Anda di halaman 1dari 19

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

ATASI KERUTAN DI WAJAH DENGAN COLLABEAU ( BEAUTY DRINK DARI


KOLAGEN SISIK IKAN MAS ( Cyprinus carpio ) )

BIDANG KEGIATAN :
PKM-PENELITIAN

Diusulkan oleh :

Adinda Septianingrum J3H818101 2018


Desty Mega Oktavia J3H818114 2018
Ravica Effendy J3H819084 2019

INSTITUT PERTANIAN BOGOR


BOGOR
2018
PENGESAHAN PROPOSAL PKM-PENELITIAN

1. Judul Kegiatan : Atasi Kerutan Di Wajah Dengan Collabeau ( Beauty Drink


Dari Kolagen Sisik Ikan Mas ( Cyprinus Carpio ) )

2. Bidang Kegiatan : PKM-P


3. Ketua Pelaksana Kegiatan
a. Nama Lengkap : Adinda Septianingrum
b. NIM : J3H818101
c. Jurusan : Teknologi Produksi dan Manajemen Perikanan
Budidaya
d. Universitas/Institut/Politeknik : Institut Pertanian Bogor
e. Alamat Rumah dan No. Tel./HP : 089674590619

f. Alamat Email : Imadinda99@gmail.com


4. Anggota Pelaksana Kegiatan : 2 orang
/Penulis
5. Dosen Pendamping
a. Nama Lengkap dan Gelar : Dian Eka Ramadhani, S.Pi, M,Si
b. NIDN :
c. Alamat Rumah dan No. Tel/HP : Wajib ada no hp

6. Biaya Kegiatan Total


a. Kemristekdikti : Rp 5.664.000
b. Sumber lain (sebutkan....) : -
7. Jangka Waktu Pelaksanaan : 5 bulan

Sukabumi, 9 November 2019

Menyetujui
Wakil Dekan Program Studi Ketua Pelaksana Kegiatan

(Dr. Ir. Bagus P. Purwanto, M.Agr) (Adinda Septianingrum)


NIP. 19600503 198503 1 003 NIM. J3H818101

Wakil Rektor Bidang Pendidikan dan Dosen Pendamping


Kemahasiswaan

(Dr. Ir. Drajat Martianto) (Dian Eka Ramadhani, S.Pi, M.Si)


NIP. 19640324 198903 1 004 NIDN.00206039201

ii
DAFTAR ISI

PENGESAHAN PROPOSAL PKM-PENELITIAN ....................................................................ii


DAFTAR ISI ...................................................................................................................................iii
DAFTAR TABEL...........................................................................................................................iii
DAFTAR GAMBAR ..................................................................... Error! Bookmark not defined.
BAB 1. PENDAHULUAN............................................................................................................... 1
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA ..................................................................................................... 3
BAB 3. METODE PENELITIAN .................................................................................................. 5
BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN .............................................................................. 7
4.1 Anggaran Biaya ..................................................................................................................... 7
4.2 Jadwal Kegiatan .................................................................................................................... 7
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 7
LAMPIRAN ........................................................................................................... 9
Lampiran 1. Biodata Ketua dan Anggota dan dosen pendamping ...................... 9
Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan ...................................................... 13
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Peneliti dan Pembagian Tugas .............. 14
Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Pelaksana (Minta ke masing-masing
Fakultas)............................................................................................................. 15

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Rancangan Biaya....................................................................................... 7


Tabel 2. Jadwal Kegiatan ........................................................................................ 7

