Oleh :
NUR OKTARIANI
NIM : 170102043
2019
KATA PENGANTAR
Allah S.W.T yang Maha Pengasih dan juga Penyayang, atas nikmat dan kekuatan
yang diberikan kepada penulis, sehingga Karya Tulis Ilmiah ini dapat
kepada :
Keperawaatan DIII.
DIII.
Penulis berharap semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi
pembaca dan berguna bagi pendidikan. Namun penulis mengakui dan menyadari
sepenuhnya bahwa Karya Tulis Ilmiah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca sangat penulis
harapkan.
Penulis
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
World Health Organization (WHO) ada sekitar 450 juta orang didunia
setidaknya ada satu dari empat orang didunia mengalami masalah mental
dan masalah gangguan jiwa diseluruh dunia yang menjadi masalah yang
Eropa sekitar 250.000 orang (VOA, 2016). Hasil Riset Kesehatan Dasar
seperti skizofrenia adalah 1,7 per 1000 penduduk atau sekitar 400.000
komunitanya.
mental adalah gejala atau pola dari tingkah laku psikologi yang tampak
satu area atau lebih dari fungsi-fungsi penting) yang meningkatkan risiko
tertentu.
orang atau 56,8%. Data yang didapatkan dari Rumah Sakit Jiwa Grhasia
terinci (F20.3) sejumlah 526 orang atau 32%. Di ruang Srikandi terdapat
B. RUMUSAN MASALAH
DIY.
C. TUJUAN
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
GRHASIA DIY.
GRHASIA DIY.
GRHASIA DIY.
GRHASIA DIY.
GRHASIA DIY.
D. MANFAAT
Yogyakarta.
4. Bagi Peneliti
a. Definisi
(Keliat, 2011).
a. Faktor Predisposisi
a) Faktor Biologis
Adanya faktor herediter yaitu adanya anggota keluarga yang
b) Faktor Psikologis
c) Faktor Sosiokultural
bersifat unik, berbeda satu orang dengan yang lain. Stresor tersebut
individu.
3. Sumbe-sumber Koping
1. Personal ability
2. Social support
3. Nature assets
4. Positive believe
a. Data Subjektif
b. Data Objektif
2) Pandangan tajam
4) Mengepalkan tangan
5) Bicara kasar
7) Mondar mandir
5. Rentang Respon
adaptif dan maladaptif, hal tersebut dapat terlihat pada gambar, sebagai
berikut :
Adaptif Maladaptif
Amuk
6. Penatalaksanaan
2007).
1. Penatalaksanaan meddis
a. Metode Biologik
1) Psikofarmakologi
depevelopmental disability.
b) Anti depresi
Dkk, 2005).
2. Penatalaksanaan Keperawatan
intervensi perawat.
a. Strategi preventif
1) Kesadaran diri
Perawat harus terus menerus meningkatkan kesadaran
2) Penddidikan klien
3) Latihan asertif
beralasan
b. Strategi antisipatif
1) Komunikasi
tepat.
2) Perubahan lingkungan
sosial.
3) Tindakan perilaku
c. Strategi pengurungan
1) Managemen kritis
a. Definisi
terpecah antara pikiran, perasaan dan peilaku. Dalam artian apa yang
artinya retak atau pecah (split), dan “phren” yang artinya pikiran, yang
b. Klasifikasi
1) Skizofrenia Simplex
Sering timbul pertama kali pada masa pubertas, gejala utama pada
2) Skizofrenia Bebefrenik
pada masa remaja antara 15-25 tahun. Gejala yang mencolok ialah
3) Skizofrenia Katatonik
4) Stupor Katatonik
5) Gaduh-gelisah katatonik
6) Jenis Paranoid
8) Disorganisai ( hebefrenik)
9) Skizofrenia residual
lampau.
2. Penyebab
kelompok, yaitu :
a. Gejala primer
menangis.
3) Gangguan kemauan
4) Gejala psikomotor
b. Gejala sekunder
1) Waham
skizofrenia lain
2) Halusinassi
4. Patofisiologi
sel-sel saraf otak, yaitu antara lain pelepasan zat pada reseptor dopamin,
(Maramis, 2006).
5. Pemeriksaan Penunjang
scan dan MRI otak, untuk mengetahui ada tidaknya kelainan di otak.
b. Pemeriksaan psikologi, dokter akan menanyakan tentang pikiran,
6. Komplikasi
a. Bunuh diri
c. Depresi
e. Kemiskinan
f. Gelandangan
g. Konflik keluarga
diminum
berat.
7. Penatalaksanaan
a. Psikofarmakologi
b. Terapi Psikososial
1) Psikoterapi individual
a) Terapi suportif
c) Terapi okupasi
2) Psikoterapi kelompok
3) Psikoterapi keluarga
menunjukkan kekeliruan
ekspresi positif
4) Bicara singkat, dengan kalimat sedderhana selama interaksi
pengalaman
6) Catat dan bri komentar klien tentang perubahan yang halus dalam
ekspresi perasaan
7) Berfokus pada apa yang sedang terjadi disini saat ini, dan
“mereka”
beberapa pikiran dan persepsi klien tidak dipahami oleh orang lain.