saluran pencernaan, dan tumor sel germinal
extragonadal
- Dari konversi perifer  disebabkan karena peningkatan substrat atau
peningkatan aktivitas aromatase seperti pada penyakit hati kronis, malnutrisi,
hipertiroidisme, tumor adrenal, dan ginekomastia familial.

c Obat-obatan
- Estrogen atau obat-obatan dengan aktivitas seperti estrogen, misalnya
dietilstilbestrol, digitalis, dan phytoestrogen, serta makanan dan kosmettik yang
mengandung estrogen.
- Obat-obatan yang meningkatkan sintesis estrogen, seperti gonadotropin,
clomiphene, fenitoin, dan testosteron eksogen
- Obat yang menghambat sintesis atau kerja testosteron, seperti ketoconazole,
metronidazol, alkylating agen, cisplatin, spironolactone, simetidin, flutamide,
finasteride, dan etomidate
- Lain-lain: isonicotinic asam hydrazide, methyldopa, busulfan, antidepresan
trisiklik, diazepam, Penisilamin, omeprazol, phenothiazines, calcium channel
blockers, angiotensin-converting enzyme (ACE) inhibitor, alkohol, ganja, dan
heroin

PATOFISIOLOGI

Ketidakseimbangan estrogen-androgen
(estrogen ↑ atau ↑ kepekaan payudara terhadap kadar estrogen yang normal dalam sirkulasi)

Estrogens menginduksi hiperplasia epitel duktal, pemanjangan duktal dan bercabang,
proliferasi dari fibroblas periduktal, dan kenaikan vaskularitas

ginekomastia

Nb:
- Rasio normal produksi testosteron dengan estrogen = 100:1
- Rasio normal testosteron dengan eestrogen di sirkulasi darah = 300:1
- Estrogen pada pria berasal dari konversi perifer androgen (testosteron dan
androstenedion)  melalui aksi enzim aromatase, terutama di otot, kulit, dan jaringan
adiposa  menjadi estradiol dan estrone.

DIAGNOSIS
• Anamnesis
- Usia onset dan durasi
- Perubahan dalam ukuran puting susu, terdapat nyeri/tidak, cairan dari puting
ada/tidak
- Riwayat gondok, trauma pada testis, alkohol, atau penggunaan obat-obatn
- Riwayat keluarga ginekomastia
By: yarz

- Evaluasi riwayat disfungsi seksual, infertilitas, atau hipogonadisme (impotensi,


penurunan libido dan kekuatan).

• Pemeriksaan fisik
- Mamae membesar
- Menentukan apakah terdapat axilla limfadenopati
- Periksa ukuran dan konsistensi testis
- Cari tanda-tanda feminisasi
- Periksa stigmata untuk penyakit hati kronis, penyakit tiroid atau gagal ginjal

• Pemeriksaan penunjung
- Evaluasi lebih lanjut pada pasien dengan:
 Ukuran payudara > 5cm (makromastia)
 Ditemukan benjolan lunak dengan onset baru, progresif atau tidak diketahui
durasi
 Tanda-tanda keganasan (nodus limfe keras dan terfiksasi atau positif temuan
nodus limfe)
- Lab : kadar testosteron, LH, estradiol, dehidroepiandrosteron sulfat  evaluasi
pasien dengan kemungkinan sindroma feminisasi
- Kadar TSH  curiga hipertiroidisme
- Biokimia darah  evaluasi hati dan ginjal
- Mamografi  jika ditemukan 1 atau lebih gejala ca mamae.
- Histologis
 Temuan karakteristik  proliferasi ductules dan stroma (terdiri dari jaringan
pengikat seperti fibroblas, kolagen, dan myofibroblasts) dan kadang-kadang
asinus.
 Ginekomastia durasi pendek  komponen ductular prominen dengan longgar
stroma.
 Ginekomastia yang berlangsung lama  terdiri dari stroma padat dengan sedikit
ductules.

PENATALAKSANAAN
• Ginekomastia fisiologis  tidak diterapi karena sembuh spontan
• Identifikasi dan mengelola penyebab utama yang mendasari ginekomastia.
- Hipogonadisme (primer/sekunder)  terapi penggantian testosteron parenteral atau
transdermal.
- Ginekomastia idiopatik atau dengan sisa ginekomastia setelah perawatan penyebab
utama  perawatan medis atau bedah dipertimbangkan.
- Drug induced Ginekomastia  stop penggunaan obat tsb.
• Clomiphene, antiestrogen, dosis 50-100 mg /hari hingga 6 bulan. Sekitar 50% dari pasien
mencapai pengurangan parsial ukuran payudara, dan sekitar 20% dari pasien catatan
resolusi lengkap.
• Tamoxifen, estrogen antagonis, ini efektif untuk ginekomastia tender dan onset baru
dengan dosis antara 10-20 mg dua kali sehari. Tamoxifen biasanya digunakan selama 3
bulan sebelum rujukan ke dokter bedah.
• Obat lain yang jarang digunakan mencakup testolactone dan danazol
- Danazol 200 mg dua kali sehari.
- Testolactone, inhibitor aromatase perifer. Dosis 150 mg 3 x/hari selama 6 bulan.
By: yarz

• Pembedahan
- Reduction mammoplasty  indikasi untuk makrosomia atau ginekomastia lama
atau terapi medis yang gagal
- Pseudoginekomastia  Sedot lemak dapat dibenarkan

PROGNOSIS
• Ginekomastia fisiologis  ad bonam (sembuh secara spontan)
• Pada sekitar 90% kasus, ginekomastia pubertas sembuh dalam periode bulan sampai
beberapa tahun.
• Ginekomastia yang terjadi sekunder yang mendasarinya, diobati penyebab (misalnya,
obat-induced ginekomastia) biasanya merespon perlakuan atau penghapusan penyebab
utama.
• Macromastia jarang sembuh sepenuhnya dan seringkali memerlukan pembedahan.

KOMPLIKASI
• Kanker payudara
Laki-laki dengan sindroma klinefelter memiliki 10-20% risiko kanker payudara

Anda mungkin juga menyukai