iii
iv
1

BAB 1. PENDAHULUAN

Peningkatan kesejahteraan masyarakat mendorong terjadinya perubahan


pola makan yang berdampak negatif pada meningkatnya berbagai macam penyakit
degeneratif. Kesadaran akan hubungan antara makanan dan kemungkinan
timbulnya penyakit, mengubah pandangan bahwa makanan bukan sekedar untuk
mengenyangkan dan sebagai sumber zat gizi, tetapi juga untuk kesehatan. Salah
satu ingredien yang memiliki manfaat untuk kesehatan dan telah banyak digunakan
pada industri makanan minuman adalah kolagen hidrolisat (Marsono 2007).
Kolagen hidrolisat dapat digunakan sebagai bahan utama dalam
pengembangan produk pangan. Ingredien ini mengandung 8 dari 9 asam amino
esensial, asam amino glisin, dan asam amino prolin dengan konsentrasi 20 kali lebih
tinggi dibandingkan bahan makanan sumber protein lainnya (Liu et al. 2012).
Sebanyak 25% total protein yang ada pada tubuh manusia berbentuk kolagen,
namun sintesis kolagen cenderung menurun dengan bertambahnya usia. Tubuh
manusia kehilangan sekitar 1.5% kolagen setiap tahunnya dari usia 25 hingga 40
tahun, di mana tubuh berhenti untuk memproduksi kolagen (Iwai et al. 2005).
Kolagen dapat diekstrak dari kulit (Singh et al. 2010), sisik (Matmaroh et
al. 2011), dan tulang (Kittiphattanabawon et al. 2005). Kolagen dapat berasal dari
sapi, babi, maupun ikan. Penggunaan kolagen ikan lebih aman dibanding sumber
lain (bovine dan porcine) secara kimiawi dan ketahanan fisis, aktif secara biologis,
dan sangat mirip dengan kolagen yang diproduksi dalam tubuh manusia. Selain itu,
kolagen yang diekstrak dari ikan halal untuk dikonsumsi, terhindar dari bahaya
beberapa penyakit seperti Bovine Spongiform Enceph-alopathy (BSE),
Transmissible Spongiform Disease, penyakit kuku dan mulut pada sapi, serta flu
burung yang dapat ditularkan hewan terestrial (Yamaguchi 2002).
Limbah kulit dan sisik ikan dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku
pembuatan kolagen. Kolagen merupakan protein penghubung jaringan yang banyak
dijumpai pada hewan. Kolagen memiliki berbagai kegunaan diantaranya sebagai
bahan additif pada industri makanan, pharmacy, kosmetik dan industri photograpy.
Kolagen dari sisik ikan merupakan kolagen derivat dari ikan, dan diekstrak
dari sisik ikan. Hal tersebut mengakibatkan suhu denaturasi kolagen sisik ikan
relatif rendah dan membuatnya menjadi protein yang mudah dicerna dan dapat
diturunkan menjadi produk-produk lain seperti gelatin. Karena kolagen sisik ikan
diturunkan dari ikan, maka tidak perlu ada kekhawatiran terhadap penyakit-
penyakit mamalia seperti penyakit sapi gila maupun virus flu burung.
Pada penelitian ini untuk menghasikan minuman yang membantu dalam
pencegahan keriput diwajah, digunakan beberapa bahan seperti susu kedelai bubuk
yang akan dicampurkan dengann isolate kolagen sisik ikan mas. Susu kedelai yang
mengandung protein nabati tidak kalah gizinya dengan susu yang berasal dari
hewan (susu sapi). Komposisi gizi di dalam susu kedelai dan susu sapi dapat dilihat
pada Tabel 1. Dapat dilihat bahwa kandungan protein dalam susu kedelai hampir
sama dengan kandungan protein dalam susu sapi
Tabel 1. Komposisi susu kedelai cair dan susu sapi
2

Susu kedelai baik dikonsumsi oleh orang-orang yang alergi susu sapi, yaitu orang-
orang yang tidak punya atau kekurangan enzim laktase (b-galaktosidase) dalam
saluran pencernaannya, sehingga tidak mampu mencerna laktosa yang terkandung
dalam susu sapi (Sutrisno Koswara 1997:5). Ketahanan tubuh masing-masing orang
terhadap susu hewani yang mengandung laktosa berbeda-beda. Hal ini sangat
dipengaruhi oleh kandungan enzim laktase dalam mukosa usus. Oleh karen aitu
pemilihan susu kedelai untuk minuman ini sangat tepat, selain untukmenghindari
terjadinya alergi pada protein susu hewani, tetapi susu kedelai juga meiliki kadar
lemak yang lebih rendah sehingga para wanita yang mengonsumsi minuman ini
tidak khawatir untuk bertambah berat badan.
3

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Sisik Ikan


Bentuk, ukuran, dan jumlah sisik ikan yang beraneka ragam dapat
memberikan gambaran bagaimana kehidupan ikan tersebut. Berdasarkan hasil
penelitian komponen yang terdapat pada sisik ikan antara lain adalah 70% air; 27%
protein; 1% lemak; dan 2% abu. Senyawa organik pada sisik ikan terdiri dari 40-
90% dan selebihnya merupakan kolagen. Saat ini sisik ikan dalam jumlah besar
dapat diperoleh dari limbah buangan penjualan ikan atau perusahaan pengolahan
ikan, khususnya perusahaan pembekuan yang mengolah produknya dalam bentuk
frozen scale-off (Ali 2010). Sisik merupakan salah satu limbah yang dihasilkan oleh
proses pengolahan hasil budidaya perikanan. Pemanfaatan limbah tersebut melalui
suatu proses pengolahan lebih lanjut akan memberikan nilai tambah bagi limbah itu
sendiri (Poemomo 1992). Proses pengolahan dari limbah sisik ikan berpotensi
sebagai sumber alternatif kolagen yang menarik banyak perhatian dibidang
kosmetik dan kesehatan (Nagai et al. 2004). Potensi sisik ikan lainnya yaitu sebagai
penyerap bahan anorganik untuk digunakan dalam teknologi separasi, katalisis dan
aplikasi biomedikal (Ikoma et al. 2003).

2.2. Kolagen
Kolagen (C102H149N31O38) adalah komponen utama lapisan kulit dermis
(bagian bawah epidermis) yang dibuat oleh sel fibroblast. Pada dasarnya kolagen
adalah senyawa protein rantai panjang yang tersusun lagi atas asam amino alanin,
arginin, lisin, glisin, prolin, serta hidroksiprolin. Sebelum menjadi kolagen, terlebih
dahulu terbentuk pro kolagen (Bianti 2012). Unit struktural pembentuk kolagen
adalah tropokolagen yang berbentuk batang dengan panjang 3000Å, diameter 5Å
dan mengandung t iga un it rantai polipeptida yang saling berpilin membentuk
struktur heliks yang disebut rantai α. Rantai ini mengandung 1000 residu asam
amino dengan komposisi yang sangat bervariasi. Rantai yang dibentuk oleh tiga
unit polipeptida tersebut menahan bersama-sama dengan i katan hidrogen antara
grup N H dari residu glisin pada rantai yang satu dengan grup CO pada rantai
lainnya. Cincin pi rolidin, prolin, dan hidroksiprolin membantu pembentukan rantai
polipeptida dan memperkuat triple heliks (Setiawati 2009).

2.3. Susu Kedelai


Susu kedelai adalah salah satu hasil pengolahan yang merupakan hasil
ekstraksi dari kedelai. Protein susu kedelai memiliki sususnan asam amino yang
hamper sama dengan susu sapi sehingga susu kedelai seringkali digunakan sebagai
pengganti susu sapi bagi mereka yang alergi terhadap protein hewani. Susu kedelai
merupakan minuman yang bergizi tinggi, terutama kandungan proteinnya. Selain
itu susu kedelai juga mengandung lemak, karbohidrat, kalsium, fosfor, zat besi,
provitamin A, vitamin B kompleks (kecuali B12), dan air. Susu kedelai harganya
lebih murah daripada susu hewani. Susu kedelai dapat dibuat dengan teknologi dan
peralatan sederhana, serta tidak memerlukan keterampilan khusus, sehingga semua
orang dapat membuat sendiri di rumah. Selain untuk konsumsi sendiri, susu kedelai
juga dapat menjadi ladang usaha yang prospektif bila dikelola dengan baik. Kendala
utama yang dihadapi produsen adalah cepat rusaknya susu kedelai apabila susu
kedelai tidak disimpan di lemari pendingin. Susu kedelai yang rusak ditandai
4

dengan berubahnya bau, warna, rasa, atau mengental, kemudian terjadi pemisahan
air dengan endapan sari kedelai.

2.4. Proses Penuaan


Penuaan adalah suatu proses yang mengubah seorang dewasa sehat menjadi
seorang yang frail dengan berkurangnya sebagian besar cadangan sistem fisiologis
dan meningkatnya kerentanan terhadap berbagai penyakit dan kematian. Pada
lanjut usia, individu mengalami banyak perubahan baik secara fisik maupun mental,
khususnya kemunduran dalam berbagai fungsi dan kemampuan yang pernah
dimilikinya. Penurunan tersebut mengenai berbagai sistem dalam tubuh seperti
penurunan daya ingat, kelemahan otot, pendengaran, penglihatan, perasaan dan
tampilan fisik yang berubah serta berbagai disfungsi biologis lainnya. Studi yang
dilakukan Nies untuk mengidentifikasi pola makan dan pola hidup yang
mempengaruhi kehidupan yang sehat di usia tua, melibatkan 1091 laki-laki dan
1109 perempuan usia 70-75 tahun. Hasilnya menunjukkan, pola hidup tidak sehat
seperti kebiasaan merokok, diet tidak sehat, aktivitas fisik rendah meningkatkan
risiko kematian. Modifikasi gaya hidup seperti tidak merokok, meningkatkan
aktivitas fisik, dan pola hidup sehat merupakan salah satu strategi untuk memiliki
kualitas hidup yang tetap baik meski usia telah lanjut.Terdapat empat teori utama
yang menjelaskan terjadinya proses penuaan.
5

BAB 3. METODE PENELITIAN

3.1. Isolate kolagen


3.1.1 Alat dan Bahan
Alat yang akan digunakan untuk penelitian ini adalah Beaker Glass, gelas
ukur, kaca arloji, spatula, timbangan elektrik, termometer, tangka pendingin, oven
, furnace, dan cawan. Sedangkan bahan yang akan digunakan adalah sisik ikan mas,
NaOH, Akuades, CH3COOH, Nacl dan KBr.
3.1.2. Metode Kerja
Sisik ikan yang akan digunakan disiapkan. Sisik ikan yang sudah disiapkan
dibersihkan dari kotoran menggunakan air bersih sampai sisik ikan bersih dari
kotoran (pasir atau lendir sisik). Setelah dibersihkan, sisik ikan di keringkan dengan
panas sinar matahari. Sisik ikan yang sudah kering ditimbang sebanyak 50 g
kemudian dimasukkan dalam beaker glass 1000 ml. Membuat larutan NaOH 1 M
lalu dimasukkan ke dalam beaker glass yang berisi sisik ikan 50 gr dengan
perbandingan sisik ikan dan larutan NaOH 1 M 1:10 (w/v). Rendam sisik ikan
dalam larutan NaOH 1 M selama 24 jam. Setelah 24 jam perendaman, sisik ikan
dipisahkan dari larutan NaOH. Sisik ikan dibersihkan menggunakan aquades 200
ml. Prosedur mencuci dengan aquades dilakukan sebanyak 3x hingga pH netral.
Sisik ikan dengan direndam dengan asam asetat 0,5 M; 1 M; 1,5 M. Perbandingan
berat sisik ikan dan volume asam asetat yaitu 1:8 (w/v) pada suhu 4°C selama 3, 5
dan 7 jam. Larutan ekstrak kemudian dipisahkan dari rafinatnya (residu ekstraksi).
Rafinat (residu ekstraksi) lalu ditimbang untuk ekstraksi ulang agar mendapat hasil
yang maksimal dengan kondisi yang sama. Larutan ekstrak yang didapatkan dari
ekstraksi ulang kemudian digabungkan dengan larutan ekstrak dari ekstraksi
pertama. Larutan ekstrak yang didapatkan ditambahkan garam NaCl 0,9 M (lihat
appendiks b halaman 1). Kemudian larutan diaduk hingga homogen dan akan
terbentuk gumpalan putih dalam larutan, lalu diamkan sampai tidak terbentuk
gumpalan lagi. Gumpalan yang terbentuk tersebut merupakan kolagen basah.
Kolagen basah didapatkan dengan disaring menggunakan kertas saring. Kolagen
basah dicuci menggunakan aquades 100 ml. Prosedur mencuci dengan aquades
dilakukan sebanyak 3x hingga pH netral. Pengeringan menggunakan suhu ruang
dengan cara didiamkan.
3.1.3. Menghitung Yield Kolagen
Menimbang berat kolagen kering kemudian di hitung menggunakan rumus.
𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑘𝑜𝑙𝑎𝑔𝑒𝑛 𝑘𝑒𝑟𝑖𝑛𝑔
Yield Kolagen = 𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑠𝑖𝑠𝑖𝑘 𝑎𝑤𝑎𝑙 𝑥 100%

3.2. pembuatan susu kedelai


3.2.1. Alat dan Bahan
Bahan yang digunakan adalah kedelai, garam, gula pasir, air panas, vanili,
dan bahan kimia untuk analisis proksimat. Sedangkan alat yang digunakan adalah
disk mill, penangas air, kain saring, panci, kompor, dan alat untuk analisis
proksimat.
3.2.2. Metode Kerja
Kedelai yang telah disortasi (dipisahkan dari pengotor dan biji rusak)
direndam dalam larutan NaHCO3 atau soda kue 0,25 - 0,5 % selama 30 menit.
Kedelai ditiriskan, ditambah air baru, lalu dididihkan selama 30 menit. Kulit kedelai
dipisahkan dengan cara diremas-remas dan dicuci dengan air beberapa kali (kulit
6

akan mudah dipisahkan). Kedelai digiling dengan penggiling logam, penggiling


batu (yang biasa dipakai pada pembuatan tahu) atau blender. Bubur yang diperoleh
ditambah air mendidih sehingga jumlah air secara keseluruhan mencapai 10 kali
bobot kedelai kering. Bubur encer disaring dengan kain kasa dan filtratnya
merupakan susu kedelai mentah. Untuk meningkatkan rasa dan penerimaan, ke
dalam susu kedelai mentah ditambahkan gula pasir sebanyak 7 - 15 persen dan
essen (dapat dibeli di toko kue, swalayan atau toko bahan kimia) seperti coklat,
moka, pandan atau strawberi secukupnya, kemudian dipanaskan sampai mendidih.
Setelah mendidih, api dikecilkan dan dibiarkan dalam api kecil selama 20 menit.
Jika akan dibotolkan, ke dalam susu kedelai dapat ditambahkan CMC sebanyak 100
ppm (100 mg CMC ditambahkan ke dalam 1 liter susu kedelai). Susu kedelai
sebaiknya dalam suhu dingin sekitar 5oC (suhu lemari es).

3.3. metode pembuatan produk


Pada peneletian ini digunakan dosis kolagen 2%, 2,5% dan 3% serta susu
kedelai tanpa penambahan kolagen. Kolagen tersebut akan dicampurkan pada 1L
susu kedelai dan dicampur hingga merata, lalu diberikan kepada empat orang
panelis dengan rentang usia 40-60 tahun, sampel akan diberikan setiap hari
sebanyak 100 ml dan rutin dikonsumsi selama sepuluh hari. Dan rutin diadakan
pengecekan kerutan diwajah setiap harinya.
7

BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

4.1 Anggaran Biaya

Tabel 1. Rancangan Biaya

No Jenis Pengeluaran Biaya (Rp)


1. Perlengkapan yang diperlukan 3.330.000
2. Biaya Habis Pakai 180.000 x 8 = 1.144.000
3. Perjalanan 850.000
4. Lain-lain 340.000
Jumlah 5.664.000

4.2 Jadwal Kegiatan

Tabel 2. Jadwal Kegiatan

No Kegiatan Bulan 1 Bulan 2 Bulan 3 Bulan 4 Bulan 5


1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. Studi
literatur
2. Penyediaan
alat dan
bahan
3. Isolasi
kolagen
4. Uji
proksimat
5. Pembuatan
susu kedelai
6. Uji
proksimat
7. Pembuatan
produk
8. Uji
proksimat
9. Pengujian
produk
10. Laporan
Akhir

DAFTAR PUSTAKA
8

Ali, M. (2010). Ekstraksi Kolagen Dari Sisik Ikan Kakap Merah. prosiding seminar
nasional pengolahan produk dan bioteknologi kelautan dan perikanan (pp.
95-102). Madura: Universitas Islam Madura
Aman, Harjo. (1973). Perbaikan Mutu Susu Kedelai di dalam Botol. Bandung :
Departemen Perindustrian Bogor
Bianti, V. W. (2012). Penanganan Bahan Baku Kolagen Dari Sisik Ikan. Semarang:
Universitas Diponegoro
Ikoma T, Kobayashi H, Tanaka J, Walsh D, Mann S. 2003. Microstructure,
mechanical, and biomimetic properties of fish scales from Pagrus major.
Journal of Structural Biology. 142:327-333.
Iwai K, Hasegawa T, Taguchi Y, Morimatsu F, Sato K, Nakamura Y, Higashi A,
Kido Y, Nakabo Y, Ohtsuki K. 2005. Identification of food-derived
collagen peptides in human blood after oral ingestion of gelatine
hydrolysates. J Agr Food Chem 53: 6531-6536. DOI: 10.1021/ jf050206p.
Kittiphattanabawon P, Benjakul S, Visessaguan W, Nagai T, Tanaka M. 2005.
Characterization of acidsoluble collagen from skin and bone of bigeye
snapper (Priacanthus tayenus). Food Chem (221): 363-372. DOI:
10.1016/j.foodchem.2004. 02.042.
Liu D, Liang L, Regenstein JM, Zhou P. 2012. Extraction and characterisation of
pepsin-solubilised collagen from fins, scales, skins, bones and swim
bladders of bighead carp (Hypophthalmichthysnobilis). Food Chem 133:
1441-1448. DOI: 10.1016/j.food chem.2012.02.032
Marsono Y. 2007. Prospek Pengembangan Makanan Fungsional. Seminar Nasional
National Food Technology Competition. Surabaya (ID): Universitas Widya
Mandala.
Matmaroh K, Benjakul S, Prodpran T, Encarnacion A, Kishimura H. 2011.
Characteristics of acid soluble collagen and pepsin soluble collagen from
scale of spotted golden goatfish (Parupeneus heptacanthus). J Food Chem
129: 1179-1186.
Nagai T, Izumi M, Ishii M. 2004. Preparation and partial characterization of fish
scale collagen. International Journal of Food Science and Technology.
39:239-244.
Poemomo D. 1992. Pemanfaatan limbah udang di pengolahan hasil perikanan
tradisional (PHPT) Muara Angke, Jakarta Utara. [Laporan Praktik
Lapangan]. Bogor: Program Studi Pengolahan Hasil Perikanan. Institut
Pertanian Bogor
Setiawati, I. H. (2009). Karakterisasi Mutu Fisika Kimia Gelatin Kulit. Bogor:
Institut Pertanian Bogor
Singh P, Benjakul S, Maqsood S, Kishimura H. 2010. Isolation and characterisation
of collagen extracted from the skin of striped catfish (Pangasianodon
hypophthalmus). Food Chem 124: 97-105. DOI:
10.1016/j.foodchem.2010.05.111.
Sutrisno Koswara. (1997). Susu Kedelai Tidak Kalah dengan Susu Sapi.
http://www.indomedia.com/intisari/diet htm.
Yamaguchi K. 2002. Bovine Spongiform Encephalopathy and People. Tokyo:
Iwanami Press.
9

LAMPIRAN

Lampiran 1. Biodata Ketua dan Anggota dan dosen pendamping

A. Identitas Diri (Ketua)


1 Nama Lengkap Adinda Septianingrum
2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Program Studi IKN
4 NIM J3H818101
5 Tempat dan tanggal lahir Jakarta, 10 September 1999
6 Email Imadinda99@gamail.com
7 Nomor telepon 089674590619

B. Kegiatan Kemahasiswaan yang sedang/pernah diikuti


No. Jenis Kegiatan Status dalam Kegiatan Waktu dan Tempat
1 Magang mandiri peserta 1 juli-1 Agustus
2019 di BBPBAT
Sukabumi
2
3

C. Penghargaan yang Pernah Diterima


No. Jenis Penghargaan Pihak Pemberi Penghargaan Tahun
1
2
3

D. Identitas Diri ( Anggota )


1 Nama Lengkap
2 Jenis Kelamin
3 Program Studi
4 NIM
5 Tempat dan tanggal lahir
6 Email
7 Nomor telepon

E. Kegiatan Kemahasiswaan yang sedang/pernah diikuti


No. Jenis Kegiatan Status dalam Kegiatan Waktu dan Tempat
1
2
3

F. Penghargaan yang Pernah Diterima


No. Jenis Penghargaan Pihak Pemberi Penghargaan Tahun
1
2
3
10

G. Identitas Diri ( Anggota )


1 Nama Lengkap
2 Jenis Kelamin
3 Program Studi
4 NIM
5 Tempat dan tanggal lahir
6 Email
7 Nomor telepon

H. Kegiatan Kemahasiswaan yang sedang/pernah diikuti


No. Jenis Kegiatan Status dalam Kegiatan Waktu dan Tempat
1
2
3

I. Penghargaan yang Pernah Diterima


No. Jenis Penghargaan Pihak Pemberi Penghargaan Tahun
1
2
3

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan PKM-PE.

Sukabumi, 9 November 2019


Pengusul

(Adinda Septianingrum)
11

Biodata Dosen Pendamping


A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap (dengan gelar) Dian Eka Ramadhani, S.Pi, M.Si
2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Program Studi Teknologi Produksi dan Manajemen
Perikanan Budidaya
4 NIDN 00206039201
5 Tempat dan tanggal lahir Metro, 06 Maret 1992
6 Alamat Email dianeka06@apps.ipb.ac.id
7 Nomor telepon/Hp 081373637310

B. Riwayat Pendidikan
Gelar Akademik Sarjana S2/Magister S3/Doktor
Nama Institusi IPB IPB
Jurusan/Prodi Budidaya Ilmu Akuakultur
Perairan
Tahun Masuk-Lulus 2010-2014 2015-2017

C. Rekam Jejak Tri Dharma PT


C.1. Pendidikan/Pengajaran
No. Nama Mata Kuliah Wajib/Pilihan SKS
1 Aplikasi Komputer Wajib 3
2 Matematika Wajib 3
3 Kewirausahaan Wajib 3
4 Mikrobiologi Akuatik Wajib 3
5 Dasar – Dasar Akuakultur Wajib 3
6 Teknik Budidaya Perikanan Wajib 3
7 Farmakologi Ikan Wajib 3
8 Penyakit dan Parasit Ikan Wajib 3
9 Teknik Pembuatan Pakan Ikan Wajib 3
10 Teknik Pencegahan dan 3
Wajib
Pengobatan Penyakit Ikan
11 Teknik Budidaya Pakan Alami Wajib 3
C.2. Penelitian
No. Judul Penelitian Penyandang Dana Tahun
1 Microencapsulation of Mandiri 2019
probiotics and its applications
with prebiotic in Pacific white
shrimp larvae through Artemia
sp.
2
3
C.3. Pengabdian Kepada Masyarakat
No. Judul Pengabdian Kepada Masyarakat Penyandang Dana Tahun
1
2
3
12

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan PKM-PE/PKM-PSH.

Bogor, 06 November 2019


Dosen Pendamping

(Dian Eka Ramadhani, S.Pi, M.Si)


13

Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan

1. Jenis Perlengkapan Volume Harga Satuan (Rp) Nilai (Rp)


Biji kedelai 12 kg 20.000 320.000
NaOH 1 liter 20.000 200.000
Akuades 1 liter 10.000 100.000
CH3COOH 1 liter 20.000 200.000
KBr 500 g 100.000 500.000
Kain saring 10 lembar 20.000 200.000
Timbangan digital 2 buah 110.000 200.000
Kaca arloji 5 buah 20.000 100.000
Panic 2 unit 70.000 140.000
Gas elpiji (isi ulang) 4 buah 25.000 100.000
kompor 1 unit 200.000 200.000
Alat dan bahan analisi 400.000
prosikmat
spatula 2 buah 50.000 100.000
Botol uk. 1 liter 8 buah 25.000 200.000
Plastic wrap 2 pcs 50.000 100.000
Aluminium foil 3 pcs 30.000 90.000
Thermometer digilat 2 pcs 40.000 80.000
Cawan petri 4 25.000 100.000
SUB TOTAL (Rp) 3.330.000
2. Bahan Habis Volume Harga Satuan (Rp) Nilai (Rp)
Yakult 5 pack 20.000 100.000
gula 1 kg 20.000 20.000
garam 500 g 10.000 10.000
vanili 100 g 50.000 50.000
SUB TOTAL (Rp) 180.000 x 8 =
1.144.000
3. Perjalanan Volume Harga Satuan (Rp) Nilai (Rp)
Penyediaan alat 100.000
Penyediaan bahan 100.000
Bensin 200.000
Pengujian proksimat 3 kali 150.000 450.000
(kampus cilibende) perjalanan
SUB TOTAL (Rp) 850.000
4. Lain-lain Volume Harga Satuan (Rp) Nilai (Rp)
Biaya parkir 20 tempat 2.000 40.000
Biaya tak terduga 300.000
SUB TOTAL (Rp) 340.000
TOTAL 5.664.000
Lima juta enam ratu enam puluh empat ribu rupiah
14

Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Peneliti dan Pembagian Tugas

No Nama/NIM Program Bidang Alokasi Uraian


Studi Ilmu Waktu Tugas
(jam
/minggu)
1 Adinda IKN Bulan 1 Isolasi
Septianingrum minggu ke kolagen
4- bulssn 2
minggu ke
2
2 Desty Mega IKN Bulan ke-2 Uji
Oktavia minggu ke Proksimat
2- bulan
ke-3
minggu
ke-1
3 Ravica Effendy IKN Bulan ke-2 Pembuatan
minggu 3- produk
bulan ke-3
minggu
ke-1
15

Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Pelaksana (Minta ke masing-masing


Fakultas)

KOP PERGURUAN TINGGI (MINTA KE MASING-MASING


FAKULTAS)

SURAT PERNYATAAN KETUA PELAKSANA

Yang bertanda di bawah ini :


Nama : Adinda Septianingrum
NIM :J3H818101
Program Studi : Teknologi Produksi dan Manajemen Perikanan Budidaya
Fakultas : Sekolah Vokasi
Dengan ini menyatakan bahwa proposa PKM- (sesuai jenis bidang PKM) dengan
judul proposal Atasi Kerutan Di Wajah Dengan Collabeau ( Beauty Drink Dari
Kolagen Sisik Ikan Mas ( Cyprinus Carpio ) )
diusulkan untuk tahun anggaran 2018/2019 bersifat orisinil dan belum pernah
dibiayai oleh lembaga atau sumber dana lain.

Bilamana di kemudian hari ditemukan ketidaksesuaian dengan pernyataan ini,


maka saya bersedia dituntut dan diproses sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan
mengembalikan seluruh biaya penelitian yang sudah diterima ke kas negara.

Demikian pernyataan ini dibuat dengan sesungguhnya dan sebenar-benarnya.

Sukabumi, 10 November 2019


Mengetahui, Yang menyatakan,
Wakil Dekan Program Studi

(Dr. Ir. Bagus P. Purwanto, M.Agr) (Adinda Septianingrum)


NIP. 19600503 198503 1 003 NIM. J3H818101

Anda mungkin juga menyukai